SKRIPSI ILMU PEMERINTAHAN
PERS DALAM DEMOKRATISASI DI INDONESIA
Dalam berbagai deskripsi para ahli, diakui bahwa pers Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan reformasi atau revolusi Mei 1998 yang mencapai momen bersejarah dengan pengunduran diri presiden Soeharto, setelah berkuasa selama 32 tahun. Meskipun pers bukanlah pelopor dari gerakan revolusi itu, namun pers telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam peristiwa tersebut dengan penyajian berita-berita yang kritis sehingga melemahkan legitimasi rezim Orde Baru yang berkuasa pada waktu itu. Wacana tentang peranan pers dalam peristiwa revolusi Mei 1998 dapat digeneralisasikan bahwa wacana mengenai kontribusi signifikan pers dalam memicu perubahan masyarakat seakan mengikuti teori klasik komunukasi massa yang telah populer sejak lama, yaitu teori serba media. Diasumsikan bahwa media massa (dalam hal ini pers) mempunyai kekuatan yang besar untuk mempengaruhi masyarakat, bukan saja dalam membentuk opini dan sikap tetapi juga dalam memicu terjadinya gerakan sosial.
Berangkat dari teori dan realita diatas penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pers Dalam Demokratisasi di Indonesia, Kajian Tentang Peranan Pers Dalam Peristiwa Revolusi Mei 1998”, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peranan pers dalam peristiwa revolusi Mei 1998 serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh pers dalam menjalankan peranannya tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dan literatu atau yang dikenal juga dengan studi kepustakaan, yakni dengan menganalisa dan menggambarkan peranan pers dalam peristiwa revolusi Mei 1998 melalui buku-buku, jurnal, artikel, dokumen dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan peristiwa tersebut. Latar belakang penetapan topik penelitian ini mengingat pers sebagai suatu lembaga sosial yang mempunyai kekuatan dalam sistem politik dan berdasarkan pengamatan penulis bahwa pers selama orde baru senantiasa dibatasi ruang geraknya oleh pemerintah, dengan kata lain dilakukannya kontrol yang ketat oleh pemerintah terhadap pers, namun dalam situasi dan kondisi seperti itu pers tetap mampu berperan dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia, khususnya dalam peristiwa revolusi Mei 1998.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi sebagai dasar hidup berbangsa pada umumnya memberikan pengertian bahwa adanya kesempatan bagi rakyat untuk ikut memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok yang mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan pemerintah, oleh karena kebijakan tersebut menentukan kehidupannya. Dengan kata lain dalam suatu negara demokrasi terdapat kebebasan-kebebasan masyarakat untuk berpartisipasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah Kota Banjarbaru
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah Kota Banjarbaru. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan tipe deskriptif analitik. Responden subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Perhubungan, Kabag Teknik Sarana dan Prasarana, dan Kasi Perparkiran dan Responden Objek 20 orang tukang parkir. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan kuisioner. Data yang didapat diolah kedalam bentuk tabel frekuensi dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis dari hasil penelitian dapat kita simpulkan pelaksanaan retribusi parkir di tepi jalan umum sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah Kota Banjarbaru sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator pelaksana. Diketahui bahwa dari kemampuan melayani pengguna jasa parkir dari 20 orang responden (100%) menyatakan bahwa mereka sudah mampu memberikan pelayanan dengan baik. Sarana yang berguna bagi kelancaran pelaksanaan retribusi parkir di tepi jalan umum juga telah digunakan oleh para tukang parkir. Selanjutnya mengenai waktu pemungutan untuk lokasi parkir di instansi pemerintah dilaksanakan dari hari senin sampai dengan hari sabtu dari jam 8 pagi sampai dengan jam 1 siang. Di luar instansi pemerintah waktu pemungutan retribusi parkir dilakukan dari hari senin sampai dengan hari minggu, dengan lama pemungutan yang bervariasi. Prosedur pemungutan yang dilakukan juga sudah cukup baik. Tarif retribusi parkir yang dikenakan kepada pengguna jasa parkir telah sesuai dengan yang dicantumkan dalam Perda No. 16 tahun 2003 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum bahwa tarif parkir untuk kendaraan roda dua Rp. 500, roda empat Rp. 1000 dan roda enam sebesar Rp. 2500.
Disarankan kepada Pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru perlu memberikan seragam parkir dan tanda pengenal kepada para tukang parkir.Kepada Walikota Banjarbaru dan DPRD Kota Banjarbaru perlu melakukan revisi Perda Nomor 16 tahun 2003 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum, yaitu mencantumkan dasar penetapan biaya setoran retribusi parkir perbulan yang harus diserahkan oleh kolektor parkir kepada Dinas Perhubungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah menyebabkan perubahan yang mendasar mengenai pengaturan hubungan Pusat dan Daerah, khususnya dalam bidang administrasi pemerintahan maupun dalam hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang dikenal sebagai era otonomi daerah.
PERS DALAM DEMOKRATISASI DI INDONESIA
ABSTRAK
Dalam berbagai deskripsi para ahli, diakui bahwa pers Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan reformasi atau revolusi Mei 1998 yang mencapai momen bersejarah dengan pengunduran diri presiden Soeharto, setelah berkuasa selama 32 tahun. Meskipun pers bukanlah pelopor dari gerakan revolusi itu, namun pers telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam peristiwa tersebut dengan penyajian berita-berita yang kritis sehingga melemahkan legitimasi rezim Orde Baru yang berkuasa pada waktu itu. Wacana tentang peranan pers dalam peristiwa revolusi Mei 1998 dapat digeneralisasikan bahwa wacana mengenai kontribusi signifikan pers dalam memicu perubahan masyarakat seakan mengikuti teori klasik komunukasi massa yang telah populer sejak lama, yaitu teori serba media. Diasumsikan bahwa media massa (dalam hal ini pers) mempunyai kekuatan yang besar untuk mempengaruhi masyarakat, bukan saja dalam membentuk opini dan sikap tetapi juga dalam memicu terjadinya gerakan sosial.
Berangkat dari teori dan realita diatas penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “Pers Dalam Demokratisasi di Indonesia, Kajian Tentang Peranan Pers Dalam Peristiwa Revolusi Mei 1998”, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peranan pers dalam peristiwa revolusi Mei 1998 serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh pers dalam menjalankan peranannya tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dan literatu atau yang dikenal juga dengan studi kepustakaan, yakni dengan menganalisa dan menggambarkan peranan pers dalam peristiwa revolusi Mei 1998 melalui buku-buku, jurnal, artikel, dokumen dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan peristiwa tersebut. Latar belakang penetapan topik penelitian ini mengingat pers sebagai suatu lembaga sosial yang mempunyai kekuatan dalam sistem politik dan berdasarkan pengamatan penulis bahwa pers selama orde baru senantiasa dibatasi ruang geraknya oleh pemerintah, dengan kata lain dilakukannya kontrol yang ketat oleh pemerintah terhadap pers, namun dalam situasi dan kondisi seperti itu pers tetap mampu berperan dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia, khususnya dalam peristiwa revolusi Mei 1998.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi sebagai dasar hidup berbangsa pada umumnya memberikan pengertian bahwa adanya kesempatan bagi rakyat untuk ikut memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok yang mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan pemerintah, oleh karena kebijakan tersebut menentukan kehidupannya. Dengan kata lain dalam suatu negara demokrasi terdapat kebebasan-kebebasan masyarakat untuk berpartisipasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Pretty Prudent Partisans: Polarization in American Public Opinion on the Use of Military Force, 1980-1999
This thesis asks when and why Democrats and Republicans respond differently to American military interventions abroad. Using quantitative and case-study methodology for conflicts in the post-Vietnam era, it concludes that partisans in the mass public respond to conflicts in ways that comport with their basic worldviews and deeply held values.
THIS THESIS IS not about the war in Iraq in which the United States of America presently finds itself engaged. But it most certainly is inspired by that war. Pundits and scholars will debate for decades the consequences of President George W. Bush’s fateful decision to topple Saddam Hussein’s government in the spring of 2003. One such consequence, though, is so readily apparent that it has already served as fodder for dozens of articles in the popular press and for a handful of academic works. It is that members of the Republican Party are profoundly more supportive of the war than are members of the Democratic Party. Among all the cleavages in American society—race, religion, class, region, gender, education—none exerts anywhere near as strong an influence on an individual’s likelihood to favor the American presence in Iraq as party affiliation does.
Partisanship in American politics is not new, but the intensity with which it now manifests itself on a basic question of war and peace is.
PERANAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA KEPALA DESA DI KAB. SIDENRENG RAPPANG
MUH. FAUZY SAAD, 2007. Peranan Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja
Kepala Desa Di Kabupaten Sidenreng Rappang ( dibimbing oleh
Hj. Nurjannah Nonci, dan Muliani.S ).
Implementasi dari peraturan pemerintah daerah tentang pemerintahan desa
telah menunjukkan Kepala Desa khususnya di Kabupaten Sidrap memiliki latar
belakang atau tingkat pendidikan yang berbeda-beda,. Serta yang tidak dapat dibantah
pula bahwa disamping itu, kepala desa di Kab. Sidrap juga menghasilkan kinerja
yang beragam dalam menjalankan pemerintahan di desa nya. Berdasarkan latar
belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan
sebagai berikut : “Apakah faktor tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja
Kepada Desa di Kabupaten Sidenreng Rappang ?” , ”Apakah ada perbedaan kinerja
antara Kepala Desa yang berpendidikan SLTP kebawah dengan Kepala Desa yang
berpendidikan diatas SLTP ?”
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peranan tingkat pendidikan
terhadap kinerja Kepala Desa di Kabupaten Sidenreng Rappang, menganalisis
peranan tingkat pendidikan terhadap kinerja Kepala Desa di Kabupaten Sidenreng
Rappang, dan mengetahui perbedaan kinerja antara Kepala Desa yang berpendidikan
SLTP kebawah dengan Kepala Desa yang berpendidikan di atas SLTP.
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi
Sulawesi Selatan, dengan populasinya adalah seluruh Kepala Desa yang ada
Kabupaten Sidenreng Rappang sebanyak 67 Orang. Sampel dalam penelitian ini
adalah sampel total (jenuh) yang sama jumlahnya dengan populasi.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan kepala desa di
Kabupaten Sidenreng Rappang berperan sangat besar terhadap peningkatan
kinerjanya. Disamping itu Kepala Desa yang memiliki tingkat pendidikan diatas
SLTP memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan Kepala Desa yang
berpendidikan SLTP.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memasuki Era Reformasi, kita dihadapkan pada perubahan arah
pembangunan yang bertumpu pada peningkatan sumber daya aparatur pemerintah
sebagai kunci pokok tercapainya cita-cita bangsa yang merdeka dan berkembang.
Upaya peningkatan Sumber Daya Aparatur yang berkualitas harus dimulai
pada tingkat pemerintahan yang paling bawah, dalam hal ini dimulai pada tingkat
Pemerintahan di Desa dengan asumsi bahwa tingginya kualitas aparatur pemerintah
dalam menjalankan tugasnya sangat bergantung dari kualitas sumber daya
manusianya.
SKRIPSI ILMU KOMUNIKASI
Gatekeeper Media Dalam Penyajian Berita-Berita Internasional
Tesis ini mencoba memotret bagaimana para pekerja pers yang berperan dalam seleksi berita internasional, khususnya terkait krisis Irak, melakukan rekonstruksi berita-beritanya dari berbagai sumber berita asing seperti kantor berita transnasional, web jaringan televisi global, dll, untuk kemudian disajikan kepada khalayak pembaca masing-masing.
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gatekeeper yang dikaitkan dengan teori rekonstruksi sosial dan teori-teori lainnya, seperti teori strukturasi dan teori ekonomi politik, yang diharapkan mampu menjelaskan proses rekonstruksi berita oleh gatekeeper media serta fenomena-fenomena lain yang melingkupinya.
Proses seleksi terhadap item berita krisis Irak yang akan disajikan masing-masing media dipengaruhi sejumlah hal yang bisa dikategorikan kedalam faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik meliputi unsur nilai-nilai berita (news values) yang melekat pada suatu peristiwa serta bagaimana public meaning peristiwa tersebut bagi masyarakat luas. Sedangkan faktor ekstrinsik lebih menekankan pada aspek implikasi berita tersebut terhadap suatu negara dari perspektif kepentingan politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Pada konteks Irak, Kompas memosisikan krisis itu sebagai kelanjutan propaganda dan keangkuhan AS memerangi terorisme pasca peristiwa 11 September 2001. Sedangkan Republika dan Media Indonesia lebih melihat Irak sebagai korban penjajahan dan ketidak adilan yang harus dilawan dengan varian penyajian masing-masing yang senada. Kendati demikian, diantara ketiga media massa cetak ini tidak terlihat perbedaan signifikan. Secara umum ketiga media sama-sama memberikan penekanan bahwa opini yang akan mereka bangun adalah konstruksi penentangan terhadap invasi AS dan sekutunya.
Di era globalisasi saat ini, berbagai peristiwa yang terjadi di suatu tempat dapat menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa detik saja. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadikan tempat mengirim dan menerima berita tidak lagi menjadi sebuah masalah penting seperti sebelumnya. Radio gelombang pendek yang sangat kuat, misalnya, telah membuat seseorang senantiasa memperoleh berita setiap hari dimana pun ia berada.
Ruang Publik Perkotaan dalam Komik(Studi Semiotik Representasi Ruang Publik Perkotaan dalam Jogja in Comic)
Intisari
Persoalan ruang publik kota Yogyakarta kembali dijadikan isu utama dalam bentuk kumpulan komik Jogja in Comic oleh para komikus lokal Yogyakarta. Diangkatnya isu ruang publik dalam sebuah karya komik menunjukkan bahwa isu tersebut memang benar-benar penting. Oleh karena itu, menarik untuk dikaji bagaimana sebuah kumpulan komik dapat merepresentasikan kondisi ruang publik perkotaan di kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode semiotik analitik, yaitu suatu pendekatan untuk memperlihatkan makna yang tersembunyi dari suatu gambar maupun teks dalam suatu media. Metode semiotik yang dipakai dalam penelitian ini didasarkan pada pemikiran Charles Sanders Peirce tentang Teori Segitiga Makna. Penelitian ini dibatasi pada tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks dan simbol. Tujuannya agar mempermudah penjelasan dalam proses signifikasi.
Penelitian ini menunjukkan bagaimana sebuah komik dapat merepresentasikan kondisi ruang publik kota Yogyakarta. Secara implisit, dalam komik tersebut mengangkat isu tentang semakin tersingkirnya permainan tradisional akibat dari minimnya ruang publik sebagai ruang bermain anak. Selanjutnya, para komikus juga mengangkat tentang isu keseharian mereka, khususnya tentang ketiadaan ruang publik dalam ranah seni rupa serta semakin tersingkirnya seniman tradisional dalam penggunaan ruang publik Malioboro. Selain itu, konflik perebutan
ruang pun tak lepas dari perhatian komikus untuk diangkat. Terakhir, adalah isu mengenai ruang publik baru dalam bentuk mal dan angkringan.
Kata kunci : Komik, ruang publik, dan semiotik
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENSOSIALISASIKAN BUDAYA PERUSAHAAN DI KALANGAN KARYAWAN( Di Hotel Ciputra Semarang )
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan bentuk strategi komunikasi yang digunakan oleh manajemen Hotel Ciputra Semarang dalam menyampaikan budaya perusahaan kepada karyawan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Objek penelitian adalah kegiatan sosialisasi budaya perusahaan serta strategi komunikasi yang diterapkan perusahaan. Informan penelitian dipilih secara purposive dengan mengikuti prinsip “ bola salju “ ( snow ball sampling ). Data dikumpulkan melalui studi pustaka, observasi partisipan ( observasi berperanserta ), wawancara tidak berstruktur dan wawancara mendalam ( indepth interview ). Pengecekan keakuratan data menggunakan tekhnik analisis key informants.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perumusan strategi komunikasi memadukan perencanaan komunikasi ( communication planning ) yakni system perencanaan humas ( public relations ) berupa definisi program, penyusunan metode dan teknik penyampaian pesan, pelaksanaan program, dan evaluasi ; dengan manajemen komunikasi ( communication management ). Implementasi program komunikasi berupa program human relations, staff and managerial meeting, mediated communication, jaringan komunikasi, serta ritus dan ritual. Strategi komunikasi yang diterapkan manajemen perusahaan, diukur dari indicator audience coverage, audience respon, communication impact, serta process of influence. Strategi sosialisasi yang digunakan dalam mensosialisasikan Budaya Kerja Hotel Ciputra Semarang ( core values ) adalah strategi in house campaign. Implementasi program sosialisasi berupa metode brain washing, job coaching, dan educational and training. Evaluasi program sosialisasi core values hanya dapat diketahui oleh internal perusahaan berdasarkan hasil penilaian kinerja karyawan. Departemen Personalia dalam hal ini Human Resources Manager dan Trainning Manager berperan sebagai core people yaitu sebagai komunikator penyampaian core values sekaligus pelaksana sosialisasi core values dikalangan karyawan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
MODEL KOMUNIKASI PIMPINAN CABANG HIMMAH KOTA MEDAN DALAM MEMBANGUN ORGANISASI DI KOTA MEDAN
Model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Suatu model mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting yang menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Model komunikasi ini selanjutnya sangat membantu proses komunikasi organisasi agar berjalan dengan efektif, sebab model komunikasi dapat membantu dan mencermati hambatan-hambatan komunikasi.
