SKRIPSI TEKNIK ELEKTRO
PEMODELAN OBJEK MENGGUNAKAN STEREO VISION
Dalam skripsi ini akan dibahas metode stereo vision untuk mendapatkan stereo image suatu objek dari dua posisi yang berbeda. Stereo image ini akan digunakan untuk mencari kedalaman objek dengan menggunakan metode disparity.
Kedalaman dari objek yang didapatkan dari hasil disparity akan dimodelkan dalam bentuk tiga dimensi. Proses ini akan menggunakan kepustakaan dari OpenGL. OpenGL utility library adalah seperangkat fungsi yang dapat melakukan beberapa tugas, seperti kalkulasi matriks, atau menyediakan dukungan untuk tipe-tipe kurva dan permukaan.
Tujuan dari grafik 3D adalah untuk merepresentasikan objek tiga dimensi ke bidang dua dimensi. Merepresentasikan objek dalam tiga dimensi dapat dilakukan dengan menggunakan sistem koordinat yang menyediakan tiga sumbu koordinat. Tiga sumbu ini biasanya dinamakan X, Y, Z.
Disparity merupakan komponen dari proses stereopsis yang menyatakan perbedaan dari suatu citra yang ditangkap oleh mata kiri dan mata kanan dimana otak akan memprosesnya guna memperoleh kedalaman dan jarak dari suatu objek. Disparity juga merupakan komponen dari proses computer stereo vision. Dua kamera akan mengambil citra dari pandangan yang sama, tetapi kedua kamera tersebut dipisahkan dengan jarak tertentu. Komputer kemudian membandingkan kedua citra yang diperoleh berulang kali dengan cara saling menumpangtindihkan salah satu citra dengan citra lainnya secara bergantian untuk mendapatkan nilai dari disparity.
Metode yang digunakan untuk mencari nilai disparity adalah SAD (Sum of Absolute Different). Metode SAD tidak banyak membutuhkan komputasi maupun proses yang panjang, meskipun kecepatan perhitungan juga tergantung dari spesifikasi komputer yang digunakan. Dalam estimasi disparity, proses yang terjadi adalah operasi penyeleksian nilai perbandingan yang sama antara dua citra. Nilai disparity akan memberikan nilai kedalaman dari objek (letak pixel dalam sumbu z) yang kemudian akan dimodelkan dalam bentuk tiga dimensi.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ALAT PENGHITUNG PEMAKAIAN LISTRIK DIGITAL DALAM RUPIAH
ABSTRAK
Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas
maka alat ini memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan kalkulasi
pembayaran listrik. Alat ini memberikan nilai setiap menitnya sehingga
dengan mudah kita dapat mengetahui seberapa besar biaya pemakaian listrik
kita setiap saat kita ingin melihatnya.
Alat ini sangat cocok untuk digunakan pada rumah kos dimana
biasanya pemilik kos menetapkan tarif flat untuk tambahan alat-alat listrik
seperti televisi, komputer, kulkas dan lainnya. Biaya tarif flat ini dapat dirubah
menjadi bayar sesuai pemakaian sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Penyewa kamar dapat mengetahui besar biaya pemakaian listrik dalam setiap
menitnya.
Tampilan dari alat ini berupa 6 digit nilai rupiah plus 2 digit simbol
mata uang rupiah ( Rp ). Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan indikator
gerakan piringan KWH. Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap alat
ini, dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah bekerja dengan baik.
ABSTRAK
Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas
STUDI PENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA
ABSTRAK
Motor induksi merupakan motor listrik yang paling banyak digunakan pada peralatan di industri atau pun rumah tangga, dimana pada dasarnya peralatan tersebut membutuhkan motor listrik sebagai penggeraknya. Pada kondisi tertentu, putaran dari motor ada yang diinginkan dapat diatur kecepatannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut ditemukan berbagai macam teknik pengaturan kecepatan putaran motor listrik, salah satunya metode eddy current. Metode ini digunakan karena selain pengaturan kecepatannya yang akurat, perawatan serta analisa masalahnya pun lebih mudah dan sederhana.
Tugas akhir ini mencoba melakukan penelitian tentang studi pengaturan kecepatan putaran motor induksi 3 fasa dengan metode eddy current. Pengaturan dengan metode ini dilakukan pada poros motor, sehingga kecepatan putaran motor konstan. Metode ini menggunakan penggerak eddy current dengan memanfaatkan arus eddy yang timbul pada material padat yang berputar dalam medan magnet yang berasal dari tegangan exitasi arus searah (DC) pada kumparan.
Hasil analisa perhitungan menunjukkan bahwa pada saat kondisi tegangan exitasi kumparan minimum yaitu sebesar 0,5 volt dihasilkan arus eddy sebesar 52,06 Ampere dan kecepatan putaran rotornya sebesar 163,32 Rpm. Sedangkan pada saat kondisi tegangan exitasi kumparan maksimum yaitu 4 volt, dihasilkan arus eddy sebesar 414,58 Ampere dan kecepatan putar rotornya sebesar 1300,8 Rpm.
Hasil pengukuran dan analisa perhitungan diatas menunjukkan bahwa semakin besar tegangan exitasi yang diberikan pada kumparan, maka semakin besar pula arus eddy dan kecepatan putaran rotor yang dihasilkan.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Motor induksi merupakan motor listrik yang banyak dimanfaatkan pada industri-industri dan peralatan rumah tangga, seperti : pompa, fan, kipas, penutup katup, pembuka katup dan lain sebagainya, dimana pada dasarnya peralatan atau mesin produksi tersebut membutuhkan motor listrik sebagai penggeraknya.
ROBOT PASUKAN KUNING
ABSTRAK
Teknologi di bidang robotika sekarang ini telah berkembang dengan
pesat dan sangat luas. Fungsi dari robot diharapkan bermanfaat untuk
segala bidang terutama bidang industri. Di beberapa negara maju robot
telah dapat sebagai alat yang bersifat menghibur. Pada Proyek Akhir
ini akan dibuat´RobotPasukan Kuning´. Proyek Akhir ini bertujuan
untuk membuat suatu perangkat robot, baik perangkat keras maupun
perangkat mekanik. Robot pasukan kuning adalah robot vision yang
dapat bergerak secara otomatis di dalam suatu ruangan yang di batasi,
robot ini menggunakan webcam sebagai sensornya dan mengambil
sampah yang berada dilantai ruangan itu. Sampah yang dimaksudkan
adalah sesuatu berukuran kecil, memiliki warna yang berbeda dengan
warna lantai dan berserakan dilantai. Robot dapat mengambil sampah
tersebut menggunakan lengan yang mirip dengan sapu dan memasukkan
ke dalam sekop. Arah gerak robot ditentukan oleh letak sampah yang
ditangkap oleh webcam. Webcam digunakan untuk mendeteksi sampah
dengan menggunakan pengolahan citra, dimana warna sampah dengan
lantai dibedakan dan ukuran sampahnya kecil. Informasi yang didapat
dari webcam kemudian di kirim ke komputer untuk diolah, kemudian
hasilnya dikirimkan ke mikrokontroller berupa karakter melalui
komunikasi serialRS232.Karakter yang diterima oleh mikrokontroller
digunakan untuk kontrol gerak robot, seperti maju belok kanan, kiri,
mundur, berhenti dan ambil sampah. Dari pengujian sistem secara
menyeluruh maka robot dapat mengambil sampah dan menampungnya
dengan keberhasilan sebesar 10% dan sampah yang sudah masuk ke
dalam sekop adalah sebesar 53,3%
Kata kunci : Robot, Mikrokontroller, RS232, Webcam,Pengolahan Citra4
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Teknologi robot sudah berkembang dengan pesat pada saat ini,
mulai dari robot sederhana untuk aplikasi yang mudah sampai dengan
robot canggih dan kompleks yang digunakan dalam pabrik industri,
kedokteran, maupun dalam bidang-bidang yang lainnya.
Pengontrolan robot dengan kontroller juga ikut berkembang
sesuai dengan kemajuan teknologi robot ini, pengontrolan robot dengan
menggunakan alat kontrol sering terjadi kerusakan atau kesalahan yang
diakibatkan kerusakan komponen, short circuit, ataupun kesalahan
pengiriman data.
APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI PENGENDALI ROBOT SEDERHANA
Skripsi ini dibuat dengan tujuan merancang dan merealisasikan sebuah robot sederhana dengan memanfaatkan protokol Serial Port Profile pada bluetooth. Sistem yang direalisasikan terdiri dari remote kontrol manual dan sebuah robot sederhana yang didalamnya terdapat modul-modul yang berfungsi mengontrol gerak dari robot.
Aplikasi bluetooth sebagai pengendali robot sederhana ini menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai basis pengendalinya. Modul untuk mengontrol kondisi robot sederhana terdiri dari 2 mode yaitu mode remote kontrol manual yang terdiri dari modul mikrokontroler AT89S52, modul LCD 16×2 dilengkapi dengan input keypad. Dan menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program antarmuka menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Robot sederhana ini dapat dijalankan jika modul bluetooth dalam keadaan terhubung walaupun modul pengontrol berada pada ruang yang berbeda.
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan alat yang digunakan dapat terkoneksi dengan jarak maksimum 10,2 m dengan kondisi tanpa halangan sedangkan dengan kondisi halangan jarak maksimum yang dapat dicakup 10 m.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi menimbulkan kecenderungan untuk membuat kegiatan manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Pengendalian dan pengiriman data tanpa menggunakan kabel (wireless) merupakan salah satu wujud nyata dari kecenderungan tersebut. Pengendalian dan pengiriman data dengan tidak menggunakan kabel sekarang umum menggunakan media infra merah, ultrasonik, gelombang radio, laser, jaringan telepon selular (Handphone) dan sebagainya.
Pengaturan Kecepatan Pada Motor DC Dengan Mengatur Tegangan Menggunakan Sudut Penyalaaan SCR
Kemajuan teknologi dibidang elektronika daya begitu pesatnya, sehingga pengaturan motor yang sebelumnya dilakukan dengan cara konvensional, sekarang telah dilakukan menggunakan komponen elektronika daya. Motor DC merupakan salah satu jenis motor yang sering digunakan, hal ini disebabkan karena banyaknya metode pengaturan yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatannya. Maka dari itu aplikasi ini dilakukan untuk mengetahui bahwa dengan pengaturan tegangan melalui sudut penyalaan SCR dapat mengatur kecepatan putaran motor DC.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui, pada masa sekarang ini perindustrian dinegara kita mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik pada perindustrian besar maupun industri kecil sejalan dengan perkembangan industri tersebut kebutuhan akan motor-motor listrik meningkat pula sesuai dengan kebutuhan pasar.
