Browsing articles tagged with "Skripsi Archives - segalamacam.com"

SKRIPSI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Jul 10, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

PEMBUATAN WEBSITE MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATERI RESISTANSI PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN E

ABSTRAK
Fais Fanani. Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Untuk Materi Resistansi Pada
Mata Pelajaran Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika. Skripsi, Jakarta
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Penelitian ini bertujuan membuat Media Pembelajaran yang menyenangkan, menarik, interaktif pada Mata Pelajaran Kemampuan Dasar Elektro untuk Materi Dasar Resistansi. Bentuk media yang dibuat berupa program pembelajaran interaktif berisikan huruf-huruf animatif, slide foto, gambar bergerak, merangkai komponen dengan mengambil pokok materi Resistasi pada mata pelajaran Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika http://www.unj.ac.id/ft/elektro/belajar/halaman%20utama2.htm.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2007/2008. Adapun tempat pelaksanaan dalam proses pembuatan Media Pembelajaran Interaktif dilakukan di lab Fisika Dasar Universitas Negeri Jakarta, Lab Micro Teaching PPL Universitas Negeri Jakarta dan Lab Komputer PT Jaring Jagat Siskominfo.
Dalam proses penelitian metode yang dipakai adalah metode penelitian eksperimen untuk pembuatan Media Pembelajaran. Pembuatan Media Pembelajaran dimaksud berupa materi-materi yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum Tingkat Satan pendidikan (KTSP) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Pembelajaran Interaktif dapat dibuat dan berjalan sesuai tujuan semula yaitu, berupa pembuatan media pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan interaktif.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan interaktif khususnya bagi institusi pendidikan dan para pendidik pada umumnya. Dengan penggunaan Media Pembelajaran Interaktif variasi belajar akan tercipta, sehingga unsur-unsur yang terdapat di dalam belajar dapat tercapai.

BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah

ALAT PENGHITUNG PEMAKAIAN LISTRIK DIGITAL

abstraks:

Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas
maka alat ini memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan kalkulasi
pembayaran listrik. Alat ini memberikan nilai setiap menitnya sehingga
dengan mudah kita dapat mengetahui seberapa besar biaya pemakaian listrik
kita setiap saat kita ingin melihatnya.
Alat ini sangat cocok untuk digunakan pada rumah kos dimana
biasanya pemilik kos menetapkan tarif flat untuk tambahan alat-alat listrik
seperti televisi, komputer, kulkas dan lainnya. Biaya tarif flat ini dapat dirubah
menjadi bayar sesuai pemakaian sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Penyewa kamar dapat mengetahui besar biaya pemakaian listrik dalam setiap
menitnya.
Tampilan dari alat ini berupa 6 digit nilai rupiah plus 2 digit simbol
mata uang rupiah ( Rp ). Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan indikator
gerakan piringan KWH. Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap alat
ini, dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah bekerja dengan baik.

BAB I
PENDAHULUAN

KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di
lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami
perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung
pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka
KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan
hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.

KONTRIBUSI FAKTOR PSIKOLOGIS DAN FAKTOR SOSIAL

ABSTRACT

Yondrizal. 2007. The Contribution of Psychological and Social Factors in Choosing the Teaching Profession toward the Transferred Students’ Learning Achievement in Teaching Subjects at Faculty of Engineering – Padang State University. Minithesis. Undergraduate Program of Electrical Engineering, Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering – Padang State University. Advisors: (I) DR. Elisna; (II) Drs. Jamin Sembiring, M.Pd.

The research was aimed at finding out the contribution of psychological and social factors in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University. The hypotheses proposed in this research were: (1) there was a significant contribution of psychological factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University; (2) there was a significant contribution of social factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University; and (3) there was a significant contribution of both psychological and social factors in choosing the teaching profession altogether toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University.
This research involved 40 transferred students as the samples. They were the transferred students at Faculty of Engineering – Padang State University actively registered in 2006/2007 academic year (semester July – December 2006). The sampling technique used was Total Sampling. Data were collected by using questionnaires and document study. The result of the instrument reliability analysis were 0.921 (reliable) for X1 and 0.869 (reliable) for X2. The research data were then analyzed using correlation and regression formula, and followed by F test. All tests used the level of significance of 95% or α = 0.05.
The results of data analysis revealed that (1) there was a significant contribution (40.8%) of psychological factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects; (2) there was a significant contribution (22.2%) of social factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects; and (3) there was a significant contribution (44.5%) of both psychological and social factors in choosing the teaching profession altogether toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects.
Based on these results, it can be concluded that the two independent variables may then be used as predictors in finding out the level of transferred students’ learning achievement.

ABSTRAK

Yondrizal. 2007. Kontribusi Faktor Psikologis dan Faktor Sosial dalam Pemilihan Profesi Guru terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Transfer FT UNP dalam Mata Kuliah Keguruan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP. Pembimbing: (I) DR. Elisna; (II) Drs. Jamin Sembiring.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kontribusi faktor psikologis dan faktor sosial dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mata kuliah keguruan mahasiswa transfer FT UNP. Hipotesis yang diajukan di dalam penelitian ini adalah: (1) terdapat kontribusi signifikan faktor psikologis dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer FT UNP dalam mata kuliah keguruan; (2) terdapat kontribusi signifikan faktor sosial dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer FT UNP dalam mata kuliah keguruan; dan (3) terdapat kontribusi signifikan faktor psikologis dan faktor sosial secara bersama-sama dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer FT UNP dalam mata kuliah keguruan.
Penelitian ini melibatkan 40 orang mahasiswa transfer sebagai sampel. Mereka adalah mahasiswa transfer FT UNP untuk tahun masuk 2004 dan 2005 yang terdaftar secara resmi pada tahun akademik 2006/2007 (semester Juli – Desember 2006). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Data dikumpulkan melalui angket penelitian dan data dokumenter. Hasil analisis reliabilitas instrument adalah 0,921 (handal) untuk X1 dan 0,869 (handal) untuk X2. Data penelitian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi dan regresi, dan diikuti dengan uji F. Semua uji menggunakan taraf signifikansi sebesar 95% atau α = 0,05.
Hasil analisis data mengungkapkan bahwa (1) terdapat kontribusi signifikan (40,8%) faktor psikologis dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer dalam mata kuliah keguruan; (2) terdapat kontribusi signifikan (22,2%) faktor sosial dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer dalam mata kuliah keguruan; dan (3) terdapat kontribusi signifikan (44,5%) faktor psikologis dan faktor sosial secara bersama-sama dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer dalam mata kuliah keguruan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas dapat digunakan sebagai prediktor pencapaian hasil belajar mata kuliah keguruan mahasiswa transfer FT UNP.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan pembangunan nasional dalam pendidikan yang tertera di dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan.

SKRIPSI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Jul 8, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMEC

ABSTRAK
Yuniati, Asri. 2008. Keefektifan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dan Creative Problem Solving (CPS) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 11 Semarang. Skripsi, Jurusan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Suhito. M.Pd. Pembimbing II: Dr. Iwan Junaedi, S.Si, M.Pd.

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM POSING ) DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA SISWA

abstraks:

Dalam menghadapi era globalisasi, yang diiringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka seseorang dituntut untuk mampu memanfaatkan informasi dengan baik dan cepat. Untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas dan bernalar tinggi serta memiliki kemampuan untuk memproses informasi sehinga bisa digunakan untuk mengembangkan IPTEK. Oleh karena itu UNESCO -APNIEVE SOURCE BOOK ( 1997 ) menetapkan empat pilar utama penndidikan untuk menghadapi abad ke 21, yaitu : (1) Learning to know, (2) Learning to do, (3) Learning to be, (4) learning to live together, yang kemudian dilengkapi menjadi learning to live to gether in peace and harmoni ( Gerardus polla, 2002 : 46 ).

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI I PURWODADI 2007/2008

ABSTRAK
Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Kartu Domino Pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri I Purwodadi
Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan
Tahun Pelajaran 2007/2008

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya strategi belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar, dengan cara merubah metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher oriented) menjadi berpusat pada siswa (student oriented). Pembelajaran pecaha dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. (2) Ketuntasan belajar siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan kartu domino. (3) Respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi pada pelajaran matematika dengan materi pecahan. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data tentang keterlaksanaan pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino, data tentang hasil belajar siswa yang diberikan setelah pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dan data tentang respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode tes, metode angket dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian selama enam kali pertemuan diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dikategorikan sangat baik (A). Keaktifan siswa yang dilihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dapat dikategorikan sangat baik (A). Persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 81,81% yang dinyatakan tuntas belajar secara klasikal, terdapat 27 siswa yang tuntas belajar dan 7 siswa tidak tuntas belajar. Respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dinilai positif.

Kata Kunci : Kartu Domino, Matematika dan Pembelajaran.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan terus berkembangnya Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK), pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan para guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran yang ada untuk menghadapi permasalahan yang yang dihadapi oleh siswa. Guru sebagai pendidik juga harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa agar menjadi lebih kritis dan kreatif.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENSKORAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

abstraks:

Pengembangan Instrumen Penskoran Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Hosnan, 030210101308, 2007, 47 hlm.

Pemberian skor pada lembar jawaban tes bentuk uraian, khususnya pemecahan masalah, selalu dipengaruhi subyektifitas penilai. Misal, dari sebutir tes yang mempunyai skor maksimal 10, siswa A mendapatkan skor 9, sedangkan siswa B mandapat 7, dengan langkah penyelesaian yang sama. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh yang muncul pada diri penilai, mungkin siswa A tulisannya jelek, tulisannya sulit dimengerti, atau yang lainnya. Untuk itu, dalam pemberian skor diperlukan adanya suatu instrumen penskoran pemecahan masalah matematika guna meminimalkan atau meniadakan pengaruh subyektifitas penilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan instrumen penskoran dan menghasilkan instrumen penskoran pemecahan masalah matematika yang akan dijadikan pedoman atau pegangan guru dalam pemberian skor terhadap langkah-langkah pemecahan masalah matematika.
Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 17 April 2007 di SMPN 3 Jember. Subyek coba dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 3 Jember kelas VIIIA beserta guru matematika. Siswa diberi tes uraian berkategori pemecahan masalah pada materi lingkaran sebanyak tiga butir, sedangkan guru matematika diberi instrumen penskoran pemecahan masalah matematika yang digunakan untuk memberi skor pada lembar jawaban yang telah dikumpulkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, wawancara dan angket. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah instrumen penskoran pemecahan masalah matematika siswa SMP, dengan kategori kesahihan sangat tinggi yaitu 0,8268, kepraktisan 100%, dan keefektifan 75% (untuk tes nomor 1), 71,2% (untuk tes nomor 2), dan 74,8% (untuk tes nomor 3). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tercapainya atau terpenuhinya kriteria kesahihan, kriteria kepraktisan, dan kriteria keefektifan instrumen penskoran pemecahan masalah matematika, sehingga instrumen penskoran ini dapat digunakan guru matematika SMP/sederajat untuk dijadikan pedoman atau pegangan dalam memberi skor terhadap langkah-langkah pemecahan masalah matematika yang dilakukan siswa.

Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

BERMAIN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Pertiwi Dewi Purworejo)

abstraks:

BERMAIN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN
KETRAMPILAN MATEMATIKA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Pertiwi Dewi Purworejo)
Tahun 2006

ABSTRAKSI

Peningkatan ketrampilan berhitung dengan bermain kartu bilangan pada anak usia prasekolah sangat penting, mengingat masih banyak ditemui anak didik yang masih rendah ketrampilannya dalam berhitung/matematika. Hal ini disebabkan antara lain masih kurangnya kemampuan/pengertian dari orang tua dan peran guru dalam peningkatan ketrampilan anak dalam berhitung/ membilang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi operasional/tindakan kelas dan dikenakan pada 28 anak didik Taman Kanak-kanak Dewi Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun 2006. Tindakan kelas yang dilaksanakan adalah model siklus. Tindakan dilakukan secara bertahap, terdiri dari 4 komponen yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan memuat berbagai cara yang dilakukan oleh guru. Tindakan kelas dilaksanakan guna meningkatkan ketrampilan matematika para peserta didik. Observasi merupakan upaya untuk merekam kegiatan yang terpadu selama kegiatan berlangsung. Refleksi merupakan kegiatan dampak dari hasil bermain kartu bilangan.
Hasil tindakan kelas menunjukkan bahwa hasil kerja pada Siklus I terdapat 5 (18%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 23 (82%) anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan. Pada Siklus II terdapat 20 (71%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 8 (29%)anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan. pada Siklus III terdapat 26 (93%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 2 (7%) anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan prasekolah berkembang tidak hanya di negara maju, tetapi juga di negara-negara berkembang. Saat ini banyak ditemukan pelayanan pendidikan prasekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Berbagai alternatif program pendidikan untuk anak prasekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di luar sekolah, banyak ditawarkan, antara lain Taman Kanak-kanak, Tempat Penitipan Anak, dan Program Bina Keluarga dan Balita.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECERDASAN, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KEBIASAAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMAT

ABSTRAK
Mulyani. Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi berprestasi, dan
Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Skripsi S1, Program studi
Matematika-PMIPA-FKIP-UNIB. Pembimbing (I) Drs. Rusdi, M.Pd., Pembimbing (II)
Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hubungan antara tingkat
kecerdasan dengan prestasi belajar matematika (2) Untuk mengetahui hubungan antara
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika (3) Untuk mengetahui
hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar matematika (4) Untuk
mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kebiasaan
belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa semester 1
kelas XI IPA A SMA Negeri 6 kota Bengkulu. Jumlah sampel dalam penelitian ni
sebanyak 40 orang siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif sehingga data
dianalisa untuk mendeskripsikan hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi
berprestasi, dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika
siswa. Instrumen pengambilan data menggunakan dokumentasi dan angket, dan
dianalisa menggunakan regresi dan korelasi linier sederhana, serta regresi dan korelasi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara : (1) tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar matematika siswa,
(2) motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika siswa, (3) kebiasaan belajar
dengan prestasi belajar matematika siswa (4) tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi
dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Anonim, 2003: 3).
Penyempurnaan kurikulum harus mengacu pada undang-undang tersebut.

Hubungan Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi & Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dg Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA

abstraks:

Mulyani. Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi berprestasi, dan
Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Skripsi S1, Program studi
Matematika-PMIPA-FKIP-UNIB. Pembimbing (I) Drs. Rusdi, M.Pd., Pembimbing (II)
Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hubungan antara tingkat
kecerdasan dengan prestasi belajar matematika (2) Untuk mengetahui hubungan antara
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika (3) Untuk mengetahui
hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar matematika (4) Untuk
mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kebiasaan
belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa semester 1
kelas XI IPA A SMA Negeri 6 kota Bengkulu. Jumlah sampel dalam penelitian ni
sebanyak 40 orang siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif sehingga data
dianalisa untuk mendeskripsikan hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi
berprestasi, dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika
siswa. Instrumen pengambilan data menggunakan dokumentasi dan angket, dan
dianalisa menggunakan regresi dan korelasi linier sederhana, serta regresi dan korelasi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara : (1) tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar matematika siswa,
(2) motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika siswa, (3) kebiasaan belajar
dengan prestasi belajar matematika siswa (4) tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi
dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Anonim, 2003: 3).
Penyempurnaan kurikulum harus mengacu pada undang-undang tersebut.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA YANG MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KONKRIT DAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA POKOK BAHASAN BA

ABSTRAK
USDEKAWATI : Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Konkrit Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang di SMP N 205 Jakarta. Skripsi, Jakarta : Jurusan Matematika, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kusuma Negara Jakarta, Juni 2007.

Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan tepatnya dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2007, dilaksanakan pada siswa IX SMP N 205 Jakarta tahun pelajaran 2006 – 2007.
Dari data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga konkrit terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas IX di SMPN 205 Jakarta, hal tersebut yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r = 0,85.
Data penelitian diperoleh dengan mengadakan tes kepada sampel penelitian yang terdiri dari 40 orang siswa yang terdiri dari 40 butir soal berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, dan pemberian angket atau kuesioner sebanyak 30 butir pernyataan.
Selanjutnya diperoleh informasi bahwa rata-rata penggunaan alat peraga konkrit adalah 65,1 dengan median 67,77 modus 67,34 dan didukung oleh simpangan baku 9,4244. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 6,655 dengan median 6,375 dan modus 6,35 serta simpangan baku 1,05
Pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar memiliki koefisien korelasi r = 0,85, ini memiliki kriteria sangat berarti selanjutnya diperoleh nilai dari thitung = 9,9466 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel = 1,70.
Pengaruh tersebut juga dinyatakan oleh persamaan regresi Y = 0,4592 + 0,0962 X, nilai tersebut menginformasikan bahwa setiap peningkatan kualitas alat peraga yang digunakan sebesar satu satuan maka peningkatan tersebut akan diikuti oleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,0962 dengan konstanta 0,4592.
Pada bagian lain juga diperoleh kesimpulan bahwa koefisien determinasi (KP) sebesar 72,25 %, hal ini menginformasikan bahwa 72,25 % peningkatan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga konkrit sebagai alat bantu belajar, dan 27,75 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perubahan paradigma pendidikan yang sedang berlangsung saat ini berlangsung secara sinergi yang dimulai dari pihak pemerintah pemegang otoritas kebijakan, yang diteruskan pada sekolah sebagai pengelola dan guru sebagai ujung tombak operasional pendidikan.
Untuk dapat mensukseskan perubahan dan pencapaian tujuan maka seluruh kebijakan yang ada sebaiknya disesuaikan dengan arah perubahan, selanjutnya perlu didukung oleh kepedulian dari setiap unsur yang terkait delam pelaksanaan pendidikan.

PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 034 SAMARINDA ULU

abstraks:

DWI YULI SUSANTI, Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu melalui pembelajaran Tematik pada pokok bahasan operasi hitung bilangan dan pengukuran.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 034 Samarinda Ulu tahun pembelajaran 2006/2007 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 3 berjumlah 34 siswa dan objek penelitian adalah pembelajaran Tematik.
Instrumen pengumpulan data berupa tugas, tes hasil belajar dan observasi. Tugas berupa tugas kelompok dan tugas individu. Tugas kelompok adalah lembar kegiatan siswa yang dikerjakan di sekolah dan tugas individu adalah tugas yang dikerjakan di rumah. Tes hasil belajar dilaksanakan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan dan selama pembelajaran berlangsung. Siklus I, II, III, dan IV masing-masing dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan dua kali pembelajaran dan satu kali tes hasil belajar. Soal tes hasil belajar pada setiap siklus berbentuk uraian. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata, persentase, dan grafik. Yang bertindak sebagai pelaksana pembelajaran adalah peneliti, sedangkan sebagai observator adalah guru matematika kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu.
Hasil analisis data menunjukkan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus. Nilai hasil belajar diperoleh dengan menganalisis data berupa nilai tugas kelompok, nilai tugas individu dan nilai tes akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar dijadikan sebagai nilai dasar bagi siklus II, yaitu 55,23 menjadi 60,27 dengan rata-rata poin peningkatan 17,06 (cukup). Dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan dari 60,27 menjadi 65,91 dengan poin peningkatan 19,41 (cukup). Demikian juga dari siklus III ke siklus IV mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai hasil belajar 65,91 menjadi 75,09 dengan rata-rata poin peningkatan 21,76 (baik). Aktivitas guru pada siklus I dinilai cukup, siklus II, III dan IV dinilai baik. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I dinilai kurang, siklus II dinilai cukup, siklus III dan siklus IV dinilai baik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran Tematik hasil belajar matematika siswa kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu mengalami peningkatan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar, yaitu mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di sekolah yang kurang memadai. Dua hal tersebut sangat bertentangan dengan tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan AFTA 2003 yang menuntut pendidikan agar memiliki pendidikan yang tanggap terhadap situasi persaingan global dan memiliki pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup.

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kecerdasan Emosional belajar matematika siswa kelas VII SMP Advent VII Jakarta.
Hipotesis yang akan diuji adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara cara belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa pada kels VII di sekolah SMP Advent VII Jakarta.
Penelitian ini dilakukan di SMP Advent pada taun ajaran 2007 – 2008. Sampel diambil dengan teknik random sampling sebanyak 30 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat es post the facto, karena penelitian tidak langsung mengendalikan variabel bebas. Sebagai variabel bebas adalah kecerdasan emosional variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa. Untuk instrument variabel bebas (x) menggunakan penyebaran angket dengan skala likert dengan 5 kemungkinan jawaban yaitu, selalu, kadang-kadang, hampir tidak pernah, tidak pernah, sering. Instrument variabel terikat (y) menggunakan butir soal sebanyak 30 soal.
Sebelum dipergunakan untuk mengambil data responden dilakukan terlebih dahulu uji coba validitas dan reliablitas berguna untuk mengetahui kesasihan instrument validitas.
Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas. Uji normalitas dengan menggunakan uji lelifors. Dari hasil perhtiungan bahwa data berdistribusi normal hal ini dapat dilihat dari Lo (0,0986 & 0,1078) < Ltabel (0,1610). Dilanjutkan kedalam uji hipotesis dengan menggunakan uji-r.
Uji Homogenitas hasil belajar menggunakan uji banding, diperoleh besar nilai atau fhitung = 1,772 dan ftabel = 1,858 pada taraf signifikan α = 0,05 karena fhitung < ftabel maka varian kedua dalah Homogen.
Dari hasil hipotesis didapat r hitung = 0,9388 dan hasil tersebut lebih besar dari r tabel = 0,361 dengan taraf signifikan α = 0,05. Jadi simpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Advent VII Jakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, merupakan salah satu dari permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia sekarang ini. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, baik dengan pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, sarana pendidikan serta perbaikan manajemen sekolah. Dengan berbagai usaha ini ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

TINGKAT PENGUASAAN OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN MURID KELAS VI SDN 227 LAROMPONG

ABSTRAK

MA’RUF, 2003, Tingkat Penguasaan Operasi Hitung Pada Bilangan Pecahan Murid Kelas VI SDN 227 Larompong. Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang tingkat penguasaan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan pecahan murid Kelas VI SDN 227 Larompong Tahun Pelajaran 2002/2003.

Subjek penelitian ini adalah semua murid Kelas VI SDN 227 Larompong Tahun Pelajaran 2002/2003 yang berjumlah 36 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU

abstraks:

Kata kunci: Pembelajaran berdasarkan masalah, pembelajaran konvensional, masalah autentik, perangkat pembelajaran, keefektifan pembelajaran.

Abstrak: Model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) adalah pendekatan pembelajaran peserta didik pada masalah autentik.

SKRIPSI SISTEM INFORMASI

Jun 27, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

SKRIPSI TEKNIK ELEKTRO

Jun 16, 2024   //   by   //   Blog  //  1 Comment

PEMODELAN OBJEK MENGGUNAKAN STEREO VISION

abstraks:

Dalam skripsi ini akan dibahas metode stereo vision untuk mendapatkan stereo image suatu objek dari dua posisi yang berbeda. Stereo image ini akan digunakan untuk mencari kedalaman objek dengan menggunakan metode disparity.
Kedalaman dari objek yang didapatkan dari hasil disparity akan dimodelkan dalam bentuk tiga dimensi. Proses ini akan menggunakan kepustakaan dari OpenGL. OpenGL utility library adalah seperangkat fungsi yang dapat melakukan beberapa tugas, seperti kalkulasi matriks, atau menyediakan dukungan untuk tipe-tipe kurva dan permukaan.
Tujuan dari grafik 3D adalah untuk merepresentasikan objek tiga dimensi ke bidang dua dimensi. Merepresentasikan objek dalam tiga dimensi dapat dilakukan dengan menggunakan sistem koordinat yang menyediakan tiga sumbu koordinat. Tiga sumbu ini biasanya dinamakan X, Y, Z.
Disparity merupakan komponen dari proses stereopsis yang menyatakan perbedaan dari suatu citra yang ditangkap oleh mata kiri dan mata kanan dimana otak akan memprosesnya guna memperoleh kedalaman dan jarak dari suatu objek. Disparity juga merupakan komponen dari proses computer stereo vision. Dua kamera akan mengambil citra dari pandangan yang sama, tetapi kedua kamera tersebut dipisahkan dengan jarak tertentu. Komputer kemudian membandingkan kedua citra yang diperoleh berulang kali dengan cara saling menumpangtindihkan salah satu citra dengan citra lainnya secara bergantian untuk mendapatkan nilai dari disparity.
Metode yang digunakan untuk mencari nilai disparity adalah SAD (Sum of Absolute Different). Metode SAD tidak banyak membutuhkan komputasi maupun proses yang panjang, meskipun kecepatan perhitungan juga tergantung dari spesifikasi komputer yang digunakan. Dalam estimasi disparity, proses yang terjadi adalah operasi penyeleksian nilai perbandingan yang sama antara dua citra. Nilai disparity akan memberikan nilai kedalaman dari objek (letak pixel dalam sumbu z) yang kemudian akan dimodelkan dalam bentuk tiga dimensi.

