Browsing articles tagged with "Campuran Archives - segalamacam.com"

HAPUS VIRUS DARI FLASHDISK DAN PC

Sep 27, 2023   //   by admin   //   Blog  //  No Comments

Cara ilangin virus di flashdisk & komputer

Pake AVG update terbaru ama PC-MAV 1.2 gak mempan.

1. Cara 1 : Pake aja Kaspersky Internet Security aja, gw awalnya nganggap remeh tuh program, tp pas gw coba ternyata AV yg dulu gw percaya ternyata ga ada apa2nya. Klo ga percaya, nih gw kasih link forumnya :
http://www.amikom.info/10-anti-virus-uru…
http://anti-virus-software-review.topten…
Sekalian nih gw kasih download linknya Kaspersky :
http://www.soft82.com/get/download/Windo…
Nih program ada self protectionnya pas lo mo install,fungsinya utk mencegah virus masuk ke programnya.Ada beberapa virus yag pas qt install AV masuk ke program AV yg qt install.
Kenapa? Biar klo di scan, AV ga ngenalin tuh virus. Bahayakan?
Coba aja deh, pasti ga nyesel.

2. Cara 2 : – PC lw harus bersih dulu dari tu virus, terserah mo diinstall ulang ato pake cara lain, tapi kalo saran gw lw taro HD lw di PC yang bersih, jadikan slave
– bis itu scan tu HD dari pc yang bersih itu dengan antivirus apa aja, asalkan yang diupdate (terbaru lho ya)
– ato kalo lw mau, hilangkan file yang dicurigai sebagai virus, dengan linux Live CD (cari artikelnya sendiri deh tentang linux live CD), wa sih biasanya pake knoppix atoga Ubuntu.
– kalo dah bersih tu HD, matikan autorun flashdisk, start-Run, ketik gpedit.msc, administrative templates-system-klik kanan-properties turn off autoplay-Enable-on All drive,Ok
-Munculkan file2 yang disembunyikan, masuk ke windows explorer, pilih tools-Folder Options-view-klik show hidden files, hilangkan ceklist hide protected operating….,Ok
– ato pake cmd, ketik attrib -s -h f:\*.* /s /d (dimana f: adalah drive flashdisk tsb)
– hapus deh tu file
– untuk mencegah file autorun flashdisk, gunakan tools anti autorun seperti ninja pendisk (freeware) di http://nunobrito.eu/ninja/ninja.exe
yang lainnya http://www.10001downloads.com/s/anti-aut…

3. Cara 3 : flashdisk jangan di colokin dulu, trus di kompi kamu autorunnya di disabled aza dari run ketik gpedit.msc klik system template cari autoplay, trus di system 32 rename file mvbs60 dan 50.
udah deh pasti virusnya gak bakal aktif……. :> trus colokin FD kamu pake antivirus PC tool yang free aza pasti mati deh tuh virus, met mcoba…..

4. Cara 4 : coba deh pake ansav masuk ke plugins-process images finder klik finds process images by… pilih chek all images terus Klik vb process & kill packed process, balik lagi ke ansav-plugins-malltrack, proses malltrack akan mencari file yg sejenis dgn virus. caranya pd sample filelist add file yg kamu anggap virus atau bisa jg dgn cara drag n drop terus search kalo udah ketemu tinggal delete jangan lupa hapus jg file autorun.ini pd setiap drive yg biasanya beratribut hidden, bisa juga pake malltrack buat nyari &
ngedelete file yg sejenis dgn file autorun.ini, kalo ansav ga bisa ngedelete file2 virus tsb coba delete secara manual, buat memudahkn kamu nyari file2 virus tsb tampilkan smua file hidden & file system caranya dr explorer masuk tab tool-folder options-view good luck!

5. Cara 5 : Untuk mematikan (kill process) virusnya..
Pakai saja The Killer Machine, atau saya biasanya pake What’s Running, silakan doanload aja dari sini :
http://www.whatsrunning.net/whatsrunning…
Kamu install, lalu cari aja process yang mencurigakan, yang bukan milik wondows dan bukan program2 yang kamu install.
kalo program yang kamu matikan benar2 program virus, maka jika kamu hapus file .VBS yang ada diflashdisk, pasti nggak akan balik lagi. kalo masih balik, berarti keliru.

setelah program virus di kill / matikan, maka langkah selanjutnya adalah membersihkan FlashDisk.
misal drive flasdisk kamu adalah Drive F: maka coba kamu buka CommandPrompt, lalu pindah drive ke F: caranya ketik aja F: -| (ketik F titik dua, lalu enter), maka sekarang kamu berada/aktif di drive F, lalu kamu jalankan perintah untuk mereset semua attribut file, coba ketikkan :

attrib *.* -s -h -r -s /s /d

lalu enter, tunggu beberapa saat, sampai muncul prompt lagi
setelah itu kamu hapus file .VBS, file autorun.inf, dan file *.COM dan *.EXE yang mencurigakan, bukan program kamu dari flashdisk.

jadi intinya kamu bersihkan dulu komputernya, karena biangnya ada disitu. baru kamu bersihkan flashdisk mu. kalo flash disk dulu ya nggak akan bersih, pasti balik lagi, dan lagi. OK, semoga sukses!