Model komunikasi organisasi yang dibangun Pimpinan Cabang HIMMAH Kota Medan Periode 2004-2007 menunjukkan model komunikasi satu arah. Model seperti ini dengan sendirinya mengakibatkan terjadinya miss communication yang berujung pada terjadinya miss understanding. Pada akhirnya, model komunikasi semacam ini berpengaruh besar pada kemunduran organisasi yang dialami oleh PC HIMMAH Kota Medan, Periode 2004-2007 khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maslah
STUDI INTERAKSIONISME SIMBOLIK PADA PROSES PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA PANTI ASUHAN SILOAM PURWOKERTO
Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi
Bulan Agustus
ABSTRAKSI
Liza Adelyne
F1C001039
Studi Interaksionisme Simbolik pada Proses Pembentukan Konsep Diri Remaja Panti Asuhan Siloam Purwokerto
xv+105 halaman+4 daftar tabel+1 daftar gambar+1 daftar lampiran+30 daftar pustaka
Penelitian dengan judul “ Studi Interaksionisme Simbolik pada Proses Pembentukan Konsep Diri Remaja Panti Asuhan Siloam” ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan konsep diri remaja panti asuhan terjadi ketika segenap nilai-nilai pribadi terbentur dengan nilai yang berada di luar mereka. Hal ini dapat dipelajari melalui simbol-simbol bermakna yang muncul dalam setiap proses komunikasi mereka.
Penelitian ini menerapkan studi interaksionisme simbolik sebagai metodenya. Individu yang berpikir dan sadar diri adalah mustahil secara logika tanpa didahului adanya kelompok sosial. Kehidupan remaja dengan ciri perkembangan yang melihat bahwa fase ini merupakan fase pencarian ‘bentuk diri’ menjadi hal yang menarik untuk ditelaah. Proses ini diidentifikasi melalui bagaimana remaja berinteraksi dengan panti asuhan maupun keluarga asli dan interaksi dengan teman-teman sebaya. Dari dua pengkategorian kelompok interaksi yang terjadi dalam kehidupan manusia tersebut, akan dilihat bagaimana proses pemaknaan mereka terhadap nilai-nilai apa yang dibawa oleh orang-orang terdekat mereka (significant other). Pembentukan selanjutnya adalah bagaimana individu tersebut menempatkan diri sebagai obyek dari lingkungan sekitar (significant other) dimana dia diharapkan untuk menjadi seperti apa yang lingkungan tersebut inginkan.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa remaja panti asuhan memang masuk ke dalam jalur-jalur interaksi tersebut, akan tetapi mereka memliki kecenderungan untuk kental pada salah satu jalur tersebut. Terdapat remaja yang menyetujui nilai-nilai yang dianggap sesuai dengan perkembangan remaja maupun yang menolaknya. Di sisi lain ada yang memilih menyesuaikan diri dengan apa yang diyakini sebagai kebebaran idealis dari diri mereka. Remaja panti asuhan memiliki kesadaran untuk tanggung jawab terhadap diri sendiri akan apa yang mereka ambil, sekalipun hal tersebut dianggap merugikan.
Kata kunci : interaksi, simbol, remaja
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
MODEL KOMUNIKASI ANTARBUDAYA PARA PEDAGANG DI PUSAT KYA-KYA KEMBANG JEPUN (PK3J) SURABAYA
Di Surabaya, kawasan yang dikenal sebagai kawasan Pecinan adalah
kawasan Kembang Jepun. Kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya
pedagang dari bermacam-macam etnis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui model komunikasi antarbudaya dari kelompok etnis yang
berbeda, serta model komunikasi yang mereka gunakan dalam interaksi seharihari
di Pusat Kya-Kya Kembang Jepun (PK3J) Surabaya.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif
melalui in depth interview dengan para narasumber yang diambil menggunakan
theoritical sampling dengan teknik snowballing. Hasil dari penelitian ini
dideskriptifkan melalui pemaparan berbagai informasi dari temuan selama
penelitian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model komunikasi
antarbudaya para pedagang di Pusat Kya-Kya Kembang Jepun dapat berjalan
dengan efektif karena antara pedagang yang satu dengan yang lainnya saling
menyesuaikan diri. Selain itu, hubungan diantara mereka tetap dapat terjalin
harmonis karena adanya sikap saling pengertian antar sesama pedagang. Hal ini
dapat terlihat dari kemampuan tiap pedagang untuk menerima setiap perbedaan
yang ada di antara mereka.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, komunikasi antarbudaya belum secara serius mendapatkan
tempat sebagai suatu kajian penting, sehingga sampai saat ini masih sulit ditemui
buku yang menjelaskan secara lengkap tentang definisi dari komunikasi
antarbudaya itu sendiri. Padahal komunikasi antarbudaya di Indonesia sangatlah
penting, karena pada kenyataannya kehidupan masyarakat dan budaya Indonesia
sangatlah heterogen, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, agama, ras,
budaya, dan adat isitiadat. Sebagaimana dituangkan dalam semboyan Bhinneka
ANALISIS EKUITAS MEREK XL BEBAS
skripsi tahun 2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dibandingkan dengan industri-industri lain, telekomunikasi merupakan industri yang tingkat pertumbuhannya paling tinggi. Tidaklah berlebihan bila industri telekomunikasi dianggap sebagai golden industry, karena tidak ada yang mampu menyamai tingkat pertumbuhannya. Data dari Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI) menyebutkan, jumlah pelanggan seluler pada 2004 berjumlah 32 juta. Sampai pada akhir Desember 2006 lalu jumlahnya meningkat mencapai 63 juta nomor. Kemudian, pada tahun 2007 ini diperkirakan pelanggannya akan mencapai 76 juta nomor.
peranan media komunikasi (radio swasta) dalam meningkatkan tingkat kepedulian masyarakat di kota madya yogyakarta
epintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan komunikasi mungkin tidak nampak. Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam, lingkungan hidup sebenarnya merupakan konsep yang sangat relevan bagi komunikasi ditinjau dari berbagai segi.
Pertama, dipandang dari segi luas, komunikasi hanya berarti dalam konteks lingkungan hidup. Pada intinya. komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya Tanpa komunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain, manusia berkomunikasi karena perlu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, meskipun caranya berbeda tergantung lingkungan yang dihadapi, umpamanya dengan lingkungan sosial tertentu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan komunikasi mungkin tidak nampak. Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam, lingkungan hidup sebenarnya merupakan konsep yang sangat relevan bagi komunikasi ditinjau dari berbagai segi.
Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang
ABSTRAK
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam perkantoran. Kompetensi komunikasi yang baik antar karyawan akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik dan sebaliknya.
Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik korelasional untuk melukiskan secara sistematis, faktual, dan cermat dan berusaha memberikan gambaran tentang apa saja yang ada hubungannya dengan penelitian kemudian menganalisanya untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi. Populasinya adalah karyawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang dengan sampel sebanyak 21 orang.
Cara pengukuran validitas angket kompetensi menggunakan teknik korelasi dengan r pearson atau koefisien korelasi product momen pearson dengan taraf signifikan 5%. Hasil dari penelitian ini Terdapat hubungan positif antara komunikasi interpersonal pegawai dengan tingkat kinerja pegawai namun agak rendah yaitu dengan indeks koefisien korelasi sebesar rxy =0,486.
Saran yang diajukan penulis yaitu perlu dilakukan perlu dimaksimalkan kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua karyawan seperti acara arisan darma wanita karyawan dan koperasi, ditingkatkan pembinaan dan pelatihan pada karyawana, serta membuat program kerja yang melibatkan keaktifan dari semua fungsi unit kerja.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.
Tanggapan Humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pada Isi Berita Tentang Perusahaannya Dari
Tanggapan Humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pada Isi Berita Tentang Perusahaannya Dari Media Cetak
Di Bandung
Penelitian ini ditulis oleh Furi Sudaryanti, dengan pembimbing utama Ibu
Dr. Atie Rachmiatie. Dra. M.Si dan Ibu Melly Maulin P. S.Sos sebagai pembimbing ke dua. Judul penelitian ini adalah Tanggapan Humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pada Isi Berita Tentang Perusahaannya dari Media Cetak di Bandung.
Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan humas PT. PLN (Persero) DJBB mengenai pemberitaan tentang perusahaanya, tanggapan humas PT. PLN (Persero) DJBB mengenai penyajian berita, dan tanggapan humas PT. PLN (Persero) DJBB mengenai pemanfaatan guntingan berita.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian survey deskriptif, sedangkan dalam pengumpulan data penelitian penulis menggunakan angket, wawancara dan studi literatur. Sampel dari penelitian ini seluruh jumlah karyawan PT. PLN bagian humas, jumlah banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 12 orang karyawan
Kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan oleh penulis menunjukkan bahwa berita tentang perusahaan dari publik eksternal sangat bermanfaat karena dapat membantu para karyawan bagian humas dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru tentang perusahaannya, sehingga dapat membuat karyawan meningkatkan kinerja kerjanya. Sedangkan penyajian berita, pihak humas mampu dan mengerti terhadap istilah-istilah yang digunakan. Dan mengenai pemanfaatan guntingan berita, pihak humas sangat terbantu sekali akan keberadaannya.
Saran penulis setelah melaksanakan penelitian ini sebaiknya pihak humas lebih mempelajari istilah dan bahasa yang ada pada berita selain itu pihak humas pun harus mampu membantu top manajeman dalam mengambil keputusan dan kebijakan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia, mendasar karena setiap orang dalam kehidupanya selalu berkeinginan untuk mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Komunikasi berlangsung untuk menjalin hubungan antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA
Peranan yang diberikan oleh radio siaran swasta khususnya untuk meningkatkan dan memberikan pengetahuan atau informasi mengenai lingkungan serta proses mensosialisasikan UUPLH pada masyarakat masih minim sekali. Hal ini dapat dilihat dari aspek prosentase siaran, sudah ditentukan oleh aturan yang ada (Departemen Penerangan), yang diberikan untuk jenis siaran pendidikan dan
penerangan yaitu sebesar 7 % dari jumlah jam siaran dan itu pun bukan hanya untuk pendidikan dan penerangan lingkungan tetapi masih berbagi dengan bidang – bidang lainnya, Alasan lain adalah karena untuk kelangsungan hidup radio itu sendiri sehingga program atau acaranya lebih bersifat komersial atau hiburan, dan diharapkan dapat menarik minat masyarakat atau segmen tertentu dengan maksud agar pendengarnya dapat menjadi sasaran (obyek) periklanan produk
tertentu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan komunikasi mungkin tidak nampak. Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam, lingkungan hidup sebenarnya merupakan konsep yang sangat relevan bagi komunikasi ditinjau dari berbagai segi.
Tanggapan Kelompok Suporter Persib Bandung “Viking” Terhadap Pemberitaan Seputar Persib Banding di Harian Umum Galamedia
ABSTRAK
Tanggapan Kelompok Suporter Persib Bandung “Viking” Terhadap Pemberitaan Seputar Persib Banding di Harian Umum Galamedia
Oleh :
Hendi Hermansyah
41801023
Di Bawah Bimbingan :
Drs. Manap Solihat, M.Si. (Pembimbing I)
Gumgum Gumilar, S.Sos. (Pembimbing II)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana “Tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia”. Untuk dapat menjawab masalah diatas, peneliti menganalisisa serta menggambarkan masalah-masalah penelitian sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan diantaranya : unsur grafis, nilai berita, isi berita dan frekuensi penyajian pemberitaan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Respondennya yaitu anggota kelompok suporter Persib Bandung “Viking” di wilayah Bandung sebesar 30524 orang, maka diperoleh sampel sebanyak 100 orang, adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan secara random bertingkat proporsional (proportionate stratified random sampling). Data dikumpulkan melalui, wawancara, kuesioner dan studi pustaka. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu mengedit dan mengkode data yang kemudian ditabulasikan.
Hasil pengolahan data, menunjukan bahwa unsur grafis dalam pemberitaan seputar Persib Bandung menarik dan sesuai walaupun ada beberapa responden yang memberikan penilaian lain, nilai berita dalam pemberitaan seputar Persib Bandung banyak responden memberikan penilaiaan aktual, faktual, menarik dan sangat dekat. Sedangkan isi berita dalam pemberitaan seputar Persib Bandung menunjukan objektif, jelas serta lengkap dalam setiap isi berita yang disampaikan. Pada frekuensi penyajian pemberitaan seputar Persib Bandung, responden memberikan penilaian sering dan banyak pemberitaan seputar Persib Bandung terdapat di Harian Umum Galamedia.
Setelah melihat hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa tanggapan kelompok suporter Persib Bandung “Viking” terhadap pemberitaan seputar Persib Bandung di Harian Umum Galamedia sebagai pemberitaan yang baik dan dapat menarik perhatian kelompok suporter “viking”.
Saran, bagi PT. Galamedia Bandung Perkasa agar hendaknya dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas penyajian pemberitaan seputar Persib Bandung.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Media Massa (Mass Media) merupakan channel of mass communication, yakni saluran, alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa. Komunikasi massa sendiri artinya penyampaian pesan, gagasan, atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak (massa, publik). Adapun karakteristik media massa itu sendiri meliputi :
1.Publisitas, disebarluaskan kepada khalayak.
2.Universalitas, pesannya bersifat umum.
3.Perioditas, tetap atau berkala.
4.Kontinuitas, berkesinambungan.
5.Aktualitas, berisi hal-hal baru.
(Romly, 2003 : 5)
Tanggapan Humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pada Isi Berita Tentang Perusahaannya Dari
ABSTRAK
Tanggapan Humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pada Isi Berita Tentang Perusahaannya Dari Media Cetak
Di Bandung
Penelitian ini ditulis oleh Furi Sudaryanti, dengan pembimbing utama Ibu
Dr. Atie Rachmiatie. Dra. M.Si dan Ibu Melly Maulin P. S.Sos sebagai pembimbing ke dua. Judul penelitian ini adalah Tanggapan Humas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Pada Isi Berita Tentang Perusahaannya dari Media Cetak di Bandung.
Tujuan dari dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan humas PT. PLN (Persero) DJBB mengenai pemberitaan tentang perusahaanya, tanggapan humas PT. PLN (Persero) DJBB mengenai penyajian berita, dan tanggapan humas PT. PLN (Persero) DJBB mengenai pemanfaatan guntingan berita.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian survey deskriptif, sedangkan dalam pengumpulan data penelitian penulis menggunakan angket, wawancara dan studi literatur. Sampel dari penelitian ini seluruh jumlah karyawan PT. PLN bagian humas, jumlah banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 12 orang karyawan
Kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan oleh penulis menunjukkan bahwa berita tentang perusahaan dari publik eksternal sangat bermanfaat karena dapat membantu para karyawan bagian humas dalam mendapatkan informasi-informasi terbaru tentang perusahaannya, sehingga dapat membuat karyawan meningkatkan kinerja kerjanya. Sedangkan penyajian berita, pihak humas mampu dan mengerti terhadap istilah-istilah yang digunakan. Dan mengenai pemanfaatan guntingan berita, pihak humas sangat terbantu sekali akan keberadaannya.
Saran penulis setelah melaksanakan penelitian ini sebaiknya pihak humas lebih mempelajari istilah dan bahasa yang ada pada berita selain itu pihak humas pun harus mampu membantu top manajeman dalam mengambil keputusan dan kebijakan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia, mendasar karena setiap orang dalam kehidupanya selalu berkeinginan untuk mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Komunikasi berlangsung untuk menjalin hubungan antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
PERSEPSI TARGET AUDIENCE TERHADAP BRAND IMAGE DALAM IKLAN YANG MENGGUNAKAN CELEBRITY ENDORSER
Penelitian ini di latarbelakangi oleh gencarnya penggunaan celebrity endorser di berbagai iklan. Keberhasilan upaya membangun brand image ini sangat ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap selebriti yang menjadi icon produk tersebut. Dengan dipersepsikannya seorang celebrity endorser secara positif oleh masyarakat, diharapkan positif pula brand image yang terbentuk di benak konsumen. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan munculnya brand image dalam pikiran konsumen yang tidak relevan dengan persepsinya terhadap celebrity endorser. Dengan kata lain, tidak selamanya seorang celebrity endorser dalam iklan dapat membangun brand image yang relevan dalam benak konsumen, seperti yang diinginkan pengiklan.