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ALAT PENGHITUNG PEMAKAIAN LISTRIK DIGITAL DALAM RUPIAH

ABSTRAK
Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas
maka alat ini memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan kalkulasi
pembayaran listrik. Alat ini memberikan nilai setiap menitnya sehingga
dengan mudah kita dapat mengetahui seberapa besar biaya pemakaian listrik
kita setiap saat kita ingin melihatnya.
Alat ini sangat cocok untuk digunakan pada rumah kos dimana
biasanya pemilik kos menetapkan tarif flat untuk tambahan alat-alat listrik
seperti televisi, komputer, kulkas dan lainnya. Biaya tarif flat ini dapat dirubah
menjadi bayar sesuai pemakaian sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Penyewa kamar dapat mengetahui besar biaya pemakaian listrik dalam setiap
menitnya.
Tampilan dari alat ini berupa 6 digit nilai rupiah plus 2 digit simbol
mata uang rupiah ( Rp ). Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan indikator
gerakan piringan KWH. Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap alat
ini, dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah bekerja dengan baik.

ABSTRAK
Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas

STUDI PENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

ABSTRAK

Motor induksi merupakan motor listrik yang paling banyak digunakan pada peralatan di industri atau pun rumah tangga, dimana pada dasarnya peralatan tersebut membutuhkan motor listrik sebagai penggeraknya. Pada kondisi tertentu, putaran dari motor ada yang diinginkan dapat diatur kecepatannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut ditemukan berbagai macam teknik pengaturan kecepatan putaran motor listrik, salah satunya metode eddy current. Metode ini digunakan karena selain pengaturan kecepatannya yang akurat, perawatan serta analisa masalahnya pun lebih mudah dan sederhana.
Tugas akhir ini mencoba melakukan penelitian tentang studi pengaturan kecepatan putaran motor induksi 3 fasa dengan metode eddy current. Pengaturan dengan metode ini dilakukan pada poros motor, sehingga kecepatan putaran motor konstan. Metode ini menggunakan penggerak eddy current dengan memanfaatkan arus eddy yang timbul pada material padat yang berputar dalam medan magnet yang berasal dari tegangan exitasi arus searah (DC) pada kumparan.
Hasil analisa perhitungan menunjukkan bahwa pada saat kondisi tegangan exitasi kumparan minimum yaitu sebesar 0,5 volt dihasilkan arus eddy sebesar 52,06 Ampere dan kecepatan putaran rotornya sebesar 163,32 Rpm. Sedangkan pada saat kondisi tegangan exitasi kumparan maksimum yaitu 4 volt, dihasilkan arus eddy sebesar 414,58 Ampere dan kecepatan putar rotornya sebesar 1300,8 Rpm.
Hasil pengukuran dan analisa perhitungan diatas menunjukkan bahwa semakin besar tegangan exitasi yang diberikan pada kumparan, maka semakin besar pula arus eddy dan kecepatan putaran rotor yang dihasilkan.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Motor induksi merupakan motor listrik yang banyak dimanfaatkan pada industri-industri dan peralatan rumah tangga, seperti : pompa, fan, kipas, penutup katup, pembuka katup dan lain sebagainya, dimana pada dasarnya peralatan atau mesin produksi tersebut membutuhkan motor listrik sebagai penggeraknya.

ROBOT PASUKAN KUNING

ABSTRAK
Teknologi di bidang robotika sekarang ini telah berkembang dengan
pesat dan sangat luas. Fungsi dari robot diharapkan bermanfaat untuk
segala bidang terutama bidang industri. Di beberapa negara maju robot
telah dapat sebagai alat yang bersifat menghibur. Pada Proyek Akhir
ini akan dibuat´RobotPasukan Kuning´. Proyek Akhir ini bertujuan
untuk membuat suatu perangkat robot, baik perangkat keras maupun
perangkat mekanik. Robot pasukan kuning adalah robot vision yang
dapat bergerak secara otomatis di dalam suatu ruangan yang di batasi,
robot ini menggunakan webcam sebagai sensornya dan mengambil
sampah yang berada dilantai ruangan itu. Sampah yang dimaksudkan
adalah sesuatu berukuran kecil, memiliki warna yang berbeda dengan
warna lantai dan berserakan dilantai. Robot dapat mengambil sampah
tersebut menggunakan lengan yang mirip dengan sapu dan memasukkan
ke dalam sekop. Arah gerak robot ditentukan oleh letak sampah yang
ditangkap oleh webcam. Webcam digunakan untuk mendeteksi sampah
dengan menggunakan pengolahan citra, dimana warna sampah dengan
lantai dibedakan dan ukuran sampahnya kecil. Informasi yang didapat
dari webcam kemudian di kirim ke komputer untuk diolah, kemudian
hasilnya dikirimkan ke mikrokontroller berupa karakter melalui
komunikasi serialRS232.Karakter yang diterima oleh mikrokontroller
digunakan untuk kontrol gerak robot, seperti maju belok kanan, kiri,
mundur, berhenti dan ambil sampah. Dari pengujian sistem secara
menyeluruh maka robot dapat mengambil sampah dan menampungnya
dengan keberhasilan sebesar 10% dan sampah yang sudah masuk ke
dalam sekop adalah sebesar 53,3%
Kata kunci : Robot, Mikrokontroller, RS232, Webcam,Pengolahan Citra4

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Teknologi robot sudah berkembang dengan pesat pada saat ini,
mulai dari robot sederhana untuk aplikasi yang mudah sampai dengan
robot canggih dan kompleks yang digunakan dalam pabrik industri,
kedokteran, maupun dalam bidang-bidang yang lainnya.
Pengontrolan robot dengan kontroller juga ikut berkembang
sesuai dengan kemajuan teknologi robot ini, pengontrolan robot dengan
menggunakan alat kontrol sering terjadi kerusakan atau kesalahan yang
diakibatkan kerusakan komponen, short circuit, ataupun kesalahan
pengiriman data.

APLIKASI BLUETOOTH SEBAGAI PENGENDALI ROBOT SEDERHANA

abstraks:

Skripsi ini dibuat dengan tujuan merancang dan merealisasikan sebuah robot sederhana dengan memanfaatkan protokol Serial Port Profile pada bluetooth. Sistem yang direalisasikan terdiri dari remote kontrol manual dan sebuah robot sederhana yang didalamnya terdapat modul-modul yang berfungsi mengontrol gerak dari robot.
Aplikasi bluetooth sebagai pengendali robot sederhana ini menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai basis pengendalinya. Modul untuk mengontrol kondisi robot sederhana terdiri dari 2 mode yaitu mode remote kontrol manual yang terdiri dari modul mikrokontroler AT89S52, modul LCD 16×2 dilengkapi dengan input keypad. Dan menggunakan komputer yang dilengkapi dengan program antarmuka menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Robot sederhana ini dapat dijalankan jika modul bluetooth dalam keadaan terhubung walaupun modul pengontrol berada pada ruang yang berbeda.
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan alat yang digunakan dapat terkoneksi dengan jarak maksimum 10,2 m dengan kondisi tanpa halangan sedangkan dengan kondisi halangan jarak maksimum yang dapat dicakup 10 m.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi menimbulkan kecenderungan untuk membuat kegiatan manusia menjadi lebih mudah dan praktis. Pengendalian dan pengiriman data tanpa menggunakan kabel (wireless) merupakan salah satu wujud nyata dari kecenderungan tersebut. Pengendalian dan pengiriman data dengan tidak menggunakan kabel sekarang umum menggunakan media infra merah, ultrasonik, gelombang radio, laser, jaringan telepon selular (Handphone) dan sebagainya.

Pengaturan Kecepatan Pada Motor DC Dengan Mengatur Tegangan Menggunakan Sudut Penyalaaan SCR

abstraks:

Kemajuan teknologi dibidang elektronika daya begitu pesatnya, sehingga pengaturan motor yang sebelumnya dilakukan dengan cara konvensional, sekarang telah dilakukan menggunakan komponen elektronika daya. Motor DC merupakan salah satu jenis motor yang sering digunakan, hal ini disebabkan karena banyaknya metode pengaturan yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatannya. Maka dari itu aplikasi ini dilakukan untuk mengetahui bahwa dengan pengaturan tegangan melalui sudut penyalaan SCR dapat mengatur kecepatan putaran motor DC.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui, pada masa sekarang ini perindustrian dinegara kita mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik pada perindustrian besar maupun industri kecil sejalan dengan perkembangan industri tersebut kebutuhan akan motor-motor listrik meningkat pula sesuai dengan kebutuhan pasar.
Motor arus searah ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.

Sensor Getaran

ABSTRAK

Penggunaan Sistem alarm sudah sangat umum pada Sistem keamanan dimana seseorang tidak mungkin dapat menjaga suatu tempat secara terus menerus. Ide perancangan alat Sistem keamanan pun sudah sangat banyak diantaranya alat pada tugas akhir ini.
Menggunakan sensor yang dapat mendetek getaran yang terjadi pada pintu, jendela dan tanah, ketika sesorang mengetuk pintu, membuka jendela menginjakkan kakinya disekitar sensor akan membunyikan alarm yang berjarak jauh dari rankaian sensor, sensor tidak membutuhkan biaya besar karena hanya menggunakan sebuah speaker 2”, membuat alat ini tidak terlalu mahal untuk di buat di bandingkan dengan alat sejenisnya. Signal yang dihasilkan oleh sensor pada saat terjadi getaran, tentu signal yang modulasinya sangat kecil perlu untuk dikuatkan menggunakan ic OPAMP Ca3094 dan meneruskannya ke bagian saklar transistor. Sistem pemancar yang terintegrasi pada alat menggunakan gelombang 135 Hz pada jalur Am, pemancar yang biasanya digunakan pada Sistem radio Am yang telah di modifikasi jadi hanya memancarkan frekuesi bukan untuk memancarkan modulasi suara.
Lama pemancaran signal permintaan untuk membunyikan alarm juga tidak terlalu lama hanya sekitar 2 detik untuk menjaga agar alat tidak menggangu jalur gelombang Am. Lama dari pemancaran signal ditentukan oleh timer yang dibentuk oleh rangkaian timer monostable, setelah lewat dari waktu maka alarm akan diam untuk menunggu interupsi dari sensor selajutnya.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sebuah rumah yang memiliki sistem keamanan tentu memerlukan sistem alarm yang cukup baik, begitu banyak sistem alarm yang tersedia di pasaran dan menggunakan sensor yang berbeda-beda.
Rangkaian di rancang menggunakan sistem detektor getaran dimana getaran yang terjadi akan menggerakkan relai untuk membunyikan alarm. Komponen sensor yang digunakan mudah didapatkan dipasaran dan berharga murah oleh karena itu rancangan alat akan lebih murah untuk diaplikasikan, sistem alarm menggunakan sensor getaran ini terletak dipintu dan jendela pada rumah tinggal.

Pengaturan Kecepatan Pada Motor DC Dengan Mengatur Tegangan Menggunakan Sudut Penyalaaan SCR

abstraks:

Kemajuan teknologi dibidang elektronika daya begitu pesatnya, sehingga pengaturan motor yang sebelumnya dilakukan dengan cara konvensional, sekarang telah dilakukan menggunakan komponen elektronika daya. Motor DC merupakan salah satu jenis motor yang sering digunakan, hal ini disebabkan karena banyaknya metode pengaturan yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatannya. Maka dari itu aplikasi ini dilakukan untuk mengetahui bahwa dengan pengaturan tegangan melalui sudut penyalaan SCR dapat mengatur kecepatan putaran motor DC.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui, pada masa sekarang ini perindustrian dinegara kita mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik pada perindustrian besar maupun industri kecil sejalan dengan perkembangan industri tersebut kebutuhan akan motor-motor listrik meningkat pula sesuai dengan kebutuhan pasar.
Motor arus searah ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak tersebut berupa putaran dari pada rotor.

STUDI AWAL PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO PADA SALURAN IRIGASI TERESGENIT BAYAN LOMBOK BARAT

abstraks:

Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan, energi listrik memiliki peranan yang sangat penting. Ketersediaan energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain untuk penerangan tentu saja akan mendorong peningkatan sarana pendidikan, kesehatan dan keamanan lingkungan serta dapat meningkatkan penyediaan lapangan kerja baru.
Daerah pedesaan terpencil yang sebagian besar belum terjangkau jaringan listrik nasional (PLN) merupakan suatu masalah bagi pembangunan dan pengembangan masyarakat pedesaan. Kebutuhan energi masyarakat pedesaan terpencil untuk memasak, penerangan dll, umumnya berasal dari energi yang tidak dapat diperbaharui (seperti minyak). Adapun peralatan elektronik seperti radio, televisi dipenuhi dengan menggunakan baterai atau aki yang dalam jangka waktu tertentu harus diisi ulang (recharge). Umumnya daerah pedesaan terpencil yang terletak pada daerah pegunungan mempunyai potensi energi air yang besar, sehingga PLTMH merupakan salah satu sumber energi yang dapat dikembangkan.
Salah satu daerah di Lombok yang berpotensi untuk dijadikan sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah saluran irigasi Teresgenit yang terletak di Desa Bayan Timur, Kecamatan Bayan, Lombok Barat.
Teresgenit merupakan salah satu daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN. Selain karena terletak di daerah dataran tinggi, keterbatasan daya listrik PLN yang di gerakkan dengan tenaga diesel merupakan salah satu penyebabnya. Sehingga, dengan memanfaatkan sumber daya air yang terdapat pada saluran irigasi Teresgenit tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan daya listrik tersebut.
Teresgenit dan daerah-daerah sekitarnya memanfaatkan energi air tersebut hanya sebagai pengairan saja, sehingga perlu dilakukan pemanfaatan energi untuk dapat menghasilkan energi listrik untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan sumber daya masyarakat agar tidak tertinggal dengan daerah-daerah lainnya yang sudah dialiri jaringan listrik PLN.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan mutu kehidupan dan pertumbuhan ekonomi pedesaan, energi listrik memiliki peranan yang sangat penting. Ketersediaan energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi yang siap pakai, selain untuk penerangan tentu saja akan mendorong peningkatan sarana pendidikan, kesehatan dan keamanan lingkungan serta dapat meningkatkan penyediaan lapangan kerja baru.

Perancangan Dan Pembuatan Prototipe Robot Pengantar Makanan Di Restoran Menggunakan Mikrokontroler AT89C51

abstraks:

Kontrol Otomasi belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini karena semakin banyaknya kebutuhan akan kontrol itu sendiri. pengontrolan dapat dilakukan dengan menggunakan microcontroller maupun PLC yang saat ini banyak digunakan di dunia industri.
robot line follower adalah robot yang dibuat dengan prinsip gerakan robot mengikuti track atau jalur yang telah disediakan. dalam aplikasi pada pengantar makanan, robot ini akan mengantarkan makanan pada meja konsumen dengan menggunakan keypad sebagai input. inputan pada keypad berupa nomor meja konsumen, sehingga robot line follower akan mengikuti jalur atau track yang telah disediakan menuju ke meja pemesan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk saat ini semakin pesat khususnya di bidang elektronika. Manusia menginginkan pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya dengan cepat, tepat dan efisien. Teknologi elektronika dapat menghasilkan peralatan, baik besar maupun kecil untuk pemenuhan kebutuhan manusia hampir di berbagai bidang.

Pengukur JArak Ultrasonik mengunakan AT89C2051

ABSTRAK

Untuk mendesain ruang dan alat-alat diperlukan sebuah alat ukur, alat ukur yang populer digunakan untuk mengukur jarak adalah meteran, perkembangan dunia teknologi biasanya dilatar belakangi untuk mempermudah pekerjaan-perkerjaan yang dilakukan secara konvensional.
Alat ukur menggunakan sensor ultrasonik” seperti namanya, alat ukur ini menggunakan media frekuensi ultrasonik, untuk mengukur jarak antara tranducer ultrasonik dengan penghalang yang memantulkan signal ultrasonik hingga diterima kembali oleh receiver ultrasonik. Ultrasonik merupakan salah satu frekuensi suara yang tak dapat di dengar oleh manusia, cepat rambat ultrasonik telah ditetapkan 29 Mikrodetik untuk merambat sejauh 1 cm, ketetapan cepat rambat ultrasonik digunakan sebagai dasar membangun sistem pengukuran jarak secara digital ini. untuk melakukan pengukuran tombol start di tekan, dalam hitungan mikrodetik Mikrokontroler menjalankan perintah-perintah yang ada pada eprom perintah pertama memerintahkan devantech SRF04 untuk memancarkan signal ultrasonik dan menunggu hingga signal diterima kembali oleh bagian receiver, devantech SRF04 akan merunbah data high pada bagian outputnya menjadi low ketika signal ultrasonik diterima kembali. Mikrokontroler mencatat lama pancaran ultrasonik hingga dterima mengkalkulasi jarak dan menampilkan kebagian display seven segment 4 digit.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sejak dahulu penggunaan alat ukur untuk mengukur jarak sangatlah penting digunakan pada berbagai bidang desain, alat ukur yang sangat sering digunakan yaitu meteran sangat baik untuk digunakan untuk mengukur tinggi, lebar dan panjang, tapi sesuatu yang sering digunakan biasanya mengalami perkembangan kearah yang lebih baik.

PEMODELAN PERANCANGAN JARINGAN WIMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) UNTUK DAERAH URBAN DAN SUB URBAN

abstraks:

Indonesian Internet needs are growing rapidly. Internet applications are more varying. The Internet network growth not proportionally than user and traffic growth. Major problem for the internet network is technology to cover all region and all place.
Wireless technology growing rapidly, Wimax (Wireless Technology For Microwave Access) is one of the newest wireless technology. Wimax standardization is IEEE 802.16 that has several innovations than the technology before. Wimax have innovation at adaptive modulation, more speed and longer radius it’s also support LOS and NonLOS. There isn’t any country used wimax for their wireless data network.
The major problems to planning MAN (Metropolitan Area Network Planning) are bandwidth estimation, bandwidth needs, cell radius, re uses frequency, total cell.
This Final project is research how to planning MAN (Metropolitan Area Network) by seeing user needs and coverage area. By deploying MAN networks all the access of public can be carried out. Internet access become cheaper and bandwidth needs can be carried out.
This research also defined region by urban, sub urban and rural. Each region have own characteristic and have different parameter. By defined the region the bit rate needs for each region can be calculated.
Method that used is cell structuring to coverage all region by assumptions depend on region activity and cell capacity using sectored and cell splitting. The approaching is using coverage area and bit rate needs.
The result is cell model, cell bit rate, cell radius, cell interference, duplexing technique and wide cell. The result can be one of parameter to install Wimax network in Indonesia.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Kebutuhan Internet Indonesia
Kebutuhan penggunaan komunikasi data yang bersifat broadband, wireless serta mobile semakin meningkat.[29]

Gambar 1.1
Grafik Pertumbuhan Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet di Indonesia [4]
Tabel diatas menunjukkan jumlah pemakai Internet di Indonesia meningkat pesat. Jumlah peninggkatan pengguna ini tidak dikuti dengan ketersediaan bandwidth dan ketersediaan jaringan yang bisa diakses oleh setiap orang di seluruh Indonesia.
1.1.2 Perkembangan Kebutuhan Bandwidth

KOMBINASI OPERASI SADAPAN TEGANGAN DAN

abstraks:

Penyediaan tenaga listrik untuk pelanggan dilakukan melalui jaringan distribusi dengan makin meluasnya pemakaian tenaga listrik oleh pelanggan maka jaringan distribusi menjadi semakin luas sedangkan tegangan yang memenuhi syarat merupakan syarat pelayanan yang mutlak diperlukan bagi pelanggan, juga diinginkan agar rugi-rugi jaringan yang terjadi mencapai nilai yang minimum.

Karena pemakaian energi para pelanggan berubah terus sepanjang waktu maka sebaiknya juga ada pengaturan dalam jaringan distribusi sepanjang waktu agar dicapai tegangan yang memenuhi syarat dilokasi jaringan dan dicapai rugi-rugi jaringan yang minimum. Unsur-unsur pengaturan yang dipakai terutama adalah sadapan berbeban dari transformator (Load Tap Changer/LTC) dan kapasitor bank.

Dalam tugas akhir ini penulis menyajikan suatu gagasan tentang kombinasi pengaturan LTC dan kapasitor bank melalui suatu model untuk mencapai rugi-rugi yang minimum tetapi syarat-syarat tegangan terpenuhi.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Pendistribusian tenaga listrik semakin lama semakin luas itu merupakan tugas yang berat bagi perusahaan listrik. Masalah utama dalam operasi sistem distribusi adalah bagaimana mengatasi gangguan dengan cepat karena gangguan yang terbanyak dalam sistem tenaga listrik terdapat dalam sistem distribusi Jaringan Distribusi Tegangan Menengah.

Aplikasi Webserver Berbasis Mikrokontroller Atmel Atmega32

abstraks:

Akhir-akhir ini penggunaan internet berkembang dengan pesat. Webserver merupakan suatu kebutuhan mutlak di dunia teknologi informasi sekarang ini. Salah satu fungsi utamanya adalah menyediakan layanan web yang mampu memberikan informasi tertentu kepada penggunanya.
Mikrokontroler merupakan miniatur komputer dengan teknologi baru yang banyak dikembangkan. Salah satu contohnya adalah mikrokontroler atmel atmega32. Dengan teknologi mikrokontroler yang semakin berkembang, dimungkinkan untuk membuat webserver berbasis mikrokontroler dengan harga yang relatif murah.
Tulisan ini memuat bagaimana cara membuat webserver yang berbasis protokol TCP/IP dengan menggunakan mikrokontroler sebagai pusat operasinya. Pengembangan webserver ini menggunakan BASCOM 1.11.8.2 sebagai editor program dan compiler mikrokontroler atmega32 dan NM7010A sebagai modul jaringan yang digunakan

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Akhir-akhir ini web/internet berkembang dengan pesat. Webserver merupakan suatu kebutuhan mutlak di dunia teknologi informasi sekarang ini. Salah satu fungsi utamanya adalah menyediakan layanan web yang mampu memberikan informasi tertentu kepada penggunanya. Bahasa yang masih sering digunakan dalam mengimplementasikan web adalah HTML (Hyper Text Markup Language).

Perancangan sistem pengendali suhu pada inkubator berbasis PC

abstraks:

Inkubator bayi berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. Bayi prematur pada umumnya perlu diletakkan di inkubator yang mempunyai kontrol suhu, sehingga bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat bayi berada dalam kandungan. Faktor –faktor yang perlu diperhatikan pada inkubator adalah suhu inkubator dan suhu bayi. Untuk itu perlu dibuat suatu alat pengontrol suhu ruangan inkubator, agar dapat mempertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal antara 36 ºC – 37 ºC [1].
Pada Tugas Akhir ini akan dirancang bangun sistem pengontrolan suhu untuk inkubator. Sistem pengukuran dan pengaturan menggunakan sensor IC LM35 dan aktuator berupa heater dari elemen pemanas strika. Pengkondisi sinyal sistem ini menggunakan LM308 yang dikonversi menjadi digital dengan ADC0804. Sistem diantarmuka ke Personal Computer melalui parallel port. PC digunakan sebagai pengolah data dan pengaturan dengan metode On/Off. Bahasa pemrograman Delphi digunakan untuk membuat perangkat lunak akuisisi data dan pengaturan. Rentang pengukuran suhu sistem ini adalah 18 sampai dengan 46 ºC. Sistem dikarakterisasi pada kualitas pengukuran dan pengaturan. Hasil uji kualitas pengukuran menujukkan Kesalahan rata-rata (KSR) sistem ini sebesar 0,38 %.
Hasil pengujian pengontrolan metode On/Off ini menunjukkan bahwa sistem ini membutuhkan rise time kurang dari 1 menit, overshoot 2,75 ºC dan ripple suhu ± 2 oC. Nilai waktu ini didapat pada nilai seting (Setting Value) suhu 37 ºC pada kondisi suhu awal (Present Value) ruangan 27 ºC. Berdasarkan referensi [1], suhu ideal untuk sebuah inkubator adalah 37 ± 1 ºC, sehingga sistem ini perlu disempurnakan karnena ripplenya mencapai ± 2 ºC. Berdasarkan uji tingkat ketahanannya, sistem diujikan dalam waktu yang lebih lama (kurang lebih 0,5 jam), ripple menjadi lebih tinggi dari ± 2 ºC. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pengukuran sistem ini belum memenuhi syarat untuk inkabator, akan tetapi kualitas pengukuran sistem ini masih belum optimal. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dari sistem ini perlu difokuskan pada ketahanan dan memperkecil ripple.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Jika usia kehamilan tak diketahui dengan pasti, maka yang menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar 1.000 – 2.500 gram [1].

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PAPARAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK TERHADAP ANGKA KEMATIAN (Mortalitas) SITOPHILUS ORYZAE JANTAN DAN BET

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gelombang elektromagnetik terhadap mortalitas Sitophilus oryzae jantan dan betina dibawah kuat medan elektromagnet yang berbeda-beda yaitu Antara 0,73 – 5,56 T dan 1,89 – 11,91 T. Dari hasil penelitian, mortalitas Sitophilus oryzae jantan mencapai 68 % dalam area kuat medan elektromagnetik 5,56 T sedangkan betina hanya 40 % dalam area medan elektromagnet 11,91 T. Sitophilus oryzae jantan ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan Sitophilus oryzae betina, dengan fostur ukuran tubuh seperti ini, diduga daya tahan tubuh Sitophilus oryzae betina menjadi lebih kuat dibandingkan dengan jantan. Hasil penelitian juga memperlihatkan adanya kematian yang tidak wajar terhadap Sitophilus oryzae, yaitu kondisi tubuhnya terbelah dua pada bagian antara abdomen dengan thorax.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan primer bagi kehidupan manusia sehari-hari. Karena penggunaan peralatan yang berbasis listrik terus meningkat sehingga mengakibatkan intensitas medan elektromagnetik di bumi semakin besar.
` Sumber–sumber medan elektromagnetik antara lain berasal dari komputer, telepon seluler, sistem instalasi dalam rumah, televisi, Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR), Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan lain lain.

sistem kontrol navigasi pada MOBILE robot berbasis PCBC ( PIECEWISE CUBIC BEZIER CURVE )

ABSTRAK

Salah satu aplikasi sistem kontrol adalah pada pengaturan kecepatan motor DC dimana diinginkan suatu kecepatan stabil sesuai dengan yang diinginkan. Pengaturan kecepatan dua motor DC sebagai penggerak diferensial dapat diaplikasikan sebagai steering sekaligus penggerak robot mobil. Pengaturan kecepatan masing-masing motor sangat menentukan tingkat keluwesan robot mobil dalam bergerak lurus maupun berbelok dalam mencari sasaran.
Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu kontroler yang digunakan untuk mengatur besarnya kecepatan masing-masing motor. Kontroler yang digunakan adalah kontrol logika Fuzzy. Logika Fuzzy adalah salah satu sistem kontrol yang mudah dan fleksibel dalam menangani sistem-sistem yang sulit tanpa memerlukan model matematis.
Dalam tugas akhir ini, pengendali logika Fuzzy digunakan untuk mengatur kecepatan dua motor DC pada robot mobil dalam mencari sumber cahaya. Pengendali logika Fuzzy ini berbasis pada mikrokontroler 8 bit M68HC11A1 buatan Motorola. Penerapan kontrol logika Fuzzy dapat memberikan perubahan pergerakan robot mobil yang halus dari kondisi berbelok ke kondisi bergerak lurus maupun sebaliknya tanpa menimbulkan pergerakan yang kaku.

Kata Kunci: kecepatan, motor DC, robot mobil, sumber cahaya, kontrol logika Fuzzy, mikrokontroler M68HC11A1.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi di bidang robotika telah menjadi perhatian yang cukup serius. Hal ini terutama pada peran robot yang dapat menggantikan pekerjaan manusia terutama dalam lingkungan yang berbahaya, seperti daerah radiasi nuklir, penjelajahan ruang angkasa, penjinak bom dan lain-lain.

ALAT PENGHITUNG PEMAKAIAN LISTRIK DIGITAL DALAM RUPIAH

ABSTRAK

Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas
maka alat ini memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan kalkulasi
pembayaran listrik. Alat ini memberikan nilai setiap menitnya sehingga
dengan mudah kita dapat mengetahui seberapa besar biaya pemakaian listrik
kita setiap saat kita ingin melihatnya.
Alat ini sangat cocok untuk digunakan pada rumah kos dimana
biasanya pemilik kos menetapkan tarif flat untuk tambahan alat-alat listrik
seperti televisi, komputer, kulkas dan lainnya. Biaya tarif flat ini dapat dirubah
menjadi bayar sesuai pemakaian sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Penyewa kamar dapat mengetahui besar biaya pemakaian listrik dalam setiap
menitnya.
Tampilan dari alat ini berupa 6 digit nilai rupiah plus 2 digit simbol
mata uang rupiah ( Rp ). Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan indikator
gerakan piringan KWH. Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap alat
ini, dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah bekerja dengan baik.

1.1. Latar Belakang Masalah

KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di
lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami
perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung
pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka
KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan
hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.

miniatur conveyer yang bekerja secara otomatis berbasis mikrokontroler AT89c51

ABSTRAK

Miniatur Conveyor Yang Bekerja Secara Otomatis adalah sebuah gabungan perangkat lunak dan perangkat keras yang memuat fasilitas pengaturan jumlah barang yang akan dipindahkan serta dilengkapi juga dengan informasi berapa banyak lagi barang yang harus dimasukkan ke Conveyor agar jumlah barang yang dimaksud terpenuhi.
Pada tugas akhir ini dikembangkan sebuah rangkaian yang berbasis elektronika lanjutan dan komponen yang digunakan pada perguruan tinggi di Indonesia. Tugas akhir ini berjudul “Miniatur Conveyor Yang Bekerja Secara Otomatis berbasis Microkontroller AT 89C51” yang menggunakan seven segment sebagai tampilan jumlah barang yang akan dipindahkan sehingga memudahkan penggunaan untuk mengoperasikan alat ini, yang nantinya diharapkan dapat mempermudah proses pemuatan barang hasil produksi pada gudang penyimpanan ke kendaraan pengangkut barang.
Oleh karena penemuan dilapangan, realita tentang proses pemuatan barang hasil produksi pada gudang penyimpanan masih menggunakan tenaga manusia dengan proses penghitungan jumlah barang yang akurasinya kurang tepat serta kecepatan proses sangat jauh dari cukup. Alat ini sangat berguna dan sangat menguntungkan bagi perusahaan yang menggunakannya. Rangkaian ini sangatlah murah dan komponennya tergolong mudah didapat dengan harga yang sangat terjangkau oleh pengguna. Semoga alat ini bermanfaat bagi masyarakat dan industri khususnya.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat disetiap bidang dengan segala kemudahan-kemudahan yang ditawarkannya dan menyebabkan manusia sangat terbantu. Salah satunya adalah perkembangan sistem pengontrolan dan pengaturan peralatan, baik peralatan industri, peralatan rumah tangga maupun peralatan yang bersifat komersial
Dalam perkembangan sistem pengontrolan ini, efisiensi menjadi tuntutan disegala bidang terutama dalam bidang industri. Dalam melaksanakan efisiensi ini berarti :

Implementasi Metrik pada pengembangan perangkat lunak

abstraks:

METRIK DAN ESTIMASI PERANGKAT LUNAK
2.1 Metrik Dalam Proses dan Proyek
Pengukuran adalah salah satu hal yang menjadi bagian dari dunia
keteknikan, dengan beberapa di antaranya adalah: pengukuran daya, pengukuran
dimensi fisik, pengukuran berat, pengukuran frekuensi, dan sebagainya. Namun
demikian, pengukuran jarang dilakukan di dalam dunia rekayasa perangkat lunak.
Permasalahan yang sering ditemui adalah adanya kesulitan dalam menetapkan
nilai dari obyek yang diukur dan sulitnya menetapkan parameter-parameter yang
bisa diukur. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan melakukan
pengumpulan metrik-metrik dalam suatu proses atau proyek pengembangan
perangkat lunak untuk dapat diperoleh suatu indikator proses dan indikator
proyek.
Indikator proses digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang bergerak
dalam bidang rekayasa perangkat lunak untuk memperoleh data-data yang dapat
digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses pengembangan perangkat
lunak.
Indikator proyek digunakan oleh manajer proyek untuk:
1. Memperoleh status dari proyek yang sedang dikerjakan
2. Menelusuri resiko-resiko yang bisa terjadi
3. Mengatasi masalah sebelum terjadi hal-hal yang bersifat kritis
4. Mengubah alur kerja atau proses apabila diperlukan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengukuran merupakan salah satu dasar dari semua disiplin ilmu teknik.
Rekayasa perangkat lunak dalam IEEE Standard 610.12 didefinisikan sebagai
berikut: “The application of a systematic, disciplined, quantifiable approach to
the development, operation, and maintenance of software; that is, the application
of engineering to software”. Seperti profesi di bidang teknik pada umumnya,
proses rekasaya perangkat lunak juga memiliki metrik.
Metrik digunakan oleh industri perangkat lunak untuk mengukur proses

PERANCANGAN BASIS DATA RELASIONAL FUZZY PADA SUATU SISTEM SELEKSI

ABSTRAK
Database Management System (DBMS) merupakan komponen perangkat lunak yang dirancang untuk menyimpan, mendapatkan kembali, memperbarui serta mengontrol sejumlah besar data permanen. Bahasa query adalah ekspresi bahasa yang digunakan untuk mendapatkan kembali data dari sebuah basis data. Akses query basis data biasanya dibatasi oleh dua hal utama : kekakuan sintaks/ bahasa perintah query dan kerumitan mengekspresikan kriteria secara tepat.
Penelitian ini mengintegrasikan teori himpunan fuzzy dengan basis data relasional sehingga mampu memahami query dengan bahasa alamiah manusia dan juga mampu menerjemahkan serta menentukan nilai kriteria samar pada query. Penelitian ini dilakukan dengan perangkat lunak Borland Delphi 6.0 dan Borland Paradox 7 sebagai perangkat lunak Relational Database Mangement System (RDBMS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa basis data fuzzy pada suatu sistem seleksi dapat memberikan kemudahan bagi pengambil keputusan dalam menentukan pilihan.

Kata kunci : query, teori himpunan fuzzy, basis data relasional, basis data fuzzy

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada saat ini, untuk mengatasi permasalahan nyata yang semakin komplek dibutuhkan sistem cerdas yang menggabungkan berbagai ilmu pengetahuan, teknik, dan metode baru. Termasuk di antaranya dalam pengelolaan data pada suatu sistem basis data yang menggunakan teknologi inFormasi. Sistem basis data diharapkan semakin mampu menyediakan data yang tepat dengan cepat sebagaimana yang dibutuhkan pengguna (user).

STUDI ALIRAN DAYA SISTEM 115 KV DI PT CHEVRON PACIFIC INDONESIA

ABSTRAK

Studi aliran daya pada sistem 115 KV PT. Chevron Pacific Indonesia meliputi wilayah mulai dari Dumai, Duri, Minas, hingga Rumbai yang dikelola oleh PT. Chevron Pacific Indonesia. ETAP 4.0 (Elctrical Transient Analyzer Program) merupakan program yang dapat menampilkan secara GUI (Graphical User Interface) dengan jumlah bus unlimited. Salah satu kegunaan ETAP 4.0 adalah untuk studi aliran daya. Data yang dibutuhkan ETAP 4.0 untuk studi aliran daya pada sistem 115 KV PT. Chevron Pacific Indonesia adalah one-line diagram, nominal KV, dan rating generator, bus, transformator, transmisi, dan pengaman. Metode pendekatan aliran daya yang digunakan adalah metode iterasi Gauss-Seidel dengan faktor ketelitian 0,000001 dan faktor percepatan 1,6. Permasalahan aliran daya yang ditinjau adalah sistem dalam keadaan normal. Hasil studi aliran daya untuk sistem dalam keadaan normal adalah tegangan bus paling rendah di bus Balam, losses tertinggi pada saluran BRK dengan MNS. Daya nyata yang disalurkan paling besar yaitu di transmisi CGN-KBJ_230A, dan daya reaktif yang disalurkan paling besar yaitu di transmisi Cogen ke NDRI_115A dan NDRI_13,8.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Sistem ketenagalistrikan terus mengalami perkembangan, mulai dari menggunakan satu mesin hingga banyak mesin (multi-mesin). Perkembangan ini dikarenakan permintaan kebutuhan energi listrik semakin meningkat sehingga diperlukan pembangkit energi listrik yang mempunyai kapasitas yang besar. Adapun daya yang dihasilkan oleh sistem pembangkit energi listrik ini disalurkan melalui sistem interkoneksi.

IMPLEMENTASI METRIK PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

abstraks:

IMPLEMENTASI METRIK PADA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengukuran merupakan salah satu dasar dari semua disiplin ilmu teknik.
Rekayasa perangkat lunak dalam IEEE Standard 610.12 didefinisikan sebagai
berikut: “The application of a systematic, disciplined, quantifiable approach to
the development, operation, and maintenance of software; that is, the application
of engineering to software”. Seperti profesi di bidang teknik pada umumnya,
proses rekasaya perangkat lunak juga memiliki metrik.
Metrik digunakan oleh industri perangkat lunak untuk mengukur proses

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI SUHU PADA INKUBATOR BERBASIS PC

abstraks:

Inkubator bayi berfungsi menjaga suhu bayi supaya tetap stabil. Bayi prematur pada umumnya perlu diletakkan di inkubator yang mempunyai kontrol suhu, sehingga bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat bayi berada dalam kandungan. Faktor –faktor yang perlu diperhatikan pada inkubator adalah suhu inkubator dan suhu bayi. Untuk itu perlu dibuat suatu alat pengontrol suhu ruangan inkubator, agar dapat mempertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal antara 36 ºC – 37 ºC [1].
Pada Tugas Akhir ini akan dirancang bangun sistem pengontrolan suhu untuk inkubator. Sistem pengukuran dan pengaturan menggunakan sensor IC LM35 dan aktuator berupa heater dari elemen pemanas strika. Pengkondisi sinyal sistem ini menggunakan LM308 yang dikonversi menjadi digital dengan ADC0804. Sistem diantarmuka ke Personal Computer melalui parallel port. PC digunakan sebagai pengolah data dan pengaturan dengan metode On/Off. Bahasa pemrograman Delphi digunakan untuk membuat perangkat lunak akuisisi data dan pengaturan. Rentang pengukuran suhu sistem ini adalah 18 sampai dengan 46 ºC. Sistem dikarakterisasi pada kualitas pengukuran dan pengaturan. Hasil uji kualitas pengukuran menujukkan Kesalahan rata-rata (KSR) sistem ini sebesar 0,38 %.
Hasil pengujian pengontrolan metode On/Off ini menunjukkan bahwa sistem ini membutuhkan rise time kurang dari 1 menit, overshoot 2,75 ºC dan ripple suhu ± 2 oC. Nilai waktu ini didapat pada nilai seting (Setting Value) suhu 37 ºC pada kondisi suhu awal (Present Value) ruangan 27 ºC. Berdasarkan referensi [1], suhu ideal untuk sebuah inkubator adalah 37 ± 1 ºC, sehingga sistem ini perlu disempurnakan karnena ripplenya mencapai ± 2 ºC. Berdasarkan uji tingkat ketahanannya, sistem diujikan dalam waktu yang lebih lama (kurang lebih 0,5 jam), ripple menjadi lebih tinggi dari ± 2 ºC. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pengukuran sistem ini belum memenuhi syarat untuk inkabator, akan tetapi kualitas pengukuran sistem ini masih belum optimal. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dari sistem ini perlu difokuskan pada ketahanan dan memperkecil ripple.

Kata kunci : suhu, kontrol, dan inkubator

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir. Jika usia kehamilan tak diketahui dengan pasti, maka yang menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar 1.000 – 2.500 gram [1].

Pembuatan Aplikasi Live Image Capture Dengan Memanfaatkan Media SMS Dan MMS Pada Visual Basic 6.0

abstraks:

Fil Anharil 04085007

Pembuatan Aplikasi Live Image Capture Dengan Memanfaatkan Media SMS Dan MMS Pada Visual Basic 6.0

Skripsi. Fakultas Teknik Elektro, 2007

Alat ini dibuat untuk memudahkan kita untuk mengontrol ataupun melihat kondisi suatu lokasi dengan media yang digunakan adalah Handphone, dengan memanfaatkan fasilitas SMS dan MMS.Dengan berkembangnya teknologi selular khususnya pada GSM dan GPRS, yang menyediakan layanan SMS (Short Messaging Service) dan MMS (Multimedia Messaging Services), kita dapat menerima dan mengirim data image (gambar), text, audio, video dan animasi dari ponsel kita.Hal itu memungkinkan kita untuk memonitor kondisi lokasi dengan menggunakan ponsel. Hanya dengan mengirimkan sebuah SMS dengan format tertentu ke ponsel yang menjadi SMS dan MMS gateway maka ponsel gateway akan membalas SMS kita dengan mengirimkan cuplikan gambar lokasi yang kita inginkan. Sehingga kita dapat memonitor kondisi lokasi dari manapun berada.

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk memonitor ataupun melihat kondisi suatu lokasi, kita dapat
memanfaatkan sebuah kamera yang selalu merekam keadaan lokasi
tersebut, dan saat dibutuhkan kita dapat melihat hasil rekaman kamera
pada komputer yang terhubung langsung dengan kamera tersebut.

Masalahnya, apabila kita sedang berada jauh dari lokasi dan ingin
memantau kondisi lokasi yang di inginkan, bagaimanakah cara kita
melihat rekaman kamera yang terpasang dilokasi itu?

Pengontrolan Traffic Light Pada Jalan Simpang Empat Dgn PLC Twido

abstraks:

Lampu lalu lintas sering kita jumpai terutama di jalan-jalan raya yang sangat padat lalu lintasnya, umumnya kita jumpai di persimpangan-persimpangan jalan baik persimpangan tiga ataupun persimpangan empat. Secara garis besar lampu lalu lintas atau traffic light berfungsi untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang berada pada persimpangan jalan. Berdasarkan fungsinya tersebut tentunya peran lampu lalu lintas sangatlah penting. Dapat kita bayangkan karena sesuatu hal tiba-tiba lampu lalu lintas yang berada pada persimpangan tidak menyala, tentunya pelanggaran terjadi dimana-mana seperti saling mendahului dalam melewati suatu persimpangan dan lain sebagainya, hal tersebut akan mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang di jalan dan sangat merugikan semua pihak apalagi dalam masalah waktu.

Memandang hal demikian diatas maka sangat diperlukan sekali pengaturan lampu lalu lintas yang baik yang menggunakan peralatan yang handal, cepat, efisien, dan dapat bekerja dalam waktu yang lama serta mudah dalam melakukan modifikasi jika terjadi perubahan deskripsi kerja pada lampu lalu lintas tersebut. Dewasa ini teknologi semakin terus berkembang dan begitu banyak peralatan-peralatan elektronik yang diciptakan. Salah satu contoh teknologi baru tersebut adalah Programmable Logic Controller atau yang disingkat dengan PLC dimana penggunaan PLC ini sangat cocok untuk rangkaian yang sangat rumit dan pemrogramannya dapat dikombinasikan dengan PC (Personal Computer).

A. Latar Belakang Masalah.

SISTEM KENDALI ADAPTIF UNTUK KENDALIAN TAKLINIER

abstraks:

Sistem kendali adaptif merupakan sistem kendali yang mempunyai parameter-parameter kendali yang dapat beradaptasi. Parameter-parameter kendali tersebut beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan disekitarnya, seperti adanya gangguan, serta perubahan karakter internal dari sistem yang dikendalikan. Penggunaan sistem kendali adaptif menunjukkan peningkatan kinerja sistem karena suatu sistem umumnya berada dalam situasi yang mengandung derau dan gangguan serta kondisi internal dan eksternalnya mengandung ketidakpastian.

Sistem kendali adaptif merupakan sistem kendali yang mempunyai parameter-parameter kendali yang dapat beradaptasi. Parameter-parameter kendali tersebut beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan disekitarnya, seperti adanya gangguan, serta perubahan karakter internal dari sistem yang dikendalikan. Penggunaan sistem kendali adaptif menunjukkan peningkatan kinerja sistem karena suatu sistem umumnya berada dalam situasi yang mengandung derau dan gangguan serta kondisi internal dan eksternalnya mengandung ketidakpastian.

Telecommunication Map Kabupaten Grobogan Menggunakan MapInfo Berdasar Data Global Positioning System

abstraks:

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa alat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu :
5.1.1. Kelebihan
a. Peta telekomunikasi ini dibuat berdasarkan data real time atau data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya yang ada di lapangan. Maka dari itu, variabel-variabel yang terdapat dalam peta telekomunikasi ini, cukup akurat, sesuai dengan data sebenarnya.
b. Dengan adanya peta telekomunikasi ini, akan mempermudah dalam pembuatan sistem informasi di suatu daerah, yang digunakan untuk pelayanan terhadap masyarakat.
c. Peta telekomunikasi ini dibuat berdasarkan data yang berasal dari Global Positioning System (GPS). GPS ini merupakan alat yang terhubung langsung ke satelit, sehingga sangat mendukung karena datanya berdasarkan keadaan sebenarnya. Dengan GPS, dapat diketahui banyak variabel, diantaranya kecepatan kendaraan, ketinggian terhadap permukaan air laut, dan variabel-variabel yang lain.
d. Peta ini secara umum dapat di-visualisasi-kan melalui komputer dalam bentuk software, sehingga mempermudah dalam penggunaan.

5.1.2. Kekurangan
a. GPS bekerja sesuai dengan kondisi cuaca atau iklim. Alat tersebut bekerja dalam kondisi alam yang cerah, dimana jika sedikit berawan maka GPS akan kesulitan untuk menangkap sinyal dari satelit.

5.2. Saran
a. Dalam penggunaan GPS diperhatikan faktor cuaca, karena alat tersebut bekerja untuk keadaan cerah. Meskipun keadaan sedikit berawan, GPS akan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa menangkap sinyal dari satelit.
b. Jika pada saat survei ke lapangan diketahui bahwa jarak antar daerah sangat berjauhan, maka ditentukan titik-titik penghubung (link) untuk menghubungkan daerah-daerah tersebut.
c. GPS yang digunakan dalam pembuatan peta ini, tidak memiliki fasilitas terhubung ke komputer, sehingga pencatatan data dilakukan secara manual. Maka dari itu, untuk mempermudah pencatatan, dapat digunakan GPS yang memiliki fasilitas tersebut yang saat ini sudah ada di pasaran, dengan model yang lebih modern dan bermacam-macam.

5.3. Kemungkinan Pengembangan Alat
a. Peta ini tidak hanya untuk bidang telekomunikasi, tetapi bisa juga untuk bidang yang lain, seperti bidang kependudukan, kelautan, kehutanan, dan lain-lain.
b. Software pendukung yang digunakan, dapat diganti dengan yang lain, tidak mutlak menggunakan MapInfo.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

STUDI STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE KRITERIA LUAS SAMA MENGGUNAKAN MATLAB

abstraks:

STUDI STABILITAS TRANSIENT SISTEM TENAGA LISTRIK DENGAN METODE KRITERIA LUAS SAMA MENGGUNAKAN MATLAB

Misbahul Ulum

ABSTRAK

Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik. Sistem tenaga listrik yang baik adalah sistem tenaga yang dapat melayani beban secara kontinyu tegangan dan frekwensi yang konstan, fluktuasi tegangan dan frekuensi yang terjadi harus berada pada batas toleransi yang diizinkan agar peralatan listrik konsumen dapat bekerja dengan baik dan aman. Oleh karena itu diperlukan suatu analisis sistem tenaga listrik untuk menentukan apakah sistem tersebut stabil atau tidak jika terjadi gangguan. Stabilitas transient didasarkan pada kondisi kestabilan ayunan pertama (first swing) dengan periode waktu penyelidikan pada detik pertama terjadi gangguan.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan kestabilan suatu sistem tenaga listrik apabila mengalami gangguan adalah metode kriteria luas sama. Walaupun metode ini tidak dapat dipergunakan untuk sstem multimesin namun sangatlah membantu untuk memahami faktor-faktor dasar yang mempengaruhi stabilitas transient sistem tenaga listrik. Kondisi peralihan dari sistem tenaga listrik pada saat gangguan dilukiskan secara matematis melalui persamaan diferensial. Salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelasaikan persamaan diferensial tersebut adalah Metode Runge Kutta Orde-4. Teknik analisa data dilakukan dengan melakukan simulasi perhitungan dengan menggunakan matlab.
Dengan menggunakan model sistem tenaga listrik yang terdiri dari sebuah mesin dan 1 bus infinite dengan saluran transmisi ganda dimana gannguan tiga fasa terjadi pada salah satu saluran maka dengan metode kriteria luas sama menggunakan matlab bahwa dari sistem tenaga listrik tersebut didapatkan nilai sudut kerja awal 20,32310, sudut pemutus kritis 101,12630, sudut ayunan maksimum 151,4740, dan waktu pemutusan kritis 0,25 detik Dari hasil studi penelitian yang dilakukan disarankan menseting breaker terbuka dengan sudut clearing (Clearing Angle) lebih kecil atau sama dengan sudut kritis karena pada saat terjadi gangguan pada sistem tenaga listrik yang mendadak dan besar akan didapatkan kestabilan sistem kembali normal masih ada.

Key Word : Stabilitas Transient, Sistem Tenaga Listrik, Metode Kriteria Luas Sama, sudut pemutus kritis, waktu pemutus kritis.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Listrik adalah bentuk energi sekunder yang paling praktis penggunaanya oleh manusia, dimana listrik dihasilkan dari proses konversi energi sumber primer seperti batubara, minyak bumi, gas, panas bumi, potensial air dan energi angin.
Kebutuhan listrik di masyarakat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pemanfaatan tenaga listrik pada peralatan-peralatan rumah tangga, kantor dan sebagainya, sehingga pasokan listrik harus ditambah yakni dengan pembangunan pembangkit listrik baru.

PENGATUR SUHU PADA SHOWER DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

abstraks:

PENGATUR SUHU PADA SHOWER

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang ini sangat pesat salah satunya adalah teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer. pada masa sekarang ini orang menuntut kebutuhan yang serba otomatis dan praktis. Pada sower yang ada hanya menghasilkan air dengan suhu tertentu saja dan tidak bisa mengetahui berapa suhu air tersebut. Sehingga tidak bisa menggunakan air tersebut sesuai dengan keinginan dan mengetahui suhu air pada sower yang dipakai.

SKRIPSI TARBIYAH

Jun 14, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

KONSEP ADOPSI DALAM ISLAM DAN KAITANNYA DENGAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

abstraks:

Dalam situasi darurat baik karena terjadinya bencana alam atau para pengungsi lintas negara maupun pengungsi Dalam Negeri, selalu menempatkan Anak pada posisi paling rentan, Rentan terhadap gangguan kejiawaan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan fisik yang pokok, juga rentan terhadap upaya eksploitasi. Hal ini menimbulkan banyaknya simpati masyarakat untuk meringankan beban anak-anak dalam situasi darurat ini, melalui mekanisme pengangkatan anak (adopsi). Adapun yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana adopsi menurut agama Islam, dan bagaimana kaitannya dengan Pembinaan Sumber Daya manusia untuk mengisi pembangunan Negara. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yang bersifat normatif. Kepentingan terbaik anak adalah dengan mengakui hak-hak anak atas keluarga, adalah asas yang dijunjung tinggi dalam pengasuhan anak, sehinggu kepentingan terbaik anak dapat terlindungi.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama yang universal yang mengatur segenap tatanan hidup manusia. Sistem dan konsep yang dibawa Islam sesungguhnya padat nilai dan memberikan manfaat yang luar biasa kepada umat manusia. Konsepnya tidak hanya berguna pada masyarakat muslim tetapi dapat dinikmati oleh siapapun. Sistem Islam ini tidak mengenal batas, ruang dan waktu, tetapi selalu baik kapan dan di mana saja tanpa menghilangkan faktor-faktor kekhususan suatu masyarakat. Semakin utuh konsep itu diaplikasikan, semakin besar manfaat yang diraih.

KONSEP UL? AL-ALB?B DALAM AL-QUR’AN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM (PENDEKATAN TEMATIS, FILOSOFIS, PEDAGOGIS-KRITIS)

abstraks:

IZZATUL LAILA. Konsep Ulū al-Albāb dalam al-Qur’an dan Implementasinya dalam Pendidikan Islam (Pendekatan Tematis, Filosofis, Pedagogis-Kritis). Skripsi. Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2006.
Pendidikan Islam sesungguhnya mempunyai tugas untuk melahirkan generasi yang mampu melaksanakan misi raḥmatan li al-‘ālamīn. Akan tetapi, realitas yang terjadi saat ini ternyata kejahatan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai justeru banyak dilakukan oleh penjahat kerah putih (white collar crime), yaitu kaum atau golongan yang sesungguhnya adalah kaum yang terpelajar, terdidik, para pengusaha, para pejabat yang seharusnya mampu memberikan teladan kepada masyarakat luas. Sebagai contoh, gelar akademik seperti doktor, magister, dokter, insinyur, ekonom saat ini justeru diperdagangkan, dan yang membeli dari berbagai kalangan: pemimpin, elit politik, bahkan agamawan. Al-Qur’an sebagai rujukan utama dalam pendidikan Islam, menawarkan satu konsep cendekiawan muslim; ulama sekaligus pemikir, yaitu ulū al-albāb. Konsep ini yang menjadi jawaban atas kesenjangan antara das Sollen dan das Sein tersebut.
Penelitian literer ini menggunakan pendekatan interdisipliner yang terdiri atas pendekatan tematis, filosofis dan critical pedagogy. Dalam penggalian data terhadap sumber primer dan sekunder, digunakan pendekatan tematis (mauḍū‘iy) dengan metode penafsiran secara mauḍū‘iy. Analisis data hasil penelitian menggunakan pendekatan filosofis yaitu untuk menemukan hakikat ulū al-albāb dalam konteks saat ini, dengan menggunakan metode hermeneutik dan berpola sintetik-analitik (konteks  teks  konteks). Sementara itu, pendekatan critical pedagogy digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasikan implementasi konsep ulū al-albāb dalam pendidikan Islam.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

UPAYA KEPALA MADRASAH HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

abstraks:

Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal, dan pendidikan tersebut bermaksud agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk kehidupan masa yang akan datang, yang harus lebih maju dari kehidupan sekarang, baik dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersifat ukhrawi (keagamaan) atau ilmu pengetahuan dan duniawi (teknologi).
Kepala madrasah merupakan adminitrator dan dinamisator dalam kemajuan suatu madrasah yang dipimpinnya, di samping itu kepala madrasah sebagai pengurus di lingkungan madrasah baik sebagai administrator maupum sebagai supervisor. Menurut A. M. Arifin ( 1995 : 156 ), mengatakan bahwa : “Kepala madrasah sebagai pemimpin di lingkungan madrasah tidak hanya wajib melaksanakan tugas-tugas administratif, tetapi juga menyangkut tugas-tugas bagaimana harus mengatur seluruh program madrasah, ia harus memimpin dan mengarahkan aspek-aspek baik administratif maupun proses pembelajaran kependidikan di madrasah, sehingga lembaga yang di pimpinnya menjadi lembaga yang dinamis dalam usaha inovasi pembelajaran”

Madrasah merupakan lembaga pendidikan formal, dan pendidikan tersebut bermaksud agar peserta didik dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk kehidupan masa yang akan datang, yang harus lebih maju dari kehidupan sekarang, baik dalam bidang ilmu pengetahuan yang bersifat ukhrawi (keagamaan) atau ilmu pengetahuan dan duniawi (teknologi).

SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR

ABSTRAK

A P I P U D I N NIM/NIMKO : 003 11491/06 06794, Judul: Sikap Siswa Terhadap Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Hubungannya Dengan Prestasi Belajar (Studi di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Kabupaten Serang Propinsi Banten).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran akidah akhlak serta pengaruh yang ditimbulkan terhadap prestasi belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Leuwinanggung.
Penelitian dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Kabupaten Serang Propinsi Banten pada tahun pelajaran 2007/2008. Penelitian ini mengunakan metode deskriftif dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket. Sedangkan jumlah populasi adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah Miftahul Hidayah Leuwinanggung sejumlah 198 siswa dengan presentase 20 % x 198 = 40 dan yang dijadikan sample 40 siswa.
Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa koefiesien korelasi antara variabel X (Sikap Siswa Dalam Mata Pelajaran Aqidah Akhlak) dengan variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) mencapai harga 0,72. Angka tersebut menunjukan adanya korelasi yang baik, dan berada pada arah 0,71 – 0,90. artinya senakin tinggi sikap siswa dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak akan semakin tinggi prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran tersebut. Adapun kontribusi antara variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan coefisien determinasi (cd), diperoleh hasil 51,84 % persepsi siswa terhadap prilaku guru agama ( variabel X ) terhadap akhlak siswa siswa (variabel Y), sedangkan sisanya sebesar 48,16 % dipengaruhi oleh faktor lain.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
“Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal atau non formal” (HM. Arifin, 1976:12).

Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negen 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi

abstraks:

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agma Islam Di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif dan persentase, dan penulis gunakan adalah dengan rumus:

P =
Keterangan
P : Angka persentase
F : Frekewensi yang sedang dicari
N : Jumlah Frekwensi

Adapun hasil penelitian Implementasi Test Formatif Bidang Studi pendidikan agama Islam di SMP Negeri 2 Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. yang dilakukan oleh guru adalah “kurang Baik” hal ini terlihat dad hasil yang diperoleh adalah 46% dan berada
pada kategori kurang dari 50% . Dan faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi Test Formatif Bidang Studi Pendidikan Agama Islam adalah masih kurangnya pengetahuan yang dimiliki guru, terbatasnya waktu dan kesempatan guru dalam implementasi test formatif dan kurangnya kontrol dari kepala sekolah untuk melakukan implementasi test formatif.

A. Latar Belakang

Penerapan Metode Menghafal Dan Problematikanya Dalam Pembelajaran Al Qur’an Hadits Di MTs Hidayatus Syubban Genuk Semarang

abstraks:

Madrasah Tsanawiyah Hidayatus Syubban Genuk Semarang adalah salah satu lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode menghafal dalam pengajaran al-Qur’an Hadits yang mempunyai tujuan agar semua siswa yang lulus dari Madrasah tersebut dapat menguasai baik itu baca tulis, maksud dari pengajaran al-Qur’an Hadits yang nantinya agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam pelaksanaan penerapannya tidak hanya membutuhkan tahap klasikal tetapi juga tahap privat hanya saja guru dan siswa masih mengalami beberapa problematika..

Madrasah Tsanawiyah Hidayatus Syubban Genuk Semarang adalah salah satu lembaga yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode menghafal dalam pengajaran al-Qur’an Hadits yang mempunyai tujuan agar semua siswa yang lulus dari Madrasah tersebut dapat menguasai baik itu baca tulis, maksud dari pengajaran al-Qur’an Hadits yang nantinya agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam pelaksanaan penerapannya tidak hanya membutuhkan tahap klasikal tetapi juga tahap privat hanya saja guru dan siswa masih mengalami beberapa problematika..

ANALISIS KESULITAN BELAJAR BAHASA ARAB PADA MATA KULIAH ISTIMA’ I (Studi Analisis Deskriptif Pada Mahasiswa Tingkat I Program P

abstraks:

Bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. bahasa juga berfungsi sebagai alat yang digunakan seseorang untuk mengemukakan pendapat, pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Dengan bahasa pula maka manusia bisa membentuk masyarakat dan peradaban. Andaikata tidak ada bahasa, maka dia tidak akan dapat melakukan hal tersebut diatas. Atas dasar inilah maka sangat wajar bila kita mengatakan bahwa semua aktivitas yang kita lakukan sepanjang hidup kita selalu membutuhkan bahasa.
Tidak dapat disangkal, bahwa seseorang yang mempelajari suatu bahasa asing akan mendapati kesulitan-kesulitan, yang mana kesulitan-kesulitan ini dapat diperkecil apabila dia memiliki faktor-faktor pendorong yang sangat kuat atau dengan kata lain dia memiliki keinginan yang kuat untuk mempelajari bahasa tersebut.
Objek penelitian di sini ialah Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab____. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah mahasiswa tingkat I Program Pendidikan Bahasa Arab____tahun ajaran 2004/2005 yang telah menyelesaikan pembelajaran mata kuliah Istima’ I. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan angket.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Nilai-nilai Edukatif Dalam Hadits Nabi SAW (Studi Analisis Terhadap Hadits Tentang Adzan di Telinga Bayi yang Baru Lahir)

abstraks:

enelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hikmah yang terkandung dalam Hadits tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (2) Nilai-nilai Edukatif dalam hadīs tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (3) Pengaruh Adzan di telinga bayi yang baru lahir terhadap pendidikan anak.

Penelitian ini menggunakan Riset Kepustakaan (library research) dengan tehnik Analisis isi (content analysis). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan pendekatan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa had?s tetang a?an di telinga bayi yang baru lahir mengandung hikmah dan nilai-nilai pendidikan agama pada anak terutama sekali pendidikan tauhid dan pendidikan ibadah, pelaksanaan a?an di telinga bayi yg baru lahir juga mempunyai pengaruh positif terhadap kecerdasan spiritual anak karena usia awal anak merupakan masa keemasan yang mampu menerima informasi dengan mudah, dan informasi keagamaan yang disampaikan melalui a?an yang disenandungkan pada saat anak lahir akan terserap dengan baik dan kemudian informasi yang tersimpan di dalam otak anak itu akan mencuat kembali ketika ia mengalami atau mempelajari agama Islam di saat ia sudah mulai bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga pada saat iitu anak akan mudah menagkap informasi lanjutan tentang agama tersebut.

Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan kepada pemerhati pendidikan anak dan semua pihak yang membutuhkan hasil penelitian ini dan khususnya bagi para orang tua, agar mereka menyadari bahwa anak sejak dilahirkan sesungguhnya adalah merupakan mahluk yang jenius dan sudah semestinya bagi orang tua untuk memberikan segala informasi yang bermanfaat bagi anak agar kejeniusan tersebut tidak terpupus.

Pelaksanaan Pendidikan Pada Madrasah Aliyah Nuruddin Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam menyelenggarakan pendidikan Madrasah Aliyah Nuruddin Kec. Samboja dimana sekolah ini merupakan sekolah yang bernuansa keIslaman yang secara otomatis memiliki tugas yang lebih berat dibandingkan dengan sekolah umum dalam meningkatkan mutu pendidikan yang bercirikan akhlakul karimah. Akan tetapi lembaga yang diharapkan untuk bisa menciptakan sumber daya manusia tersebut masih mengalami kendala atau masalah.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan beberapa tenaga pengajar yang kesemuanya berjumlah 8 orang.

Data dihimpun melalui Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang berarti penulis hanya mendeskripsikan hasil wawancara dari beberapa responden, yang kemudian melakukan analisis dan memberikan kesimpulan hasil wawancara tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa problema yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Nuruddin Kec. Samboja adalah masih kurangnya sarana dan prasarana sekolah baik fisik maupun non fisik, seperti tidak adanya gedung perpustakaan sekolah, tidak adanya buku-buku paket penunjang, masih adanya kerangkapan dalam jabatan, sampai kepada masalah dana.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan pihak lembaga adalah dari pihak lembaga itu sendiri berusaha melengkapi kekurangan – kerurangan sarana dan prasarana yang ada dan dilakukan secara bertahap dan bekerjasama dengan para donator yang ada di wilayah Samboja serta Pemerintah Kabupaten Kutai Karta Negara. Dan untuk tenaga pengajar yang rangkap jabatan pihak sekolah berusaha merekrut guru yang dikategorikan sebagai guru tetap yang mampu berkonsentrasi terhadap tugasnya sebagai guru.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh aspek pendidikannya.1

ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA DI KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUEN

ABSTRAK

Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah. Pembahasan ini berjudul “Anak Putus Sekolah dan Cara Pembinaannya di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah serta bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban dari permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di Kecamatan Jangka, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap orang tua, serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Secara umum masalah utamanya adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang menyebabkan anak-anak di Kecamatan Jangka putus sekolah. Adapun orang tua dan masyarakat dalam menghadapi anak putus sekolah ada dua yaitu upaya pencegahan dan upaya pembinaan. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi belajar kepada anak. Adapun upaya pembinaan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya supaya anak disibukkan serta dapat menghindarinya dari pikiran yang menyimpang.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah dari Allah Swt, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna. Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut; hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna.

ANAK PUTUS SEKOLAH DAN CARA PEMBINAANNYA DI KECAMATAN JANGKA KABUPATEN BIREUN

ABSTRAK

Putus sekolah bukan merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang tak pernah berakhir. Masalah ini telah berakar dan sulit untuk dipecahkan penyebabnya, tidak hanya karena kondisi ekonomi, tetapi ada juga yang disebabkan oleh kekacauan dalam keluarga, dan lain-lain. Hal ini juga dialami oleh beberapa anak di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang sebab-sebab anak putus sekolah. Pembahasan ini berjudul “Anak Putus Sekolah dan Cara Pembinaannya di Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apa yang menyebabkan anak-anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Bagaimana orang tua, masyarakat dalam mengatasi terjadinya anak putus sekolah serta bagaimana cara pembinaannya. Tujuan pembahasan ini adalah menemukan jawaban dari permasalahan di atas yaitu untuk mengetahui berapa banyak anak putus sekolah di Kecamatan Jangka, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan anak putus sekolah, sikap orang tua, serta bagaimana cara pembinaan terhadap anak yang putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode lapangan dan kepustakaan. Metode lapangan dilakukan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah di Kecamatan Jangka. Secara umum masalah utamanya adalah kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung. Sebagian lagi adalah faktor keluarga yang menyebabkan anak-anak di Kecamatan Jangka putus sekolah. Adapun orang tua dan masyarakat dalam menghadapi anak putus sekolah ada dua yaitu upaya pencegahan dan upaya pembinaan. Upaya pencegahan dilakukan sebelum putus sekolah dengan mengamati, memperhatikan permasalahan-permasalahan anak-anak dan dengan menyadarkan orang tua akan pentingnya pendidikan demi menjamin masa depan anak serta memberikan motivasi belajar kepada anak. Adapun upaya pembinaan yang dilakukan adalah dengan mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan sosial kemasyarakatan kepada anak, serta memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya supaya anak disibukkan serta dapat menghindarinya dari pikiran yang menyimpang.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah dari Allah Swt, seorang anak dilahirkan dalam keadaan fitrah tanpa noda dan dosa, laksana sehelai kain putih yang belum mempunyai motif dan warna. Oleh karena itu, orang tualah yang akan memberikan warna terhadap kain putih tersebut; hitam, biru hijau bahkan bercampur banyak warna.

PENGARUH POLA KEHIDUPAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN BANJARAN VI KECAMATAN KOTA KEDIRI

abstraks:

PROPOSAL

A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sebegitu jauh tujuan pendidikan tersebut, maka secara umum siswa dilatih untuk terampil mengembangkan penalaran, terutama dalam ilmu pengetahuan.
Siswa adalah makhluk biologis yang hidup di dalam masyarakat. Setiap manusia mempunyai aktifitas-aktifitas yang telah membudaya maksud membudaya di sini adalah aktivitas-aktivitas atau perilaku-perilaku yang bereksistensi secara micro atau dalam kaitan yang kecil. Dan khusus dipandang sebagai insan pelajar yang hidup dalam struktur sosial yang micro yakni keluarga dan latar belakang interaksi-interaksi sosialnya yang berlangsung.
Siswa yaitu manusia yang hidup dalam satu lingkungan sosial yang micro, yaitu keluarga sangat besar sekali pengaruhnya. Peranan keluarga sebagai pendorong perkembangan intelektualisasi (daya Penalaran) individu dipengaruhi oleh interaksi sosialnya yang dinamis dan wajar, status sosial ekonomi yang berpengaruh. Jika perekonomian cukup, lingkungan materiil yang dihadapi siswa dalam keluarganya itu lebih luas, maka ia dapat kesempatan yang luas pula untuk mengembangkan berbagai kecakapannya.
Termasuk di dalamnya menu-menu makanan guna kesehatan yang baik, serta sikapnya terhadap lingkungan keluarga, hubungan dengan orang tua dan saudaranya yang dinamis dan wajar. Faktor pendidikan pra sekolah akan mempolakan cara belajarnya di sekolah dasar, jadi dalam penelitian ini penulis secara konseptual berlandaskan pada faktor interaksi-interaksi dengan lingkungan status sosial ekonomi, kesehatan individu serta pola pendidikan pra SD (TK/RA/BA/TA) yang baik dan wajar akan dapat memberikan kesempatan berkembangnya gejala tingkat intelektual siswa.
Penelitian yang dilakukan ini sangatlah penting, mengingat subyek yang tertera dalam judul yaitu “Pola Kehidupan Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa” adalah menyangkut personality siswa dalam kurun waktu di mana ia mengadakan kegiatan penalarannya dalam sekolah. Jadi pada dasarnya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pola kehidupan siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Sebagai siswa yang mempunyai pola-pola kehidupan yang berbeda-beda yang dapat dirangkum secara global yaitu meliputi; pola-pola budaya pra SD, pola-pola makanan, pola-pola interaksi dalam keluarga, dan pola sosio ekonomi dan media yang tidak seluruhnya sama dan tidak pula seluruhnya mempunyai pola yang baik. Sudah barang tentu ada konflik-konflik yang akan berakibat pada perkembangan kejiwaan siswa tersebut yang jelas kesemuanya ini berpengaruh pada prestasi-prestasi belajar yang dicapainya, tergantung pada bagaimana pola kehidupannya. Jadi faktor-faktor yang telah terpola di atas mempunyai bentuk-bentuk yang berbeda-beda.

PROPOSAL

A. Latar Belakang Masalah
Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH

abstraks:

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH MANBAIL FUTUH
BEJI – JENU – TUBAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum berasal dari bahasa Inggris “Curriculum” berarti Rencana Pelajaran. (S. Wojowasito-WJS. Poerwadarminta, 1980 : 36.).
Secara istilah, kurikulum adalah “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Depag. RI. Dir. Jen. Kelembagaan Agama Islam, 2004 : 2).

Nilai-nilai Edukatif Dalam Hadits Nabi SAW (Studi Analisis Terhadap Hadits Tentang Adzan di Telinga Bayi yang Baru Lahir)

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hikmah yang terkandung dalam Hadits tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (2) Nilai-nilai Edukatif dalam hadīs tentang Adzan di telinga bayi yang baru lahir ; (3) Pengaruh Adzan di telinga bayi yang baru lahir terhadap pendidikan anak.

Penelitian ini menggunakan Riset Kepustakaan (library research) dengan tehnik Analisis isi (content analysis). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan pendekatan induktif.

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA

abstraks:

Pentingnya bimbingan dan penyuluhan di sekolah menengah pada saat ini sangat diperlukan untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaan. Karenanya sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang memerlukan tenaga pembimbing yang professional. Di mana pembimbing tidak hanya menguasai bahan pelajar, tetapi juga menguasai nilai-nilai yang terdapat dalam pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut maka siswa dipengaruhi oleh proses pembimbing.
Di antara pertimbangan pokok yang mendasari pembahasan tersebut adalah persoalan ini merupakan persoalan esensial. Sebab terletak di tangan pembimbing kemungkinan berhasil atau tidak pencapaian belajar. Oleh karena itu perlu dilihat bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan belajar siswa.
Membahas tentang peranan bimbingan dan penyuluhan sekolah tidak terlepas dari proses belajar mengajar dalam proses antara pembimbing dan siswa bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Secara definitif bimbingan dan penyuluhan adalah orang yang pekerjaannya mengajar dan mendidik serta sebagai pembimbing, sedangkan siswa atau anak adalah yang sedang belajar.
Berasarkan hal tersebut di atas, pembahasan skripsi ini adalah tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan belajar siswa MTs. Wali Songo. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam skripsi ini adalah tentang bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penanggulangan kesulitan berlajar siswa MTs. Wali Songo
Sedangkan yang menjadi sub pokok permasalahan ini adalah tentang bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam peanggulangan kesulitan belajar siswa dengan bimbingan yang bersifat preventif dan bimbingan yang bersifat kuraitif di MTs. Wali Songo.
Penelitian di lapangan dijadikan bahan masukkan untuk mengetahui situasi yang sebenarnya dan kegiatan bimbingan dan penyuluhan yang dilakukan di MTs. Wali Songo.
Dari hasil penelitian lapangan diperoleh kesimpulan bahwa peranan bimbingan dan penyuluhan dalam penaggulangan kesulitan belajar siswa dengan bimbingan baik bimbingan yang bersifat preventif maupun yang bersifat kuratif adalah cukup atau sedang, hal ini nampak pada aktifitas bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan di MTs. Wali Songo
Demikian abstrak skripsi ini, yang setidaknya akan dapat memberikan gambaran umum tentang isi dari skripsi ini secara keseluruhan.

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA
DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HASANIYAH
DESA SAMBIRAMPAK KIDUL KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pages:12345»





× Chat WA kami