SKRIPSI PENDIDIKAN BIOLOGI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS MELALUI PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES
ABSTRAKS
Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SAINS
MELALUI PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES
Kemudian dari permasalahan pokok pada judul skripsi tersebut diatas, dapat dijabarkan kedalam masalah mayor dan minor, yaitu :
Bagaimana guru dapat mengelola pembelajaran untuk meningkatkan ketrampilan proses siswa.
Bagaimana pendekatan ketrampilan proses dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Bagaimana guru dapat meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut:
Meningkatkan ketrampilan proses siswa melalui metode eksperimen.
Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa meliputi aspek kognitif, afektif dan praktek.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam penggunaan alat-alat pratikum dan meningkatkan hasil prestasi belajara aspek penilaian, kognitif, afektif dan praktek.
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh kwalitas pendidikan suatu negara upaya untuk menaikkan kwalitas sumberdaya manusia (SDM) melalui pendidikan mutlak diperlukan.
KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENGAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
abstraks:
Pendidikan saat ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin meningkat, baik ragam,
lebih-lebih kualitasnya, termasuk pendidikan pada Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Haramain
Putri Lombok Barat. Di sisi lain, berdasarkan hasil evaluasi dengan kurikulum 1994,
diketahui bahwa siswa belum mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya tahu banyak
fakta tetapi kurang mampu memanfaatkannya, oleh sebab itu sistem pendidikan saat ini dan
di masa depan harus dikembangkan agar lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan
tantangan yang akan dihadapi.
Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan tujuan untuk; (1) Mengembangkan
perangkat pembelajaran biologi SMU/MA yang bercirikan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, dan (2) Mengetahui kualitas proses dan hasil belajar biologi melalui penerapan
perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) Tahap Pengembangan Perangkat, dan
(2) Tahap Pembelajaran Nyata. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Materi
Ajar, Rencana Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, dan Instrumen Tes Hasil Belajar.
Hasil penelitian menunjukkan; (1) Guru mampu melakukan keseluruhan aspek
pembelajaran dengan kategori baik, (2) Aktivitas guru yang dominan adalah mengelola KBM
sesuai kaidah pembelajaran kooperatif, dan melatihkan siswa keterampilan kooperatif, (3)
Aktivitas siswa yang dominan adalah membaca Materi Ajar, LKS, dan menulis yang relevan,
(4) Keterampilan kooperatif siswa yang dominan adalah mengambil giliran dan berbagi
tugas, (5) Siswa menyatakan senang dan baru terhadap perangkat dan model pembelajaran,
(6) Guru menganggap perangkat pembelajaran cukup membantu dan bermanfaat, dan (7)
KBM yang menerapkan perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
menuntaskan belajar siswa.
A. Latar Belakang Masalah
Hasil Belajar fisika siswa SMA masih rendah jika dibandingkan dengan materi pelajaran yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh Nilai Ujian Akhir Siswa pada tahun 2001/2002 s.d. 2002/2003. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Sumber : Data dari KanwilDiknas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2002.
HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP UNGGULAN AN-NUR WONOSOBO KECAMATAN SRONO KABU
ABSTRASI
Nama : Andres Mayapada
Nim : 52061711
Jurusan : FKIP Biologi
Judul skripsi : Hubungan Antara Pergaulan Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Diri Siswa Kelas VII SMP Unggulan An-Nur Wonosobo.
Kata kunci : Pergaulan sebaya, penyesuaia diri siswa
Bergaul merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak untuk memperoleh kesenangan, bersosialisasi tanpa pertimbangan hasil ahkir. Pergaulan yang dilakukan oleh anak lebih menyenagkan jika dilakukan dengan teman-teman seusianya. Hubungna sosial dengan teman bermain dapat menimbulkan dampak positif atau negatifnyaanak dapat bercerita dengan lugas, tanpa canggung dan sebagainnya. Tetapi dampak negatif yang diperolehanak juga tidak sedikit, misalnyaberbohong karena tekanan teman-temannya, berkata kotor, berjudi dan sebagainnya. Kondisi seperti ini akan dipengaruhi penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan pergaulan teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa SMP Unggulan An-Nur Wonosobo kecamatan srono kabupaten banyuwangi.
Populasi penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Unggulan An-Nur tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 40 siswa. Dalam penelitian diambil satu kelas yaitu kelas VII A. Teknik pengambilan sampel dengan purposif sampling. Teknik pengambilan datanya adalah angket. Sedangkan teknik analisa diskrit dan teknik korelasi moment bantuan fasilitas SPSS.
Hasil penelitaian adalah (1) pergaulan teman sebaya siswa kelas VII SMP An-Nur diperoleh skore minimal sebesar 17 dan skor maksimal adalah 69 dengan rata-rata 37,56 dan dikatagorikan kurang baik dalam pergaulan dengan skala 5 frekuensi yang paling banyak ada katagori cukup baik pergaulan yaitu sebesar 28,8 %, (2) penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Unggulan An-Nur data siswa terdiri dari 40 siswa, mempunyai rentang 5, 83 sampai dengan 8,6 diperolehrata-rata 6,67 dan dengan kualifikasi cukup baik. Nilai siswa jika dikelompokan menjadi empat maka yang paling banyak ada pada kelompok dua (3)ada hubungan antara pergaulan teman sewbaya dengan penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Unggulan An-Nur Wonosobo. Hal ini dibuktikan dengan korelasi sebesar 0,5 jatuh pada tingkat seknifikan 0.000 berarti tingkay signifikasinya < dari 0,005 oleh karena itu jika hasil penyesuaian diri siswa kurang baik maka berkaitan dengan adanya pergaulan dengan teman sebaya yang kurang mendukung proses penyesuain diri siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja dapat di katakan sebagai masa peralihan antara masa anak ke masa dewasa.anak yang menginjak masa remaja sudah tidak dianggap sebagai anak iagf tetapi belum diterima sebagai orang dewasa.Dari pemyataan diatas maka banyak anak padu masa remaja berusaha melepaskan diri dari orang tua dan ingin mencari idenlitas diri dengan memmjukkan berbagai cara-cara tertentu.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS REBUSAN DAUN SELEDRI, JERAMI DAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERKEMBANGBIAKAN Paramaecium sp
RINGKASAN
Perbedan Efektivitas Rebusan Daun Seledri, Jerami dan Air Kelapa Muda terhadap Perkembangbiakan Paramaecium sp (Sebagai Sumber Belajar Biologi di SMA).
Minahur Rohman, 020210103233, 2006,
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena pendidikan merupakan tempat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Bangsa Indonesia saat ini dihadapkan pada permasalahan yang berat tentang pendidikan, terutama terkait dengan kualitas, relevansi dan efisiensi pendidikan. Untuk itu perlu diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diharapkan mampu memenuhi tujuan pendidikan nasional serta sesuai dengan kekhasan, kondisi, dan potensi satuan pendidikan.
KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENGAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Abstrak
Oleh : Yusuf
Pendidikan saat ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin meningkat, baik ragam,
lebih-lebih kualitasnya, termasuk pendidikan pada Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Haramain
Putri Lombok Barat. Di sisi lain, berdasarkan hasil evaluasi dengan kurikulum 1994,
diketahui bahwa siswa belum mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya tahu banyak
fakta tetapi kurang mampu memanfaatkannya, oleh sebab itu sistem pendidikan saat ini dan
di masa depan harus dikembangkan agar lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan
tantangan yang akan dihadapi.
Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan tujuan untuk; (1) Mengembangkan
perangkat pembelajaran biologi SMU/MA yang bercirikan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, dan (2) Mengetahui kualitas proses dan hasil belajar biologi melalui penerapan
perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) Tahap Pengembangan Perangkat, dan
(2) Tahap Pembelajaran Nyata. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Materi
Ajar, Rencana Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, dan Instrumen Tes Hasil Belajar.