Dilatarbelakangi permasalahan tersebut, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi target audience terhadap celebrity endorser dalam iklan sebuah produk baru.
Pada penelitian ini peneliti menguji relevansi atau kecocokan antara persepsi target audience terhadap celebrity endorser dengan persepsi target audience terhadap brand image produk baru.
Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview) dan didukung oleh studi pustaka yang relevan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan desain studi Fenomenologi. Dalam fenomenologi peneliti menempatkan diri di posisi orang yang diteliti untuk memahami suatu fenomena dari sudut pandang mereka.
Penelitian ini menggunakan Analisis Tematik, dimana berdasarkan transkrip wawancara informan, diperoleh kata-kata kunci yang kemudian dikelompokan ke dalam tema-tema tertentu. Adapun tema-tema tersebut diperoleh dari kerangka konsep yang dipakai sebagai panduan penelitian yaitu DAGMAR Approach, Teori Persepsi, dan Model VISCAP.
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang Permasalahan
Keberadaan selebriti atau orang – orang terkenal memberi dampak dalam berbagai segi kehidupan manusia, dari waktu ke waktu. Popularitas selebriti memang tak dapat dipungkiri menjadi suatu fenomena tersendiri karena menjadi salah satu fokus publisitas di berbagai media cetak dan media elektronik, dan bahkan kehidupan pribadinya sangat ditunggu para insan pers sebagai headline berita.
PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA
Sepintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan komunikasi mungkin tidak nampak. Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam, lingkungan hidup sebenarnya merupakan konsep yang sangat relevan bagi komunikasi ditinjau dari berbagai segi.
Pertama, dipandang dari segi luas, komunikasi hanya berarti dalam konteks lingkungan hidup. Pada intinya.
STRATEGI MEMENANGKAN PERSAINGAN DALAM PEMASARAN SURAT KABAR HARIAN DI MAKASSAR
HADAWIAH. Strategi Memenangkan persaingan Dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di Makassar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat. (Dibimbing oleh Dr. Abd. Rahman Kadir, SE, Msi dan Drs. Edy Soejono, MA)
Penelitian ini bertujuan mengetahui (1) Mengkaji strategi pemasaran yang digunakan oleh harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat dalam memenangkan strategi persaingannya. (2) Mengkaji bauran pemasaran yang dilakukan oleh Harian Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat dalam mempertahkan pasarnya.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara langsung, observasi dan data dianalisa secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, ketiga surat kabar ini melakukan persaingannya dalam pemasarannya sangat berdampak pada peningkatan oplah, Harian Fajar mengalami perkembangan fluktuatif, Tribun Timur mengalami kenaikan yang signifikan dan Pedoman Rakyat mengalami penurunan drastic. Kedua, strategi dari marketing mix (produk, harga, distribusi dan promosi) ketiga surat kabar ini masing-masing mempunyai strategi sendiri-sendiri yang berbeda dalam pelaksanaanya. Ketiga, dalam pelaksanaan strategi pemasaran dan bauran pemasaran yang digunakan ternyata ada diantaranya (Pedoman Rakyat) belum mampu memenuhi tujuan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya.
HADAWIAH, The strategy for winning competition in marketing of newspaper in Makassar, case study : Fajar, Tribun Timur and Pedoman Rakyat (Under the supervision of Rahman Kadir and Edy Soejono)
ANALISIS KONEKSITAS KOMUNIKASI ORGANISASI KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU PAREPARE TERHADAP PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI
ANALYSIS OF THE ORGANIZATION COMMUNICATION INTERCONNECTION
OF THE INTEGRATED ECONOMIC DEVELOPMENT AREA IN PAREPARE
TOWARD THE ACCELERATION OF HINTERLAND AREA
ECONOMIC DEVELOPMENT
YUNUS BUSA
ABSTRAK
YUNUS BUSA, 2005. Thesis: Analisis Koneksitas Komunikasi Organisasi Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Parepare terhadap Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Hinterland (komisi penasihat adalah Dr. Ir. Roland A. Barkey dan Drs. A. R. Bulaeng, M.S.).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatoris dengan pendekatan deskriptif assosiatif. Bertujuan untuk mengetahui hubungan/pengaruh Koneksitas Komunikasi Organisasi KAPET Parepare terhadap Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Hinterland.
Populasi penelitian adalah seluruh pimpinan dan staf Badan Pengelola (BP) dan karyawan KAPET Parepare yang berjumlah 38 orang, serta pejabat terkait pada masing-masing daerah hinterland, yaitu Kota Parepare, Kabupaten Barru, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap, dan Kabupaten Enrekang yang berjumlah 20 orang. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket tentang Koneksitas, yang meliputi Koordinasi, Sosialisasi, Sinergis, dan Evaluasi, serta Percepatan Pembangunan Ekonomi Daerah Hinterland KAPET Parepare. Skor angket yang telah diisi responden mengungkapkan bahwa skor maksimum untuk setiap variabel Koneksitas dan Percepatan Pembangunan Ekonomi KAPET Parepare adalah 27 dan skor minimum adalah 9.
Hasil pengujian analisis regresi diperoleh persamaan regresi Y atas X adalah Y = – 1,496 + 0,329 X1 + 0,644 X2 + 0,144 X3 – 0,172 X4. Dari estimasi persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa variabel Koneksitas yang paling berpengaruh terhadap Percepatan Pembangunan Ekonomi KAPET Parepare adalah variabel Sosialisasi, sedangkan yang tidak berpengaruh secara signifikan adalah variabel Evaluasi.
Selanjutnya analisis korelasi mengungkapkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang kuat antara Koneksitas dengan Percepatan Pembangunan Ekonomi KAPET Parepare, yakni sebesar 0,754. Sedangkan Koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel Koneksitas mempengaruhi variabel Percepatan Pembangunan Ekonomi KAPET Parepare sebesar 0,569 atau 56,90%. Adapun sisanya sebesar 43,10% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.
YUNUS BUSA, 2005.
PESAN KOMUNIKASI POLITIK ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) DALAM GERAKAN DEMOKRASI DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KALANGAN NAHD
PESAN KOMUNIKASI POLITIK ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) DALAM GERAKAN DEMOKRASI DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KALANGAN NAHDLIYIN DI SAMARINDA
THE MESSAGE OF COMMUNICATION POLITIC BY GUS DUR
FOR DEMOCRACY MOVEMENT IN INDONESIA AND THE IMPACT
OF NAHDLIYIN ORGANIZATION IN SAMARINDA
ZAINAL ILMI
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN TELEPON SELULER DI MAKASSAR
Irham Bijaksana, factors influencing consumers’ behavior in purchasing cellular phones in Makassar ( Measuring the efectiveness of advertisement on tele printed media) (Supervised by A.Rahman Kadir and Muhammad Akbar)
This research aims at : 1. Analyzing influencing factors that are related to consumers’ behavior in purchasing mobile phones of particular brand. 2. Analyzing effective advertisement of press media in changing behavior in purchasing cellular phone.
This research is an explanatory survey or hypothesis experiment to expland the influence of two variables. The methodology used in this research is qualitative methd to calculate and measure research variables that futher analyzed statistically.
The research shows that factors influecing behaviors, namely advertisement (X1) has real and significant influencing in where there is correlation between advertisement and behavior, shop (X2) has real and significant influence, in which there is correlation between shop and purchasing behavior, direct selling (X3) does not have real and significant influence to purshasing behavior, where there is no correlation between direct selling and puchasing behavior because promotion is not optimal bay direct selling, media (X4) has real and significant influence and correlated with purchasing behavior. Last but not least is people (X5) which has no significant influence because of the lack of information from friend, best friend, family, etc and because the information is not reliable to the people. After testing those five variables, it was obtained that 47.7% influences consumers’ purchasing behavior and 52.3% is out of scope of research. Effective advertisement is not only measured by the selling number of one product. However there are six elements in measuring the effectiveness of advertisement, which are memory, persuasive, communication, step by step, brand appearance and direct response.
Irham Bijaksana, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian telepon seluler di Makassar (Suatu uji kemampuan iklan media cetak).
SKRIPSI HUKUM PERDATA
studi-kasus nikah bawah tangan
Pernikahan merupakan suatu jalan yang amat mulia untuk mengatur
kehidupan rumah tangga serta keturunan dan saling mengenal antara satu dengan
yang lain, sehingga akan membuka jalan untuk saling tolong-menolong. Selain
itu, pernikahan merupakan institusi yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai sarana awal untuk mewujudkan sebuah tatanan masyarakat
dan keluarga sebagai pilar penyokong kehidupan bermasyarakat. Melalui
pernikahan akan menimbulkan beberapa konsekuensi, maka dibuat aturan dan
prosedur guna menghindari kemungkinan-kemungkinan negatif yang merugikan.
Di Indonesia, prosedur dan aturan yang dibuat bagi masyarakat Islam adalah
bahwa pernikahan harus dicatat secara resmi dan dipublikasikan UU Perkawinan
No. 1 Tahun 1974.
Pada kenyataannya, tidak semua masyarakat Islam di Indonesia mengikuti
prosedur atau aturan yang berlaku. Hal ini terbukti bahwa sebagian masyarakat
masih melaksanakan praktik nikah yang tidak tercatat secara resmi dan tidak
dipublikasikan yang dikenal dengan sebutan nikah di bawah tangan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah menciptakan hubungan antara laki-laki dan perempuan dengan
pernikahan sebagai jaminan kelestarian populasi manusia di muka bumi, sebagai
motivasi dari tabiat dan syahwat manusia dan untuk menjaga kekekalan keturunan
mereka. Dengan adanya dorongan syahwat seksual yang terpendam dalam diri
laki-laki dan perempuan, mereka akan berfikir tentang pernikahan.1 Allah telah
mengikat antara laki-laki dan perempuan dengan ikatan cinta dan kasih sayang,
sehingga daur kehidupan akan terus berlangsung dari generasi kegenerasi.
studi-kasus nikah bawah tangan
Pernikahan merupakan suatu jalan yang amat mulia untuk mengatur
kehidupan rumah tangga serta keturunan dan saling mengenal antara satu dengan
yang lain, sehingga akan membuka jalan untuk saling tolong-menolong. Selain
itu, pernikahan merupakan institusi yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai sarana awal untuk mewujudkan sebuah tatanan masyarakat
dan keluarga sebagai pilar penyokong kehidupan bermasyarakat. Melalui
pernikahan akan menimbulkan beberapa konsekuensi, maka dibuat aturan dan
prosedur guna menghindari kemungkinan-kemungkinan negatif yang merugikan.
Di Indonesia, prosedur dan aturan yang dibuat bagi masyarakat Islam adalah
bahwa pernikahan harus dicatat secara resmi dan dipublikasikan UU Perkawinan
No. 1 Tahun 1974.
Pada kenyataannya, tidak semua masyarakat Islam di Indonesia mengikuti
prosedur atau aturan yang berlaku. Hal ini terbukti bahwa sebagian masyarakat
masih melaksanakan praktik nikah yang tidak tercatat secara resmi dan tidak
dipublikasikan yang dikenal dengan sebutan nikah di bawah tangan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah menciptakan hubungan antara laki-laki dan perempuan dengan
pernikahan sebagai jaminan kelestarian populasi manusia di muka bumi, sebagai
motivasi dari tabiat dan syahwat manusia dan untuk menjaga kekekalan keturunan
mereka. Dengan adanya dorongan syahwat seksual yang terpendam dalam diri
laki-laki dan perempuan, mereka akan berfikir tentang pernikahan.1 Allah telah
mengikat antara laki-laki dan perempuan dengan ikatan cinta dan kasih sayang,
sehingga daur kehidupan akan terus berlangsung dari generasi kegenerasi.
studi-kasus nikah bawah tangan
Pernikahan merupakan suatu jalan yang amat mulia untuk mengatur
kehidupan rumah tangga serta keturunan dan saling mengenal antara satu dengan
yang lain, sehingga akan membuka jalan untuk saling tolong-menolong. Selain
itu, pernikahan merupakan institusi yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai sarana awal untuk mewujudkan sebuah tatanan masyarakat
dan keluarga sebagai pilar penyokong kehidupan bermasyarakat. Melalui
pernikahan akan menimbulkan beberapa konsekuensi, maka dibuat aturan dan
prosedur guna menghindari kemungkinan-kemungkinan negatif yang merugikan.
Di Indonesia, prosedur dan aturan yang dibuat bagi masyarakat Islam adalah
bahwa pernikahan harus dicatat secara resmi dan dipublikasikan UU Perkawinan
No. 1 Tahun 1974.
Pada kenyataannya, tidak semua masyarakat Islam di Indonesia mengikuti
prosedur atau aturan yang berlaku. Hal ini terbukti bahwa sebagian masyarakat
masih melaksanakan praktik nikah yang tidak tercatat secara resmi dan tidak
dipublikasikan yang dikenal dengan sebutan nikah di bawah tangan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah menciptakan hubungan antara laki-laki dan perempuan dengan
pernikahan sebagai jaminan kelestarian populasi manusia di muka bumi, sebagai
motivasi dari tabiat dan syahwat manusia dan untuk menjaga kekekalan keturunan
mereka. Dengan adanya dorongan syahwat seksual yang terpendam dalam diri
laki-laki dan perempuan, mereka akan berfikir tentang pernikahan.1 Allah telah
mengikat antara laki-laki dan perempuan dengan ikatan cinta dan kasih sayang,
sehingga daur kehidupan akan terus berlangsung dari generasi kegenerasi.
TINJAUAN YURIDIS KESEPAKATAN DAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI
Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) bersifat terbuka, maksudnya para pihak yang ingin membuat perikatan atau perjanjian bebas menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam buku III KUHPerdata asalkan isinya tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan dan ketertiban umum. Dalam Buku III KUHPerdata tersebut tidak tercantum definisi perjanjian. Namun demikian, definisi Perjanjian dapat ditemukan dalam doktrin (Ilmu Pengetahuan Hukum), diantaranya pendapat R. Subekti, :
“Perjanjian adalah suatu peristiwa, di mana seorang berjanji kepada orang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji, untuk melaksanakan sesuatu hal”.
Dari peristiwa ini timbul hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan. Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang membuatnya.
Di dalam Pasal 1320 KUHPerdata disebutkan bahwa untuk sahnya suatu perjanjian harus memenuhi 4 (empat) syarat, yaitu :
a. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
c. Suatu hal tertentu;
d. Suatu sebab yang halal.
Apabila di antara salah satu syarat tidak terpenuhi maka perjanjian tersebut dianggap tidak sah. Dalam Pasal 1337 KUHPerdata disebutkan bahwa suatu sebab adalah terlarang, apabila dilarang oleh undang-undang, atau apabila berlawanan dengan kesusilaan baik atau ketertiban umum. kemudian, dalam Pasal 1338 tentang akibat suatu perjanjian disebutkan bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali kecuali dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena selain alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu. Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik.
Dalam perjanjian TPA yang penulis bahas ini ada dua pihak yang saling mengikatkan diri yaitu pihak Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan Pemerintah Kota Bekasi, di mana kedua pihak ini saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal, yaitu dalam hal Pengelolaan Sampah dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Karena itu, dibentuk perjanjian kerjasama antara pihak Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dengan Pemerintah Kota Bekasi. Melalui perjanjian ini, ditentukan hak dan kewajiban para pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala bidang dalam rangka memajukan kesejahteraan, meningkatkan taraf hidup rakyat dan dalam mencapai tujuan nasional yaitu masyarakat adil dan makmur. Di pihak lain, muncul pula permasalahan-permasalahan yang merupakan timbal balik dari proses pelaksanaan pembangunan dan apabila permasalahan-permasalahan yang terjadi ini dibiarkan berlarut-larut tanpa dicarikan pemecahannya sudah tentu akan berdampak negatif terhadap kelangsungan hidup masyarakat.
PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL- BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT. PLN (PERSERO) UNIT BISNIS DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIME
Untuk mengatasi permasalahan yang timbul, maka pihak yang berkepentingan dapat mengajukan permohonan kepada PT. PLN (PERSERO) untuk menambah daya listrik yang dibutuhkan dengan mengeluarkan sejumlah uang atau dengan kata lain membeli listrik kepada PT. PLN (PERSERO). Pada dasarnya listrik juga merupakan suatu produk, dalam hal ini termasuk kelompok barang bergerak yang tidak bertubuh (intangible goods) yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan efeknya. Oleh karena itu, sebagai suatu produk, listrik merupakan obyek transaksi jual- beli yang mengandung risiko.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Perkembangan di segala bidang yang terjadi saat ini, menyebabkan kebutuhan manusia mengalami peningkatan, begitu juga dengan alat pemenuhan kebutuhan juga semakin beragam bentuknya. Guna mendukung pemenuhan kebutuhan manusia tersebut, maka saat ini banyak berdiri suatu tempat usaha yang bergerak dalam bidang bisnis maupun industri, sehingga sesuatu yang dibutuhkan masyarakat dapat terakomodasi.. Dalam pendirian tempat usaha tersebut dibutuhkan berbagai macam faktor pendukung, salah satunya adalah sumber daya energi listrik.
PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BADAN KREDIT KECAM
Adanya aturan hukum mengenai pelaksanaan pembebanan Hak Tanggungan dalam suatu perjanjian kredit bertujuan untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi semua pihak dalam memanfaatkan tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah sebagai jaminan kredit. Untuk itu, praktik pengikatan kredit dengan jaminan Hak Tanggungan dalam kegiatan dalam kegiatan perbankan hendaknya dapat pula dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah diatur dalam UUHT. Permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai tata cara pelaksanaan pemberian kredit dengan jaminan Hak Tanggungan pada PD BPR BKK Tengaran, serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pemberian kredit dengan jaminan Hak Tanggungan beserta cara mengatasinya
Dari penelitian yang dilakukan pada PD PBR BKK Tengaran diperoleh hasil mengenai tata cara pelaksanaan pemberian kredit dengan jaminan Hak Tanggungan yang meliputi pemberian kredit oleh PD BPR BKK Tengaran yang menimbulkan hak dan kewajiban antara kedua belah pihak (kreditur dan debitur), pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan yang bertujuan untuk menjamin kepastian hukum terhadap hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan, pendaftaran Akta pemberian Hak Tanggungan dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian hukum antara pihak kreditur sebagai pemegang Hak Tanggungan dan pihak debitur sebagai pemberi Hak Tanggungan serta mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya, serta hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PD BPR BKK Tengaran dan cara mengatasinya. Hambatan-hambatan tersebut adalah mengenai tanaha yang belum bersertifikat dijadikan sebagai jaminan kredit cara mengatasinya adalah dengan memberikan kredit kepercayaan (kredit tanpa jaminan) dan upaya yang dilakukan PD BPR BKK Tengaran dalam mengatasi kredit macet antara lain dengan melakukan pelelangan terhadap benda jaminan debitur dan restrukturisasi kredit. Dari hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan yaitu kredit perbankan mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang perekonomian terutama praktik pengikatan jaminan kredit dengan jaminan Hak Tanggungan yang bertujuan untuk memberikan jaminan kepastian hukum antar kedua belah pihak.
Key words: Kredit, Jaminan, Hak Tanggungan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penentuan Pencipta Atas Lagu “23 Juli” dan Penyelesaian Sengketanya
ABSTRAK
Kasus antara pihak Dj Riri dan Thomas “GIGI” melawan Gope T. Santani sebagai Direktur PT. Rapi Films terjadi karena lagu ciptaan Dj Riri yang berkolaborasi dengan Thomas “GIGI” yang berjudul “23 Juli” yang semula telah dibeli secara khusus oleh produsen hand phone seluler Nokia untuk dijadikan ring tone, oleh PT. Rapi Films dengan sengaja dan tanpa hak memakai lagu tersebut sebagai sound track sinetron “Inikah Rasanya.” Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat masalah dalam skripsi dengan pendekatan yuridis normatif yang berjudul “Penentuan Pencipta Atas Lagu “23 Juli” dan Penyelesaian Sengketanya (Studi Kasus Sengketa Antara Pihak Thomas “Gigi” dan DJ. Riri melawan PT. Rapi Films)”,
Berdasarkan Pasal 1 huruf 2 UUHC, dalam kasus antara Thomas dan DJ. Riri melawan PT. Rapi Films, yang disebut sebagai pencipta adalah Thomas dan DJ. Riri karena merekalah orang yang menciptakan secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan kedalam suatu lagu yang berjudul “23 Juli”. Dan karena lagu tersebut telah dijual kepada Nokia maka pemegang hak cipta disini adalah Nokia berdasarkan Pasal 1 huruf 4 UUHC.
Penyelesaian sengketa yang diambil oleh Thomas Cs dengan PT. Rapi Films adalah alternatif penyelesaian sengketa dengan jenis negosiasi. Dimana dalam negosiasi ini pihak Thomas Cs mewakilkan kepada pengacaranya untuk mewakili mereka yang kemudian melakukan kesepakatan dengan pihak PT. Rapi Films yang diwakili oleh Gope T. Santani. Hasil kesepakatan tersebut kemudian didaftarkan di pengadilan paling lama 30 hari sejak penandatanganan agar mempunyai kekuatan ekselutorial berdasarkan Pasal 6 ayat (7) UU No. 30 Tahun 1999. Dan hasil kesepakatan tersebut wajib segera dilaksanakan paling lambat 30 hari sejak didaftarkan di Pengadilan berdasarkan Pasal Pasal 6 ayat (8) UU No. 30 Tahun 1999.
Kata Kunci : Pencipta, Sengketa, Alternatif
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Suatu hasil karya kreatif yang akan memperkaya kehidupan manusia akan dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkannya. Apabila si pencipta karya-karya tersebut tidak diakui sebagai pencipta atau tidak dihargai, karya-karya tersebut mungkin tidak akan pernah diciptakan sama sekali.
Studi kasus – Nikah Bawah Tangan
Pernikahan merupakan suatu jalan yang amat mulia untuk mengatur
kehidupan rumah tangga serta keturunan dan saling mengenal antara satu dengan
yang lain, sehingga akan membuka jalan untuk saling tolong-menolong. Selain
itu, pernikahan merupakan institusi yang sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat sebagai sarana awal untuk mewujudkan sebuah tatanan masyarakat
dan keluarga sebagai pilar penyokong kehidupan bermasyarakat. Melalui
pernikahan akan menimbulkan beberapa konsekuensi, maka dibuat aturan dan
prosedur guna menghindari kemungkinan-kemungkinan negatif yang merugikan.
Di Indonesia, prosedur dan aturan yang dibuat bagi masyarakat Islam adalah
bahwa pernikahan harus dicatat secara resmi dan dipublikasikan UU Perkawinan
No. 1 Tahun 1974.
Pada kenyataannya, tidak semua masyarakat Islam di Indonesia mengikuti
prosedur atau aturan yang berlaku. Hal ini terbukti bahwa sebagian masyarakat
masih melaksanakan praktik nikah yang tidak tercatat secara resmi dan tidak
dipublikasikan yang dikenal dengan sebutan nikah di bawah tangan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah menciptakan hubungan antara laki-laki dan perempuan dengan
pernikahan sebagai jaminan kelestarian populasi manusia di muka bumi, sebagai
motivasi dari tabiat dan syahwat manusia dan untuk menjaga kekekalan keturunan
mereka. Dengan adanya dorongan syahwat seksual yang terpendam dalam diri
laki-laki dan perempuan, mereka akan berfikir tentang pernikahan.1 Allah telah
mengikat antara laki-laki dan perempuan dengan ikatan cinta dan kasih sayang,
sehingga daur kehidupan akan terus berlangsung dari generasi kegenerasi.
“Perlindungan Hukum Terhadap Pekerja Pada Malam Hari Di Easy Minimarket Jogjakarta “
ABSTRACT
Nowadays, we need employees in order to increase job productivity. Both female and male deserved to enter all job sectors without discrimination limit. Among many sectors and work field, some force employees to work in the night. How Easy Minimarket toward those who work in the night provides legal protection and what factors constitute obstacles in the implementation of legal protection toward them. Legal protection intended is expected appropriate with the Act Number 13 of 2003 on manpower affairs.
This research has been conducted at Easy Minimarket, in Jogjakarta. Research method used was empiric legal one; it is research focused on legal society (law in action). Main data collection method was interview and observation as primary legal material and books as secondary legal one. They were then processed using qualitative analysis with inductive way of thinking. Easy Minimarket is one of companies employing works in the night. Easy Minimarket does not optimally provide legal protection toward works in the night. Legal protection that have been implemented such as providing pick up service, providing day off period, protection have not been implemented yet, such as : does not provide nutrient food, does not provide separate bathroom. In addition, are obstacles out of the implementation of legal protection toward workers who work in the night, like those from Easy Minimarket, those from workers.
Keywords: employing workers in the night, legal protection, those, Easy Minimarket Jogjakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Negara Indonesia merupakan Negara yang sedang giat-giatnya membangun untuk meningkatkan pembangunan di segala sektor dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Melihat realitas tersebut keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat vital dalam pelaksanaan tujuan pembangunan nasional, untuk itu perlindungan terhadap tenaga kerja di maksudkan untuk menjamin hak-hak dasar pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja
PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA TERHADAP STATUS PEKERJA WAKTU TERTENTU SETELAH KENAIKAN UPAH (STUDI KASUS PT.KARYA BINA BERSAMA)
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam mengikuti sajian pembahasan materi skripsi ini, penulis akan menguraikan secara singkat Bab demi Bab yang terkait guna memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap arah pembahasan seperti di bawah ini:
BAB I Pendahuluan
Dalam Bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka konseptual, dan sistematika penulisan.
BAB II Kerangka Teoretis
Dalam Bab ini akan dibahas mengenai pengertian hubungan kerja, perjanjian kerja, kewajiban pekerja, kewajiban pengusaha, perselisihan perburuhan dan pengertian upah.
BAB III Data Hasil Penelitian
Dalam Bab ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya PT. Karya Bina Bersama, struktur organisasinya serta membahas mengenai gambaran umum hasil penelitian di PT. Karya Bina Bersama.
BAB IV Analisis Permasalahan
Menganalisis mengenai status para pekerja waktu tertentu akibat perubahan perjanjian kerja baru yang terjadi antara pengusaha dengan pekerja pada PT. Karya Bina Bersama.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Merupakan Bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi dan penyebaran penduduk yang kurang seimbang, merupakan faktor yang amat mempengaruhi tentang masalah ketenagakerjaan di tanah air Indonesia. Dalam literatur hukum perburuhan yang ada, riwayat hubungan perburuhan di Indonesia diawali dengan suatu masa yang sangat suram yakni zaman perbudakan di mana terjadi penindasan dan perlakuan di luar batas kemanusiaan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkemampuan secara sosial ekonomi maupun penguasa pada masa itu.
MONOPOLI
Dengan berkembangnya dunia usaha di Indonesia, maka hal tersebut memacu berbagai masalah masalah baru yang berkenaan dengan praktek kegiatan usaha di lapangan. Sehingga pemerintah harus dapat membuat suatu regulasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan permasalahan yang akan / sedang timbul.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP ASPEK HUKUM PERLINDUNGAN BAGI PEKERJA/BURUH DINAS PEMADAM KEBAKARAN KOTA MATARAM
Bahwa bentuk dan pelaksanaan pelindungan bagi pekerja / buruh pada dinas kebakaran kota mataram adalah melalui Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang meliputi :
a. Jaminan Kecelakaan kerja [JKK]
b. Jaminan Hari Tua [JHT]
c. Jaminan Kematian [JK],
d. Jaminan Perawatan Kesehatan [JPK].
Bahwa faktor dasar agar pelindungan bagi pekerja/buruh pada dinas kebakaran kota mataram dapat dilaksanakan dalam hal ini terhadap pekerja/buruh yang statusnya bukan pegawai negeri sipil atau hanya sebagai tenaga harian adalah karena tingkat kesadaran hukum yang sangat tinggi, disamping itu juga adalah :
a. Bahwa Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram merupakan badan milik pemerintah yang mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 10 orang atau membayar gaji paling sedikit satu juta rupiah, maka berdasarkan undang undang No.3 tahun 1992 tentang Jamsostek Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram wajib mengikutsertakan karyawanya dalam program Jamsostek.
b. Bahwa tugas pemadam kebakaran sangat beresiko dengan kecelakaan kerja maka karyawan sangat perlu diberikan perlindungan pada saat bekerja.
c. Agar jika terjadi kecelakaan kerja bagi tenaga kerja yang belum berstatus PNS dapat mendapatkan kompensasi dan rehabilitasi.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PERJANJIAN PENGANGKUTAN BARANG MELALUI KAPAL LAUT MENGGUNAKAN SISTEM CONTAINER ANTARA PT. DJAKARTA LLOYD DENGAN PT. ZAMRUD KHATU
ABSTRAK
Perjanjian pengangkutan barang melalui kapal laut merupakan suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melakukan pengangkutan menyeberang laut. Pada pengangkutan barang di laut disamping menggunakan sistem konvensional, penyelenggaraan angkutan laut juga dengan menggunakan sistem peti kemas (container). Angkutan laut mengenai muatan dengan menggunakan sistem container harus disesuaikan dengan jenis barang yang diangkut.
Peti kemas dipakai untuk mengangkut barang, seperti: besi tua, lembaran baja, gula, semen, batu bara, sayur mayur, buah-buahan, daging, bahan-bahan kimia dan lain-lain. Pengangkutan barang dengan sistem container disamping mempunyai akibat hukum bagi mereka yang membuatnya, juga dapat menguntungkan bagi mereka.
Dalam hukum Islam prinsip perjanjian pengangkutan barang di laut dibolehkan. Dalam hal ini adalah muamalah, yaitu adanya perjanjian pengangkutan barang antara pengangkut dan pengirim, sebab Islam mengajarkan manusia untuk menjalin kerja sama, tolong menolong dan Islam juga menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi yang bersumber pada Al-Qur’am surat At-Taubah ayat 4.
Memasuki pasar bebas AFTA (Asia Free Trafe Area) tahun 2003, dunia ekonomi dan perdagangan pada khususnya mengalami perubahan sistem yang signifikan. Pasar bebas berarti masuknya komoditi barang dan jasa bebas tanpa ada lagi perlakuan istimewa yang bersifat nasional maupun regional.
PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM SEJAK BERLAKUNYA KEPPRES NOMOR 55 TAHUN 1993 DI KABUPATEN
Pembangunan Nasional yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Pembukaan UUD 45, dari tahun ke tahun terus meningkat. Bersamaan dengan itu jumlah penduduk terus bertambah, dan sejalan dengan semakin meningkatnya pembangunan dan hasil-hasilnya, maka semakin meningkat dan beragam pula kebutuhan penduduk itu.
Termasuk dalam kegiatan pembangunan Nasional itu adalah pembangunan untuk kepentingan umum.
skripsi ekonomi manajemen
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN HOTEL PELANGI MALANG
ABSTRAK
Sasano, Febrian. 2008. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Hotel Pelangi Malang. Skripsi, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Gatot Isnani, M.Si, (II) Drs. Djoko Dwi Kusumajanto, M.Si.
Kata kunci: Kualitas Layanan, Kepuasan Pelanggan.
Dewasa ini, kemajuan zaman dan pertumbuhan perekonomian yang cukup tinggi mengakibatkan peningkatan taraf hidup rakyat dan juga persaingan dalam bisnis termasuk bisnis jasa. Kualitas layanan pada bidang jasa sangat diperhitungkan dalam dunia bisnis, karena kualitas layanan berdampak pada kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas layanan yang dikehendaki pelanggan, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama sebagai tolak ukur keunggulan daya saing perusahaan. Untuk mencapai kepuasan itu maka diperlukan variabel-variabel yang dijadikan sebagai sarana dalam pencapaiannya. Variabel-variabel tersebut meliputi keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik. Hotel Pelangi Malang, berusaha dapat memenuhi kelima variabel tersebut dengan harapan dapat memberikan kepuasan yang maksimal kepada pelanggannya serta para pelanggannya tersebut akan menjadi pelanggan loyal bagi Hotel Pelangi Malang.
Bab I
pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah
Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Lokasi, Pelayanan dan Prosedur Kredit terhadap Keputusan Nasabah Dalam Pengambilan Kredit
ABSTRAK
Peluang lembaga keuangan di kecamatan Banyumanik sangat besar. Hal tersebut terlihat dari jumlah UKM yang menempati jumlah mayoritas dari total unit usaha yang ada. Saat ini para pengusaha UMKM masih banyak yang kesulitan permodalan. Di sisi lain PD BPR BKK Semarang Tengah Cabang Banyumanik seharusnya dapat memanfaatkan kondisi ini. Ternyata pertumbuhan kredit PD BPR BKK Semarang Tengah Cabang Banyumanik selama bulan Mei Tahun 2007 – April 2008 sangat fluktuatif.
Variabel penelitian yang digunakan tingkat suku bunga (X1), lokasi (X2), pelayanan (X3) prosedur kredit (X4) dan keputusan nasabah dalam pengambilan kredit (Y). Penelitian ini menggunakan 100 sampel dengan menggunakan alat pengambilan data berupa angket. Metode analisis data meliputi analisis korelasi sederhana, analisis korelasi berganda, analisis regresi sederhana, analisis regresi berganda, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis.
Dari analisis regresi dapat diketahui ada pengaruh positif signifikan antara variabel tingkat suku bunga (X1) terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan kredit (Y) di mana dapat dilihat dari nilai koefisien regresi = 0,589 dan dibuktikan dengan uji hipotesis thitung (3,598) > ttabel (1,661). Juga ditemukan ada pengaruh positif signifikan antara variabel lokasi (X2) terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan kredit (Y) di mana dapat dilihat nilai koefisien regresi = 0,388 dan dibuktikan dengan uji hipotesis thitung (3,979) > ttabel (1,661). Ditemukan pula ada pengaruh positif signifikan antara variabel pelayanan (X3) terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan kredit (Y) di mana dapat dilihat dari nilai koefisien regresi = 0,837 dan dibuktikan dengan uji hipotesis thitung (5,519) > ttabel (1,661). Ditemukan pula ada pengaruh positif signifikan antara variabel prosedur kredit (X4) terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan kredit (Y) di mana dapat dilihat dari nilai koefisien regresi = 1,088 dan dibuktikan dengan uji hipotesis thitung (14,631) > ttabel (1,661). Secara simultan variabel penilaian tentang tingkat suku bunga, lokasi, pelayanan dan prosedur kredit terhadap keputusan nasabah dalam pengambilan kredit mempunyai pengaruh positif signifikan yang ditunjukkan dengan besarnya Fhitung (109,427) > Ftabel (2,469) dan tingkat signifikasi (0,000) < signifikasi α (0,05).
Kata-kata kunci : tingkat suku bunga, lokasi, pelayanan, prosedur kredit dan keputusan nasabah.
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Di era globalisasi ini persaingan dalam bisnis perbankan sangat ketat. Persaingan tersebut tidak hanya terjadi antar bank, tetapi persaingan juga datang dari lembaga keuangan lain yang berhasil mengembangkan produk-produk keuangan baru. Persaingan dan perkembangan yang cukup pesat pada usaha perbankan tersebut menjadikan masing-masing lembaga perbankan harus berlomba untuk memenangkan persaingan bisnis.
ANALISA PENGARUH ROI, DER DAN CASH RATIO TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk
Influence Analysis among ROI, DER, and Cash Ratio toward DPR at Hanajaya Mandala Sampoerna Corporation, Ltd.
ABSTRACT
The Objectives of the study were : 1) To find out whether or not there was an influence among Return On Investment (ROI), Debt to Equity Ratio (DER), and Cash Ratio toward Dividend Payout Ratio (DPR) at Hanjaya Mandala Sampoerna Corporation, Ltd. 2) To find out what factor which gave dominant influence toward Dividend Payout Ratio (DPR).
The data of this study was from Hanjaya Mandala Sampoerna Corporation, Ltd finances report which paid dividend from 2002-2006 periods in Jakarta stock exchange. The sample was taken by purposive sampling method. The data were analyzed by using correlation analysis, regression analysis, and multiple regression analysis (stepwise method).
The result of the study proved that there was a simultaneous influence among Return On Investment, Debt to Equity Ratio (DER), and Cash Ratio variable toward dividend decision. The significance grade was 0,05. Partially, only Debt to Equity Ratio (DER) which had significant influence toward Dividend Payout Ratio (DPR) while Return On Investment (ROI) and Cash Ratio did not have significant influence toward Dividend Payout Ratio.
Based on regression analysis calculation, coefficient correlation ROI R square (R ) was 4%, DER R square (R ) was 77,6% and Cash Ratio R square (R ) was 24,3%. While coefficient multiple correlation regression (R ) was 99,8%. R value showed that variation dividend policy value which could be explained by Return On Investment (ROI), Debt to Equity Ratio (DER) and Cash Ratio were 99,8%, and the other (0,2%) was explained by another variable which did not include in regression model which was used on this study.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ANALISIS KONTRIBUSI PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA CABANG BANDARLAMPUNG
ABSTRAK
ANALISIS KONTRIBUSI PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA TOKO BUKU GRAMEDIA
CABANG BANDARLAMPUNG
Oleh :
FIRNANDO SUBRATA
Keberhasilan suatu perusahaan sebagai organisasi tergantung pada unsur manusia di dalamnya karena besarnya kontribusi sumber daya manusia jauh melampaui peran yang diberikan oleh sumber-sumber daya lainnya. Oleh karena itu pendayagunaan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas agar disiplin kerja dalam lingkungan organisasi dapat terus ditingkatkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan disiplin kerja adalah dengan melakukan pengawasan. Salah satu perusahaan yang menghendaki peningkatan disiplin kerja karyawannya adalah Toko Buku Gramedia Cabang Bandarlampung.
Masalah yang ada adalah berfluktuasinya tingkat absensi kerja karyawan dengan rata-rata perbulan sebesar 4,42 %, sedangkan standar absensi yang dapat ditolelir untuk perusahaan maksimal 4 %. Tingkat absensi ysng tinggi mencerminkan disiplin kerja karyawan yang masih rendah. Disamping itu jumlah surat peringatan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan sebanyak 17 buah yang diberikan kepada 14 orang karyawan. Banyaknya surat peringatan yang diberikan menunjukkan masih rendahnya tingkat ketaatan kerja karyawan.
Permasalahan dalam penulisan ini adalah apakah pengawasan memiliki kontribusi yang positif terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan pada Toko Buku Gramedia Cabang Bandarlampung. Adapun tujuan dan kegunaan penulisan ini adalah untuk mengetahui kontribusi pengawasan terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan dan memberikan sumbangan pikiran untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Toko Buku Gramedia Cabang Bandarlampung.
Data yang digunakan bersumber dari Toko Buku Gramedia Cabang Bandarlampung yang diperoleh berdasarkan kuisioner yang disebar kepada 56 orang karyawan sebagai objek penelitian. Hipotesis yang dirumuskan adalah pengawasan yang dilakukan memiliki kontribusi yang positif terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan Toko Buku Gramedia Cabang Bandarlampung.
Alat analisis yang digunakan untuk megetahui kontribusi pengawasan terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan pada Toko Buku Gramedia Cabang Bandarlampung adalah product moment, sedangkan untuk megetahui seberapa besar kontribusi pengawasan terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan menggunakan koefisien penentu (KP).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi baik swasta maupun pemerintah dalam rangka mencapai tujuannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut perlu diarahkan secara efektif dan efesien melalui manajemen yang baik. Selain sumber-sumber alam dan modal, faktor penting lainnya adalah sumber daya manusia. Melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia maka organisasi dapat mencapai tujuannya.
ANALISIS DAMPAK BAITUL MAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KAUM DHU’AFA DI KABUPATEN ACEH TIMUR
ABSTRAKSI
Baitul Mal merupakan Lembaga daerah yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat dan harta agama lainnya di Kabupaten Aceh Timur. Baitul Mal dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Gubernur atau Bupati untuk periode tertentu. Badan Baitul Mal adalah Lembaga daerah non struktural yang di dalam melaksanakan tugasnya bersifat independent. Badan Baitul Mal mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan zakat, pembinaan mustahiq dan muzakki serta pemberdayaan harta agama sesuai ketentuan Syariat Islam.
Penelitian yang dilakukan ini dengan tujuan diantaranya yaitu untuk melihat pengaruh Baitul Mal dalam meningkatkan kesejahteraan kaum dhu’afa dan untuk mengetahui jumlah kaum dhu’afa yang dibantu oleh Baitul Mal Kabupaten Aceh Timur dalam penyaluran dana ZIS tersebut.
Untuk memperoleh data yang diperlukan pada penelitian ini, maka penulis mengunakan 2 (dua) cara pengumpulan data yaitu penelitian lapangan yang merupakan cara untuk mendapatkan data yang bersifat primer yang penulis lakukan dengan kunjungan secara langsung pada objek penulisan. Penulisan lapangan ini dilakukan dengan cara: wawancara dan observasi, serta penelitian kepustakaan yaitu merupakan cara untuk memperoleh data yang penulis lakukan dengan membaca buku–buku dari perpustakaan UNSAM Langsa serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini
Dalam mengolah data penulis menganalisis dengan bantuan formula regresi linier berganda dengan rumus :
Y = a + bx1 + bx2 + c
Dan Dari hasil penelitian didapat bahwa koefisien korelasi (R) sebesar 0,988 ini berarti keeratan hubungan antara variabel terikat yaitu kesejahteraan kaum dhu’afa (Y) dengan variabel bebas (zakat, dan bukan zakat) adalah tinggi atau kuat dan positif karena hampir mendekati +1. Sedangkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,977 atau 97,70% yang mengartikan bahwa 97,70% kesejahteraan kaum dhu’afa dipengaruhi oleh faktor zakat dan bukan zakat, sedangkan sisanya sebesar 2,30% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut seperti keprofesionalan Baitul Mal dalam mengelola dana ZIS, penyaluran dana yang bukan bentuk uang (seperti ternak, becak motor dll).
1. Latar Belakang Permasalahan
1.1. Latar Belakang
ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR PT CANGGIH PRESISI INDUSTRI
Untuk mengetahui dengan jelas strategi distribusi yang digunakan dan apakah strategi distribusi yang ditetapkan oleh PT Canggih Presisi Industri sudah tepat atau belum.
Definisi Pangsa Pasar menurut Sofyan Assauri (2001 : 95 ) adalah :“ Pangsa pasar merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase“. Strategi distribusi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan untuk perhitungan adalah analisa korelasi Pearson. Selain itu penulis juga menggunakan analisa SWOT.
Dari hasil perhitungan korelasi Pearson diperoleh nilai r sebesar = 0,92292314077 (mendekati 1) menunjukkan bahwa hubungan antara strategi distribusi dengan pangsa pasar adalah hubungan positif yang kuat. Kontribusi biaya saluran distribusi dalam peningkatan pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 31 % sedangkan sisanya 69 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya saluran distribusi yang diteliti seperti : promosi, harga, konsumen, lingkungan, pesaing dan yang lainnya.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan 1
1.2. Gambaran Umum Obyek Penelitian 3
1.2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 3
1.2.2. Struktur Organisasi Perusahaan 4
1.2.3. Bidang Usaha Perusahaan 12
1.2.4. Analisa SWOT 13
1.3. Perumusan dan Pembatasan Masalah 14
1.4. Tujuan Penelitian 14
1.5. Manfaat Penelitian 15
1.6. Sistematika Penulisan 15
BAB II LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
2.1. Tinjauan Pustaka 17
ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR PT CANGGIH PRESISI INDUSTRI
Untuk mengetahui dengan jelas strategi distribusi yang digunakan dan apakah strategi distribusi yang ditetapkan oleh PT Canggih Presisi Industri sudah tepat atau belum.
Definisi Pangsa Pasar menurut Sofyan Assauri (2001 : 95 ) adalah :“ Pangsa pasar merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase“. Strategi distribusi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan untuk perhitungan adalah analisa korelasi Pearson. Selain itu penulis juga menggunakan analisa SWOT.
Dari hasil perhitungan korelasi Pearson diperoleh nilai r sebesar = 0,92292314077 (mendekati 1) menunjukkan bahwa hubungan antara strategi distribusi dengan pangsa pasar adalah hubungan positif yang kuat. Kontribusi biaya saluran distribusi dalam peningkatan pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 31 % sedangkan sisanya 69 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya saluran distribusi yang diteliti seperti : promosi, harga, konsumen, lingkungan, pesaing dan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S.Nitisemito, Marketing, cetakan keempat, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2000
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran Modern : Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi I, Cetakan Keenam, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999
Basu Swastha DH. Azas-azas Marketing, Edisi kelima, Liberty, Yogyakarta, 2001
, Saluran Pemasaran, Konsep, dan Strategi Analisa Kuantitatif, penulis PPFE-UGM, Edisi Pertama, Yogyakarta,2001
Kotler, Philip, Principal of Marketing, Terjemahan Drs. Alexander Sindoro,Jilid satu dan dua, Edisi Tujuh, Jakarta, 2001.
ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR PT CANGGIH PRESISI INDUSTRI
Untuk mengetahui dengan jelas strategi distribusi yang digunakan dan apakah strategi distribusi yang ditetapkan oleh PT Canggih Presisi Industri sudah tepat atau belum.
Definisi Pangsa Pasar menurut Sofyan Assauri (2001 : 95 ) adalah :“ Pangsa pasar merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase“. Strategi distribusi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan untuk perhitungan adalah analisa korelasi Pearson. Selain itu penulis juga menggunakan analisa SWOT.
Dari hasil perhitungan korelasi Pearson diperoleh nilai r sebesar = 0,92292314077 (mendekati 1) menunjukkan bahwa hubungan antara strategi distribusi dengan pangsa pasar adalah hubungan positif yang kuat. Kontribusi biaya saluran distribusi dalam peningkatan pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 31 % sedangkan sisanya 69 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya saluran distribusi yang diteliti seperti : promosi, harga, konsumen, lingkungan, pesaing dan yang lainnya.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Distribusi pada PT Canggih Presisi Industri
ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR PT CANGGIH PRESISI INDUSTRI
Untuk mengetahui dengan jelas strategi distribusi yang digunakan dan apakah strategi distribusi yang ditetapkan oleh PT Canggih Presisi Industri sudah tepat atau belum.
Definisi Pangsa Pasar menurut Sofyan Assauri (2001 : 95 ) adalah :“ Pangsa pasar merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase“. Strategi distribusi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan untuk perhitungan adalah analisa korelasi Pearson. Selain itu penulis juga menggunakan analisa SWOT.
Dari hasil perhitungan korelasi Pearson diperoleh nilai r sebesar = 0,92292314077 (mendekati 1) menunjukkan bahwa hubungan antara strategi distribusi dengan pangsa pasar adalah hubungan positif yang kuat. Kontribusi biaya saluran distribusi dalam peningkatan pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 31 % sedangkan sisanya 69 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya saluran distribusi yang diteliti seperti : promosi, harga, konsumen, lingkungan, pesaing dan yang lainnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT Canggih Presisi Industri yang berlokasi di jalan Kampung Pasir Awi RT 02 / RW 02 Desa Suka Asih, Pasar Kemis Kawasan Industri Tangerang.
Waktu penelitian tanggal 7 – 26 Maret 2005.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel-variabel operasional yang digunakan dalam penelitian ialah :
ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR PT CANGGIH PRESISI INDUSTRI
Untuk mengetahui dengan jelas strategi distribusi yang digunakan dan apakah strategi distribusi yang ditetapkan oleh PT Canggih Presisi Industri sudah tepat atau belum.
Definisi Pangsa Pasar menurut Sofyan Assauri (2001 : 95 ) adalah :“ Pangsa pasar merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase“. Strategi distribusi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan untuk perhitungan adalah analisa korelasi Pearson. Selain itu penulis juga menggunakan analisa SWOT.
Dari hasil perhitungan korelasi Pearson diperoleh nilai r sebesar = 0,92292314077 (mendekati 1) menunjukkan bahwa hubungan antara strategi distribusi dengan pangsa pasar adalah hubungan positif yang kuat. Kontribusi biaya saluran distribusi dalam peningkatan pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 31 % sedangkan sisanya 69 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya saluran distribusi yang diteliti seperti : promosi, harga, konsumen, lingkungan, pesaing dan yang lainnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
2.1.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
Dewasa ini, pemasaran mempunyai arti baru, yaitu pemuasan akan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Suatu produk akan dapat dijual dengan mudah apabila bagian pemasaran suatu perusahaan dapat memahami kebutuhan konsumen, melakukan pengembangan produk, menetapkan harga yang sesuai, melakukan pendistribusian, dan kegiatan promosi dengan efektif. Untuk lebih jelas mengenai pemasaran, penulis mengutip beberapa pendapat dari pakar-pakar ekonomi.
ANALISIS STRATEGI DISTRIBUSI DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR PT CANGGIH PRESISI INDUSTRI
Untuk mengetahui dengan jelas strategi distribusi yang digunakan dan apakah strategi distribusi yang ditetapkan oleh PT Canggih Presisi Industri sudah tepat atau belum.
Definisi Pangsa Pasar menurut Sofyan Assauri (2001 : 95 ) adalah :“ Pangsa pasar merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase“. Strategi distribusi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan untuk perhitungan adalah analisa korelasi Pearson. Selain itu penulis juga menggunakan analisa SWOT.
Dari hasil perhitungan korelasi Pearson diperoleh nilai r sebesar = 0,92292314077 (mendekati 1) menunjukkan bahwa hubungan antara strategi distribusi dengan pangsa pasar adalah hubungan positif yang kuat. Kontribusi biaya saluran distribusi dalam peningkatan pangsa pasar perusahaan adalah sebesar 31 % sedangkan sisanya 69 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar biaya saluran distribusi yang diteliti seperti : promosi, harga, konsumen, lingkungan, pesaing dan yang lainnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Dewasa ini dunia usaha menghadapi berbagai perubahan yang disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan perekonomian dunia, termasuk juga di Indonesia. Setiap perubahan yang terjadi akan mempengaruhi setiap kegiatan usaha yang dijalankan oleh para pelaku bisnis. Oleh karena itu, perubahan yang tejadi haruslah ditanggapi dan dihadapi secara cepat dan tepat oleh masing-masing pelaku bisnis.
Pengaruh Pelatihan Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Huda Rachma Grupindo
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan untuk penulisan skripsi berjudul “Pengaruh Pelatihan Terhadap Tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Huda Rachma Grupindo”.
Pengembangan karyawan melalui pendidikan dan latihan memberi manfaat kepada kedua belah pihak yaitu karyawan dan perusahaan. Dimana manfaat yang diperoleh karyawan adalah adanya peningkatan kemampuan atau keterampilan mereka. Sedangkan manfaat yang diperoleh keseluruhan meningkatkan produktivitas perusahaan. Masalah pelatihan merupakan masalah yang cukup penting dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Metode penelitian adalah suatu tata cara atau metode bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. Metode penelitian ini membicarakan prosedur pelaksanaan penelitian, urutan kerja penelitian dan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data-data penelitian. Untuk menyusun tesis ini supaya dapat menganalisa dan memecahkan masalah, maka diperlukan data-data yang akurat baik data yang bersifat kuantitif maupun data yang bersifat kualitatif.
Adapun dalam penyusunan skripsi ini, penulis mempunyai maksud dan tujuan. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan pelatihan dengan tingkat produktivitas kerja karyawan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Disini dituntut kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber-sumber daya secara terencana, terutama sumber daya manusia sebagai tenaga pelaksana operasional perusahaan untuk menghasilkan daya guna dan hasil guna dalam setiap kegiatan perusahaan. Dengan demikian perusahaan tidak hanya dapat mempertahankan keuntungan yang diperoleh, tetapi juga dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia usaha.
ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBUAT PAKAIAN PADA DYNAND FARIZ HIGH FASHION CENTRE
ABSTRAKSI
Penelitian dengan judul “Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Membuat Pakaian Pada Dynand Fariz High fashion Centre Kabupaten Jember ” dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel dari bauran pemasaran secara simultan maupun parsial dan juga untuk mengetahui manakah diantara variabel-variabel bauran pemasaran tersebut yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap pengambilan keputusan konsumen membuat pakaian pada Dynand Fariz High Fashion Centre Kabupaten Jember?
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel dari bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi, karyawan, proses, dan bukti fisik dalam pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan konsumen utuk memesan pakaian pada Dynand Fariz High Fashion Centre Kabupaten Jember. Variabel penelitian diukur dengan 24 item pertanyaan yang menggunakan skala likert yang telah dimodifikasi dengan skala 1 sampai dengan 5. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda yang sebelumnya data jawaban responden yang telah diperoleh dinaikkan skalanya dari skala pengukuran ordinal menjadi skala pengukuran interval dan penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden.
Berdasarkan pengujian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa bauran pemasaran berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan konsumen untuk membuat pakaian pada Dynand Fariz High Fashion Centre Jember. Berdasarkan uji F yang telah dilakukan diperoleh bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 153,254 > 2,3123. Selanjutnya untuk nilai Adjusted R Square adalah 0,902. Hal ini berarti 90,2 persen pengambilan keputusan konsumen membuat pakaian pada Dynand Fariz High Fashion Centre dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran dan sisanya sekitar 9,8 persen dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar model persamaan regresi yang dibuat. Sedangkan pengujian secara parsial (uji t) juga menunjukkan bahwa bauran pemasaran berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan konsumen membuat pakaian pada Dynand Fariz High Fashion Centre Jember. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan diperoleh nilai thitung untuk masing-masing variabel lebih besar dari ttabel, dan variabel harga mempunyai pengaruh paling dominan terhadap pengambilan keputusan konsumen membuat pakaian pada Dynand Fariz High Fashion Centre Jember yaitu sebesar 17.781
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini persaingan untuk menjadi yang terbaik dalam dunia bisnis terjadi begitu ketat. Setiap perusahaan harus mampu untuk mengembangkan usahanya dengan cara memperhatikan apa yang diinginkan oleh konsumen. Salah satu upaya yang dilakukan oleh produsen diantaranya adalah memahami selera dari konsumen itu sendiri. Pentingnya memahami selera konsumen adalah salah satu peluang yang nantinya akan menjadikan perusahaan memperoleh kepercayaan dari konsumen sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhannnya.
HUBUNGAN BIAYA REKRUITMEN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK
Laju perkembangan dan lancarnya roda suatu perusahaan erat kaitannya dengan investasi sumber daya manusia. Investasi ini sangatlah penting karena didasarkan pada konsep pemikiran yang mendasar bahwa manusia memmpunyai nilai khusus yang sangat menentukan dalam berbagai aspek kegiatan perusahaan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan perusahaan sangat bergantung kepada investasi di bidang sumber daya manusia.
Investasi sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan merupakan kekayaan utama bagi pelaksana dan pengendali yang selaku aktif dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Selain pelaku yang menunjang tujuan perusahaan, mereka juga mempunyai pikiran, perasaan dan kemampuan yang akan berpengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukannnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laju perkembangan dan lancarnya roda suatu perusahaan erat kaitannya dengan investasi sumber daya manusia. Investasi ini sangatlah penting karena didasarkan pada konsep pemikiran yang mendasar bahwa manusia memmpunyai nilai khusus yang sangat menentukan dalam berbagai aspek kegiatan perusahaan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan perusahaan sangat bergantung kepada investasi di bidang sumber daya manusia.
ANALISA DAN PERUMUSAN STRATEGI MARKETING MIX DAN STP UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS KAFE ’X’
Di era persaingan yang semakin ketat ini, perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang mengerti dan memenuhi keinginan konsumen. Untuk itu, perusahaan harus terus berusaha mengoptimalkan seluruh proses bisnisnya agar lebih efektif dan sesuai dengan keinginan, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Kafe ‘X’ sebagai pendatang baru dalam dunia bisnis kafe telah berkembang pesat selama beberapa tahun ini, hal ini dapat dilihat dari outlet-outlet yang telah beroperasi di beberapa mal utama di Jakarta. Salah satu upaya untuk meningkatkan pangsa pasar di tengah persaingan yang ketat dengan kafe-kafe lain yang menawarkan produk sejenis adalah dengan menerapkan strategi marketing yang tepat agar segala usaha yang telah dan akan dilakukan tidak menjadi sia-sia. Kafe ‘X’ juga perlu mengetahui brand awareness mereka agar dapat menerapkan strategi terbaik sesuai dengan tingkat awareness masyarakat terhadap brand tersebut.
Riset menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat belum mengetahui keberadaan Kafe ‘X’ sebagai salah satu pemain besar dalam bisnis kafe. Di sisi lain, riset juga menunjukkan keunggulan Kafe ‘X’ dibanding dengan kafe lain yang sejenis. Dari informasi ini, media promosi serta strategi marketing, baik yang sudah dijalankan maupun yang belum pernah dijalankan akan dianalisa agar dapat menghasilkan rekomendasi yang baik dan bermanfaat bagi Kafe ‘X’.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketatnya persaingan bisnis minuman kopi dengan konsep kafe bernuansa tenang dan nyaman sudah sangat kompleks di era modern ini. Semakin lama, semakin banyak pemain yang muncul dan berlomba-lomba menawarkan keunikan serta kelebihan produk masing-masing. Dari sekian banyak pemain dalam bisnis minuman kopi ini, beberapa pemain memiliki tingkat brand awareness lebih tinggi karena mereka memasuki bisnis minuman kopi di Indonesia, khususnya Jakarta beberapa tahun lebih awal, sebut saja Starbucks dan Coffee Bean sebagai contoh.
PENGARUH INTERNAL BRANDING TERHADAP SIKAP KARYAWAN MENGENAI BRAND PERUSAHAAN PADA BANK MANDIRI CABANG Jl. Asia Afrika BANDUNG
Semakin kuat brand suatu perusahaan akan semakin besar juga pengaruhnya terhadap keputusan membeli pelanggan. Oleh karena itu banyak perusahaan yang gencar melakukan strategi branding terhadap produk dan jasanya. Berbagai macam media iklan digunakan untuk kesuksesan strategi branding mereka, mulai dari media cetak sampai media televise yang memakai dana besar.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti berdasarkan atas tujuan penelitiannya. Penelitian ini terdiri dari tiga tujuan. Tujuan penelitian pertama, yaitu untuk mengetahui pelaksanaan internal branding pada Bank Mandiri Cabang jl. Asia Afrika Bandung, menggunakan metode penelitian deskriptif. Tujuan penelitian kedua, yaitu untuk mengetahui bagaimana sikap karyawan terrhadap brand perusahaan, menggunakan metode penelitian deskriptif. Tujuan penelitian yang ketiga adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh internal branding terhadap sikap karyawan mengenai brand perusahaan, menggunakan metode penelitian explanatory research.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Analisis Strategi Bisnis Pada PT. Surya Kencana
Abstrak
PT. Surya Kencana adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan produk sepatu dan sandal dengan merk Andre Valentino dan Studio Nine. Dengan semakin banyaknya persaingan dalam dunia bisnis sekarang ini, merupakan suatu tantangan bagi perusahaan untuk dapat selalu bersaing dan bertahan didalam persaingan bisnis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Tehnik pengumpulan data menggunakan penelitian melalui survey, yaitu melakukan wawancara dan memberikan kuisioner kepada direktur perusahaan dan manajer bagian layanan umum yang membawahi bagian penjualan. Data-data yang telah diperoleh dianalisis dengan mengunakan analisis SWOT, alasannya karena dalam membuat suatu strategi yang tepat untuk dijalankan perusahaan harus terlebih dahulu melihat dari segi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan, dalam melakukan penelitian menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui dengan tepat strategi yang digunakan perusahaan dalam menjalankan perusahaannya.
Dari analisis SWOT yang dilakukan diketahui bahwa nilai IFAS 2,64584 dan nilai EFAS 2,32827. sehingga matrik IEnya menunjukan bahwa posisi perusahaan berada pada strategi konsentrasi melalui integrasi horisontal atau stabilitas, yaitu merupakan suatu keadaan dimana perusahaan mengalami suatu masa pertumbuhan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa strategi yang sebaiknya digunakan adalah strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal, yaitu suatu kegiatan untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun outlet-outlet dan butik-butik penjualan di kota-kota besar, dan juga meningkatkan produknya dengan melakukan inovasi produk. Hasil diagram SWOT juga menunjukan bahwa perusahaan menerapkan strategi agresif atau pada kuadran 1 dimana pada kuadran 1 ini memiliki nilai positif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perusahaan sebaiknya menerapkan strategi SO (strengths – opportunities) agar dapat mempertahankan kondisi perusahaan agar dapat tetap dapat bertahan dalam bidangnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menyambut era Globalisasi sekarang ini, sebuah perusahaan harus mampu untuk mengikuti perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Tentunya untuk mengikuti perubahan – perubahan yang terjadi tersebut sangatlah tidak mudah. Perusahaan yang cenderung berpikiran tradisional dan tidak mengharapkan adanya perubahan, tentunya akan menemui banyak kesulitan dalam menghadapi operasinya.
ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA PT. Martina Berto
Tama Karina Florentina Darwanto, 241.06.01296. ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA PT.MARTINA BERTO. Skripsi.Jakarta.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GICI Jakarta.Mei 2007.
Dalam era persaingan bisnis yang ketat seperti sekarang para pemasar dituntut terus berusaha mempertahankan kesetiaan konsumen. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sekarang ini sangat beragam, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif, selain itu tentunya perusahaan harus melakukan kegiatan promosi untuk memperkenalkan dan memasarkan produk tersebut.
PT.MARTINA BERTO salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing kosmetik dan herbal produk, berusaha selalu menciptakan produk baru untuk mempertahankan minat konsumen. Saat ini PT.MARTINA BERTO sedang melakukan peningkatan program promosi untuk memasarkan produknya kepada masyarakat.
Dalam melaksanakan kegiatan pemasarannyanya PT.MARTINA BERTO menggunakan kegiatan promosi untuk memasarkan produknya terhadap konsumen. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut penulis tertarik mengetahui lebih jelas dan mendalam tentang kegiatan biaya promosi dengan menggunakan metode analisa berdasarkan koefisien korelasi, determinasi dan persamaan regresi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan dan pengaruh antara biaya promosi terhadap peningkatan hasil penjualan produk PT.MARTINA BERTO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dan pengaruh yang sangat erat dan signifikan antara biaya promosi terhadap hasil penjualan produk.
Data yang digunakan adalah data sekunder berupa biaya promosi serta hasil penjualan produk yang diperoleh dari PT.MARTINA BERTO. Data yang digunakan berupa rangkai waktu selama 3 tahun, dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI PADA PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA
Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan,baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.
PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi jiwa bagi masyarakat juga harus menghadapi persaingan yang cukup ketat dengan perusahaan asuransi lainnya. Agar PT. SLFI dapat bertahan dan berkembang dengan baik maka PT.SLFI harus dapat menciptakan kemampuan bersaing baik dalam hal jenis produk, harga maupun segmen yang dituju sehingga dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing dan memenangkan persaingan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan,baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.
PENGARUH PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN TERHADAP PROMOSI JABATAN PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
ABSTRAK
A) Fiqhi Pramana ( 2000-11-043 )
B) Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan
pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
{The Effect of Employee’s Performance Evaluation Towards Promotion at PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jakarta}
C) vi + 90 halaman; 2005; 7 gambar; 28 tabel.
D) Penilaian Prestasi Kerja Karyawan, Promosi.
E) Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (sdm) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memikirkan bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sdm-nya agar dapat mendorong kemajuan baik bagi perusahaan maupun karyawan. Salah satu caranya adalah dengan promosi jabatan. Untuk memutuskan promosi yang akan diberikan pada karyawan, maka perusahaan harus memiliki suatu sistem balas jasa yang tepat. Mekanisme untuk dapat menentukan balas jasa yang pantas bagi suatu prestasi kerja adalah dengan penilaian prestasi kerja.
Berdasarkan hasil analisa diperoleh persamaan Y = 13,188 + 0,710X. artinya setiap ada perubahan variabel X (Penilaian prestasi kerja karyawan) sebesar 0,710 maka akan terjadi perubahan pada variabel Y (promosi jabatan) sebesar 13,188. Berdasarkan hasil analisa penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa nilai Rs sebesar 0,395, artinya hubungan antara penilaian prestasi kerja karyawan dan promosi jabatan positif dan cukup kuat. Nilai Kp sebesar 15,6% berarti kinerja karyawan hanya memberi kontribusi sebesar 15,6% terhadap promosi jabatan. Sisanya 84,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan nilai t hitung (Cr) sebesar 2,687 sedangkan t tabel sebesar 1,701, artinya Ho tidak ada hubungan antara penilaian prestasi kerja karyawan dengan promosi jabatan, ditolak dan Ha, ada hubungan antara penilaian prestasi kerja karyawan dengan promosi jabatan, diterima.
F) 14 acuan ( 1987-2003)
G) Drs. Frans Bararuallo, MM._____________
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL PATH METHODE) DALAM RANGKA EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA PADA CV. KENARI JEPARA
JURUSAN EKONOMI MANAJEMEN
JUDUL YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENELITIAN jadi kevalitan akan data dapat dipercaya. sehingga untuk mendownloadnya dan untuk dikaji lebih lanjut akan lebih menarik.
Respon Konsumen Terhadap Mie Instan Produk Indofood (Studi Kasus di Pasar Atas Cimahi)
Vinda Septi Virginiawati, 2007. Respon Konsumen Terhadap Mie Instan Produk Indofood (Studi Kasus di Pasar Atas Cimahi). Dibimbing oleh Tarya J. Sugarda.
Tingginya aktivitas masyarakat yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan masyarakat ini menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup, juga menjadi faktor pemicu terjadinya perubahan pola konsumsi. Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap industri makanan instan, terutama industri mie instan. Salah satu produsen mie instan terbesar di Indonesia saat ini adalah Indofood. Perusahaan ini menguasai hampir 80 % dari produksi mie instan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi respon konsumen terhadap produk mie instan. 2) Mengetahui respon konsumen terhadap produk mie instan Indofood di Pasar Atas Cimahi.
Dalam penelitian ini pengambilan responden dilakukan di Pasar Atas Cimahi, di sana terdapat toko yang menjual sembako, beras, kios penjual daging, sayuran dan lain-lain. Jumlah toko yang ada di sana sebanyak 460 toko. Adapun toko yang menjual mie instan produk Indofood sebanyak 157 toko. Dari 157 toko penulis mengambil sampel sebanyak 10 toko. Langkah pertama dalam pembahasan respon konsumen ini adalah melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi respon konsumen terhadap mie instant produk indofood. Dalam pembahasan pertama ini analisis dilakukan untuk mengetahui tingkat kepercayaan konsumen terhadap suatu atribut produk. Kepercayaan ini adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Langkah kedua dalam pembahasan respon konsumen ini adalah melakukan analisis terhadap frekuensi tingkat kepercayaan konsumen terhadap atribut suatu produk. Pada dasarnya sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang dievaluasinya.
Langkah ini digambarkan oleh bi yang mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh produk mie instant. Kepercayaan tersebut sering disebut sebagai object-attribute linkages, yaitu kepercayaan konsumen tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atributnya yang relevan.
Penerapan Balanced Score Card
Pengukuran kinerja merupakan suatu hal penting bagi sebuah unit bisnis.
Ini dikarenakan pengukura kinerja dapat digunakan untuk menilai
keberhasilan suatu perusahaan. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk
melakukan penyusunan strategi-strategi bisnis yang cocok dan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam penyususnan system imbalan. Selama ini pengukuran
kinerja yang sering digunakan adalah pengukuran kinerja yang hanya
mengukur kinerja keuangan, tidak dapat mengambarkan kinerja perusahaan
secara keseluruan. Pengukuran kinerja keuangan hanya menilai kinerja untuk
jangka pendek dan tidak memperhitungkan harta-harta tak nampak yang
dimiliki rumah sakit. Dengan adanya kekurangan tersebut, maka diciptakan
suatu metode pengukuran kinerja yang mempertimbangkan aspek keuangan
dan non-keuangan yang dikenal dengan istilah Balance Scarecard. Pengukuran
kinerja Balance Scorecard menyangkut empat perspektif yaitu : Perspektif
Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal dan
Perspektif Belajar dan Berkembang. Penulis memilih menggunakan Rumah
Sakit Kristen Tayu karena selama ini pengukuran kinerja yang dilakukan
perusahaan masih menitik beratkan pada aspek keuangan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data primer dan skunder.
Tehnik pengmbilan sample yang digunakan adalah metode penelitian sensus,
yaitu mencatat semua elemen yang diselidiki ( Marzaki, 1997:41). Metode
pengujian instrument penelitian yang digunakan yaitu pengujian validitas dan
pengujian realibilitas. Sedangkan untuk metode analisis penulis menggunakan
metode kualitatif (untuk analisis tidak dengan angka) dan metode kwantitatif
(untuk analisis menggunakan angka-angka) yang nilai kinerja Rumah Sakit
melalui empat perspektif Balance Scorecard.
Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang
baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan memerlukan sistem manajemen yang didesain sesuai
dengan tuntutan lingkungan usahanya, karena dengan menggunakan sistem
manajemen yang sesuai dengan tuntutan lingkungan usaha maka perusahaan akan
mampu bersaing dan berkembang dengan baik.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi
sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
ABSTRACT
In this research, the writer carries out a thesis entitled “The analysis of the relationship of the motivation factors related to the satisfaction by the workers in the Orthopedic Hospital Prof. DR. Soeharso in Surakarta. The aims of the research are: (1) to identify whether exist or not about the relationship of the motivation factors to the satisfaction of the workers; (2) to analyze the level of the relationship between working motivation factor and the working satisfaction of the workers. The proposed hypotheses are: (1) It is predicted that working motivation in which consists of the salary, guarantee, and working environment has the closed relationship to the working satisfaction of the workers; (2) It is also predicted that the level of salary is a dominant variable which influences the working satisfaction of the workers.
In solving the problem, it is needed the data that taken from observation, interview, documentation, and questioner. From the respondents’ answers, it will be analyzed by using the qualitative analysis in which is counted through the age, the education level, the working time and the sex. The next analysis uses quantitative analysis i.e. an analysis tool in the numbers form or statistic that is used to examine the hypothesis.
The quantitative analysis is in the form of validity test and reliability and also doubled regression analysis, T test, F test, Classical assumption test, and doubled correlation analysis test.
From the result of validity test and reliability taken from items of instrument with 15 question, all of them are valid and reliable which is shown r counting > r table.
Based on the doubled regression analysis, it can be gotten the similarity Y= 13, 0747+ 0,0000045X1 + 0,0000059X2+ 0,3516X3. However, the result of T test, it can be gotten the value of tcounting for the salary as many as 5,641, the guarantee as many as 3,614 and the working environment as many as 2,918. The value of ttable is as many as 2,000, it is because tcounting > ttable so the salary, guarantee, and working environment are simultaneously related positively to the working satisfaction.
However, to analyze the determination co-efficiency analysis, it can be gotten the value R2= 65,4%, it means that the salary, guarantee and working environment influence significantly to the working satisfaction as many as 65,4%, however the other 34,6% is influenced by the other variable which is not analyzed by the writer.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengaruh Stress Kerja, Konflik dan Dukungan Sosial pada Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Purwore
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stress kerja, konflik dan dukungan sosial pada kepuasan kerja pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Purworejo. Penelitian menggunakan data primer, yang diperoleh secara langsung dari kuesioner yang diisi oleh para karyawan.
Teknik pengambilan sampel yang dengan teknik Accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Hasil analisis data menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 0,538 menunjukkan bahwa sebesar 53,8% variasi perubahan yang terjadi pada variabel kepuasan kerja dipengaruhi oleh variabel stress kerja, konflik dan dukungan sosial , sedangkan 46,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian. Pengujian hipotesis melalui uji t menunjukkan variabel stress kerja memiliki nilai t hitung (-2,326) lebih kecil dari nilai t tabel 1,987 atau p value (0,036) lebih kecil dari α (0,05), yang berarti ada pengaruh signifikan pada kepuasan kerja pegawai. Variabel konflik memiliki nilai t hitung (-2,123) lebih kecil dari t tabel 1,987 atau p value 90,036) lebih kecil dari α (0,05), yang berarti ada pengaruh signifikan dukungan sosial pada kepuasan kerja pegawai. Pengujian melalui uji F menunjukkan nilai F hitung (2,7070) berarti secara bersama-sama (simultan) variabel stress kerja, konflik dan dukungan sosial mempunyai pengaruh secara signifikan pada variabel kepuasan kerja pegawai.
Untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai, hendaknya Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Purworejo lebih memperhatikan faktor dukungan soaial karena dukungan sosial merupakan faktor utama yang akan mendorong pegawai untuk lebih berprestasi dan menghasilkan kepuasan kerja yang maksimal.
Kata kunci: stres kerja, konflik, dukungan sosial dan kepuasan kerja.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan atau organisasi dalam mengelola, mengatur, memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan (Anwar, 2002: 1).
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN KARTU PRA BAYAR IM3
ABSTRACT
Influence of Marketing mix to loyalitas of consumer of card of prabayar IM3 ( study case of student of STAIN Surakarta). Accurate variable is product, price, place, and promotion in its influence to loyalitas consumer. This research use the sampel consumer using and have used the card of prabayar IM3 that is student of STAIN Surakarta, While analyzer used doubled linear regresi using program spss 11.5.
Target of this research is ( 1) Knowing whether 4 the variable marketing mix have an effect on to loyalitas consumer either through parsial and also bersama-sama.(2) To know the which variable which most dominant influence the loyalitas consumer.
Equation Regresi yielded is most dominant Y=0.959+0.214.X1+0.161.X2+0.238.X3+0.150.X4 variable is having value 0.238 that is place.
Test the F yield the F count/calculate equal to 22,950 with the value probalilitas ( sig) yielded by under level signifikan 0.05 or 5% hence matter of this means ( X1) Product, ( X2) Price, ( X3) Place, ( X4) Promotion by together have an effect on to variable Y( loyalitas consumer)
Test the t yield the ( X1) Product 2.017, ( X2) Price 2.164, ( X3) Place 2.471, ( X4) Promotion 2.020. Because its probability value below/under level signifikan 0.05 or 5% hence meaning all factor by parsial have an effect on the signifikan to variable Y ( loyalitas consumer).
Result of R2=0.491 matter of means that ( X1) Product, ( X2) Price, ( X3) Place, ( X4) Promotion have an effect on to loyalitas consumer of equal to 49.1% for a while 50.9% because of other factors is which do not there are in this research.
Keyword : product, price, place, promotion, loyalitas consumer
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN SITUASI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PLTU PAITON
Dengan banyaknya perusahaan bermunculan di Indonesia baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil maka perusahaan akan semakin membutuhkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu memberikan perhatian terhadap gaya kepemimpinan dan situasi kepemimpinan yang berlaku di perusahaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor : a). untuk mengetahui pengaruh secara serempak antara gaya kepemimpinan dan situasi kepemimpinan dan situasi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PLTU Paiton, b) Untuk mengetahui variabel mana diantara gaya kepemimpinan dan situasi. Kepemimpinan yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan PLTU Paiton.
Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban responden atas daftar pertanyaan dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuisioner dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan model Regresi Linier Berganda yang selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan gaya kepemimpinan dan situasi kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimana Fhitung sebesar 262,041 berada di luar Ftabel 3,093. Pengujian hipotesis uji t untuk gaya kepemimpinan dimana thitung sebesar 6,380 berada di luar ttabel sebesar 1,9847 yang berarti bahwa adanya pengaruh gaya kepemimpinan kepala bagian terhadap kinerja karyawan pada bagian PLTU Paiton. Sedangkan thitung situasi sebesar 4,241 berada di luar ttabel sebesar 1,9847 yang berarti bahwa adanya pengaruh situasi terhadap kinerja karyawan pada bagian PLTU Paiton.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini di Indonesia banyak bermunculan perusahaan baru baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil yang bergerak dalam berbagai jenis bidang usaha. Dengan demikian banyak muncul perusahaan besar maupun perusaan kecil maka perusahaan akan semakin membutuhkan sumber daya manusia (SDM) untuk mencapai tujuan perusahaan.
PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA APARTEMEN SEJAHTERA DIYOGYAKARTA
Apartemen Sejahtera merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa penginapan yang terletak dikawasan Universitas Sanata Drama. Jumlah karyawan Apartemen Sejahtera pada tahun 2006 sebanyak 95 orang. Apartemen Sejahtera Yogyakarta terletak di Jalan Pringgodani No 16, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta sehingga memudahkan transportasi keluar masuknya pengguna penginapan ke Apartemen Sejahtera.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Analisis Penggunaan Selebritis Sebagai Endorser Terhadap Brand Assosiation Produk Jamu Tolak Angin Sido Muncul”
Trend hidup masyarakat dalam bidang pengobatan agaknya sudah mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.Masyarakat mulai menyukai menggunakan ramuan-ramuan tradisional daripada obat-obat kimia.banyak faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah harga obat-obat kimia yang semakin mahal. Gaya hidup “back to nature” ini membuat persaingan bisnis jamu menjadi semakin ketat,banyak produsen jamu berlomba-lomba untuk dapat memenangkan persaingan dan memperoleh konsumen atau pangsa pasar baru. Penggunaan media-media baik melalui media cetak (surat kabar,majalah,tabloid) maupun media elektronik (televisi,radio) serta media internet akan dimanfaatkan secara optimal guna mengembangkan usaha atau bisnisnya.
Persaingan dunia usaha yang semakin ketat khususnya dalam bidang pengobatan mengharuskan para produsen jamu bersaing di pasar untuk mempertahankan produknya. Pemasaran yang terjadi saat ini merupakan pertempuran persepsi konsumen dan bukan lagi sekedar pertempuran produk. Produk yang memiliki kualitas, model dan features yang relatif sama dapat memiliki kinerja yang berbeda da pasar, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan persepsi di benak konsumen. Salah satu aset yang dapat digunakan untuk membangun persepsi adalah merek (brand). Menurut Kotler (1997), merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
5.1. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil analisis dan bahasan dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
• Dari semua kesan yang ada atau terbentuk dari artis Shophia Latjuba sebagai endorser produk jamu Tolak Angin Sidomuncul tidak semua kesan tersebut akan membentuk assosiasinya, tetapi hanya ada empat kesan yang membentuk brand asotiation dari endorser. Asosiasi-asosiasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Berpengetahuan
2. Berkualitas
3. Populer
4. Menarik
ANALISA STRATEGI PENGEMBANGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANG
DESRI HENDRI (04.1002.6530.028) “Analisa Strategi Pengembangan Pada RSUD Kota Padang”
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh RSUD Kota Padang, untuk meningkatkan pangsa pasar dalam industri kesehatan selayaknya memiliki strategi yang tepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal RSUD Kota Padang serta untuk mengetahui strategi bersaing RSUD Kota Padang ke depannya.
Jenis penelitian ini digolongkan kepada penelitian deskriptif, dengan menggunakan metode analisa kualitatif (analisa SWOT), yaitu memandingkan antara faktor eksternal dengan faktor internal dalam bentuk matriks EFAS dan matriks IFAS, kemudian disatukan dalam penempatan posisi sembilan sel pada I-E matriks.
Hasil dari pembahasan analisa data maka diperoleh skor tertimbang untuk analisa internal adalah 3,05 dan skor tertimbang untuk analisa eksternal adalah 2,85. Berdasarkan komposisi ini maka RSUD Kota Padang berada pada ruang IV pada I-E matriks yang merupakan posisi pada growth and build, pada posisi ini strategi yang tepat digunakan adalah strategi intensif atau integratif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Dalam Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah: keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (UU Kesehatan, 1995).
ANALISIS PERSEPSI BRAND ASSOCIATION MENURUT PELANGGAN SABUN MANDI CAIR LUK PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskipsikan (1) Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen berkeinginan untuk membeli sabun mandi cair Lux dalam persepsi brand association pada PT Unilever Indonesia, Tbk. (2) Bagaimana persepsi brand association menurut pelanggan sabun mandi cair Lux pada PT Unilever Indonesia, Tbk.
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Persepsi Brand Associotion Menurut Pelanggan Sabun Mandi Cair Lux Pada PT Unilever Indonesia, Tbk”, penulis menyadari akan adanya kekurangan yang terdapat didalamnya. Alhamdulillah berkat bantuan dari berbagai pihak, maka hambatan dan kekurangan yang ada didalamnya dapat sedikit demi sedikit teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tiada terkira kepada:
1. Bapak Drajat B. Prasetyo, S.E., AK., M.B.A.,selaku Ketua STIE Perbanas Jakarta.
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI TIRTA
Depot air minum isi ulang yang berlokasi di Jalan Glagah Sari No. 86 Yogyakarta didirikan oleh Bapak Mulyadi, pada tanggal 30 April 2003 yang diberi nama Tirta Mulya. Pada awalnya hanya menjual produk air minum merek Aqua akan tetapi dengan adanya permintaan dari konsumen Bapak Mulyadi berani atau mencoba menjual produk air minum isi ulang yang diperoleh dari mata air Pluneng, di Desa Karang Nongko, Kecamatan Delangu, Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis sampel air minum isi ulang yang dilakukan oleh Kepmenkes 907/Menkes/SK/VII/ 2002 menyatakan bahwa kadar Coliform Total dan Faecal Coli = 0 MPN/100, sehingga air minum isi ulang Tirta Mulya layak untuk dikonsumsi oleh konsumen.
Misi dan tujuan perusahaan adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada para konsumen, meningkatkan loyalitas konsumen, meningkatkan penjualan produk serta meningkatkan pendapatan perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk didalamnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga hal ini memacu perusahaan untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki bisnisnya. Di samping itu dengan adanya kemajuan teknologi, perusahaan dituntut pula untuk dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan yang lainnya.
Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian Produk Alkohol One Med di Kota Semarang
Penelitian ini menggunakan 3 variabel bebas yaitu pengaruh harga, promosi dan kualitas serta variabel keputusan pembelian produk.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang mengambil keputusan dalam membeli produk One med pada tahun 2005 yang berjumlah 1324 orang di Semarang dengan sampel yang diambil sebanyak 93 orang responden.
Dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel harga, promosi, kualitas dan distribusi mempunyai taraf signifikan < 0,05 sehingga variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk alkohol One med. Berdasarkan hasil perhitungan F hitung, secara bersama-sama variabel-variabel harga, promosi dan kualitas mempunyai taraf signifikan < 0,05, hal ini membuktikan bahwa variabel-variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk alkohol One med.
Pada uji koefisien determinasi (Adjust R Square) menunjukkan bahwa keputusan pembelian produk alat kesehatan One med dipengaruhi oleh variabel harga, promosi dan kualitas sebesar 77,2%, sedangkan persentase sisanya sebesar 22,8% dijelaskan oleh variabel yang lain atau sebab-sebab diluar model regresi penelitian ini misalnya pelayanan, saluan distribusi dan sebagainya.
Kata kunci : pengaruh harga, promosi dan kualitas terhadap keputusan pembelian produk
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerapan Metode Penjualan Potenisal Untuk Menetapkan Tenaga Penjual Dalam Upaya Pencapaian Target Penjualan Rokok A Mild 16 Pad
Tingkat kesalahan (standar error) yang mungkin terjadi dalam peramalan penjualan adalah sebesar 3.875 slop. Hal ini disebabkan karena tingginya penetapan target yang ditetapkan oleh perusahaan dan terbatasnya jumlah tenaga penjual yang dipergunakan dalam kegiatan pemasaran. sebelum adanya penerapan metode penjualan untuk tahun 2005 diperkirakan sebesar 11.359 slop, demikian pula ramalan penjualan untuk 2006 diperoleh sebanyak 11.913 slop sedangkan ramalan penjualan untuk tahun 2007 adalah sebanyak 12.465 slop.
Setelah adanya penerapan metode penjualan potensial diperoleh ramalan penjualan untuk tahun 2005 adalah sebanyak 7.485 slop dengan menggunakan tenaga penjual sebanyak 8 orang, demikian pula untuk ramalan penjualan untuk tahun 2006 adalah sebanyak 8.509 slop dengan menggunakan tenaga penjual sebanyak 10 orang. Jadi dari ramalan penjualan tersebut diatas kemungkianan dapat tercapai apabila semua faktor pendukungnya dimanfaatkan secara optimal serta dengan asumsi faktor-faktor lain di anggap tetap.
Dari rumus yang terbentuk dari hasil perhitungan adalah Y = 6.935,40 + bX, yang berarti penambangan satu orang tenag penjual akan meningkatkan volume penjualan sebesar 6.935,40 unit dengan asumsi faktor-faktor lain di anggap tetap. Sedangkan hasil dari uji t hitung adalah sebesar 9,3. Hal ini menunjukkan bahwa Hi diterima karena nilai t hitung (9,3) lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 3,182. Hal ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara penambahan jumlah tenaga penjual (X) dengan hasil penjualan (Y).
ANALISA PENGARUH VOLUME PENYALURAN KREDIT TERHADAP PENDAPATAN BUNGA
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh volume penyaluran kredit terhadap pendapatan dari bunga yang dibebankan dan mengetahui apakah volume penyaluran kredit berhubungan dengan tingkat pendapatan bunga.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode pengumpulan data dan metode analisa yang terdiri dari analisa kualitatif dan analisa kuantitatif ( korelasi,t-test, koefisien penetu dan regresi linear sederhana )
Berdasarkan analisa yang penulis lakukan dengan menggunakan analisa regresi maka dapat disimpulkan volume penyaluran kredit berpengaruh terhadap pendapatan bunga sebesar 0,69 dan nilai korelasinya sebesar 0,95 yang menyatakan bahwa volume penyaluran kredit mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan pendapatan atas bunga yang dibebankan.
Dan berdasarkan penelitian ini penulis menyarankan kepada bank untuk dapat mengembangkan dana kredit yang dikucurkan agar dapat berjalan optimal dan mencapai sasaran kredit yang diinginkan serta menetapkan tingkat penyaluran kredit yang sesuai dengan tujuan bank.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN
ABSTRAK
“ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN (Suatu kasus pada perusahaan jasa Pelaksana Konstruksi PT MATRIX PRIMATAMA Bandung)
Oleh:
Rika Rahmawati
010432
Pembimbing I : Dra. Neti Budiwati, M.Si
Pembimbing II : Navik Istikomah, SE.M,Si
Penelitian ini berangkat dari isu terjadinya gejolak turun naiknya produktivitas yang diperoleh PT Matrix Primatama Bandung setiap proyek yang dilaksanakan.
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh proyek yang telah dilaksanakan oleh PT Matrix Primatama Bandung selama kurun waktu enam tahun kebelang. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh efektivitas modal kerja, kualitas tenaga kerja dan kemampuan manajerial terhadap produktivitas per proyek PT Matrix Primatama Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu seluruh proyek yang telah dilaksanakan PT Matrix sebanyak 25 proyek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
1. Efektivitas modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas.
2. Kualitas tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas.
3. Kemampuan manajerial berpengaruh signifikan . terhadap produktivitas.
Besarnya koefisien determinasi (R2) dari variable efektivitas modal kerja, kualitas tenaga kerja dan kemampuan manajerial terhadap produktivitas adalah sebesar 78,20%.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan di PT Matrix Primatama adalah bahwa secara simultan efektivitas modal kerja, kualitas tenaga kerja danm kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas. Sedangkan secara parsial variabel efektivitas modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas, kualitas tenaga kerja dan kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas perusahaan.
Berkaitan dengan hal itu, maka PT Matrix Primatama Bandung harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat melaksanakan pekerjaan ssuai dengan sasaran yang harus dicapai. Salah satu cara dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan mengikutsertakan dalam diklat yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Potensi usaha jasa konstruksi sangat berperan dalam kegiatan perekonomian, khususnya dalam kegiatan pembangunan. Baik pembangunan sarana umum, pembangunan gedung maupun pembangunan lainnya. Dengan adanya industri jasa konstruksi akan memberikan peluang yang besar bagi penyerapan tenaga kerja yang memiliki keahlian dibidang industri jasa konstruksi dan bangunan, dengan tersedianya lapangan pekerjaan maka akan menciptakan pendapatan bagi tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.
PENGARUH ADVERTISING TERHADAP PEMBENTUKAN BRAND AWARENESS SERTA DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KECAP ABC
Sandi Permana, Pengaruh Advertising terhadap pembentukan Brand Awareness serta dampaknya pada Keputusan Pembelian Produk Kecap ABC (Survey Pada Ibu-ibu PKK Pengguna Kecap ABC di Kelurahan Antapani Kecamatan Cicadas Kota Bandung, di bawah bimbingan Dr. Agus Rahayu, M.Si dan Drs. Girang Razati, M.Si.
Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan kondisi ketidakpastian memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global. Seiring perkembangan tersebut masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan dalam mengkonsumsi kebutuhannya sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, perkembangan industri semakin tinggi dan kompleks. Salah satu industri yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah jenis industri makanan dan minuman kategori kecap.
Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan kecap menggunakan berbagai strategi dan berusaha mendapatkan dan mempertahankan konsumen agar tetap menjadi pelanggannya. Para pemasar menyadari dalam persaingan yang semakin ketat dan untuk mencapai laba, mempertahankan kontinuitas perusahaan, mereka harus menciptakan strategi agar kontinuitas perusahaan tetap terjaga. Salah satu strategi yang berkembang adalah advertisng, untuk itulah Perusahaan Kecap ABC menggunakan program advertising untuk meningkatkan brand awareness dan keputusan pembelian konsumennya.
Yang menjadi objek penelitian adalah ibu-ibu PKK Pengguna Kecap ABC di Kelurahan Antapani Kecamatan Cicadas Kota Bandung. Variabel bebas (X) adalah Pelaksanaan Program Advertisng dan Variabel bebas (Y) adalah Pembentukan Brand Awareness. Sedangkan untuk variabel terikat (Z) adalah Keputusan Pembelian Konsumen. Jenis penelitian ini menggunakan jenis deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah survei dengan teknik cluster random sampling, maka diperoleh jumlah sampel sebesar 120 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik regresi linier sederhana dengan menggunakan koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji t, dan uji F.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Advertising berpengaruh terhadap Pembentukan Brand Awareness sebesar 68,8%, kemudian Brand Awareness berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sebesar 91,9%, dan pelaksanaan program Advertising berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian sebesar 69,0%.
Oleh karena itu, saran untuk Perusahaan Kecap ABC hendaknya lebih meningkatkan program advertising Kecap ABC dengan program yang lebih menarik dan menggunakan media yang lebih tepat guna meningkatkan brand awareness serta keputusan pembelian Konsumen Kecap ABC. Selain itu, Perusahaan Kecap ABC sebaiknya mempertimbangkan sarana promosi lainnya di samping advertising agar kinerja dan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan persaingan diantara berbagai perusahaan menjadi semakin ketat baik pada tingkat domestik maupun pada tingkat internasional.
Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Guru Di SMK YKTB 2 Bogor
ABSTRAK
AGUSTAMA. 200434201144. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Guru Di SMK YKTB 2 Bogor.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi terhadap prestasi kerja guru di SMK YKTB 2 Bogor. Teknik analisis data dengan menggunakan metode statistik, sebelum penarikan kesimpulan. Di dalam penelitian ini analisis statistik dengan menggunakan program SPSS Versi 11.00 for Windows. Pada tahap itu, diinterprestasikan hasil dari tahap-tahap sebelumnya. Setelah itu, dibuat kesimpulan yang merupakan titik akhir suatu permasalahan, berupa keputusan atau rencana yang menjadi jawaban terbaik dari permasalahan tersebut. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa adanya pengaruh positif yang erat antara kompensasi dengan prestasi kerja guru SMK YKTB 2 Bogor.
Kata Kunci : Kompensasi, Prestasi Kerja
B A B I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Prestasi kerja pengajar dari suatu lembaga pendidikan, selalu menekankan pelaksanaan tugas pengajar, sedangkan tugas-tugas yang harus dilaksanakan adalah bagian dari pekerjaan atau posisi dalam lembaga pendidikan.
Para pimpinan lembaga pendidikan secara rutin menilai keefektifan individu melalui proses evaluasi prestasi kerja, evaluasi prestasi kerja ini menjadi dasar untuk kenaikan gaji, promosi, insentif, kompensasi dan jenis imbalan lain yang diberikan lembaga bimbingan belajar itu.
TINJAUAN ATAS PENERIMAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KANTOR PELAYANAN PAJAK BANDUNG TEGALLEGA
ABSTRAK
Tinjauan Atas Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai
di Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tegallega
Dalam peningkatan dan pembangunan nasional Pemerintah memerlukan suatu penerimaan yang rutin, maka pemerintah menempatkan perpajakan sebagai pengadaan dana yang merupakan perwujudan peran aktif masyarakat yang dalam hal ini adalah dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Sehubungan dengan hal diatas, penulis melakukan penelitian dengan judul “Tinjauan Atas Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Pada Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tegallega”, sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana target dan realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hal-hal apa saja yang menyebabkan tidak tercapainya target Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai serta upaya-upaya untuk mencapai realisasi target Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak Bandung Tegallega.
Metode yang digunakan yaitu dengan metode pengumpulan sumber data. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi dalam negeri baik jasa maupun barang dengan tarif tunggal. Maka dengan peranan yang begitu penting perlu mendapatkan perhatian yang khusus terutama aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dimana hal tersebut sangat didukung oleh kesadaran wajib pajak dalam melaporkan pajak terutangnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap masyarakat. Oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan salah satu kewajiban kenegaraan dalam rangka kegotong royongan nasional sebagai peran serta aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan.
PENGARUH IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY
ABSTRAC
The purpose of this research is to examine the influences of understanding customer expectation, building service partnership, total quality management, and empowering employees toward customer loyalty.
The sample of this research is customer who is saving in Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cik Di Tiro in Yogyakarta. The technique sampling in this research is convenience sampling. We are used quesioner to collect the primer data, and the respondents are 100.
We used regression analysis to know the influences of understanding customer expectation, building service partnership, total quality management, and empowering employees toward customer loyalty
Results indicate simultan understanding customer expectation, building service partnership, total quality management and empowering employees have influences toward customer loyalty. Parsial understanding customer expectation, building service partnership, total quality management and empowering employees have influences toward customer loyalty.
Keyword: understanding customer expectation, building service partnership, total quality management, empowering employees, and customer loyalty.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah bagaimana perusahaan tersebut menarik pelanggan dan mempertahankanya agar perusahaan tersebut dapat bertahan dan berkembang, tujuan tersebut akan tercapai jika perusahaan melakukan proses pemasaran.
PENGARUH BUDAYA KAIZEN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KOPERASI SAE PUJON KABUPATEN MALANG
Koesmono (2006 : 1) menyebutkan bahwa salah satu masalah nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif dan efisien akan bermanfaat untuk menunjang gerak lajunya pembangunan nasional yang berkelanjutan. Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan berfikir secara seksama yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal.
Handoko (2000 : 10) menyatakan, Agar di masyarakat tersedia sumber daya manusia yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas, penyediaan berbagai fasilitas sosial, lapangan pekerjaan yang memada
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT TELKOM CABANG BOYOLALI
Komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan, dan pimpinan-pun mengerti akan kebutuhan dan keinginan-keinginan karyawan maka akan menghasilkan kinerja karyawan yang berpengaruh pula terhadap kinerja perusahaan.
Dalam skripsi ini terdapat tiga permasalahan yang dapat dikemukakan vaitu : pertama, Bagaimana kepuasan kerja karyawan PT TELKOM Cabang Boyolali?
Skripsi Manajemen dan Keuangan
Analisis Kompetensi Finansial Perbankan (Kasus Bank-bank Go Publik di Indonesia)
The purpose of this research is to analyze banking health level, to analyze public banking map in Indonesia and their readiness to apply the Indonesian Banking Architecture. Data were collected from 25 annual reports of public banking in Indonesia for 2005. CAMEL method and Biplot analysis are used for data analysis. The result shows that 21 of all samples are in healthy bank category, three banks are in sufficiently and one bank is less healthy bank category. Biplot analysis showed that ROA has a positive correlation with LDR or CAR and NPL has a positive correlation with BDR or CAD. Negative correlation is showed by the correlation between ROA and NPL, BDR, or CAD and also between LDR or CAR and NCM or BOPO. Most banks have the same characteristic of financial ratio, except for BNI, Bank Ekspor Indonesia, and Bank Eksekutif Internasional. Generally, public banking in Indonesia are ready to apply the Indonesian Banking Architecture, especially the implementation of the first principal about minimum accomplishment and CAR of 8%. BASEL II can be implemented gradually from 2005 until 2012.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK ASING
Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dari definisi tersebut memberikan tekanan bahwa bank dalam melakukan usahanya terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada masyarakat. Sehubungan dengan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana, bank sering pula disebut sebagai lembaga kepercayaan. Terpeliharanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank selain tergantung pada keahlian pengelolaannya, juga tergantung pada integritas mereka.
Dunia perbankan mempunyai peran penting dalam mewujudkan perekonomian suatu negara, terutama dalam memperlancar transaksi perdagangan baik nasional maupun internasional. Bahkan kehidupan dari dunia perbankan bila dikaitkan dengan kemajuan suatu negara adalah sangat relevan, terutama bila dilihat dari keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan produk dan jasa-jasa bank.
Dalam menghadapi situasi yang sangat ketat saat ini maka setiap bank perlu meningkatkan kinerja keuangannya dari waktu ke waktu. Karena hanya bank yang memiliki kinerja yang baik yang akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk menyimpan dan menempatkan sumber dana dari masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kondisi bank-bank yang berpusat di Eropa pada ratio-ratio tersebut masih lebih rendah dibandingkan bank-bank yang berpusat di Amerika, sehingga sebaiknya pihak manajemen bank-bank yang berpusat di Eropa melakukan upaya untuk meningkatkan kinerja keuangannya terutama pada Cash Ratio, APB dan CAR.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
Hasil penelitian dengan menggunakan analisa kelayakan invetasi, dilihat dari
aspek teknis, lokasi, pasar, keuangan, sosial, ekonomi dapat disimpulkan bahwa
CV. Bersaudara Jaya memberikan keuntungan bagi kehidupan perekonomian pada
umumnya. Hal ini dapat disimpulkan karena adanya keuntungan yang dirasakan
pengusaha, peningkatan kesempatan kerja, pemberdayaan masyarakat, pemerataan
kehidupan ekonomi, peningkatan penghasilan masyarakat, penghasilan
pemerintah melalui pajak atas usaha sehingga memudahkan realisasi dari tujuan
utama pemerintah yaitu peningkatan kesempatan kerja dan penanggulangan
kemiskinan. Secara umum kegiatan usaha tersebut layak untuk dilanjutkan, karena
hasil memperlihatkan angka diatas batas yang telah ditentukan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perekonomian merupakan sektor yang sangat penting dan menjadi salah satu
fokus pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan untuk mencapai kesejahteraan.
Sedemikian pentingnya sektor perekonomian ini sehingga dalam setiap pembuatan
kebijakan harus mempertimbangkan segala aspek yang mungkin dapat
mempengaruhinya baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif (Saleh,
1986:1).
Menurut Rustian Kamaluddin (1999:159), pembangunan pada hakekatnya adalah
proses perubahan yang terus menerus yang menuju kearah perbaikan cita-cita yang
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK
MUHAMMAD ARDI. Analysis Factors Affecting The Financial Performances at Berdikari United Livestock Corporation. ( Supervised by A. Rakhaman Laba and Yansor Djaya).
The purposes of this reseach are : (1) to determine whether or not the amount of fixed assets, long term debt and equity in simultaneusly would affect the financial performances at Berdikari Livestock Limited; (2) to determine whether or not the amount of fixed assets, long term debt and equity, in partially would affect the financial performances at Berdikari Livestock Limited.
This reseach was undertaken at Bila Villages, Pituriase Sub Adistict, Sidrap Regency,. Metode of analysis used is quantitative descriptive by the use of secondary data including financial repots at Berdikari Livestock Limited during the priod 2000-2004.
This thesis also used the Letter of Rules arranged by the Minister of National Owned Firms No. 100/MBU/2002, furthermore the analysis also used multiple regression analysis.
The results indicated that based on the letters of rules by Minister of National Owned Firms, indicated that performances in average achieved 56,3 score (80,43%). The fixed assets, long term debt and equity, in simultateous way, have affected the Berdikari Livestock’s Financial Performances with the value of 0.019 for fixed assets. In partial way, the value indicated that the fixed assets contributed 0.019, long term with the value of 0.0807 and equity with the value of 0.0269 with of 0.05.
MUHAMMAD ARDI. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan PT. Berdikari United Livestock (dibimbing oleh A. Rachman Laba dan Yansor Djaya)