Virus Thumbs.vbs & Autorun.inf
Menghilangkan virus thumbs.vbs & autorun.inf
Jika PC Anda terinfeksi oleh file ini, jangan panik karena tidak akan merusak, menghapus file dokumen ataupun merusak sistem. Biasanya efek samping jika terinfeksi file ini, setiap partisi yang ada di PC kita akan terkunci [tidak akan bisa didouble klik maupun diklik kanan ‘explore’ satu2nya jalan adalah lewat Windows Explorer.
Ok langsung saja, PC anda harus dalam kondisi 3 step dibawah ini
1. Pastikan System Restore pada PC Anda menjadi Turn off
Klik kanan My Computer – pilih Properties – cari Tab System Restore – checklist Turn off system restore for all drive.
2. Matikan Autoruns pada semua drive.
Klik Start – pilih Run – pada kolom Run ketik gpedit.msc – klik User Configuration – klik Administrative Templates – klik System – cari Turn off Autoplay – cheklist bagian Enable – pilih All Drive pada opsi Turn off Autoplay on…
* U/ melakukan hal diatas posisi user di PC Anda harus Administrator atau setara Administrator
3. Aktifkan Show hidden files and folders
Double klik My Computer – pilih Tools – Folder options – View – checklist bagian Show hidden files and folders.
Ok broer saatnya beraksi…
1. Pada keyboard tekan Ctrl – Alt – Del – pilih Task Manager – pilih Tab Processes – cari & klik proses wscript.exe – klik End Process.
2. Klik Start – pilih Run – pada kolom Run – ketik msconfig – pilih Tab Startup – cari dan uncheck Thumbs – klik Ok – pilih Exit Without Restart.
3. Cek satu persatu partisi yang ada di PC kita, misalkan PC Cyd! Ada 3 partisi yakni C:\, D:\, E:\ . Pertama di C:\ DELETE *Delete secara permanen file Thumbs.vbs & autorun.inf, kedua di C:\WINDOWS delete file Thumbs.vbs selanjut partisi2x berikutnya, seperti D:\ & E:\
4. Restart PC Anda, cek kembali langkah2x pada 4 – 5 – 6 apakah masih timbul file si pengganggu tsb kalau tidak ada, Hidup Cyd! :) kalau file tsb masih ngotot ada ulangi langkah 4 – 5 – 6
Anda tetap harus waspada terhadap media yang ada hubungannya dengan ‘memori’ atau ‘storage‘, seperti flashdisk, HP, kamera digital, dll, karena 2 hal yang disebutkan terakhir HP & kamera digital sudah menggunakan storage yang umum digunakan di PC & itu menjadi sumber penyebaran virus maupun worm. Selalu Update Antivirus yang Anda miliki.
Mungkin Anda akan menemukan problem yang tidak sama, karena variant2x dari file pengganggu ini terus mengUpgrade dirinya, namun secara umum langkah2x pembersihannya tidak akan jauh berbeda.
SKRIPSI PENDIDIKAN FISIKA
Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang melalui Pendekatan Problem Posing Berbasis Aktivitas di SMUN I BJM
Jurusan : Pendidikan Fisika
Pembelajaran IPA (sains) saat ini masih menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered). Sistem pembelajaran tersebut juga diterapkan di SMUN I BJM, hal itu akan dapat menyebabkan siswa menjadi pasif.
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui prestasi belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (2) mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SMUN I BJM tahun ajaran 2002/2003. Diantara 10 kelas yang ada dilakukan pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini bersifat eksperimental semu, yang melibatkan variabel perlakuan berupa model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing berbasis aktivitas yang dikenakan pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional untuk pokok bahasan getaran dan gelombang. Rancangan ini melibatkan dua kelas sampel, maka desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test dan Post-test Control Group Desain. Kerangka rancangan dimulai dari uji coba instrumen dan pengambilan data, analisis uji instrumen dan analisis data serta uji hipotesis menggunakan uji-t satu pihak.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) prestasi belajar fisika bagi siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar fisika bagi siswa yang diajar melalui pendekatan konvensional, yang terlihat dari nilai rata-rata prestasi untuk kelas eksperimen adalah 84,47 sedangkan nilai rata-rata prestasi untuk kelas kontrol adalah 68,50 dan juga dilihat dari thitung > ttabel yaitu diperoleh thitung = 7,426 sedangkan ttabel (72; .05) = 2,647 (2) kemampuan merumuskan soal bagi kelas yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas tergolong sangat baik yaitu mencapai 84,7 %.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan dunia pendidikan. Hal yang harus dilakukan oleh dunia pendidikan tentunya harus mempersiapkan sumber daya manusia yang kreatif, mampu memecahkan persoalan-persoalan yang aktual dalam kehidupan dan mampu menghasilkan teknologi baru yang merupakan perbaikan dari sebelumnya.
skripsi pendidikan bahasa indonesia
ABSTRAK
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA TAMAN ISLAM CIBUNGBULANG BOGOR.
Skripsi, Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, April 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Taman Islam Cibungbulang Bogor. Penelitian dilakukan di SMA Taman Islam Cibungbulang Bogor pada bulan Januari – Maret 2007 dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMA Taman Islam sebanyak 166 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dan sampel penelitian sejumlah 50 siswa. Instrumen penelitian menggunakan angket kebiasaan membaca dan tes kemampuan membaca pemahaman.
Metode penelitian yaitu analisis korelasional. Data dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sehingga diperoleh hasil r hitung sebesar 0,619 lebih besar dari r tabel yakni 0,288 dengan batas signifikasi 5%. Dengan demikian hipotesis penelitian (H1) dinyatakan diterima.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA TAMAN ISLAM CIBUNGBULANG BOGOR
ABSTRAK
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA TAMAN ISLAM CIBUNGBULANG BOGOR.
Skripsi, Jakarta: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, April 2007.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Taman Islam Cibungbulang Bogor. Penelitian dilakukan di SMA Taman Islam Cibungbulang Bogor pada bulan Januari – Maret 2007 dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMA Taman Islam sebanyak 166 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dan sampel penelitian sejumlah 50 siswa. Instrumen penelitian menggunakan angket kebiasaan membaca dan tes kemampuan membaca pemahaman.
Metode penelitian yaitu analisis korelasional. Data dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment, sehingga diperoleh hasil r hitung sebesar 0,619 lebih besar dari r tabel yakni 0,288 dengan batas signifikasi 5%. Dengan demikian hipotesis penelitian (H1) dinyatakan diterima.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA OLEH SISWA KELAS I SMPN 1 KECAMATAN SEUNAGAN KABUPATEN NAGA
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul “Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Teks Wawancara oleh Siswa Kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis, terutama mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif Teknik penelitian ini dilakukan dengan memberikan tugas mengarang narasi berdasarkan teks wawancara kepada siswa. Instrumen yang digunakan adalah petunjuk dan batasan mengarang narasi. Objek penelitian ini adalah karangan siswa yang dinilai dari aspek substansi dan aspek kebahasaan. Aspek substansi terdiri atas kemampuan menyusun kronologis dan kemampuan menyesuaikan isi narasi dengan teks wawancara. Aspek kebahasaan meliputi kemampuan menggunakan ejaan, diksi, kalimat efektif, dan paragraf. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya sebanyak 48 orang dari jumlah siswa kelas I sebanyak 190 orang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan mereka dalam mengembangkan karangan tersebut masih kurang. Dilihat dari segi persentase, siswa memperoleh nilai pada kategori sangat baik tidak ada, kategori baik 6 orang atau 12,5%, kategori cukup 10 orang atau 20,8%, kategori kurang 7 orang atau 14,5% dan sisanya 25 orang atau 52,0% sangat kurang. Adapun skor rata-rata yang diperoleh mereka adalah 45,39 dan dibulatkan menjadi 45. Dengan demikian kemampuan mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara oleh siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya tergolong kurang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kemampuan berbahasa dalam KBK mencakup empat aspek penting, yaitu (1) keterampilan mendengar, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Kemampuan berbahasa ini berhubungan erat dalam usaha seseorang memperoleh kemampuan berbahasa yang baik. Berbagai usaha dilakukan untuk membina dan mengembangkan bahasa agar benar-benar memenuhi fungsinya.
KEMAMPUAN MENGEMBANGKAN KARANGAN NARASI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA OLEH SISWA KELAS I SMPN 1 KECAMATAN SEUNAGAN KABUPATEN NAGA
Penelitian yang berjudul “Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Teks Wawancara oleh Siswa Kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis, terutama mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif Teknik penelitian ini dilakukan dengan memberikan tugas mengarang narasi berdasarkan teks wawancara kepada siswa. Instrumen yang digunakan adalah petunjuk dan batasan mengarang narasi. Objek penelitian ini adalah karangan siswa yang dinilai dari aspek substansi dan aspek kebahasaan. Aspek substansi terdiri atas kemampuan menyusun kronologis dan kemampuan menyesuaikan isi narasi dengan teks wawancara. Aspek kebahasaan meliputi kemampuan menggunakan ejaan, diksi, kalimat efektif, dan paragraf. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya sebanyak 48 orang dari jumlah siswa kelas I sebanyak 190 orang. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kemampuan mereka dalam mengembangkan karangan tersebut masih kurang. Dilihat dari segi persentase, siswa memperoleh nilai pada kategori sangat baik tidak ada, kategori baik 6 orang atau 12,5%, kategori cukup 10 orang atau 20,8%, kategori kurang 7 orang atau 14,5% dan sisanya 25 orang atau 52,0% sangat kurang. Adapun skor rata-rata yang diperoleh mereka adalah 45,39 dan dibulatkan menjadi 45. Dengan demikian kemampuan mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara oleh siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya tergolong kurang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah
Kemampuan berbahasa dalam KBK mencakup empat aspek penting, yaitu (1) keterampilan mendengar, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Kemampuan berbahasa ini berhubungan erat dalam usaha seseorang memperoleh kemampuan berbahasa yang baik. Berbagai usaha dilakukan untuk membina dan mengembangkan bahasa agar benar-benar memenuhi fungsinya.
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL (sebuah kajian Sosiopragmatik)
Tuturan berbahasa di lingkungan terminal kerap kali terdengar kasar. Kajian mengenai realisasi kesantunan berbahasa di lingkungan terminal ini tidak cukup hanya dengan menganalisis ragam bahasanya saja, tetapi perlu juga dari aspek sosiopragmatik dan respons para penutur bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimana realisasi kesantunan berbahasa di lingkungan terminal? 2) Apa sajakah ujud ragam bahasa yang tidak santun yang diucapkan oleh calo, pedagang asongan, supir, dan kondektur? 3) Bagaimana penyimpangan prinsip kesopanan yang diucapkan oleh calo, pedagang asongan, supir, dan kondektur? 4) Bagaimana persepsi penyimak bahasa yang berasal dari luar lingkungan terminal terhadap realisasi kesantunan berbahasa di lingkungan terminal?
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa para calo, pedagang asongan, supir, dan kondektur di lingkungan terminal. Untuk mencari tahu ragam bahasa yang digunakan oleh calo, pedagang asongan, supir, dan kondektur di lingkungan terminal. Mendeskripsikan penyimpangan prinsip kesopanan yang diucapkan oleh para calo, pedagang asongan, supir dan kondektur di lingkungan terminal dan mengetahui persepsi penyimak bahasa di luar lingkungan terminal terhadap kesantunan berbahasa para calo, pedagang asongan, supir, dan kondektur.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan kartu data. Sumber data penelitian ini adalah para calo, pedagang asongan, supir dan kondektur yang terdapat di lingkungan terminal Cicaheum Bandung dan terminal Harjamukti Cirebon. Data/korpus dalam penelitian ini adalah tuturan para calo, pedagang asongan, supir dan kondektur yang mengandung kata-kata kasar dan pelanggaran Prinsip Kesantunan Leech.
Hasil penelitian realisasi kesantunan berbahasa di lingkungan terminal menunjukkan bahwa tuturan para calo, pedagang asongan, supir, dan kondektur yang ada di lingkungan terminal banyak yang melanggar Prinsip Kesantunan Leech. Pelanggaran yang paling dominan terjadi pada maksim kebijaksanaan. Ujud ragam bahasa di lingkungan terminal sangat tidak enak didengar, menyakitkan hati, bicara dengan kepahitan, olok-olok atau sindiran pedas dan mengandung celaan getir.
Mendengar kata pedagang asongan, supir, kondektur, dan calo mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita. Pedagang asongan adalah para pedagang yang biasa menjajakan dagangannya di sekitar terminal dan di dalam bus-bus. Mereka selalu berupaya untuk menarik pembeli agar membeli dagangannya, yang kadang juga suka terlihat agak memaksa. Supir adalah para pengemudi bus atau angkot yang selalu terlihat di lingkungan terminal. Kondektur adalah orang yang membantu supir untuk menarik penumpang ke dalam angkot atau bus, sedangkan calo adalah perantara atau reseller.
BAHASA SAKRAL PADA UPACARA SEDEKAH LAUT DI MASYARAKAT NELAYAN CILACAP
ABTRAKS
(MAHMUD SAEFI)
NIP.131870585
Penelitian ini berlatar belakang bahwa di daerah Cilacap, ada tradisi kebudayaan, yaitu Gelar Budaya Tradisional Sedekah Laut, yang diselenggarakan oleh masyarakat nelayan Cilacap. Pada upcara tradisional ini digunakan bahasa sebagai alat komunikasi, tetapi alat komunikasi yang digunakan oleh nelayan pada waktu upacara tradisional sangat berlainan dengan bahasa yang digunakan masyarakat pada umumnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Bahasa Sakral pada Upacara Sedekah Laut di Masyarakat Nelayan Cilacap. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui seluk beluk serta Tradisi Gelar Budaya Tradisional Sedekah laut di Cilacap dan bahasa sakral yang digunakan pada upacara tradisional. Metode yang digunakan adalah studi literer, observasi dan wawancara dengan sejumlah tokoh nelayan dan masyarakat yang secara langsung terlibat dalam upacara tersebut.
Penelitian dilakukan di daerah nelayan yaitu di daerah Tritih, kecamatan Cilacap Utara. Dan dilaksanakan mulai tanggal 5 Februari 2006 sampai dengan 1 Juli 2006.
Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa sedekah laut merupakan wujud syukur para nelayan Cilacap atas keselamatan dan limpahan rezeki berupa ikan dan hasil laut lainnya. Serta merupakan ajaran Sunan Kalijaga yang menyamar sebagai Santri Gudik agar nelayan selalu bersyukur. Bahasa Sakral yang digunakan berupa doa-doa, dialog-dialog serta gending-gending pada saat upacara sedekah laut.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa memegang peranan sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa diperlukan untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial dan melaksanakan aktivitas hidup lainnya.
Bahasa sebagai wahana berpikir dan berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat meliputi beberapa ragam bahasa yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungann masyarakat dimana ia tinggal, tingkat pendidikan, sikap penuturnya, jenis pemakaiannya dan bidang persoalan yang dibicarakan.
SKRIPSI KEDOKTERAN HEWAN
Perbandingan Jumlah Total Bakteri Ikan Tuna yg Dibandingkan Dlm Kombinasi Es&Garam Dapur Dgn Es&garam Beryodium
penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan jumlah total bakteri yang terdapat pada ikan tuna yang dibandingkan dalam kombinasi es dan garam dapur dengan es dan garam beryodium. sampel yang digunakan dalam penelitian ini 36 ekor ikan tuna jenis tongkol dengan berat berkisar 200-300 gram. ikan dibagi atas 3 perlakuan, yang masing-masing kelompok terdiri atas 12 ekor ikan dan dibagi lagi ke dalam 4 buah coolbox. untuk 4 kali pengamatan dengan jarak waktu pengamatan setiap 5 hari sekali. pada kelompok I ikan hanya dibandingkan dengan menggunkan kristal es. kelompok II ikan didinginkan dengan mrnggunakan kombinasi es dangaram beryodium. data penelitian dianalisis secara deskriptif. hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pendinginan ikan dengan menggunakan kombinasi es dan garam beryodium, jumlah koloni yang tumbuh hanya 23 koloni sampai hari kedua puluh. hasil ini menujukkan bahwa tidak melewati ambang batas 100 koloni per gram sesuai standart kesehatan internasional untuk pangan hasil laut yang masih layak dikonsumsi manusia. Dapat disimpulkan, kadar yodium yang terkandung dalam garam menambah efektivitas dalam menekan pertumbuhan bakteri pada ikan yang didinginkan dengan menggunakan kombinasi es dan garam beryodium.
kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pendinginan ikan dengan menggunakan kombinasi es dan garam beryodium menunjukkan penghambatan pertumbuhan bakteri yang maksimal sampai hari ke-20. Dengan kategori jumlah bakteri yang tumbuh masih di bawah normal.
Saran-saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan identifikasi untuk mengetahui jenis-jenis bakteri patogen yang terdapat pada ikan tuna yang disimpan dengan cara pendinginan.
SKRIPSI ILMU HUKUM
KONSEKUENSI YURIDIS DALAM HAL BANK GAGAL MENCAPAI MODAL INTI MINIMUM SEBAGAI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA
Dengan memperhatikan tantangan dunia global, bank-bank di Indonesia dituntut untuk dapat bersaing tidak hanya dengan bank-bank nasional, tetapi bank-bank Indonesia harus siap berhadapan dan bersaing baik secara langsung maupun tidak langsung dengan bank yang berskala internasional. Untuk menghadapi itu, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Dalam Pilar satu API disyaratkan bahwa seluruh bank umum harus memenuhi Modal Inti minimum Rp. 100 miliar pada akhir tahun 2010. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengambil permasalahan dalam upaya hukum bank untuk mencapai pemenuhan Modal Inti minimum sebagai implementasi API, strategi BI dalam menciptakan dunia perbankan Indonesia berdasarkan Modal Inti minimum yang telah ditetapkan dalam API, serta konsekuensi yuridis yang akan didapatkan bank yang gagal mencapai Modal Inti minimum sesuai visi API.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum ini ialah melalui pendekatan yuridis normatif, yaitu suatu pendekatan dengan mengkaji, menguji dan menerapkan asas-asas hukum pada peraturan perundang-undangan yang berlaku ke dalam permasalahan yang terjadi pada kegiatan dunia perbankan, khususnya mengenai Modal Inti minimum bank. Spesifikasi penelitian yang digunakan penulis adalah deskriptif analisis berupa penggambaran, penelaahan dan penganalisaan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Tahapan penelitian terdiri atas penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa upaya-upaya hukum bank dalam hal mencapai pemenuhan Modal Inti minimum dilakukan secara organik dan penambahan modal dari para pemegang saham pengendali dan ini menunjukkan bahwa konsekuensi yuridis yang diinginkan bank adalah kemandirian. Di lain pihak BI mengeluarkan signal percepatan konsolidasi dan berbagai macam insentif dalam rangka konsolidasi perbankan dan ini menunjukkan konsekuensi yuridis yang diinginkan BI adalah merger atau konsolidasi. Konsekuensi yang sesuai dengan visi API adalah bagaimana agar dapat menciptakan suatu bank yang sehat dan kuat. Bank yang sehat dan kuat adalah bank yang memenuhi seluruh unsur kiteria tingkat kesehatan bank dan mampu untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal serta mampu untuk memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara berkembang yang saat ini sedang menjalankan pembangunan nasional. Pembangunan nasional merupakan suatu kegiatan untuk mencapai sasaran di masa depan yang menyangkut transformasi dari sikap dan cara-cara yang memperhatikan keseluruhan aspek kehidupan dalam keterkaitan serta implikasinya antara yang satu dengan yang lainnya (holistik), dengan menggunakan strategi dan pendekatan serta memperhatikan potensi dan peluang yang terbuka maupun permasalahan dan kendala-kendala yang menghadang.
Tinjauan Yuridis terhadap Penahanan atas Aung San Suu Kyi oleh Pemerintah Myanmar menurut International Covenant on Civil..
ABSTRAK
Aung San Suu Kyi merupakan tokoh politik Myanmar yang menjadi oposisi pemerintah Myanmar. Pada tanggal 29 Juli 1989 Aung San Suu Kyi ditahan oleh pemerintah Myanmar. Berkaitan dengan hal ini timbul permasalahan apakah penahanan yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap Aung San Suu Kyi merupakan penahanan sewenang-wenang dan apakah tanggung jawab pemerintah Myanmar terhadap penahanan Aung San Suu Kyi. Penulisan ini menggunakan tipe penelitian normatif, dan sifat penelitiannya deskriptif. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, sedangkan pengambilan kesimpulan secara induktif. Dalam hukum HAM internasional, penahanan sewenang-wenang diatur di dalam DUHAM, ICCPR, dan Body of Principles. Dinyatakan dalam ICCPR Pasal 9 ayat (1), bahwa setiap orang berhak atas kebebasan dan keamanan pribadi, tidak seorang pun dapat ditangkap atau ditahan secara sewenang-wenang, tidak seorang pun dapat dirampas kebebasannya kecuali berdasarkan alasan atau sesuai dengan prosedur yang ditetapkan hukum. Pada kenyataannya pemerintah Myanmar tidak memberi alasan mengapa Aung San Suu Kyi ditahan dan Aung San Suu Kyi ditahan tanpa prosedur yang jelas. Dalam peristiwa penahanan Aung San Suu Kyi, pemerintah Myanmar terbukti melakukan banyak pelanggaran terhadap hak-hak individu Aung San Suu Kyi. Oleh karena itu, pemerintah Myanmar harus melepaskan Aung San Suu Kyi dari tahanan rumah dan melakukan judicial remedy serta rehabilitasi terhadap Aung San Suu Kyi.
(F) 15 buku(1986-2006), 1 artikel, 23 internet, dan 6 instrumen hukum.
(G) Andrey Sujatmoko S.H., M.H. ( )
(H) Handy Trinova ( )
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak (right) adalah hak (entitlement). Hak adalah tuntutan yang dapat diajukan seseorang terhadap orang lain sampai kepada batas-batas pelaksanaan hak tersebut. Dia tidak mencegah orang lain melaksanakan hak-haknya. Hak-hak tersebut mungkin saja dilanggar tetapi tidak pernah dapat dihapuskan.
EKSISTENSI GRASI DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA
Negara Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Undang-undang Dasar 1945 menetapkan bahwa Negara Republik Indonesia itu suatu negara hukum (rechstsaat) dibuktikan dari ketentuan dalam Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan Undang-undang Dasar 1945. Ide negara hukum, terkait dengan konsep the rule of law dalam istilah Inggris yang dikembangkan oleh A.V. Dicey. Tiga ciri penting setiap negara hukum atau yang disebutnya dengan istilah the rule of law oleh A.V. Dicey, yaitu: 1) supremacy of law; 2) equality before the law; 3) due process of law.
Dalam Amandemen Undang-undang Dasar 1945, teori equality before the law termaktub dalam Pasal 27 ayat (1) yang menyatakan “Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Teori dan konsep equality before the law seperti yang dianut oleh Pasal 27 (1) Amandemen Undang-undang Dasar 1945 tersebut menjadi dasar perlindungan bagi warga negara agar diperlakukan sama di hadapan hukum dan pemerintahan.
Negara Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum. Undang-undang Dasar 1945 menetapkan bahwa Negara Republik Indonesia itu suatu negara hukum (rechstsaat) dibuktikan dari ketentuan dalam Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan Undang-undang Dasar 1945. Ide negara hukum, terkait dengan konsep the rule of law dalam istilah Inggris yang dikembangkan oleh A.V. Dicey. Tiga ciri penting setiap negara hukum atau yang disebutnya dengan istilah the rule of law oleh A.V. Dicey, yaitu: 1) supremacy of law; 2) equality before the law; 3) due process of law.
ANALISA HUKUM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG
Transaksi pembiayaan konsumen kendaraan bermotor melibatkan tiga pihak. Pertama, kreditur selaku badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan angsuran kebutuhan konsumen (motor atau mobil) dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala. Kedua, debitur selaku nasabah yang menerima fasilitas pembiayaan dari kreditur guna pembelian kendaraan bermotor. Ketiga, dealer selaku perusahaan yang menyediakan barang kebutuhan konsumen (motor atau mobil) dalam rangka pembiayaan konsumen. Hubungan antara resiko dan asuransi merupakan hubungan yang erat satu dengan yang lain. Dari sisi manajemen resiko, asuransi malah dianggap sebagai salah satu cara yang terbaik untuk menangani suatu resiko. Dalam pasal 246 KUHD memberikan batasan perjanjian asuransi sebagai berikut : Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan meminta suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
EKSISTENSI KEBIJAKAN DAERAH YANG DEMKORATIS DALAM SISTEM PEMERINTAHAN YANG BERSIH BEBAS DARI KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME
Seiring dengan dilaksanakannya program otonomi daerah, pada umumnya masyarakat mengharapkan adanya peningkatan kesejahteraan dalam bentuk peningkatan mutu pelayanan masyarakat, partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam pengambilan kebijakan publik, yang sejauh ini hal tersebut kurang mendapat perhatian dari pemerintahan pusat. Namun kenyataannya sejak diterapkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah sejak Januari 2001, belum menunjukkan perkembangan yang signifikan bagi pemenuhan harapan masyarakat tersebut.
Dalam era transisi desentralisasi kewenangan itu telah melahirkan berbagai penyimpangan kekuasaan atau korupsi, kolusi dan nepotisine (KKN) termasuk didalamnya bidang politik di daerah, KKN yang palin
Implementasi Peraturan Daerah Kota Palu Yang berorientasi bagi kepentingan masyarakat dalam menunjang otonomi daerah
Ratnawati Latief. The Implementasion Of Regional Regulation of Palu City Oriented for the community Interest in Supporting the Regional Autonomy (Under the supervision of muh. Guntur Hamzah and Muh. Yamin Nahar).
This research aimend at finding out if regional regulations, especially tax and original contribution related to original real income have fulfilled the criteria for creating proper regional regulation. By looking at the requirements of creating a regional regulation starting from the preparation of regional regulation up to the legitimating and regulating the regional paper of Palu City. Method used in thus thesis writing was normative study with the stressing on normative juridical approsch, that was an approach based on the regulations. The result of this research shaw that the regional regulations of Palu City was regenerally arranged based on the community vision and mission without preceded by the arrangement of academic text and the community did not involve directly in the making of the draft of regional regulations, especially those related to tax or retribution in which the community became the subject/object of it. As the result, the arranged regional regulations have not reffered fully to requirements of making Palu City that have been cancelled by the central government.