Motor arus searah ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.
Sensor Getaran
ABSTRAK
Penggunaan Sistem alarm sudah sangat umum pada Sistem keamanan dimana seseorang tidak mungkin dapat menjaga suatu tempat secara terus menerus. Ide perancangan alat Sistem keamanan pun sudah sangat banyak diantaranya alat pada tugas akhir ini.
Menggunakan sensor yang dapat mendetek getaran yang terjadi pada pintu, jendela dan tanah, ketika sesorang mengetuk pintu, membuka jendela menginjakkan kakinya disekitar sensor akan membunyikan alarm yang berjarak jauh dari rankaian sensor, sensor tidak membutuhkan biaya besar karena hanya menggunakan sebuah speaker 2”, membuat alat ini tidak terlalu mahal untuk di buat di bandingkan dengan alat sejenisnya. Signal yang dihasilkan oleh sensor pada saat terjadi getaran, tentu signal yang modulasinya sangat kecil perlu untuk dikuatkan menggunakan ic OPAMP Ca3094 dan meneruskannya ke bagian saklar transistor. Sistem pemancar yang terintegrasi pada alat menggunakan gelombang 135 Hz pada jalur Am, pemancar yang biasanya digunakan pada Sistem radio Am yang telah di modifikasi jadi hanya memancarkan frekuesi bukan untuk memancarkan modulasi suara.
Lama pemancaran signal permintaan untuk membunyikan alarm juga tidak terlalu lama hanya sekitar 2 detik untuk menjaga agar alat tidak menggangu jalur gelombang Am. Lama dari pemancaran signal ditentukan oleh timer yang dibentuk oleh rangkaian timer monostable, setelah lewat dari waktu maka alarm akan diam untuk menunggu interupsi dari sensor selajutnya.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah rumah yang memiliki sistem keamanan tentu memerlukan sistem alarm yang cukup baik, begitu banyak sistem alarm yang tersedia di pasaran dan menggunakan sensor yang berbeda-beda.
Rangkaian di rancang menggunakan sistem detektor getaran dimana getaran yang terjadi akan menggerakkan relai untuk membunyikan alarm. Komponen sensor yang digunakan mudah didapatkan dipasaran dan berharga murah oleh karena itu rancangan alat akan lebih murah untuk diaplikasikan, sistem alarm menggunakan sensor getaran ini terletak dipintu dan jendela pada rumah tinggal.
Pengaturan Kecepatan Pada Motor DC Dengan Mengatur Tegangan Menggunakan Sudut Penyalaaan SCR
Kemajuan teknologi dibidang elektronika daya begitu pesatnya, sehingga pengaturan motor yang sebelumnya dilakukan dengan cara konvensional, sekarang telah dilakukan menggunakan komponen elektronika daya. Motor DC merupakan salah satu jenis motor yang sering digunakan, hal ini disebabkan karena banyaknya metode pengaturan yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatannya. Maka dari itu aplikasi ini dilakukan untuk mengetahui bahwa dengan pengaturan tegangan melalui sudut penyalaan SCR dapat mengatur kecepatan putaran motor DC.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui, pada masa sekarang ini perindustrian dinegara kita mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik pada perindustrian besar maupun industri kecil sejalan dengan perkembangan industri tersebut kebutuhan akan motor-motor listrik meningkat pula sesuai dengan kebutuhan pasar.
Motor arus searah ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.
STUDI AWAL PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO PADA SALURAN IRIGASI TERESGENIT BAYAN LOMBOK BARAT
Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan, energi listrik memiliki peranan yang sangat penting. Ketersediaan energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain untuk penerangan tentu saja akan mendorong peningkatan sarana pendidikan, kesehatan dan keamanan lingkungan serta dapat meningkatkan penyediaan lapangan kerja baru.
Daerah pedesaan terpencil yang sebagian besar belum terjangkau jaringan listrik nasional (PLN) merupakan suatu masalah bagi pembangunan dan pengembangan masyarakat pedesaan. Kebutuhan energi masyarakat pedesaan terpencil untuk memasak, penerangan dll, umumnya berasal dari energi yang tidak dapat diperbaharui (seperti minyak). Adapun peralatan elektronik seperti radio, televisi dipenuhi dengan menggunakan baterai atau aki yang dalam jangka waktu tertentu harus diisi ulang (recharge). Umumnya daerah pedesaan terpencil yang terletak pada daerah pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar, sehingga PLTMH merupakan salah satu sumber energi yang dapat dikembangkan.
Salah satu daerah di Lombok yang berpotensi untuk dijadikan sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah saluran irigasi Teresgenit yang terletak di Desa Bayan Timur, Kecamatan Bayan, Lombok Barat.
Teresgenit merupakan salah satu daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Selain karena terletak di daerah dataran tinggi, keterbatasan daya listrik PLN yang di gerakkan dengan tenaga diesel merupakan salah satu penyebabnya. Sehingga, dengan memanfaatkan sumber daya air yang terdapat pada saluran irigasi Teresgenit tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan daya listrik tersebut.
Teresgenit dan daerah-daerah sekitarnya memanfaatkan energi air tersebut hanya sebagai pengairan saja, sehingga perlu dilakukan pemanfaatan energi untuk dapat menghasilkan energi listrik untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan sumber daya masyarakat agar tidak tertinggal dengan daerah-daerah lainnya yang sudah dialiri jaringan listrik PLN.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan, energi listrik memiliki peranan yang sangat penting. Ketersediaan energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain untuk penerangan tentu saja akan mendorong peningkatan sarana pendidikan, kesehatan dan keamanan lingkungan serta dapat meningkatkan penyediaan lapangan kerja baru.
Perancangan Dan Pembuatan Prototipe Robot Pengantar Makanan Di Restoran Menggunakan Mikrokontroler AT89C51
Kontrol Otomasi belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini karena semakin banyaknya kebutuhan akan kontrol itu sendiri. pengontrolan dapat dilakukan dengan menggunakan microcontroller maupun PLC yang saat ini banyak digunakan di dunia industri.
robot line follower adalah robot yang dibuat dengan prinsip gerakan robot mengikuti track atau jalur yang telah disediakan. dalam aplikasi pada pengantar makanan, robot ini akan mengantarkan makanan pada meja konsumen dengan menggunakan keypad sebagai input. inputan pada keypad berupa nomor meja konsumen, sehingga robot line follower akan mengikuti jalur atau track yang telah disediakan menuju ke meja pemesan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk saat ini semakin pesat khususnya di bidang elektronika. Manusia menginginkan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya dengan cepat, tepat dan efisien. Teknologi elektronika dapat menghasilkan peralatan, baik besar maupun kecil untuk pemenuhan kebutuhan manusia hampir di berbagai bidang.
Pengukur JArak Ultrasonik mengunakan AT89C2051
ABSTRAK
Untuk mendesain ruang dan alat-alat diperlukan sebuah alat ukur, alat ukur yang populer digunakan untuk mengukur jarak adalah meteran, perkembangan dunia teknologi biasanya dilatar belakangi untuk mempermudah pekerjaan-perkerjaan yang dilakukan secara konvensional.
Alat ukur menggunakan sensor ultrasonik” seperti namanya, alat ukur ini menggunakan media frekuensi ultrasonik, untuk mengukur jarak antara tranducer ultrasonik dengan penghalang yang memantulkan signal ultrasonik hingga diterima kembali oleh receiver ultrasonik. Ultrasonik merupakan salah satu frekuensi suara yang tak dapat di dengar oleh manusia, cepat rambat ultrasonik telah ditetapkan 29 Mikrodetik untuk merambat sejauh 1 cm, ketetapan cepat rambat ultrasonik digunakan sebagai dasar membangun sistem pengukuran jarak secara digital ini. untuk melakukan pengukuran tombol start di tekan, dalam hitungan mikrodetik Mikrokontroler menjalankan perintah-perintah yang ada pada eprom perintah pertama memerintahkan devantech SRF04 untuk memancarkan signal ultrasonik dan menunggu hingga signal diterima kembali oleh bagian receiver, devantech SRF04 akan merunbah data high pada bagian outputnya menjadi low ketika signal ultrasonik diterima kembali. Mikrokontroler mencatat lama pancaran ultrasonik hingga dterima mengkalkulasi jarak dan menampilkan kebagian display seven segment 4 digit.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak dahulu penggunaan alat ukur untuk mengukur jarak sangatlah penting digunakan pada berbagai bidang desain, alat ukur yang sangat sering digunakan yaitu meteran sangat baik untuk digunakan untuk mengukur tinggi, lebar dan panjang, tapi sesuatu yang sering digunakan biasanya mengalami perkembangan kearah yang lebih baik.
PEMODELAN PERANCANGAN JARINGAN WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) UNTUK DAERAH URBAN DAN SUB URBAN
Indonesian Internet needs are growing rapidly. Internet applications are more varying. The Internet network growth not proportionally than user and traffic growth. Major problem for the internet network is technology to cover all region and all place.
Wireless technology growing rapidly, Wimax (Wireless Technology For Microwave Access) is one of the newest wireless technology. Wimax standardization is IEEE 802.16 that has several innovations than the technology before. Wimax have innovation at adaptive modulation, more speed and longer radius it’s also support LOS and NonLOS. There isn’t any country used wimax for their wireless data network.
The major problems to planning MAN (Metropolitan Area Network Planning) are bandwidth estimation, bandwidth needs, cell radius, re uses frequency, total cell.
This Final project is research how to planning MAN (Metropolitan Area Network) by seeing user needs and coverage area. By deploying MAN networks all the access of public can be carried out. Internet access become cheaper and bandwidth needs can be carried out.
This research also defined region by urban, sub urban and rural. Each region have own characteristic and have different parameter. By defined the region the bit rate needs for each region can be calculated.
