Browsing articles tagged with "Campuran Archives - Page 3 of 8 - segalamacam.com"

INTERNET GRATIS APA INTERNET MURAH ?

May 13, 2025   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments
INI TRIK YANG SAYA DAPAT DARI WEB TETANGGA. SUDAH SETAHUN INTERNET GRATIS NDAK BISA LAGI KOK MASIH ADA AJA ORANG CARI-CARI INTERNET GRATIS. DASAR ORANG INDONESIA SENANGNYA YANG GRATIS-GRATIS (SAMA SEPERTI SAYA JUGA DING… HI… HI…).
TAPI PERLU SAYA KASIH TAHU BAHWA INTERNET GRATIS SEPERTI YANG TAHUN KEMARIN MEMANG SUDAH TIDAK ADA. KALO TETAP AJA ADA YANG JUAL ITU BERARTI BOHONG-BOHONGAN. SARAN SAYA SIH JANGAN CARI-CARI YANG GRATISAN PALING-PALING HANYA BUANG-BUANG WAKTU DAN TENAGA AJA DAN DIJAMIN PASTI KECEWA. KALO MAU YANG BENAR-BENAR GRATIS YA….. SILAKAN KLIK DISINI. SAYA JAMIN ANDA BISA PAKE INTERNET SEPUASNYA. dan ndak akan menyesal.

INI parameter yang digunakan untuk koneksi dgn chip/kartu StarOne, YANG KATANYA GRATIS… PADALAH BOHONG BESAR…..
nomor dial = #777
username/login= wap
password= wap
jika anda menggunakan mozilla pilih Tool=>option=>advanced=>network=>setting=>pilih manual proxy configuration, kemudian masukkan proxy berikut :
http proxy: 66.29.36.95 port: 554 atau 1745
tinggal daftar di http://pps.nntime.com/
kemudian centang use this proxy for all protocol.
proxy ini bagus karena bisa membuka halaman2 dengan ssl 128 bit seperti yahoomail,e-gold, gmail, internet banking, dan semuanya, tentu saja bisa membuka halaman friendster yang menjadi kegemaran anda
lakukan dial cdma anda, kemudian mulailah browsing….
good luck.
entah bener ato ndak, yang jelas trik internet starone model begini banyak banget di internet. Klo mau buktiin, cari aja di google pake keyword gratis star1 ato gratis sutarwan hehehe..

SKRIPSI ILMU KEPERAWATAN

Mar 31, 2025   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

EFEKTIFITAS TEHNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP

abstraks:

Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling umum terjadi pada individu dewasa, gangguan dan kesulitan tidur seringkali mengganggu lansia baik ketika memasuki tahap pertama tidur ataupun ketika tidur berlangsung. Salah satu upaya untuk mengatasi insomnia adalah dengan metode relaksasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik relaksasi progresif terhadap berkurangnya keluhan insomnia pada lansia di Panti Wredha Purbo Yuwono Kelampok Brebes.

Tehnik pengambilan data dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (Quasi Eksperiment), yaitu dengan menggunakan Non Equivalent Control Group Design..Dimana desain quasi eksperimen mempunyai kesamaan dengan Pre Test-Post Test Control Group Design. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 15 responden kelompok perlakuan serta 15 responden kelompok kontrol. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan menggunakan Mann Withney U Test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean rank pada pretest kelompok perlakuan 11,80, sedangkan posttest 19,20. berdasarkan analisis tersebut berarti bahwa ada pengaruh pemberian tehnik relaksasi progresif terhadap berkurangnya keluhan insomnia lansia di Panti Wredha Purbo Yuwono Klampok Brebes dengan p-value (sig. 2-tailed) = 0,007.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan lansia dapat melaksanakan relaksasi progresif secara rutin dan teratur serta tetap melaksanakan pola hidup sehat.

Kata kunci : Insomnia , tehnik relaksasi progresif
Daftar pustaka : 22 (1993-2007)

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

KARAKTERISTIK KEMATIAN PERINATAL PADA PUSKESMAS DIWILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2003

abstraks:

Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan dan fasilitas kesehatan yang bermutu secara adil dan merata diseluruh wilayah Republik Indonesia dan dapat mewujudkan bangsa yang mandiri maju dan sejahtera.
Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan kesejahteraan maka pemerintah telah menetapakan pola dasar pembangunan yaitu pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitik beratkan pada program-program pra-upaya kuratif dan rehabilitatif yang didukung oleh informasi kesehatan secara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun 2010. (Wijono,1999).

Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, maka strategi pembangunan kesehatan diarahkan pada misi pembangunan kesehatan yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, rata dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Akan tetapi keberhasilan pembangunan kesehatan menurut Azwar, 1996, tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan dukungan dari semua pihak serta sangat dipengaruhi oleh peran aktif semua pihak termasuk didalamnya pemerintah, masyarakat serta pihak swasta.
Oleh karena itu magang yang dilaksanakan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesahatan (STIK) Makassar sebagai suatu proses pembelajaran dalam rangka sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa STIK Makassar sebagai salah satu persyaratan akademis yang harus dipenuhi sebelum mahasiswa yang bersangkutan menyelesaikan studinya dan mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang aplikatif di lingkungan rumah sakit.
b. Terpapar dengan kondisi dan berbagai permasahalan faktual rumah sakit.
c. Mendapatkan pengalaman menggunakan metode analisis masalah yang tepat terhadap permasalahan rumah sakit.
d. Mendapat bahan atau data awal untuk dilanjutkan dan kiat-kiat dalam rumah sakit.
2. Bagi STIK Makassar
a. Menerima masukan untuk perbaikan atau penyempurnaan kurikulum.
b. Meningkatkan kerjasama dengan Depkes, Pemda dan Instansi Kesehatan.
3. Bagi Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN INJECTING DRUG USER (IDU)

abstraks:

Keluarga merupakan orang terdekat dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan / dalam keadaan sakit. Keluarga juga merupakan salah satu indikator dalam masyarakat apakah masyarakat sehat atau sakit (Efendi , 1998). Peran / tugas keluarga dalam kesehatan yang dikembangkan oleh ilmu keperawatan dalam hal ini adalah ilmu kesehatan masyarakat (Komunitas) sangatlah mempunyai arti dalam peningkatan dalam peran / tugas keluarga itu sendiri. Perawat diharapkan mampu meningkatkan peran keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga. (Friedman, ed 3, 1998 : 145)
Peran keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yaitu mampu mengambil keputusan dalam kesehatan, Ikut merawat anggota keluarga yang sakit, memodifikasi lingkungan, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada sangatlah penting dalam mengatasi kecemasan klien.(Friedman, 2003 : 146).
Penanggulangan Injecting Drug User (IDU) memang cukup sulit, perlu diperhatikan dari berbagai aspek, misalnya ketersediaan sarana kesehatan publik, hukuman bagi pengguna, pengedar dan berbagai cara yang lain. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui pendekatan keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil bagi seorang IDU. Kasih sayang orang tua akan menyebabkan pengguna merasa bahwa dirinya masih ada yang memperhatikan, merasa dihargai dan dibutuhkan. Dengan kasih sayang orang tua diharapkan menjadi manusia yang dapat diterima oleh masyarakat (Abu ahmadi, 2002 : 106).

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Puskesmas Campur Darat merupakan puskesmas tingkat kecamatan yang merupakan puskesmas rujukan dan mempunyai 3 puskesmas pembantu. Pada Puskesmas campur Darat di dapatkan sarana rawat inap dengan kapasitas 22 tempat tidur yang dibagi dalam 3 bangsal yaitu anak, dewasa dan wanita. Pada puskesmas ini dilayani oleh 1 dokter umum , 1 dokter gigi ,10 perawat ,1 Perawat gigi, 1 Analis kesehatan, 3 petugas kesehatan lingkungan. Jumlah pasien dengan hipertensi pada puskesmas adalah 40 penderita.
4.2 Hasil Penelitian

Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien tehadap mutu pelayayan keperawatan

abstraks:

keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, sehingga perlu adanya peningkjatan mutu keperawatan jajaran perawatan rumah sakit.

dengan berkembangnya perubahan di era medorenasasi ini, membawa dampak positif terhadap perkembangan kehidupan masyarakat, baik tingkat pendidikan, pendapatan, sosial budaya, termasuk pelayanan untuk mendapatkan pelayanan keperawatan secara baik dan efektif, maka masyarakat sudah jeli untuk melihat rumah sakit mana yang pantas dijadikan sebagai lahan untuk mencari pertolongan dan pelayanan kesehatan, dengan demikian pihak rumah sakit harus mampu untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah tersebut

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KEGAWATAN NAFAS DAN TINDAKAN RESUSITASI PADA NEONATUS YANG MENGALAMI KEGAWATAN PERNAFASAN DI RUANG

abstraks:

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KEGAWATAN NAFAS DAN TINDAKAN RESUSITASI PADA NEONATUS YANG MENGALAMI KEGAWATAN PERNAFASAN DI RUANG NICU, RUANG PERINATOLOGI DAN RUANG ANAK RSUD GUNUNG JATI CIREBON

Pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan sangat penting dalam pembentukan perilaku untuk melakukan tindakan resusitasi yang efektif. Pengetahuan ini mencakup konsep kegawatan pernafasan, konsep asuhan keperawatan pada neonatus yang mengalami kegawatan pernafasan, dan konsep dasar resusitasi dan konsep tindakan resusitasi yang meliputi tindakan pengelolaan jalan nafas (airway), pemberian nafas buatan (breathing) dan tidakan pemijatan dada (circulation). maka perawat harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep resusitasi.
Populasi penelitian ini adalah perawat Ruang NICU, Ruang Perinatologi dan Ruang Anak RSUD Gunung Jati Cirebon yang berjumlah 35 orang, dan tehnik penarikan sampel yang digunakan adalah dengan tehnik total sampling . Jenis penelitian adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang mempunyai skala 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban yang salah dan dianalisa untuk mendapatkan kriteria baik, cukup dan kurang.
Hasil penelitian ini menggambarkan pengetahuan perawat tentang kegawatan nafas dan tindakan resusitasi pada neonatus yag mengalami kegawatan pernafasan di Ruang NICU, Ruang Perinatologi dan Ruang Anak, dimana pengetahuan perawat yang dikategorikan baik adalah 40%, cukup 46% dan kategori kurang adalah 14%.
Berdasarkan penelitian ini disarankan bahwa pengetahuan perawat dan keterampilan tindakan resusitasi untuk selalu ditingkatkan baik formal maupun nonformal sehingga dalam pemberian asuhan keperawatan pada situasi kritis dapat dilakukan dengan lebih efektif dan bagi pihak rumah sakit bertanggung jawab memberikan fasilitas dan sarana yang memadai bagi tenaga keperawatan untuk dapat meningkatkan pengetahuan baik berupa pelatihan maupun pendidikan berjenjang dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kebijakan pemerintah dalam pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 menempatkan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas penting karena anak adalah harapan bangsa di masa yang akan datang. Kemajuan bangsa di masa mendatang akan sangat tergantung dari kondisi kesehatan anak saat ini.

SKRIPSI TARBIYAH

Mar 28, 2025   //   by   //   Blog  //  No Comments

KONSEP ADOPSI DALAM ISLAM DAN KAITANNYA DENGAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

abstraks:

Dalam situasi darurat baik karena terjadinya bencana alam atau para pengungsi lintas negara maupun pengungsi Dalam Negeri, selalu menempatkan Anak pada posisi paling rentan, Rentan terhadap gangguan kejiawaan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan fisik yang pokok, juga rentan terhadap upaya eksploitasi. Hal ini menimbulkan banyaknya simpati masyarakat untuk meringankan beban anak-anak dalam situasi darurat ini, melalui mekanisme pengangkatan anak (adopsi). Adapun yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana adopsi menurut agama Islam, dan bagaimana kaitannya dengan Pembinaan Sumber Daya manusia untuk mengisi pembangunan Negara. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat normatif. Kepentingan terbaik anak adalah dengan mengakui hak-hak anak atas keluarga, adalah asas yang dijunjung tinggi dalam pengasuhan anak, sehinggu kepentingan terbaik anak dapat terlindungi.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang universal yang mengatur segenap tatanan hidup manusia. Sistem dan konsep yang dibawa Islam sesungguhnya padat nilai dan memberikan manfaat yang luar biasa kepada umat manusia. Konsepnya tidak hanya berguna pada masyarakat muslim tetapi dapat dinikmati oleh siapapun. Sistem Islam ini tidak mengenal batas, ruang dan waktu, tetapi selalu baik kapan dan di mana saja tanpa menghilangkan faktor-faktor kekhususan suatu masyarakat. Semakin utuh konsep itu diaplikasikan, semakin besar manfaat yang diraih.

KONSEP UL? AL-ALB?B DALAM AL-QUR’AN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM (PENDEKATAN TEMATIS, FILOSOFIS, PEDAGOGIS-KRITIS)

abstraks:

IZZATUL LAILA. Konsep Ulū al-Albāb dalam al-Qur’an dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam (Pendekatan Tematis, Filosofis, Pedagogis-Kritis). Skripsi. Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2006.
Pendidikan Islam sesungguhnya mempunyai tugas untuk melahirkan generasi yang mampu melaksanakan misi raḥmatan li al-‘ālamīn. Akan tetapi, realitas yang terjadi saat ini ternyata kejahatan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai justeru banyak dilakukan oleh penjahat kerah putih (white collar crime), yaitu kaum atau golongan yang sesungguhnya adalah kaum yang terpelajar, terdidik, para pengusaha, para pejabat yang seharusnya mampu memberikan teladan kepada masyarakat luas. Sebagai contoh, gelar akademik seperti doktor, magister, dokter, insinyur, ekonom saat ini justeru diperdagangkan, dan yang membeli dari berbagai kalangan: pemimpin, elit politik, bahkan agamawan. Al-Qur’an sebagai rujukan utama dalam pendidikan Islam, menawarkan satu konsep cendekiawan muslim; ulama sekaligus pemikir, yaitu ulū al-albāb. Konsep ini yang menjadi jawaban atas kesenjangan antara das Sollen dan das Sein tersebut.
Penelitian literer ini menggunakan pendekatan interdisipliner yang terdiri atas pendekatan tematis, filosofis dan critical pedagogy. Dalam penggalian data terhadap sumber primer dan sekunder, digunakan pendekatan tematis (mauḍū‘iy) dengan metode penafsiran secara mauḍū‘iy. Analisis data hasil penelitian menggunakan pendekatan filosofis yaitu untuk menemukan hakikat ulū al-albāb dalam konteks saat ini, dengan menggunakan metode hermeneutik dan berpola sintetik-analitik (konteks  teks  konteks). Sementara itu, pendekatan critical pedagogy digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasikan implementasi konsep ulū al-albāb dalam pendidikan Islam.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

UPAYA KEPALA MADRASAH HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

abstraks:

Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal, dan pendidikan tersebut bermaksud agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk kehidupan masa yang akan datang, yang harus lebih maju dari kehidupan sekarang, baik dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersifat ukhrawi (keagamaan) atau ilmu pengetahuan dan duniawi (teknologi).
Kepala madrasah merupakan adminitrator dan dinamisator dalam kemajuan suatu madrasah yang dipimpinnya, di samping itu kepala madrasah sebagai pengurus di lingkungan madrasah baik sebagai administrator maupum sebagai supervisor. Menurut A. M. Arifin ( 1995 : 156 ), mengatakan bahwa : “Kepala madrasah sebagai pemimpin di lingkungan madrasah tidak hanya wajib melaksanakan tugas-tugas administratif, tetapi juga menyangkut tugas-tugas bagaimana harus mengatur seluruh program madrasah, ia harus memimpin dan mengarahkan aspek-aspek baik administratif maupun proses pembelajaran kependidikan di madrasah, sehingga lembaga yang di pimpinnya menjadi lembaga yang dinamis dalam usaha inovasi pembelajaran”

Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal, dan pendidikan tersebut bermaksud agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk kehidupan masa yang akan datang, yang harus lebih maju dari kehidupan sekarang, baik dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersifat ukhrawi (keagamaan) atau ilmu pengetahuan dan duniawi (teknologi).

SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR

ABSTRAK

A P I P U D I N NIM/NIMKO : 003 11491/06 06794, Judul: Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Hubungannya Dengan Prestasi Belajar (Studi di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Kabupaten Serang Propinsi Banten).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran akidah akhlak serta pengaruh yang ditimbulkan terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Leuwinanggung.
Penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Kabupaten Serang Propinsi Banten pada tahun pelajaran 2007/2008. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket. Sedangkan jumlah populasi adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Leuwinanggung sejumlah 198 siswa dengan presentase 20 % x 198 = 40 dan yang dijadikan sample 40 siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa koefiesien korelasi antara variabel X (Sikap Siswa Dalam Mata Pelajaran Aqidah Akhlak) dengan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) mencapai harga 0,72. Angka tersebut menunjukan adanya korelasi yang baik, dan berada pada arah 0,71 – 0,90. artinya senakin tinggi sikap siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak akan semakin tinggi prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tersebut. Adapun kontribusi antara variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan coefisien determinasi (cd), diperoleh hasil 51,84 % persepsi siswa terhadap prilaku guru agama ( variabel X ) terhadap akhlak siswa siswa (variabel Y), sedangkan sisanya sebesar 48,16 % dipengaruhi oleh faktor lain.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal atau non formal” (HM. Arifin, 1976:12).

Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negen 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi

abstraks:

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agma Islam Di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan persentase, dan penulis gunakan adalah dengan rumus:

P =
Keterangan
P : Angka persentase
F : Frekewensi yang sedang dicari
N : Jumlah Frekwensi

Adapun hasil penelitian Implementasi Test Formatif Bidang Studi pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. yang dilakukan oleh guru adalah “kurang Baik” hal ini terlihat dad hasil yang diperoleh adalah 46% dan berada
pada kategori kurang dari 50% . Dan faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam adalah masih kurangnya pengetahuan yang dimiliki guru, terbatasnya waktu dan kesempatan guru dalam implementasi test formatif dan kurangnya kontrol dari kepala sekolah untuk melakukan implementasi test formatif.

A. Latar Belakang

Penerapan Metode Menghafal Dan Problematikanya Dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits Di MTs Hidayatus Syubban Genuk Semarang

abstraks:

Madrasah Tsanawiyah Hidayatus Syubban Genuk Semarang adalah salah satu lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode menghafal dalam pengajaran al-Qur’an Hadits yang mempunyai tujuan agar semua siswa yang lulus dari Madrasah tersebut dapat menguasai baik itu baca tulis, maksud dari pengajaran al-Qur’an Hadits yang nantinya agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam pelaksanaan penerapannya tidak hanya membutuhkan tahap klasikal tetapi juga tahap privat hanya saja guru dan siswa masih mengalami beberapa problematika..

Madrasah Tsanawiyah Hidayatus Syubban Genuk Semarang adalah salah satu lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode menghafal dalam pengajaran al-Qur’an Hadits yang mempunyai tujuan agar semua siswa yang lulus dari Madrasah tersebut dapat menguasai baik itu baca tulis, maksud dari pengajaran al-Qur’an Hadits yang nantinya agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam pelaksanaan penerapannya tidak hanya membutuhkan tahap klasikal tetapi juga tahap privat hanya saja guru dan siswa masih mengalami beberapa problematika..

ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA ARAB PADA MATA KULIAH ISTIMA’ I (Studi Analisis Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat I Program P

abstraks:

Bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. bahasa juga berfungsi sebagai alat yang digunakan seseorang untuk mengemukakan pendapat, pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Dengan bahasa pula maka manusia bisa membentuk masyarakat dan peradaban. Andaikata tidak ada bahasa, maka dia tidak akan dapat melakukan hal tersebut diatas. Atas dasar inilah maka sangat wajar bila kita mengatakan bahwa semua aktivitas yang kita lakukan sepanjang hidup kita selalu membutuhkan bahasa.
Tidak dapat disangkal, bahwa seseorang yang mempelajari suatu bahasa asing akan mendapati kesulitan-kesulitan, yang mana kesulitan-kesulitan ini dapat diperkecil apabila dia memiliki faktor-faktor pendorong yang sangat kuat atau dengan kata lain dia memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari bahasa tersebut.
Objek penelitian di sini ialah Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab____. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa tingkat I Program Pendidikan Bahasa Arab____tahun ajaran 2004/2005 yang telah menyelesaikan pembelajaran mata kuliah Istima’ I. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Nilai-nilai Edukatif Dalam Hadits Nabi SAW (Studi Analisis Terhadap Hadits Tentang Adzan di Telinga Bayi yang Baru Lahir)

abstraks:

enelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hikmah yang terkandung dalam Hadits tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (2) Nilai-nilai Edukatif dalam hadīs tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (3) Pengaruh Adzan di telinga bayi yang baru lahir terhadap pendidikan anak.

Penelitian ini menggunakan Riset Kepustakaan (library research) dengan tehnik Analisis isi (content analysis). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan pendekatan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa had?s tetang a?an di telinga bayi yang baru lahir mengandung hikmah dan nilai-nilai pendidikan agama pada anak terutama sekali pendidikan tauhid dan pendidikan ibadah, pelaksanaan a?an di telinga bayi yg baru lahir juga mempunyai pengaruh positif terhadap kecerdasan spiritual anak karena usia awal anak merupakan masa keemasan yang mampu menerima informasi dengan mudah, dan informasi keagamaan yang disampaikan melalui a?an yang disenandungkan pada saat anak lahir akan terserap dengan baik dan kemudian informasi yang tersimpan di dalam otak anak itu akan mencuat kembali ketika ia mengalami atau mempelajari agama Islam di saat ia sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga pada saat iitu anak akan mudah menagkap informasi lanjutan tentang agama tersebut.

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan kepada pemerhati pendidikan anak dan semua pihak yang membutuhkan hasil penelitian ini dan khususnya bagi para orang tua, agar mereka menyadari bahwa anak sejak dilahirkan sesungguhnya adalah merupakan mahluk yang jenius dan sudah semestinya bagi orang tua untuk memberikan segala informasi yang bermanfaat bagi anak agar kejeniusan tersebut tidak terpupus.

Pelaksanaan Pendidikan Pada Madrasah Aliyah Nuruddin Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menyelenggarakan pendidikan Madrasah Aliyah Nuruddin Kec. Samboja dimana sekolah ini merupakan sekolah yang bernuansa keIslaman yang secara otomatis memiliki tugas yang lebih berat dibandingkan dengan sekolah umum dalam meningkatkan mutu pendidikan yang bercirikan akhlakul karimah. Akan tetapi lembaga yang diharapkan untuk bisa menciptakan sumber daya manusia tersebut masih mengalami kendala atau masalah.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan beberapa tenaga pengajar yang kesemuanya berjumlah 8 orang.

Data dihimpun melalui Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang berarti penulis hanya mendeskripsikan hasil wawancara dari beberapa responden, yang kemudian melakukan analisis dan memberikan kesimpulan hasil wawancara tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa problema yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Nuruddin Kec. Samboja adalah masih kurangnya sarana dan prasarana sekolah baik fisik maupun non fisik, seperti tidak adanya gedung perpustakaan sekolah, tidak adanya buku-buku paket penunjang, masih adanya kerangkapan dalam jabatan, sampai kepada masalah dana.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan pihak lembaga adalah dari pihak lembaga itu sendiri berusaha melengkapi kekurangan – kerurangan sarana dan prasarana yang ada dan dilakukan secara bertahap dan bekerjasama dengan para donator yang ada di wilayah Samboja serta Pemerintah Kabupaten Kutai Karta Negara. Dan untuk tenaga pengajar yang rangkap jabatan pihak sekolah berusaha merekrut guru yang dikategorikan sebagai guru tetap yang mampu berkonsentrasi terhadap tugasnya sebagai guru.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh aspek pendidikannya.1

ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA DI KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN

ABSTRAK

Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah. Pembahasan ini berjudul “Anak Putus Sekolah dan Cara Pembinaannya di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah serta bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban dari permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di Kecamatan Jangka, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap orang tua, serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Secara umum masalah utamanya adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang menyebabkan anak-anak di Kecamatan Jangka putus sekolah. Adapun orang tua dan masyarakat dalam menghadapi anak putus sekolah ada dua yaitu upaya pencegahan dan upaya pembinaan. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi belajar kepada anak. Adapun upaya pembinaan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya supaya anak disibukkan serta dapat menghindarinya dari pikiran yang menyimpang.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah dari Allah Swt, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna. Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut; hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna.

ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA DI KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUN

ABSTRAK

Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah. Pembahasan ini berjudul “Anak Putus Sekolah dan Cara Pembinaannya di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah serta bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban dari permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di Kecamatan Jangka, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap orang tua, serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Secara umum masalah utamanya adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang menyebabkan anak-anak di Kecamatan Jangka putus sekolah. Adapun orang tua dan masyarakat dalam menghadapi anak putus sekolah ada dua yaitu upaya pencegahan dan upaya pembinaan. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi belajar kepada anak. Adapun upaya pembinaan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya supaya anak disibukkan serta dapat menghindarinya dari pikiran yang menyimpang.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah dari Allah Swt, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna. Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut; hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna.

PENGARUH POLA KEHIDUPAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN BANJARAN VI KECAMATAN KOTA KEDIRI

abstraks:

PROPOSAL

A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sebegitu jauh tujuan pendidikan tersebut, maka secara umum siswa dilatih untuk terampil mengembangkan penalaran, terutama dalam ilmu pengetahuan.
Siswa adalah makhluk biologis yang hidup di dalam masyarakat. Setiap manusia mempunyai aktifitas-aktifitas yang telah membudaya maksud membudaya di sini adalah aktivitas-aktivitas atau perilaku-perilaku yang bereksistensi secara micro atau dalam kaitan yang kecil. Dan khusus dipandang sebagai insan pelajar yang hidup dalam struktur sosial yang micro yakni keluarga dan latar belakang interaksi-interaksi sosialnya yang berlangsung.
Siswa yaitu manusia yang hidup dalam satu lingkungan sosial yang micro, yaitu keluarga sangat besar sekali pengaruhnya. Peranan keluarga sebagai pendorong perkembangan intelektualisasi (daya Penalaran) individu dipengaruhi oleh interaksi sosialnya yang dinamis dan wajar, status sosial ekonomi yang berpengaruh. Jika perekonomian cukup, lingkungan materiil yang dihadapi siswa dalam keluarganya itu lebih luas, maka ia dapat kesempatan yang luas pula untuk mengembangkan berbagai kecakapannya.
Termasuk di dalamnya menu-menu makanan guna kesehatan yang baik, serta sikapnya terhadap lingkungan keluarga, hubungan dengan orang tua dan saudaranya yang dinamis dan wajar. Faktor pendidikan pra sekolah akan mempolakan cara belajarnya di sekolah dasar, jadi dalam penelitian ini penulis secara konseptual berlandaskan pada faktor interaksi-interaksi dengan lingkungan status sosial ekonomi, kesehatan individu serta pola pendidikan pra SD (TK/RA/BA/TA) yang baik dan wajar akan dapat memberikan kesempatan berkembangnya gejala tingkat intelektual siswa.
Penelitian yang dilakukan ini sangatlah penting, mengingat subyek yang tertera dalam judul yaitu “Pola Kehidupan Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa” adalah menyangkut personality siswa dalam kurun waktu di mana ia mengadakan kegiatan penalarannya dalam sekolah. Jadi pada dasarnya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola kehidupan siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Sebagai siswa yang mempunyai pola-pola kehidupan yang berbeda-beda yang dapat dirangkum secara global yaitu meliputi; pola-pola budaya pra SD, pola-pola makanan, pola-pola interaksi dalam keluarga, dan pola sosio ekonomi dan media yang tidak seluruhnya sama dan tidak pula seluruhnya mempunyai pola yang baik. Sudah barang tentu ada konflik-konflik yang akan berakibat pada perkembangan kejiwaan siswa tersebut yang jelas kesemuanya ini berpengaruh pada prestasi-prestasi belajar yang dicapainya, tergantung pada bagaimana pola kehidupannya. Jadi faktor-faktor yang telah terpola di atas mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda-beda.

PROPOSAL

A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH

abstraks:

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH
BEJI – JENU – TUBAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum berasal dari bahasa Inggris “Curriculum” berarti Rencana Pelajaran. (S. Wojowasito-WJS. Poerwadarminta, 1980 : 36.).
Secara istilah, kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Depag. RI. Dir. Jen. Kelembagaan Agama Islam, 2004 : 2).

Nilai-nilai Edukatif Dalam Hadits Nabi SAW (Studi Analisis Terhadap Hadits Tentang Adzan di Telinga Bayi yang Baru Lahir)

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hikmah yang terkandung dalam Hadits tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (2) Nilai-nilai Edukatif dalam hadīs tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (3) Pengaruh Adzan di telinga bayi yang baru lahir terhadap pendidikan anak.

Penelitian ini menggunakan Riset Kepustakaan (library research) dengan tehnik Analisis isi (content analysis). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan pendekatan induktif.

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA

abstraks:

Pentingnya bimbingan dan penyuluhan di sekolah menengah pada saat ini sangat diperlukan untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan. Karenanya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang memerlukan tenaga pembimbing yang professional. Di mana pembimbing tidak hanya menguasai bahan pelajar, tetapi juga menguasai nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut maka siswa dipengaruhi oleh proses pembimbing.
Di antara pertimbangan pokok yang mendasari pembahasan tersebut adalah persoalan ini merupakan persoalan esensial. Sebab terletak di tangan pembimbing kemungkinan berhasil atau tidak pencapaian belajar. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan belajar siswa.
Membahas tentang peranan bimbingan dan penyuluhan sekolah tidak terlepas dari proses belajar mengajar dalam proses antara pembimbing dan siswa bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Secara definitif bimbingan dan penyuluhan adalah orang yang pekerjaannya mengajar dan mendidik serta sebagai pembimbing, sedangkan siswa atau anak adalah yang sedang belajar.
Berasarkan hal tersebut di atas, pembahasan skripsi ini adalah tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan belajar siswa MTs. Wali Songo. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah tentang bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan berlajar siswa MTs. Wali Songo
Sedangkan yang menjadi sub pokok permasalahan ini adalah tentang bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam peanggulangan kesulitan belajar siswa dengan bimbingan yang bersifat preventif dan bimbingan yang bersifat kuraitif di MTs. Wali Songo.
Penelitian di lapangan dijadikan bahan masukkan untuk mengetahui situasi yang sebenarnya dan kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan di MTs. Wali Songo.
Dari hasil penelitian lapangan diperoleh kesimpulan bahwa peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penaggulangan kesulitan belajar siswa dengan bimbingan baik bimbingan yang bersifat preventif maupun yang bersifat kuratif adalah cukup atau sedang, hal ini nampak pada aktifitas bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan di MTs. Wali Songo
Demikian abstrak skripsi ini, yang setidaknya akan dapat memberikan gambaran umum tentang isi dari skripsi ini secara keseluruhan.

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA
DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HASANIYAH
DESA SAMBIRAMPAK KIDUL KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

SMS GRATIS

Mar 23, 2025   //   by   //   Blog  //  No Comments

hari gini… sms gratis..

yang ini emang benar-benar gratis… kalo ndak percaya silakan coba aja sendiri…

TT Messenger adalah aplikasi untuk sms-an gratis, bahkan jika kita mengirimkan sms dari software ini, si penerima bisa juga langsung bales, dan sms tersebut bisa langsung kita terima. Kalo gini sih gk perlu pnya hape .. Untuk versi trialnya, anda hanya bisa mengirim sms secara gratis sebanyak 10x. Tapi bisa kita akalin, terutama jika komputer kita menggunakan deepfreeze, tinggal restart deh klo dah 10 :D

Kalo ada yg dapet cracknya atau bisa nge crack software ini, bagi – bagi yah :)

TTMessenger is TraiTel Telecommunications flagship software solution. It took over 10000 man hours to complete, was put together by the brightest of our technical team and is equivalent or better to applications that are sold for 1000’s of dollars yet we offer it to our future and current clients for free.

SOFTWARE THAT

* LETS YOU MAKE AND RECEIVE ‘FREE’ & ‘PAID’ TELEPHONE CALLS

* EASILY SEND FAXES TO ANYWHERE IN THE WORLD

* SEND AND RECEIVE SMSs

* CREATES PDF FILES

DOWNLOAD DISINI

ANTIVIRUS TOP TEN

Mar 15, 2025   //   by   //   Blog  //  No Comments

Ranking antivirus

Program anti-virus yang baik seharusnya mudah digunakan pengguna awam, terutama dalam hal menggunakan dan instalasi. Program sebaiknya efektif dalam mencari dan mengindentifikasi virus / program2 jahat, seperti membersihkan atau mengisolasi file-file yang terinfeksi. Mereka (user) dapat lebih memahami dalam melakukan scan (pendeteksian) dan cukupnya support system yang tersedia, Jadi Kamu dapat mudah mendapatkan informasi tentang aktifitas software-software dan kemampuannya. Dibawah ini adalah point-point dari kriteria anti-virus yang dipakai oleh “TopTenREVIEWS” utk menilainya:

1.) Ease of Use – Software anti-virus yang Sangat sederhana dan mudah untuk digunakan, tanpa memperhatikan seseorang yang berpengalaman dibidang komputer atau pengetahuan tentang virus-virus.

2.) Effective at Identifying Viruses and Worms – Produk-produk Anti-virus yang terbaik mengindentifikasi file-file yang terinfeksi dengan cepat dari awal sampai habis dalam scanning secara real-time, pencarian virus-virus pada source-source yang bertumpuk lagi banyak, juga termasuk email, aplikasi instant message, web browsing and masih banyak lagi.

3.) Effective at Cleaning or Isolating Infected Files –Software-software anti-virus yang sungguh mampu membersihkan dengan teliti dan cermat, menghapus atau mengkarantina file-file yang terinfeksi—menjaganya dari penyebaran yang menyeluruh dari harddrive-harddrive atau dari network.

4.) Activity Reporting – Program-program anti-virus sebaiknya memberikan pemberitahuan tentang virus-virus yang ditemukan dengan segera secara “real-time scanners” dan juga melengkapi laporan yang “easy-to-read” dari hasil-hasil scan, memasukkan apa yang anti-virus itu temukan dan apa yang dilakukan dengan file-file yang terinfeksi.

5.) Feature Set – Fitur yang baik dalam patroli dan utk mengijinkan setelan software anti-virus agar menyediakan proteksi secara penuh. Program-progran yang baik itu memberikan bermacam-macam tool-tool yang bervariasi, dari “basic real-time scanning” sampai yang “advanced”, “heuristic scanning” dan “script blocking”—ketika itu sampai ke “virus protection”, Dan option-option yang bagus lebih banyak lagi.

6.) Ease of Installation and Setup – Program-program anti-virus sebaiknya sangat cepat dalam melakukan instalasi, membuat mudah utk cepat keluar dari instalasi beralih ke “initial scan” dengan hanya melakukan double-click pada mouse saja.

7.) Help Documentation – Software anti-virus yang High-end datang dengan banyaknya “help”, dilengkapi support via email, online chat atau “over the telephone”. Sebaiknya pula disediakan “online resources”, seperti “Dasar-dasar pengetahuan” dan FAQs (tanya-jawab) secara mudah-cepat dan help (bantuan) yang sesuai/tepat.

Untuk itu TopTenREVIEWS mengumumkan dari hasil benchmark-nya … siapa-siapa yang masuk 10 urutan teratas utk Top Ten 2007 :

1. BitDefender
2. Kaspersky
3. F-Secure Anti-Virus
4. PC-cillin
5. ESET NOD32
6. McAfee VirusScan
7. Norton AntiVirus
8. AVG AntiVirus
9. eTrust EZ Antivirus
10. Norman Virus Control