Browsing articles tagged with "Tutorial keren Archives - segalamacam.com"

SERVICE DAN PERBAIKAN KOMPUTER KOMPLET TANGERANG

Jul 18, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

Kami melayani service & maintenance komputer, jaringan, laptop, printer, lcd untuk pribadi, sekolah, kantor, lembaga, dll. Kami bersedia datang ke tempat anda untuk wilayah tangerang dan sekitarnya. Kami sudah 15 tahun bergerak dibidang perbaikan komputer & laptop.

 

Hub.WA: 082129833199

MENGHAPUS FILE DAN FOLDER BANDEL

Jul 6, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

Hapus File dan Folder Yang tidak bisa Dihapus

Sering kita lihat pesan error seperti gambar diatas ketika kamu pengen menghapus file atau folder? Atau pesan-pesan error seperti :

Cannot delete file: Access is denied
There has been a sharing violation.
The source or destination file may be in use.
The file is in use by another program or user.
Make sure the disk is not full or write-protected and that the file is not currently in use.
Sebenarnya itu terjadi karena file atau folder yang akan kamu hapus sedang digunakan oleh program lain seperti services, aplikasi lain, atau sedang dikerjai oleh trojan,worm atau virus. Namun, jangan keburu banting CPU kamu dulu, ada solusi itu untuk itu…

Untuk mengatasi permasalahan diatas, sebuah aplikasi gratis dan berukuran kecil telah disediakan. Aplikasi kecil nan tangguh itu bernama Unlocker. Dengan menggunakan software Unlocker, masalah ini akan teratasi dengan cepat.

DOWNLOAD UNLOCKER

Cara penggunaan:

Klik kanan file atau folder yang bermasalah atau yang menimbulkan pesan error ketika dihapus (lihat bagian atas untuk melihat jenis-jenis pesan error tersebut.)

Pilih Unlocker.

Setelah itu, akan muncul sebuah window baru yang menampilkan proses-proses apa saja yang sedang menggunakan file atau folder tersebut.

Kemudian tekan Unlock All.

Hopla!!! Silahkan file atau folder yang membandel tersebut. Mudah-mudahan file bisa dihapus dengan mudah…

TANGIS DAN SENYUM DI HARI TERAKHIR

Jun 22, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

Seseorang yang masih muda suka sekali untuk mengingat hari ulangtahunnya dan menunggu datangnya hari itu, serta bersemangat untuk merayakannya, karena mereka berpikir bahwa usia mereka semakin bertambah dan mereka tidak akan dianggap sebagai anak kecil lagi. Tetapi tidak demikian dengan sebagian orangtua atau yang merasa sudah mulai tua, biasanya mereka tidak suka untuk mengingat, bahwa umurnya sudah semakin bertambah karena itu bisa berarti bahwa jatah waktu hidup nya atau kontraknya di dunia yang fana ini sudah semakin berkurang.

Itulah sebabnya, ada kata-kata puitis berkata : “Aku mau hidup seribu tahun lagi”, tetapi pada kenyataannya, tidak ada orangpun yang, sekarang bisa hidup dengan jangka waktu selama itu. Yang lebih mencemaskan lagi adalah bahwa tidak banyak orang yang tahu dengan pasti, bagaimana mereka akan melalui kehidupan jatah hidupnya di dunia ini habis, itulah sebabnya banyak orang yang menghindar ketika hal-hal seperti ini ditanyakan kepada mereka. Pada umumnya, mereka akan menjawab itu urusan nanti yang penting yang sekarang ini dapat saya lewati, atau yang lain berkata : yah moga-moga saja saya menikmati keadaan yang baik di surga sana.

Sesungguhnya ada dua hal yang akan dialami oleh setiap orang ketika jatah hidupnya di dunia ini habis seperti tertulis dalam Matius 25:45-46 : Maka Ia akan menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” Inilah tipe orang yang akan menangis selama-lamanya, yaitu orang-orang yang tidak termasuk dalam kategori sebagai orang benar. Mereka ini adalah seperti orang-orang yang hidup pada zaman nabi Nuh, dimana mereka tidak perduli sama sekali dengan peringatan nabi Nuh akan datangnya banjir besar, dan perlunya menyediakan kapal yang besar untuk menyelamatkan diri. Firman Tuhan menyatakan dalam Lukas 17:26-27 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Seperti orang-orang yang hidup pada zaman nabi Nuh, yang merasa tidak perlu menyediakan kapal yang besar untuk menyelamatkan diri dari banjir yang besar yang akan datang, yang bisa membinasakan mereka, demikianlah keadaan orang-orang pada zaman sekarang ini. Bagi mereka yang paling penting adalah makan, seks, membeli atau menjual, menanam atau membangun. Mereka tidak memperdulikan keselamatan akan jiwa mereka, dan ketika Yesus Kristus datang untuk menyediakan keselamatan bagi mereka, mereka-pun tidak perduli, bahkan menganggap apa yang di lakukan oleh Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia itu adalah suatu kebodohan.