Method that used is cell structuring to coverage all region by assumptions depend on region activity and cell capacity using sectored and cell splitting. The approaching is using coverage area and bit rate needs.
The result is cell model, cell bit rate, cell radius, cell interference, duplexing technique and wide cell. The result can be one of parameter to install Wimax network in Indonesia.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Kebutuhan Internet Indonesia
Kebutuhan penggunaan komunikasi data yang bersifat broadband, wireless serta mobile semakin meningkat.[29]
Gambar 1.1
Grafik Pertumbuhan Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet di Indonesia [4]
Tabel diatas menunjukkan jumlah pemakai Internet di Indonesia meningkat pesat. Jumlah peninggkatan pengguna ini tidak dikuti dengan ketersediaan bandwidth dan ketersediaan jaringan yang bisa diakses oleh setiap orang di seluruh Indonesia.
1.1.2 Perkembangan Kebutuhan Bandwidth
KOMBINASI OPERASI SADAPAN TEGANGAN DAN
Penyediaan tenaga listrik untuk pelanggan dilakukan melalui jaringan distribusi dengan makin meluasnya pemakaian tenaga listrik oleh pelanggan maka jaringan distribusi menjadi semakin luas sedangkan tegangan yang memenuhi syarat merupakan syarat pelayanan yang mutlak diperlukan bagi pelanggan, juga diinginkan agar rugi-rugi jaringan yang terjadi mencapai nilai yang minimum.
Karena pemakaian energi para pelanggan berubah terus sepanjang waktu maka sebaiknya juga ada pengaturan dalam jaringan distribusi sepanjang waktu agar dicapai tegangan yang memenuhi syarat dilokasi jaringan dan dicapai rugi-rugi jaringan yang minimum. Unsur-unsur pengaturan yang dipakai terutama adalah sadapan berbeban dari transformator (Load Tap Changer/LTC) dan kapasitor bank.
Dalam tugas akhir ini penulis menyajikan suatu gagasan tentang kombinasi pengaturan LTC dan kapasitor bank melalui suatu model untuk mencapai rugi-rugi yang minimum tetapi syarat-syarat tegangan terpenuhi.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Pendistribusian tenaga listrik semakin lama semakin luas itu merupakan tugas yang berat bagi perusahaan listrik. Masalah utama dalam operasi sistem distribusi adalah bagaimana mengatasi gangguan dengan cepat karena gangguan yang terbanyak dalam sistem tenaga listrik terdapat dalam sistem distribusi Jaringan Distribusi Tegangan Menengah.
Aplikasi Webserver Berbasis Mikrokontroller Atmel Atmega32
Akhir-akhir ini penggunaan internet berkembang dengan pesat. Webserver merupakan suatu kebutuhan mutlak di dunia teknologi informasi sekarang ini. Salah satu fungsi utamanya adalah menyediakan layanan web yang mampu memberikan informasi tertentu kepada penggunanya.
Mikrokontroler merupakan miniatur komputer dengan teknologi baru yang banyak dikembangkan. Salah satu contohnya adalah mikrokontroler atmel atmega32. Dengan teknologi mikrokontroler yang semakin berkembang, dimungkinkan untuk membuat webserver berbasis mikrokontroler dengan harga yang relatif murah.
Tulisan ini memuat bagaimana cara membuat webserver yang berbasis protokol TCP/IP dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat operasinya. Pengembangan webserver ini menggunakan BASCOM 1.11.8.2 sebagai editor program dan compiler mikrokontroler atmega32 dan NM7010A sebagai modul jaringan yang digunakan
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini web/internet berkembang dengan pesat. Webserver merupakan suatu kebutuhan mutlak di dunia teknologi informasi sekarang ini. Salah satu fungsi utamanya adalah menyediakan layanan web yang mampu memberikan informasi tertentu kepada penggunanya. Bahasa yang masih sering digunakan dalam mengimplementasikan web adalah HTML (Hyper Text Markup Language).
Perancangan sistem pengendali suhu pada inkubator berbasis PC
Inkubator bayi berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. Bayi prematur pada umumnya perlu diletakkan di inkubator yang mempunyai kontrol suhu, sehingga bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat bayi berada dalam kandungan. Faktor –faktor yang perlu diperhatikan pada inkubator adalah suhu inkubator dan suhu bayi. Untuk itu perlu dibuat suatu alat pengontrol suhu ruangan inkubator, agar dapat mempertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal antara 36 ºC – 37 ºC [1].
Pada Tugas Akhir ini akan dirancang bangun sistem pengontrolan suhu untuk inkubator. Sistem pengukuran dan pengaturan menggunakan sensor IC LM35 dan aktuator berupa heater dari elemen pemanas strika. Pengkondisi sinyal sistem ini menggunakan LM308 yang dikonversi menjadi digital dengan ADC0804. Sistem diantarmuka ke Personal Computer melalui parallel port. PC digunakan sebagai pengolah data dan pengaturan dengan metode On/Off. Bahasa pemrograman Delphi digunakan untuk membuat perangkat lunak akuisisi data dan pengaturan. Rentang pengukuran suhu sistem ini adalah 18 sampai dengan 46 ºC. Sistem dikarakterisasi pada kualitas pengukuran dan pengaturan. Hasil uji kualitas pengukuran menujukkan Kesalahan rata-rata (KSR) sistem ini sebesar 0,38 %.
Hasil pengujian pengontrolan metode On/Off ini menunjukkan bahwa sistem ini membutuhkan rise time kurang dari 1 menit, overshoot 2,75 ºC dan ripple suhu ± 2 oC. Nilai waktu ini didapat pada nilai seting (Setting Value) suhu 37 ºC pada kondisi suhu awal (Present Value) ruangan 27 ºC. Berdasarkan referensi [1], suhu ideal untuk sebuah inkubator adalah 37 ± 1 ºC, sehingga sistem ini perlu disempurnakan karnena ripplenya mencapai ± 2 ºC. Berdasarkan uji tingkat ketahanannya, sistem diujikan dalam waktu yang lebih lama (kurang lebih 0,5 jam), ripple menjadi lebih tinggi dari ± 2 ºC. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pengukuran sistem ini belum memenuhi syarat untuk inkabator, akan tetapi kualitas pengukuran sistem ini masih belum optimal. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dari sistem ini perlu difokuskan pada ketahanan dan memperkecil ripple.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Jika usia kehamilan tak diketahui dengan pasti, maka yang menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar 1.000 – 2.500 gram [1].
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK TERHADAP ANGKA KEMATIAN (Mortalitas) SITOPHILUS ORYZAE JANTAN DAN BET
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gelombang elektromagnetik terhadap mortalitas Sitophilus oryzae jantan dan betina dibawah kuat medan elektromagnet yang berbeda-beda yaitu Antara 0,73 – 5,56 T dan 1,89 – 11,91 T. Dari hasil penelitian, mortalitas Sitophilus oryzae jantan mencapai 68 % dalam area kuat medan elektromagnetik 5,56 T sedangkan betina hanya 40 % dalam area medan elektromagnet 11,91 T. Sitophilus oryzae jantan ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan Sitophilus oryzae betina, dengan fostur ukuran tubuh seperti ini, diduga daya tahan tubuh Sitophilus oryzae betina menjadi lebih kuat dibandingkan dengan jantan. Hasil penelitian juga memperlihatkan adanya kematian yang tidak wajar terhadap Sitophilus oryzae, yaitu kondisi tubuhnya terbelah dua pada bagian antara abdomen dengan thorax.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan primer bagi kehidupan manusia sehari-hari. Karena penggunaan peralatan yang berbasis listrik terus meningkat sehingga mengakibatkan intensitas medan elektromagnetik di bumi semakin besar.
` Sumber–sumber medan elektromagnetik antara lain berasal dari komputer, telepon seluler, sistem instalasi dalam rumah, televisi, Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR), Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan lain lain.
sistem kontrol navigasi pada MOBILE robot berbasis PCBC ( PIECEWISE CUBIC BEZIER CURVE )
ABSTRAK
Salah satu aplikasi sistem kontrol adalah pada pengaturan kecepatan motor DC dimana diinginkan suatu kecepatan stabil sesuai dengan yang diinginkan. Pengaturan kecepatan dua motor DC sebagai penggerak diferensial dapat diaplikasikan sebagai steering sekaligus penggerak robot mobil. Pengaturan kecepatan masing-masing motor sangat menentukan tingkat keluwesan robot mobil dalam bergerak lurus maupun berbelok dalam mencari sasaran.
Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu kontroler yang digunakan untuk mengatur besarnya kecepatan masing-masing motor. Kontroler yang digunakan adalah kontrol logika Fuzzy. Logika Fuzzy adalah salah satu sistem kontrol yang mudah dan fleksibel dalam menangani sistem-sistem yang sulit tanpa memerlukan model matematis.
Dalam tugas akhir ini, pengendali logika Fuzzy digunakan untuk mengatur kecepatan dua motor DC pada robot mobil dalam mencari sumber cahaya. Pengendali logika Fuzzy ini berbasis pada mikrokontroler 8 bit M68HC11A1 buatan Motorola. Penerapan kontrol logika Fuzzy dapat memberikan perubahan pergerakan robot mobil yang halus dari kondisi berbelok ke kondisi bergerak lurus maupun sebaliknya tanpa menimbulkan pergerakan yang kaku.
Kata Kunci: kecepatan, motor DC, robot mobil, sumber cahaya, kontrol logika Fuzzy, mikrokontroler M68HC11A1.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi di bidang robotika telah menjadi perhatian yang cukup serius. Hal ini terutama pada peran robot yang dapat menggantikan pekerjaan manusia terutama dalam lingkungan yang berbahaya, seperti daerah radiasi nuklir, penjelajahan ruang angkasa, penjinak bom dan lain-lain.
ALAT PENGHITUNG PEMAKAIAN LISTRIK DIGITAL DALAM RUPIAH
ABSTRAK
Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas
maka alat ini memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan kalkulasi
pembayaran listrik. Alat ini memberikan nilai setiap menitnya sehingga
dengan mudah kita dapat mengetahui seberapa besar biaya pemakaian listrik
kita setiap saat kita ingin melihatnya.