SKRIPSI KIMIA

Sep 20, 2023   //   by joseph   //   Blog  //  1 Comment

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJABAKTERI PATOGEN YANG DISEBARKAN OLEH LALAT RUMAH (Musca domestica, L) DI RUMAH SAKIT KOTA PEKANBARU

abstraks:

Penelitian ini membahas tentang penerapan pembelajaran strategi inkuiri untuk mencapai ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X MAN 2 Model Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran strategi inkuiri dapat mencapai ketuntasan belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah kelas X.1 MAN 2 Model Pekanbaru dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Pengumpulan data diambil dari hasil post test pada kelas eksperimen tersebut. Setelah dilakukan analisis data maka diperoleh ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,5 % berarti ketuntasan belajar siswa telah tercapai.

BAKTERI PATOGEN YANG DISEBARKAN OLEH
LALAT RUMAH (Musca domestica, L) DI RUMAH SAKIT KOTA PEKANBARU

SKRIPSI

Guna Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat S-1 Pendidikan Biologi

Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

OLEH :

MARYANTUTY
O310648

PROGARAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMPENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2007
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

KANDUNGAN KIMIA MINYAK ATSIRI TUMBUHAN Pandanus amaryllifolius Roxb

ABSTRAK

Zayyanti Dinal Husna, Kandungan Kimia Minyak Atsiri Pandanus amaryllifolius Roxb. (Dibawah bimbingan Drs. Dede Sukandar, M.Si. dan S. Hermanto, M.Si.)

Telah dilakukan penelitian mengenai “Kandungan Kimia Minyak Atsiri Tumbuhan P. amaryllifolious Roxb.” Sampel P. amaryllifolius Roxb. diambil dari desa Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang, Banten pada bulan Desember 2006. Dan Identitas biologi tumbuhan tersebut ditentukan oleh staf Herbarium Bogoriense, Bogor. Produksi minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. menggunakan teknik distilasi pada temperatur ± 750C. Uji kemurnian minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. ditentukan berdasarkan sifat fisiknya (berat jenis, indeks bias, dan titik didih). Penentuan struktur minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. dilakukan dengan metode GC-MS Merck Shimadzu QP 2010 yang dilengkapi kolom Rtx-1MS pada suhu 2000C, laju alir gas pembawa helium 50 mL/menit, suhu injektor dan detektor 2300C, pada kondisi tersebut diperoleh waktu retensi minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. 21,088 menit dengan luas area 4,72 % dari luas area keseluruhan, kemudian didapatkan pola spektrum massa dietil ester pthalat (m/z = 222). Karakterisasi selanjutnya dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan empat fase pengembang yaitu metanol : air (4 : 1); kloroform : etil asetat : metanol (4 : 1 : 5); metanol : etil asetat : air (5 : 4 : 1); dan kloroform : metanol (2 : 3). Hasil dari TLC dilanjutkan ke spektrofotometer UV spektro dan UV-vis Merck Perkin Elmer Lambda 25, setelah dilarutkan dengan metanol. Data spektrofotometer UV spektro dan UV-vis menunjukkan bahwa minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. memiliki absorpsi maksimum pada panjang gelombang ± 280 nm dan khas untuk senyawa aromatis.

Kata kunci: P. amaryllifolius Roxb., distilasi, GC-MS, KLT, UV spektro-Uv vis.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia termasuk tujuh negara di dunia yang memiliki 54% dari seluruh sumber daya genetik tumbuhan. Keanekaragaman genetik ini merupakan aset nasional dan sangat berharga jika ditinjau dari senyawa kimia bahan alam yang dikandungnya. Namun demikian potensi kimia dari sebagian sumber daya genetik ini belum banyak diselidiki. 1
Hutan tropik Indonesia memiliki 20.000 spesies tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi baru sekitar 1.500 spesies yang telah diteliti kandungan kimianya. 2

Pemrosesan Plastik Foam Mikroseluler Yang Ramah Lingkungan

abstraks:

Jurursan : Teknik Kimia
Pemrosesan plastik mikroseluler merupakan pengembangan pemrosesan plastik selular yang memiliki karakteristik fisik yang lebih baik di samping prosesnya yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan. Pemrosesannya dipengaruhi oleh kondisi operasi, seperti temperatur dan tekanan penjenuhan, temperatur foaming, serta waktu foaming.
Penelitian pemrosesan plastik mikroseluler ini dilakukan pada temperatur penjenuhan : 398.15, 403.15, 413.15, 423.15, dan 433.15 K, sedangkan tekanannya divariasi dari 10 MPa hingga 22 MPa. Metode penelitiannya adalah sebagai berikut, pertama melakukan penjenuhan sampel polimer di dalam tangki penjenuhan dengan gas nitrogen. Selanjutnya sistem PP-N2 dikondisikan dalam keadaan superkritis dengan cara menaikkan temperatur dan tekanan diatas keadaan kritisnya.. Setelah waktu penjenuhan tercapai, dilakukan dekompresi mendadak. Sampel segera dikeluarkan dari tangki dan kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan analisa Difraksi X-Ray dan Buoyancy untuk mengetahui derajat kristalinitas dan densitas. Pada prosedur foaming, setelah dekompresi sampel secara cepat dipanaskan
hingga di atas temperatur lelehnya selama lima (5) detik dan diakhiri dengan mengalirkan gas pendingin N2. Selanjutnya dilakukan analisa SEM untuk mengetahui struktur sel dari foam polipropilen yang dihasilkan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kristalinitas polipropilen cenderung naik seiring dengan naiknya tekanan penjenuhan antara 10 – 22 MPa pada temperatur penjenuhan tetap 398.15 K, sementara densitas bulk-nya cenderung menurun. Pada proses foaming dengan metode quick heating yang dimodifikasi, kenaikan tekanan penjenuhan hingga 12 MPa akan menurunkan diameter rata-rata dan densitas sel, sedangkan pada tekanan penjenuhan 12 – 14 MPa diameter rata-rata sel meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan penjenuhan, sementara densitas sel-nya menurun. Pada kondisi ini juga terjadi kenaikan rasio ekspansi volum.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya jaman, perhatian masyarakat terhadap pola hidup sehat semakin meningkat. Hal ini mendorong masyarakat lebih selektif dalam hal pemilihan produk. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini, maka diperlukan produk yang sehat baik ketika dalam pemrosesan, pengemasan, sampai bisa dikonsumsi. Untuk memenuhi syarat sehat dalam pengemasan diperlukan
pengembangan bahan kemasan (packaging) yang aman bagi kesehatan, salah satunya adalah foam plastik mikroseluler. Pemrosesan foam plastik mikroseluler

ESTER ASAM LEMAK

abstraks:

Ester asam lemak dialam terdapat dalam bentuk ester antara gliserol dengan asam lemak ataupun terkadang ada gugus hidroksilnya yang teresterkan tidak dengan asam lemak tetapi dengan phospat seperti pada phospolipid. Disamping itu ada juga ester antara asam lemak dengan alkoholnya yang membentuk monoester seperti terdapat pada minyak jojoba.

1. PENDAHULUAN
Ester asam lemak dialam terdapat dalam bentuk ester antara gliserol dengan asam lemak ataupun terkadang ada gugus hidroksilnya yang teresterkan tidak dengan asam lemak tetapi dengan phospat seperti pada phospolipid. Disamping itu ada juga ester antara asam lemak dengan alkoholnya yang membentuk monoester seperti terdapat pada minyak jojoba.
Ester asam lemak sering dimodifikasi baik untuk bahan makan maupun untuk bahan surfaktan, aditif, detergen dan lain sebagainya [Endo, dkk, 1997]. Modifikasi ester asam lemak dapat dilakukan dengan beberapa cara.
a. Esterifikasi

PENENTUAN KADAR SODA YANG HILANG DI TAHAP PENCUCIAN IV PADA PROSES PEMBUATAN PULP

abstraks:

Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, diantaranya adalah kebutuhan sandang dan kertas. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka meningkat pula kebutuhan akan sandang dan kertas.
Permintaan akan kebutuhan kertas semakin meningkat, sehingga perlu didirikan suatu perusahaan atau pabrik yang bergerak di bidang produksi pulp. Dengan melihat sumber daya alam Indonesia yang kaya akan bahan baku pulp maupun kertas mendorong didirikannya suatu pabrik pulp dan rayon yang bernama P.T. INTI INDORAYON UTAMA.
Salah satu bagian penting dalam proses pembuatan pulp ialah proses pencucian (washing). Proses pencucian dilakukan setelah melewati proses pemasakan (digester). Pada proses pencucian tahap IV akan diperiksa kadar soda yang tertinggal di dalam pulp dengan parameter Soda Loss. Dimana kadar soda yang layak pada pulp agar produksi pulp layak unrtuk diperdagangkan biasanya maksimal 10 kg/ton pulp. Soda ini akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas, keputihan dari pulp yang dihasilkan.
PENENTUAN KADAR SODA YANG HILANG DI TAHAP PENCUCIAN IV PADA PROSES
PEMBUATAN PULP DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, diantaranya adalah kebutuhan sandang dan kertas. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka meningkat pula kebutuhan akan sandang dan kertas.

KARAKTERISASI KOMPONEN UTAMA MINYAK ATSIRI HASIL DESTILASI AIR DARI DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) SEGAR DAN YANG DICURIN

abstraks:

KARAKTERISASI KOMPONEN UTAMA MINYAK ATSIRI HASIL DESTILASI AIR DARI DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) SEGAR DAN YANG DICURING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen utama minyak atsiri daun salam (Eugenia polyantha Wight.) segar dan yang dicuring serta komposisi komponen utamanya. Proses curing dilakukan dengan variasi waktu 2 hari dan 4 hari. Minyak atsiri daun salam diisolasi dengan metode destilasi air, kemudian destilatnya diekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Karakterisasi komponen utama dilakukan dengan metode Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-SM). Rendemen minyak atsiri daun salam segar, daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari secara berturut-turut sebesar 0,072%, 0,064% dan 0,059%. Minyak atsiri daun salam segar, daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari mempunyai komponen utama yang sama dengan komposisi berbeda, yaitu kaprilaldehid, cis-4-dekenal, n-dekanal, α-humulen, trans-kariofilen, sitronelol, farnesol, dan nerolidol. Persentase komponen nerolidol dalam minyak atsiri hasil destilasi air lebih besar dibandingkan dalam minyak atsiri hasil destilasi uap menurut literatur. Selama proses curing, komposisi kaprilaldehid, n-dekanal, trans-kariofilen dan farnesol meningkat, sedangkan komposisi cis-4-dekenal, sitronelol, α-humulen, dan nerolidol menurun. Minyak atsiri daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari menunjukkan adanya komponen baru yaitu linalool, bornil asetat dan pinokarveil asetat. Perubahan komposisi komponen utama dan adanya komponen baru disebabkan adanya biotransformasi suatu komponen menjadi komponen lain.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman salam merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan banyak ditemukan di Burma, Malaysia dan Indonesia. Daun dari tanaman salam biasanya digunakan untuk penyedap aroma masakan (Katzer, 2004). Daun salam juga dapat digunakan sebagai obat katarak, stroke, asam urat, kolesterol, diabetes, gatal-gatal, dan radang lambung (Wijayakusuma, 2002).

STUDI PENENTUAN LOGAM Cu DAN Zn PADA TANAMAN KEDELAI SCR SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI KEC. TRIMURJO KAB. LAMPUNG TENGAH

abstraks:

Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia. Kedelai mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai sumber bahan makanan seperti tempe, minyak, kecap dan sebagainya.
Untuk meningkatkan produksi biasanya petani menggunakan pupuk kimia dalam jumlah besar. Penggunaan pupuk kimia dalam jumlah besar dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Pupuk kimia dapat mengandung logam berat dalam jumlah tinggi dan kegunaannya dapat meningkatkan konsentrasinya di dalam tanah serta bahayanya terhadap mahluk hidup (Salam AK, 1997). Salah satu kandungan logam berat dalam pupuk kimia yang digunakan petani adalah tembaga (Cu) dan seng (Zn).
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dalam tanaman kedelai di kecamatan Trimurjo secara Spektrofotometer Serapan Atom.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kandungan Cu pada bagian tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo, akumulasi terbesar terdapat pada akar yaitu 30,69 mg/g. Sedangkan
akumulasi terkecil tanaman kedelai terdapat pada daun yaitu 10,77 mg/g. Dalam buah/biji tanaman kedelai, kadar Cu yang didapat yaitu 24,14 mg/g; (2) Kandungan Zn pada bagian tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo, akumulasi terbesar terdapat pada biji yaitu 69,54 mg/g. Sedangkan
akumulasi terkecil tanaman kedelai terdapat pada tanah yaitu 32,99 mg/g. Dalam buah/biji tanaman kedelai, kadar Cu yang didapat yaitu 69,54 mg/g; (3) Data dari kandungan Cu dan Zn pada buah/biji tanaman kedelai di sebagian wilayah tanaman kedelai menunjukkan bahwa buah/biji tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo di indikasikan cukup dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia. Sebagai bahan pangan pokok sebagian besar penduduk Indonesia, tanaman kedelai menjadi prioritas utama dalam pembangunan pertanian.
Berdasarkan luas panen, di Indonesia kedelai menempati urutan ke-3 sebagai tanaman palawija setelah jagung dan ubi kayu. Rata-rata luas pertanaman per tahun sekitar 703.878 ha, dengan total produksi 518.204 ton. Pertanian modern dengan tuntutan produksi yang tinggi, khususnya di lahan dengan

PENGEMBANGAN SENSOR GAS HIDROGEN SULFIDA BERBASIS REAGEN KERING TIMBAL ASETAT

abstraks:

Dry reagen of lead acetate/PVC has been developed as hydrogen sulphide sensor. In this work, lead acetate/PVC shows good response toward H2S via it’s color change from white to black. Rapid sensor response has been observed for high concentration of H2S (for 114,4 ppm,the response time was ±2 hours) and reverse.

The sensor has limit detection of 47,2 ppm with linear range in the 47 – 115 ppm. The sensor can be regenerated with HNO3 6M for 4 times.

Keywords: H2S sensor, dry reagen lead acetate, PVC, intensity of turbidimetry.

PENDAHULUAN
Gas H2S merupakan produk dari reaksi asam dengan sulfida logam, dengan tingkat toksisitas yang tinggi. Untuk mengetahui keberadaaan serta kadar gas H2S di alam, salah satu caranya dapat dilakukan dengan melakukan monitoring udara, yang diawali dengan pendeteksian (pensensoran) dan dilanjutkan dengan penentuan kadarnya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ilmuwan kimia telah berhasil mengembangkan beberapa metode yang praktis dan sederhana, untuk mendeteksi keberadaan gas H2S baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh praktis yang telah berhasil

PREPARASI MEMBRAN NATA DE COCO-ETILENDIAMIN DAN STUDI KARAKTERISTIK PENGIKATANNYA TERHADAP ION Cu2+

abstraks:

Preparasi dilakukan melalui tiga tahap, meliputi: degradasi mekanik nata de coco, aktivasi menggunakan asam sulfat, dan modifikasi menggunakan etilendiamin. Membran nata-en menunjukkan perilaku yang berbeda dengan dua tipe membran dari tahap preparasi sebelumnya, dalam hal sifat mekanik dan strukturnya. Membran nata murni memiliki sifat mekanik kuat, nata teraktivasi cenderung rapuh, sedangkan nata-en bersifat sangat kuat. Spektra infra merah dari tipe tiga membran (nata murni, nata teraktivasi, dan nata-en) secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan, namun dalam spektra UV-VIS terjadi pergeseran panjang gelombang maksimum dari masing-masing membran.
Membran nata murni memiliki panjang gelombang maksimum pada 265 nm, nata teraktivasi pada 280 nm, sedangkan membran nata-en pada 290 dan 295 nm, masing-masing untuk nata-en yang dipreparasi dengan lama aktivasi 10 menit dan 30 menit. Membran nata-en mengalami degradasi struktur, baik didalam air maupun dalam etanol dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk degradasi, masing-masing 2×15 menit dan 3×15 menit. Setiap parameter penelitian memiliki pengaruh pada kemampuan membran nata-en untuk mengikat ion Cu(II).
Membran nata-en menunjukkan kemampuan pengikatan ion Cu(II) paling optimum pada saat di preparasi menggunakan 2 M asam sulfat selama 30 menit dan konsentrasi etilendiamin 1,6 M.

Kata kunci: Nata de coco, etilendiamin, membran nata de coco-etilendiamin
(nata-en), ion Cu2+.

I. PENDAHULUAN
Nata de coco adalah produk komersial dalam industri makanan yang sangat digemari karena bermanfaat untuk memperlancar pencernaan dan cocok untuk menu diet. Hal ini disebabkan oleh kandungan seratnya yang tinggi. Secara kimiawi, serat yang terkandung di dalam nata de coco adalah selulosa. Sementara itu, studi mengenai selulosa sudah sangat meluas baik terhadap senyawaan selulosa itu sendiri maupun terhadap senyawa-senyawa turunannya.
Sato, T., et al (1988) dari Universitas Tokyo telah mengembangkan

DETERMINASI GAS H2S SECARA OPTIK MENGGUNAKAN REAGEN KERING TIMBAL ASETAT DENGAN TEKNIK SOL-GEL

abstraks:

Sensor gas H2S yang berbasis reagen kering sol-gel timbal asetat pada temperatur ruangan telah berhasil dibuat. Sensor ini digunakan untuk mengukur konsentrasi gas H2S di udara. Sol-gel yang dihasilkan memiliki kondisi fisik berwarna putih keruh, membrannya kaku dan memiliki ketebalan 0,45mm.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sebagai berikut: perubahan warna dari putih keruh menjadi abu-abu gelap dengan waktu respon sensor sekitar 67,52 detik. Sensor reagen kering ini mempunyai daerah konsentrasi linier 0-58,80 ppm dan memiliki reprodusibilitas yang tinggi ditunjukkan oleh koefisien variasi sebesar 0,107%. Sensor dengan sol-gel ini memiliki batas deteksi 12,66 ppm dan tingkat sensitivitasnya sebesar 0,0293.
Karakteristik yang dimiliki sensor reagen kering tersebut dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk memonitor gas H2S dan sol-gel ini merupakan sensor sekali pakai.

Kata Kunci: sensor reagen kering, gas H2S, timbal asetat, sol-gel

Pendahuluan
Pencemaran udara dapat diartikan berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan normalnya, dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga akan mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman.
Sejalan dengan perkembangan industri pada daerah perkotaan, kesetimbangan komposisi udara terganggu bahkan komposisinya berubah yaitu dengan masuknya zat-zat pencemar seperti polutan. Gas H2S merupakan salah satu polutan udara yang bersifat toksik (Manahan, 1994). Oleh karena itu perlu suatu cara untuk memonitor kadar gas H2S di udara.

MODIFIKASI MEMBRAN POLY(VINYL ALKOHOL)-SULFONASI DENGAN SERBUK KAYU JATI (Tectona grandis) UNTUK ADSORPSI LOGAM BERMUATAN +1, +2

abstraks:

Poly(vinyl Alkohol)/PVA disintesis dari Poly(vinyl Asetat secara alkoholisis. PVA adalah amorf, tetapi mendekati serat kristalin, struktur rantainya adalah ataktik. PVA dapat larut dalam air, kelarutannya lambat dalam air dingin dan akan lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi. Crosslink pada Poly(vinyl Alkohol) akan menyebabkan pertambahan viskositas sehingga menjadi produk yang tidak larut (Billmayer, 1991).

Sulfonasi Poly(vinyl Alkohol) dengan asam sulfat pekat menghasilkan suatu resin penukar ion (Dorfner, 1991). Jati (Tectona grandis) merupakan salah satu jenis kayu yang mempunyai sifat fisik terutama adalah resisten terhadap air, kuat dan tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu jati mengandung tiga komponen utama, yaitu; selulosa, hemiselulosa dan lignin. Komposisi kimia dari jati adalah 39-57 % selulosa, 7-13 % hemiselulosa (pentosan) dan 29-39 % lignin (Fengel & Wegener, 1995). Baird (1995) menyampaikan bahwa selulosa,

Profil Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dalam Cangkang Kupang Beras (Tellina versicolor)

abstraks:

(Studi Kasus Pada Kupang Beras di Pantai Kraton, Pasuruan, Jawa Timur) Penelitian profil kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang beras (Tellina versicolor) sebagai studi kasus pada kupang beras di pantai Kraton, Pasuruan, Jawa Timur telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui keberadaan dan kadar logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang beras serta fluktuasinya selama 3 bulan (Juli, Agustus, September 2002). Pengambilan sampel kupang beras menggunakan teknik acak sederhana. Larutan sampel cangkang kupang dianalisa dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang. Kandungan rata-rata logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang secara berurutan mulai bulan Juli sampai September adalah 2,950 ppm, 0,867 ppm, 0,201 ppm, 0,050 ppm, 2,313 ppm dan 0,773 ppm. Profil kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang berfluktuatif selama 3 bulan (Juli, Agustus, September 2002).

Kata Kunci : Cangkang Kupang Beras, Kadar Timbal (Pb).

PENDAHULUAN
Kupang merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain diambil bagian dagingnya untuk dimakan, cangkang kupang juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pakan ternak. Ada dua jenis kupang yang biasa ditangkap oleh penangkap kupang yaitu kupang putih atau kupang beras (Tellina versicolor) dan kupang merah (Corbula faba). Kupang putih atau kupang beras merupakan jenis kupang yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat (Purwati, 2001).
Kupang mempunyai habitat di laut. Cara hidup kupang bergerombol di

PROFIL KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI ( Hg ) dan TEMBAGA (Cu) dalam DAGING KUPANG BERAS

abstraks:

Profil Kandungan logam berat Merkuri (Hg) dan Tembaga (Cu) dalam daging Kupang Beras (Tellina versicolor) (studi kasus pada kupang beras yang dipasarkan di Kraton, Pasuruan). Penentuan logam berat Hg dan Cu dalam daging kupang beras telah dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Profil Kandungan logam Hg dan Cu menunjukkan fluktuasi kandungan logam berat tersebut dalam periode tertentu, yaitu dari bulan April sampai bulan Juni 2002, yang diamati setiap dua minggu sekali. Dalam penentuan logam Hg, sampel daging kupang yang belum dikeringkan didestruksi dengan asam nitrat pekat yang dipanaskan dalam labu alas bulat dengan kondensor pendingin, di atas mantel pemanas, pada suhu 90o – 120o C. Kemudian diukur kandungan Hgnya dengan spektrofotometri Serapan Atom tanpa nyala.Adapun untuk Cu, daging kupang dikeringkan terlebih dahulu dalam oven, kemudian didestruksi dengan asam nitrat pekat yang dipanaskan diatas penangas air, kemudian ditentukan dengan spektrofotometer Serapan Atom dengan nyala udara – asetilene. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa di dalam daging kupang beras tidak mengandung logam berat Hg dan kandungan logam berat Cu adalah 0,711 mg/kg, 0,607 mg/kg, 0,7870 mg/kg, 0,433 mg/kg, 0,95 mg/kg, dan 0,641 mg/kg. Dari hasil tersebut diketahui bahwa kandungan logam berat Cu dalam daging kupang tersebut berfluktuatif Kata kunci: Kupang beras, kadar logam berat Hg dan Cu, spektrofotometri serapan atom.

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laut merupakan tempat bermuaranya berbagai saluran air termasuk sungai. Dengan demikian, laut akan menjadi tempat terkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran air. Banyak industri atau pabrik yang membuang limbah industrinya ke sungai tanpa penanganan atau mengolah limbah terlebih dahulu dan juga kegiatan rumah tangga yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah berbahaya ini terbawa ke laut yang selanjutnya mencemari laut (Yanney, 1990).
Logam–logam yang mencemari perairan laut banyak jenisnya, diantaranya

SKRIPSI KEDOKTERAN

Sep 16, 2023   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEDATON

ABSTRAK

Oleh

Ferdi Firdiansyah

Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah nasional yang perlu mendapatkan prioritas utama khususnya bagi ibu hamil. Masa kehamilan ini merupakan masa yang berbahaya bagi bayi/balita karena terdapat risiko infeksi yang lebih tinggi selama proses ini, dan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sejak ibu merasa hamil. Selain itu, pengetahuan yang baik serta sikap yang mendukung merupakan salah satu faktor yang berhubungan terhadap perilaku,untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan. Hipotesis yang diajukan ialah adanya hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data primer dari wawancara terpimpin dengan kuisioner serta data sekunder dari rekam medik (keadaan sehat ibu hamil). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung pada tanggal 28 November 2007 – 10 Januari 2008. Populasi penelitian ialah seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung dengan kriteria inklusi: mulai dari ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas, sampai ibu hamil dengan keadaan normal dengan umur kehamilan trimester III. Semua populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi digunakan sebagai sampel, sehingga diperoleh sampel sebanyak 106 orang. Analisis data secara bivariat menggunakan uji statistik Chi Square dan uji korelasi Koefisien Kontingensi dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengetahuan ibu hamil dari seluruh sampel paling banyak memiliki pengetahuan yang baik, yaitu sebanyak 58 orang (54,7%). Sikap Ibu hamil dari seluruh sampel, memperlihatkan sikap yang mendukung sebanyak 51 orang (48,1%), sedangkan perilaku kunjungan pemeriksaan ibu hamil yang tinggi sebanyak 61 orang (57,5%). Uji statistik memperlihatkan bahwa adanya hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan

Kata kunci : Pengetahuan ibu hamil, Sikap ibu hamil, Perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI PARU NON tuberkulosis dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika di laboratorium mikrobiologi

abstraks:

Penyakit infeksi paru merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi. Penegakkan diagnosa secara cepat dan tepat serta pemilihan antibiotika berdasarkan uji kepekaan akan sangat membantu dalam pelaksanaan dan terapi. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman tentang kuman-kuman penyebab infeksi paru dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mikroorganisme penyebab infeksi paru non tuberkulosis dan pola kepekaannya terhadap beberapa antibiotika.

Sebuah penelitian deskriptif retrospektif telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan mikrobiologis penderita infeksi paru non tuberkulosis di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 permintaan pemeriksaan mikrobiologis yang mencantumkan diagnosis klinis sebagai infeksi paru non tuberkulosis, sebagian besar ditegakkan diagnosis sebagai bronkopneumonia ( 69,42 % ), bronkitis kronik ( 20 % ), bronkiektasis ( 4,7 % ), bronkitis akut ( 3,53 % ) dan abses paru ( 2,35 % ). Dari hasil kultur kuman dapat ditemukan dan diidentifikasikan sebagai kuman penyebab yang utama adalah Streptococcus pneumoniae ( 57,14 % ), diikuti Klebsiella pneumoniae ( 30,62 % ), Staphylococcus aureus ( 6,12 % ), Pseudomonas sp. ( 4,08 % ), dan Proteus sp. ( 2,04 % ). Pola kepekaan kuman-kuman penyebab infeksi paru non tuberkulosis menunjukkan kepekaan yang rendah terhadap obat-obat antibiotika standar, kecuali chloramphenicol yang masih sensitif untuk beberapa kuman tertentu. Adapun untuk obat-obat antibiotika baru seperti meropenem, cefotaxim, sulbactam, dan ciprofloxacin masih memiliki kepekaan yang tinggi.

Kuman-kuman penyebab infeksi paru sudah menunjukkan derajat resistensi yang meningkat terhadap antibiotika standar. Maka sebaiknya digunakan antibiotika generasi baru pada penderita infeksi paru non TB sehingga dapat dihindari pemborosan waktu dan biaya pengobatan.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi paru merupakan penyakit infeksi yang paling sering ditemukan dimasyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit infeksi paru berkisar 60-80 % dari seluruh penyakit paru, sedangkan sisanya 20-40 % adalah penyakit non infeksi (Tjandra, 2001).

Pengaruh Teknik Relaksasi Bernafas Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Pasien Inpartu Kala I

abstraks:

Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (WHO, 2003).
Rasa nyeri pada persalinan dalam halini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, peruabahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatas I maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Bobak, 2004).Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia dan kartisol yang menaikkan dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama. Adapun nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengharuhi sverifikasi sirkulasi maupun metabolisme yang harus segera diatasi karma dapat menyebabkan kematian gania (Rosemary Mander, 2003).

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melaluiu tercitpanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seuruh wilayah Republik Indonesia.

PENILAIAN STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT MELALUI KEPATUHAN PROSEDUR KERJA DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

abstraks:

Peningkatan standar pelayanan kesehatan dari RSGM FKG Universitas Jember dibutuhkan agar RSGM memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Penelitian tentang penilaian standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan prosedur kerja dilakukan di RSGM FKG Universitas Jember untuk mengetahui standar pelayanan rumah sakit yang diukur dari kepatuhan prosedur kerja yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat profesi FKG Universitas Jember dalam melakukan perawatan pulpektomi pada Laboratorium Konservasi Gigi, perawatan ekstraksi gigi pada Laboratorium Bedah Mulut, perawatan pembersihan karang gigi (scalling) pada Laboratorium Periodonsia dan perawatan ulkus traumatikus pada Laboratorium Oral Medicine (OM)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehat adalah keadaan sejahtera, baik dari segi badan, mental spiritual (dirinya sendiri) maupun segi sosial budaya (lingkungannya). Sehat merupakan kehendak semua pihak, tidak hanya oleh perorangan, tetapi oleh keluarga, kelompok dan masyarakat. Keadaan sehat membutuhkan banyak hal, salah satu diantaranya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Azwar, 1996).

MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI PARU NON TUBERKULOSIS DAN KEPEKAANYA TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RS DR. M. DJAMIL PADANG PADA TAHUN 2006

abstract

OLEH:

RAMADHANIATI

Penyakit infeksi paru merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi. Penegakkan diagnosa secara cepat dan tepat serta pemilihan antibiotika berdasarkan uji kepekaan akan sangat membantu dalam pelaksanaan dan terapi. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman tentang kuman-kuman penyebab infeksi paru dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mikroorganisme penyebab infeksi paru non tuberkulosis dan pola kepekaannya terhadap beberapa antibiotika.

Sebuah penelitian deskriptif retrospektif telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan mikrobiologis penderita infeksi paru non tuberkulosis di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2006.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 permintaan pemeriksaan mikrobiologis yang mencantumkan diagnosis klinis sebagai infeksi paru non tuberkulosis, sebagian besar ditegakkan diagnosis sebagai bronkopneumonia ( 69,42 % ), bronkitis kronik ( 20 % ), bronkiektasis ( 4,7 % ), bronkitis akut ( 3,53 % ) dan abses paru ( 2,35 % ). Dari hasil kultur kuman dapat ditemukan dan diidentifikasikan sebagai kuman penyebab yang utama adalah Streptococcus pneumoniae ( 57,14 % ), diikuti Klebsiella pneumoniae ( 30,62 % ), Staphylococcus aureus ( 6,12 % ), Pseudomonas sp. ( 4,08 % ), dan Proteus sp. ( 2,04 % ). Pola kepekaan kuman-kuman penyebab infeksi paru non tuberkulosis menunjukkan kepekaan yang rendah terhadap obat-obat antibiotika standar, kecuali chloramphenicol yang masih sensitif untuk beberapa kuman tertentu. Adapun untuk obat-obat antibiotika baru seperti meropenem, cefotaxim, sulbactam, dan ciprofloxacin masih memiliki kepekaan yang tinggi.

Kuman-kuman penyebab infeksi paru sudah menunjukkan derajat resistensi yang meningkat terhadap antibiotika standar. Maka sebaiknya digunakan antibiotika generasi baru pada penderita infeksi paru non TB sehingga dapat dihindari pemborosan waktu dan biaya pengobatan.

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Penyakit infeksi paru merupakan penyakit infeksi yang paling sering ditemukan dimasyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit infeksi paru berkisar 60-80 % dari seluruh penyakit paru, sedangkan sisanya 20-40 % adalah penyakit non infeksi (Tjandra, 2001).

DAYA HAMBAT VITAMIN C TERHADAP KERUSAKAN MEMBRAN SEL DARAH MERAH AKIBAT FOTOSENSITISER OFLOKSASIN YANG DIINDUKSI ULTRAVIOLET

abstraks:

Ofloksasin merupakan derivat flouroquinolon yang memiliki efektivitas dan spektrum yang luas sebagai antibiotik, namun ofloksasin juga dapat berperan sebagai fotosensitiser sehingga menyebabkan fotohemolisis. Untuk dapat menghambatnya digunakan vitamin C. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh vitamin C sebagai penghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar ultraviolet (UV). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan empat l sel darah merah yang dimasukkan kemkelompok perlakuan, yaitu P0=10 dalam kotak tanpa radiasi UV. P1 = Kelompok yang di dalam tabung berisi l sel darah merah dengan penyinaran radiasi UV. P2 = Kelompok yangm10 l sel darah merah, 1 ml ofloksasin denganmdi dalam tabung berisi 10 lmpenyinaran radiasi UV. P3 = Kelompok yang di dalam tabung berisi 10 l vitamin C dengan penyinaranmsel darah merah, 1 ml ofloksasin dan 1 radiasi UV. Pengukuran hemolisis sel darah merah menggunakan metode = 546 nm. Berdasarkan uji statistiklspektrofotometri yang diukur pada ini disimpulkan bahwa vitamin C mempunyai peran dalam menghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar UV.

KATA KUNCI : Fotosensitiser, ofloksasin, vitamin C, hemoglobin.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Fotosensitisasi adalah reaktivitas suatu senyawa sensitiser terhadap substrat biologis akibat sinar buatan atau sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet. Apabila substrat biologis tersebut berupa membran sel darah merah hingga menyebabkan lisis, maka proses tersebut dinamakan fotohemolisis (1,2).

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI SISWA-SISWI SMA 2 PAYAKUMBUH

abstraks:

Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelemin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya aktivitas fisik, lingkungan dan kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994; Abdullah, 1994).

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia (Ichsan, 1988). Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif dan ekonomis (UU No.23 1992).
Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula (Yasrin, 1996). Manusia yang sehat dan memiliki tingkat kesegaran yang baik akan mampu berprestasi dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan meningkat (Pradono, 1999).

ANTIVIRUS TOP TEN

Sep 15, 2023   //   by admin   //   Blog  //  No Comments

Ranking antivirus

Program anti-virus yang baik seharusnya mudah digunakan pengguna awam, terutama dalam hal menggunakan dan instalasi. Program sebaiknya efektif dalam mencari dan mengindentifikasi virus / program2 jahat, seperti membersihkan atau mengisolasi file-file yang terinfeksi. Mereka (user) dapat lebih memahami dalam melakukan scan (pendeteksian) dan cukupnya support system yang tersedia, Jadi Kamu dapat mudah mendapatkan informasi tentang aktifitas software-software dan kemampuannya. Dibawah ini adalah point-point dari kriteria anti-virus yang dipakai oleh “TopTenREVIEWS” utk menilainya:

1.) Ease of Use – Software anti-virus yang Sangat sederhana dan mudah untuk digunakan, tanpa memperhatikan seseorang yang berpengalaman dibidang komputer atau pengetahuan tentang virus-virus.

2.) Effective at Identifying Viruses and Worms – Produk-produk Anti-virus yang terbaik mengindentifikasi file-file yang terinfeksi dengan cepat dari awal sampai habis dalam scanning secara real-time, pencarian virus-virus pada source-source yang bertumpuk lagi banyak, juga termasuk email, aplikasi instant message, web browsing and masih banyak lagi.

3.) Effective at Cleaning or Isolating Infected Files –Software-software anti-virus yang sungguh mampu membersihkan dengan teliti dan cermat, menghapus atau mengkarantina file-file yang terinfeksi—menjaganya dari penyebaran yang menyeluruh dari harddrive-harddrive atau dari network.

4.) Activity Reporting – Program-program anti-virus sebaiknya memberikan pemberitahuan tentang virus-virus yang ditemukan dengan segera secara “real-time scanners” dan juga melengkapi laporan yang “easy-to-read” dari hasil-hasil scan, memasukkan apa yang anti-virus itu temukan dan apa yang dilakukan dengan file-file yang terinfeksi.

5.) Feature Set – Fitur yang baik dalam patroli dan utk mengijinkan setelan software anti-virus agar menyediakan proteksi secara penuh. Program-progran yang baik itu memberikan bermacam-macam tool-tool yang bervariasi, dari “basic real-time scanning” sampai yang “advanced”, “heuristic scanning” dan “script blocking”—ketika itu sampai ke “virus protection”, Dan option-option yang bagus lebih banyak lagi.

6.) Ease of Installation and Setup – Program-program anti-virus sebaiknya sangat cepat dalam melakukan instalasi, membuat mudah utk cepat keluar dari instalasi beralih ke “initial scan” dengan hanya melakukan double-click pada mouse saja.

7.) Help Documentation – Software anti-virus yang High-end datang dengan banyaknya “help”, dilengkapi support via email, online chat atau “over the telephone”. Sebaiknya pula disediakan “online resources”, seperti “Dasar-dasar pengetahuan” dan FAQs (tanya-jawab) secara mudah-cepat dan help (bantuan) yang sesuai/tepat.

Untuk itu TopTenREVIEWS mengumumkan dari hasil benchmark-nya … siapa-siapa yang masuk 10 urutan teratas utk Top Ten 2007 :

1. BitDefender
2. Kaspersky
3. F-Secure Anti-Virus
4. PC-cillin
5. ESET NOD32
6. McAfee VirusScan
7. Norton AntiVirus
8. AVG AntiVirus
9. eTrust EZ Antivirus
10. Norman Virus Control

antivirus paling bagus

Sep 6, 2023   //   by joseph   //   Blog  //  1 Comment

sudah bertahun-tahun dan sudah berpuluh-puluh antivirus saya coba dan dari sekian banyak antivirus yang pernah aku coba akhirnya saya memutuskan untuk memakai AVG dan atau nod32.

kelebihan antivirus ini adalah ringan dan lebih ampuh untuk membunuh berbagai macam virus. meskipun masih ada juga virus yang lolos dari deteksi, namun kedua antivirus diatas dalam hal membasmi virus mereka tetap memiliki prosentase lebih besar dibanding antivirus yang lain.

untuk download AVG silakan klik link di bawah ini :

AVG 8 (28 MB)

untuk download nod32 silakan klik link yang ini :

NOD 32 V.3 (27 MB)

Pages:12345678»