Memang dahulu kitapun seperti apa yang Tuhan katakan dalam I Korintus 1:18: “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.” Yang berarti bahwa orang yang tidak mau percaya dan mengikut kepada salib Kristus maka mereka pasti akan masuk ke neraka, tetapi bagi orang yang akan masuk surga pastilah dan akan percaya bahwa salib Kristus itu adalah kekuatan Allah dan tertulis juga dalam 2 Korintus 4:3 4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Yesus Kristus disalibkan bukan karena kesalahan yang Dia buat, sebab hakim yang mengadili Yesus Kristus pada waktu itu yaitu Pilatus berkata dalam Yohanes 18:38 “Aku tidak mendapati kesalahan apapun padaNya.” Tetapi mungkin kita terus bertanya mengapa Yesus Kristus mau disalibkan? Tidak mampukah Yesus yang bisa memelekkan orang buta, membangkitkan yang mati, membuat orang lumpuh bisa berjalan itu, melepaskan diri dari salib?. Sebenarnya suatu hal yang terlalu mudah bagi Yesus untuk melepaskan diri dari salib, tetapi kalau itu Dia lakukan, maka Di akan gagal dalam mengemban misiNya datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan manusia.

Sebab Yesus tahu tahu persis bahwa tujuan atau misiNya datang ke dalam dunia ini adalah untuk menyerahkan diriNya demi selamatan manusia seperti yang Dia sampaikan sebelum penyalibanNya kepada para muridNya. Paling sedikit 3 kali Dia menyampaikan tentang hal ini, yaitu tertulis dalam Lukas 9:22-27; Lukas 9:43; Lukas 18:31-34; ayat-ayat ini memberi bukti bahwa Yesus tahu kalau Dia harus mengalami penderitaan dan mati di salib di Yerusalem, tetapi Yesus tidak berusaha melarikan diri ke kota yang lain, bahkan Dia berjalan menuju kesana. Semuanya itu Yesus lakukan supaya di dalam Yesus kita dibenarkan oleh allah seperti tertulis di dalam 2 Korintus 5:21. “Dia yang tidak mengenal dosa telah di buatnya menjadi dosa, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah”.

Selain itu mereka yang akan menangis pada hari terakhir adalah mereka yang disebut sebagai orang-orang yang jahat seperti tertulis dalam Matius 25:41-43: “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kirinya: Enyahlah dari hadapanku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika aku lapar, engkau tidak memberi aku ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing kamu tidak memberi Aku tumpangan, ketika Aku telanjang kamu tidak memberi Aku pakaian, ketika Aku sakit dan dalam penjara kamu tidak melawat ku. “Mereka itu adalah orang-orang yang kelihatannya beribadah atau memberi tetapi imannya mati. Itu berarti mereka mengaku mengenal Allah, tetapi tidak punya kasih kepada sesama.

Ketika orang lain tidak sepaham dengan dia, maka orang tersebut disakiti, di cemooh, bahkan merusak tempat-tempat ibadah orang lain. Firman Tuhan mencatat bahwa bangsa ini memuliakan Aku dengan bibir-nya pada hal hatinya jauh dari padaKu. Percuma mereka beribadah kepadaku. Sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah mansusia. Tertulis dalam kitab Yesaya 29:13 bagaimana supaya kita tidak menangis di hari terakhir? yang penting dan yang pertama ialah: kita harus membuka hati untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat kita dan yang kedua kita harus pastikan bahwa kita punya iman yang hidup kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juru selamat kita, dengan dibuktikan bahwa kita memiliki kasih yang tulus kepada sesama, dan itulah orang-orang yang akan tersenyum pada hari terakhir nanti, seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada orang-orang “percaya” di hari terakhir nanti. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya, mari hai kamu yang diberkati oleh BapaKu terimalah kerjakan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan (Matius 25:34).

KESELAMATAN DAN SORGA HANYA BISA DI DAPAT KARENA ABOLISI DARI ALLAH

Jun 15, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  2 Comments

Pada bulan November, Desember 2001 berita di koran, tabloild, majalah, bahkan televisi baik televisi swasta dan televisi pemerintah juga tidak ketinggalan memberitakan berita yang paling hangat yaitu berita tentang “ABOLISI”, abolisi untuk mantan orang nomor satu di Indonesia yaitu mantan presiden Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun ; di mana hari-hari terakhir Pak Harto sedang dihadapkan dengan tuntutan atas KKN yang telah dituduhkan pada masa jayanya. Oleh karena berbagai alasan yaitu untuk menghormati atas jasanya, karena mantan presiden, dan lain-lain maka timbullah rencana untuk diberikannya abolisi kepadanya; tetapi ternyata rencana tersebut telah menjadi polemik, bahkan akhirnya dinyatakan bahwa tidak tahu siapakah sesungguhnya yang mencetuskan ide akan rencana diberikannya abolisi tersebut kepada Pak Harto, masing-masing saling tuding, saling tuduh, siapakah yang mencetuskan abolisi tersebut, bahkan saling menyalahkan atas munculnya rencana abolisi tersebut; sekarang setelah bulan berganti bulan, bahkan banyak masalah-masalah yang sudah berganti dengan masalah yang baru lagi, maka berita-berita akan abolisi tersebut Sudah mulai menghilang, sirna seperti di telan bumi dan sekarang pertanyaan kita apa hubungannya abolisi dengan sorga dan keselamatan? Atas manusia berdosa?

Menurut kamus bahasa Indonesia, Abolisi artinya; pembatalan penghentian tuntuntan/ perkara. Sedari zaman Adam, yaitu setelah manusia pertama itu jatuh ke dalam dosa maka semua manusia keturunan Adam, yaitu Semua manusia yang telah melanggar jalah dan Undang-undang-Nya Allah, maka semua manusia sudah menjadi berperkara dengan Allah Sang penciptaNya, yang satu saat harus disidangkan di pengadilan terakhir dikarenakan dosa-dosa yang telah diperbuat oleh manusia itu sendiri. Misalnya saja tentang pelanggaran salah satu dari 10 hukum Allah (Taurat) yaitu; “Jangan berdusta” siapakah manusia ini yang tidak pernah berdusta? Pasti tidak ada! Padahal ada “Jangan-jangan” yang lain lagi yang harus kita patuhi, tetapi bagaimana manusia bisa tidak melakukan “Jangan-jangan” tersebut? Tidak mungkin! Padahal dosa kecil dan dosa besar di hadapan Allah itu sama saja, yang berarti semua manusia telah melanggar hukum Allah, semua manusia telah berbuat dosa, dan semua manusia sudah berperkara dengan Allah. Dan di dalam pengadilannya Allah itu tidak ada KKN, Allah sendiri yang akan datang menjadi Hakim Yang Adil, yaitu Imam Mahdi yang bernama Yesus Kristus Isa Almasih Putra Mariam. Dan Dia tidak mungkin bisa disuap dengan apapun dan berapapun besarnya, baik manusia yang berdosa itu telah. memberikan korban darah lembu, sapi, kambing domba, yang sangat banyak/ atau dengan manusia melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam hidupnya, yaitu sesuai apa yang diperintahkan dalam syarat agama-nya. Karena sesungguhnya agama itu adalah hanya merupakan usaha sekelompok manusia untuk mencari Allah. Tetapi tanpa abolisi yang dari Allah maka tidak mungkin manusia bisa mencapai dan tinggal di dalam kerajaan sorga.

Apa dan bagaimana abolisi yang dari Allah tersebut? undang-undang nya Allah dalam hukum Taurat itu jelas-jelas tidak boleh dikurangi, di tambah, di ubah, oleh manusia seperti yang tertulis dalam Injil Yohanes Matius 5:18: “Karena Aku berkata kepadamu, sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi, satu iota. atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari, hukum Taurat; jadi bagaimana caranya? Tertulis dalam Injil Matius 5:17 Tuhan Yesus sendiri berkata: “Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum taurat, atau kitab para nabi. Aku, datang bukan untuk; meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Jadi karena undang-undangnya Tuhan itu tidak pernah dan tidak akan pernah di amandemen maka Allah sendiri merelakan diriNya dengan cara menjadi manusia, dan Dia sendiri telah menggenapi undang-undang tersebut yaitu hukum taurat (bukan dengan meniadakan hukum taurat tetapi dengan menggenapi melalui diri-Nya pada waktu Allah menjadi manusia). Memang banyak orang yang masih tidak mau percaya bahwa Allah sudah menjadi manusia, pada 2000 tahun yang lalu, mereka berkata mana mungkin Allah menjadi manusia? karena bukankah Allah adalah zat, dan suci adanya, apakah mungkin Allah menjadi manusia? Jawabnya mungkin sekali, bukankah Dia itu Allah yang punya kuasa atas segalanya, Dia yang telah menciptakan langit bumi dengan segala isinya, Dia itu Allah yang maha besar. Allah yang penuh kuasa, Allah yang maha dahsyat dan lain-lain, kalau Dia mau maka apapun Dia bisa melakukannya! Dan yang jelas pikiran manusia yang kecil tidaklah mungkin bisa menjangkau pikiran Allah yang besar dan yang penuh kuasa itu, jadi seharusnya manusia janganlah membatasi akan cara-cara apapun yang Allah mau buat di dalam rangka menyelamatkan manusia yang telah berdosa yang seharusnya masuk neraka.

Dengan cara Yesus telah melakukan semua hukum taurat tersebut maka hukum taurat tidak perlu lagi dihapuskan (diamandemen) tetapi justru telah digenapi; sekarang bagaimana dengan kita manusia berdosa yang tidak bisa menggenapi hukum taurat tersebut? Apakah kita harus tetap masuk neraka? Ya betul, seharusnya kita Semua manusia yang tidak bisa menggenapi hukum taurat, atau manusia yang telah melanggar peraturan- peraturan Tuhan di dalam hukum taurat tersebut harus masuk neraka! Tetapi karena hukum taurat tersebut telah digenapi oleh Yesus Kristus Isa Almasih maka kita yang memang tidak bisa menggenapi sudah tidak perlu lagi untuk menggenapinya, dan selanjutnya dengan Yesus mati di atas kayu salib di bukit Golgota, maka semua tuntutan hukuman bagi manusia berdosa yang seharusnya masuk neraka itu Jadi telah dibayar oleh darah-Nya di atas kayu salib tersebut, sehingga hukuman di neraka bagi orang berdosa betul-betul telah dibayar lunas oleh darahNya. Maka sekarang bagi barangsiapa yang mau percaya dan mengikut Dia Yesus Kristus Isa Almasih Sang Juru Selamat dunia satu-satunya itu, Dia pasti tidak lagi di hukum, tetapi pasti akan masuk sorga; seperti apa yang tertulis dalam Injil Yohanes 2:18,36 “Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup (sorga), melainkan murka Allah (neraka) tetap ada di atasnya”. Maka sekarang semuanya terserah kita apakah kita Sungguh-sungguh mau selamat dan masuk sorga dengan menggunakan abolisi yang telah disediakan untuk kita tersebut, ataukah kita mau menempuh jalan dan cara sendiri-sendiri untuk mencari keselamatan dan sorga tersebut? Semua terserah kita. Dan sekali lagi yang pasti bahwa semua orang yang mau percaya dan mengikut Yesus Kristus Isa Almasih Sang Juru Selamat dunia satu-satunya pasti akan diselamatkan dan masuk sorga.

SKRIPSI TARBIYAH

Jun 14, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

KONSEP ADOPSI DALAM ISLAM DAN KAITANNYA DENGAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

abstraks:

Dalam situasi darurat baik karena terjadinya bencana alam atau para pengungsi lintas negara maupun pengungsi Dalam Negeri, selalu menempatkan Anak pada posisi paling rentan, Rentan terhadap gangguan kejiawaan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan fisik yang pokok, juga rentan terhadap upaya eksploitasi. Hal ini menimbulkan banyaknya simpati masyarakat untuk meringankan beban anak-anak dalam situasi darurat ini, melalui mekanisme pengangkatan anak (adopsi). Adapun yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana adopsi menurut agama Islam, dan bagaimana kaitannya dengan Pembinaan Sumber Daya manusia untuk mengisi pembangunan Negara. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat normatif. Kepentingan terbaik anak adalah dengan mengakui hak-hak anak atas keluarga, adalah asas yang dijunjung tinggi dalam pengasuhan anak, sehinggu kepentingan terbaik anak dapat terlindungi.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang universal yang mengatur segenap tatanan hidup manusia. Sistem dan konsep yang dibawa Islam sesungguhnya padat nilai dan memberikan manfaat yang luar biasa kepada umat manusia. Konsepnya tidak hanya berguna pada masyarakat muslim tetapi dapat dinikmati oleh siapapun. Sistem Islam ini tidak mengenal batas, ruang dan waktu, tetapi selalu baik kapan dan di mana saja tanpa menghilangkan faktor-faktor kekhususan suatu masyarakat. Semakin utuh konsep itu diaplikasikan, semakin besar manfaat yang diraih.

KONSEP UL? AL-ALB?B DALAM AL-QUR’AN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM (PENDEKATAN TEMATIS, FILOSOFIS, PEDAGOGIS-KRITIS)

abstraks:

IZZATUL LAILA. Konsep Ulū al-Albāb dalam al-Qur’an dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam (Pendekatan Tematis, Filosofis, Pedagogis-Kritis). Skripsi. Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2006.
Pendidikan Islam sesungguhnya mempunyai tugas untuk melahirkan generasi yang mampu melaksanakan misi raḥmatan li al-‘ālamīn. Akan tetapi, realitas yang terjadi saat ini ternyata kejahatan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai justeru banyak dilakukan oleh penjahat kerah putih (white collar crime), yaitu kaum atau golongan yang sesungguhnya adalah kaum yang terpelajar, terdidik, para pengusaha, para pejabat yang seharusnya mampu memberikan teladan kepada masyarakat luas. Sebagai contoh, gelar akademik seperti doktor, magister, dokter, insinyur, ekonom saat ini justeru diperdagangkan, dan yang membeli dari berbagai kalangan: pemimpin, elit politik, bahkan agamawan. Al-Qur’an sebagai rujukan utama dalam pendidikan Islam, menawarkan satu konsep cendekiawan muslim; ulama sekaligus pemikir, yaitu ulū al-albāb. Konsep ini yang menjadi jawaban atas kesenjangan antara das Sollen dan das Sein tersebut.
Penelitian literer ini menggunakan pendekatan interdisipliner yang terdiri atas pendekatan tematis, filosofis dan critical pedagogy. Dalam penggalian data terhadap sumber primer dan sekunder, digunakan pendekatan tematis (mauḍū‘iy) dengan metode penafsiran secara mauḍū‘iy. Analisis data hasil penelitian menggunakan pendekatan filosofis yaitu untuk menemukan hakikat ulū al-albāb dalam konteks saat ini, dengan menggunakan metode hermeneutik dan berpola sintetik-analitik (konteks  teks  konteks). Sementara itu, pendekatan critical pedagogy digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasikan implementasi konsep ulū al-albāb dalam pendidikan Islam.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

UPAYA KEPALA MADRASAH HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

abstraks:

Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal, dan pendidikan tersebut bermaksud agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk kehidupan masa yang akan datang, yang harus lebih maju dari kehidupan sekarang, baik dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersifat ukhrawi (keagamaan) atau ilmu pengetahuan dan duniawi (teknologi).
Kepala madrasah merupakan adminitrator dan dinamisator dalam kemajuan suatu madrasah yang dipimpinnya, di samping itu kepala madrasah sebagai pengurus di lingkungan madrasah baik sebagai administrator maupum sebagai supervisor. Menurut A. M. Arifin ( 1995 : 156 ), mengatakan bahwa : “Kepala madrasah sebagai pemimpin di lingkungan madrasah tidak hanya wajib melaksanakan tugas-tugas administratif, tetapi juga menyangkut tugas-tugas bagaimana harus mengatur seluruh program madrasah, ia harus memimpin dan mengarahkan aspek-aspek baik administratif maupun proses pembelajaran kependidikan di madrasah, sehingga lembaga yang di pimpinnya menjadi lembaga yang dinamis dalam usaha inovasi pembelajaran”

Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal, dan pendidikan tersebut bermaksud agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk kehidupan masa yang akan datang, yang harus lebih maju dari kehidupan sekarang, baik dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersifat ukhrawi (keagamaan) atau ilmu pengetahuan dan duniawi (teknologi).

SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR

ABSTRAK

A P I P U D I N NIM/NIMKO : 003 11491/06 06794, Judul: Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Hubungannya Dengan Prestasi Belajar (Studi di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Kabupaten Serang Propinsi Banten).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran akidah akhlak serta pengaruh yang ditimbulkan terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Leuwinanggung.
Penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Kabupaten Serang Propinsi Banten pada tahun pelajaran 2007/2008. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket. Sedangkan jumlah populasi adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Leuwinanggung sejumlah 198 siswa dengan presentase 20 % x 198 = 40 dan yang dijadikan sample 40 siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa koefiesien korelasi antara variabel X (Sikap Siswa Dalam Mata Pelajaran Aqidah Akhlak) dengan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) mencapai harga 0,72. Angka tersebut menunjukan adanya korelasi yang baik, dan berada pada arah 0,71 – 0,90. artinya senakin tinggi sikap siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak akan semakin tinggi prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tersebut. Adapun kontribusi antara variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan coefisien determinasi (cd), diperoleh hasil 51,84 % persepsi siswa terhadap prilaku guru agama ( variabel X ) terhadap akhlak siswa siswa (variabel Y), sedangkan sisanya sebesar 48,16 % dipengaruhi oleh faktor lain.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal atau non formal” (HM. Arifin, 1976:12).

Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negen 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi

abstraks:

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agma Islam Di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan persentase, dan penulis gunakan adalah dengan rumus:

P =
Keterangan
P : Angka persentase
F : Frekewensi yang sedang dicari
N : Jumlah Frekwensi

Adapun hasil penelitian Implementasi Test Formatif Bidang Studi pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. yang dilakukan oleh guru adalah “kurang Baik” hal ini terlihat dad hasil yang diperoleh adalah 46% dan berada
pada kategori kurang dari 50% . Dan faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam adalah masih kurangnya pengetahuan yang dimiliki guru, terbatasnya waktu dan kesempatan guru dalam implementasi test formatif dan kurangnya kontrol dari kepala sekolah untuk melakukan implementasi test formatif.

A. Latar Belakang

Penerapan Metode Menghafal Dan Problematikanya Dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits Di MTs Hidayatus Syubban Genuk Semarang

abstraks:

Madrasah Tsanawiyah Hidayatus Syubban Genuk Semarang adalah salah satu lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode menghafal dalam pengajaran al-Qur’an Hadits yang mempunyai tujuan agar semua siswa yang lulus dari Madrasah tersebut dapat menguasai baik itu baca tulis, maksud dari pengajaran al-Qur’an Hadits yang nantinya agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam pelaksanaan penerapannya tidak hanya membutuhkan tahap klasikal tetapi juga tahap privat hanya saja guru dan siswa masih mengalami beberapa problematika..

Madrasah Tsanawiyah Hidayatus Syubban Genuk Semarang adalah salah satu lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode menghafal dalam pengajaran al-Qur’an Hadits yang mempunyai tujuan agar semua siswa yang lulus dari Madrasah tersebut dapat menguasai baik itu baca tulis, maksud dari pengajaran al-Qur’an Hadits yang nantinya agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam pelaksanaan penerapannya tidak hanya membutuhkan tahap klasikal tetapi juga tahap privat hanya saja guru dan siswa masih mengalami beberapa problematika..

ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA ARAB PADA MATA KULIAH ISTIMA’ I (Studi Analisis Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat I Program P

abstraks:

Bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. bahasa juga berfungsi sebagai alat yang digunakan seseorang untuk mengemukakan pendapat, pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Dengan bahasa pula maka manusia bisa membentuk masyarakat dan peradaban. Andaikata tidak ada bahasa, maka dia tidak akan dapat melakukan hal tersebut diatas. Atas dasar inilah maka sangat wajar bila kita mengatakan bahwa semua aktivitas yang kita lakukan sepanjang hidup kita selalu membutuhkan bahasa.
Tidak dapat disangkal, bahwa seseorang yang mempelajari suatu bahasa asing akan mendapati kesulitan-kesulitan, yang mana kesulitan-kesulitan ini dapat diperkecil apabila dia memiliki faktor-faktor pendorong yang sangat kuat atau dengan kata lain dia memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari bahasa tersebut.
Objek penelitian di sini ialah Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab____. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa tingkat I Program Pendidikan Bahasa Arab____tahun ajaran 2004/2005 yang telah menyelesaikan pembelajaran mata kuliah Istima’ I. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Nilai-nilai Edukatif Dalam Hadits Nabi SAW (Studi Analisis Terhadap Hadits Tentang Adzan di Telinga Bayi yang Baru Lahir)

abstraks:

enelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hikmah yang terkandung dalam Hadits tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (2) Nilai-nilai Edukatif dalam hadīs tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (3) Pengaruh Adzan di telinga bayi yang baru lahir terhadap pendidikan anak.

Penelitian ini menggunakan Riset Kepustakaan (library research) dengan tehnik Analisis isi (content analysis). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan pendekatan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa had?s tetang a?an di telinga bayi yang baru lahir mengandung hikmah dan nilai-nilai pendidikan agama pada anak terutama sekali pendidikan tauhid dan pendidikan ibadah, pelaksanaan a?an di telinga bayi yg baru lahir juga mempunyai pengaruh positif terhadap kecerdasan spiritual anak karena usia awal anak merupakan masa keemasan yang mampu menerima informasi dengan mudah, dan informasi keagamaan yang disampaikan melalui a?an yang disenandungkan pada saat anak lahir akan terserap dengan baik dan kemudian informasi yang tersimpan di dalam otak anak itu akan mencuat kembali ketika ia mengalami atau mempelajari agama Islam di saat ia sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga pada saat iitu anak akan mudah menagkap informasi lanjutan tentang agama tersebut.

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan kepada pemerhati pendidikan anak dan semua pihak yang membutuhkan hasil penelitian ini dan khususnya bagi para orang tua, agar mereka menyadari bahwa anak sejak dilahirkan sesungguhnya adalah merupakan mahluk yang jenius dan sudah semestinya bagi orang tua untuk memberikan segala informasi yang bermanfaat bagi anak agar kejeniusan tersebut tidak terpupus.

Pelaksanaan Pendidikan Pada Madrasah Aliyah Nuruddin Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menyelenggarakan pendidikan Madrasah Aliyah Nuruddin Kec. Samboja dimana sekolah ini merupakan sekolah yang bernuansa keIslaman yang secara otomatis memiliki tugas yang lebih berat dibandingkan dengan sekolah umum dalam meningkatkan mutu pendidikan yang bercirikan akhlakul karimah. Akan tetapi lembaga yang diharapkan untuk bisa menciptakan sumber daya manusia tersebut masih mengalami kendala atau masalah.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan beberapa tenaga pengajar yang kesemuanya berjumlah 8 orang.

Data dihimpun melalui Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang berarti penulis hanya mendeskripsikan hasil wawancara dari beberapa responden, yang kemudian melakukan analisis dan memberikan kesimpulan hasil wawancara tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa problema yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Nuruddin Kec. Samboja adalah masih kurangnya sarana dan prasarana sekolah baik fisik maupun non fisik, seperti tidak adanya gedung perpustakaan sekolah, tidak adanya buku-buku paket penunjang, masih adanya kerangkapan dalam jabatan, sampai kepada masalah dana.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan pihak lembaga adalah dari pihak lembaga itu sendiri berusaha melengkapi kekurangan – kerurangan sarana dan prasarana yang ada dan dilakukan secara bertahap dan bekerjasama dengan para donator yang ada di wilayah Samboja serta Pemerintah Kabupaten Kutai Karta Negara. Dan untuk tenaga pengajar yang rangkap jabatan pihak sekolah berusaha merekrut guru yang dikategorikan sebagai guru tetap yang mampu berkonsentrasi terhadap tugasnya sebagai guru.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh aspek pendidikannya.1

ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA DI KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN

ABSTRAK

Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah. Pembahasan ini berjudul “Anak Putus Sekolah dan Cara Pembinaannya di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah serta bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban dari permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di Kecamatan Jangka, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap orang tua, serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Secara umum masalah utamanya adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang menyebabkan anak-anak di Kecamatan Jangka putus sekolah. Adapun orang tua dan masyarakat dalam menghadapi anak putus sekolah ada dua yaitu upaya pencegahan dan upaya pembinaan. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi belajar kepada anak. Adapun upaya pembinaan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya supaya anak disibukkan serta dapat menghindarinya dari pikiran yang menyimpang.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah dari Allah Swt, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna. Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut; hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna.

ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA DI KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUN

ABSTRAK

Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah. Pembahasan ini berjudul “Anak Putus Sekolah dan Cara Pembinaannya di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah serta bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban dari permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di Kecamatan Jangka, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap orang tua, serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Secara umum masalah utamanya adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang menyebabkan anak-anak di Kecamatan Jangka putus sekolah. Adapun orang tua dan masyarakat dalam menghadapi anak putus sekolah ada dua yaitu upaya pencegahan dan upaya pembinaan. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi belajar kepada anak. Adapun upaya pembinaan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya supaya anak disibukkan serta dapat menghindarinya dari pikiran yang menyimpang.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah dari Allah Swt, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna. Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut; hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna.

PENGARUH POLA KEHIDUPAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN BANJARAN VI KECAMATAN KOTA KEDIRI

abstraks:

PROPOSAL

A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sebegitu jauh tujuan pendidikan tersebut, maka secara umum siswa dilatih untuk terampil mengembangkan penalaran, terutama dalam ilmu pengetahuan.
Siswa adalah makhluk biologis yang hidup di dalam masyarakat. Setiap manusia mempunyai aktifitas-aktifitas yang telah membudaya maksud membudaya di sini adalah aktivitas-aktivitas atau perilaku-perilaku yang bereksistensi secara micro atau dalam kaitan yang kecil. Dan khusus dipandang sebagai insan pelajar yang hidup dalam struktur sosial yang micro yakni keluarga dan latar belakang interaksi-interaksi sosialnya yang berlangsung.
Siswa yaitu manusia yang hidup dalam satu lingkungan sosial yang micro, yaitu keluarga sangat besar sekali pengaruhnya. Peranan keluarga sebagai pendorong perkembangan intelektualisasi (daya Penalaran) individu dipengaruhi oleh interaksi sosialnya yang dinamis dan wajar, status sosial ekonomi yang berpengaruh. Jika perekonomian cukup, lingkungan materiil yang dihadapi siswa dalam keluarganya itu lebih luas, maka ia dapat kesempatan yang luas pula untuk mengembangkan berbagai kecakapannya.
Termasuk di dalamnya menu-menu makanan guna kesehatan yang baik, serta sikapnya terhadap lingkungan keluarga, hubungan dengan orang tua dan saudaranya yang dinamis dan wajar. Faktor pendidikan pra sekolah akan mempolakan cara belajarnya di sekolah dasar, jadi dalam penelitian ini penulis secara konseptual berlandaskan pada faktor interaksi-interaksi dengan lingkungan status sosial ekonomi, kesehatan individu serta pola pendidikan pra SD (TK/RA/BA/TA) yang baik dan wajar akan dapat memberikan kesempatan berkembangnya gejala tingkat intelektual siswa.
Penelitian yang dilakukan ini sangatlah penting, mengingat subyek yang tertera dalam judul yaitu “Pola Kehidupan Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa” adalah menyangkut personality siswa dalam kurun waktu di mana ia mengadakan kegiatan penalarannya dalam sekolah. Jadi pada dasarnya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola kehidupan siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Sebagai siswa yang mempunyai pola-pola kehidupan yang berbeda-beda yang dapat dirangkum secara global yaitu meliputi; pola-pola budaya pra SD, pola-pola makanan, pola-pola interaksi dalam keluarga, dan pola sosio ekonomi dan media yang tidak seluruhnya sama dan tidak pula seluruhnya mempunyai pola yang baik. Sudah barang tentu ada konflik-konflik yang akan berakibat pada perkembangan kejiwaan siswa tersebut yang jelas kesemuanya ini berpengaruh pada prestasi-prestasi belajar yang dicapainya, tergantung pada bagaimana pola kehidupannya. Jadi faktor-faktor yang telah terpola di atas mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda-beda.

PROPOSAL

A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH

abstraks:

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH
BEJI – JENU – TUBAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum berasal dari bahasa Inggris “Curriculum” berarti Rencana Pelajaran. (S. Wojowasito-WJS. Poerwadarminta, 1980 : 36.).
Secara istilah, kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Depag. RI. Dir. Jen. Kelembagaan Agama Islam, 2004 : 2).

Nilai-nilai Edukatif Dalam Hadits Nabi SAW (Studi Analisis Terhadap Hadits Tentang Adzan di Telinga Bayi yang Baru Lahir)

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hikmah yang terkandung dalam Hadits tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (2) Nilai-nilai Edukatif dalam hadīs tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (3) Pengaruh Adzan di telinga bayi yang baru lahir terhadap pendidikan anak.

Penelitian ini menggunakan Riset Kepustakaan (library research) dengan tehnik Analisis isi (content analysis). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan pendekatan induktif.

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA

abstraks:

Pentingnya bimbingan dan penyuluhan di sekolah menengah pada saat ini sangat diperlukan untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan. Karenanya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang memerlukan tenaga pembimbing yang professional. Di mana pembimbing tidak hanya menguasai bahan pelajar, tetapi juga menguasai nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut maka siswa dipengaruhi oleh proses pembimbing.
Di antara pertimbangan pokok yang mendasari pembahasan tersebut adalah persoalan ini merupakan persoalan esensial. Sebab terletak di tangan pembimbing kemungkinan berhasil atau tidak pencapaian belajar. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan belajar siswa.
Membahas tentang peranan bimbingan dan penyuluhan sekolah tidak terlepas dari proses belajar mengajar dalam proses antara pembimbing dan siswa bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Secara definitif bimbingan dan penyuluhan adalah orang yang pekerjaannya mengajar dan mendidik serta sebagai pembimbing, sedangkan siswa atau anak adalah yang sedang belajar.
Berasarkan hal tersebut di atas, pembahasan skripsi ini adalah tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan belajar siswa MTs. Wali Songo. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah tentang bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan berlajar siswa MTs. Wali Songo
Sedangkan yang menjadi sub pokok permasalahan ini adalah tentang bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam peanggulangan kesulitan belajar siswa dengan bimbingan yang bersifat preventif dan bimbingan yang bersifat kuraitif di MTs. Wali Songo.
Penelitian di lapangan dijadikan bahan masukkan untuk mengetahui situasi yang sebenarnya dan kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan di MTs. Wali Songo.
Dari hasil penelitian lapangan diperoleh kesimpulan bahwa peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penaggulangan kesulitan belajar siswa dengan bimbingan baik bimbingan yang bersifat preventif maupun yang bersifat kuratif adalah cukup atau sedang, hal ini nampak pada aktifitas bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan di MTs. Wali Songo
Demikian abstrak skripsi ini, yang setidaknya akan dapat memberikan gambaran umum tentang isi dari skripsi ini secara keseluruhan.

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA
DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HASANIYAH
DESA SAMBIRAMPAK KIDUL KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pages:123»





× Chat WA kami