Alat ini sangat cocok untuk digunakan pada rumah kos dimana
biasanya pemilik kos menetapkan tarif flat untuk tambahan alat-alat listrik
seperti televisi, komputer, kulkas dan lainnya. Biaya tarif flat ini dapat dirubah
menjadi bayar sesuai pemakaian sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Penyewa kamar dapat mengetahui besar biaya pemakaian listrik dalam setiap
menitnya.
Tampilan dari alat ini berupa 6 digit nilai rupiah plus 2 digit simbol
mata uang rupiah ( Rp ). Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan indikator
gerakan piringan KWH. Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap alat
ini, dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah bekerja dengan baik.
1.1. Latar Belakang Masalah
KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di
lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami
perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung
pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka
KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan
hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.
miniatur conveyer yang bekerja secara otomatis berbasis mikrokontroler AT89c51
ABSTRAK
Miniatur Conveyor Yang Bekerja Secara Otomatis adalah sebuah gabungan perangkat lunak dan perangkat keras yang memuat fasilitas pengaturan jumlah barang yang akan dipindahkan serta dilengkapi juga dengan informasi berapa banyak lagi barang yang harus dimasukkan ke Conveyor agar jumlah barang yang dimaksud terpenuhi.
Pada tugas akhir ini dikembangkan sebuah rangkaian yang berbasis elektronika lanjutan dan komponen yang digunakan pada perguruan tinggi di Indonesia. Tugas akhir ini berjudul “Miniatur Conveyor Yang Bekerja Secara Otomatis berbasis Microkontroller AT 89C51” yang menggunakan seven segment sebagai tampilan jumlah barang yang akan dipindahkan sehingga memudahkan penggunaan untuk mengoperasikan alat ini, yang nantinya diharapkan dapat mempermudah proses pemuatan barang hasil produksi pada gudang penyimpanan ke kendaraan pengangkut barang.
Oleh karena penemuan dilapangan, realita tentang proses pemuatan barang hasil produksi pada gudang penyimpanan masih menggunakan tenaga manusia dengan proses penghitungan jumlah barang yang akurasinya kurang tepat serta kecepatan proses sangat jauh dari cukup. Alat ini sangat berguna dan sangat menguntungkan bagi perusahaan yang menggunakannya. Rangkaian ini sangatlah murah dan komponennya tergolong mudah didapat dengan harga yang sangat terjangkau oleh pengguna. Semoga alat ini bermanfaat bagi masyarakat dan industri khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat disetiap bidang dengan segala kemudahan-kemudahan yang ditawarkannya dan menyebabkan manusia sangat terbantu. Salah satunya adalah perkembangan sistem pengontrolan dan pengaturan peralatan, baik peralatan industri, peralatan rumah tangga maupun peralatan yang bersifat komersial
Dalam perkembangan sistem pengontrolan ini, efisiensi menjadi tuntutan disegala bidang terutama dalam bidang industri. Dalam melaksanakan efisiensi ini berarti :
Implementasi Metrik pada pengembangan perangkat lunak
METRIK DAN ESTIMASI PERANGKAT LUNAK
2.1 Metrik Dalam Proses dan Proyek
Pengukuran adalah salah satu hal yang menjadi bagian dari dunia
keteknikan, dengan beberapa di antaranya adalah: pengukuran daya, pengukuran
dimensi fisik, pengukuran berat, pengukuran frekuensi, dan sebagainya. Namun
demikian, pengukuran jarang dilakukan di dalam dunia rekayasa perangkat lunak.
Permasalahan yang sering ditemui adalah adanya kesulitan dalam menetapkan
nilai dari obyek yang diukur dan sulitnya menetapkan parameter-parameter yang
bisa diukur. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melakukan
pengumpulan metrik-metrik dalam suatu proses atau proyek pengembangan
perangkat lunak untuk dapat diperoleh suatu indikator proses dan indikator
proyek.
Indikator proses digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang bergerak
dalam bidang rekayasa perangkat lunak untuk memperoleh data-data yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pengembangan perangkat
lunak.
Indikator proyek digunakan oleh manajer proyek untuk:
1. Memperoleh status dari proyek yang sedang dikerjakan
2. Menelusuri resiko-resiko yang bisa terjadi
3. Mengatasi masalah sebelum terjadi hal-hal yang bersifat kritis
4. Mengubah alur kerja atau proses apabila diperlukan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengukuran merupakan salah satu dasar dari semua disiplin ilmu teknik.
Rekayasa perangkat lunak dalam IEEE Standard 610.12 didefinisikan sebagai
berikut: “The application of a systematic, disciplined, quantifiable approach to
the development, operation, and maintenance of software; that is, the application
of engineering to software”. Seperti profesi di bidang teknik pada umumnya,
proses rekasaya perangkat lunak juga memiliki metrik.
Metrik digunakan oleh industri perangkat lunak untuk mengukur proses
PERANCANGAN BASIS DATA RELASIONAL FUZZY PADA SUATU SISTEM SELEKSI
ABSTRAK
Database Management System (DBMS) merupakan komponen perangkat lunak yang dirancang untuk menyimpan, mendapatkan kembali, memperbarui serta mengontrol sejumlah besar data permanen. Bahasa query adalah ekspresi bahasa yang digunakan untuk mendapatkan kembali data dari sebuah basis data. Akses query basis data biasanya dibatasi oleh dua hal utama : kekakuan sintaks/ bahasa perintah query dan kerumitan mengekspresikan kriteria secara tepat.
Penelitian ini mengintegrasikan teori himpunan fuzzy dengan basis data relasional sehingga mampu memahami query dengan bahasa alamiah manusia dan juga mampu menerjemahkan serta menentukan nilai kriteria samar pada query. Penelitian ini dilakukan dengan perangkat lunak Borland Delphi 6.0 dan Borland Paradox 7 sebagai perangkat lunak Relational Database Mangement System (RDBMS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa basis data fuzzy pada suatu sistem seleksi dapat memberikan kemudahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan pilihan.
Kata kunci : query, teori himpunan fuzzy, basis data relasional, basis data fuzzy
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat ini, untuk mengatasi permasalahan nyata yang semakin komplek dibutuhkan sistem cerdas yang menggabungkan berbagai ilmu pengetahuan, teknik, dan metode baru. Termasuk di antaranya dalam pengelolaan data pada suatu sistem basis data yang menggunakan teknologi inFormasi. Sistem basis data diharapkan semakin mampu menyediakan data yang tepat dengan cepat sebagaimana yang dibutuhkan pengguna (user).
STUDI ALIRAN DAYA SISTEM 115 KV DI PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA
ABSTRAK
Studi aliran daya pada sistem 115 KV PT. Chevron Pacific Indonesia meliputi wilayah mulai dari Dumai, Duri, Minas, hingga Rumbai yang dikelola oleh PT. Chevron Pacific Indonesia. ETAP 4.0 (Elctrical Transient Analyzer Program) merupakan program yang dapat menampilkan secara GUI (Graphical User Interface) dengan jumlah bus unlimited. Salah satu kegunaan ETAP 4.0 adalah untuk studi aliran daya. Data yang dibutuhkan ETAP 4.0 untuk studi aliran daya pada sistem 115 KV PT. Chevron Pacific Indonesia adalah one-line diagram, nominal KV, dan rating generator, bus, transformator, transmisi, dan pengaman. Metode pendekatan aliran daya yang digunakan adalah metode iterasi Gauss-Seidel dengan faktor ketelitian 0,000001 dan faktor percepatan 1,6. Permasalahan aliran daya yang ditinjau adalah sistem dalam keadaan normal. Hasil studi aliran daya untuk sistem dalam keadaan normal adalah tegangan bus paling rendah di bus Balam, losses tertinggi pada saluran BRK dengan MNS. Daya nyata yang disalurkan paling besar yaitu di transmisi CGN-KBJ_230A, dan daya reaktif yang disalurkan paling besar yaitu di transmisi Cogen ke NDRI_115A dan NDRI_13,8.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem ketenagalistrikan terus mengalami perkembangan, mulai dari menggunakan satu mesin hingga banyak mesin (multi-mesin). Perkembangan ini dikarenakan permintaan kebutuhan energi listrik semakin meningkat sehingga diperlukan pembangkit energi listrik yang mempunyai kapasitas yang besar. Adapun daya yang dihasilkan oleh sistem pembangkit energi listrik ini disalurkan melalui sistem interkoneksi.
IMPLEMENTASI METRIK PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
IMPLEMENTASI METRIK PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengukuran merupakan salah satu dasar dari semua disiplin ilmu teknik.
Rekayasa perangkat lunak dalam IEEE Standard 610.12 didefinisikan sebagai
berikut: “The application of a systematic, disciplined, quantifiable approach to
the development, operation, and maintenance of software; that is, the application
of engineering to software”. Seperti profesi di bidang teknik pada umumnya,
proses rekasaya perangkat lunak juga memiliki metrik.
Metrik digunakan oleh industri perangkat lunak untuk mengukur proses
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI SUHU PADA INKUBATOR BERBASIS PC
Inkubator bayi berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. Bayi prematur pada umumnya perlu diletakkan di inkubator yang mempunyai kontrol suhu, sehingga bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat bayi berada dalam kandungan. Faktor –faktor yang perlu diperhatikan pada inkubator adalah suhu inkubator dan suhu bayi. Untuk itu perlu dibuat suatu alat pengontrol suhu ruangan inkubator, agar dapat mempertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal antara 36 ºC – 37 ºC [1].
Pada Tugas Akhir ini akan dirancang bangun sistem pengontrolan suhu untuk inkubator. Sistem pengukuran dan pengaturan menggunakan sensor IC LM35 dan aktuator berupa heater dari elemen pemanas strika. Pengkondisi sinyal sistem ini menggunakan LM308 yang dikonversi menjadi digital dengan ADC0804. Sistem diantarmuka ke Personal Computer melalui parallel port. PC digunakan sebagai pengolah data dan pengaturan dengan metode On/Off. Bahasa pemrograman Delphi digunakan untuk membuat perangkat lunak akuisisi data dan pengaturan. Rentang pengukuran suhu sistem ini adalah 18 sampai dengan 46 ºC. Sistem dikarakterisasi pada kualitas pengukuran dan pengaturan. Hasil uji kualitas pengukuran menujukkan Kesalahan rata-rata (KSR) sistem ini sebesar 0,38 %.
