Browsing articles tagged with "Blog Archives - Page 3 of 6 - segalamacam.com"

SKRIPSI FISIKA

Jan 24, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang melalui Pendekatan Problem Posing Berbasis Aktivitas di SMUN I BJM

abstraks:

Posted April 28th, 2008 by Pak SyamPendidikan Fisika abstraks:
Pembelajaran IPA (sains) saat ini masih menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered). Sistem pembelajaran tersebut juga diterapkan di SMUN I BJM, hal itu akan dapat menyebabkan siswa menjadi pasif.
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui prestasi belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (2) mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SMUN I BJM tahun ajaran 2002/2003. Diantara 10 kelas yang ada dilakukan pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini bersifat eksperimental semu, yang melibatkan variabel perlakuan berupa model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing berbasis aktivitas yang dikenakan pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional untuk pokok bahasan getaran dan gelombang. Rancangan ini melibatkan dua kelas sampel, maka desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test dan Post-test Control Group Desain. Kerangka rancangan dimulai dari uji coba instrumen dan pengambilan data, analisis uji instrumen dan analisis data serta uji hipotesis menggunakan uji-t satu pihak.

Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui prestasi belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (2) mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.

Analisis Back pressure Pada Rongga Depan Rancangan Muffler PSS X1 Dengan Metode Dekomposisi Spektral Empat Mikrofon

abstraks:

INTI SARI

ANALISIS BACK PRESSURE
PADA RONGGA DEPAN RANCANGAN MUFFLER PSS-X1
DENGAN METODE DEKOMPOSISI SPEKTRAL EMPAT MIKROFON

Oleh
Hani Afnita Murti
M.0201005

Telah dilakukan analisis back pressure pada rongga depan rancangan muffler PSS-X1 dengan metode dekomposisi spektral empat mikrofon. Desain terbagi menjadi dua yaitu desain single perforated baffle (SPB) dan desain multiple perforated baffle (MPB).
Pengujian dilakukan dengan perangkat uji tabung impedansi B&K 4206 dengan empat buah mikrofon B&K tipe 4187 (2 buah) dan tipe 4189 (2 buah) yang terkoneksi B&K Pulse Multi Analyzer dengan kontrol komputer untuk memperoleh data back pressure rongga depan rancangan muffler PSS-X1 pada bentang frekuensi 0 Hz – 6500 Hz. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi 6 dengan spesifikasi desain prototype 1 dengan filler pada celah 1 dan celah 2 menunjukkan kinerja back pressure paling bagus. Variasi desain dan variasi konfigurasi memberikan kontribusi pada perbedaan nilai back pressure yang dihasilkan. Kontribusi filler menunjukkan pada penurunan nilai back pressure dan memperlebar bentang frekuensi dengan nilai back pressure yang rendah.

Kata kunci : muffler, back pressure, metode dekomposisi, empat mikrofon, filler.

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penggunaan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi sehari-hari selain dapat meningkatkan mobilitas publik, secara bersamaan juga telah menghadirkan masalah yang sangat serius yang berkait dengan kebisingan. Bahkan 55% sumber bising berasal dari kendaraan bermotor. (May, 1998). Oleh karena itu strategi kontrol bising yang efektif menjadi sangat diperlukan.

PENENTUAN KARAKTERISTIK DARI SISTEM GENERATOR FUNGSI PRESESI BERBASIS ICL8038

ABSTRAK

ADRIYANI FITRI : Penentuan Karakteristik Sistem Generator Fungsi Presesi Berbasis ICL8038

Generator fungsi merupakan salah satu instrumen yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan eksperimen di laboratorium. Sistem generator fungsi ini dapat menghasilkan gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa dengan range frekuensi yang lebar. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem generator fungsi berbasis ICL8038 dengan beberapa isyarat keluaran dan frekuensi serta amplitudo dapat diatur secara kontinu.
Penelitian ini dikategorikan pada penelitian eksperimen, dimana dalam pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara grafik menggunakan program microsoft excell dan secara statistik menggunakan persamaan-persamaan statistik. Pengolahan data secara grafik bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, sedangkan secara statistik bertujuan untuk menentukan karakteristik statik dari sistem generator fungsi.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : 1. Bentuk isyarat yang dihasilkan adalah gelombanag sinus, segitiga, persegi dan pulsa. 2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil, frekuensi generator fungsi yang dihasilkan 0.031 KHz sampai 200.256 KHz 3. Tegangan keluaran gelombang berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur amplitudo. 4. Ketelitian generator fungsi untuk setiap perubahan nilai tahanan pengatur frekuensi dan perubahan nilai kapasitansi kapasitor masing-masing adalah 99.99%, serta kestabilan generator fungsi terhadap perubahan nilai fekuensi dan tegangan keluaran pada nilai tertentu berturut-turut adalah 99.96% dan 100%, berarti kestabilan generator fungsi ini sangat tinggi.

ABSTRAK

ADRIYANI FITRI : Penentuan Karakteristik Sistem Generator Fungsi Presesi Berbasis ICL8038

Generator fungsi merupakan salah satu instrumen yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan eksperimen di laboratorium. Sistem generator fungsi ini dapat menghasilkan gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa dengan range frekuensi yang lebar. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem generator fungsi berbasis ICL8038 dengan beberapa isyarat keluaran dan frekuensi serta amplitudo dapat diatur secara kontinu.

Perhitungan Lattice QCD pada Energi Ikat

abstraks:

Lattice QCD adalah suatu teknik yang menjanjikan sebagai alternatif bagi teori
QCD kontinu ketika tidak dapat digunakan untuk mempelajari massa quark.
Meskipun sampai saat ini wilayah penelitiannya cukup sempit, yaitu seputar Bmeson,
lattice QCD tetap menarik dan mungkin bisa diaplikasikan secara lebih luas.
Bidang ini menarik bagi penulis karena menyangkut dua bidang yang diminati
yaitu
sika partikel dan komputasi. Penulis pun memutuskan untuk mengambil
bidang ini sebagai topik tugas akhir.

Bab 1
Pendahuluan
QCD adalah teori yang menerangkan interaksi kuat, yaitu yang mempelajari dinamika
quark. Teori ini adalah teori gauge dengan representasi grup SU(3), yang
memperkenalkan tiga macam coulor sebagai derajat kebabasan dari quark, dan
delapan vektor boson (yaitu gluon) yang diekspansikan dalam suatu basis dari
delapan matriks Gell-Mann.
Penyelesaian analitis yang mungkin untuk menghitung suatu besaran berdasarkan
QCD adalah dengan metode perturbasi, dengan ekspansi terhadap kopling g. Dari
persamaan konstanta running di atas, tampak bahwa nilai konstanta running g

Pengaruh Temperatur Terhadap Laju Volume Oli.

abstraks:

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Hampir semua zat akan memuai bila dipanaskan dan akan menyusut bila didinginkan. Salah satu zat cair yang pemanfaatannya berhubungan dengan proses pemanasan adalah oli. Pada suhu tinggi kekentalan oli cenderung turun dan oli mengalami pemuaian volume, sebaliknya bila suhu rendah maka kekentalan oli cenderung meningkat, dan oli mengalami penyusutan volume.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap laju volume oli dan tekanan hidrostatis oli.
Populasi dari penelitian ini adalah oli yang diproduksi oleh Pertamina dan Top 1, yang mempunyai kekentalan yang sama yaitu oli Mesran Super SAE 20W-50, oli Prima XP SAE 20W-50-, oli Top 1 SAE 20W-50. Besarnya laju volume dan besarnya tekanan hidrostatis oli didapat dari penghitungan besaran-besaran terukur. Besarnya laju volume oli dan besarnya tekanan hidrostatis oli tersebut kemudian diuji hipotesisnya dengan metode analisis regresi.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dari oli Mesran Super SAE 20W-50, oli Prima XP SAE 20W-50-, oli Top 1 SAE 20W-50, maka terdapat hubungan yang sangat signifikan antara temperatur dengan besarnya laju volume oli dan tekanan hidrostatis suatu oli. Hal ini ditunjukkan dari uji analisis regresi.Besarnya pengaruh temperatur terhadap laju volume dari ketiga sampel oli, berturut-turut adalah sebesar 99,2 %, 99,3 %, dan 99,4 %. Besarnya pengaruh temperatur terhadap tekanan hidrostatis dari ketiga sampel oli berturut-turut adalah sebesar 99,9 %, 99,9 %, dan 100 %. Sedangkan besarnya laju volume oli pada temperatur 350 C dan temperatur 850 C menunjukkan bahwa oli Mesran Super SAE 20W-50 lebih rendah dari oli Prima XP SAE 20W-50 dan oli Top 1 SAE 20W-50. Untuk tekanan hidrostatis pada temperatur 350C, tekanan hidrostatis oli terendah adalah oli Mesran Super SAE 20W-50 dan tekanan tertinggi pada temperatur 350C adalah oli Prima XP SAE 20W-50, pada temperatur 850C tekanan hidrostatis terendah adalah oli Mesran Super SAE 20W-50. sedangkan besarnya tekanan hidrostatis tertinggi pada temperatur 850C adalah oli Top 1 SAE 20W-50.
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya cairan yang digunakan tidak hanya oli. Dan, untuk mendapatkan laju volume fluida cair dapat melakukan pengulangan dengan mengubah variasi ukuran pipa gelas berskala sehingga hasilnya dapat dibandingkan dan diusahakan untuk mencapai temperatur yang semaksimal mungkin.

1.1 ALASAN PEMILIHAN JUDUL

PEMBUATAN PROTOTIPE SUMBER RADIOAKTIF

abstraks:

A. Pendahuluan
Di Indonesia pemanfaatan teknologi nuklir telah dikembangkan sejak tahun 1968 dan pada waktu ini pemanfaatannya telah diterapkan di berbagai bidang (Suratman, 2001:21). Beberapa contoh manfaat teknologi nuklir untuk kesejahteraan manusia, diantaranya adalah bidang pertanian seperti pencarian bibit unggul dengan iradiasi, bidang kedokteran seperti terapi pada penyinaran kanker dengan radiasi dosis tertentu, bidang industri seperti industri peningkatan mutu berbagai komoditi pangan dan bidang-bidang lainnya.
Dalam kaitan dengan sumber radiasi buatan manusia, dapat diberikan contoh bahwa saat ini banyak diproduksi hasil industri yang sengaja memanfaatkan zat radioaktif, misalnya: jarum pendar pada arloji, detektor asap dalam gedung-gedung, pesawat televisi dan kaos lampu petromaks (J. Sassung dalam Pratiwi dan Yulianti, 2003:20). Selanjutnya menurut J. Sassung, kaos lampu petromaks menggunakan thorium yang merupakan unsur radioaktif. Kaos lampu petromaks mengandung sedikit thorium dan menunjukkan gejala radioaktivitas yang sangat lemah (Van Klinken dalam Pratiwi dan Yulianti, 2003:20).
Pendapat di atas didukung oleh hasil penelitian Pratiwi DJ dan Dwi Yulianti bahwa kaos lampu petromaks mempunyai cacah radiasi. Hasil penelitian didapat bahwa zat radioaktif yang terkandung di dalam kaos lampu petromaks akan selalu memancarkan sinar-sinar radioaktif, baik pada saat dinyalakan maupun saat menjadi abu. Dengan demikian dimungkinkan untuk membuat prototipe sumber radioaktif dari kaos lampu petromaks.
Karena itu masalah yang hendak dipecahkan pada makalah ini adalah upaya pembuatan sumber radioaktif dari abu kaos lampu petromaks untuk praktikum di laboratorium dan karakterisasi radioaktifnya. Tujuannya adalah untuk membuat prototipe sumber radioaktf dari abu kaos lampu petromaks yang dapat dipergunakan untuk praktikum di laboratorium dan mengetahui karakteristik radioaktif prototipe yang dihasilkan.

Dalam kehidupan sehari – hari tidak bisa terlepas dari radiasi, bahkan untuk radiasi gelombang elektromagnetik seperti cahaya matahari atau cahaya lampu merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari – hari. Begitu juga dengan radiasi sinar radioaktif atau radiasi sinar X banyak dijumpai dalam lingkungan. Radiasi nuklir alami berasal dari sinar kosmis ketika memasuki atmosfer, zat radioaktif buatan di dalam bumi maupun yang berasal dari perkembangan teknologi.

Sistem pengukuran suhu dengan informasi suara

abstraks:

Saat ini termometer telah banyak digunakan oleh masyarakat. Pada umumnya termometer dirancang untuk orang yang memiliki kondisi fisik normal terutama dalam kemampuan melihat. Orang cacat khususnya orang buta, akan menemui kesulitan dalam menggunakan termometer yang ada. Berkaitan dengan masalah tersebut, tugas akhir ini menjelaskan tentang perancangan termometer badan untuk mereka yang mengalami keterbatasan dalam melihat.
Secara umum termometer dengan output suara ini menggunakan sensor LM35D, pengkondisi sinyal LM741, konverter analog ke digital ADC0804, mikrokontroler AT89S51 dan penyimpan suara ISD 25120. Range pengukuran termometer ini adalah suhu 0 dearajat Celcius – 100 derajat Celcius.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa termometer yang telah didisain memiliki respon yang lebih cepat dalam mencapai suhu tubuh dibandingkan dengan termometer air raksa. Output suara yang dihasilkan sangat jelas. Sehingga alat ini cukup baik untuk digunakan sebagai termometer.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Saat ini semua peralatan yang menunjukan indikator terhadap suatu besaran fisik diproduksi dan ditujukan untuk manusia normal. Ini berarti semua perangkat tersebut hanya dapat digunakan pada kondisi fisik normal. Bagaimana dengan manusia yang memiliki kondisi tubuh tidak normal, misalnya buta, cacat? Berdasar hal tersebut terpikirkan membuat suatu termometer badan dengan output suara.

RANGKAIAN PENGKONVERSI DARI FREKUENSI KE TEGANGAN SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN PENGUAT OP AMP

abstraks:

Proses konversi dari masukan frekuensi menjadi keluaran tegangan adalah mengikuti sistem yang bekerja pada konversi dari digital ke analog. Instrumen elektronika yang dapat digunakan dalam untuk proses konversi ini adalah dari jenis Op-Amp.
Dalam penelitian ini sumber objek yang digunakan berasal dari satu sumber sinyal berupa frekuensi yang dihasilkan oleh generator function. Besarnya frekuensi itu dapat dilihat dengan bentuk gelombang yang dihasilkan pada grafik generator function tersebut. Output yang dihasilkan pada proses konversi berupa tegangan akan di ketahui besarnya yang didapat dengan pengukuran menggunakan multimeter dan spesifikasi dari gelombang output yang terbentuk akan ditangkap oleh osiloskop. Pada pengukuran dengan menggunakan converter ini dilakukan berdasarkan masing-masing blok dengan tujuan untuk mengetahui karakteristiknya.
Pada rangkaian pengkonversi dari frekuensi ke tegangan searah dengan menggunakan penguat Op Amp telah bekerja sesuai fungsinya, baik rangkaian keseluruhannya maupun pada masing-masing bloknya. Sedangkan grafik yang diperoleh dari penelitian walaupun tidak linier simultan tetapi ketika menggunakan fungsi regresi dapat diperoleh grafik yang berbentuk linier, hal ini menunjukkan bahwa grafik dari data penelitian ini sesungguhnya adalah linier. Faktor-faktor yang menyebabkan grafik dari data tidak berbentuk linier adalah, adanya noise yang menyebabkan terjadinya galat atau error, kualitas sambungan dari rangkaian PCB, instrumen pengukuran dan human error

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Proses konversi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pesawat televisi (perubahan energi listrik menjadi suara dan gambar), microwave/pemanas (dari listrik menjadi panas), lemari es (energi listrik menjadi bentuk pendingin). Namun yang terjadi hanyalah perubahan bentuk energi, sedangkan besarnya energi tetapi hal ini sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi.

FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA SISTEM STATISTIKA FUZZY

abstraks:

We have calculated the thermodynamics functions for a system of ideal gas
particles obeying (0, 2)-fuzzy statistics through its grand canonical partition
functions. The characteristics of the thermodynamics functions of the obtained
(0, 2)-fuzzy statistics, which is presented in the form of graphics, are similar
to the ideal Fermi gas system for several thermodynamics functions (N, U, S,
and CV ), but with relative higher values except for internal energy U. This
(0, 2)-fuzzy statistics system also requires μ  0.

Keywords: Fuzzy Statistics, Functions of Thermodynamics.

Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mekanika statistik menunjukkan bahwa sifat makroskopik sistem banyak partikel
sebenarnya berhubungan erat dengan sifat mikroskopik partikel-partikel
tersebut. Walaupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan interaksi antar
partikel individual, tinjauan terhadap interaksi rata-rata maupun perilaku
interaksi partikel dengan peluang terbesar mampu memberikan informasi mengenai
besaran-besaran fisis yang menggambarkan sifat makroskopiknya.
Di alam, partikel-partikel yang ada dapat diklasifikasikan kepada dua jenis

FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA SISTEM

abstraks:

Telah dilakukan perhitungan fungsi-fungsi termodinamika sistem partikel gas
ideal yang memenuhi statistika fuzzy (0, 2) melalui deskripsi fungsi partisi kanonik
lengkapnya yang ekstensif dan uniter. Karakteristik fungsi-fungsi termodinamika
sistem statistika fuzzy (0, 2) yang diperoleh dan ditampilkan dalam
bentuk grafik menyerupai sistem Fermi gas ideal untuk beberapa fungsi termodinamika
(N, U, S, dan CV ), namun nilainya relatif lebih tinggi kecuali
energi internal U. Sistem statistika fuzzy (0, 2) ini juga mensyaratkan μ  0.

Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mekanika statistik menunjukkan bahwa sifat makroskopik sistem banyak partikel
sebenarnya berhubungan erat dengan sifat mikroskopik partikel-partikel
tersebut. Walaupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan interaksi antar
partikel individual, tinjauan terhadap interaksi rata-rata maupun perilaku
interaksi partikel dengan peluang terbesar mampu memberikan informasi mengenai
besaran-besaran fisis yang menggambarkan sifat makroskopiknya.
Di alam, partikel-partikel yang ada dapat diklasifikasikan kepada dua jenis

PEMANFAATAN KAMERA WEBCAM SEBAGAI PEMANTAU RUANGAN JARAK JAUH MELALUI JARINGAN INTERNET

abstraks:

Dapat memanfaatkan PC sebagai alat pemantau ruangan yang diakses melalui internet.

Teknologi di bidang komputer saat ini yang berkembang pesat, dapatmeningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan setiap perkerjaan. Komputer bukan hanya sekedar alat pengolah data dan gambar saja tetapi penggunaannya semakin meluas, yakni dengan menjadi salah satu sarana komunikasi dan pengontrolan. Agar komputer bias berkomunikasi satu sama lain, diperlukan adanya jaringan, baik LAN, WAN, maupun internet.

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENENTUKAN LETAK AKUMULASI REMBESAN POLUTAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA

ABSTRAK

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas untuk Menentukan Letak Akumulasi Rembesan Polutan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Jember. Anwar Mansurudin, 011810201041, Skripsi, September 2005, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.

Telah dilakukan penelitian di TPA Pakusari untuk menentukan letak akumulasi dan distribusi polutan sampah dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner. Lintasan yang diambil sebanyak 5 lintasan, mulai dari arah utara ke selatan. Penelitian ini berhasil mendeteksi adanya anomali konduktif antara 1.82 Ωm – 6.40 Ωm yang diduga merupakan batuan yang porositasnya terisi oleh polutan sampah atau lindi. Kuantitas lindi tertinggi berada pada lintasan tengah yang merupakan pusat pembuangan sampah. Lintasan paling selatan tidak terdapat anomali konduktif yang menunjukkan keberadaan lindi. Hasil analisa menunjukkan bahwa polutan sampah ini masih berkumpul di bagian tengah (pusat pembuangan sampah) dan arah aliran lindi cenderung mengalir ke bagian utara. Hal ini disebabkan karena di bagian utara reliefnya lebih rendah dari pada daerah sekitarnya. Sebagian kecil lindi ini menyebar ke timur, timur laut dan tenggara. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesa sebelum dilakukan penelitian bahwa lindi cenderung mengalir ke selatan.

Kata kunci: TPA Pakusari, metode geolistrik resistivitas, lindi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investigasi Kontras Objek dan Data Noise pada Algoritma Perekonstruksi Tomografi Iteratif Citra sinar-x

abstraks:

Sistem tomografi adalah suatu metode untuk menggambarkan
penampang lintang suatu benda tanpa memasukkan suatu alat dalam benda atau
membelah benda tersebut. Citra objek dapat dibangun dari proyeksi data yang
terukur dengan menggunakan algoritma perekonstruksi citra. Data proyeksi
dicapai dengan menyinari suatu benda dengan gelombang elektromagnetik yang
dapat menembus benda seperti sinar-x dan sinar-g. Metode perekonstruksi citra
yang dapat digunakan diantaranya adalah Algebraic Reconstruction Techniques
(ART) dan Simultaneous Reconstruction Techniques (SART). Kedua metode
tersebut telah berhasil diaplikasikan pada beberapa bentuk geometri, akan tetapi
belum ada studi tentang sensitifitas algoritma terhadap kontras objek, sehingga
perlu diadakan penelitian di bidang ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kontras objek
dan noise terhadap ART dan SART serta algoritma mana yang paling tangguh
terhadap kontras objek dan noise.
Penelitian ini dilakukan dengan metode simulasi. Objek yang disimulasi
berbentuk bujur sangkar yang dicacah dalam mxn sel, dimana distribusi konstan
atenuasi terbagi dalam tiga model perumusan. Data yang dihasilkan direkonstruksi
menggunakan algoritma ART dan SART, kemudian dimonitor dengan fungsi
residual error. Stabilitas dari proses iterasi diuji dengan menambahkan noise pada
penjumlahan sinar yang diukur.
Hasil penelitian didapat bahwa citra hasil rekonstruksi ART dan SART
apabila dibandingkan untuk data tanpa noise dan data dengan noise dengan rasio
signal-to-noise yang telah ditentukan, terlihat bahwa ART secara umum mampu
menghasilkan citra yang lebih bagus, tetapi lebih sensitif terhadap gangguan noise
sedangkan pada model yang homogen tanpa noise kualitas citra yang dihasilkan
SART lebih bagus dibandingkan ART.

PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini perkembangan sistem pencitraan tomografi
mendapat perhatian yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena sistem
tomografi mampu menggambarkan penampang lintang suatu benda tanpa
memasukkan suatu alat dalam benda atau membelah benda tersebut. Penampang
lintang benda didapatkan dengan cara merekonstruksi data proyeksi benda yang
akan diobservasi. Data proyeksi diperoleh dengan cara menyinari benda dengan
gelombang elektromagnetik yang dapat menembus benda tersebut. Kuantitas data

Solusi Inversi Medan Terhambur disekitar Obyek dengan metode Newton Kantorovich

abstraks:

Pada penelitian ini, telah dilakukan iterasi alogoritma pada citra geombang
mikro dengan metode Newton Kantorovich. Citra obyek digambar dengan cara
menyusun kembali distribusi permitivitas komplek dari obyek yang memiliki sifat
dielektrik yang tidak sejenis dan dengan bentuk yang tidak beraturan. Data
hamburan dari gelombang mikro yang mengenai obyek diinverskan dengan
metode Newton Kantorovich. Data medan terhambur disimulasikan dengan cara
menyelesaikan integral medan di dekat obyek. Citra yang dihasilkan pada metode
ini, dapat diketahui kualitasnya dengan melihat sensitifitas terhadap kontras dan
SNR, selain itu, metode NK dibandingkan dengan metode ART dalam
merekonstruksi citra. Hasil penelitian didapat bahwa citra hasil rekonstruksi
dengan metode NK lebih bagus dan secara umum variasi data SNR tidak
berpengaruh terhadap kualitas citra yang dihasilkan.

Kata kunci : inversi medan terhambur, metode Newton Kantorovich

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, tomografi telah banyak digunakan sebagai alat bantu pada
proses pencitraan. Alat ini mampu mendeteksi dan mengidentifikasi bagianbagian
yang terdapat di dalam tubuh suatu makhluk hidup (manusia), yang
kemudian hasilnya digambarkan dalam bentuk citra.
Pada awal perkembangannya, sistem tomografi memanfaatkan sumber
gelombang sinar x dan sinar g. Kedua sinar tersebut memiliki frekuensi yang
tinggi dan panjang gelombang yang sangat pendek dimana kedua sinar tersebut
berasal dari unsur radioaktif yang berbahaya bagi makhluk hidup. Sehubungan

PENGEMBANGAN SENSOR pH MENGGUNAKAN PRUSSIAN BLUE – POLIPIROL

abstraks:

Telah dikembangkan teknologi pengukuran pH `dengan menggunakan Polipirol –
Prussian Blue sebagai sensor pH. Polipirol merupakan suatu polimer konduktif
yang bersifat mengantarkan arus listrik dan memiliki sifat optik. Prussian Blue
merupakan senyawa komplek antara besi dengan sianida. Teknik yang digunakan
untuk sensor pH ini adalah teknik polimerisasi dengan metode galvanostatik
menggunakan elektroda stainless steel. Hasil Penelitian Menunjukkan Film tipis
yang berwarna coklat kehitaman atau hitam memberikan panjang gelombang
maksimum 250 nm pada daerah basa sehingga film Polipirol (ppy)-Prussian Blue
(PB) yang terbentuk bekerja pada daerah basa dengan range pH 7-pH 8 dengan
persamaan garis Y=0,329X-2,33 dan reproduksibilitas 0.010.

Kata Kunci: Polipirol, Prussian Blue, Elektropolimerisasi dan Metode
Galvanostatik.

PENDAHULUAN
Berdasarkan definisinya pH merupakan ukuran keasaman atau kebasaannya. Jika
kita pandang air yang 100% murni, air itu diionisasi sehingga mengandung kadar
10-7 mol ion hidrogen dan kadar 10-7 mol ion hidroksil setiap mol air. Karena
keduanya mempunyai nilai yang sama, larutan itu netral dan pH dinyatakan
sebagai eksponen negatif kadar ion hidrogen, yaitu 7.Harus selalu diingat bahwa suatu larutan berair, produk kadar ion hidroksil harus selalu berada pada kisaran
10-14. Air netral mempunyai pH 7,0. Batas-batas praktis skala pH adalah 0 dan

CITRA GELOMBANG MIKRO : PARAMETER PENYETABIL DALAM METODE NEWTON KANTOROVICH PADA APLIKASIPERMASALAHAN INVERSI MEDAN TERHAMBUR

abstraks:

Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh penyetabil pada perilaku
solusi permasalahan inversi medan terhambur dengan metode Newton
Kantorovoich (NK). Medan terhambur terjadi karena gelombang mikro yang
ditransmisi ke obyek mengalami difraksi. Persamaan integral medan terhambur ini
berbentuk non linier dan berkondisi ill-possed. Dengan menggunakan metode
Newton Kantrovoich akan diselesaikan persamaan integral non linier yang tidak
dapat diinversi secara langsung. Untuk menyetabilkan kondisi pada metode NK,
persamaan integral medan diberi penyetabil. Pada penelitian ini akan diinvestigasi
penggunaan metode penentu nilai penyetabil. Metode yang diamati adalah metode
empirik. Metode ini diaplikasikan pada data dengan kontras homogen dan
bikontras, dan juga data dengan noise, dimana data-data tersebut diambil dari
perhitungan komputer. Kemudian untuk menilai kualitas dari metode yang dipilih
dapat diketahui dengan melihat kualitas citra yang dihasilkan. Dari penelitian
didapatkan bahwa penyetabil dengan metode empirik lebih cepat mencapai
kestabilan, begitu juga dengan kualitas citra yang dihasilkan, metode empirik
lebih bagus dalam menghasilkan kualitas citra dibandingkan dengan penyetabil
dengan bilangan konstan. Untuk pengaruh noise pada hasil rekonstruksi citra,
didapatkan bahwa besar kecilnya data noise tidak berpengaruh terhadap kualitas
citra.
Kata kunci : parameter penyetabil, tomografi gelombang mikro, inversi medan
terhambur

Sebelum teknologi tomografi gelombang mikro dikembangkan, dalam dunia kedokteran digunakan sinar a untuk menggambar organ-organ bagian dalam. Sumber (Source) yang digunakan pada proses ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena bahan yang digunakan mengandung unsur radioaktif dan dapat menimbulkan efek radiasi pada tubuh. Selain itu, dari sudut pandang ekonomi bahan yang digunakan sangat mahal harganya, sehingga tidak semua rumah sakit dapat memanfaatkan teknologi ini. Dengan semakin majunya teknologi,

skripsi matematika

Jan 15, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  4 Comments

MASALAH PENJADWALAN JOB-SHOP MULTITUJUAN FUZZY DENGAN ALGORITMA GENETIKA

abstraks:

ob-shop scheduling problems (JSP) merupakan satu dari masalah penjadwalan mesin yang menentukan urutan proses operasi pada tiap mesin dengan tujuan meminimumkan waktu penyelesaian maksimum. Masalah penjadwalan job-shop melibatkan perubahan beberapa parameter yang tidak pasti sehingga lebih efektif jika mengenalkan logika fuzzy dan merumuskan masalah menjadi optimisasi fuzzy.
Untuk mendapatkan hasil penjadwalan yang optimal ( makespan minimum ) dengan banyaknya kemungkinan dan kombinasi solusi yang berkembang secara eksponensial seiring meningkatnya jumlah pekerjaan dan sumberdaya/mesin, maka lebih efektif digunakan algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan proses yang menyerupai cara-cara terjadinya evolusi biologis. Algoritma genetika berusaha mendapatkan individu (solusi) terbaik dengan melakukan kombinasi diantara individu yang baik. Hasil operasi genetika akan diubah kembali menjadi sebuah jadwal yang mudah difahami oleh pengguna.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
Pada sebuah sistem produksi yang kompleks dapat terjadi penumpukan barang atau pekerjaan yang membentuk antrian panjang yang belum tentu dapat diselesaikan secara optimal. Sistem produksi yang melibatkan banyak mesin dan banyak proses dengan waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode penjadwalan yang tepat. Sistem yang tidak dapat bekerja secara efektif dan efisien, pada akhirnya dapat mempengaruhi proses produksi secara keseluruhan.

ANALISA PEMBAGIAN LAHAN REAL ESTAT DENGAN MEMANFAATKAN GOAL PROGRAMMING

abstraks:

Salah satu masalah yang dihadapi pengembang real estate adalah menentukan pembagian jumlah rumah yang dibangun sesuai tipe-tipenya di real estate. Inilah yang mendorong perusahaan real estate untuk mencari teknik pengambilan keputusan yang tepat.
PT. Panca Teja Sentana, selaku pengembang juga mengalami hal yang sama. Pembagian lahan dilakukan dengan cara mengira-ngira jumlah rumah yang akan dibangun sesuai tipenya. Memang apa yang dibangun pada tahun 2004, yaitu Taman Pondok Jati, telah mendatangkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh belum maksimal, sementara muncul masalah dengan banyak target. Perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.
Pada tugas akhir ini, penulis memanfaatkan goal programming untuk mengolah data pada real estate yang menghasilkan pembagian lahan yang sesuai dengan pembagian jumlah tipe-tipe rumah. Metode ini merupakan pemrograman tujuan ganda dan merupakan solusi yang dapat mencapai semuanya secara optimal pada waktu bersamaan berdasarkan kendala-kendala yang dimilikinya.
Keuntungan aktual yang didapat oleh PT. Panca Teja Sentana sebesar Rp. 2.252.000.000. Kemudian dari solusi optimal yang diperoleh, keuntungan tersebut mengalami kenaikan 1,5 % menjadi Rp. 2.285.000.000. Solusi optimal yang diperoleh tersebut yaitu jumlah rumah tipe 36 sebanyak 15 unit, tipe 45 sebanyak 28 unit, tipe 54 sebanyak 22 unit dan tipe 70 sebanyak 27 unit.

Kata kunci: goal programming, prioritas, target/goal.

1.1. LATAR BELAKANG

Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang manajer atau seorang pengusaha dalam suatu organisasi atau perusahaan. Seorang pengusaha atau manajer perusahaan kerap kali mengalami kebingungan dalam mengambil keputusan dari beberapa permasalahan. Akibatnya, lambat laun ia jatuh dalam keadaan tidak dapat mengambil keputusan untuk menentukan tujuan utama dari perusahaannya.

PENGENALAN POLA SIDIK JARI MANUSIA DENGAN METODE PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN)

Abstrak
Pengenalan sidik jari merupakan salah satu perkembangan teknologi biometrika yang digunakan untuk mengenali sidik jari manusia. Sidik jari telah terbukti cukup akurat, aman, mudah, dan nyaman bila dibandingkan dengan sistem biometrik yang lainnya seperti bentuk wajah, warna suara dan retina mata. Dalam penelitian ini metode yang digunakan sebagai proses pengenalan sidik jari adalah Probabilistic Neural Network (PNN). PNN dilihat dari cara pendekatannya merupakan metode pengklasifikasian pola yang menggunakan penggabungan secara statistik dan jaringan syaraf. tiruan. PNN memiliki 4 lapisan terdiri dari lapisan input, lapisan pola, lapisan penjumlahan dan lapisan keluaran.
Seperti dalam sistem jaringan syaraf tiruan lainnya, PNN memerlukan proses pelatihan (training) untuk sidik jari yang akan dikenali. Pola–pola sidik jari yang digunakan untuk proses PNN merupakan hasil dari FFT yamg berupa nilai spektrum. Keputusan diambil menggunakan keputusan Bayes berdasarkan nilai pada lapisan penjumlahan yang tertinggi.
Uji coba sistem dilakukan terhadap 9 orang dimana 4 pria dan 5 wanita. Setiap orang memiliki masing–masing 40 sampel yaitu 20 ibu jari tangan kanan dan 20 ibu jari tangan kiri. Dari data-data ini, 10 data sebagai digunakan untuk data training dan 10 data sebagai untuk data testing. Dilihat dari hasil uji coba yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa PNN sesuai dalam mengenali sidik jari. Hasil pengenalan sidik jari rata-rata bisa mencapai 81,67% dengan ukuran gambar diperkecil hingga 25% dari ukuran gambar asli, 91,39% dengan ukuran gambar diperkecil hingga 50% dari ukuran gambar asli, 92,5% dengan ukuran gambar diperkecil hingga 75% dari ukuran gambar asli dan 93,06% dengan ukuran gambar asli.

Kata Kunci : Biometrika, Probabilistic Neural Network (PNN), Fast Fourier Transform (FFT), spektrum, sidik jari.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kebutuhan akan teknologi pengenalan karakteristik alami manusia semakin meningkat sangat cepat dalam beberapa dekade ini, seiring dengan bertambahnya kompleksitas dalam bidang keamanan dan kriminalitas. Untuk mengindentifikasi seseorang dapat dilihat dari ciri–ciri fisik karena setiap orang memiliki ciri–ciri yang unik dan tidak ada yang sama.

SELEKSI KARYAWAN PADA JABATAN TERTENTU MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) (STUDI KASUS PT. PLN )

Abstrak

Berkembangnya penemuan-penemuan baru dari pengembangan metode Soft Computing semakin mempermudah manusia dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang. Salah satu metode Soft Computing yang sering digunakan adalah ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System). ANFIS merupakan metode yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengimplementasikan sistem inferensi fuzzy.
Keunggulan sistem fuzzy adalah dapat menerjemahkan pengetahuan dari pakar dalam bentuk aturan-aturan, namun biasanya dibutuhkan waktu yang lama untuk menetapkan fungsi keanggotaannya. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik pembelajaran dari jaringan syaraf tiruan untuk mengotomatisasi proses tersebut sehingga dapat mengurangi waktu pencarian Hal tersebut menyebabkan metode ANFIS sangat baik diterapkan pada berbagai bidang [8].
Telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya bahwa ANFIS dapat digunakan untuk prediksi curah hujan [5], pengenalan suara [9] dan lain-lain.. Dalam tugas akhir ini penulis ingin mengaplikasikan ANFIS dalam bidang sumber daya manusia. Tes masuk sebagai salah satu dari serangkaian tes untuk menyeleksi tenaga kerja sangat dibutuhkan bagi pihak manajemen sumber daya manusia (SDM). ANFIS akan dilatih dengan menggunakan algoritma Least Square Estimator pada arah maju dan Gradient Descent pada arah mundur untuk menentukan nilai akhir dan rangking dari tiap calon karyawan untuk memudahkan pemilihan calon karyawan.

Kata Kunci: ANFIS, Seleksi Karyawan, Least Square Estimator, Gradient Descent

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Sejak ditemukannya metode soft computing oleh Lotfi A Zadeh pada tahun 1992, perkembangan penelitian sebagai langkah lanjut terhadap teori tersebut telah menghasilkan penemuan – penemuan baru. . Soft computing merupakan koleksi dari beberapa metodologi dan merupakan pendekatan untuk melakukan komputasi dengan meniru akal manusia dan memiliki kemampuan untuk menalar dan belajar pada lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan ketidaktepatan [6].

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI KARYAWAN PADA JABATAN TERTENTU MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

Abstrak

Berkembangnya penemuan-penemuan baru dari pengembangan metode Soft Computing semakin mempermudah manusia dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang. Salah satu metode Soft Computing yang sering digunakan adalah ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System). ANFIS merupakan metode yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengimplementasikan sistem inferensi fuzzy.
Keunggulan sistem fuzzy adalah dapat menerjemahkan pengetahuan dari pakar dalam bentuk aturan-aturan, namun biasanya dibutuhkan waktu yang lama untuk menetapkan fungsi keanggotaannya. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik pembelajaran dari jaringan syaraf tiruan untuk mengotomatisasi proses tersebut sehingga dapat mengurangi waktu pencarian Hal tersebut menyebabkan metode ANFIS sangat baik diterapkan pada berbagai bidang [8].
Telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya bahwa ANFIS dapat digunakan untuk prediksi curah hujan [5], pengenalan suara [9] dan lain-lain.. Dalam tugas akhir ini penulis ingin mengaplikasikan ANFIS dalam bidang sumber daya manusia. Tes masuk sebagai salah satu dari serangkaian tes untuk menyeleksi tenaga kerja sangat dibutuhkan bagi pihak manajemen sumber daya manusia (SDM). ANFIS akan dilatih dengan menggunakan algoritma Least Square Estimator pada arah maju dan Gradient Descent pada arah mundur untuk menentukan nilai akhir dan rangking dari tiap calon karyawan untuk memudahkan pemilihan calon karyawan.

Kata Kunci: ANFIS, Seleksi Karyawan, Least Square Estimator, Gradient Descent

Aplikasi Analisis Komponen Utama Untuk Menentukan Variabel yang Berpengaruh Terhadap Citra Malang Town Square (MATOS)

abstraks:

Kata Kunci : Analisis Komponen Utama, Matriks Korelasi, Citra.

Analisis komponen utama sebagai salah satu bagian dari statistik yang dapat digunakan untuk memudahkan perusahaan mengambil keputusan dalam meningkatkan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen, karena analisis komponen utama dapat digunakan perusahaan untuk terfokus pada beberapa komponen utama saja dari banyak variabel yang mempengaruhi tingkat citra konsumen sehingga terbentuk citra yang bagus dalam benak para konsumen.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di pusat perbelanjaan Malang Town Square (MATOS), dengan sumber data menggunakan data primer yang dilakukan dengan membagikan angket kepada pengunjung Malang Town Square yang berisi 6 pertanyaan mewakili 6 variabel khusus.

Dengan metode analisis Komponen utama terbentuk dua komponen utama yaitu komponen utama pertama, besar koefisien variabel X1 (Tempat nyaman, bersih dan interior menarik), X2 (Kemudahan mencapai lokasi), X3 (Pelayanan personal baik), X4 (Kualitas produk baik) secara berurut adalah sebesar 0.499, 0.456, 0.360 dan 0.473 dengan skor/nilai variabel X1, X2, X3, X4 adalah 0.702, 0.641, 0.506 dan 0.665, keempat variabel ini masuk dalam komponen internal pembentuk citra MATOS. Komponen utama kedua, besar koefisien variabel X5 (Pilihan produk lengkap) dan X6 (Harga relatif mahal) secara berurut adalah sebesar -0.489 dan 0.659 dan skor/nilai sebesar -0.571 dan 0.768, dua variabel ini masuk dalam komponen eksternal pembentuk citra MATOS.
Keragaman total pembentuk citra MATOS pada komponen internal sebesar 32.98% dan pada komponen eksternal sebesar 22.62%, sehingga diketahui bahwa komponen internal adalah komponen yang paling dominan dan lebih berpengaruh terhadap pembentuk citra MATOS daripada komponen eksternal.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Aplikasi Analisis Komponen Utama Untuk Menentukan Variabel yang Berpengaruh Terhadap Citra Malang Town Square (MATOS)

abstraks:

Kata Kunci : Analisis Komponen Utama, Matriks Korelasi, Citra.

Analisis komponen utama sebagai salah satu bagian dari statistik yang dapat digunakan untuk memudahkan perusahaan mengambil keputusan dalam meningkatkan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen, karena analisis komponen utama dapat digunakan perusahaan untuk terfokus pada beberapa komponen utama saja dari banyak variabel yang mempengaruhi tingkat citra konsumen sehingga terbentuk citra yang bagus dalam benak para konsumen.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di pusat perbelanjaan Malang Town Square (MATOS), dengan sumber data menggunakan data primer yang dilakukan dengan membagikan angket kepada pengunjung Malang Town Square yang berisi 6 pertanyaan mewakili 6 variabel khusus.

Dengan metode analisis Komponen utama terbentuk dua komponen utama yaitu komponen utama pertama, besar koefisien variabel X1 (Tempat nyaman, bersih dan interior menarik), X2 (Kemudahan mencapai lokasi), X3 (Pelayanan personal baik), X4 (Kualitas produk baik) secara berurut adalah sebesar 0.499, 0.456, 0.360 dan 0.473 dengan skor/nilai variabel X1, X2, X3, X4 adalah 0.702, 0.641, 0.506 dan 0.665, keempat variabel ini masuk dalam komponen internal pembentuk citra MATOS. Komponen utama kedua, besar koefisien variabel X5 (Pilihan produk lengkap) dan X6 (Harga relatif mahal) secara berurut adalah sebesar -0.489 dan 0.659 dan skor/nilai sebesar -0.571 dan 0.768, dua variabel ini masuk dalam komponen eksternal pembentuk citra MATOS.
Keragaman total pembentuk citra MATOS pada komponen internal sebesar 32.98% dan pada komponen eksternal sebesar 22.62%, sehingga diketahui bahwa komponen internal adalah komponen yang paling dominan dan lebih berpengaruh terhadap pembentuk citra MATOS daripada komponen eksternal.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

PEMBUKTIAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA

abstraks:

Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru, siswa dengan siswa maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik. Pernyataan ini berdasarkan pendapat Johnson dan Smith (dalam Anita Lie, h. 5) bahwa, “Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika masing masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama”.
Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil balajar siswa dengan pendekatan yang tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang yang dapat meningkatkan kreativitas siswa adalah pendekatan kontektual. Dengan pendekatan kontekstual, siswa diarahkan untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Melihat hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstektual rata-rata 78,8 % setuju, 4,55 % tidak setuju, 16,65 % tidak tahu, sedangkan respon siswa terhadap soal-soal dalam pembelajaran dengan pendkatan konstektual rata-rata 75 % setuju, 9,93 % tidak setuju, dan 15,07 % tidak tahu.
Beberapa kelemahan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan konstektual diantaranya tidak semua siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan sebab hampir setiap presentasi hanya ketua kelompoknya saja yang maju mempresentasikannya.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah
Nana Sudjana dan Daeng Arifin (1989. h. 19) mengemukakan, “Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa, sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan balajar”.

SUPER EDGE MAGIC LABELING pada Graph Ulat Model dengan Panjang n Titik

abstraks:

Kata kunci: graph, pelabelan, total sisi ajaib.

Pelabelan total sisi ajaib super (edge magic total labeling) pada suatu graph
(V, E) dengan order p dan ukuran q adalah fungsi bijektif f dari V È E ke himpunan
{1, 2, 3, …, p + q} sehingga untuk masing-masing sisi xy di G berlaku f(x) + f(xy) +
f(y) = k, dengan k konstanta. Pelabelan total sisi ajaib yang memetakan V ke {1, 2, …,
p} disebut pelabelan sisi ajaib super (super edge-magic labeling). Graph yang dapat
dikenakan pelabelan sisi ajaib super disebut graph sisi ajaib super. Pada karya tulis
ini akan dijelaskan bahwa graph ulat model “ ” dengan panjang n, untuk n
bilangan asli, adalah sisi ajaib super.

Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Kepada pembaca yang tertarik pada teori graph disarankan untuk melakukan
penelitian mengenai pelabelan super sisi ajaib pada jenis-jenis graph ulat lainnya.
b. Kepada pembaca yang tertarik pada teori graph disarankan untuk melakukan
penelitian mengenai pelabelan super sisi ajaib pada jenis graph yang lain.
c. Kepada pembaca, khususnya mahasiswa jurusan matematika yang tertarik pada
teori graph, disarankan untuk melakukan penelitian serupa yakni mengenai
pelabelan super sisi ajaib pada graph ulat model dengan panjang n, n
bilangan asli. Hal ini dilakukan karena pelabelan merupakan pengkonstruksian
fungsi, maka dimungkinkan peneliti yang lain menemukan rumus fungsi yang
lain sehingga graph ulat tersebut tetap super sisi ajaib.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah pelabelan dalam teori graph mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an.

PENGEMBANGAN MODEL AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KENDALI

abstraks:

Makalah ini membahas pengembangan model audit sistem informasi berbasis kendali untuk mencegah terjadinya kegagalan sistem informasi guna menyelamatkan aset informasi, menjaga integritas data dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan suatu organisasi. Model ini dikembangkan berdasarkan konsep fungsional dan kendali sistem informasi dengan menggunakan sistem penilaian kualitatif berbasis standar manajemen mutu ISO 9001-2000.

Informasi merupakan salah satu sumber daya strategis suatu organisasi, oleh karena itu, untuk mendukung tercapainya visi dan misi suatu organisasi, pengelolaan informasi menjadi salah satu kunci sukses

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERSEDIAAN DENGAN PENGADAAN DARURAT

abstraks:

Sistem persediaan dengan pengadaan darurat adalah sistem yang menerapkan dua macam pengadaan yaitu pengadaan regular yang mengikuti kebijakan base stock dan pengadaan darurat dengan waktu ancang lebih singkat tetapi dengan biaya tambahan lebih mahal.

Kami mengasumsikan biaya yang harus dibayarkan untuk kompensasi kekurangan persediaan lebih mahal dibandingkan dengan biaya pemesanan darurat. Variabel keputusan dari model adalah S (tingkat

FILSAFAT

Jan 9, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

bunian

ABSTRAKSI
Penelitian ini didasarkan atas pengamatan awal penulisan teradap fenomena yang terjadi ditengah-tengah masyarakat kita yang punya kepecayaan besar terhadap para dukun, tenaga penyembuh alternative, paranormal dan dukun-dukun tabib, ditengah majunya teknlogi kedokteran , masih banyak orang yang menyerahkan dirinya pada pengobatan yang kadang kala tidak dapat diterima oleh akal sehat atau bahkan
besebrangan dengan konsep-konsep kesehatan secara umum.
Kalau kita mau berjalan mengelilingi kata yang luasnya tidak seberapa ini, pasti akan kita dapati ratuan papan nama yang bertujuan menawarkan pengobatan alternative maupun tradisional. Selain memasang papan ada juga yang mempromosikan pengobatannya lewat media massa baik cetak maupun eletronik, sehingga dengan mudah orang mengetahui keberadaan pengobatan tersebut. Diberbagai channel tv kini orang dapat dengan mudah berkonsultasi dan minta diterawang penyakitnya, bahkan bias juga diobati jarak jauh hanya dengan menempelkan telapak tangan ke layar kaca. Aneh memang, tapi itulah kenyataan yang terjadi sekarang ini.
Selain itu para dukun banyak juga yang tidak memasang papan nama di depan tempat prakteknya ata promosi lewat media massa. Keberadaan dukun ini bisanya cukup

Effective Field Theory and the Pragmatics of Explanation

abstraks:

In this paper, I discuss how there has been a recent trend in the philosophy of scientific explanation towards a pluralistic view that acknowledges the importance of both of the major accounts of explanation of the last thirty years- the unificationist account, as proposed in (Kitcher, 1989), and the causal account, primarily as described in (Cartwright, 1983), but with aspects from (Salmon, 1998)- and admits the possibility of other, as yet undiscovered, accounts. Although I believe that a pluralist position is essentially correct, I argue that no satisfactory description has been given of how one determines which explanatory contexts call for which kind of explanation. Limiting my analysis to the contemporary particle physics techniques associated with Effective Field Theories, which I believe offer a particularly good case study for distinguishing between contexts, I argue that the determination of explanatory type from context is a pragmatic issue. To address this issue, I turn to a third account of explanation,the pragmatic account, as described in (van Fraassen, 1980). Although I argue the pragmatic account fails as a full account of explanation, it succeeds, in modified form, in describing the pragmatics of explanation,specifically of the pluralist account. In the end, I argue that explanatory context in particle physics is determined by the relationship between the experimental context in which the person demanding the explanation is interested, and the characteristic energy scale of the phenomenon to be explained. When the experimental context in question overlaps with the characteristic scale of the phenomenon, a causal explanation is called for; if the experimental context is higher than the characteristic scale, then explanatory unification is called for.

Introduction and Overview
1.1 Introduction
The philosophy of scientific explanation originated with the work of the the logical positivists, formalized by Carl Hempel and Paul Oppenheim in the 1960s (see their essays in (Colodny, 1962), for example). In excising metaphysics from philosophy and replacing it with logic and scientific observation, they found that many aspects of science needed specification and formalization. Their efforts to define quotidian concepts of science like theory choice, inductive support, and explanation succeeded

SKRIPSI KIMIA

Dec 29, 2023   //   by joseph   //   Blog  //  1 Comment

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJABAKTERI PATOGEN YANG DISEBARKAN OLEH LALAT RUMAH (Musca domestica, L) DI RUMAH SAKIT KOTA PEKANBARU

abstraks:

Penelitian ini membahas tentang penerapan pembelajaran strategi inkuiri untuk mencapai ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X MAN 2 Model Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran strategi inkuiri dapat mencapai ketuntasan belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah kelas X.1 MAN 2 Model Pekanbaru dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Pengumpulan data diambil dari hasil post test pada kelas eksperimen tersebut. Setelah dilakukan analisis data maka diperoleh ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,5 % berarti ketuntasan belajar siswa telah tercapai.

BAKTERI PATOGEN YANG DISEBARKAN OLEH
LALAT RUMAH (Musca domestica, L) DI RUMAH SAKIT KOTA PEKANBARU

SKRIPSI

Guna Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat S-1 Pendidikan Biologi

Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

OLEH :

MARYANTUTY
O310648

PROGARAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMPENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2007
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

KANDUNGAN KIMIA MINYAK ATSIRI TUMBUHAN Pandanus amaryllifolius Roxb

ABSTRAK

Zayyanti Dinal Husna, Kandungan Kimia Minyak Atsiri Pandanus amaryllifolius Roxb. (Dibawah bimbingan Drs. Dede Sukandar, M.Si. dan S. Hermanto, M.Si.)

Telah dilakukan penelitian mengenai “Kandungan Kimia Minyak Atsiri Tumbuhan P. amaryllifolious Roxb.” Sampel P. amaryllifolius Roxb. diambil dari desa Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang, Banten pada bulan Desember 2006. Dan Identitas biologi tumbuhan tersebut ditentukan oleh staf Herbarium Bogoriense, Bogor. Produksi minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. menggunakan teknik distilasi pada temperatur ± 750C. Uji kemurnian minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. ditentukan berdasarkan sifat fisiknya (berat jenis, indeks bias, dan titik didih). Penentuan struktur minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. dilakukan dengan metode GC-MS Merck Shimadzu QP 2010 yang dilengkapi kolom Rtx-1MS pada suhu 2000C, laju alir gas pembawa helium 50 mL/menit, suhu injektor dan detektor 2300C, pada kondisi tersebut diperoleh waktu retensi minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. 21,088 menit dengan luas area 4,72 % dari luas area keseluruhan, kemudian didapatkan pola spektrum massa dietil ester pthalat (m/z = 222). Karakterisasi selanjutnya dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan empat fase pengembang yaitu metanol : air (4 : 1); kloroform : etil asetat : metanol (4 : 1 : 5); metanol : etil asetat : air (5 : 4 : 1); dan kloroform : metanol (2 : 3). Hasil dari TLC dilanjutkan ke spektrofotometer UV spektro dan UV-vis Merck Perkin Elmer Lambda 25, setelah dilarutkan dengan metanol. Data spektrofotometer UV spektro dan UV-vis menunjukkan bahwa minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. memiliki absorpsi maksimum pada panjang gelombang ± 280 nm dan khas untuk senyawa aromatis.

Kata kunci: P. amaryllifolius Roxb., distilasi, GC-MS, KLT, UV spektro-Uv vis.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia termasuk tujuh negara di dunia yang memiliki 54% dari seluruh sumber daya genetik tumbuhan. Keanekaragaman genetik ini merupakan aset nasional dan sangat berharga jika ditinjau dari senyawa kimia bahan alam yang dikandungnya. Namun demikian potensi kimia dari sebagian sumber daya genetik ini belum banyak diselidiki. 1
Hutan tropik Indonesia memiliki 20.000 spesies tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi baru sekitar 1.500 spesies yang telah diteliti kandungan kimianya. 2

Pemrosesan Plastik Foam Mikroseluler Yang Ramah Lingkungan

abstraks:

Jurursan : Teknik Kimia
Pemrosesan plastik mikroseluler merupakan pengembangan pemrosesan plastik selular yang memiliki karakteristik fisik yang lebih baik di samping prosesnya yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan. Pemrosesannya dipengaruhi oleh kondisi operasi, seperti temperatur dan tekanan penjenuhan, temperatur foaming, serta waktu foaming.
Penelitian pemrosesan plastik mikroseluler ini dilakukan pada temperatur penjenuhan : 398.15, 403.15, 413.15, 423.15, dan 433.15 K, sedangkan tekanannya divariasi dari 10 MPa hingga 22 MPa. Metode penelitiannya adalah sebagai berikut, pertama melakukan penjenuhan sampel polimer di dalam tangki penjenuhan dengan gas nitrogen. Selanjutnya sistem PP-N2 dikondisikan dalam keadaan superkritis dengan cara menaikkan temperatur dan tekanan diatas keadaan kritisnya.. Setelah waktu penjenuhan tercapai, dilakukan dekompresi mendadak. Sampel segera dikeluarkan dari tangki dan kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan analisa Difraksi X-Ray dan Buoyancy untuk mengetahui derajat kristalinitas dan densitas. Pada prosedur foaming, setelah dekompresi sampel secara cepat dipanaskan
hingga di atas temperatur lelehnya selama lima (5) detik dan diakhiri dengan mengalirkan gas pendingin N2. Selanjutnya dilakukan analisa SEM untuk mengetahui struktur sel dari foam polipropilen yang dihasilkan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kristalinitas polipropilen cenderung naik seiring dengan naiknya tekanan penjenuhan antara 10 – 22 MPa pada temperatur penjenuhan tetap 398.15 K, sementara densitas bulk-nya cenderung menurun. Pada proses foaming dengan metode quick heating yang dimodifikasi, kenaikan tekanan penjenuhan hingga 12 MPa akan menurunkan diameter rata-rata dan densitas sel, sedangkan pada tekanan penjenuhan 12 – 14 MPa diameter rata-rata sel meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan penjenuhan, sementara densitas sel-nya menurun. Pada kondisi ini juga terjadi kenaikan rasio ekspansi volum.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya jaman, perhatian masyarakat terhadap pola hidup sehat semakin meningkat. Hal ini mendorong masyarakat lebih selektif dalam hal pemilihan produk. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini, maka diperlukan produk yang sehat baik ketika dalam pemrosesan, pengemasan, sampai bisa dikonsumsi. Untuk memenuhi syarat sehat dalam pengemasan diperlukan
pengembangan bahan kemasan (packaging) yang aman bagi kesehatan, salah satunya adalah foam plastik mikroseluler. Pemrosesan foam plastik mikroseluler

ESTER ASAM LEMAK

abstraks:

Ester asam lemak dialam terdapat dalam bentuk ester antara gliserol dengan asam lemak ataupun terkadang ada gugus hidroksilnya yang teresterkan tidak dengan asam lemak tetapi dengan phospat seperti pada phospolipid. Disamping itu ada juga ester antara asam lemak dengan alkoholnya yang membentuk monoester seperti terdapat pada minyak jojoba.

1. PENDAHULUAN
Ester asam lemak dialam terdapat dalam bentuk ester antara gliserol dengan asam lemak ataupun terkadang ada gugus hidroksilnya yang teresterkan tidak dengan asam lemak tetapi dengan phospat seperti pada phospolipid. Disamping itu ada juga ester antara asam lemak dengan alkoholnya yang membentuk monoester seperti terdapat pada minyak jojoba.
Ester asam lemak sering dimodifikasi baik untuk bahan makan maupun untuk bahan surfaktan, aditif, detergen dan lain sebagainya [Endo, dkk, 1997]. Modifikasi ester asam lemak dapat dilakukan dengan beberapa cara.
a. Esterifikasi

PENENTUAN KADAR SODA YANG HILANG DI TAHAP PENCUCIAN IV PADA PROSES PEMBUATAN PULP

abstraks:

Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, diantaranya adalah kebutuhan sandang dan kertas. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka meningkat pula kebutuhan akan sandang dan kertas.
Permintaan akan kebutuhan kertas semakin meningkat, sehingga perlu didirikan suatu perusahaan atau pabrik yang bergerak di bidang produksi pulp. Dengan melihat sumber daya alam Indonesia yang kaya akan bahan baku pulp maupun kertas mendorong didirikannya suatu pabrik pulp dan rayon yang bernama P.T. INTI INDORAYON UTAMA.
Salah satu bagian penting dalam proses pembuatan pulp ialah proses pencucian (washing). Proses pencucian dilakukan setelah melewati proses pemasakan (digester). Pada proses pencucian tahap IV akan diperiksa kadar soda yang tertinggal di dalam pulp dengan parameter Soda Loss. Dimana kadar soda yang layak pada pulp agar produksi pulp layak unrtuk diperdagangkan biasanya maksimal 10 kg/ton pulp. Soda ini akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas, keputihan dari pulp yang dihasilkan.
PENENTUAN KADAR SODA YANG HILANG DI TAHAP PENCUCIAN IV PADA PROSES
PEMBUATAN PULP DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, diantaranya adalah kebutuhan sandang dan kertas. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka meningkat pula kebutuhan akan sandang dan kertas.

KARAKTERISASI KOMPONEN UTAMA MINYAK ATSIRI HASIL DESTILASI AIR DARI DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) SEGAR DAN YANG DICURIN

abstraks:

KARAKTERISASI KOMPONEN UTAMA MINYAK ATSIRI HASIL DESTILASI AIR DARI DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) SEGAR DAN YANG DICURING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen utama minyak atsiri daun salam (Eugenia polyantha Wight.) segar dan yang dicuring serta komposisi komponen utamanya. Proses curing dilakukan dengan variasi waktu 2 hari dan 4 hari. Minyak atsiri daun salam diisolasi dengan metode destilasi air, kemudian destilatnya diekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Karakterisasi komponen utama dilakukan dengan metode Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-SM). Rendemen minyak atsiri daun salam segar, daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari secara berturut-turut sebesar 0,072%, 0,064% dan 0,059%. Minyak atsiri daun salam segar, daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari mempunyai komponen utama yang sama dengan komposisi berbeda, yaitu kaprilaldehid, cis-4-dekenal, n-dekanal, α-humulen, trans-kariofilen, sitronelol, farnesol, dan nerolidol. Persentase komponen nerolidol dalam minyak atsiri hasil destilasi air lebih besar dibandingkan dalam minyak atsiri hasil destilasi uap menurut literatur. Selama proses curing, komposisi kaprilaldehid, n-dekanal, trans-kariofilen dan farnesol meningkat, sedangkan komposisi cis-4-dekenal, sitronelol, α-humulen, dan nerolidol menurun. Minyak atsiri daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari menunjukkan adanya komponen baru yaitu linalool, bornil asetat dan pinokarveil asetat. Perubahan komposisi komponen utama dan adanya komponen baru disebabkan adanya biotransformasi suatu komponen menjadi komponen lain.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman salam merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan banyak ditemukan di Burma, Malaysia dan Indonesia. Daun dari tanaman salam biasanya digunakan untuk penyedap aroma masakan (Katzer, 2004). Daun salam juga dapat digunakan sebagai obat katarak, stroke, asam urat, kolesterol, diabetes, gatal-gatal, dan radang lambung (Wijayakusuma, 2002).

STUDI PENENTUAN LOGAM Cu DAN Zn PADA TANAMAN KEDELAI SCR SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI KEC. TRIMURJO KAB. LAMPUNG TENGAH

abstraks:

Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia. Kedelai mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai sumber bahan makanan seperti tempe, minyak, kecap dan sebagainya.
Untuk meningkatkan produksi biasanya petani menggunakan pupuk kimia dalam jumlah besar. Penggunaan pupuk kimia dalam jumlah besar dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Pupuk kimia dapat mengandung logam berat dalam jumlah tinggi dan kegunaannya dapat meningkatkan konsentrasinya di dalam tanah serta bahayanya terhadap mahluk hidup (Salam AK, 1997). Salah satu kandungan logam berat dalam pupuk kimia yang digunakan petani adalah tembaga (Cu) dan seng (Zn).
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dalam tanaman kedelai di kecamatan Trimurjo secara Spektrofotometer Serapan Atom.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kandungan Cu pada bagian tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo, akumulasi terbesar terdapat pada akar yaitu 30,69 mg/g. Sedangkan
akumulasi terkecil tanaman kedelai terdapat pada daun yaitu 10,77 mg/g. Dalam buah/biji tanaman kedelai, kadar Cu yang didapat yaitu 24,14 mg/g; (2) Kandungan Zn pada bagian tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo, akumulasi terbesar terdapat pada biji yaitu 69,54 mg/g. Sedangkan
akumulasi terkecil tanaman kedelai terdapat pada tanah yaitu 32,99 mg/g. Dalam buah/biji tanaman kedelai, kadar Cu yang didapat yaitu 69,54 mg/g; (3) Data dari kandungan Cu dan Zn pada buah/biji tanaman kedelai di sebagian wilayah tanaman kedelai menunjukkan bahwa buah/biji tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo di indikasikan cukup dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia. Sebagai bahan pangan pokok sebagian besar penduduk Indonesia, tanaman kedelai menjadi prioritas utama dalam pembangunan pertanian.
Berdasarkan luas panen, di Indonesia kedelai menempati urutan ke-3 sebagai tanaman palawija setelah jagung dan ubi kayu. Rata-rata luas pertanaman per tahun sekitar 703.878 ha, dengan total produksi 518.204 ton. Pertanian modern dengan tuntutan produksi yang tinggi, khususnya di lahan dengan

PENGEMBANGAN SENSOR GAS HIDROGEN SULFIDA BERBASIS REAGEN KERING TIMBAL ASETAT

abstraks:

Dry reagen of lead acetate/PVC has been developed as hydrogen sulphide sensor. In this work, lead acetate/PVC shows good response toward H2S via it’s color change from white to black. Rapid sensor response has been observed for high concentration of H2S (for 114,4 ppm,the response time was ±2 hours) and reverse.

The sensor has limit detection of 47,2 ppm with linear range in the 47 – 115 ppm. The sensor can be regenerated with HNO3 6M for 4 times.

Keywords: H2S sensor, dry reagen lead acetate, PVC, intensity of turbidimetry.

PENDAHULUAN
Gas H2S merupakan produk dari reaksi asam dengan sulfida logam, dengan tingkat toksisitas yang tinggi. Untuk mengetahui keberadaaan serta kadar gas H2S di alam, salah satu caranya dapat dilakukan dengan melakukan monitoring udara, yang diawali dengan pendeteksian (pensensoran) dan dilanjutkan dengan penentuan kadarnya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ilmuwan kimia telah berhasil mengembangkan beberapa metode yang praktis dan sederhana, untuk mendeteksi keberadaan gas H2S baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh praktis yang telah berhasil

PREPARASI MEMBRAN NATA DE COCO-ETILENDIAMIN DAN STUDI KARAKTERISTIK PENGIKATANNYA TERHADAP ION Cu2+

abstraks:

Preparasi dilakukan melalui tiga tahap, meliputi: degradasi mekanik nata de coco, aktivasi menggunakan asam sulfat, dan modifikasi menggunakan etilendiamin. Membran nata-en menunjukkan perilaku yang berbeda dengan dua tipe membran dari tahap preparasi sebelumnya, dalam hal sifat mekanik dan strukturnya. Membran nata murni memiliki sifat mekanik kuat, nata teraktivasi cenderung rapuh, sedangkan nata-en bersifat sangat kuat. Spektra infra merah dari tipe tiga membran (nata murni, nata teraktivasi, dan nata-en) secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan, namun dalam spektra UV-VIS terjadi pergeseran panjang gelombang maksimum dari masing-masing membran.
Membran nata murni memiliki panjang gelombang maksimum pada 265 nm, nata teraktivasi pada 280 nm, sedangkan membran nata-en pada 290 dan 295 nm, masing-masing untuk nata-en yang dipreparasi dengan lama aktivasi 10 menit dan 30 menit. Membran nata-en mengalami degradasi struktur, baik didalam air maupun dalam etanol dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk degradasi, masing-masing 2×15 menit dan 3×15 menit. Setiap parameter penelitian memiliki pengaruh pada kemampuan membran nata-en untuk mengikat ion Cu(II).
Membran nata-en menunjukkan kemampuan pengikatan ion Cu(II) paling optimum pada saat di preparasi menggunakan 2 M asam sulfat selama 30 menit dan konsentrasi etilendiamin 1,6 M.

Kata kunci: Nata de coco, etilendiamin, membran nata de coco-etilendiamin
(nata-en), ion Cu2+.

I. PENDAHULUAN
Nata de coco adalah produk komersial dalam industri makanan yang sangat digemari karena bermanfaat untuk memperlancar pencernaan dan cocok untuk menu diet. Hal ini disebabkan oleh kandungan seratnya yang tinggi. Secara kimiawi, serat yang terkandung di dalam nata de coco adalah selulosa. Sementara itu, studi mengenai selulosa sudah sangat meluas baik terhadap senyawaan selulosa itu sendiri maupun terhadap senyawa-senyawa turunannya.
Sato, T., et al (1988) dari Universitas Tokyo telah mengembangkan

DETERMINASI GAS H2S SECARA OPTIK MENGGUNAKAN REAGEN KERING TIMBAL ASETAT DENGAN TEKNIK SOL-GEL

abstraks:

Sensor gas H2S yang berbasis reagen kering sol-gel timbal asetat pada temperatur ruangan telah berhasil dibuat. Sensor ini digunakan untuk mengukur konsentrasi gas H2S di udara. Sol-gel yang dihasilkan memiliki kondisi fisik berwarna putih keruh, membrannya kaku dan memiliki ketebalan 0,45mm.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sebagai berikut: perubahan warna dari putih keruh menjadi abu-abu gelap dengan waktu respon sensor sekitar 67,52 detik. Sensor reagen kering ini mempunyai daerah konsentrasi linier 0-58,80 ppm dan memiliki reprodusibilitas yang tinggi ditunjukkan oleh koefisien variasi sebesar 0,107%. Sensor dengan sol-gel ini memiliki batas deteksi 12,66 ppm dan tingkat sensitivitasnya sebesar 0,0293.
Karakteristik yang dimiliki sensor reagen kering tersebut dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk memonitor gas H2S dan sol-gel ini merupakan sensor sekali pakai.

Kata Kunci: sensor reagen kering, gas H2S, timbal asetat, sol-gel

Pendahuluan
Pencemaran udara dapat diartikan berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan normalnya, dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga akan mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman.
Sejalan dengan perkembangan industri pada daerah perkotaan, kesetimbangan komposisi udara terganggu bahkan komposisinya berubah yaitu dengan masuknya zat-zat pencemar seperti polutan. Gas H2S merupakan salah satu polutan udara yang bersifat toksik (Manahan, 1994). Oleh karena itu perlu suatu cara untuk memonitor kadar gas H2S di udara.

MODIFIKASI MEMBRAN POLY(VINYL ALKOHOL)-SULFONASI DENGAN SERBUK KAYU JATI (Tectona grandis) UNTUK ADSORPSI LOGAM BERMUATAN +1, +2

abstraks:

Poly(vinyl Alkohol)/PVA disintesis dari Poly(vinyl Asetat secara alkoholisis. PVA adalah amorf, tetapi mendekati serat kristalin, struktur rantainya adalah ataktik. PVA dapat larut dalam air, kelarutannya lambat dalam air dingin dan akan lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi. Crosslink pada Poly(vinyl Alkohol) akan menyebabkan pertambahan viskositas sehingga menjadi produk yang tidak larut (Billmayer, 1991).

Sulfonasi Poly(vinyl Alkohol) dengan asam sulfat pekat menghasilkan suatu resin penukar ion (Dorfner, 1991). Jati (Tectona grandis) merupakan salah satu jenis kayu yang mempunyai sifat fisik terutama adalah resisten terhadap air, kuat dan tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu jati mengandung tiga komponen utama, yaitu; selulosa, hemiselulosa dan lignin. Komposisi kimia dari jati adalah 39-57 % selulosa, 7-13 % hemiselulosa (pentosan) dan 29-39 % lignin (Fengel & Wegener, 1995). Baird (1995) menyampaikan bahwa selulosa,

Profil Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dalam Cangkang Kupang Beras (Tellina versicolor)

abstraks:

(Studi Kasus Pada Kupang Beras di Pantai Kraton, Pasuruan, Jawa Timur) Penelitian profil kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang beras (Tellina versicolor) sebagai studi kasus pada kupang beras di pantai Kraton, Pasuruan, Jawa Timur telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui keberadaan dan kadar logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang beras serta fluktuasinya selama 3 bulan (Juli, Agustus, September 2002). Pengambilan sampel kupang beras menggunakan teknik acak sederhana. Larutan sampel cangkang kupang dianalisa dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang. Kandungan rata-rata logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang secara berurutan mulai bulan Juli sampai September adalah 2,950 ppm, 0,867 ppm, 0,201 ppm, 0,050 ppm, 2,313 ppm dan 0,773 ppm. Profil kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang berfluktuatif selama 3 bulan (Juli, Agustus, September 2002).

Kata Kunci : Cangkang Kupang Beras, Kadar Timbal (Pb).

PENDAHULUAN
Kupang merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain diambil bagian dagingnya untuk dimakan, cangkang kupang juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pakan ternak. Ada dua jenis kupang yang biasa ditangkap oleh penangkap kupang yaitu kupang putih atau kupang beras (Tellina versicolor) dan kupang merah (Corbula faba). Kupang putih atau kupang beras merupakan jenis kupang yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat (Purwati, 2001).
Kupang mempunyai habitat di laut. Cara hidup kupang bergerombol di

PROFIL KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI ( Hg ) dan TEMBAGA (Cu) dalam DAGING KUPANG BERAS

abstraks:

Profil Kandungan logam berat Merkuri (Hg) dan Tembaga (Cu) dalam daging Kupang Beras (Tellina versicolor) (studi kasus pada kupang beras yang dipasarkan di Kraton, Pasuruan). Penentuan logam berat Hg dan Cu dalam daging kupang beras telah dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Profil Kandungan logam Hg dan Cu menunjukkan fluktuasi kandungan logam berat tersebut dalam periode tertentu, yaitu dari bulan April sampai bulan Juni 2002, yang diamati setiap dua minggu sekali. Dalam penentuan logam Hg, sampel daging kupang yang belum dikeringkan didestruksi dengan asam nitrat pekat yang dipanaskan dalam labu alas bulat dengan kondensor pendingin, di atas mantel pemanas, pada suhu 90o – 120o C. Kemudian diukur kandungan Hgnya dengan spektrofotometri Serapan Atom tanpa nyala.Adapun untuk Cu, daging kupang dikeringkan terlebih dahulu dalam oven, kemudian didestruksi dengan asam nitrat pekat yang dipanaskan diatas penangas air, kemudian ditentukan dengan spektrofotometer Serapan Atom dengan nyala udara – asetilene. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa di dalam daging kupang beras tidak mengandung logam berat Hg dan kandungan logam berat Cu adalah 0,711 mg/kg, 0,607 mg/kg, 0,7870 mg/kg, 0,433 mg/kg, 0,95 mg/kg, dan 0,641 mg/kg. Dari hasil tersebut diketahui bahwa kandungan logam berat Cu dalam daging kupang tersebut berfluktuatif Kata kunci: Kupang beras, kadar logam berat Hg dan Cu, spektrofotometri serapan atom.

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laut merupakan tempat bermuaranya berbagai saluran air termasuk sungai. Dengan demikian, laut akan menjadi tempat terkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran air. Banyak industri atau pabrik yang membuang limbah industrinya ke sungai tanpa penanganan atau mengolah limbah terlebih dahulu dan juga kegiatan rumah tangga yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah berbahaya ini terbawa ke laut yang selanjutnya mencemari laut (Yanney, 1990).
Logam–logam yang mencemari perairan laut banyak jenisnya, diantaranya

Virus Thumbs.vbs & Autorun.inf

Dec 24, 2023   //   by   //   Blog  //  1 Comment

Menghilangkan virus thumbs.vbs & autorun.inf

Jika PC Anda terinfeksi oleh file ini, jangan panik karena tidak akan merusak, menghapus file dokumen ataupun merusak sistem. Biasanya efek samping jika terinfeksi file ini, setiap partisi yang ada di PC kita akan terkunci [tidak akan bisa didouble klik maupun diklik kanan ‘explore’ satu2nya jalan adalah lewat Windows Explorer.

Ok langsung saja, PC anda harus dalam kondisi 3 step dibawah ini

1. Pastikan System Restore pada PC Anda menjadi Turn off

Klik kanan My Computer – pilih Properties – cari Tab System Restore – checklist Turn off system restore for all drive.

2. Matikan Autoruns pada semua drive.

Klik Start – pilih Run – pada kolom Run ketik gpedit.msc – klik User Configuration – klik Administrative Templates – klik System – cari Turn off Autoplay – cheklist bagian Enable – pilih All Drive pada opsi Turn off Autoplay on…

* U/ melakukan hal diatas posisi user di PC Anda harus Administrator atau setara Administrator

3. Aktifkan Show hidden files and folders

Double klik My Computer – pilih Tools – Folder options – View – checklist bagian Show hidden files and folders.

Ok broer saatnya beraksi…

1. Pada keyboard tekan Ctrl – Alt – Del – pilih Task Manager – pilih Tab Processes – cari & klik proses wscript.exe – klik End Process.

2. Klik Start – pilih Run – pada kolom Run – ketik msconfig – pilih Tab Startup – cari dan uncheck Thumbs – klik Ok – pilih Exit Without Restart.

3. Cek satu persatu partisi yang ada di PC kita, misalkan PC Cyd! Ada 3 partisi yakni C:\, D:\, E:\ . Pertama di C:\ DELETE *Delete secara permanen file Thumbs.vbs & autorun.inf, kedua di C:\WINDOWS delete file Thumbs.vbs selanjut partisi2x berikutnya, seperti D:\ & E:\

4. Restart PC Anda, cek kembali langkah2x pada 4 – 5 – 6 apakah masih timbul file si pengganggu tsb kalau tidak ada, Hidup Cyd! :) kalau file tsb masih ngotot ada ulangi langkah 4 – 5 – 6

Anda tetap harus waspada terhadap media yang ada hubungannya dengan ‘memori’ atau ‘storage‘, seperti flashdisk, HP, kamera digital, dll, karena 2 hal yang disebutkan terakhir HP & kamera digital sudah menggunakan storage yang umum digunakan di PC & itu menjadi sumber penyebaran virus maupun worm. Selalu Update Antivirus yang Anda miliki.

Mungkin Anda akan menemukan problem yang tidak sama, karena variant2x dari file pengganggu ini terus mengUpgrade dirinya, namun secara umum langkah2x pembersihannya tidak akan jauh berbeda.

Pages:«123456»





× Chat WA kami