skripsi biologi
JENIS TANAMAN OBAT DI PELARANGAN PENDUDUK DESA KANDANG ACEH SELATAN
Membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka mewujudkan apotik hidup yang dapat dikembangkan pada lahan-lahan pekarangan rumah atau dalam mengembangkannya pada sebidang tanah yang khusus diperuntukkan tanaman-tanaman yang dapat digunakan untuk dikonsumsi, seperti sayur, buah-buahan atau tanaman yang berkhasiat obat-obatan, tanaman ini perlu pengelolaan yang baik, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat apa saja yang terdapat di pekarangan penduduk desa Kandang. Kegiatan penelitian dilakukan pada tanggal 7-10 Februari 2007. Sampel yang diteliti adalah 63 rumah yang ada pekarangan dan menanam tanaman obat, pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif yaitu menentukan jenis tanaman obat. Hasil penelitian bahwa jenis tanaman obat yang sudah dikenal oleh masyarakat Desa Kandang 21 jenis. Tanaman obat yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Kandang adalah 14 jenis. Kesimpulannya adalah masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman obat, karena masih banyak tanaman obat yang belum ditemukan di pekarangan rumah penduduk.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perbandingan Kualitas Koji Asal Edamame dan Kedelai Lokal Menggunakan Aspergillus sojae
(The Quality Comparasion Between Kojic From Edamame and Local Bean Using
Aspergillus sojae)
Telah diteliti perbandingan kualitas koji asal edamame dan kemungkinannya digunakan untuk bahan baku kecap. Kualitas koji edamame dibandingkan dengan koji kedelai lokal. Inokulum yang digunakan dalam fermentasi koji adalah Aspergillus sojae. Parameter yang diamati meliputi sifat kimia terdiri dari kadar protein terlarut, total padatan terlarut, kadar total asam, derajat keasaman (pH) dan penghitungan Jumlah jamur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor A yaitu jenis kedelai terdiri dari kedelai edamame dan lokal, sedangkan faktor B yaitu lama fermentasi terdiri dari 0 sampai 4 hari. Hasil penelitian menunjukkan jumlah protein terlarut koji kedelai lokal sebesar 0,298 gr sedangkan koji edamame sebesar
0,176 gr. Total asam koji kedelai lokal sebesar 2,64% sedangkan koji edamame sebesar 1,38 % dan total jamur untuk kedelai lokal sebesar 1,8 x 108 cfu/gr sedangkan pada koji edamame sebesar 1,5 x 108 cfu/gr. Kualitas koji kedelai lokal lebih baik dibandingkan dengan koji edamame.
Kata kunci: Koji, edamame, kedelai lokal, Aspergillus sojae
PENDAHULUAN
Koji merupakan salah satu tahapan pada proses pembuatan kecap yang memanfaatkan jamur. Berbagai bahan dasar dapat digunakan dalam pembuatan koji, antara lain biji kecipir, koro benguk, atau lamtoro dan yang sangat terkenal terbuat dari kedelai hitam/putih. Bahan lain yang belum biasa digunakan untuk koji adalah edamame. Edamame merupakan salah satu jenis kedelai yang memiliki komposisi zat makanan lebih lengkap dibandingkan dengan kedelai lokal.
Efektivitas Bakteri Pelarut Fosfat dan Pupuk P terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Masam
The acid soil that is having low pH was a problem that often found in the soils at the humid tropics district includes Indonesia. Acid mineral soils constitude 127,3 million ha of Indonesia’s land area. However before used for this aim necessary to take notice of several constrain that to be found in the acid soil. The main constrain of acid mineral soil is Al, Fe and Mn toxicity. While the efficiency of very low phosphate fertilizing (± 10 – 15%) to such P fertilizer given caused by Al, Fe and Mn fixation. The aim of this research is to study effectivity of phosphate-solubilizing bacteria (BPF) and P fertilizer on the growth of maize (Zea mays L.) in an acid soil. This experiment was arranged factorial randomized complete design with 3 replicates. The treatments tested were combinations of BPF isolate; BPF isolate of without isolate (I0), P. putida (I1), P. aeruginosa (I2) and combination of P. putida
and P. aeruginosa (I3), and P fertilizer consist of without P fertilizer (P0), SP-36 fertilizer (P1) and rock phosphate fertilizer (P2). The results of this experiment showed that P. putida, P. aeruginosa isolate and (P. putida and P. aeruginosa) mixing with both SP-36 fertilizer and rock phosphate can increase P content in the shoot, although its increasing no significant, the use of rock phosphate without BPF isolate can increase P content in the shoot. Combination of P. putida with SP-36 (P1I1) and P. aeruginosa with SP-36 (P1I2) to the increase the plant height 10 days after planting. The treatment BPF with fertilizer and without P fertilizer decrease of the fresh weight of shoot, but can increase dry weight of shoot. Fresh weight of root increased with SP-36 fertilizer and P. putida, while leaf area can increased with P.
putida combined with SP-36 and rock phosphate. It’s shows that BPF treatment can increase the growth of plant in the acid soil. P. putida more effective than P. aeruginosa or combination of it. P fertilizer treatment can increase the growth at the plant height parameter and P content in the shoot. The treatment of P fertilizer combine with BPF to increase the growth at dry weight of shoot parameter with the same a good influence for all combination treatment.
Key word: effectivity, phosphate-solubilizing bacteria, growth, acid soil
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah masam banyak dijumpai di wilayah beriklim tropika basah, termasuk Indonesia. Luas areal tanah bereaksi asam seperti podsolik, ultisol, oxisols dan spodosol, masing-masing sekitar 47,5, 18,4, 5,0 dan 56,4 juta ha atau seluruhnya sekitar 67% dari luas total tanah di Indonesia (Nursyamsi, dkk., 1996). Luasnya tanah masam tersebut sebenarnya mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan usaha pertanian, tetapi sampai sekarang masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal mengingat beberapa kendala yang terdapat pada tanah masam.
Perbandingan Kualitas Moromi Kedelai Edamame dan Moromi Kedelai Lokal Menggunakan Kultur Tunggal Lactobacillus delbrueckii FNCC-
(The Quality Comparison between Edamame Soybean Moromies and Local Soybean Moromies used Single Culture Lactobacillus delbrueckii FNCC-045)
Telah dilakukan penelitian perbandingan kualitas moromi kedelai
edamame dan moromi kedelai lokal menggunakan kultur tunggal L. delbrueckii
FNCC-045. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas moromi kedelai
edamame dan kedelai lokal menggunakan kultur tunggal bakteri L. delbrueckii
yang didasarkan pada analisis protein terlarut, total padatan terlarut, total asam
dan pH. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Hasil
penelitian ini didapatkan bahwa nilai protein terlarut, total padatan terlarut, total
asam dan pH pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4 tidak berbeda nyata. Nilai
untuk protein terlarut moromi kedelai edamame sebesar 0,42% dan moromi
kedelai lokal sebesar 0,35%, total padatan terlarut untuk moromi kedelai
edamame sebesar 19,20% dan moromi kedelai lokal sebesar 18,40%, total asam
untuk moromi kedelai edamame sebesar 1,797% dan moromi kedelai lokal
sebesar 1,653% dan pH untuk moromi kedelai edamame sebesar 6,5 dan moromi
kedelai lokal sebesar 6,21. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas
moromi dengan menggunakan kedelai edamame sama baiknya dengan
menggunakan kedelai lokal.
Kata kunci : Bakteri L. delbrueckii, kedelai edamame, moromi
ABSTRACT
It was researched about quality comparison between edamame soybean
moromies and local soybean moromies used single culture Lactobacillus
delbrueckii FNCC-045. This research aims are know about moromies quality of
edamame soybean and local soybean used single cultures L. delbrueckii that based
on the soluble protein analysis, total suspended solid matter, total acid and degree
of acidity (pH). The research used completly rendemized design method. The
result are soluble protein value, total suspended solid matter, total acid and pH at
second week to fourth week undifferent real. Value for soluble protein edamame
soybean moromies is 0,42% and local soybean moromies is 0,35%, total
suspended solid matter for edamame soybean moromies is 19,20% and local
soybean moromies is 18,40%, total acid for edamame soybean moromies is
1,797% and local soybean moromies is 1,653% and pH for edamame soybean
moromies is 6,5 and local soybean moromies is 6,21. So it can concluded that
moromies quality which is used edamame soybean as good as local soybean .
Key words : Bacteria L. delbrueckii , edamame soybean, moromies
PENDAHULUAN
Kedelai di Indonesia digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kecap
yang oleh masyarakat digunakan sebagai bahan penyedap masakan. Pada
umumnya masyarakat sering menggunakan kedelai lokal untuk membuat kecap,
namun ada salah satu jenis kedelai lain (memiliki komposisi kandungan zat
makanan sedikit berbeda dibandingkan kedelai lokal) yaitu kedelai edamame.
Keunggulan kedelai edamame adalah memiliki rasa yang enak, renyah, gurih,
tidak langu, disukai oleh konsumen, bentuk dan ukuran besar dan mempunyai
STUDI POLA PENYEBARAN TUMBUHAN SUKU ASTERACEAE PADA ZONA DATAR DAN ZONA MIRING
STUDI POLA PENYEBARAN TUMBUHAN SUKU ASTERACEAE PADA ZONA DATAR DAN ZONA MIRING
DI KAWASAN COBAN RONDO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
Kata kunci : Studi Pola Penyebaran, Asteraceae, Coban Rondo.
Tumbuhan suku Asteraceae atau sembung-sembungan merupakan kelompok yang terdiri dari 1.100 marga yang meliputi 20.000 spesies, suku Asteraceae memiliki multi fungsi antara lain dari segi ekonomi yaitu sebagai tanaman hias, sayur, dan obat. dikaji dari aspek ekologi mempunyai peranan yang penting menjaga keseimbangan ekosistem yang terdapat dikawasan Coban Rondo.
Penilitian ini bersifat deskriptif eksploratif yang dilakukan pada 15 Mei – 15 Juli 2006. sampel penelitian ini adalah tumbuhan suku Asteraceae yang terdapat di kawasan Coban Rondo, pada ketinggian 1200 m dpl. Dengan luas 80 hektar dengan curah hujan 1721 mm/tahun dan suhu berkisar 22 – 240C. Lokasi pengambilan sampel dibagi dua wilayah yaitu zona datar dan zona miring, dengan membuat plot berukuran 2×2 m2 sebayak 50. Data yang diperoleh berupa frekuensi, kepadatan, luas penutup, Indek Nilai Penting (INP), dan Indek Morisita.
SKRIPSI KEDOKTERAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEDATON
ABSTRAK
Oleh
Ferdi Firdiansyah
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah nasional yang perlu mendapatkan prioritas utama khususnya bagi ibu hamil. Masa kehamilan ini merupakan masa yang berbahaya bagi bayi/balita karena terdapat risiko infeksi yang lebih tinggi selama proses ini, dan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sejak ibu merasa hamil. Selain itu, pengetahuan yang baik serta sikap yang mendukung merupakan salah satu faktor yang berhubungan terhadap perilaku,untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan. Hipotesis yang diajukan ialah adanya hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data primer dari wawancara terpimpin dengan kuisioner serta data sekunder dari rekam medik (keadaan sehat ibu hamil). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung pada tanggal 28 November 2007 – 10 Januari 2008. Populasi penelitian ialah seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung dengan kriteria inklusi: mulai dari ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas, sampai ibu hamil dengan keadaan normal dengan umur kehamilan trimester III. Semua populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi digunakan sebagai sampel, sehingga diperoleh sampel sebanyak 106 orang. Analisis data secara bivariat menggunakan uji statistik Chi Square dan uji korelasi Koefisien Kontingensi dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengetahuan ibu hamil dari seluruh sampel paling banyak memiliki pengetahuan yang baik, yaitu sebanyak 58 orang (54,7%). Sikap Ibu hamil dari seluruh sampel, memperlihatkan sikap yang mendukung sebanyak 51 orang (48,1%), sedangkan perilaku kunjungan pemeriksaan ibu hamil yang tinggi sebanyak 61 orang (57,5%). Uji statistik memperlihatkan bahwa adanya hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
Kata kunci : Pengetahuan ibu hamil, Sikap ibu hamil, Perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI PARU NON tuberkulosis dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika di laboratorium mikrobiologi
abstraks:
Penyakit infeksi paru merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi. Penegakkan diagnosa secara cepat dan tepat serta pemilihan antibiotika berdasarkan uji kepekaan akan sangat membantu dalam pelaksanaan dan terapi. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman tentang kuman-kuman penyebab infeksi paru dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mikroorganisme penyebab infeksi paru non tuberkulosis dan pola kepekaannya terhadap beberapa antibiotika.
Sebuah penelitian deskriptif retrospektif telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan mikrobiologis penderita infeksi paru non tuberkulosis di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 permintaan pemeriksaan mikrobiologis yang mencantumkan diagnosis klinis sebagai infeksi paru non tuberkulosis, sebagian besar ditegakkan diagnosis sebagai bronkopneumonia ( 69,42 % ), bronkitis kronik ( 20 % ), bronkiektasis ( 4,7 % ), bronkitis akut ( 3,53 % ) dan abses paru ( 2,35 % ). Dari hasil kultur kuman dapat ditemukan dan diidentifikasikan sebagai kuman penyebab yang utama adalah Streptococcus pneumoniae ( 57,14 % ), diikuti Klebsiella pneumoniae ( 30,62 % ), Staphylococcus aureus ( 6,12 % ), Pseudomonas sp. ( 4,08 % ), dan Proteus sp. ( 2,04 % ). Pola kepekaan kuman-kuman penyebab infeksi paru non tuberkulosis menunjukkan kepekaan yang rendah terhadap obat-obat antibiotika standar, kecuali chloramphenicol yang masih sensitif untuk beberapa kuman tertentu. Adapun untuk obat-obat antibiotika baru seperti meropenem, cefotaxim, sulbactam, dan ciprofloxacin masih memiliki kepekaan yang tinggi.
Kuman-kuman penyebab infeksi paru sudah menunjukkan derajat resistensi yang meningkat terhadap antibiotika standar. Maka sebaiknya digunakan antibiotika generasi baru pada penderita infeksi paru non TB sehingga dapat dihindari pemborosan waktu dan biaya pengobatan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penyakit infeksi paru merupakan penyakit infeksi yang paling sering ditemukan dimasyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit infeksi paru berkisar 60-80 % dari seluruh penyakit paru, sedangkan sisanya 20-40 % adalah penyakit non infeksi (Tjandra, 2001).
Pengaruh Teknik Relaksasi Bernafas Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Pasien Inpartu Kala I
abstraks:
Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (WHO, 2003).
Rasa nyeri pada persalinan dalam halini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, peruabahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatas I maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Bobak, 2004).Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia dan kartisol yang menaikkan dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama. Adapun nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengharuhi sverifikasi sirkulasi maupun metabolisme yang harus segera diatasi karma dapat menyebabkan kematian gania (Rosemary Mander, 2003).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melaluiu tercitpanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seuruh wilayah Republik Indonesia.
PENILAIAN STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT MELALUI KEPATUHAN PROSEDUR KERJA DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
abstraks:
Peningkatan standar pelayanan kesehatan dari RSGM FKG Universitas Jember dibutuhkan agar RSGM memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Penelitian tentang penilaian standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan prosedur kerja dilakukan di RSGM FKG Universitas Jember untuk mengetahui standar pelayanan rumah sakit yang diukur dari kepatuhan prosedur kerja yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat profesi FKG Universitas Jember dalam melakukan perawatan pulpektomi pada Laboratorium Konservasi Gigi, perawatan ekstraksi gigi pada Laboratorium Bedah Mulut, perawatan pembersihan karang gigi (scalling) pada Laboratorium Periodonsia dan perawatan ulkus traumatikus pada Laboratorium Oral Medicine (OM)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat adalah keadaan sejahtera, baik dari segi badan, mental spiritual (dirinya sendiri) maupun segi sosial budaya (lingkungannya). Sehat merupakan kehendak semua pihak, tidak hanya oleh perorangan, tetapi oleh keluarga, kelompok dan masyarakat. Keadaan sehat membutuhkan banyak hal, salah satu diantaranya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Azwar, 1996).
MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI PARU NON TUBERKULOSIS DAN KEPEKAANYA TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RS DR. M. DJAMIL PADANG PADA TAHUN 2006
abstract
OLEH:
RAMADHANIATI
Penyakit infeksi paru merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi. Penegakkan diagnosa secara cepat dan tepat serta pemilihan antibiotika berdasarkan uji kepekaan akan sangat membantu dalam pelaksanaan dan terapi. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman tentang kuman-kuman penyebab infeksi paru dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mikroorganisme penyebab infeksi paru non tuberkulosis dan pola kepekaannya terhadap beberapa antibiotika.
Sebuah penelitian deskriptif retrospektif telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan mikrobiologis penderita infeksi paru non tuberkulosis di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 permintaan pemeriksaan mikrobiologis yang mencantumkan diagnosis klinis sebagai infeksi paru non tuberkulosis, sebagian besar ditegakkan diagnosis sebagai bronkopneumonia ( 69,42 % ), bronkitis kronik ( 20 % ), bronkiektasis ( 4,7 % ), bronkitis akut ( 3,53 % ) dan abses paru ( 2,35 % ). Dari hasil kultur kuman dapat ditemukan dan diidentifikasikan sebagai kuman penyebab yang utama adalah Streptococcus pneumoniae ( 57,14 % ), diikuti Klebsiella pneumoniae ( 30,62 % ), Staphylococcus aureus ( 6,12 % ), Pseudomonas sp. ( 4,08 % ), dan Proteus sp. ( 2,04 % ). Pola kepekaan kuman-kuman penyebab infeksi paru non tuberkulosis menunjukkan kepekaan yang rendah terhadap obat-obat antibiotika standar, kecuali chloramphenicol yang masih sensitif untuk beberapa kuman tertentu. Adapun untuk obat-obat antibiotika baru seperti meropenem, cefotaxim, sulbactam, dan ciprofloxacin masih memiliki kepekaan yang tinggi.
Kuman-kuman penyebab infeksi paru sudah menunjukkan derajat resistensi yang meningkat terhadap antibiotika standar. Maka sebaiknya digunakan antibiotika generasi baru pada penderita infeksi paru non TB sehingga dapat dihindari pemborosan waktu dan biaya pengobatan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penyakit infeksi paru merupakan penyakit infeksi yang paling sering ditemukan dimasyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit infeksi paru berkisar 60-80 % dari seluruh penyakit paru, sedangkan sisanya 20-40 % adalah penyakit non infeksi (Tjandra, 2001).
DAYA HAMBAT VITAMIN C TERHADAP KERUSAKAN MEMBRAN SEL DARAH MERAH AKIBAT FOTOSENSITISER OFLOKSASIN YANG DIINDUKSI ULTRAVIOLET
abstraks:
Ofloksasin merupakan derivat flouroquinolon yang memiliki efektivitas dan spektrum yang luas sebagai antibiotik, namun ofloksasin juga dapat berperan sebagai fotosensitiser sehingga menyebabkan fotohemolisis. Untuk dapat menghambatnya digunakan vitamin C. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh vitamin C sebagai penghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar ultraviolet (UV). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan empat l sel darah merah yang dimasukkan kemkelompok perlakuan, yaitu P0=10 dalam kotak tanpa radiasi UV. P1 = Kelompok yang di dalam tabung berisi l sel darah merah dengan penyinaran radiasi UV. P2 = Kelompok yangm10 l sel darah merah, 1 ml ofloksasin denganmdi dalam tabung berisi 10 lmpenyinaran radiasi UV. P3 = Kelompok yang di dalam tabung berisi 10 l vitamin C dengan penyinaranmsel darah merah, 1 ml ofloksasin dan 1 radiasi UV. Pengukuran hemolisis sel darah merah menggunakan metode = 546 nm. Berdasarkan uji statistiklspektrofotometri yang diukur pada ini disimpulkan bahwa vitamin C mempunyai peran dalam menghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar UV.
KATA KUNCI : Fotosensitiser, ofloksasin, vitamin C, hemoglobin.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Fotosensitisasi adalah reaktivitas suatu senyawa sensitiser terhadap substrat biologis akibat sinar buatan atau sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet. Apabila substrat biologis tersebut berupa membran sel darah merah hingga menyebabkan lisis, maka proses tersebut dinamakan fotohemolisis (1,2).
HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI SISWA-SISWI SMA 2 PAYAKUMBUH
abstraks:
Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelemin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya aktivitas fisik, lingkungan dan kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994; Abdullah, 1994).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia (Ichsan, 1988). Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif dan ekonomis (UU No.23 1992).
Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula (Yasrin, 1996). Manusia yang sehat dan memiliki tingkat kesegaran yang baik akan mampu berprestasi dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan meningkat (Pradono, 1999).
SKRIPSI HUKUM PIDANA
KRIMINALISASI KUMPUL KEBO (SAMEN LEVEN) MENURUT RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
PURWO,2004,KRIMINALISASI KUMPUL KEBO (SAMEN LEVEN) MENURUT RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA , SKRIPSI, UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Alasan Penyidik Tidak Mengabulkan Permohonan Penangguhan Penahanan Tersangka Tindak Pidana Penyalahgunaan Psikotropika Ditinjau
ABSTRAK
ALASAN PENYIDIK TIDAK MENGABULKAN PERMOHONAN PENANGGUHAN PENAHANAN TERSANGKA TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA DITINJAU DARI KUHAP
Oleh
Dewi Desyani
Tingkat penyalahgunaan psikotropika kini sangat mengkhawatirkan, dimana para pelaku tindak pidana psikotropika telah mengancam keberlangsungan hidup suatu generasi yang sangat diharapkan menjadi insan pembangunan dimasa mendatang. Penyalahgunaan psikotropika. Tingkat keresahan inilah yang menjadi penyebab munculnya alasan-alasan untuk tidak memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelaku tindak pidana khususnya tindak pidana penyalahgunaan psikotropika di Indonesia. Selain itu pula di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diberikan kewenangan penuh kepada penyidik dalam melakukan penyidikan terhadap para pelaku tindak pidana penyalahgunaan psikotropika. Kewenangan tersebutlah yang dijadikan tolak ukur keberhasilan kinerja POLRI yang notabenenya sebagai penyidik dengan terlebih dahulu menetapkan komitmen bahwa sesuai dengan perintah Kapolri terhadap para tersangka atau terdakwa pelaku tindak pidana penyalahgunaan psikotropika tidak ada penangguhan penahanan walaupun di dalam KUHAP penangguhan penahanan merupakan bagian dari hak-hak tersangka dan terdakwa dan sangat memungkinkan bahwa tersangka atau terdakwa, keluarga ataupun penasehat hukumnya untuk mengajukan upaya penangguhan penahanan.
Berdasarkan hasil uraian diatas, penulis melakukan penelitian guna mengetahui alasan-alasan penyidik tidak mengabulkan permohonan penangguhan penahanan tersangka tindak pidana penyalahgunaan psikotropika ditinjau dari KUHAP.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, keamanan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal yang dilakukan melalui berbagai upaya kesehatan, diantaranya penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
TIJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHU
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SANKSI PIDANA
BAGI ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG – UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 DIHUBUNGKAN
DENGAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANDUNG
VIDE PUTUSAN NOMOR 44/PID/B/2005/PN.BDG
ABSTRAK
Niki Panji Firmansyah
Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan nasional, dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memimpin serta melihat kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang – undang Dasar 1945.
Metode penelitian skripsi ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan fakta – fakta yang diperoleh penulis berkaitan dengan objek penelitian berupa penerapan sanksi pidana bagi Anak di Bawah Umur, yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 44/PID/B/2005/PN.BDG, dan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu dengan mengkaji ketentuan pidana bagi Anak dalam Undang – undang RI No. 3 Tahun 1997.
Dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 44/PID/B/2005/PN.BDG, Hakim memutuskan bahwa Terdakwa Matius Halim alias Koko dikembalikan kepada orangtuanya dalam hal ini Ibu kandungnya. Karena Hakim memperhatikan segala hal ihwal yang dapat meringankan atau pun yang memberatkan bagi terdakwa, tentunya hakim berpedoman pada ketentuan dalam Pasal 24 Undang – undang No. 3 Tahun 1997. Dalam menjatuhkan sanksi pidana bagi Anak harus melihat dampaknya bagi perkembangan anak tersebut jangan terkesan asal – asalan. Dalam menanggulangi masalah kenakalan anak orang tua dan masyarakat bertanggung jawab untuk mendidik,membinanya dan menciptakan suatu situasi lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan jasmani dan rohani serta moral anak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apabila kita berbicara masalah hukum, maka kita akan dihadapkan dengan hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan pergaulan hidup manusia dimasyarakat yang diwujudkan sebagai proses interaksi dan interrelasi antara manusia yang satu dengan manusia lainnya didalam kehidupan bermasyarakat.
“ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA TRAFIKING (Analisis Putusan Perkara No. 954 /PID.B/2003/ PN. JKT. SEL).
ABSTRAK
Manusia merupakan subyek hukum yang mempunyai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban tersebut harus benar-benar diperhatikan. Tindak pidana perdagangan manusia (trafiking) merupakan salah satu contoh pelanggaran terhadap hak dan kewajiban manusia sebagai subyek hukum. Salah satu kasus terkait dengan situasi tersebut adalah putusan perkara No.954/PID.B/2003/PN.JKT.SEL yaitu perbuatan memperdagangkan perempuan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dilakukan oleh terdakwa Ramdoni alias Rino dengan dibantu oleh terdakwa Yanti Sari alias Bela dan terdakwa Susanto NG, Para terdakwa didakwa oleh penuntut umum Dengan dakwaan primair Pasal 296 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan dakwaan susidair Pasal 296 KUHP jo Pasal 56 KUHP yang ditujjukan khusus terhadap terdakwa Susanto Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan bahwa hukum pidana dan UU nomor 23 tahun 2002 mengatur tentang trafiking dan untuk memberikan penjelasan mengenai kesesuaian putusan Pengadilan Negeri No.954/2003/PID.B/PN.JKT.SEL dengan aturan hukum yang berlaku. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yaitu data sekunder, data sekunder yang diperoleh, berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat juga berupa pendapat para pakar yang ahli mengenai masalah ini yang disampaikan dalam berbagai literatur baik dari buku, naskah ilmiah, laporan penelitian, media massa dan lain-lain. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kitab Undang-undang Hukum Pidana mengatur mengenai tindak pidana trafiking dalam Pasal 297 KUHP dan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal yang mengatur mengenai tindak pidana trafiking terdapat dalam Pasal 83 dan 88. Putusan hakim pidana No.954/PID.B/2003/PN.JKT.SEL telah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku tetapi khusus terdakwa Susanto seharusnya hakim mengabulkan dakwaan subsidair dari penuntut umum karena terdakwa Susanto telah melakukan pembantuan berupa mengiklankan usaha yang dijalankan oleh terdakwa Ramdoni alias Rino. Demi memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi korban tindak pidana trafiking pemerintah sebaiknya segera mengesahkan Undang-undang yang khusus mengatur mengenai tindak pidana trafiking, serta hakim seharusnya mengkaji dan menelaah peraturan-peraturan lain mengenai kasus yang ditanganinya, sehingga hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan subyek hukum yang mempunyai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban tersebut harus benar-benar diperhatikan. Tindak pidana perdagangan manusia (trafiking) merupakan salah satu contoh pelanggaran terhadap hak dan kewajiban manusia sebagai subyek hukum. Perdagangan manusia, terutama perempuan dan anak, merupakan jenis perbudakan pada pada era modern, dan konsep dasarnya adalah perekrutan, pemindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain baik antar wilayah dalam satu negara atau antar negara.
Judul Skripsi : Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Phedofilia
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Phedofilia
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaturan tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia. Untuk mengetahui saksi apa yang dapat diberikan kepada pelaku tindak pidana phedofilia.
Metode Penelitian : Digunakan metode penelitian studi kepustakaan dengan tujuan untuk memperoleh bahan-bahan ilmiah dan informasi dari literature-literature hukum dan metode kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Hasil Penelitian : Bahwa tindak pidana Phedofilia secara eksplisit tidak di atur dalam hukum Indonesia tetapi hal ini harus di paham tentang arti phedofilia sendiri yang dimana melakukan tindak pidana pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, dan anak sendiri itu di lindungi dari tindakan eksploitasi seksual yang terdapat dalam Pasal 13 Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yaitu: “Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan, dan perlakuan salah lainnya”. Bahwa bagi pelaku tindak Pidana Phedofilia dapat dikenai Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pasal 82 Yaitu: “ Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 )enam puluh juta rupiah)”. Seperti yang telah diuraikan dalam kasus Brown William Stuart beliau di dakwa dengan Pasal 82 Undang-undang No 23 Tahun 2002.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaturan tentang tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia?
2. Apa sanksi bagi pelaku tindak pidana phedofilia sesuai dengan peraturan hukum di Indonesia?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaturan tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia.
TINJAUAN TENTANG PENCABUTAN KETERANGAN TERDAKWA DALAM PERSIDANGAN DAN IMPLIKASI YURIDISNYA
ABSTRAK
Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ketentuan hukum dari pencabutan keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan, dalam hal ini di Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta serta mengetahui bagaimana implikasi yuridis dari pencabutan keterangan terdakwa terhadap kekuatan alat bukti.
Penelitian hukum ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan apabila dilihat dari tujuannya termasuk dalam penelitian hukum sosiologis. Lokasi penelitian di Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta. Jenis data yang dipergunakan meliputi data primer dan data sekunder.
Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa pencabutan keterangan terdakwa dalam putusan perkara perkosaan Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta Nomor: 306/Pid.B/2003/PN.Ska ditolak atau tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim karena pencabutan keterangan yang dilakukan oleh terdakwa Joko Kustiono alias Gepeng dinilai tidak berdasar dan tidak logis. Alasan yang mendasar dan logis tersebut mengandung arti bahwa alasan yang menjadi dasar pencabutan tersebut harus dapat dibuktikan kebenarannya dan diperkuat atau didukung oleh bukti-bukti lain yang menunjukkan bahwa alasan pencabutan tersebut benar dan dapat dibuktikan oleh hakim. Implikasi yuridis dari pencabutan keterangan terdakwa terhadap kekuatan alat bukti, adalah apabila pencabutan diterima oleh hakim, maka keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan dapat digunakan sebagai alat bukti dan keterangan terdakwa (tersangka) di tingkat penyidikan tidak digunakan sama sekali untuk menemukan bukti di persidangan karena isinya yang dinilai tidak benar. Sedangkan apabila pencabutan ditolak oleh hakim, maka keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan tidak dapat digunakan sebagai alat bukti, justru keterangan terdakwa (tersangka) di tingkat penyidikanlah (BAP) yang kemudian dapat digunakan dalam pembuktian.
Implikasi teoritis penelitian ini adalah bahwa secara yuridis pencabutan keterangan terdakwa dibolehkan asalkan pencabutan dilakukan selama pemeriksaan persidangan pengadilan berlangsung dan pencabutan itu mempunyai alasan yang berdasar dan logis. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa dengan adanya pencabutan keterangan terdakwa dalam persidangan, dapat digunakan hakim sebagai petunjuk dalam membuktikan kesalahan terdakwa di sidang pengadilan.
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Pernyataan tersebut secara tegas tercantum dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, Indonesia menerima hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan, keadilan serta kesejahteraan bagi warga negaranya. Konsekuensi dari itu semua adalah bahwa hukum mengikat setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.
PERANAN VISUM ET REPERTUM DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA PADA TAHAP PENYIDIKAN
Sehubungan dengan peran visum et repertum yang semakin penting dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan, pada kasus perkosaan dimana pangaduan atau laporan kepada pihak Kepolisian baru dilakukan setelah tindak pidana perkosaan berlangsung lama sehingga tidak lagi ditemukan tanda-tanda kekerasan pada diri korban, hasil pemeriksaan yang tercantum dalam visum et repertum tentunya dapat berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan segera setelah terjadinya tindak pidana perkosaan. Terhadap tanda-tanda kekerasan yang merupakan salah satu unsur penting untuk pembuktian tindak pidana perkosaan, hal tersebut dapat tidak ditemukan pada hasil pemeriksaan yang tercantum dalam visum et repertum. Menghadapi keterbatasan hasil visum et repertum yang demikian, maka akan dilakukan langkah-langkah lebih lanjut oleh pihak penyidik agar dapat diperoleh kebenaran materiil dalam perkara tersebut dan terungkap secara jelas tindak pidana perkosaan yang terjadi.
Berdasarkan kenyataan mengenai pentingnya penerapan hasil visum et repertum dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan pada tahap penyidikan sebagaimana terurai diatas, hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk mengangkatnya menjadi topik pembahasan dalam penulisan skripsi dengan judul “PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kepolisian Resort Kota Malang) ”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dapat diangkat untuk selanjutnya diteliti dan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana perkosaan ?
2. Upaya apakah yang dilakukan penyidik apabila hasil visum et repertum tidak sepenuhnya mencantumkan keterangan tentang tanda kekerasan pada diri korban perkosaan ?
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini, penelitian yang dilakukan untuk membahas permasalahan tersebut mempunyai tujuan:
1) Untuk mengetahui peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana perkosaan.
2) Untuk mengetahui upaya yang ditempuh penyidik apabila hasil visum et repertum tidak memuat keterangan tentang tanda kekerasan pada korban perkosaan, dalam tujuannya untuk mendapatkan kebenaran materiil suatu kasus perkosaan.
Berdasarkan kenyataan mengenai pentingnya penerapan hasil visum et repertum dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan pada tahap penyidikan sebagaimana terurai diatas, hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk mengangkatnya menjadi topik pembahasan dalam penulisan skripsi dengan judul “PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kepolisian Resort Kota Malang) ”.
B. Permasalahan
PERANAN PENYIDIK DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN TINDAK PIDANA NARKOBA
Akhir-akhir ini kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi dan teknologi yang canggih, aparat penegak hukum di harapkan mampu mencegah dan menanggulangi kejahatan tersebut guna meningkatkan moralitas dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya bagi generasi penerus bangsa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal Pembangunan nasional perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannya.
KEBIJAKAN (LEGISLATIF) HUKUM PIDANA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH ATAU GELAR KESARJANAAN
Negara Indonesia adalah negara hukum (recht staats), maka setiap tindak pidana yang terjadi seharusnya diproses melalui jalur hukum, jadi hukum dipandang sebagai satu-satunya sarana bagi penyelesaian terhadap suatu tindak pidana. Menurut Moeljatno, tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, yang mana larangan tersebut disertai dengan ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
skripsi ekonomi pembangunan
STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA INDUSTRI KAOS DI JALAN SURAPATI-P.H.H MUSTOPA KOTA BANDUNG
ABSTRAK
Nama : Hendra Iskandar
Judul : Struktur, perilaku, dan kinerja industri kaos di jalan surapati-P.H.H Mustopa kota bandung.
Industri kaos merupakan salah satu industri yang sangat potensial dan dapat memberikan pendapatan yang cukup besar bagi pemiliknya dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dalam tiga tahun terakhir jumlah unit usaha kaos di jalan Surapati-P.H.H Mustopa cenderung meningkat rata-rata sebesar 6,54%. Bertambahnya jumlah unit usaha tentunya dapat berdampak pada tingginya persaingan. Persaingan yang dirasakan oleh industri kaos masih sangat ketat, indikasi ini terlihat dari tingkat persaingan harga diantara para produsen. Maraknya tawaran dengan potongan harga sampai 50% untuk jenis kaos tertentu yang memiliki kualitas bahan relatif baik menunjukkan bahwa persaingan dalam merebut pembeli sangat tinggi. Melihat adanya persaingan dalam usaha kaos di daerah tersebut, maka menjadi penting untuk memperkukuh struktur industri kaos agar dapat bersaing dengan industri lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk struktur, perilaku dan kinerja industri kaos di jalan Surapati-P.H.H Mustopa Bandung. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif untuk menggambarkan, menganalisis, dan menarik kesimpulan tentang objek yang diteliti berdasarkan pada data yang diperoleh dari lokasi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar industri kaos Suci berbentuk pasar persaingan sempurna. Hal ini terlihat dari jumlah pelaku usaha industri kaos suci banyak, dengan jenis produk yang homogen serta hambatan untuk masuk industri mudah dan tingkat penguasaan pasar yang rendah. Sedangkan perilaku industrinya adalah persaingan monopolistik, hal ini terlihat dari strategi harga yang hanya bersifat penyesuaian dan strategi promosi yang lebih memfokuskan pada persaingan non-harga yang ditunjukan untuk membangun nama merek. Sementara itu kinerja industri kaos di dilihat dari indikator efisiensi adalah sedang dan keuntungan yang diperoleh pelaku usaha normal.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri kecil termasuk industri rumah tangga yang bersifat informal merupakan bagian dari perkembangan industri dan ekonomi nasional secara keseluruhan. Industri kecil mempunyai peranan yang strategis dalam hal pemerataan penyebaran lokasi usaha yang mendukung pembangunan daerah, pemerataan kesempatan kerja, menunjang ekspor non migas serta melestarikan seni budaya bangsa (Safnita, 2003 : 203).
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1984-2003
Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 tumbuh 4,1 %, meningkat
dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,7 %. Seluruh
komponen permintaan tumbuh positif, sehingga kontribusi komponen –
komponen tersebut dalam pertumbuhan ekonomi juga meningkat (Tabel 2.1).
pertumbuhan ekonomi masih dimotori oleh konsumsi. Sementara investasi
dan ekspor, walaupun mulai menunjukkan pertumbuhan positif, namun
perannya sebagai penggerak perekonomian relatif masih terbatas.
Pertumbuhan Ekonomi di negara Indonesia, tidak dapat dilepaskan
dari perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem perekonomian dunia.
Liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi telah mempercepat laju
pertumbuhan negara-negara tersebut. Perubahan tersebut yang disertai
teknologi dan telekomunikasi telah mendorong berkurangnya hambatan-
hambatan lalu lintas barang dan modal antar negara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam
jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting
yang dialami dunia hanya dua abad belakangan ini, dan oleh Simon Kuznets,
seorang ahli ekonomi terkemuka di Amerika Serikat yang pernah memperoleh
hadiah Nobel dinyatakan bahwa, proses pertumbuhan ekonomi tersebut
dinamakannya sebagai Modern Economic Growth. Dalam periode tersebut,
dunia telah mengalami perkembangan pembangunan yang sangat nyata
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 tumbuh 4,1 %, meningkat
dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,7 %. Seluruh
komponen permintaan tumbuh positif, sehingga kontribusi komponen –
komponen tersebut dalam pertumbuhan ekonomi juga meningkat (Tabel 2.1).
pertumbuhan ekonomi masih dimotori oleh konsumsi. Sementara investasi
dan ekspor, walaupun mulai menunjukkan pertumbuhan positif, namun
perannya sebagai penggerak perekonomian relatif masih terbatas.
Pertumbuhan Ekonomi di negara Indonesia, tidak dapat dilepaskan
dari perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem perekonomian dunia.
Liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi telah mempercepat laju
pertumbuhan negara-negara tersebut. Perubahan tersebut yang disertai
teknologi dan telekomunikasi telah mendorong berkurangnya hambatan-
hambatan lalu lintas barang dan modal antar negara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam
jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting
yang dialami dunia hanya dua abad belakangan ini, dan oleh Simon Kuznets,
seorang ahli ekonomi terkemuka di Amerika Serikat yang pernah memperoleh
hadiah Nobel dinyatakan bahwa, proses pertumbuhan ekonomi tersebut
dinamakannya sebagai Modern Economic Growth. Dalam periode tersebut,
dunia telah mengalami perkembangan pembangunan yang sangat nyata
Pengaruh konsumsi dan investasi terhadap PDB
Produk domestik bruto merupakan hal yang sangat penting didalam suatu negara, karena PDB dapat mengukur kesejahteraan suatu bangsa. Oleh karena itu penting rasanya untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Menurut teori terdapat empat faktor yang mempengaruhi PDB, yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net export. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keempat faktor diatas, seperti tingkat harga, tingkat suku bunga, money supply, inflasi, nilai tukar antar negara.
Makalah ini berupaya mencari tahu apakah terdapat hubungan yang simultan (dua arah) antara konsumsi, investasi dengan PDB. Dengan menggunakan data kuartalan Indonesia periode tahun 2000 sampai 2005, didapatkanlah hasil bahwa terdapat hubungan simultan antara konsumsi dan investasi dengan PDB. Tidak lupa ditambahkan Variabel lag dengan maksud menambah keakuratan.
A. Latar Belakang
Produk domestik bruto (PDB), adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa dalam periode tertentu. PDB ini dapat mencerminkan kinerja ekonomi, sehingga semakin tinggi PDB sebuah negara, dapat dikatakan semakin bagus pula kinerja ekonomi dinegara tersebut. Karena begitu pentingnya peran PDB di dalam suatu perekonomian, maka perlu kiranya untuk menganalisa faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi PDB
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK UMUM DI INDONESIA
Abstract
This research has a purpose to provide empirical evident about factors that affect
interesr rate of deposit. The examined factors on this research are financial ratio and
macroeconomic variables. The factors that are examined on this research are CAR
(Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets), LDR (Loan to Deposit), inflation,
liquidity of economic and growth of economic.The samples consist of 139 bank. The
statistic method used to test on the research hypothesis is multiple regression. The
result show that Return On Assets (ROA), Loan to Deposit (LDR) and inflation is a
significant variables in determinant interst rate of deposit.
Keywords: interst rate of deposit, capital adequacy ratio, return on assets, loan to
deposit.
PENDAHULUAN
Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian, termasuk perbankan.
Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan
yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan hargaharga
secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka
waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik)
mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5).
PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN EKSPEKTASI INFLASI TERHADAP INFLASI IHK
Inflasi merupakan salah satu penyakit dalam sebuah perekonomian yang dialami oleh suatu Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Beberapa penyebab inflasi yaitu kondisi nilai tukar rupiah yang mempengaruhi pembentukan ekspektasi masyarakat terhadap tingkat inflasi IHK.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisa pengaruh nilai tukar rupiah dan ekspektasi inflasi terhadap Inflasi IHK di Sulawesi Utara Tahun 1997-I sampai tahun 2005-IV.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PENGUJIAN KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DEPOSITO DAN HARGA SAHAM DI LIMA NEGARA ASEAN SEBELUM DAN SESUDAH K
Pengujian Kausalitas Granger Antara Nilai Tukar, Suku Bunga Deposito dan Harga Saham di Lima Negara Asean Sebelum dan Sesudah Krisis Periode 1995.1 – 2004.6
+135 halaman ; 30 tabel ; 17 grafik ; 14 lampiran; 2005
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antar nilai tukar, suku bunga deposito dan harga saham periode 1995.1 – 2004.6 di lima negara anggota Asean yang terkena pukulan krisis keuangan Asia yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini bersifit kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendapatkan penggambaran deskriptif tentang perubahan nilai tukar, perubahan suku bunga deposito dan perubahan harga saham di masing-masing negara. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji kausalitas granger dua arah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam periode sebelum krisis keuangan Asia 1997, hanya Indonesia, Filipina dan Thailand yang menunjukan hubungan kointegrasi antara ketiga variabel. Sementara itu pada periode setelah krisis tidak ditemui adanya hubungan kointegrasi untuk semua negara. Ditemukan bahwa arah kausalitas seringkali menunjukan hit and run behaviour dan berganti arah seiring dengan lag periode yang dipilih. Hal ini mengimplikasikan perlunya kehati-hatian dalam menginterpretasikan hasil dari kausalitas granger.
Kata kunci : Nilai tukar, Suku bunga deposito, Harga saham, Kausalitas, Asean, Krisis
PENGUJIAN KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DEPOSITO DAN HARGA SAHAM DI LIMA NEGARA ASEAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS MONETER PERIODE 1995.1 – 2004.6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN DAN INVESTASI SWASTA DI INDONESIA PERIODE 1984-2003
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN DAN INVESTASI SWASTA DI INDONESIA PERIODE 1984-2003
jurusan ekonomi pembangunan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri (foreign debt) dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
ABSTRACT
Indonesia, as a development country, has a good economic growth in 1990’s. It shows by increasing of GDP year by year, stabilization of inflation, etc. But since 1997’s crisis economic in Asia’s countries, Indonesia’s economic growth had been decrease. It affected the monetary sector and real sector, and added again with progressively the amount of foreign debt of Indonesia so that effect of Rupiah rate which progressively weaken because foreign debt of Indonesia altogether in the form of US Dollar.
This paper will analyze the foreign debt, also foreign capital investment, on the economic growth of Indonesia. By using the OLS model on Indonesia yearly data from 1986-2005 and confirm the significant of these independent variable as the factors that affected the economic growth of Indonesia.
Foreign debt and foreign capital investment represent the way of able to be gone through by government in overcoming deficit of national saving utilize to push the national development to get the good economics growth.
Pursuant to things told above, Writer try to study the problem of economic growth in Indonesia in its relation with the foreign debt and foreign capital investment (PMA) by lifting title “Analysis Influence of The Foreign Debt and Foreign Capital investment (PMA) to Economic Growth of Indonesia”.
Keywords: GDP, economic growth, foreign debt, foreign capital investment.
ABSTRAK
Indonesia, sebagai negara sedang membangun, memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus di tahun 1990-an. Ini ditunjukkan dengan peningkatan GDP tahun per tahun, stabilitas inflasi, dan sebagainya. Tetapi sejak tahun 1997 krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Itu berakibat pada sektor moneter dan sektor riil, dan ditambah lagi dengan semakin meningkatnya jumlah utang luar negeri Indonesia sebagai akibat dari nilai tukar rupiah yang semakin terus menurun karena utang luar negeri Indonesia seluruhnya dalam bentuk Dollar Amerika.
Tulisan ini akan menganalisa pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing, terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan menggunakan model kuadrat terkecil (OLS) data tahunan yang diperoleh dari tahun 1986-2005 dan yang mana menghasilkan variabel independen yang berpengaruh nyata dan siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Utang luar negeri dan penanaman modal asing merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia guna mengatasi defisit tabungan nasional yang mana dapat mendorong pembangunan nasional untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang baik.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas, Penulis mencoba untuk membahas masalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam hubungannya dengan utang luar negeri (foreign debt) dan penanaman modal asing (PMA) dengan mengangkat judul “Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri (Foreign Debt) dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”.
Kata kunci: GDP, pertumbuhan ekonomi, utang luar negeri, penanaman modal asing.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
analisis faktor2 produksi perusaan genteng pres dijetis desa klepu kecamatan ceper kabupaten klaten tahun 2007
Penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Produksi Perusahaan Genteng Pres di Jetis Desa Klepu Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten Tahun2007” dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi perusahaan genteng pres di Jetis Desa Klepu Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten tahun 2007.
Metode analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi liniear berganda. Agar hasil estimasi yang valid dilakukan pengujian, kriteria asumsi klasik dan statistik.
Pengujian asumsi klasik untuk heteroskedastisitas tidak ada masalah dalam pengujian. Tapi dalam pengujian asumsi klasik yang multikoliniearitas ditemukan penyimpangan yaitu terjadi pada upah tenaga kerja dan biaya bahan baku. Hal ini tidak begitu berarti dan model ini bisa digunakan untuk estimasi.
Berdasarkan uji aotokorelasi yang digunakan uji Durbin-Watson dan dalam persamaan tidak dapat disimpulkan karena tidak lolos uji autokorelasi
Berdasarkan uji t, menunjukan bahwa upah tenaga kerja dan bahan baku berpengaruh (signifikan) terhadap produksi genteng pres, sedangkan pengeluaran biaya transportsi dan biaya pembakaran tidak berpengaruh terhadap produksi genteng pres.
Berdasarkan uji F, secara bersama-sama variabel independen (upah tenaga kerja, pengeluaran biaya transportasi, biaya pembakaran, biaya bahan baku) berpengaruh terhadap produksi genteng pres. R2 menunjukan variasi variabel dependen (produksi genteng pres) dapat dijelaskan oleh variabel independen (biaya tenaga kerja, pengeluaran biaya transportasi, biaya pembakaran, biaya bahan baku) sebesar 79,6%, sedangkan sisanya 20,4% dijelaskan oleh variabel bebas lain diluar model.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian yang terus meningkat di Indonesia ini semakin meningkat sehingga memunculkan penganguran yang cukup banyak di Indonesia. Tetapi jumlah penduduk yang banyak bukan masalah jika didukung dengan ekonomi negara yang dapat dapat menyerap pertumbuhan angkatan kerja, sebab penduduk yang besar berfungsi juga sebagai tenaga kerja. Di satu sisi adalah faktor produksi yang dapat neningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) dan satu sisi lainya adalah konsumen yang akan menyerap hasil output yang dihasilkan.
PERBANDINGAN PROFITABILITAS DALAM PENGGUNAAN BIJI JARAK PAGAR DAN KELAPA SAWIT SEBAGAI KONSUMSI ENERGI ALTERNATIF
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara profitabilitas kelapa sawit dan jarak pagar sebagai sumber energi alternatif dengan menggunakan pendekatan: deskripsi kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode multi period PAM (Policy Analysis Matrix) dari kedua komoditas tersebut dengan perhitungan rasio – rasio untuk mengukur keunggulan komperatif dan kompetitif.
Penelitian ini mengukur dampak intervensi dari kebijakan pemerintah dan menemukan aspek keunggulan komparatif dari produksi BioFuel dari Sawit dan Jarak Pagar terhadap BBM bumi atau fosil karena lebih kecilnya kemungkinan fluktuasi harga BioFuel dari keduanya akibat gejolak harga pasar dunia.Pada aspek keunggulan kompetitif keduanya sama, namun dari segi financial, social opportunity cost dan aspek teknis sawit lebih mahal dibandingkan jarak, mengingat Jarak Pagar tergolong tanaman non pangan. Pada kebijakan ini juga dapat menentukan seberapa besar sumberdaya yang harus dialokasikan untuk berbagai program dan pengembangan serta kegiatan yang berkaitan dalam pengembangan biofuel ini. Analisis aspek kebijakan menemukan bahwa mekanisme proteksi untuk input maupun output biofuel ternyata tidak efisien karena mengakibatkan rendahnya harga privat dibanding social meningkatkan daya saing industri dalam negeri, pemerataan pembangunan juga memperkuat ketahanan nasional
Kata Kunci : Biofuel, Energi, Kebijakan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PDB
Produk domestik bruto merupakan hal yang sangat penting didalam suatu negara, karena PDB dapat mengukur kesejahteraan suatu bangsa. Oleh karena itu penting rasanya untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Menurut teori terdapat empat faktor yang mempengaruhi PDB, yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net export. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keempat faktor diatas, seperti tingkat harga, tingkat suku bunga, money supply, inflasi, nilai tukar antar negara.
Makalah ini berupaya mencari tahu apakah terdapat hubungan yang simultan (dua arah) antara konsumsi, investasi dengan PDB. Dengan menggunakan data kuartalan Indonesia periode tahun 2000 sampai 2005, didapatkanlah hasil bahwa terdapat hubungan simultan antara konsumsi dan investasi dengan PDB. Tidak lupa ditambahkan Variabel lag dengan maksud menambah keakuratan.
A. Latar Belakang
Produk domestik bruto (PDB), adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa dalam periode tertentu. PDB ini dapat mencerminkan kinerja ekonomi, sehingga semakin tinggi PDB sebuah negara, dapat dikatakan semakin bagus pula kinerja ekonomi dinegara tersebut. Karena begitu pentingnya peran PDB di dalam suatu perekonomian, maka perlu kiranya untuk menganalisa faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi PDB.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI SWASTA DI INDONESIA
Dalam pembangunan ekonomi negara-negara sedang berkembang, penggangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah.
Keadaan di negara-negara sedang berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sangggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada
skripsi ekonomi
ANALISIS PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN UMMAT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembukaan rekening Tabungan Ummat, Transaksi Tabungan Ummat, dan cara perhitungan bagi hasil Tabungan Ummat pada Bank Muamalat Indonesia. Ini dimaksudkan untuk melihat apakah prosedur tersebut telah sesuai dengan syariah. Sebagai acuan yang digunakan adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
Data diperoleh dari observasi langsung di Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif analisis guna memberikan gambaran pada masalah yang diteliti, paparan analisis memberikan jawaban atas pertanyaan what dan how.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, besarnya bagi hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah, jumlah yang seharusnya telah sesuai dengan yang tertera dalam rekening koran milik salah satu nasabah Bank Muamalat Indonesia yaitu sebesar Rp. 18.594,64.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan bagi hasil, metode perhitungan bagi hasil yang diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta belum sepenuhnya sesuai dengan syariah, yaitu keuntungan yang diperoleh akan dibagihasilkan setelah diakumulasikan selama satu bulan, dengan kata lain digunakan metode saldo rata-rata harian. Seharusnya bank syariah menggunakan metode saldo harian, yaitu keuntungan yang diperoleh bank syariah pada hari itu dibagikan langsung (ditampung dalam rekening khusus) kepada nasabah sesuai dengan nisbah dan saldo pada hari itu. Selain itu Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta perlu mempertahankan pola perhitungan bagi hasil yang sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah.
Upgrade member special indoskripsi :
username aa2605 dengan skripsi yang berjudul ANALISIS PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN UMMAT jurusan EKONOMI ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perbankan di Indonesia sejak adanya revisi UU No.
PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA BERBENTUK BADAN USAHA
Pengukuran kinerja merupakan suatu hal penting bagi sebuah unit
bisnis. Pengukuran kinerja Balance Scorecard menyangkut empat perspektif
yaitu : Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis
Internal dan Perspektif Belajar dan Berkembang. Penulis memilih
menggunakan Rumah Sakit Kristen Tayu karena selama ini pengukuran
kinerja yang dilakukan perusahaan masih menitik beratkan pada aspek
keuangan. Metode pengujian instrument penelitian yang digunakan yaitu
pengujian validitas dan pengujian realibilitas.Berdasarkan hasil penelitian
yang sudah dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut,Perspektif Keuangan,pertumbuhan ROI dan Rasio Efisiensi
mengalami peningkatan, menujukan keuangan meningkat. Perspektif
Pelanggan, mampu mempertahankan dan menarik minat pelanggan dan
mampu memuaskan pelanggan. Perspktif Proses Bisnis Internal, mampu
memberikan fasilitas pelayanan yang baik walaupun pelayanan pencegahan
dan kecepatan kurang memadai. Perspektif Belajar dan Berkembang,
mampu mempertahankan karyawan dan mampu memuaskan karyawan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif,
manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
memerlukan sistem manajemen yang didesain sesuai dengan tuntutan
lingkungan usahanya, karena dengan menggunakan sistem manajemen
yang sesuai dengan tuntutan lingkungan usaha maka perusahaan akan
mampu bersaing dan berkembang dengan baik.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat
penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat
Penerapan Activity Based Costing untuk meningkatkan akurasi dalam perhitungan harga pokok konstruksi di PT. “X
tentang penerapan ABC dalam perhitungan harga poko produk
BAB I (mohon text dirapikan, jangan asal copy paste)
BAB II,
BAB III,
BAB IV,
Daftar Pustaka lengkap dengan tahunnya, apabila terdapat kutipan maka disertakan asal kutipan tersebut,
Lampiran, mohon disertakan lampiran-lampiran yang digunakan dalam mendukung skripasi tersebut. dan data-data apa saja yang diperlukan dalam penyusunan skripsi tersebut mohon juga disertakan.
terima kasih
Analisis Kinerja Keuangan pada PDAM Kabupaten Sukoharjo tahun 2002-2005
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan kinerja keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukoharjo tahun 2002-2005 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif model analisis dokumenter. Populasi adalah laporan keuangan (laporan laba/rugi dan neraca) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukoharjo tahun 2002-2005. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kinerja keuangan dari tahun 2002-2005 adalah cukup. (2) Secara keseluruhan dari 10 (sepuluh) indikator ada 5 (lima) indikator yang sudah baik kinerjanya yaitu : rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas rasio total aktiva terhadap total utang, rasio aktiva produktif terhadap penjualan air, jangka waktu penagihan piutang, dan efektivitas penagihan. (3) Sedangkan indikator kinerja keuangan yang belum maksimal nilainya adalah : Rasio laba terhadap aktiva produktif, rasio laba terhadap penjualan, rasio aktiva lancar terhadap utang lancar, rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi, dan rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara seperti negara di dunia pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan negara ini diwujudkan dalam penyelenggaraan negara. Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek oleh penyelenggara negara. Konsep pembangunan secara umum adalah usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat, melalui pembangunan diusahakan ada perbaikan dari kondisi pasif, statis, dan tertinggal manjadi aktif, dinamis, serta masyarakat yang lebih maju.
Analisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV(Studi kasus Pabrik Gula Bone)
Sumber daya yang besar harus dapat diubah menjadi suatu asset yang bermanfaat bagi pengembangan perusahaan. Untuk itu berbagai keahlian, keterampilan dan kesempatan harus dibekalkan kepada sumber daya manusia sesuai dengan kemampuan demi mencapai tujuan yang diinginkan, baik yang menyangkut kepentingan karyawan maupun bagi kemajuan perusahaan sehingga perusahaan dapat mempertahankan hidup dan tumbuh lebih besar. Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja yang dapat dicapai oleh seorang karyawan, dengan meneliti pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan bagi karyawan dan prestasi kerja yang dihasilkan karyawan tersebut melalui penilaian prestasi pekerjaan secara individu. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pengaruh prestasi kerja seorang karyawan terhadap pengembangan karir yang dapat dicapai oleh karyawan tersebut dengan meneliti kondisi kerja dan bagaimana kelangsungan karir yang bersangkutan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di negara kita terlihat adanya perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat khususnya pada bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang didirikan, baik perusahaan kecil maupun besar yang menyebabkan persaingan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya.
Dalam hubungan yang demikian bahwa manusialah sebagai tenaga kerja untuk menggerakkan satu perusahaan, oleh karena itu untuk menghadapi persaingan antara satu perusahaan dengan yang lainnya maka dibutuhkan faktor produksi seperti tenaga kerja modal dan skill.
Analisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV(Studi kasus Pabrik Gula Bone
Sumber daya yang besar harus dapat diubah menjadi suatu asset yang bermanfaat bagi pengembangan perusahaan. Untuk itu berbagai keahlian, keterampilan dan kesempatan harus dibekalkan kepada sumber daya manusia sesuai dengan kemampuan demi mencapai tujuan yang diinginkan, baik yang menyangkut kepentingan karyawan maupun bagi kemajuan perusahaan sehingga perusahaan dapat mempertahankan hidup dan tumbuh lebih besar. Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja yang dapat dicapai oleh seorang karyawan, dengan meneliti pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan bagi karyawan dan prestasi kerja yang dihasilkan karyawan tersebut melalui penilaian prestasi pekerjaan secara individu. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pengaruh prestasi kerja seorang karyawan terhadap pengembangan karir yang dapat dicapai oleh karyawan tersebut dengan meneliti kondisi kerja dan bagaimana kelangsungan karir yang bersangkutan.
Upgrade member special indoskripsi :
username masdar dengan skripsi yang berjudul Analisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV(Studi kasus Pabrik Gula Bone jurusan Ekonomi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di negara kita terlihat adanya perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat khususnya pada bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang didirikan, baik perusahaan kecil maupun besar yang menyebabkan persaingan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya.
MENGANALISIS LAPORAN KEUANGAN DI INDONESIA
Di Indonesia terdapat berbagai sistem pelaporan keuangan, dan ada berbagai cara untuk menganalisisnya. temukan caranya disini..
1. Pendahuluan
Penelitian ini adalah tentang kandungan informasi dari komponen-komponen
arus kas yang diinginkan FAS No. 95. Penelitian ini juga meneliti tentang apakah
komponen-komponen arus kas benar-benar menunjukkan ketidakwajaran
hubungannya dengan return saham dan apakah hubungan ini konsisten dengan
teori. Hasil riset Wilson dan Bowen (1986, 1987) menyimpulkan bahwa tambahan
kandungan informasi arus kas akan memberikan earning. Hasil riset Bernard dan
Stober (1989) menyimpulkan bahwa pemisahan laba bersih menjadi kas dari operasi
masalah harga pokok penjualan
ABSTRAK
Karya tulis yang berjudul Pengaruh Perhitungan Biaya dan Harga Pokok terhadap Harga Jual pada Toko MM Textile ini membahas tentang cara perhitungan biaya dan harga pokok pada Toko MM Textile dan pengaruhnya terhadap harga jual.
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui perhitungan biaya dan harga pokok pada Toko MM Textile dan pengaruh biaya lain-lain terhadap harga jual barang, khususnya pada Toko MM Textile. Selain itu melalui karya ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai cara menghitung biaya dan harga pokok yang benar agar mampu menghasilkan harga jual yang bersaing di pasaran.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah studi pustaka dan wawancara. Penulis mengumpulkan bahan-bahan yang dijadikan sebagai landasan teori dalam melakukan penelitian, dari referensi buku-buku yang berkaitan dengan tema. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan pemilik Toko MM Textile serta meminta data tentang perhitungan biaya dan harga pokok pada toko tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan didapatkan bahwa dengan menggunakan metode perhitungan biaya dan harga pokok yang benar, maka akan dapat dihasilkan harga jual yang bersaing di pasaran.
Masalah Harga Pokok Penjualan
KARYA TULIS
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan
Mengikuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2006/2007
Oleh
Nama : Anugerahwati
Kelas/No : XII IPS C/03
No. Induk : 2823
SEKOLAH MENENGAH ATAS KATOLIK SANG TIMUR
Jalan Karmel Raya No.2
Jakarta Barat
2006
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Potensi Dan Kendala Peningkatan Pendapatan Asli Nagari (Studi di Nagari Bayur Kabupaten Agam)
Terjadinya perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,juga mengakibatkan perubahan dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk perubahan yang terjadi adalah dalam sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi sistem desentralistik yang sering juga disebut dengan otonomi daerah. Hal ini ditandai dengan keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Berlakunya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ini membawa perubahan besar dalam sistem pemerintahan di daerah, karena daerah kabupaten dan kota diberi kewenangan atau otonomi yang luas, nyata dan bertanggungjawab untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat di daerah menurut keinginan sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sejalan dengan itu, UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah juga memberikan peluang kepada pemerintah daerah untuk menentukan nama dan bentuk pemerintahan terendah. Hal ini Tergambar dalam rumusan UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 (12) yang menyebutkan bahwa “Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat huku.m yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Terjadinya perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,juga mengakibatkan perubahan dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk perubahan yang terjadi adalah dalam sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi sistem desentralistik yang sering juga disebut dengan otonomi daerah. Hal ini ditandai dengan keluarnya UU No. 22 Tahun 1999 kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
ANALISIS PENGARUH DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH PASCA DESENTRALISASI FIS
JUdul Skripsi Ekonomi Pembangunan
ABSTRAK
RIKA ELFIRA
B1B01004
Analisis Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Disparitas Pendapatan Antar Daerah Pasca Desentralisasi Fiskal di Indonesia
x +113 halaman ; 22 tabel ; 8 grafik ; 4 lampiran ; 2005
i khusus pada daerah yang dianggap kurang mampu membiayai kegiatannya dari penerimaan daerahnya sendiri.
Hasil dari penelitian ini adalah: (1) Kebijakan desentralisasi fiskal di Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tetapi nilai pertumbuhan yang dihasilkan relatif rendah. (2) Dana bagi hasil pajak meningkatkan disparitas antar daerah sedangkan dana alokasi umum yang berfungsi sebagai pemerata fiskal belum berpengaruh dalam meminimalisasi disparitas pendapatan antar daerah.
ABSTRACT
RIKA ELFIRA
B1B01004
Analysis of Intergovernmental Transfer Effect on Economic Growth and Region Income Disparity After Fiscal Decentralization in Indonesia
x + 113 pages ; 22 tables ; 8 graphics ; 4 appendixes ; 2005
The main objective of this study is to determine the effect of intergovernmental transfer which is the main of fiscal decentralization on economic growth and region income disparity in Indonesia at period from 2001 until 2003. This study used panel data analysis with fixed effect regression model and Generelized Least Square (GLS) method.
Intergovernmental transfer contains tax revenue sharing, natural resources revenue sharing, general allocation fund, and specific allocation fund. The implication of financial sharing, central government grant tax revenue sharing and natural resources revenue sharing for region to minimize vertical imbalance. Natural resources and tax distribution in all region was not equal. Hence, central government grant general allocation fund for fiscal equalizations and minimize region disparity. Central government also give specific allocation fund to region which can not afford the activity from their own revenues.
The results of this study are: (1) Fiscal decentralization policy in Indonesia gives a strong effect on region economic growth but the growth value is relatively small. (2) Tax revenue sharing increase region income disparity, while general allocation fund for fiscal equalizations not yet effects in minimizing region income disparity.
ANALISIS PENGARUH DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH PASCA DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA
Proposal Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan
Disusun oleh:
RIKA ELFIRA
B1B01004
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
BANDUNG
2005
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGANPASKA KEPUTUSAN BAPEPAM
This research aims is to know factors influencing timeliness of financial
reporting pasca decision BAPEPAM Number: KEP-36/PM/2003 that is with
testing whether there is difference between factors influencing timeliness of
financial reporting before and after specified by Decision BAPEPAM Number:
KEP-36/PM/2003 specifying deadline of financial reporting from 120 day become
90 day.
Population of Research is 156 manufacture firms listed in Jakarta Stock
Exchange year 2004. Amount of Sampel 70 manufacture firms selected by using
method of simple random sampling. This research use data of sekunder coming
from annual report of manufacture firms for year of book ending 31 December
2004 publicized in Jakarta Stock Exchange .
Method used in analysing data that is logistic regression multivariate
model. Result after existence of Decision of BAPEPAM Number: KEP-
36/PM/2003 at level signifikan 10%, variable of age of firm (AGE) have an effect
on by signifikan to timeliness of financial reporting with direction which are
positive that is excelsior of AGE hence the excelsior also the reporting timeliness.
While variable of ratio gearing (GEAR), profitability (PROFIT), size of firm
(SIZE), extra ordinary item and/or kontijensi (EXTRA), and structure of
ownership (OWN) not have an effect on to timeliness of financial statement
reporting.
1.1. Latar Belakang
Pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang ditandai dengan
banyaknya jumlah perusahaan yang go-public dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir. Sejalan dengan itu, jumlah laporan yang disajikan oleh emiten juga
semakin meningkat. Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan suatu
entitas yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk dasar
pembuatan keputusan-keputusan ekonomi (Sutikno dan Sabeni, 2000:226).
Banyak pihak yang percaya bahwa ketepatan waktu laporan (timeliness)
ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Perusahaan yang Termasuk Kategori JII di BEJ)
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada saham-saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index. Periode penelitian ini antara bulan Juli-Desember 2005 dengan judul “ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Perusahaan Yang Termasuk Kategori JII Di BEJ).”
Penelitian ini menggunakan data indeks harga saham JII periode Juli-Desember 2005, data keuangan perusahaan yang masuk JII per 31 Desember dari tahun 2002 sampai dengan 2005, serta informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk tingkat pengembalian (return) menggunakan harga saham penutupan bulanan (JSX Monthly Statistic).
Hasil analisis menunjukkan saham JII yang memberikan tingkat pengembalian (return) tertinggi untuk periode Juli-Desember 2005, yaitu Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar 0.0759 dan return terendah dimiliki oleh Gajah Tunggal Tbk (GJTL) sebesar -0.0483. Sedangkan risiko terendah untuk saham JII untuk periode Juli-Desember 2005, yaitu Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 0.0444 dan risiko tertinggi, yaitu Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar 0.1293. Dengan analisis model indeks tunggal terdapat 4 saham yang dapat memberikan keuntungan dengan portofolio optimal, yaitu AALI (Astra Agro Lestari Tbk), ANTM (Aneka Tambang Tbk), TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk) dan UNVR (Unilever Indonesia Tbk). Saham-saham tersebut masuk dalam portofolio optimal karena mempunyai harga saham yang relatif stabil mengalami kenaikan, nilai beta positif, ERB positif dan ERB C*. Proporsi dana untuk masing-masing, yaitu AALI 38.57%, ANTM 6.68%, UNVR 39.26% dan TLKM 15.49%. Dengan susunan portofolio tersebut, memberikan keuntungan 2.9% dan risiko 3%.
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat mengimplikasikan investor sebaiknya lebih cermat dan teliti dengan memilih saham-saham yang terletak pada rangkaian portofolio optimal karena portofolio tersebut akan memberikan tingkat pengembalian tinggi pada tingkat risiko yang rendah. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih dari satu metode dalam perhitungannya, misalnya model Markowitz maupun Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai pembanding. Selain itu, sebaiknya periode pengamatannya lebih lama dengan menggunakan data harian serta tidak hanya dengan analisis fundamental, tetapi juga menggunakan analisis teknikal sehingga hasil penelitian akan lebih tepat dan akurat.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya Islam sekitar 15 abad yang lalu meletakkan dasar penerapan prinsip syariah dalam industri keuangan. Islam menerapkan prinsip ini dikarenakan adanya kaidah muamalah yang mengatur hubungan antarmanusia, termasuk di dalamnya perdagangan dalam arti luas. Namun, perkembangan penerapan prinsip syariah terhambat dalam kurun waktu relatif lama saat negara-negara Eropa menjajah negara-negara di Timur Tengah dan negara-negara Islam lainnya.
Peranan Perencanaan Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya.
ABSTRAK
Peranan Perencanaan Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya. Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi.
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mngetahui seberapa besar peranan perencanaan pemasaran dalam menigkatkan volume penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya, dan hambatan-hambatan yang dihadapi dan cara mengatasi masalah oleh Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya.
Agar penelitian mencapai sasaran yang diinginkan, maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriftif analisis dengan teknik pengumpulan data yaitu melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan penyebarab angket. Untuk mengolah data yang telah diperoleh di gunakan uji regresi dan uji korelasi.
Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana didapat kesimpulan bahwa setiap perencanaan pemasaran satu satuan, maka penigkatan penjualan akan bertambah. Data diperoleh hasil penelitian diolah dengan tujuan untuk mengethui peranan variabel X (peranan perencanaan pemasaran) terhadap variabel Y (menigkatkan volume penjualan). Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh melalui uji kooefisien korelasi menunjukan bahwa peranan perencanaan (variabel X) berpengaruh sangat kuat dalam meningkatkan volume penjualan (variabel Y).
Melalui uji t. dari hasil pengujian tersebut diperoleh t hitung > t tabel. Maka itu diperoleh hasil bahwa peranan perencanaan berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan volume penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan manajemen sangat penting untuk menunjang perekonomian yang mana pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang serta untuk memperoleh penghasilan dari keuntungan usahanya. Hal ini akan mengakibatkan tingkat persaingan semakin tajam dikalangan usaha yang akan berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku dan pola pembelian masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETNIS CHINA-NON MUSLIM MENJADI NASABAH BANK SYARI’AH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARA
Faktor-faktor yang mempengaruhi etnis China non-muslim menjadi nasabah Bank Syari’ah
(studi kasus : PT Bank Syari’ah Mega Indonesia)
Ratu Humaemah (NPM : 7104091105)
Ekonomi dan Keuangan Syari’ah
Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi etnis China non muslim menjadi nasabah Bank Syari’ah Mega Indonesia. Pertama, melihat apa sebenarnya yang menjadi faktor dominan tersebut. Untuk menjawab permasalahan ini digunakan tehnik analisis faktor (factor analysis). Kedua, bagaimana implikasinya terhadap pemasaran Bank Syari’ah Mega Indonesia. Dalam menjawab permasalahan ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif dari analisis hasil pengolahan data.
Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas kedua permasalahan diatas. Faktor dominan yang mempengaruhi keputusan etnis China non muslim untuk menggunakan jasa Bank Syari’ah Mega Indonesia yaitu; faktor promosi, yang terdiri dari enam atribut, yaitu promosi melalui iklan dimedia massa (tv dan koran), promosi di mall-mall, promosi lebih dikemas lebih kreatif dan menarik, sosialisasi, promosi melalui figur seorang tokoh, promosi awal atas suatu produk Bank Syari’ah dengan bahasa komunikasi tanpa menggunakan simbol islam. Faktor dominan tersebut ternyata tidak sesuai dengan dugaan awal penelitian yang beratribut pada faktor syari’ah.
Kata kunci : faktor, keputusan, nasabah, Bank Syari’ah Mega Indonesia
RINGKASAN EKSEKUTIF
ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PD. BPR BKK PURWODADI CABANG KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN
Dari jumlah penduduk yang ada dengan mata pencahariannya yang berbeda – beda jika dibandingkan dengan penyaluran kredit yang diberikan oleh PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati masih sangat sedikit, jadi masih dimungkinkan penyaluran kredit bagi pedagang kecil di tambah expansinya baik nasabah maupun kredit yang diberikan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pembangunan disamping untuk meningkatkan pendapatan nasional sekaligus harus menjamin pembagian yang merata bagi seluruh rakyat. Hal ini bukan hanya dalam meningkatkan produksi saja tetapi juga untuk mencegah melebarnya jurang pemisah antara kaya dan miskin sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan pembangunan di Indonesia.
MENGEMBANGKAN KONSEP BISNIS KOPERASI
Penelitian ini bertujuan melakukan pengembangan kompetensi inti dan konsep bisnis koperasi sesuai realitas bisnis berkoperasi masyarakat Indonesia berbasis ekonomi rakyat.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif, yaitu Beyond Structuralism. Beyond Structuralism mensinergikan antropologi strukturalis sinkronis (kontekstual) dan postrukturalis diakronis (masa lalu). Metodologi dijalankan dengan metode Constructivist Structuralism-nya Pierre Bourdieu untuk mengetahui secara empiris (habitus, capital, field dan practice) aktivitas bisnis koperasi di Indonesia.
Tahap pertama, teoritisasi antropologis melalui sinergi antropologi sinkronis (realitas bisnis koperasi kontekstual) dan antropologi diakronis (realitas bisnis koperasi fase awal). Tahap kedua, melakukan sinergi keduanya untuk menemukan benang merah konsep kemandirian berbisnis koperasi secara empiris di lapangan Teoritisasi diperlukan untuk merumuskan Konsep Kemandirian Koperasi.
Hasilnya, konsep kemandirian, kompetensi inti kekeluargaan dan sinergi produktif-intermediasi-retail merupakan substansi pengembangan koperasi sesuai realitas masyarakat Indonesia yang unik. Meskipun perkembangannya saat ini banyak tereduksi intervensi kebijakan dan subordinasi usaha besar. Diperlukan kebijakan, regulasi, supporting movement, dan strategic positioning berkenaan menumbuhkan kembali konsep kemandirian, kompetensi inti kekeluargaan dan sinergi produktif-intermediasi-retail yang komprehensif.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dunia saat ini merupakan saling pengaruh dua arus utama, yaitu teknologi informasi dan globalisasi,. Teknologi informasi secara langsung maupun tidak langsung kemudian mempercepat globalisasi. Berkat teknologi informasi, perjalanan ekonomi dunia makin membentuk ”dirinya” yang baru, menjadi Kapitalisme Baru berbasis Globalisasi (Capra 2003; Stiglitz 2005; Shutt 2005). Perkembangan ekonomi inilah yang biasa disebut Neoliberalism. Gelombang besar neoliberalism merupakan puncak pelaksanaan 10 kebijakan Washington Consencus tahun 1989.
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
ABSTRAKSI
ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN
ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI RIAU TAHUN 2001-2005
OLEH
DIAN HAYUNINGTYAS
Penelitian ini dilakukan di kabupaten/kota yang ada di Propinsi Riau setelah adanya pemekaran wilayah yang menjadi 9 kabupaten dan 2 kota, yang berlangsung dari Mei sampai dengan Juli 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mngetahui klasifikasi kabupaten/kota berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita, serta untuk mengetahui ketimpangan pembangunan antar daerah di Propinsi Riau telah dicapai dari 2001-2005. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Riau.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan kuantitatif, yakni Klasen Typology dan Indeks Ketimpangan Williamson. Dari hasil perhitungan yang diperoleh selama periode pengamatan (2001-2005) adalah sebagai berikut : (a) Berdasarkan Klassen Typology, kabupaten/kota di Propinsi Riau dapat diklasifikasikan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita menjadi tiga kelompok, yaitu daerah yang cepat maju dan cepat tumbuh (Kota Pekanbaru), daerah yang maju tapi tertekan (Kabupaten Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Siak, Indragiri Hilir dan Pelalawan), daerah yang relatif tertinggal (Kabupaten Bengkalis, Rokan Hulu, Kampar, Rokan Hilir dan kota Dumai). (b) Berdasarkan Indeks Ketimpangan Williamson pada periode pengamatan 2001-2005 terjadi kecenderungan yang relatif stabil pada ketimpangan yang dianalisis dengan indeks ketimpangan Williamson. Tahun 2001 nilainya sebesar 0,22. Pada tahun 2002 dan 2003 nilainya stabil yaitu 0,21. Namun pada tahun 2004 dan 2005 nilainya naik menjadi 0,22 dan 0,24. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan antar kabupaten/kota di Propinsi Riau semakin kecil atau semakin merata.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PENENTUAN KOMBINASI JUMLAH PRODUK DENGAN LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS PT COCA COLA BOTTLING INDONESIA
Penentuan Kombinasi Jumlah Produk yang Optimal dengan Linear Programming
(Studi Kasus pada PT Coca cola Amatil Indonesia)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen Operasi Lanjutan
Dosen Pengampu : Drs. Susanto Tirto Projo
Disusun Oleh :
Aditya Wijanarko
( F1206002 )
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN NON REGULER
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
A. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia yaitu untuk mengetahui faktor- faktor apa yang menjadi kekuatan serta kelemahan dari perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan serta merumuskan strategi pemasaran yang terbaik dan cocok bagi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dengan memperhitungkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang) untuk menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan pada industri minuman.
Kekuatan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia adalah Riset and Development yang intensif, pertumbuhan penjualan, Brand Image, loyalitas konsumen, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih. Kelemahannya adalah: ketersediaan bahan baku dan biaya produksi yang tinggi, yang menjadi peluang PT. Coca-Cola Bottling Indonesia adalah segmen pasar, pertumbuhan pasar, respon terhadap promosi, kestabilan struktur harga dan perkembangan produk dan ancaman dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia adalah persaingan produk teh, kebijakan pemerintah, perubahan selera konsumen, masuknya pesaing baru, perang harga dan fluktuasi nilai tukar asing.
Posisi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia berada pada kuadran I dengan wilayah kekuatan lebih besar dari pada peluang sehingga perusahaan harus bisa menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang. Perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang cukup agresif agar dapat tetap mempertahankan persaingan pada industri minuman ringan.
I. PENDAHULUAN
A. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia yaitu untuk mengetahui faktor- faktor apa yang menjadi kekuatan serta kelemahan dari perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan serta merumuskan strategi pemasaran yang terbaik dan cocok bagi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dengan memperhitungkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang) untuk menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan pada industri minuman.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Kuasi Di Indonesia
YUDI PRAMA AGUSTINO 44935/2003 : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Kuasi Di Indonesia, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Dibawah bimbingan Bapak Idris dan Bapak Alianis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat (1) Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. (2) Pengaruh Nilai Tukar terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. (3) Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. (4) Pengaruh Pendapatan Nasional, Nilai Tukar, Dan Tingat Suku Bunga Deposito terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia.
Ruang lingkup penelitian ini adalah jumlah uang kuasi di Indonesia dengan menggunakan data time series periode 1991 sampai dengan 2005. Jenis penelitian ini digolongkan penelitian deskriptif dan asosiatif. Variabel bebas penelitian ini adalah Pendapatan Nasional, Nilai Tukar, Dan Tingkat Suku Bunga Deposito dan variabel terikatnya adalah Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dan induktif.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini, khususnya dibidang moneter, adalah tentang permintaan uang. Kontroversi tersebut berawal dari dua kutub utama dalam permintaan uang, yaitu mashab keynes dan mashab monetaris. Kunci utama pemikiran keynes terletak pada suku bunga sedangkan mashab monetaris mengacu pada stok uang. Perdebatan kedua mashab tersebut tidak terbatas pada perdebatan teoritis, namun juga merambat pada perdebatan empiris.
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN RITEL DI KO
ABSTRAK
Pengaruh Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Ritel di Kota Manado, kota Tomohon dan kota Bitung (dibawah bimbingan Jullie. J Sondakh dan Jantje Tinangon).
Kecurangan akuntansi telah berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Di USA kecurangan akuntansi telah berkembang secara luas. Spathis (2002) menjelaskan bahwa di USA kecurangan akuntansi menimbulkan kerugian yang sangat besar di hampir seluruh industri. Kerugian dari kecurangan akuntansi di pasar modal adalah menurunnya akuntabilitas manajemen. Keinginan yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang saham, antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan kecurangan akuntansi. Jalan keluar untuk memecahkan permasalahan kecurangan akuntansi dengan memberi kompensasi yang sesuai kepada manajemen dan karyawan, serta mengeluarkan biaya monitoring. Untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan pengendalian internal perusahaan yang efektif.
Adapun objek yang dipilih dalam melakukan penelitian skripsi ini adalah perusahaan-perusahaan Ritel di Kota Manado, kota Tomohon, dan kota Bitung.
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi..
Untuk mengetahui pengaruh variabel X1 (pengendalian internal), X2 (kesesuaian kompensasi) terhadap variabel Y (kecenderungan kecurangan akuntansi), penulis menggunakan analisis regresi linear berganda, sementara untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel X yang mempunyai pengaruh linear terhadap naik turunnya Y digunakan koefisien determinasi (R2), sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan pengujian statistik uji t dan uji F. Adapun secara keseluruhan analisis data ini menggunakan bantuan komputer Software Program SPSS Version 12.0 for windows.
Berdasarkan pembahasan, hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan persamaan Y=13,244 + 0,264X1 – 0,115X2. Konstanta α sebesar 13,244 memberikan pengertian bahwa jika pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi pada manajer supermarket dan karyawan bagian keuangan yang bekerja di perusahaan ritel di kota Manado, kota Tomohon dan kota Bitung konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi pada manajer supermarket dan karyawan bagian keuangan yang bekerja di perusahan ritel sebasar 13,244 satuan. Koefisien regresi X1 sebesar +0,264 dapat diartikan, jika pengendalian internal (X1) mengalami peningkatan sebesar 1 unit, maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan bertambah sebanyak 0,264 unit. Koefisien regresi X2 sebesar -0,115 dapat diartikan, jika kesesuaian kompensasi (X2) mengalami peningkatan sebesar 1 unit, maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan berkurang sebanyak 0,115 unit. Berdasarkan hasil koefisien determinasi dilihat bahwa tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh tingkat pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi sebesar 17,7 %, sedangkan sisanya 82,3% dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain diluar penelitian. Hasil uji F menunjukkan Fhitung = 2,043 dan Ftabel = 2,86. jadi dapat dilihat bahwa Fhitung < Ftabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel pengendalian internal dan variabel kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil uji t untuk variabel X1 (pengendalian internal) menunjukkan nilai thitung = 1,621 dan ttabel = 1,717. dapat dilihat bahwa thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil uji t untuk variabel X2 (kesesuaian akuntansi) menunjukkan nilai thitung = -0,523 dan ttabel = 1,717. dapat dilihat bahwa thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
ATRIBUT-ATRIBUT SWALAYAN YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH PT. HERO SUPERMARKET, Tbk
Perkembangan bisnis eceran tidak terlepas dari faktor meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan perkapita penduduk Indonesia sehingga menyebabkan taraf hidup masyarakat Indonesia yang semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola berbelanja seseorang untuk menuntut dimana tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan. Oleh karena itu PT. Hero Supermarket, Tbk, harus mengetahui dan mengevaluasi atribut-atribut swalayan apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu swalayan yang terdiri dari delapan dimensi yaitu harga, lokasi, keragaman dan mutu barang, fisik swalayan, iklan, promosi penjualan, pramuniaga, dan pelayanan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriftif kualitatif dan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dengan pengambilan sampel convinience. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa atribut-atribut swalayan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Hero Supermarket berdasarkan kriteria penilaiannya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). Kriteria sangat baik yang meliputi harga produk yang sesuai dengan segmen pasar, letak yang strategis, kelengkapan variasi dan jenis barang, dan pelayanan transaksi yang cepat. 2).
PENGARUH NET EKSPOR DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KALIMANTAN TIMUR
Globalisasi ekonomi merupakan mendunianya kegiatan dan keterkaitan perekonomian. Kegiatan-kegiatan perekonomian tidak lagi sekedar internasional tapi bahkan nasional, dan transnasionalisasi kegiatan-kegiatan perekonomian, bukan lagi terbatas pada aspek-aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas ke aspek produksi dan pemasaran, bahkan sumber daya manusia konsekuensi dari semua ini. Perekonomian antar Negara semakin berkaitan erat, peristiwa ekonomi di sebuah Negara dengan cepat dan mudah merambah ke negara-negara lain
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi ekonomi merupakan mendunianya kegiatan dan keterkaitan perekonomian. Kegiatan-kegiatan perekonomian tidak lagi sekedar internasional tapi bahkan nasional, dan transnasionalisasi kegiatan-kegiatan perekonomian, bukan lagi terbatas pada aspek-aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas ke aspek produksi dan pemasaran, bahkan sumber daya manusia konsekuensi dari semua ini. Perekonomian antar Negara semakin berkaitan erat, peristiwa ekonomi di sebuah Negara dengan cepat dan mudah merambah ke negara-negara lain.