Hasil pengujian pengontrolan metode On/Off ini menunjukkan bahwa sistem ini membutuhkan rise time kurang dari 1 menit, overshoot 2,75 ºC dan ripple suhu ± 2 oC. Nilai waktu ini didapat pada nilai seting (Setting Value) suhu 37 ºC pada kondisi suhu awal (Present Value) ruangan 27 ºC. Berdasarkan referensi [1], suhu ideal untuk sebuah inkubator adalah 37 ± 1 ºC, sehingga sistem ini perlu disempurnakan karnena ripplenya mencapai ± 2 ºC. Berdasarkan uji tingkat ketahanannya, sistem diujikan dalam waktu yang lebih lama (kurang lebih 0,5 jam), ripple menjadi lebih tinggi dari ± 2 ºC. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pengukuran sistem ini belum memenuhi syarat untuk inkabator, akan tetapi kualitas pengukuran sistem ini masih belum optimal. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dari sistem ini perlu difokuskan pada ketahanan dan memperkecil ripple.
Kata kunci : suhu, kontrol, dan inkubator
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Jika usia kehamilan tak diketahui dengan pasti, maka yang menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar 1.000 – 2.500 gram [1].
Pembuatan Aplikasi Live Image Capture Dengan Memanfaatkan Media SMS Dan MMS Pada Visual Basic 6.0
Fil Anharil 04085007
Pembuatan Aplikasi Live Image Capture Dengan Memanfaatkan Media SMS Dan MMS Pada Visual Basic 6.0
Skripsi. Fakultas Teknik Elektro, 2007
Alat ini dibuat untuk memudahkan kita untuk mengontrol ataupun melihat kondisi suatu lokasi dengan media yang digunakan adalah Handphone, dengan memanfaatkan fasilitas SMS dan MMS.Dengan berkembangnya teknologi selular khususnya pada GSM dan GPRS, yang menyediakan layanan SMS (Short Messaging Service) dan MMS (Multimedia Messaging Services), kita dapat menerima dan mengirim data image (gambar), text, audio, video dan animasi dari ponsel kita.Hal itu memungkinkan kita untuk memonitor kondisi lokasi dengan menggunakan ponsel. Hanya dengan mengirimkan sebuah SMS dengan format tertentu ke ponsel yang menjadi SMS dan MMS gateway maka ponsel gateway akan membalas SMS kita dengan mengirimkan cuplikan gambar lokasi yang kita inginkan. Sehingga kita dapat memonitor kondisi lokasi dari manapun berada.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk memonitor ataupun melihat kondisi suatu lokasi, kita dapat
memanfaatkan sebuah kamera yang selalu merekam keadaan lokasi
tersebut, dan saat dibutuhkan kita dapat melihat hasil rekaman kamera
pada komputer yang terhubung langsung dengan kamera tersebut.
Masalahnya, apabila kita sedang berada jauh dari lokasi dan ingin
memantau kondisi lokasi yang di inginkan, bagaimanakah cara kita
melihat rekaman kamera yang terpasang dilokasi itu?
Pengontrolan Traffic Light Pada Jalan Simpang Empat Dgn PLC Twido
Lampu lalu lintas sering kita jumpai terutama di jalan-jalan raya yang sangat padat lalu lintasnya, umumnya kita jumpai di persimpangan-persimpangan jalan baik persimpangan tiga ataupun persimpangan empat. Secara garis besar lampu lalu lintas atau traffic light berfungsi untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang berada pada persimpangan jalan. Berdasarkan fungsinya tersebut tentunya peran lampu lalu lintas sangatlah penting. Dapat kita bayangkan karena sesuatu hal tiba-tiba lampu lalu lintas yang berada pada persimpangan tidak menyala, tentunya pelanggaran terjadi dimana-mana seperti saling mendahului dalam melewati suatu persimpangan dan lain sebagainya, hal tersebut akan mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang di jalan dan sangat merugikan semua pihak apalagi dalam masalah waktu.
Memandang hal demikian diatas maka sangat diperlukan sekali pengaturan lampu lalu lintas yang baik yang menggunakan peralatan yang handal, cepat, efisien, dan dapat bekerja dalam waktu yang lama serta mudah dalam melakukan modifikasi jika terjadi perubahan deskripsi kerja pada lampu lalu lintas tersebut. Dewasa ini teknologi semakin terus berkembang dan begitu banyak peralatan-peralatan elektronik yang diciptakan. Salah satu contoh teknologi baru tersebut adalah Programmable Logic Controller atau yang disingkat dengan PLC dimana penggunaan PLC ini sangat cocok untuk rangkaian yang sangat rumit dan pemrogramannya dapat dikombinasikan dengan PC (Personal Computer).
A. Latar Belakang Masalah.
SISTEM KENDALI ADAPTIF UNTUK KENDALIAN TAKLINIER
Sistem kendali adaptif merupakan sistem kendali yang mempunyai parameter-parameter kendali yang dapat beradaptasi. Parameter-parameter kendali tersebut beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan disekitarnya, seperti adanya gangguan, serta perubahan karakter internal dari sistem yang dikendalikan. Penggunaan sistem kendali adaptif menunjukkan peningkatan kinerja sistem karena suatu sistem umumnya berada dalam situasi yang mengandung derau dan gangguan serta kondisi internal dan eksternalnya mengandung ketidakpastian.
Sistem kendali adaptif merupakan sistem kendali yang mempunyai parameter-parameter kendali yang dapat beradaptasi. Parameter-parameter kendali tersebut beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan disekitarnya, seperti adanya gangguan, serta perubahan karakter internal dari sistem yang dikendalikan. Penggunaan sistem kendali adaptif menunjukkan peningkatan kinerja sistem karena suatu sistem umumnya berada dalam situasi yang mengandung derau dan gangguan serta kondisi internal dan eksternalnya mengandung ketidakpastian.
Telecommunication Map Kabupaten Grobogan Menggunakan MapInfo Berdasar Data Global Positioning System
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa alat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :
5.1.1. Kelebihan
a. Peta telekomunikasi ini dibuat berdasarkan data real time atau data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya yang ada di lapangan. Maka dari itu, variabel-variabel yang terdapat dalam peta telekomunikasi ini, cukup akurat, sesuai dengan data sebenarnya.
b. Dengan adanya peta telekomunikasi ini, akan mempermudah dalam pembuatan sistem informasi di suatu daerah, yang digunakan untuk pelayanan terhadap masyarakat.
c. Peta telekomunikasi ini dibuat berdasarkan data yang berasal dari Global Positioning System (GPS). GPS ini merupakan alat yang terhubung langsung ke satelit, sehingga sangat mendukung karena datanya berdasarkan keadaan sebenarnya. Dengan GPS, dapat diketahui banyak variabel, diantaranya kecepatan kendaraan, ketinggian terhadap permukaan air laut, dan variabel-variabel yang lain.
d. Peta ini secara umum dapat di-visualisasi-kan melalui komputer dalam bentuk software, sehingga mempermudah dalam penggunaan.
5.1.2. Kekurangan
a. GPS bekerja sesuai dengan kondisi cuaca atau iklim. Alat tersebut bekerja dalam kondisi alam yang cerah, dimana jika sedikit berawan maka GPS akan kesulitan untuk menangkap sinyal dari satelit.
5.2. Saran
a. Dalam penggunaan GPS diperhatikan faktor cuaca, karena alat tersebut bekerja untuk keadaan cerah. Meskipun keadaan sedikit berawan, GPS akan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa menangkap sinyal dari satelit.
b. Jika pada saat survei ke lapangan diketahui bahwa jarak antar daerah sangat berjauhan, maka ditentukan titik-titik penghubung (link) untuk menghubungkan daerah-daerah tersebut.
c. GPS yang digunakan dalam pembuatan peta ini, tidak memiliki fasilitas terhubung ke komputer, sehingga pencatatan data dilakukan secara manual. Maka dari itu, untuk mempermudah pencatatan, dapat digunakan GPS yang memiliki fasilitas tersebut yang saat ini sudah ada di pasaran, dengan model yang lebih modern dan bermacam-macam.
5.3. Kemungkinan Pengembangan Alat
a. Peta ini tidak hanya untuk bidang telekomunikasi, tetapi bisa juga untuk bidang yang lain, seperti bidang kependudukan, kelautan, kehutanan, dan lain-lain.
b. Software pendukung yang digunakan, dapat diganti dengan yang lain, tidak mutlak menggunakan MapInfo.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
STUDI STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE KRITERIA LUAS SAMA MENGGUNAKAN MATLAB
STUDI STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE KRITERIA LUAS SAMA MENGGUNAKAN MATLAB
Misbahul Ulum
ABSTRAK
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis sistem tenaga listrik untuk menentukan apakah sistem tersebut stabil atau tidak jika terjadi gangguan. Stabilitas transient didasarkan pada kondisi kestabilan ayunan pertama (first swing) dengan periode waktu penyelidikan pada detik pertama terjadi gangguan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kestabilan suatu sistem tenaga listrik apabila mengalami gangguan adalah metode kriteria luas sama. Walaupun metode ini tidak dapat dipergunakan untuk sstem multimesin namun sangatlah membantu untuk memahami faktor-faktor dasar yang mempengaruhi stabilitas transient sistem tenaga listrik. Kondisi peralihan dari sistem tenaga listrik pada saat gangguan dilukiskan secara matematis melalui persamaan diferensial. Salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelasaikan persamaan diferensial tersebut adalah Metode Runge Kutta Orde-4. Teknik analisa data dilakukan dengan melakukan simulasi perhitungan dengan menggunakan matlab.
Dengan menggunakan model sistem tenaga listrik yang terdiri dari sebuah mesin dan 1 bus infinite dengan saluran transmisi ganda dimana gannguan tiga fasa terjadi pada salah satu saluran maka dengan metode kriteria luas sama menggunakan matlab bahwa dari sistem tenaga listrik tersebut didapatkan nilai sudut kerja awal 20,32310, sudut pemutus kritis 101,12630, sudut ayunan maksimum 151,4740, dan waktu pemutusan kritis 0,25 detik Dari hasil studi penelitian yang dilakukan disarankan menseting breaker terbuka dengan sudut clearing (Clearing Angle) lebih kecil atau sama dengan sudut kritis karena pada saat terjadi gangguan pada sistem tenaga listrik yang mendadak dan besar akan didapatkan kestabilan sistem kembali normal masih ada.
Key Word : Stabilitas Transient, Sistem Tenaga Listrik, Metode Kriteria Luas Sama, sudut pemutus kritis, waktu pemutus kritis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, dimana listrik dihasilkan dari proses konversi energi sumber primer seperti batubara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan energi angin.
Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik pada peralatan-peralatan rumah tangga, kantor dan sebagainya, sehingga pasokan listrik harus ditambah yakni dengan pembangunan pembangkit listrik baru.
PENGATUR SUHU PADA SHOWER DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51
PENGATUR SUHU PADA SHOWER
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini sangat pesat salah satunya adalah teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. pada masa sekarang ini orang menuntut kebutuhan yang serba otomatis dan praktis. Pada sower yang ada hanya menghasilkan air dengan suhu tertentu saja dan tidak bisa mengetahui berapa suhu air tersebut. Sehingga tidak bisa menggunakan air tersebut sesuai dengan keinginan dan mengetahui suhu air pada sower yang dipakai.
SKRIPSI PENGEMBANGAN SDM
D:\skripsi\Analisis Kebutuhan Pendidikan Multikultural Berbasis Kompetensi Pada Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di
Kekisruhan etnik yang merebak di banyak tempat di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia merupakan bagian dari krisis multi dimensi
yang dihadapi oleh negara dan bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun
1997. Kekisruhan etnik tersebut telah menggugah kesadaran baru diantara
komponen bangsa Indonesia bahwa kebanggaan akan kehidupan berbangsa
satu di atas kebhinekaan adalah sebuah bayang-bayang semu (cf.Anderson,
2001; Widja, 2001; Azra, 2002; Marsianto dan Kuntjara, 2002).
Kerangka konseptual yang digunakan untuk mengembangkan model
pendidikan multikultural terdiri dari tiga unsur. Pertama, uraian secara
konseptual tentang asumsi teoritik (premis) yang digunakan untuk
mengembangkan pendidikan multikultural. Kedua, definisi tautologis dan
oprasional tentang pendidikan multikultural. Ketiga, pembahasan pedoman
umum dalam menterjemahkan teori ke dalam sebuah tindakan mendidik
(educational endeavors). Keempat, prinsip dasar pengembangan silabus dan
model pembelajaran multikultural berdasarkan kompetensi.
A. Premis (Asumsi Teoritik)
Analisis Potensi Wilayah Untuk Pengembangan Usaha
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan Lubuk Alung ini yang bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu ; (I) Potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki kecamatan Lubuk Alung, (2) Potensi sumber daya manusia (SDM) yang ada di kecamatan Lubuk Alung untuk pengembangan usaha ternak sapi potong, dan (3) Untuk mengetahui lembaga pengembangan sapi potong di Kecamatan Lubuk Alung. Waktu penelitian dari tanggal 30 Juli sampai dengan tanggal 30 Agustus 2007. Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari salah satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Pengambilan responden ditetapkan secara Quota, sebanyak 45 KK RTF yang tersebar pada sepuluh kelurahan yang ada di Kecamatan Lubuk Alung, dari 45 KKRTP di Stratakan menjadi 3 kelompok, dari yang terbanyak, sedang, dan sedikit.
Di tinjau dari aspek sumber daya alam yang dimiliki, Kecamatan Lubuk Alung memiliki potensi yang dapat menunjang pengembangan usaha sapi potong. Sedangkan dilihat dari aspek sumber daya manusia yang terdiri dari ; (I) Umur yang produktir untuk berusaha (15-64 th = 97.78%), (2) pengalaman beternak (> 10 th – 55,56%), (3) jumlah anggota keluarga (3-4 orang = 48.89%), (4) jumlah ternak sapi yang dipelihara (1-3 ekor =84.44%) dan (5) pekerjaan utama (petani = 60 %).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kecamatan Lubuk Alung belum memiliki potensi untuk dilakukan peningkatan populasi sapi potong ditinjau dari sumber daya alam yang tersedia, hal ini ditunjukkan dengan didapatnya nilai KPPTR SL sapi potong yaitu sebesar -8 380.81 ST. Kelembagaan yang tersedia yeng dapat mendukung pengembangan usaha sapi potong di Kecamatan Lubuk Alung diantaranya adalah Dinas Peternakan, Pertanian dan Kehutanan, Lembaga Keuangan (Bank Nagari). Kelompok peternak. Sedangkan kelembagaan pendukung yang tersedia lainnya seperti pos keswan, RPH tempat ini telah tersedia tapi tidak dimanfaatkan oleh masyarakat khususnya peternak. .
Kata Kunci : Potensi, Pengembangan, Sapi Potong, KPPTR SL
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strategi pembangunan peternakan mempunyai prospek yang baik dimasa depan, karena permintaan akan bahan-bahan yang berasal dari ternak akan terus meningkat seiring dengan permintaan jumlah penduduk, pendapatan dan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan bergizi tinggi sebagai pengaruh dari naiknya tingkat pendidikan rata-rata penduduk (Santosa, 1997).
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KEPUASAN PEKERJA DI CV. JABAR KARYA UTAMA UNTUK PEKERJAAN OPTIMALISASI MESJID DI DIN
Menurut William H.Newman (1968) (Miftah Thoha, 2003;262) kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata karma birokrasi. Kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.
Dengan kata lain, seorang pemimpin selain memiliki hak dan kekuasaan untuk memerintah dan memiliki kewajiban untuk memerintah / mengatur segala sesuatunya dengan benar sesuai dengan tujuan organisasi. Tetapi juga harus memiliki gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh orang lain dalam hal ini bawahanya, karena secara langsung maupun tidak langsung seorang pemimpin juga akan mendapat penilaian dari cara dia memimpin dan tanggung jawab.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah, maka dapat kita lihat bagaimana pentingnya suatu pembahasan mengenai perilaku manusia (pekerja) dalam melaksanakan aktivitasnya disuatu organisasi (perusahaan), dimana manajemen sebagai suatu alat pengontrol kegiatan dalam menggerakkan dan mengarahkan sejumlah karyawan untuk menuju suatu tujuan dan sasaran-sasaran perusahaan.
Pengaruh Stres kerja terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan PT HM Sampoerna tbk Surabaya
Abstrak skripsi ini ada dalam file attachment
Seluruh dokumen skripsi ini ada di file attachment yang dapat di download, mulai cover daftar isi, content dan lampiran ada 21 file :
SKRIPSI PENJASKES
INDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA MINAT ANAK USIA 12 – 15 TAHUN DALAM MENGIKUTI SEPAK BOLA DI PANDAWA
IDENTIFY THE CAUSE OF ENTHUSIASM APPEARANCE CHILD OF AGE 12 – 15 YEAR FOLLOWING FOOTBALL IN PANDAWA
This research aim to identifying factors any kind of causing student enthusiasm appearance in football school in Pandawa.
This research is descriptive research with aim to give picture concerning the observable object. Sample which applied in this research is school student Pandawa age of 12 – 15 year amounting to counted 55 people, 10 people is applied as sample for instrument testing and 45 applied other people as sample for intake of data truthfully. Method which applied in this research is observation method by using technique in equate. Equate type which applied is lockup type consisting of 30 item question consisting of 13 item question for flavor factor liking arising out because influence from outside. Analysis of validity of instrument apply formula KR-20 the calculation apply aid computer through program SPSS version of 10 edition Sutrisno Hadi and Singgih Santoso.
From this research indicate that enthusiasm follow football school Pandawa influenced by flavor factor liking arising out from within own self equal to 63,76%, consist of flavor like to facility and appliance, equal to 47,78% feel liking to coach, equal to 66,76 and feel liking to practice program, equal to 72,44%. While enthusiasm liking arising out because influence from outside equal to 49,44, consist of flavor like because environmental influence, equal to 49,80%, feel liking because friend influence, equal to 47,11% and also fell liking because old fellow family equal to 47,89%.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengaruh Modifikasi Net yang Direndahkan terhadap Keterampilan Smash dalam Permainan Bulutangkis Siswa Sekolah Dasar
ABSTRAK
YULIANTO. (2007). “Pengaruh Modifikasi Net yang Direndahkan terhadap Keterampilan Smash dalam Permainan Bulutangkis Dasar” (Eksperimen pada Siswa Kelas V dan VI SDN Kedungwuluh Padaherang Ciamis). Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh modifikasi net yang direndahkan terhadap keterampilan smash dalam permainan bulutangkis siswa sekolah dasar
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dilakukan selama 16 kali latihan ditambah satu kali tes awal dan satu kali tes akhir. Populasi dan sampel yang digunakan adalah siswa kelas V dan VI SDN Kedungwuluh Padaherang Ciamis sebanyak 30 orang (total sampel). Instrumen yang digunakan adalah tes smash.
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus statistika, diperoleh hasil bahwa hipotesis yang diajukan hasilnya diterima atau terbukti. Artinya, latihan smash dengan modifikasi net yang direndahkan berpengaruh secara berarti terhadap penguasaan keterampilan smash dalam permainan bulutangkis pada siswa kelas V dan VI SD Negeri Kedungwuluh Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis. Hal ini didukung pula dengan data hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t’ yang menunjukkan nilai t’hitung sebesar 4,10 yang berada di luar daerah penerimaan hipotesis (t’¬¬tabel sebesar 1,70).
Berdasarkan hasil tersebut, maka penulis menyarankan bahwa untuk meningkatan penguasaan teknik dasar bulutangkis, penulis menyarankan kepada para guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, pembina olahraga maupun pelatih bulutangkis agar hasil penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur dan dapat digunakan sebagai alternatif bentuk latihan atau pembelajaran.
A. Latar Belakang Masalah
Permainan bulutangkis adalah cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan olahraga bulutangkis yang diselenggarakan, baik dalam bentuk pertandingan tingkat RT hingga tingkat dunia, seperti Thomas dan Uber Cup atau Olimpiade. Olahraga bulutangkis dapat dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan.
SKRIPSI TEKNIK MESIN
PERANCANGAN ALAT PEMBALIK SLAB DENGAN MEMANFAATKAN CRANE MAGNET SEBAGAI TENAGA PENGGERAK
ABSTRAK
Dalam proses penanganan akhir slab, slab perlu dibersihkan kedua sisi permukaannya dan diperiksa cacat permukaan. Kedua sisi slab yang akan dibersihkan, diperlukan proses pembalikan slab.
Cara pembalikan slab yang lama mengunakan crane magnet, dimana slab yang akan dibalik dengan cara dimiringkan oleh crane kemudian slab dilepaskan. Pada saat slab dilepaskan dari crane, bangunan pabrik bergetar, baut-baut rel over head crane menjadi kendur dan slab menjadi rusak akibat benturan yang keras dengan tanah. Untuk menghindari kerusakan atau ganguan akibat cara pembalikan yang dilakukan sekarang, maka di lakukan “Perancangan Alat Pembalik Slab”
Alat yang dirancang memanfaatkan crane magnet sebagai alat penggeraknya sehingga dalam perancangan ini menjadi lebih ekonomis dikarenakan beberapa alasan yakni :
> Dari segi ekonomi alat hasil perancangan ini mempunyai keungulan yaitu, tidak memerlukan biaya yang mahal untuk membeli penggerak yang baru dan pembuatan kontruksi alat ini dapat dikerjakan di workshop sendiri, material yang digunakan terdapat dilokasi tempat kerja.
> Dari sisi maintenance alat ini tidak memerlukan perawatan yang intensif karena disain alat ini sangat sederhana.
Dari hasil perhitungan gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat slab adalah sebesar 181.996 kN dan gaya yang dibutuhkan untuk menurunkan slab sebesar 57.0924 kN.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
PT. Krakatau Steel didirikan pada tanggal 31 Agustus 1970, dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No.35 tahun 1970 tentang Penyerahan Modal Negara RI untuk pendirian Perusahaan Perseroan (Persero). PT.Krakatau Steel adalah perusahaan milik negara, pada tahun 1979 dengan Keppres No.39 PT. Krakatau Steel dikukuhkan sebagai pusat pengadaan baja nasional dengan dibangunnya pabrik-pabrik yang menjadi unit produksi di PT. Krakatau Steel, salah satunya adalah Slab Steel Plant (SSP).
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PRESS TOOLS UNTUK PRODUK METAL GASKET SUZUKI SMASH
ABSTRAK
Kendaraan bermotor merupakan salah satu produk yang padat dengan teknologi canggih yang mana jumlah komponennya tidak kurang dari 40.000 sampai 50.000 komponen untuk mobil dan kira-kira 12.000 komponen untuk sepeda motor. Gasket merupakan komponen yang selalu digunakan dalam mesin yang fungsinya menutup rongga atau celah antara dua permukan bagian mesin. Pembuatannya menggunakan mesin press dengan Punch & Dies atau Matras. Ada beberapa tipe dies dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pemilihannya didasarkan pada bentuk dari produk yang akan dibuat.
Dalam pembuatan gasket silinder head Suzuki Smash ini, pilihan yang tepat adalah dengan menggunakan Compound Dies. Proses yang digunakan adalah blanking, pierching dan embossing. Pemilihan Dies ini didasarkan pada kepraktisan proses pembuatan produknya, serta relative lebih murahnya biaya pembuatan dies, dibandingkan tipe yang lain.
Selain dari pada itu pada produk metal gasket silinder head Suzuki Smash ini memiliki perbedaan dengan gasket pada mesin sepeda motor merek lain, perbedaan tersebut terlihat dengan adannya alur atau nat pada permukaan gasketnya. Individual dies memerlukan lebih dari satu dies. Progressive Dies walaupun menggunakan satu dies saja tetapi menggunakan lebih dari satu stasiun. Oleh karena itu dalam proses pembuatan produk ini keduanya memperpanjang waktu pengerjaan produk dan memperbesar biaya pembuatan dies.
Untuk perencanaan dan pembuatan Dies ini proses pengerjaannya meliputi pengaturan geometri dan strip lay-out, mengetahui kapasitas mesin press, besar gaya pemotongan, clearance, dimensi punch, dimensi dies dan alat penunjang yang digunakan. Material gasket adalah plat paduan aluminium dengan tebal 0.4 mm.
Kata Kunci : Compound Dies, Piercing, Blanking, Embossing, Nat, Clearance.
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
“ ANALISA PENGARUH WAKTU TAHAN TERHADAP BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE PACK CARBURIZING
Baja karbon rendah adl material yg dlm penggunaannya kebanyakan sbg bahan dr kontruksi umum. Krn baja karbon rendah mempunyai keuletan yg tinggi dan mudah dimachining, tetapi kekerasannya rendah dan tdk tahan aus. Hal ini dpt diatasi dgn merubah sifat2 material yg tersedia yaitu dgn proses perlakuan panas.
Sdgkan perlakuan panas adl cara yg plg umum digunakan utk merubah sifat2 tersebut. Perlakuan panas bkn tujuan umum dr kontruksi tetapi hanya merupakan sarana utk mencapai ekonomi yg lbh baik. Dgn mengalami proses perlakuan panas maka akan diperoleh sifat2 mekanis yg kita inginkan spt kekerasan bertambah, tahan aus dan lain2. Perlakukan panas yg salah dpt menimbulkan kerugian.
Salah satu cr dgn menggunakan pengerasan permukaan yaitu dgn proses Karburasi. Karburasi adl salah satu proses perlakuan panas utk mendapatkan kulit yg lbh keras dr sebelumnya.
Dr uraian diatas, mk dpt diketahui bahwa baja karbon rendah tdk lbh dr 0,25%C yg dlm penggunaannya kebanyakan sbg kontruksi umum, dgn mengalami proses perlakuan panas diharapkan memperoleh sifat2 yang diinginkan seperti kekerasan bertambah, tahan aus, dan lain2.
Proses penelitian perlakuan panas yg penulis lakukan dgn material baja karbon rendah, yg mana setelah dilakukan uji spektrometer, material tersebut mempunyai kadar karbon 0,07%C.
Pada proses perlakukan panas ini suhu pemanasan adalah 875 C, bahan bubuk karbon 60% dan Barium Karbonat 40% sebagai energizer yg mempercepat proses, waktu penahanan adalah 15 menit, 30 menit, dan 50 menit dgn media pendinginan adl oli SAE 20–50.
Setelah dilakukan proses perlakuan panas dari material tersebut, mk dilakukan pengujian kekerasan dan pengujian spektrometer di Balai Latihan Kerja Industri Surabaya. Adapun hasilnya adl kekerasan tertinggi adl material yg mengalami proses perlakuan panas dgn penahanan waktu paling lama yaitu 50 menit. Dan kadar karbon paling tinggi dari hasil difusi diperoleh dari material yg mengalami proses penahanan waktu paling lama.
Dari data hasil pengujian mekanik kekerasan dan metallography dpt ditarik suatu kesimpulan bahwa dgn perlakuan panas didapatkan material yg mempunyai kekerasan tinggi pd permukaannya dan masih lunak pd bagian dalamnya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Semakin meningkatnya perkembangan hidup manusia maka jamanpun ikut berkembang dengan pesat. Karena perkembangan manusia bertambah maju maka bidang teknologipun ikut berkembang sangat pesat dengan harapan segala kebutuhan manusia dapat terpenuhi dengan baik.
PENGARUH HASIL PENGELASAN LISTRIK DAN ASETELIN PADA PELAT BAJA ST 37 TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO
Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian atau lebih dengan menggunakan energi panas. Pengelasan dengan busu listrikmerupakan salah satu jenis proses pengelasan yang sering djumpai karena pelaksanaannya cukup sederhana, fleksibel dan tidak memerlukan peralatan yangmahal. Pengelasan asetilin diperoleh lewat proses reaksi kimia dalam bentuk gas. Pada umumnya prose pengelasan jenis ini banyaknya dipergunakan pada bengkel las besar atau kecil.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelat baja St 37, dengan pengelasan listrik dan asetilin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekerasan, kekuatan tarik, dan struktur mikro. Benda uji untuk uji tarik 8 buah, sedangkan untuk kekerasan dan uji metalografi masing-masing 1 buah.
Dari hasil pengujian yang dilaksanakan, diperoleh data-data yang menunjukkan bahwa benda uji yang dilas asetilin pada daerah lasan mempunyai nilai rata-rata kekerasan yang tinggi, dibanding dengan yang menggunakan las listrik, rata-rata pada daerah lasan untuk las asetilin 46,4 HRA, untuk las listrik yaitu 45,3 HRA. Hasil uji tarik pada las listrik adalah 34,12 kg/mm2, sedangkan pasa las asetilin yaitu 21,33 kg/mm2. Untuk metalografi pada las listrik terlihat bahwa besar butiran struktur mikronya lebih halus dari pada las asetilin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang disertai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat dewasa ini menciptakan era globalisasi dan keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta didalamnya, sehingga sumber daya manusia harus menguasai IPTEK serta mampu mengaplikasikannya dalam setiap kehidupan.
DESAIN DAN KENDALI PROTOTIPE ROBOT PEMADAM KEBAKARAN DENGAN RODA TRACKING
ABSTRAK
Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang dan membuat MALPRAX; sebuah prototipe mobile robot dengan tracking-wheels untuk memadamkan api. Dalam pembahasannya dibahas mengenai simulasi pemadaman api dan analisa perhitungan baik dari segi kinematik mobile robot, jauh semprotan air pemadam api, dan efisiensi pemakaian daya power suplai dengan kaitannya pada torsi motor yang digunakan. Robot ini memiliki sistem full automatic dalam melaksanakan tugasnya, karena telah diberikan artificiall inteligence.
ABSTRACT
The goal of this paper was designed and made MALPRAX; a prototipe of mobile robot with tracking wheels that used for firefigthing. The discussion discuss about firefigthing simulation and the analize of calculation for kinematic mobile robot, the distance of waterflow from firefighter, and the efficiency of power supply energy that used for motor torque. This robot had full automatic system during the mission, tough had given an artificiall inteligence.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mobile Robot merupakan salah satu jenis robot yang sangat digemari sekarang ini. Berbagai institusi berlomba dalam riset pengembangan jenis robot ini. Baik mobile robot yang memiliki sistem kendali manual, semi-automatic bahkan yang full-automatic.
Proses Pengelasan pada Bengkel konstruksi Divisi Produksi Unit Produksi Jakarta II
Teknik Mesin
DJULKIFLI20499235
Proses pengelasan kontruksi kapal divisi produksi Di PT.DOK & Perkapalan
kodja bahari.
P.I Teknik mesin,Fakultas Teknologi industri,Universitas gunadarma,2006
Kata kunci : Proses pengelasan
( X + 55 + Lampiran )
Teknologi pengelasan merupakan suatu proses untuk menyambung atau
menggabungkan dua material logam menjadi satu.
Pada masa sekarang ini perkembangan teknologi pengelasan sudah semakin
modern,dengan tersedianya jenis-jenis teknik/cara-cara pengelasan yang
bermacam-macam yang diantaranya akan saya bahas dipenulisan ilmiah.
Teknologi pengelasan mempunyai peranan penting dalam perkembangan
teknologi perindustrian,contohnya : teknologi kontruksi,tegnologi
automotif,perkapalan dan sebagainya.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
P a da zaman sekarang ini yang t6eknologi berkembang dan modern, kapal laut
merupakan alat transportasi yang murah untuk menghubungkan masyarakat, barang dan
jasa dari sustu negara kenegara yang lain, dari pulau yang satu kepulau yang lainya.
Dinegara-negara yang sudah maju dalam perindustrianya, industri perkapalan sangatlah
dibutuhkan untuk membuat kapal-kapal barang dan tanker untuk membawa hasil-hasil
industri yang tidak bias dibawa oleh transportasi lain, karena biaya yang sangat besar dan
SKRIPSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
METODE TANYA JAWAB DALAM PENGAJARAN KEWARGANEGARAAN PADA SMP NEGERI IO BANDA ACEH
Persoalan perhatian atau motivasi erat kaitannya dengan minat yang ada pada setiap siswa. Minat biasanya tumbuh apabila ada sikap ingin tahu terhadap sesuatu yang belum diketahui dan ia tumbuh tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan tumbuh sebagai akibat dari partisipasi, pengalaman, dan kebiasaan-kebiasan pada waktu belajar atau bekerja.
Oleh karena itu masalah minat ini tidak dapat dipisahkan dengan perhatian atau motivasi dalam proses belajar mengajar. Tanpa ada minat perhatian atau motivasi tidak mungkin ada dengan begitu saja.
Dalam proses belajar mengajar, guru dituntut harus lebih banyak menguasai cara-cara membangkitkan suasana belajar keaarah timbulnya minat atau motivasi siswa. Dengan kata lain tugas guru dalam proses belajar mengajar, selain memberikan pengetahuan dan mendidik juga sebagai motivator.
b. Aktifitas
Dalam proses belajar mengajar Geografi dan Kependudukan adanya penekanan pada segala aktifitas siswa baik dalam berfikir maupun dalam bertindak. Dengan penekanan pada prinsip ini siswa dapat berfikir sendiri dan berbuat sendiri, hasilnya pun akan lebih baik dari pada dipaksa terus menerus oleh guru. Dalam kaitan ini Ny. Roestiyah NK. Mengemukakan sebagai berikut :
Penerimaan pelajaran dengan aktifitas sendiri, kesan itu tidak akan berlalu dengan begitu saja tetapi di pikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Atau anak akan bertanya, mengajukan pendapat, menim,bulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat anak dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik dan diagram, serta mengambil inti sari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Bila anak menjadi pasrtisipan yang aktif, maka ia memiliki ilmu pengetahuan itu dengan baik, dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Upgrade member special indoskripsi :
username [fajarmirah] dengan skripsi yang berjudul [ METODE TANYA JAWAB DALAM PENGAJARAN KEWARGANEGARAAN PADA SMP NEGERI IO BANDA ACEH] jurusan [pendidikan kewarganegaraan]
BAB TIGA
METODE DISKUSI DALAM PENGAJARAN
GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
MINAT ANAK TERHADAP PROSES BELAJAR MENGAJAR BIDANG STUDY PPKn DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR
ABSTRAKSI
ARFAN FUAD, Minat Anak Terhadapt Proses belajar Mengajar Bidang Study PPKn dan hubungannya dengan prestasi belajar.
Pada era sekarang kemerosotan moral dan akhlak telah merebak sampai ke tingkat desa. Ini disebabkan dari kurangnya minat siswa dalam memahami dan menghayati arti dari Pendidikan Moral Pancasila dan kewarganegaraan. Tugas ini adalah tugas kita semua sebagai pendidik dan juga tugas negara secara umum sebagai penentu kebijakan dalam proses pendidikan di Indonesia. Agar proses pendidikan dapat berhasil, salah satu diantaranya adalah pendidik harus mengetahui minat anak didiknya, karena minat dapat mempengaruhi terhadap keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian dalam masalah tersebut.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana minat anak terhadap proses belajar mengajar bidang studi PPKn? Bagaimana prestasi belajar anak dalam bidang studi PPKn? Bagaimana hubungan antara minat anak terhadap proses belajar-mengajar bidang studi PPKn dengan prestasi belajarnya dalam bidang studi tersebut?
Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui minat anak terhadap proses belajar mengajar bidang studi PPKn, Untuk mengetahui prestasi belajar anak dalam bidang studi PPKn, dan Untuk mengetahui hubungan minat anak terhadap proses belajar mengajar bidang studi PPKn dengan prestasi belajarnya dalam bidang studi tersebut.
Peneltiain ini bertolak dari pemikiran bahwa seorang pendidik harus dapat menempatkan seseorang/anak didiknya sesuai dengan tempatnya. Seorang pendidik harus dapat menempatkan seseorang/anak didiknya sesuai dengan akalnya/perkembangannya. Jika tidak demikian sama saja dengan menempa besi yang dingin yang berarti bahwa hasil usahanya tidak akan berhasil.
Hipotesis yag diajukan dalam penelitian ini yaitu semakin besar minat anak terhadap proses belajar-mengajar bidang studi PPKn, semakin besar pula prestasi belajarnya dalam bidang studi tersebut. Semakin kecil minat anak terhadap proses belajar-mengajar bidang studi PPKn, semakin kecil pula prestasi belajarnya dalam bidang studi tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan tehnik angket, dokumentasi, dan wawancara. Angket untuk mengetahui minatnya, sedangkan dokumentasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Kemudian dihubungkan antara kedua variabel tersebut dengan menggunakan rumus koefisien korelasi dengan rumus angka kasar.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“ PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD “
ABSTRAK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKn MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD MATERI SISTEM
HUKUM NASIONAL DI KELAS Xa
SMA NEGERI 2 PONTIANAK
Oleh
Sulis Merfanti,
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi PKn melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD , khususnya materi sistem hukum Nasional. Masalah yang dihadapi guru adalah pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn masih relatif rendah, terutama materi sistem hukum Nasional.
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas Xa, SMA Negeri 2 Pontianak. Kegiatan dilakukan sebanyak tiga siklus tindakan. Pola Umum Procedure pada setiap tindakan adalah : (1) perencanaan (2) pelaksanaan, (3) observasi (4) refleksi Hasil Penelitian tindakan menunjukkan : (1) terjadi peningkatan pemahaman siswa pada materi sistem hukum nasional (2) hasil siswa mengalami peningkatan sebesar 0.50 % dari nilai siklus I , dan meningkat sebesar 1,03 % pada siklus II, (3) nilai rata-rata ulangan pada siklus III, 1,05%
Kata kunci: Hasil belajar, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting.Mata pelajaran PKn diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi.
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATERI SISTEM HUKUM NASIONAL DI KE
ABSTRAK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKn MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD MATERI SISTEM
HUKUM NASIONAL DI KELAS Xa
SMA NEGERI 2 PONTIANAK
Oleh
Sulis Merfanti,
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi PKn melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD , khususnya materi sistem hukum Nasional. Masalah yang dihadapi guru adalah pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn masih relatif rendah, terutama materi sistem hukum Nasional.
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas Xa, SMA Negeri 2 Pontianak. Kegiatan dilakukan sebanyak tiga siklus tindakan. Pola Umum Procedure pada setiap tindakan adalah : (1) perencanaan (2) pelaksanaan, (3) observasi (4) refleksi Hasil Penelitian tindakan menunjukkan : (1) terjadi peningkatan pemahaman siswa pada materi sistem hukum nasional (2) hasil siswa mengalami peningkatan sebesar 0.50 % dari nilai siklus I , dan meningkat sebesar 1,03 % pada siklus II, (3) nilai rata-rata ulangan pada siklus III, 1,05%
Kata kunci: Hasil belajar, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting.Mata pelajaran PKn diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi.
Kajian Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung Dihubungkan Dengan UU No.32 Tahun 2004 Tentang P
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Otonomi daerah membawa dampak yang sangat luas terhadap berkembangnya Demokrasi di Indonesia serta membawa harapan besar untuk kesejahteraan rakyat dan kemakmuran daerah dengan pemilihan kepala daerah secara langsung. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari berlakunya Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah sebagai penyempurnaan dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1947 dan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, di mana rakyat bisa menentukan pilihannya sendiri dibandingkan dengan pemilihan kepala daerah sebelumnya yang dipilih melalui perwakilan. Selain membawa perubahan pandangan masyarakat terhadap pemerintahan, karena calon yang akan memimpin dipilih langsung oleh rakyat, hal ini pun membuktikan adanya sikap demokratis dan ketransparanan bagi rakyat yang akan memilih seorang pemimpin secara terbuka khususnya pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Tahun 2006.
Permasalahan pokok pada penelitian ini ialah bagaimana peranan masyarakat dalam PILKADA langsung serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami pemerintah dalam PILKADA 2006. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif melalui wawancara, observasi, penyebaran angket serta studi literatur, penggunaan metode ini diharapkan mampu memperoleh hasil penelitian yang sistematis, faktual dan akurat.
Temuan hasil penelitian ini ternyata peran masyarakat pada PILKADA 2006, semuanya terlibat dari mulai persiapan kampanye, saat pecoblosan sampai perhitungan suara masyarakat Desa Sirnagalih sangat antusias dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut, karena bagi mereka ini adalah awal diadakannya PILKADA. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keikutsertaan mereka sebesar 76% pada saat pencoblosan.
KAJIAN TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH LANGSUNG DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Jurusan Pendidikan Kewarganegaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah