“AKANKAH DUNIA KIAMAT DI TAHUN 2002”
Dengan berakhirnya tahun 2001 maka sekarang kita telah memasuki tahun 2002 ; dan yang harus kita sadari bahwa dunia sudah menjadi semakin tua, yang berarti akhir zaman sudah semakin dekat, tentunya akan timbul pertanyaan kita apakah dunia itu akan kiamat di tahun 2002? Jawabnya bisa iya dan bisa tidak; karena kalau kita mau melihat tanda-tanda zaman sudah mengatakan bahwa dunia ini akan segera berakhir, yang berarti bahwa waktunya sudah semakin dekat, dan berdasarkan perkataan Allah melalui firmanNya, bahwa Yesus itu pasti dan akan segera datang kedua kalinya yaitu di hari Natal ke-dua yaitu Yesus akan datang bukan lagi sebagai bayi yang lemah tapi sebagai Raja di atas segala raja dan sebagai Imam Mahdi, yaitu Hakim yang adil yang akan menghakimi dunia dengan segala isinya, yaitu menghakimi orang yang hidup dan yang mati (akan dibangkitkan), tetapi tentang apakah betul Yesus akan datang lagi di tahun 2002, atau yang berarti kiamat itu akan terjadi di tahun 2002 ? jawabannya tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan malaikat di sorgapun tidak tahu akan hari tanggal dan waktunya. Seperti yang tertulis dalam Injil Matius 24 : 42, sebagai berikut : “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhan datang”. Tapi yang jelas Yesus pasti akan datang kembali sebagai imam Mahdi; hanya untuk hari, tanggal, waktu dan tahunnya tidak ada seorangpun yang tahu, tetapi firman Tuhan tersebut berkata dan memperingtkan kepada kita bahwa yang terpenting adalah berjaga-jagalah !.
Sekarang marilah kita melihat tanda-tanda apa yang sudah dikatakan oleh firman Tuhan tentang akhir zaman, seperti dalam Matius 24:4-5 : “Jawab Yesus kepada mereka: “waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu, sebab banyak orang akan datang memakai namaKu (Isa Almasih) dan berkata : “akulah mesias”, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” Hal ini sudah dan sedang terjadi terus di berbagai belahan dunia. Seperti di Amerika, di Afrika, di Korea, dan lain-lain. Bahkan di Indonesia sendiri belum lama ini ada seorang yang mengaku bahwa dia adalah Isa Almasih Anak Mariam yang adalah Imam Mahdi yang akan menjadi hakim di hari kiamat itu, jelas bahwa mereka itulah yang dikatakan nabi-nabi palsu diakhir zaman ini. Dalam Matius 24:6-8 : “kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah, sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat, akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru ! dan hal-hal tersebut juga sudah dan sedang terjadi, seperti tentang deru perang dan kabar-kabar tentang perang ini, kita semua tahu bahwa perang sedang terjadi dimana-mana, baik perang antar suku, antar golongan, antar etnis, antar bangsa, dan lain-lain. Dimana-mana sedang terjadinya peperangan yang tidak henti-hentinya. Ada sebuah buku menulis bahwa akibat-akibat peperangan yagn terjadi itu korban-korbannya menjadi semakin besar; seperti dicatat Sebagai berikut : Perang Napoleon tahun 1790 – 1815 dengan + 233 orang korban yang mati per harinya, perang Krim tahun 1854 – 1856 dengan korban yang mati + 1075 orang per harinya ; kemudian perang Balkan tahun 1914 s/d tahun 1913 dengan korban yang mati sebanyak 1941 per harinya; perang dunia ke 1 tahun 1914 s/d tahun 1918 dengan korban yang mati 5449; perang dunia kedua dengan korban 7738 orang yang mati per harinya, dan terakhir, korban WTC dalam satu hari saja sebanyak 10 ribu tau mungkin 100 ribu orang (karena tidak tahu persisnya. kesimpulannya korban-korban peperangan di dunia ini semakin meningkat terus dan bukankah itu semua merupakan tanda-tanda zaman bahwa “akhir zaman” akan segera datang? Tentang kelaparan; kalau kita melihat di TV jelas bahwa di dunia ini semakin banyak orang, suku, bahkan bangsa yang hidup dalam kelaparan, dan kalau kita yakin bahwa kelaparan besar-besaran akan segera terjadi, sebab bukankah kita tahu bahwa lahan pertanian, perkebunan, hutan, dan lain-lain menjdi semakin sempit saja, yang dikarenakan oleh bertambahnya dengan pesat penduduk dunia, seperti tercatat di data statistik dunia Sebagai berikut di tahun 1950 penduduk bumi baru berjumlah 1000 juta, tahun 1930 bertambah dan menjadi 2000 juta, tahun 1961 sudah mencapai 3000 juta ; tahun 1976, sudah 4000 juta; tahun 1987 sudah mencapai 5000 juta dan tahun 2000 sudah mencapai 6000 juta, dan penduduk bumi ini akan bertambah terus, maka kelaparan besar-besaran sudah dan sedang akan terjadi secepatnya; tinggal tunggu waktunya sja, tapi itu pasti terjadi ! Tentang gempa bumi, seorang yang bernama “Steve”, dia seorang peneliti gempa bumi mencatat di dunia ini sedang terjadi terus dan akan semakin sering terjadinya seperti Sebagai berikut : di abad 15 terjadi gempa bumi sebanyak 150 kali; di abad 16 terjadi 153 kali, di abad 17 terjadi 378 kali; di abad terjadi 378 kali; di abad 18 terjadi 640 kali; di abad 19 terjadi 2119 kali. Dan di abad 20 terjadi 30000 kali gempa bumi; bahkan di abad 21 tercatat + 15 kali gempa bumi dalam sepekan yang berarti + 780 kali dalam setahun maka di abad 21 ini terjadi 78 ribu kali gempa. Maka jelas bahwa gempa bumi di bumi ini juga sudah mengatakan tentang tanda-tanda zaman, yaitu bahwa zaman akan segera berakhir.
Sekarang apa yang perlu kita perbuat? Ingatlah akan peringatan firman Tuhan tersebut, bahwa “berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhan akan datang.” Karena walaupun kita tidak tahu kapan waktu pastinya, tetapi Imam Mahdi itu pasti akan segera datang kembali di hari kiamat? Sehubungan dengan tanda-tanda zaman itu sudah mengatakan bahwa hari itu kan segera terjadi, maka hal umat manusia sadarlah dan bertobatlah segera, agar kita tidak masuk neraka, dan hanya ada satu jualan menuju ke sorga, ikut dan percayalah kepada Yesus Kristus Isa Almasih, Sang Juru Selamat manusia satu-satunya karena Dia akan segera datang untuk kembali sebagai Raja diatas segala raja dan Dialah yang akan menjadi Imam Mahdi nya, yaitu Hakim Adil yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Dan berbahagialah orang-orang yang sudah percaya kepadaNya dan mengikuti Yesus Kristus Isa Almasih sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, karena dia pasti akan masuk sorga.
TANGIS DAN SENYUM DI HARI TERAKHIR
Seseorang yang masih muda suka sekali untuk mengingat hari ulangtahunnya dan menunggu datangnya hari itu, serta bersemangat untuk merayakannya, karena mereka berpikir bahwa usia mereka semakin bertambah dan mereka tidak akan dianggap sebagai anak kecil lagi. Tetapi tidak demikian dengan sebagian orangtua atau yang merasa sudah mulai tua, biasanya mereka tidak suka untuk mengingat, bahwa umurnya sudah semakin bertambah karena itu bisa berarti bahwa jatah waktu hidup nya atau kontraknya di dunia yang fana ini sudah semakin berkurang.
Itulah sebabnya, ada kata-kata puitis berkata : “Aku mau hidup seribu tahun lagi”, tetapi pada kenyataannya, tidak ada orangpun yang, sekarang bisa hidup dengan jangka waktu selama itu. Yang lebih mencemaskan lagi adalah bahwa tidak banyak orang yang tahu dengan pasti, bagaimana mereka akan melalui kehidupan jatah hidupnya di dunia ini habis, itulah sebabnya banyak orang yang menghindar ketika hal-hal seperti ini ditanyakan kepada mereka. Pada umumnya, mereka akan menjawab itu urusan nanti yang penting yang sekarang ini dapat saya lewati, atau yang lain berkata : yah moga-moga saja saya menikmati keadaan yang baik di surga sana.
Sesungguhnya ada dua hal yang akan dialami oleh setiap orang ketika jatah hidupnya di dunia ini habis seperti tertulis dalam Matius 25:45-46 : Maka Ia akan menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” Inilah tipe orang yang akan menangis selama-lamanya, yaitu orang-orang yang tidak termasuk dalam kategori sebagai orang benar. Mereka ini adalah seperti orang-orang yang hidup pada zaman nabi Nuh, dimana mereka tidak perduli sama sekali dengan peringatan nabi Nuh akan datangnya banjir besar, dan perlunya menyediakan kapal yang besar untuk menyelamatkan diri. Firman Tuhan menyatakan dalam Lukas 17:26-27 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Seperti orang-orang yang hidup pada zaman nabi Nuh, yang merasa tidak perlu menyediakan kapal yang besar untuk menyelamatkan diri dari banjir yang besar yang akan datang, yang bisa membinasakan mereka, demikianlah keadaan orang-orang pada zaman sekarang ini. Bagi mereka yang paling penting adalah makan, seks, membeli atau menjual, menanam atau membangun. Mereka tidak memperdulikan keselamatan akan jiwa mereka, dan ketika Yesus Kristus datang untuk menyediakan keselamatan bagi mereka, mereka-pun tidak perduli, bahkan menganggap apa yang di lakukan oleh Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia itu adalah suatu kebodohan.
Memang dahulu kitapun seperti apa yang Tuhan katakan dalam I Korintus 1:18: “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” Yang berarti bahwa orang yang tidak mau percaya dan mengikut kepada salib Kristus maka mereka pasti akan masuk ke neraka, tetapi bagi orang yang akan masuk surga pastilah dan akan percaya bahwa salib Kristus itu adalah kekuatan Allah dan tertulis juga dalam 2 Korintus 4:3 4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Yesus Kristus disalibkan bukan karena kesalahan yang Dia buat, sebab hakim yang mengadili Yesus Kristus pada waktu itu yaitu Pilatus berkata dalam Yohanes 18:38 “Aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya.” Tetapi mungkin kita terus bertanya mengapa Yesus Kristus mau disalibkan? Tidak mampukah Yesus yang bisa memelekkan orang buta, membangkitkan yang mati, membuat orang lumpuh bisa berjalan itu, melepaskan diri dari salib?. Sebenarnya suatu hal yang terlalu mudah bagi Yesus untuk melepaskan diri dari salib, tetapi kalau itu Dia lakukan, maka Di akan gagal dalam mengemban misiNya datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan manusia.
Sebab Yesus tahu tahu persis bahwa tujuan atau misiNya datang ke dalam dunia ini adalah untuk menyerahkan diriNya demi selamatan manusia seperti yang Dia sampaikan sebelum penyalibanNya kepada para muridNya. Paling sedikit 3 kali Dia menyampaikan tentang hal ini, yaitu tertulis dalam Lukas 9:22-27; Lukas 9:43; Lukas 18:31-34; ayat-ayat ini memberi bukti bahwa Yesus tahu kalau Dia harus mengalami penderitaan dan mati di salib di Yerusalem, tetapi Yesus tidak berusaha melarikan diri ke kota yang lain, bahkan Dia berjalan menuju kesana. Semuanya itu Yesus lakukan supaya di dalam Yesus kita dibenarkan oleh allah seperti tertulis di dalam 2 Korintus 5:21. “Dia yang tidak mengenal dosa telah di buatnya menjadi dosa, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”.
Selain itu mereka yang akan menangis pada hari terakhir adalah mereka yang disebut sebagai orang-orang yang jahat seperti tertulis dalam Matius 25:41-43: “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kirinya: Enyahlah dari hadapanku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika aku lapar, engkau tidak memberi aku ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing kamu tidak memberi Aku tumpangan, ketika Aku telanjang kamu tidak memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit dan dalam penjara kamu tidak melawat ku. “Mereka itu adalah orang-orang yang kelihatannya beribadah atau memberi tetapi imannya mati. Itu berarti mereka mengaku mengenal Allah, tetapi tidak punya kasih kepada sesama.
Ketika orang lain tidak sepaham dengan dia, maka orang tersebut disakiti, di cemooh, bahkan merusak tempat-tempat ibadah orang lain. Firman Tuhan mencatat bahwa bangsa ini memuliakan Aku dengan bibir-nya pada hal hatinya jauh dari padaKu. Percuma mereka beribadah kepadaku. Sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah mansusia. Tertulis dalam kitab Yesaya 29:13 bagaimana supaya kita tidak menangis di hari terakhir? yang penting dan yang pertama ialah: kita harus membuka hati untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat kita dan yang kedua kita harus pastikan bahwa kita punya iman yang hidup kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat kita, dengan dibuktikan bahwa kita memiliki kasih yang tulus kepada sesama, dan itulah orang-orang yang akan tersenyum pada hari terakhir nanti, seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada orang-orang “percaya” di hari terakhir nanti. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya, mari hai kamu yang diberkati oleh BapaKu terimalah kerjakan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan (Matius 25:34).
KESELAMATAN DAN SORGA HANYA BISA DI DAPAT KARENA ABOLISI DARI ALLAH
Pada bulan November, Desember 2001 berita di koran, tabloild, majalah, bahkan televisi baik televisi swasta dan televisi pemerintah juga tidak ketinggalan memberitakan berita yang paling hangat yaitu berita tentang “ABOLISI”, abolisi untuk mantan orang nomor satu di Indonesia yaitu mantan presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun ; di mana hari-hari terakhir Pak Harto sedang dihadapkan dengan tuntutan atas KKN yang telah dituduhkan pada masa jayanya. Oleh karena berbagai alasan yaitu untuk menghormati atas jasanya, karena mantan presiden, dan lain-lain maka timbullah rencana untuk diberikannya abolisi kepadanya; tetapi ternyata rencana tersebut telah menjadi polemik, bahkan akhirnya dinyatakan bahwa tidak tahu siapakah sesungguhnya yang mencetuskan ide akan rencana diberikannya abolisi tersebut kepada Pak Harto, masing-masing saling tuding, saling tuduh, siapakah yang mencetuskan abolisi tersebut, bahkan saling menyalahkan atas munculnya rencana abolisi tersebut; sekarang setelah bulan berganti bulan, bahkan banyak masalah-masalah yang sudah berganti dengan masalah yang baru lagi, maka berita-berita akan abolisi tersebut Sudah mulai menghilang, sirna seperti di telan bumi dan sekarang pertanyaan kita apa hubungannya abolisi dengan sorga dan keselamatan? Atas manusia berdosa?
Menurut kamus bahasa Indonesia, Abolisi artinya; pembatalan penghentian tuntuntan/ perkara. Sedari zaman Adam, yaitu setelah manusia pertama itu jatuh ke dalam dosa maka semua manusia keturunan Adam, yaitu Semua manusia yang telah melanggar jalah dan Undang-undang-Nya Allah, maka semua manusia sudah menjadi berperkara dengan Allah Sang penciptaNya, yang satu saat harus disidangkan di pengadilan terakhir dikarenakan dosa-dosa yang telah diperbuat oleh manusia itu sendiri. Misalnya saja tentang pelanggaran salah satu dari 10 hukum Allah (Taurat) yaitu; “Jangan berdusta” siapakah manusia ini yang tidak pernah berdusta? Pasti tidak ada! Padahal ada “Jangan-jangan” yang lain lagi yang harus kita patuhi, tetapi bagaimana manusia bisa tidak melakukan “Jangan-jangan” tersebut? Tidak mungkin! Padahal dosa kecil dan dosa besar di hadapan Allah itu sama saja, yang berarti semua manusia telah melanggar hukum Allah, semua manusia telah berbuat dosa, dan semua manusia sudah berperkara dengan Allah. Dan di dalam pengadilannya Allah itu tidak ada KKN, Allah sendiri yang akan datang menjadi Hakim Yang Adil, yaitu Imam Mahdi yang bernama Yesus Kristus Isa Almasih Putra Mariam. Dan Dia tidak mungkin bisa disuap dengan apapun dan berapapun besarnya, baik manusia yang berdosa itu telah. memberikan korban darah lembu, sapi, kambing domba, yang sangat banyak/ atau dengan manusia melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam hidupnya, yaitu sesuai apa yang diperintahkan dalam syarat agama-nya. Karena sesungguhnya agama itu adalah hanya merupakan usaha sekelompok manusia untuk mencari Allah. Tetapi tanpa abolisi yang dari Allah maka tidak mungkin manusia bisa mencapai dan tinggal di dalam kerajaan sorga.
Apa dan bagaimana abolisi yang dari Allah tersebut? undang-undang nya Allah dalam hukum Taurat itu jelas-jelas tidak boleh dikurangi, di tambah, di ubah, oleh manusia seperti yang tertulis dalam Injil Yohanes Matius 5:18: “Karena Aku berkata kepadamu, sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi, satu iota. atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari, hukum Taurat; jadi bagaimana caranya? Tertulis dalam Injil Matius 5:17 Tuhan Yesus sendiri berkata: “Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum taurat, atau kitab para nabi. Aku, datang bukan untuk; meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Jadi karena undang-undangnya Tuhan itu tidak pernah dan tidak akan pernah di amandemen maka Allah sendiri merelakan diriNya dengan cara menjadi manusia, dan Dia sendiri telah menggenapi undang-undang tersebut yaitu hukum taurat (bukan dengan meniadakan hukum taurat tetapi dengan menggenapi melalui diri-Nya pada waktu Allah menjadi manusia). Memang banyak orang yang masih tidak mau percaya bahwa Allah sudah menjadi manusia, pada 2000 tahun yang lalu, mereka berkata mana mungkin Allah menjadi manusia? karena bukankah Allah adalah zat, dan suci adanya, apakah mungkin Allah menjadi manusia? Jawabnya mungkin sekali, bukankah Dia itu Allah yang punya kuasa atas segalanya, Dia yang telah menciptakan langit bumi dengan segala isinya, Dia itu Allah yang maha besar. Allah yang penuh kuasa, Allah yang maha dahsyat dan lain-lain, kalau Dia mau maka apapun Dia bisa melakukannya! Dan yang jelas pikiran manusia yang kecil tidaklah mungkin bisa menjangkau pikiran Allah yang besar dan yang penuh kuasa itu, jadi seharusnya manusia janganlah membatasi akan cara-cara apapun yang Allah mau buat di dalam rangka menyelamatkan manusia yang telah berdosa yang seharusnya masuk neraka.
Dengan cara Yesus telah melakukan semua hukum taurat tersebut maka hukum taurat tidak perlu lagi dihapuskan (diamandemen) tetapi justru telah digenapi; sekarang bagaimana dengan kita manusia berdosa yang tidak bisa menggenapi hukum taurat tersebut? Apakah kita harus tetap masuk neraka? Ya betul, seharusnya kita Semua manusia yang tidak bisa menggenapi hukum taurat, atau manusia yang telah melanggar peraturan- peraturan Tuhan di dalam hukum taurat tersebut harus masuk neraka! Tetapi karena hukum taurat tersebut telah digenapi oleh Yesus Kristus Isa Almasih maka kita yang memang tidak bisa menggenapi sudah tidak perlu lagi untuk menggenapinya, dan selanjutnya dengan Yesus mati di atas kayu salib di bukit Golgota, maka semua tuntutan hukuman bagi manusia berdosa yang seharusnya masuk neraka itu Jadi telah dibayar oleh darah-Nya di atas kayu salib tersebut, sehingga hukuman di neraka bagi orang berdosa betul-betul telah dibayar lunas oleh darahNya. Maka sekarang bagi barangsiapa yang mau percaya dan mengikut Dia Yesus Kristus Isa Almasih Sang Juru Selamat dunia satu-satunya itu, Dia pasti tidak lagi di hukum, tetapi pasti akan masuk sorga; seperti apa yang tertulis dalam Injil Yohanes 2:18,36 “Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup (sorga), melainkan murka Allah (neraka) tetap ada di atasnya”. Maka sekarang semuanya terserah kita apakah kita Sungguh-sungguh mau selamat dan masuk sorga dengan menggunakan abolisi yang telah disediakan untuk kita tersebut, ataukah kita mau menempuh jalan dan cara sendiri-sendiri untuk mencari keselamatan dan sorga tersebut? Semua terserah kita. Dan sekali lagi yang pasti bahwa semua orang yang mau percaya dan mengikut Yesus Kristus Isa Almasih Sang Juru Selamat dunia satu-satunya pasti akan diselamatkan dan masuk sorga.
PERBUATAN DOSA TERBESAR MANUSIA
Sebuah alkisah menceritakan : di sebuah negeri besar yang kaya ada seorang Raja tua yang sangat baik dan mencintai rakyatnya, pada suatu hari dia ingin memberikan “anugerah” kepada beberapa orang dinegerinya, maka menyamarlah dia menjadi seorang rakyat biasa, dengan baju compang camping bagaikan seorang pengemis, berjalanlah dia dari desa ke desa, dan berkatalah dia bahwa, dia akan menganugerahkan beberapa rumah di komplek belakang istananya, namun begitu banyak orang yang tidak mau percaya kepadanya karena raja tersebut seperti rakyat biasa. Hingga satu hari ada seorang pemuda bekas narapidana yang menolong Raja tua yang sedang menyamar tersebut ketika sedang dipukuli oleh orang banyak. Dan akhirnya “pemuda yang mau percaya” inilah yang walaupun seorang bekas narapidana, dialah yang mendapatkan anugerah dari rajanya tersebut. Ketika itulah baru orang-orang yang tidak mau percaya itu menyesal, mengapa mereka “tidak mau percaya akan anugerah dari raja yang menjadi manusia/ rakyat biasa tersebut.
Seperti juga yang tertulis di dalam kitab Kejadian pasal 6 dan 7 Perjanjian Lama, “Nuh” seorang nabi Allah suatu hari mendapatkan perintah dari Allah bahwa oleh karena dunia sudah rusak dan penuh dengan kekerasan dan kejahatan, maka Allah minta agar Nuh membuat sebuah bahtera besar di atas sebuah gunung pada sore malam harinya Nuh memberitahukan kepada semua orang, bahwa agar semua orang ikut dengan Nuh naik ke bahteranya karena; “setelah bahtera itu jadi,Allah mendatangkan air bah (banjir) selama 40 hari 40 malam sehingga segala yang ada di bumi akan mati binasa” tetapi ternyata tidak ada orang yang mau percaya kepadanya, padahal pemberitaan kabar keselamatan (Injil) tersebut sudah disampaikan oleh Nuh kepada semua orang, “Ternyata orang-orang yang mendengar tentang apa yang Nuh sampaikan malah mentertawakan Nuh, bahkan sebagian menganggap Nuh itu sudah sinting; karena mana ada orang yang membuat bahtera di atas gunung? maka akibatnya, sesuai firman Allah tidak banyak orang yang diselamatkan (hanya Nuh dan keluarganya).
Dalam Injil Yohanes 14:1-2, Yesus berkata: “Janganlah gelisah hatimu; pcrcayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu, di rumah Allah Bapaku banyak tempat tinggal, jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadaMu, sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”. Yang berarti kita harus percaya kepada Allah tetapi juga harus percaya kepada Yesus, mengapa Yesus berkata begitu? Karena memang Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, Dialah satu-satu nya nama yang datangnya dari sorga seperti tertulis dalam Injil Yohanes 3:13 “Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain daripada Yesus yang telah turun dari sorga dan menjadi manusia, karena Yesus memang adalah satu-satunya Juru Selamat manusia sedunia; seperti yang tertulis dalam Hosea 13:4 tetapi Akulah Tuhan Allah mu sejak di tanah Mesir, engkau tidak mengenal Allah lain kecuali Aku, dan tidak ada Juru Selamat lain selain Aku”. Juga kitab Yesaya 43:10-12 juga mencatat demikian; “sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk dan sesudah Aku tidak akan ada lagi, Aku, Akulah Tuhan Allahmu dan tidak ada Juru Selamat lain selain dari padaKu, Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan, mengabarkan, dan bukannya Allah asing yang ada diantaramu”. Dari ayat-ayat Firman Tuhan tersebut, jelas bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia dan hanya Yesuslah satu-satunya Juru Selamat manusia sedunia ini. Namun apa yang terjadi sekarang ini? Seperti cerita Nuh tersebut di atas ternyata begitu banyak orang yang tetap tidak mau percaya bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia dan satu-satunya Juru Selamat manusia, Mengapa? Karena seperti cerita Raja yang jadi rakyat jelata, maka banyak sekali orang yang tidak mau percaya, karena pikirnya mana mungkin orang yang seperti pengemis itu adalah seorang raja? Demikian pula banyak orang yang tidak mau percaya kepada Yesus, pikirnya mana mungkin Allah menjadi manusia? Bukankah Allah itu adalah roh, suci, zat yang tidak berbentuk? Orang tidak berpikir bahwa bukankah Allah kita adalah Allah yang Maha besar? Allah yang Maha Kuasa, Allah yang Maha dahsyat Allah yang Maha Bijaksana? Allah yang Maha Adil?
Maka kalau kita mau berpikir bahwa Allah kita adalah Allah yang Maha Besar dan Maha Kuasa berarti Allah bisa kapan saja dan dimana saja menjadi manusia, yaitu untuk menolong manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, dan karena upali dosa adalah maut/ neraka yang kekal. Juga kita harus mau berpikir bahwa Allah kita Maha Adil dan Maha Bijaksana maka kita pasti akan percaya bahwa untuk menyekmatkan manusia, Allah haruslah melakukan penyelamat manusia tersebut pula secara konstitusional, kerana pada zaman Perjanjian Lama manusia yang berdosa mencoba menghapuskan dosanya dengan jalan memberikan korban darah domba/ lembu jantan yang tidak bercatat, seperti tertulis (Ibrani 9:22) “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut penumpahan darah tidak ada pengampunan”. Padahal darah lembu jantan dan darah domba mengahapus dosa manusia seperti tertulis dalam (Ibrani 10;4) Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa (Ibrani 10:11) Maka oleh karena itu Allah rela diriNya menjadi manusia dan mati dikayu salib,darahNya tercurah untuk semua orang yang mau percaya kepadaNya seperti tertulis dalam Ibrani 9:28 : “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.”
Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia”, yang berarti Yesus Kristus lahir ke dunia hingga mati dikayu salib dan darahNya untuk mengkuduskan semua dosa manusia, dan cukup hanya satu korban saja yaitu korban darah anak domba Allah yang tidak bercacat, yaitu dengan matinya Yesus Kristus dan darahNya tercurah di kayu salib untuk mengkuduskan semua dosa manusia yang mau percaya kepadaNya, bahkan suatu saat Yesus Isa Almasih akan datang kembali sebagai Imam Mahdi / Hakim Adil.
Dalam kitab Nabi Hosea pasal 3:6 Firman Tuhan berkata : “UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau, ayat ini menjelaskan bahwa setiap orang yang tidak mau mengenal Allah dalam Yesus pasti akan binasa”, juga dalam Injil Yohanes 3:18 ditulis demikian “Barangsiapa percaya kepada-Nya (Yesus Kristus, Isa Al-Masih), ia tidak akan dihukum (berarti akan masuk sorga); tapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman (berarti akan masuk sorga), sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Ini jelas bahwa ayat-ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa barangsiapa tidak mau percaya bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia dan menjadi Juru Selamat satu-satunya manusia sedunia, berarti telah melakukan dosa yang terbesar atau dapat dikatakan bahwa : “tidak percaya” adalah perbutan dosa terbesar manusia.