Hasil penelitian menunjukkan; (1) Guru mampu melakukan keseluruhan aspek
pembelajaran dengan kategori baik, (2) Aktivitas guru yang dominan adalah mengelola KBM
sesuai kaidah pembelajaran kooperatif, dan melatihkan siswa keterampilan kooperatif, (3)
Aktivitas siswa yang dominan adalah membaca Materi Ajar, LKS, dan menulis yang relevan,
(4) Keterampilan kooperatif siswa yang dominan adalah mengambil giliran dan berbagi
tugas, (5) Siswa menyatakan senang dan baru terhadap perangkat dan model pembelajaran,
(6) Guru menganggap perangkat pembelajaran cukup membantu dan bermanfaat, dan (7)
KBM yang menerapkan perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
menuntaskan belajar siswa.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil Belajar fisika siswa SMA masih rendah jika dibandingkan dengan materi pelajaran yang lain. Hal ini ditunjukkan oleh Nilai Ujian Akhir Siswa pada tahun 2001/2002 s.d. 2002/2003. Dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENGAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MADRASAH AL
Pendidikan saat ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin meningkat, baik ragam,
lebih-lebih kualitasnya, termasuk pendidikan pada Madrasah Aliyah Ponpes Nurul Haramain
Putri Lombok Barat. Di sisi lain, berdasarkan hasil evaluasi dengan kurikulum 1994,
diketahui bahwa siswa belum mencapai kemampuan optimalnya. Siswa hanya tahu banyak
fakta tetapi kurang mampu memanfaatkannya, oleh sebab itu sistem pendidikan saat ini dan
di masa depan harus dikembangkan agar lebih responsif terhadap tuntutan masyarakat dan
tantangan yang akan dihadapi.
Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan tujuan untuk; (1) Mengembangkan
perangkat pembelajaran biologi SMU/MA yang bercirikan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, dan (2) Mengetahui kualitas proses dan hasil belajar biologi melalui penerapan
perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) Tahap Pengembangan Perangkat, dan
(2) Tahap Pembelajaran Nyata. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Materi
Ajar, Rencana Pembelajaran, Lembar Kegiatan Siswa, dan Instrumen Tes Hasil Belajar.
Hasil penelitian menunjukkan; (1) Guru mampu melakukan keseluruhan aspek
pembelajaran dengan kategori baik, (2) Aktivitas guru yang dominan adalah mengelola KBM
sesuai kaidah pembelajaran kooperatif, dan melatihkan siswa keterampilan kooperatif, (3)
Aktivitas siswa yang dominan adalah membaca Materi Ajar, LKS, dan menulis yang relevan,
(4) Keterampilan kooperatif siswa yang dominan adalah mengambil giliran dan berbagi
tugas, (5) Siswa menyatakan senang dan baru terhadap perangkat dan model pembelajaran,
(6) Guru menganggap perangkat pembelajaran cukup membantu dan bermanfaat, dan (7)
KBM yang menerapkan perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
menuntaskan belajar siswa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) Tahap
Pengembangan Perangkat Pembelajaran, dan (2) Tahap Pembelajaran Nyata (real
teaching). Oleh sebab itu, hasil temuan pada masing-masing tahap penelitian
tersebut, akan disajikan secara terpisah pada bab ini.
A. Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran dengan mengadopsi model
pengembangan Kemp et al. (1994) telah berhasil mengembangkan perangkat
pembelajaran yang diperlukan dalam proses belajar mengajar biologi pokok
PENGGUNAAN MODEL SYNECTIK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SD INPRES RAPPOKALLING I MAKASSAR
Skripsi ini membahas tentang “Penggunaan Model Synectik dalam Proses Belajar Mengajar di SMU Negeri 1 Bajeng Kabupaten Gowa”. Adapun pokok permasalahannya adalah bagaimana teknik penggunaan penerapan model synectik dalam proses belajar mengajar di SMU Negeri 1 Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Dan faktor apakah yang menunjang bagi penerapan model synectik dalam proses dalam belajar mengajar di SMU Negeri 1 Bajeng Kec. Bajeng Kab. Gowa.
Untuk menjawab permasalahan tersebut di atas, penulis mengadakan pengumpulan data melalui studi pustaka dan penelitian lapangan, dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan angket, setelah data terkumpul penulis mengolah dengan memakai metode induktif, deduktif, tabulasi dan komperatif.
Kemudian dari pengolahan data tersebut maka hasilnya dapat diketahu bahwa teknik penerapan Model synectik oleh guru yakni guru berusaha memaparkan sesuatu yang baru, mengenal keanehan, dan hal ini akan membantu para siswa memahami masalah, ide atau produk dalam sesuatu yang baru. Jadi peranan guru hanya memberikan gambaran atau informasi tentang sesuatu bahan pelajaran, kemudian siswa tersebut mengolahnya sendiri, nantipada tahap akhir baru guru memberikan bimbingan lagi. Jadi peranan guru hanya memberikan bimbingan pada tahap awal dan tahap akhir kegiatan. Sedangkan yang menjadi faktor penunjang bagi penggunaan penerapan model synectik ini adalah adanya sarana prasarana pendidikan yang lengkap dan juga didukung oleh guru-guru yang profesional dalam bidangnya masing-masing.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi antara yang belajar (siswa) dengan pengajar (guru). Seorang siswa telah dikatakan belajar apabila ia telah mengetahui sesuatu yang sebelumnya ia tidak dapat mengetahuinya, termasuk sikap tertentu yang sebelumnya belum dimilikinya. Sebaliknya, seorang guru dikatakan telah mengajar apabila ia telah membantu siswa atau orang lain untuk memperoleh perubahan yang dikehendaki.
EFEKTIVITAS PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENGAJARAN IPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD INPRES PAJJAI MAKASSAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktikum lapangan terhadap hasil belajar IPA siswa SLTP Negeri 3 Pangkajene Kabipaten Pangkep. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental, dimana terdapat dua kelompok sampel (eksperimen dan kontrol). Data dalam peneltian dikumpul dengan menggunakan instrumen berupa soal (test) hasil belajar yang dilakukan setelah pengajaran berlangsung (praktikum lapangan dengan konvensional). Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianamisi dengan statistik infresial uji t (t-test) untuk mengetahui variabel bebas terhadap variebel terikat. Hasil analis menunjukkan dengan db = 39, t hitung = 0,321, dan t tabel = 1,70 yang dikonsultasikan dengan syarat penerimaan dan penolakan hipotesis, ternyata hipotesis yang diajukan (H1) di tolak. Berarti praktikum lapangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa SLTP Negeri 3 Pangkajene Kabupaten Pangkep. Penolakan H1 oleh penulis diduga karena faktor-faktor kurangnya penguasaan materi siswa sebelum praktikum, kelengkapan alat dan bahan, serta pengalaman praktikum yang sangat minim. Meski demikian jika data diprosentasekan menunjukkan hasil siswa yang memperoleh nilai 7 dengan praktikum lapangan sebesar 42,5 % dengan pengajaran konvensional (ceramah) sebesar 37,5 %, memperoleh nilai 8 dengan praktikum sebesar 30 % dengan pengajaran konvensional sebesar 5 %.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks, karena terkait dengan masalah kuantitas, masalah kualitas, masalah relevansi dan masalah efektivitas. Masalah kuantitas timbulsebagai akibat hubungan antara pertumbuhan sistem pendidikan dan pertumbuhan penduduk.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA SD INPRES BERTINGKAT MAMAJANG I MAKASSAR
Penelitian ini termasuk jenis penelitian ekspremintal dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar biologi siswa SLTP Negeri I Soppeng Riaja Kab. Barru. Sampel penelitian adalah kelas dua yang terambil dengan teknik Cluster Random sampling. Instrumen, yang digunakan dalam pengambilan atau pengumpulan data berupa test yang dilakukan setelah proses belajar mengajar berlangsung. Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan statistik analisis varians satu faktor yang dalam analisisnya digunakan chi-Kuadrat satu pihak. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Chi-Kuadrat daftar pada taraf signifikan 5 % ( X20,95 = 43,8 < X2h =68,80) yang berarti media gambar berpengaruh secara positif terhadap prestasi /hasil belajar biologi siswa SLTP Negeri I Soppeng Riaja Kab. Barru.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN PERHATIAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA PADA SDN LABUANG BAJI I MAKASSAR
N a m a : St. Nurhaedah Nur
Judul Skripsi : Hubungan Antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II Mata Pelajaran IPA pada SLTP Negeri 1 Pangkajene Kab. Pangkep
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat korelasional, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara minat dan perhatian belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas II SLTP Negeri 1 Pangkajene pada mata pelajaran IPA. Populasi penelitian adalah keseluruhan siswa kelas II dengan sampel sebesar 20 % dan populasi (60 orang siswa). Data penelitian dikumpul dengan menggunakan instrumen berupa angket untuk data minat dan perhatian belajar siswa dan dokumentasi untuk data prestasi belajar. Data selanjutnya diolah dan dianalisis, dengan statistik korelasi untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil analisis menunjukkan nilai r hitung sebesar 0,53 dan r tabel 0,254 yang lebih kecil dari r hitung, berarti dapat dikatakan terdapat hubungan yang positif antara minat/perhatian belajar siswa dengan prestasi belajar IPA siswa SLTP Negeri 1 Pangkajene Kelas II. Berarti pula hipotesis yang diajukan di terima.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disadari atau tidak, menurunnya kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama. Walaupun seorang guru sudah berbuat yang terbaik menurut prosedur yang ada tanpa dukungan dari berbagai pihak, niscaya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik. Di sinilah kita perlu memadukan antara faktor lingkungan dengan faktor alami berupa potensi yang dimiliki anak itu sendiri.
STUDI TENTANG MINAT SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPA PADA SD NEGERI LABUANG BAJI I MAKASSAR
Hanilang : 2002 : Studi Tentang Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran Biologi Pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep.
Skripsi ; STKIP-PI YASPI Makassar
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar Biologi siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada SLTP Negeri 2 Pangkajene Kabupaten Pangkep. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas 2 sebanyak 2 kelas yang terambil secara acak. Data dalam penelitian ini dikumpul dengan menggunakan instrumen berupa angket. Data yang terkumpul selanjutnya di analisis dengan statistik deskriptif berupa persentase.
Hasilnya menunujukkan minat belajar biologi siswa berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata skor minat sebesar 115,48 dari 150 skor tertinggi yang mungkin dicapai. Terdapat 63,83 % siswa yang minat belajarnya sedang, 29,79 % tinggi, dan 4,26 % siswa yang minatnya rendah. Sedangkan faktor-faktor kurikulum, 72,34 % faktor dari diri siswa, 70,39 % faktor metode mengajar, dan faktor sarana dan prasarana sebesar 70,07 %.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas dan kuantitas pendidikan sampai saat ini masih merupakan suatu masalah yang paling menonjol dalam setiap usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional. Kedua masalah tersebut sulit ditangani secara simultan sebab dalam upaya meningkatkan kualitas, masalah kuantitas terabaikan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu tidak mengherankan bila masalah pendidikan tidak pernah tuntas dimanapun, termasuk di negara yang maju sekalipun.
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA SLTP NEGERI 7 MAKASSAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI
Muh. Saleh Yuppa : Pengaruh Praktikum Lapangan Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SLTP Negeri 3 Pangkajene Kabupaten Pangkep.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktikum lapangan terhadap hasil belajar IPA siswa SLTP Negeri 3 Pangkajene Kabipaten Pangkep. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental, dimana terdapat dua kelompok sampel (eksperimen dan kontrol). Data dalam peneltian dikumpul dengan menggunakan instrumen berupa soal (test) hasil belajar yang dilakukan setelah pengajaran berlangsung (praktikum lapangan dengan konvensional). Data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianamisi dengan statistik infresial uji t (t-test) untuk mengetahui variabel bebas terhadap variebel terikat. Hasil analis menunjukkan dengan db = 39, t hitung = 0,321, dan t tabel = 1,70 yang dikonsultasikan dengan syarat penerimaan dan penolakan hipotesis, ternyata hipotesis yang diajukan (H1) di tolak. Berarti praktikum lapangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa SLTP Negeri 3 Pangkajene Kabupaten Pangkep. Penolakan H1 oleh penulis diduga karena faktor-faktor kurangnya penguasaan materi siswa sebelum praktikum, kelengkapan alat dan bahan, serta pengalaman praktikum yang sangat minim. Meski demikian jika data diprosentasekan menunjukkan hasil siswa yang memperoleh nilai 7 dengan praktikum lapangan sebesar 42,5 % dengan pengajaran konvensional (ceramah) sebesar 37,5 %, memperoleh nilai 8 dengan praktikum sebesar 30 % dengan pengajaran konvensional sebesar 5 %.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS V PADA SD INPRES RAPPOKALLING 2 MAKASSAR
Syamsuddin S. : HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SLTP NEGERI 13 MAKASSAR.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan partisipasi orang tua dengan prestasi belajar biologi siswa kelas II SLTP Negeri 13 Makassar. Data dalam penelitian ini terambil dengan menggunakan instrumen berupa angket yang sifatnya tertutup. Data penelitian selain dianalisis dengan statistik deskriptif juga dianalisis dengan statistik inferensial. Hasil analis dengan statistik korelasi menunjukkan nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,77 > 0,308) yang berarti hipotesis yang diajukan (Ha) diterima. Dengan kata lain terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi orang tua dengan prestasi belajar biologi siswa kelas II SLTP Negeri 13 Makassar.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh.
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS SETIAP AKHIR PERTEMUAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V PADA SD INPRES BUTTATIANANG I MAKASSAR
St. Hasnah A. : Efektivitas Metode Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa SLTP Negeri 1 Pangkajene Kab. Pangkep
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar IPA siswa SLTP Negeri 1 Pangkajene Kab. Pangkep. Dengan sampel penelitian adalah siswa kelas dua sebanyak 2 kelas. Data penelitian ini terkumpul dengan instrumen berupa test. Selanjutnya data diolah dan dianalisis dengan statistik deskriptif/statistik infrensial (uji-t). Hasil analisis menunjukkan dan memungkinkan penolakan hipotesis nol (H0). Ini berarti bahwa hipotesis alternatif yang diterima. Dengan kata lain penggunaan metode pemberian tugas efektif terhadap pencapaian prestasi belajar IPA siswa SLTP Negeri 1 Pangkajene Kab. Pangkep.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep mengenai pendidikan yang dikembangkan saat ini, merupakan rangkaian upaya manusia Indonesia untuk meningkatkan sumber daya yang akhir-akhir ini santer diperbincangkan sehubungan dengan peningkatan sumber daya manusia pembangunan.
skripsi biologi
JENIS TANAMAN OBAT DI PELARANGAN PENDUDUK DESA KANDANG ACEH SELATAN
Membudidayakan berbagai tanaman dalam rangka mewujudkan apotik hidup yang dapat dikembangkan pada lahan-lahan pekarangan rumah atau dalam mengembangkannya pada sebidang tanah yang khusus diperuntukkan tanaman-tanaman yang dapat digunakan untuk dikonsumsi, seperti sayur, buah-buahan atau tanaman yang berkhasiat obat-obatan, tanaman ini perlu pengelolaan yang baik, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tanaman obat apa saja yang terdapat di pekarangan penduduk desa Kandang. Kegiatan penelitian dilakukan pada tanggal 7-10 Februari 2007. Sampel yang diteliti adalah 63 rumah yang ada pekarangan dan menanam tanaman obat, pengolahan data dilakukan dengan metode deskriptif yaitu menentukan jenis tanaman obat. Hasil penelitian bahwa jenis tanaman obat yang sudah dikenal oleh masyarakat Desa Kandang 21 jenis. Tanaman obat yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Kandang adalah 14 jenis. Kesimpulannya adalah masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis tanaman obat, karena masih banyak tanaman obat yang belum ditemukan di pekarangan rumah penduduk.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perbandingan Kualitas Koji Asal Edamame dan Kedelai Lokal Menggunakan Aspergillus sojae
(The Quality Comparasion Between Kojic From Edamame and Local Bean Using
Aspergillus sojae)
Telah diteliti perbandingan kualitas koji asal edamame dan kemungkinannya digunakan untuk bahan baku kecap. Kualitas koji edamame dibandingkan dengan koji kedelai lokal. Inokulum yang digunakan dalam fermentasi koji adalah Aspergillus sojae. Parameter yang diamati meliputi sifat kimia terdiri dari kadar protein terlarut, total padatan terlarut, kadar total asam, derajat keasaman (pH) dan penghitungan Jumlah jamur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor A yaitu jenis kedelai terdiri dari kedelai edamame dan lokal, sedangkan faktor B yaitu lama fermentasi terdiri dari 0 sampai 4 hari. Hasil penelitian menunjukkan jumlah protein terlarut koji kedelai lokal sebesar 0,298 gr sedangkan koji edamame sebesar
0,176 gr. Total asam koji kedelai lokal sebesar 2,64% sedangkan koji edamame sebesar 1,38 % dan total jamur untuk kedelai lokal sebesar 1,8 x 108 cfu/gr sedangkan pada koji edamame sebesar 1,5 x 108 cfu/gr. Kualitas koji kedelai lokal lebih baik dibandingkan dengan koji edamame.
Kata kunci: Koji, edamame, kedelai lokal, Aspergillus sojae
PENDAHULUAN
Koji merupakan salah satu tahapan pada proses pembuatan kecap yang memanfaatkan jamur. Berbagai bahan dasar dapat digunakan dalam pembuatan koji, antara lain biji kecipir, koro benguk, atau lamtoro dan yang sangat terkenal terbuat dari kedelai hitam/putih. Bahan lain yang belum biasa digunakan untuk koji adalah edamame. Edamame merupakan salah satu jenis kedelai yang memiliki komposisi zat makanan lebih lengkap dibandingkan dengan kedelai lokal.
Efektivitas Bakteri Pelarut Fosfat dan Pupuk P terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Masam
The acid soil that is having low pH was a problem that often found in the soils at the humid tropics district includes Indonesia. Acid mineral soils constitude 127,3 million ha of Indonesia’s land area. However before used for this aim necessary to take notice of several constrain that to be found in the acid soil. The main constrain of acid mineral soil is Al, Fe and Mn toxicity. While the efficiency of very low phosphate fertilizing (± 10 – 15%) to such P fertilizer given caused by Al, Fe and Mn fixation. The aim of this research is to study effectivity of phosphate-solubilizing bacteria (BPF) and P fertilizer on the growth of maize (Zea mays L.) in an acid soil. This experiment was arranged factorial randomized complete design with 3 replicates. The treatments tested were combinations of BPF isolate; BPF isolate of without isolate (I0), P. putida (I1), P. aeruginosa (I2) and combination of P. putida
and P. aeruginosa (I3), and P fertilizer consist of without P fertilizer (P0), SP-36 fertilizer (P1) and rock phosphate fertilizer (P2). The results of this experiment showed that P. putida, P. aeruginosa isolate and (P. putida and P. aeruginosa) mixing with both SP-36 fertilizer and rock phosphate can increase P content in the shoot, although its increasing no significant, the use of rock phosphate without BPF isolate can increase P content in the shoot. Combination of P. putida with SP-36 (P1I1) and P. aeruginosa with SP-36 (P1I2) to the increase the plant height 10 days after planting. The treatment BPF with fertilizer and without P fertilizer decrease of the fresh weight of shoot, but can increase dry weight of shoot. Fresh weight of root increased with SP-36 fertilizer and P. putida, while leaf area can increased with P.
putida combined with SP-36 and rock phosphate. It’s shows that BPF treatment can increase the growth of plant in the acid soil. P. putida more effective than P. aeruginosa or combination of it. P fertilizer treatment can increase the growth at the plant height parameter and P content in the shoot. The treatment of P fertilizer combine with BPF to increase the growth at dry weight of shoot parameter with the same a good influence for all combination treatment.
Key word: effectivity, phosphate-solubilizing bacteria, growth, acid soil
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah masam banyak dijumpai di wilayah beriklim tropika basah, termasuk Indonesia. Luas areal tanah bereaksi asam seperti podsolik, ultisol, oxisols dan spodosol, masing-masing sekitar 47,5, 18,4, 5,0 dan 56,4 juta ha atau seluruhnya sekitar 67% dari luas total tanah di Indonesia (Nursyamsi, dkk., 1996). Luasnya tanah masam tersebut sebenarnya mempunyai potensi yang besar untuk pengembangan usaha pertanian, tetapi sampai sekarang masih belum dapat dimanfaatkan secara maksimal mengingat beberapa kendala yang terdapat pada tanah masam.
Perbandingan Kualitas Moromi Kedelai Edamame dan Moromi Kedelai Lokal Menggunakan Kultur Tunggal Lactobacillus delbrueckii FNCC-
(The Quality Comparison between Edamame Soybean Moromies and Local Soybean Moromies used Single Culture Lactobacillus delbrueckii FNCC-045)
Telah dilakukan penelitian perbandingan kualitas moromi kedelai
edamame dan moromi kedelai lokal menggunakan kultur tunggal L. delbrueckii
FNCC-045. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas moromi kedelai
edamame dan kedelai lokal menggunakan kultur tunggal bakteri L. delbrueckii
yang didasarkan pada analisis protein terlarut, total padatan terlarut, total asam
dan pH. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Hasil
penelitian ini didapatkan bahwa nilai protein terlarut, total padatan terlarut, total
asam dan pH pada minggu ke-2 sampai minggu ke-4 tidak berbeda nyata. Nilai
untuk protein terlarut moromi kedelai edamame sebesar 0,42% dan moromi
kedelai lokal sebesar 0,35%, total padatan terlarut untuk moromi kedelai
edamame sebesar 19,20% dan moromi kedelai lokal sebesar 18,40%, total asam
untuk moromi kedelai edamame sebesar 1,797% dan moromi kedelai lokal
sebesar 1,653% dan pH untuk moromi kedelai edamame sebesar 6,5 dan moromi
kedelai lokal sebesar 6,21. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas
moromi dengan menggunakan kedelai edamame sama baiknya dengan
menggunakan kedelai lokal.
Kata kunci : Bakteri L. delbrueckii, kedelai edamame, moromi
ABSTRACT
It was researched about quality comparison between edamame soybean
moromies and local soybean moromies used single culture Lactobacillus
delbrueckii FNCC-045. This research aims are know about moromies quality of
edamame soybean and local soybean used single cultures L. delbrueckii that based
on the soluble protein analysis, total suspended solid matter, total acid and degree
of acidity (pH). The research used completly rendemized design method. The
result are soluble protein value, total suspended solid matter, total acid and pH at
second week to fourth week undifferent real. Value for soluble protein edamame
soybean moromies is 0,42% and local soybean moromies is 0,35%, total
suspended solid matter for edamame soybean moromies is 19,20% and local
soybean moromies is 18,40%, total acid for edamame soybean moromies is
1,797% and local soybean moromies is 1,653% and pH for edamame soybean
moromies is 6,5 and local soybean moromies is 6,21. So it can concluded that
moromies quality which is used edamame soybean as good as local soybean .
Key words : Bacteria L. delbrueckii , edamame soybean, moromies
PENDAHULUAN
Kedelai di Indonesia digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kecap
yang oleh masyarakat digunakan sebagai bahan penyedap masakan. Pada
umumnya masyarakat sering menggunakan kedelai lokal untuk membuat kecap,
namun ada salah satu jenis kedelai lain (memiliki komposisi kandungan zat
makanan sedikit berbeda dibandingkan kedelai lokal) yaitu kedelai edamame.
Keunggulan kedelai edamame adalah memiliki rasa yang enak, renyah, gurih,
tidak langu, disukai oleh konsumen, bentuk dan ukuran besar dan mempunyai
STUDI POLA PENYEBARAN TUMBUHAN SUKU ASTERACEAE PADA ZONA DATAR DAN ZONA MIRING
STUDI POLA PENYEBARAN TUMBUHAN SUKU ASTERACEAE PADA ZONA DATAR DAN ZONA MIRING
DI KAWASAN COBAN RONDO KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG
Kata kunci : Studi Pola Penyebaran, Asteraceae, Coban Rondo.
Tumbuhan suku Asteraceae atau sembung-sembungan merupakan kelompok yang terdiri dari 1.100 marga yang meliputi 20.000 spesies, suku Asteraceae memiliki multi fungsi antara lain dari segi ekonomi yaitu sebagai tanaman hias, sayur, dan obat. dikaji dari aspek ekologi mempunyai peranan yang penting menjaga keseimbangan ekosistem yang terdapat dikawasan Coban Rondo.
Penilitian ini bersifat deskriptif eksploratif yang dilakukan pada 15 Mei – 15 Juli 2006. sampel penelitian ini adalah tumbuhan suku Asteraceae yang terdapat di kawasan Coban Rondo, pada ketinggian 1200 m dpl. Dengan luas 80 hektar dengan curah hujan 1721 mm/tahun dan suhu berkisar 22 – 240C. Lokasi pengambilan sampel dibagi dua wilayah yaitu zona datar dan zona miring, dengan membuat plot berukuran 2×2 m2 sebayak 50. Data yang diperoleh berupa frekuensi, kepadatan, luas penutup, Indek Nilai Penting (INP), dan Indek Morisita.
SOFTWARE GRATIS
Software
- Software “Pencari Alamat Email” : download disini
- Software “Pelacak Asal Alamat Email” : download disini
- Software “Pemeriksa Valid/Tidaknya Alamat Email” : download disini
- Software “Pengirim Email Massal” : download disini
- Software “IP Ad Web Sender” : download disini
- Software “Search Engine Rangking” : download disini
- Software “Untuk Nge-Buzz, Nge-Boot, Nge-Clone lawan bicara di Yahoo Messenger” : download disini
- Software “Easy Site Submit (memasukan situs anda ke search engine)” : download disini
- Software “Banner Maker” : download disini
- Software “File Splitter” : download disini
- Software “Penghapus Password File ebook/PDF” : download disini
- Software “Pop Up Generator” : download disini
- Software “Pencari Password File WINZIP” : download disini
- Software “Pencari Password File Microsoft Office XP” : download disini
- Software “Pencari Password File WINRAR” : download disini
- Software “Pencari Password File Archive” : download disini
- Software “Mempercepat Kinerja Modem Koneksi Internet” : download disini
- Software “Koneksi Internet Cepat (ADSL Speed)” : download disini
- Software “agar Akses Internet Anda tidak terputus-putus” : download disini
- Software “Untuk Membuat File PDF (ebook PDF)” : download disini
- Software “Untuk Menganalisa Keefektifan Website atau Iklan Yang Telah Anda Pasang di Iklan Baris Intenet” : download disini
- Software “Game “Who Want To Be Millionaire”versi Indonesia” : download disini
- Software “Billing Internet” : download disini
- Software “Validasi Kartu Kredit” : download disini
- Software “Untuk Menyalin Seluruh Website Dgn Sekali Klik” : download disini
- Software “Al-Qur’an Digital” : download disini
- Software “ZoneAlarm 5.0.590.015” : download disini
- Software “FreeRAM XP Pro 1.3” : download disini
- Software “PC Inspector File Recovery 3.0” : download disini
- Software “PrayAlert Personal Edition 1.3.1015” : download disini
- Software “RAMBooster 1.6” : download disini
- Software “Subseven: Firewall 1.0” : download disini
- Software “Ad-aware 6.0” : download disini
- Software “Ad Blocker 4Google2 2.3.3” : download disini
- Software “Mozilla Firefox 1.0” : download disini
- Software “FxFoto 2.0.043” : download disini
- Software “Download Manager” : download disini
- Software “Pembuat Cover Ebook” : download disini
- Software Ultralingua –> download disini
- Software Microsoft Language Interface INDONESIA –> download disini
- Software The Pocket Oxford Dictionary –> download disini
- Software Office XP 2003 Bahasa Indonesia –> download disini
- Software untuk memprotek CD dari pembajakan –> download disini
- Software TransTool –> download disini (penerjemah inggris-Indonesia)
-
Software php Triad (1)
-
Software phpTriad (2) pilih salah satu
- 5000+ ADSUBMITTER ( Untuk Mendaftara ke lebih dari 5000 search engine sekaligus)
- Instant Site maker – Software pembuat website secara Instant
-
Software Php editor – Software untuk mengedit program PHP
-
Software FTP (untuk Up load ) – Sofware untuk memasukan data ke server ( meng online kan website anda)
- FlashGet (bagi yg sulit mendonwload)
-
Winsplit – Software pemecah file ( Silahkan lihat cara kerjanya pada bagian bawah halaman ini )
- Software Desain Cover eBook.- Software pembuat Cover eBOOK
- Software ebook creator. – Softwarte Pembuat eBook
- TYPEITIN SOFTWARE
- KILLTIMER v4.9 SOFTWARE
- WEB-O-RAMA SOFTWARE
- Pure Profit Software – Kumpulan berbagai softare bermutu
- Fast Selling Software
- Software pembuat ebook pdf
- Software pengubah file flash jadi exe
Sofware tambahan :
2. SOFTWARE EASY SITE SUBMITER
3. SOFTWARE IE B’LASTER
4. SOFTWARE SUBMIT APP V1.0
5. SOFTWARE FREE AGENT V1.92
6. SOFTWARE DESIGNER EMAIL V.0.01
7. SOFTWARE EXTRACK EMAILS V.1.53
8. FIREHAND LIGHTENING
9. DOWNLOAD STUDIO
10. WALLPAPER SCREEN MAKER
11. HOT LAUNCH
12. POP UP BLOKER
13. PASSWORD CREATOR
14. NOTEBOOK PASSWORD
15. PANDA VIRUS PROTECTOR
16. NORTON ANTI VIRUS
17. NET VIZOR 100
18. LOGO DESIGN
19. INTERNET DOWNLOAD
20. EMAIL VERIFIER
21. EMAIL EXTRACTOR
22. ICON CREATOR
23. WALLPAPER
24. SPYWARE REMOVER
25. SEARCH ENGINE COMMANDO
26. SCREENSAVER MAKER
27. DOCUMENT REPAIR
28. EBOOK CREATOR
29. DECART TO LOGIN
30. BISNIS CARD DESIGN
31. ANTI TROJAN REMOVER
32. SEQUIOLA
33. 3D GRAPHIK CREATOR
34. ADD WEB SUBMIT
35. 3D TEXT MAKER
36. WEB STRIPPER
37. PRO SHOW GOLD
38 NOTEBOOK PASSWORD
39. GAME INCREASE
40. EXPLOIT SUBMISSION
41. ECO PDF MAKER
42. OS CALLER IDENTIFICATION
43. ACE FTP
44. AUTO FTP PRO v4.4
45. AUTO FTP SERVICE v4.4
46. BUDDYPHONE 4.08
47. CTI FLASH.SCREENSAVER.MAKER.v3.6
48. LITE FTP v2.5
49. ANTI TRACK TOOLS
50. HTML EXECUTOR
51. CPU SPEEDER
52. SPYWARE DOCTOR
53. SPYWARE REMOVER
54. SEQUIOLA
55. MP3 REPAIR KIT
56. FLASH GET
57. FONT TWISTER
Telehipnotis HOT !
S.E.O Ranking
TrafficPlus
URL Submitter
SKRIPSI KEDOKTERAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP PERILAKU KUNJUNGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS RAWAT INAP KEDATON
ABSTRAK
Oleh
Ferdi Firdiansyah
Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah nasional yang perlu mendapatkan prioritas utama khususnya bagi ibu hamil. Masa kehamilan ini merupakan masa yang berbahaya bagi bayi/balita karena terdapat risiko infeksi yang lebih tinggi selama proses ini, dan sebaiknya untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sejak ibu merasa hamil. Selain itu, pengetahuan yang baik serta sikap yang mendukung merupakan salah satu faktor yang berhubungan terhadap perilaku,untuk melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan secara rutin. Maka penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan. Hipotesis yang diajukan ialah adanya hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data primer dari wawancara terpimpin dengan kuisioner serta data sekunder dari rekam medik (keadaan sehat ibu hamil). Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung pada tanggal 28 November 2007 – 10 Januari 2008. Populasi penelitian ialah seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung dengan kriteria inklusi: mulai dari ibu hamil yang berada di wilayah kerja puskesmas, sampai ibu hamil dengan keadaan normal dengan umur kehamilan trimester III. Semua populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi digunakan sebagai sampel, sehingga diperoleh sampel sebanyak 106 orang. Analisis data secara bivariat menggunakan uji statistik Chi Square dan uji korelasi Koefisien Kontingensi dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengetahuan ibu hamil dari seluruh sampel paling banyak memiliki pengetahuan yang baik, yaitu sebanyak 58 orang (54,7%). Sikap Ibu hamil dari seluruh sampel, memperlihatkan sikap yang mendukung sebanyak 51 orang (48,1%), sedangkan perilaku kunjungan pemeriksaan ibu hamil yang tinggi sebanyak 61 orang (57,5%). Uji statistik memperlihatkan bahwa adanya hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil terhadap Perilaku Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
Kata kunci : Pengetahuan ibu hamil, Sikap ibu hamil, Perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI PARU NON tuberkulosis dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika di laboratorium mikrobiologi
abstraks:
Penyakit infeksi paru merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi. Penegakkan diagnosa secara cepat dan tepat serta pemilihan antibiotika berdasarkan uji kepekaan akan sangat membantu dalam pelaksanaan dan terapi. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman tentang kuman-kuman penyebab infeksi paru dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mikroorganisme penyebab infeksi paru non tuberkulosis dan pola kepekaannya terhadap beberapa antibiotika.
Sebuah penelitian deskriptif retrospektif telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan mikrobiologis penderita infeksi paru non tuberkulosis di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 permintaan pemeriksaan mikrobiologis yang mencantumkan diagnosis klinis sebagai infeksi paru non tuberkulosis, sebagian besar ditegakkan diagnosis sebagai bronkopneumonia ( 69,42 % ), bronkitis kronik ( 20 % ), bronkiektasis ( 4,7 % ), bronkitis akut ( 3,53 % ) dan abses paru ( 2,35 % ). Dari hasil kultur kuman dapat ditemukan dan diidentifikasikan sebagai kuman penyebab yang utama adalah Streptococcus pneumoniae ( 57,14 % ), diikuti Klebsiella pneumoniae ( 30,62 % ), Staphylococcus aureus ( 6,12 % ), Pseudomonas sp. ( 4,08 % ), dan Proteus sp. ( 2,04 % ). Pola kepekaan kuman-kuman penyebab infeksi paru non tuberkulosis menunjukkan kepekaan yang rendah terhadap obat-obat antibiotika standar, kecuali chloramphenicol yang masih sensitif untuk beberapa kuman tertentu. Adapun untuk obat-obat antibiotika baru seperti meropenem, cefotaxim, sulbactam, dan ciprofloxacin masih memiliki kepekaan yang tinggi.
Kuman-kuman penyebab infeksi paru sudah menunjukkan derajat resistensi yang meningkat terhadap antibiotika standar. Maka sebaiknya digunakan antibiotika generasi baru pada penderita infeksi paru non TB sehingga dapat dihindari pemborosan waktu dan biaya pengobatan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penyakit infeksi paru merupakan penyakit infeksi yang paling sering ditemukan dimasyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit infeksi paru berkisar 60-80 % dari seluruh penyakit paru, sedangkan sisanya 20-40 % adalah penyakit non infeksi (Tjandra, 2001).
Pengaruh Teknik Relaksasi Bernafas Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Pasien Inpartu Kala I
abstraks:
Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil. Sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (WHO, 2003).
Rasa nyeri pada persalinan dalam halini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, peruabahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatas I maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Bobak, 2004).Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamia dan kartisol yang menaikkan dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinan lama. Adapun nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengharuhi sverifikasi sirkulasi maupun metabolisme yang harus segera diatasi karma dapat menyebabkan kematian gania (Rosemary Mander, 2003).
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melaluiu tercitpanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduk yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seuruh wilayah Republik Indonesia.
PENILAIAN STANDAR PELAYANAN RUMAH SAKIT MELALUI KEPATUHAN PROSEDUR KERJA DI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
abstraks:
Peningkatan standar pelayanan kesehatan dari RSGM FKG Universitas Jember dibutuhkan agar RSGM memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku. Penelitian tentang penilaian standar pelayanan rumah sakit melalui kepatuhan prosedur kerja dilakukan di RSGM FKG Universitas Jember untuk mengetahui standar pelayanan rumah sakit yang diukur dari kepatuhan prosedur kerja yang dilakukan oleh mahasiswa tingkat profesi FKG Universitas Jember dalam melakukan perawatan pulpektomi pada Laboratorium Konservasi Gigi, perawatan ekstraksi gigi pada Laboratorium Bedah Mulut, perawatan pembersihan karang gigi (scalling) pada Laboratorium Periodonsia dan perawatan ulkus traumatikus pada Laboratorium Oral Medicine (OM)
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat adalah keadaan sejahtera, baik dari segi badan, mental spiritual (dirinya sendiri) maupun segi sosial budaya (lingkungannya). Sehat merupakan kehendak semua pihak, tidak hanya oleh perorangan, tetapi oleh keluarga, kelompok dan masyarakat. Keadaan sehat membutuhkan banyak hal, salah satu diantaranya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Azwar, 1996).
MIKROORGANISME PENYEBAB INFEKSI PARU NON TUBERKULOSIS DAN KEPEKAANYA TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RS DR. M. DJAMIL PADANG PADA TAHUN 2006
abstract
OLEH:
RAMADHANIATI
Penyakit infeksi paru merupakan masalah kesehatan yang sering dihadapi. Penegakkan diagnosa secara cepat dan tepat serta pemilihan antibiotika berdasarkan uji kepekaan akan sangat membantu dalam pelaksanaan dan terapi. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman tentang kuman-kuman penyebab infeksi paru dan kepekaannya terhadap beberapa antibiotika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mikroorganisme penyebab infeksi paru non tuberkulosis dan pola kepekaannya terhadap beberapa antibiotika.
Sebuah penelitian deskriptif retrospektif telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan mikrobiologis penderita infeksi paru non tuberkulosis di Laboratorium Mikrobiologi RS Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 85 permintaan pemeriksaan mikrobiologis yang mencantumkan diagnosis klinis sebagai infeksi paru non tuberkulosis, sebagian besar ditegakkan diagnosis sebagai bronkopneumonia ( 69,42 % ), bronkitis kronik ( 20 % ), bronkiektasis ( 4,7 % ), bronkitis akut ( 3,53 % ) dan abses paru ( 2,35 % ). Dari hasil kultur kuman dapat ditemukan dan diidentifikasikan sebagai kuman penyebab yang utama adalah Streptococcus pneumoniae ( 57,14 % ), diikuti Klebsiella pneumoniae ( 30,62 % ), Staphylococcus aureus ( 6,12 % ), Pseudomonas sp. ( 4,08 % ), dan Proteus sp. ( 2,04 % ). Pola kepekaan kuman-kuman penyebab infeksi paru non tuberkulosis menunjukkan kepekaan yang rendah terhadap obat-obat antibiotika standar, kecuali chloramphenicol yang masih sensitif untuk beberapa kuman tertentu. Adapun untuk obat-obat antibiotika baru seperti meropenem, cefotaxim, sulbactam, dan ciprofloxacin masih memiliki kepekaan yang tinggi.
Kuman-kuman penyebab infeksi paru sudah menunjukkan derajat resistensi yang meningkat terhadap antibiotika standar. Maka sebaiknya digunakan antibiotika generasi baru pada penderita infeksi paru non TB sehingga dapat dihindari pemborosan waktu dan biaya pengobatan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penyakit infeksi paru merupakan penyakit infeksi yang paling sering ditemukan dimasyarakat maupun yang dirawat di rumah sakit, dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Penyakit infeksi paru berkisar 60-80 % dari seluruh penyakit paru, sedangkan sisanya 20-40 % adalah penyakit non infeksi (Tjandra, 2001).
DAYA HAMBAT VITAMIN C TERHADAP KERUSAKAN MEMBRAN SEL DARAH MERAH AKIBAT FOTOSENSITISER OFLOKSASIN YANG DIINDUKSI ULTRAVIOLET
abstraks:
Ofloksasin merupakan derivat flouroquinolon yang memiliki efektivitas dan spektrum yang luas sebagai antibiotik, namun ofloksasin juga dapat berperan sebagai fotosensitiser sehingga menyebabkan fotohemolisis. Untuk dapat menghambatnya digunakan vitamin C. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh vitamin C sebagai penghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar ultraviolet (UV). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan empat l sel darah merah yang dimasukkan kemkelompok perlakuan, yaitu P0=10 dalam kotak tanpa radiasi UV. P1 = Kelompok yang di dalam tabung berisi l sel darah merah dengan penyinaran radiasi UV. P2 = Kelompok yangm10 l sel darah merah, 1 ml ofloksasin denganmdi dalam tabung berisi 10 lmpenyinaran radiasi UV. P3 = Kelompok yang di dalam tabung berisi 10 l vitamin C dengan penyinaranmsel darah merah, 1 ml ofloksasin dan 1 radiasi UV. Pengukuran hemolisis sel darah merah menggunakan metode = 546 nm. Berdasarkan uji statistiklspektrofotometri yang diukur pada ini disimpulkan bahwa vitamin C mempunyai peran dalam menghambat fotohemolisis akibat fotosensitiser ofloksasin yang diinduksi sinar UV.
KATA KUNCI : Fotosensitiser, ofloksasin, vitamin C, hemoglobin.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Fotosensitisasi adalah reaktivitas suatu senyawa sensitiser terhadap substrat biologis akibat sinar buatan atau sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet. Apabila substrat biologis tersebut berupa membran sel darah merah hingga menyebabkan lisis, maka proses tersebut dinamakan fotohemolisis (1,2).
HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI SISWA-SISWI SMA 2 PAYAKUMBUH
abstraks:
Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelemin. Sedangkan faktor eksternal diantaranya aktivitas fisik, lingkungan dan kebiasaan merokok (Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Upaya Kesehatan Puskesmas, 1994; Abdullah, 1994).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia (Ichsan, 1988). Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif dan ekonomis (UU No.23 1992).
Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula (Yasrin, 1996). Manusia yang sehat dan memiliki tingkat kesegaran yang baik akan mampu berprestasi dalam pekerjaan sehingga tingkat produktivitas akan meningkat (Pradono, 1999).
SKRIPSI HUKUM PIDANA
KRIMINALISASI KUMPUL KEBO (SAMEN LEVEN) MENURUT RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
PURWO,2004,KRIMINALISASI KUMPUL KEBO (SAMEN LEVEN) MENURUT RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA , SKRIPSI, UNIVERSITAS NEGERI JEMBER
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Alasan Penyidik Tidak Mengabulkan Permohonan Penangguhan Penahanan Tersangka Tindak Pidana Penyalahgunaan Psikotropika Ditinjau
ABSTRAK
ALASAN PENYIDIK TIDAK MENGABULKAN PERMOHONAN PENANGGUHAN PENAHANAN TERSANGKA TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA DITINJAU DARI KUHAP
Oleh
Dewi Desyani
Tingkat penyalahgunaan psikotropika kini sangat mengkhawatirkan, dimana para pelaku tindak pidana psikotropika telah mengancam keberlangsungan hidup suatu generasi yang sangat diharapkan menjadi insan pembangunan dimasa mendatang. Penyalahgunaan psikotropika. Tingkat keresahan inilah yang menjadi penyebab munculnya alasan-alasan untuk tidak memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelaku tindak pidana khususnya tindak pidana penyalahgunaan psikotropika di Indonesia. Selain itu pula di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diberikan kewenangan penuh kepada penyidik dalam melakukan penyidikan terhadap para pelaku tindak pidana penyalahgunaan psikotropika. Kewenangan tersebutlah yang dijadikan tolak ukur keberhasilan kinerja POLRI yang notabenenya sebagai penyidik dengan terlebih dahulu menetapkan komitmen bahwa sesuai dengan perintah Kapolri terhadap para tersangka atau terdakwa pelaku tindak pidana penyalahgunaan psikotropika tidak ada penangguhan penahanan walaupun di dalam KUHAP penangguhan penahanan merupakan bagian dari hak-hak tersangka dan terdakwa dan sangat memungkinkan bahwa tersangka atau terdakwa, keluarga ataupun penasehat hukumnya untuk mengajukan upaya penangguhan penahanan.
Berdasarkan hasil uraian diatas, penulis melakukan penelitian guna mengetahui alasan-alasan penyidik tidak mengabulkan permohonan penangguhan penahanan tersangka tindak pidana penyalahgunaan psikotropika ditinjau dari KUHAP.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, keamanan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal yang dilakukan melalui berbagai upaya kesehatan, diantaranya penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
TIJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHU
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SANKSI PIDANA
BAGI ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG – UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 DIHUBUNGKAN
DENGAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANDUNG
VIDE PUTUSAN NOMOR 44/PID/B/2005/PN.BDG
ABSTRAK
Niki Panji Firmansyah
Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan nasional, dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memimpin serta melihat kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang – undang Dasar 1945.
Metode penelitian skripsi ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan fakta – fakta yang diperoleh penulis berkaitan dengan objek penelitian berupa penerapan sanksi pidana bagi Anak di Bawah Umur, yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 44/PID/B/2005/PN.BDG, dan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu dengan mengkaji ketentuan pidana bagi Anak dalam Undang – undang RI No. 3 Tahun 1997.
Dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 44/PID/B/2005/PN.BDG, Hakim memutuskan bahwa Terdakwa Matius Halim alias Koko dikembalikan kepada orangtuanya dalam hal ini Ibu kandungnya. Karena Hakim memperhatikan segala hal ihwal yang dapat meringankan atau pun yang memberatkan bagi terdakwa, tentunya hakim berpedoman pada ketentuan dalam Pasal 24 Undang – undang No. 3 Tahun 1997. Dalam menjatuhkan sanksi pidana bagi Anak harus melihat dampaknya bagi perkembangan anak tersebut jangan terkesan asal – asalan. Dalam menanggulangi masalah kenakalan anak orang tua dan masyarakat bertanggung jawab untuk mendidik,membinanya dan menciptakan suatu situasi lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan jasmani dan rohani serta moral anak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apabila kita berbicara masalah hukum, maka kita akan dihadapkan dengan hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan pergaulan hidup manusia dimasyarakat yang diwujudkan sebagai proses interaksi dan interrelasi antara manusia yang satu dengan manusia lainnya didalam kehidupan bermasyarakat.
“ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA TRAFIKING (Analisis Putusan Perkara No. 954 /PID.B/2003/ PN. JKT. SEL).
ABSTRAK
Manusia merupakan subyek hukum yang mempunyai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban tersebut harus benar-benar diperhatikan. Tindak pidana perdagangan manusia (trafiking) merupakan salah satu contoh pelanggaran terhadap hak dan kewajiban manusia sebagai subyek hukum. Salah satu kasus terkait dengan situasi tersebut adalah putusan perkara No.954/PID.B/2003/PN.JKT.SEL yaitu perbuatan memperdagangkan perempuan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dilakukan oleh terdakwa Ramdoni alias Rino dengan dibantu oleh terdakwa Yanti Sari alias Bela dan terdakwa Susanto NG, Para terdakwa didakwa oleh penuntut umum Dengan dakwaan primair Pasal 296 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan dakwaan susidair Pasal 296 KUHP jo Pasal 56 KUHP yang ditujjukan khusus terhadap terdakwa Susanto Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan bahwa hukum pidana dan UU nomor 23 tahun 2002 mengatur tentang trafiking dan untuk memberikan penjelasan mengenai kesesuaian putusan Pengadilan Negeri No.954/2003/PID.B/PN.JKT.SEL dengan aturan hukum yang berlaku. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yaitu data sekunder, data sekunder yang diperoleh, berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat juga berupa pendapat para pakar yang ahli mengenai masalah ini yang disampaikan dalam berbagai literatur baik dari buku, naskah ilmiah, laporan penelitian, media massa dan lain-lain. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kitab Undang-undang Hukum Pidana mengatur mengenai tindak pidana trafiking dalam Pasal 297 KUHP dan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal yang mengatur mengenai tindak pidana trafiking terdapat dalam Pasal 83 dan 88. Putusan hakim pidana No.954/PID.B/2003/PN.JKT.SEL telah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku tetapi khusus terdakwa Susanto seharusnya hakim mengabulkan dakwaan subsidair dari penuntut umum karena terdakwa Susanto telah melakukan pembantuan berupa mengiklankan usaha yang dijalankan oleh terdakwa Ramdoni alias Rino. Demi memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi korban tindak pidana trafiking pemerintah sebaiknya segera mengesahkan Undang-undang yang khusus mengatur mengenai tindak pidana trafiking, serta hakim seharusnya mengkaji dan menelaah peraturan-peraturan lain mengenai kasus yang ditanganinya, sehingga hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan subyek hukum yang mempunyai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban tersebut harus benar-benar diperhatikan. Tindak pidana perdagangan manusia (trafiking) merupakan salah satu contoh pelanggaran terhadap hak dan kewajiban manusia sebagai subyek hukum. Perdagangan manusia, terutama perempuan dan anak, merupakan jenis perbudakan pada pada era modern, dan konsep dasarnya adalah perekrutan, pemindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain baik antar wilayah dalam satu negara atau antar negara.
Judul Skripsi : Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Phedofilia
Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Phedofilia
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaturan tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia. Untuk mengetahui saksi apa yang dapat diberikan kepada pelaku tindak pidana phedofilia.
Metode Penelitian : Digunakan metode penelitian studi kepustakaan dengan tujuan untuk memperoleh bahan-bahan ilmiah dan informasi dari literature-literature hukum dan metode kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Hasil Penelitian : Bahwa tindak pidana Phedofilia secara eksplisit tidak di atur dalam hukum Indonesia tetapi hal ini harus di paham tentang arti phedofilia sendiri yang dimana melakukan tindak pidana pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, dan anak sendiri itu di lindungi dari tindakan eksploitasi seksual yang terdapat dalam Pasal 13 Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yaitu: “Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan, dan perlakuan salah lainnya”. Bahwa bagi pelaku tindak Pidana Phedofilia dapat dikenai Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pasal 82 Yaitu: “ Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 )enam puluh juta rupiah)”. Seperti yang telah diuraikan dalam kasus Brown William Stuart beliau di dakwa dengan Pasal 82 Undang-undang No 23 Tahun 2002.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaturan tentang tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia?
2. Apa sanksi bagi pelaku tindak pidana phedofilia sesuai dengan peraturan hukum di Indonesia?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaturan tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia.
TINJAUAN TENTANG PENCABUTAN KETERANGAN TERDAKWA DALAM PERSIDANGAN DAN IMPLIKASI YURIDISNYA
ABSTRAK
Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ketentuan hukum dari pencabutan keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan, dalam hal ini di Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta serta mengetahui bagaimana implikasi yuridis dari pencabutan keterangan terdakwa terhadap kekuatan alat bukti.
Penelitian hukum ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan apabila dilihat dari tujuannya termasuk dalam penelitian hukum sosiologis. Lokasi penelitian di Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta. Jenis data yang dipergunakan meliputi data primer dan data sekunder.
Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa pencabutan keterangan terdakwa dalam putusan perkara perkosaan Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta Nomor: 306/Pid.B/2003/PN.Ska ditolak atau tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim karena pencabutan keterangan yang dilakukan oleh terdakwa Joko Kustiono alias Gepeng dinilai tidak berdasar dan tidak logis. Alasan yang mendasar dan logis tersebut mengandung arti bahwa alasan yang menjadi dasar pencabutan tersebut harus dapat dibuktikan kebenarannya dan diperkuat atau didukung oleh bukti-bukti lain yang menunjukkan bahwa alasan pencabutan tersebut benar dan dapat dibuktikan oleh hakim. Implikasi yuridis dari pencabutan keterangan terdakwa terhadap kekuatan alat bukti, adalah apabila pencabutan diterima oleh hakim, maka keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan dapat digunakan sebagai alat bukti dan keterangan terdakwa (tersangka) di tingkat penyidikan tidak digunakan sama sekali untuk menemukan bukti di persidangan karena isinya yang dinilai tidak benar. Sedangkan apabila pencabutan ditolak oleh hakim, maka keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan tidak dapat digunakan sebagai alat bukti, justru keterangan terdakwa (tersangka) di tingkat penyidikanlah (BAP) yang kemudian dapat digunakan dalam pembuktian.
Implikasi teoritis penelitian ini adalah bahwa secara yuridis pencabutan keterangan terdakwa dibolehkan asalkan pencabutan dilakukan selama pemeriksaan persidangan pengadilan berlangsung dan pencabutan itu mempunyai alasan yang berdasar dan logis. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa dengan adanya pencabutan keterangan terdakwa dalam persidangan, dapat digunakan hakim sebagai petunjuk dalam membuktikan kesalahan terdakwa di sidang pengadilan.
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Pernyataan tersebut secara tegas tercantum dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, Indonesia menerima hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan, keadilan serta kesejahteraan bagi warga negaranya. Konsekuensi dari itu semua adalah bahwa hukum mengikat setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.
PERANAN VISUM ET REPERTUM DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA PADA TAHAP PENYIDIKAN
Sehubungan dengan peran visum et repertum yang semakin penting dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan, pada kasus perkosaan dimana pangaduan atau laporan kepada pihak Kepolisian baru dilakukan setelah tindak pidana perkosaan berlangsung lama sehingga tidak lagi ditemukan tanda-tanda kekerasan pada diri korban, hasil pemeriksaan yang tercantum dalam visum et repertum tentunya dapat berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan segera setelah terjadinya tindak pidana perkosaan. Terhadap tanda-tanda kekerasan yang merupakan salah satu unsur penting untuk pembuktian tindak pidana perkosaan, hal tersebut dapat tidak ditemukan pada hasil pemeriksaan yang tercantum dalam visum et repertum. Menghadapi keterbatasan hasil visum et repertum yang demikian, maka akan dilakukan langkah-langkah lebih lanjut oleh pihak penyidik agar dapat diperoleh kebenaran materiil dalam perkara tersebut dan terungkap secara jelas tindak pidana perkosaan yang terjadi.
Berdasarkan kenyataan mengenai pentingnya penerapan hasil visum et repertum dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan pada tahap penyidikan sebagaimana terurai diatas, hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk mengangkatnya menjadi topik pembahasan dalam penulisan skripsi dengan judul “PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kepolisian Resort Kota Malang) ”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dapat diangkat untuk selanjutnya diteliti dan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana perkosaan ?
2. Upaya apakah yang dilakukan penyidik apabila hasil visum et repertum tidak sepenuhnya mencantumkan keterangan tentang tanda kekerasan pada diri korban perkosaan ?
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini, penelitian yang dilakukan untuk membahas permasalahan tersebut mempunyai tujuan:
1) Untuk mengetahui peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana perkosaan.
2) Untuk mengetahui upaya yang ditempuh penyidik apabila hasil visum et repertum tidak memuat keterangan tentang tanda kekerasan pada korban perkosaan, dalam tujuannya untuk mendapatkan kebenaran materiil suatu kasus perkosaan.
Berdasarkan kenyataan mengenai pentingnya penerapan hasil visum et repertum dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan pada tahap penyidikan sebagaimana terurai diatas, hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk mengangkatnya menjadi topik pembahasan dalam penulisan skripsi dengan judul “PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kepolisian Resort Kota Malang) ”.
B. Permasalahan
PERANAN PENYIDIK DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN TINDAK PIDANA NARKOBA
Akhir-akhir ini kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi dan teknologi yang canggih, aparat penegak hukum di harapkan mampu mencegah dan menanggulangi kejahatan tersebut guna meningkatkan moralitas dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya bagi generasi penerus bangsa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal Pembangunan nasional perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannya.
KEBIJAKAN (LEGISLATIF) HUKUM PIDANA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH ATAU GELAR KESARJANAAN
Negara Indonesia adalah negara hukum (recht staats), maka setiap tindak pidana yang terjadi seharusnya diproses melalui jalur hukum, jadi hukum dipandang sebagai satu-satunya sarana bagi penyelesaian terhadap suatu tindak pidana. Menurut Moeljatno, tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, yang mana larangan tersebut disertai dengan ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang