Browsing articles from "February, 2024"

APAKAH E-GOLD

Feb 13, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

E-Gold merupakan uang internet (internet money) yang paling populer setelah Paypal dan diawasi oleh badan keuangan di Amerika & Inggris dan juga didukung oleh Bank-Bank besar dunia di dalam penarikan atau pencairan dana.

E-Gold sendiri merupakan salah satu mata uang internet yang nilainya berdasarkan nilai harga emas murni di pasaran dunia, oleh karena itu mata uang ini nilainya bisa berubah-ubah (fluktuasi) mengikuti harga emas dunia.

Sejak tahun 2004 sampai sekarang, harga emas sendiri telah mengalami lonjakan hingga di atas 50% sehingga apabila kita menyimpan uang kita di E-Gold, jelas sangat menguntungkan dibandingkan menaruh uang di Bank yang saat ini mendapatkan bunga satu digit dalam setahun.

Jadi E-Gold sendiri bisa dijadikan investasi jangka menegah hingga jangka panjang. Awal tahun 2007 saja harga emas sudah naik lebih dari 5% dalam jangka waktu 1.5 bulan.

Selain itu E-Gold itu nilai mata uangnya mengikuti pengerakan nilai mata uang US Dollar juga. Kita bisa membeli E-Gold dalam Rupiah ketika harganya murah atau US Dollar lagi turun, bila kita mencairkannya tunggu harga US Dollar lagi tinggi.

Jadi intinya semakin tinggi nilai tukar mata US Dollar terhadap Rupiah, kita akan semakin untung, karena semua Changer E-Gold rate Jual-Beli mereka juga selalu mengikuti nilai tukar dari US Dollar terhadap Rupiah seperti layaknya Bank.

Anda bisa menjual E-Gold dengan rate lebih tinggi kepada pembeli yang anda kenal secara langsung, ini akan jauh lebih menguntungkan.

Mau buka rekening e-Gold? Mudah sekali, lagi pula gratis kok!

Kesimpulannya kalau anda menyimpan uang di E-Gold hampir sama dengan menyimpan uang dalam bentuk US Dollar dan jauh lebih menguntungkan dari pada di Bank manapun di dunia dalam jangka menegah hingga panjang karena nilainya juga berdasarkan harga emas murni yang cenderung akan naik terus karena emas merupakan logam yang langka yang banyak orang menyimpannya juga.

SKRIPSI HUKUM PIDANA

Feb 10, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  4 Comments

KRIMINALISASI KUMPUL KEBO (SAMEN LEVEN) MENURUT RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA

abstraks:

PURWO,2004,KRIMINALISASI KUMPUL KEBO (SAMEN LEVEN) MENURUT RANCANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA , SKRIPSI, UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Alasan Penyidik Tidak Mengabulkan Permohonan Penangguhan Penahanan Tersangka Tindak Pidana Penyalahgunaan Psikotropika Ditinjau

ABSTRAK

ALASAN PENYIDIK TIDAK MENGABULKAN PERMOHONAN PENANGGUHAN PENAHANAN TERSANGKA TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA DITINJAU DARI KUHAP

Oleh

Dewi Desyani

Tingkat penyalahgunaan psikotropika kini sangat mengkhawatirkan, dimana para pelaku tindak pidana psikotropika telah mengancam keberlangsungan hidup suatu generasi yang sangat diharapkan menjadi insan pembangunan dimasa mendatang. Penyalahgunaan psikotropika. Tingkat keresahan inilah yang menjadi penyebab munculnya alasan-alasan untuk tidak memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelaku tindak pidana khususnya tindak pidana penyalahgunaan psikotropika di Indonesia. Selain itu pula di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diberikan kewenangan penuh kepada penyidik dalam melakukan penyidikan terhadap para pelaku tindak pidana penyalahgunaan psikotropika. Kewenangan tersebutlah yang dijadikan tolak ukur keberhasilan kinerja POLRI yang notabenenya sebagai penyidik dengan terlebih dahulu menetapkan komitmen bahwa sesuai dengan perintah Kapolri terhadap para tersangka atau terdakwa pelaku tindak pidana penyalahgunaan psikotropika tidak ada penangguhan penahanan walaupun di dalam KUHAP penangguhan penahanan merupakan bagian dari hak-hak tersangka dan terdakwa dan sangat memungkinkan bahwa tersangka atau terdakwa, keluarga ataupun penasehat hukumnya untuk mengajukan upaya penangguhan penahanan.

Berdasarkan hasil uraian diatas, penulis melakukan penelitian guna mengetahui alasan-alasan penyidik tidak mengabulkan permohonan penangguhan penahanan tersangka tindak pidana penyalahgunaan psikotropika ditinjau dari KUHAP.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, keamanan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal yang dilakukan melalui berbagai upaya kesehatan, diantaranya penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

TIJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SANKSI PIDANA BAGI ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHU

abstraks:

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENERAPAN SANKSI PIDANA
BAGI ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG – UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 DIHUBUNGKAN
DENGAN PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANDUNG
VIDE PUTUSAN NOMOR 44/PID/B/2005/PN.BDG

ABSTRAK

Niki Panji Firmansyah

Anak sebagai bagian dari generasi muda merupakan penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan nasional, dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memimpin serta melihat kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang – undang Dasar 1945.

Metode penelitian skripsi ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan fakta – fakta yang diperoleh penulis berkaitan dengan objek penelitian berupa penerapan sanksi pidana bagi Anak di Bawah Umur, yang tertuang dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung Nomor 44/PID/B/2005/PN.BDG, dan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu dengan mengkaji ketentuan pidana bagi Anak dalam Undang – undang RI No. 3 Tahun 1997.

Dalam Putusan Pengadilan Negeri Bandung No. 44/PID/B/2005/PN.BDG, Hakim memutuskan bahwa Terdakwa Matius Halim alias Koko dikembalikan kepada orangtuanya dalam hal ini Ibu kandungnya. Karena Hakim memperhatikan segala hal ihwal yang dapat meringankan atau pun yang memberatkan bagi terdakwa, tentunya hakim berpedoman pada ketentuan dalam Pasal 24 Undang – undang No. 3 Tahun 1997. Dalam menjatuhkan sanksi pidana bagi Anak harus melihat dampaknya bagi perkembangan anak tersebut jangan terkesan asal – asalan. Dalam menanggulangi masalah kenakalan anak orang tua dan masyarakat bertanggung jawab untuk mendidik,membinanya dan menciptakan suatu situasi lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan jasmani dan rohani serta moral anak.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apabila kita berbicara masalah hukum, maka kita akan dihadapkan dengan hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan pergaulan hidup manusia dimasyarakat yang diwujudkan sebagai proses interaksi dan interrelasi antara manusia yang satu dengan manusia lainnya didalam kehidupan bermasyarakat.

“ANALISIS YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA TRAFIKING (Analisis Putusan Perkara No. 954 /PID.B/2003/ PN. JKT. SEL).

ABSTRAK

Manusia merupakan subyek hukum yang mempunyai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban tersebut harus benar-benar diperhatikan. Tindak pidana perdagangan manusia (trafiking) merupakan salah satu contoh pelanggaran terhadap hak dan kewajiban manusia sebagai subyek hukum. Salah satu kasus terkait dengan situasi tersebut adalah putusan perkara No.954/PID.B/2003/PN.JKT.SEL yaitu perbuatan memperdagangkan perempuan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dilakukan oleh terdakwa Ramdoni alias Rino dengan dibantu oleh terdakwa Yanti Sari alias Bela dan terdakwa Susanto NG, Para terdakwa didakwa oleh penuntut umum Dengan dakwaan primair Pasal 296 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan dakwaan susidair Pasal 296 KUHP jo Pasal 56 KUHP yang ditujjukan khusus terhadap terdakwa Susanto Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan bahwa hukum pidana dan UU nomor 23 tahun 2002 mengatur tentang trafiking dan untuk memberikan penjelasan mengenai kesesuaian putusan Pengadilan Negeri No.954/2003/PID.B/PN.JKT.SEL dengan aturan hukum yang berlaku. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yaitu data sekunder, data sekunder yang diperoleh, berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat juga berupa pendapat para pakar yang ahli mengenai masalah ini yang disampaikan dalam berbagai literatur baik dari buku, naskah ilmiah, laporan penelitian, media massa dan lain-lain. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kitab Undang-undang Hukum Pidana mengatur mengenai tindak pidana trafiking dalam Pasal 297 KUHP dan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal yang mengatur mengenai tindak pidana trafiking terdapat dalam Pasal 83 dan 88. Putusan hakim pidana No.954/PID.B/2003/PN.JKT.SEL telah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku tetapi khusus terdakwa Susanto seharusnya hakim mengabulkan dakwaan subsidair dari penuntut umum karena terdakwa Susanto telah melakukan pembantuan berupa mengiklankan usaha yang dijalankan oleh terdakwa Ramdoni alias Rino. Demi memberikan perlindungan hukum yang lebih baik bagi korban tindak pidana trafiking pemerintah sebaiknya segera mengesahkan Undang-undang yang khusus mengatur mengenai tindak pidana trafiking, serta hakim seharusnya mengkaji dan menelaah peraturan-peraturan lain mengenai kasus yang ditanganinya, sehingga hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan subyek hukum yang mempunyai hak dan kewajiban, hak dan kewajiban tersebut harus benar-benar diperhatikan. Tindak pidana perdagangan manusia (trafiking) merupakan salah satu contoh pelanggaran terhadap hak dan kewajiban manusia sebagai subyek hukum. Perdagangan manusia, terutama perempuan dan anak, merupakan jenis perbudakan pada pada era modern, dan konsep dasarnya adalah perekrutan, pemindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain baik antar wilayah dalam satu negara atau antar negara.

Judul Skripsi : Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Phedofilia

abstraks:

Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Phedofilia

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaturan tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia. Untuk mengetahui saksi apa yang dapat diberikan kepada pelaku tindak pidana phedofilia.

Metode Penelitian : Digunakan metode penelitian studi kepustakaan dengan tujuan untuk memperoleh bahan-bahan ilmiah dan informasi dari literature-literature hukum dan metode kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Hasil Penelitian : Bahwa tindak pidana Phedofilia secara eksplisit tidak di atur dalam hukum Indonesia tetapi hal ini harus di paham tentang arti phedofilia sendiri yang dimana melakukan tindak pidana pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, dan anak sendiri itu di lindungi dari tindakan eksploitasi seksual yang terdapat dalam Pasal 13 Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yaitu: “Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi baik ekonomi maupun seksual, penelantaran, kekejaman, kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan, dan perlakuan salah lainnya”. Bahwa bagi pelaku tindak Pidana Phedofilia dapat dikenai Undang-undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pasal 82 Yaitu: “ Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 )enam puluh juta rupiah)”. Seperti yang telah diuraikan dalam kasus Brown William Stuart beliau di dakwa dengan Pasal 82 Undang-undang No 23 Tahun 2002.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaturan tentang tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia?
2. Apa sanksi bagi pelaku tindak pidana phedofilia sesuai dengan peraturan hukum di Indonesia?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaturan tindak pidana phedofilia dalam peraturan hukum di Indonesia.

TINJAUAN TENTANG PENCABUTAN KETERANGAN TERDAKWA DALAM PERSIDANGAN DAN IMPLIKASI YURIDISNYA

ABSTRAK

Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ketentuan hukum dari pencabutan keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan, dalam hal ini di Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta serta mengetahui bagaimana implikasi yuridis dari pencabutan keterangan terdakwa terhadap kekuatan alat bukti.
Penelitian hukum ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan apabila dilihat dari tujuannya termasuk dalam penelitian hukum sosiologis. Lokasi penelitian di Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta. Jenis data yang dipergunakan meliputi data primer dan data sekunder.
Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa pencabutan keterangan terdakwa dalam putusan perkara perkosaan Pengadilan Negeri Kelas IA Surakarta Nomor: 306/Pid.B/2003/PN.Ska ditolak atau tidak dapat diterima oleh Majelis Hakim karena pencabutan keterangan yang dilakukan oleh terdakwa Joko Kustiono alias Gepeng dinilai tidak berdasar dan tidak logis. Alasan yang mendasar dan logis tersebut mengandung arti bahwa alasan yang menjadi dasar pencabutan tersebut harus dapat dibuktikan kebenarannya dan diperkuat atau didukung oleh bukti-bukti lain yang menunjukkan bahwa alasan pencabutan tersebut benar dan dapat dibuktikan oleh hakim. Implikasi yuridis dari pencabutan keterangan terdakwa terhadap kekuatan alat bukti, adalah apabila pencabutan diterima oleh hakim, maka keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan dapat digunakan sebagai alat bukti dan keterangan terdakwa (tersangka) di tingkat penyidikan tidak digunakan sama sekali untuk menemukan bukti di persidangan karena isinya yang dinilai tidak benar. Sedangkan apabila pencabutan ditolak oleh hakim, maka keterangan terdakwa dalam persidangan pengadilan tidak dapat digunakan sebagai alat bukti, justru keterangan terdakwa (tersangka) di tingkat penyidikanlah (BAP) yang kemudian dapat digunakan dalam pembuktian.
Implikasi teoritis penelitian ini adalah bahwa secara yuridis pencabutan keterangan terdakwa dibolehkan asalkan pencabutan dilakukan selama pemeriksaan persidangan pengadilan berlangsung dan pencabutan itu mempunyai alasan yang berdasar dan logis. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah bahwa dengan adanya pencabutan keterangan terdakwa dalam persidangan, dapat digunakan hakim sebagai petunjuk dalam membuktikan kesalahan terdakwa di sidang pengadilan.

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). Pernyataan tersebut secara tegas tercantum dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara hukum. Sebagai negara hukum, Indonesia menerima hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan, keadilan serta kesejahteraan bagi warga negaranya. Konsekuensi dari itu semua adalah bahwa hukum mengikat setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negara Indonesia.

PERANAN VISUM ET REPERTUM DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA PADA TAHAP PENYIDIKAN

abstraks:

Sehubungan dengan peran visum et repertum yang semakin penting dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan, pada kasus perkosaan dimana pangaduan atau laporan kepada pihak Kepolisian baru dilakukan setelah tindak pidana perkosaan berlangsung lama sehingga tidak lagi ditemukan tanda-tanda kekerasan pada diri korban, hasil pemeriksaan yang tercantum dalam visum et repertum tentunya dapat berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan segera setelah terjadinya tindak pidana perkosaan. Terhadap tanda-tanda kekerasan yang merupakan salah satu unsur penting untuk pembuktian tindak pidana perkosaan, hal tersebut dapat tidak ditemukan pada hasil pemeriksaan yang tercantum dalam visum et repertum. Menghadapi keterbatasan hasil visum et repertum yang demikian, maka akan dilakukan langkah-langkah lebih lanjut oleh pihak penyidik agar dapat diperoleh kebenaran materiil dalam perkara tersebut dan terungkap secara jelas tindak pidana perkosaan yang terjadi.

Berdasarkan kenyataan mengenai pentingnya penerapan hasil visum et repertum dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan pada tahap penyidikan sebagaimana terurai diatas, hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk mengangkatnya menjadi topik pembahasan dalam penulisan skripsi dengan judul “PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kepolisian Resort Kota Malang) ”.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang dapat diangkat untuk selanjutnya diteliti dan dibahas dalam penulisan skripsi ini yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana perkosaan ?
2. Upaya apakah yang dilakukan penyidik apabila hasil visum et repertum tidak sepenuhnya mencantumkan keterangan tentang tanda kekerasan pada diri korban perkosaan ?

a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini, penelitian yang dilakukan untuk membahas permasalahan tersebut mempunyai tujuan:
1) Untuk mengetahui peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap suatu tindak pidana perkosaan.
2) Untuk mengetahui upaya yang ditempuh penyidik apabila hasil visum et repertum tidak memuat keterangan tentang tanda kekerasan pada korban perkosaan, dalam tujuannya untuk mendapatkan kebenaran materiil suatu kasus perkosaan.

Berdasarkan kenyataan mengenai pentingnya penerapan hasil visum et repertum dalam pengungkapan suatu kasus perkosaan pada tahap penyidikan sebagaimana terurai diatas, hal tersebut melatarbelakangi penulis untuk mengangkatnya menjadi topik pembahasan dalam penulisan skripsi dengan judul “PERANAN VISUM ET REPERTUM PADA TAHAP PENYIDIKAN DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PERKOSAAN (Studi di Kepolisian Resort Kota Malang) ”.

B. Permasalahan

PERANAN PENYIDIK DALAM MEMBANTU PENYELESAIAN TINDAK PIDANA NARKOBA

abstraks:

Akhir-akhir ini kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang telah bersifat transnasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi dan teknologi yang canggih, aparat penegak hukum di harapkan mampu mencegah dan menanggulangi kejahatan tersebut guna meningkatkan moralitas dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya bagi generasi penerus bangsa.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal Pembangunan nasional perlu ditingkatkan secara terus menerus termasuk derajat kesehatannya.

KEBIJAKAN (LEGISLATIF) HUKUM PIDANA DALAM UPAYA PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH ATAU GELAR KESARJANAAN

abstraks:

Negara Indonesia adalah negara hukum (recht staats), maka setiap tindak pidana yang terjadi seharusnya diproses melalui jalur hukum, jadi hukum dipandang sebagai satu-satunya sarana bagi penyelesaian terhadap suatu tindak pidana. Menurut Moeljatno, tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum, yang mana larangan tersebut disertai dengan ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

skripsi ekonomi pembangunan

Feb 9, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  1 Comment

STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA INDUSTRI KAOS DI JALAN SURAPATI-P.H.H MUSTOPA KOTA BANDUNG

ABSTRAK

Nama : Hendra Iskandar
Judul : Struktur, perilaku, dan kinerja industri kaos di jalan surapati-P.H.H Mustopa kota bandung.

Industri kaos merupakan salah satu industri yang sangat potensial dan dapat memberikan pendapatan yang cukup besar bagi pemiliknya dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dalam tiga tahun terakhir jumlah unit usaha kaos di jalan Surapati-P.H.H Mustopa cenderung meningkat rata-rata sebesar 6,54%. Bertambahnya jumlah unit usaha tentunya dapat berdampak pada tingginya persaingan. Persaingan yang dirasakan oleh industri kaos masih sangat ketat, indikasi ini terlihat dari tingkat persaingan harga diantara para produsen. Maraknya tawaran dengan potongan harga sampai 50% untuk jenis kaos tertentu yang memiliki kualitas bahan relatif baik menunjukkan bahwa persaingan dalam merebut pembeli sangat tinggi. Melihat adanya persaingan dalam usaha kaos di daerah tersebut, maka menjadi penting untuk memperkukuh struktur industri kaos agar dapat bersaing dengan industri lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk struktur, perilaku dan kinerja industri kaos di jalan Surapati-P.H.H Mustopa Bandung. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif untuk menggambarkan, menganalisis, dan menarik kesimpulan tentang objek yang diteliti berdasarkan pada data yang diperoleh dari lokasi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar industri kaos Suci berbentuk pasar persaingan sempurna. Hal ini terlihat dari jumlah pelaku usaha industri kaos suci banyak, dengan jenis produk yang homogen serta hambatan untuk masuk industri mudah dan tingkat penguasaan pasar yang rendah. Sedangkan perilaku industrinya adalah persaingan monopolistik, hal ini terlihat dari strategi harga yang hanya bersifat penyesuaian dan strategi promosi yang lebih memfokuskan pada persaingan non-harga yang ditunjukan untuk membangun nama merek. Sementara itu kinerja industri kaos di dilihat dari indikator efisiensi adalah sedang dan keuntungan yang diperoleh pelaku usaha normal.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri kecil termasuk industri rumah tangga yang bersifat informal merupakan bagian dari perkembangan industri dan ekonomi nasional secara keseluruhan. Industri kecil mempunyai peranan yang strategis dalam hal pemerataan penyebaran lokasi usaha yang mendukung pembangunan daerah, pemerataan kesempatan kerja, menunjang ekspor non migas serta melestarikan seni budaya bangsa (Safnita, 2003 : 203).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1984-2003

abstraks:

Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 tumbuh 4,1 %, meningkat
dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,7 %. Seluruh
komponen permintaan tumbuh positif, sehingga kontribusi komponen –
komponen tersebut dalam pertumbuhan ekonomi juga meningkat (Tabel 2.1).
pertumbuhan ekonomi masih dimotori oleh konsumsi. Sementara investasi
dan ekspor, walaupun mulai menunjukkan pertumbuhan positif, namun
perannya sebagai penggerak perekonomian relatif masih terbatas.
Pertumbuhan Ekonomi di negara Indonesia, tidak dapat dilepaskan
dari perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem perekonomian dunia.
Liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi telah mempercepat laju
pertumbuhan negara-negara tersebut. Perubahan tersebut yang disertai
teknologi dan telekomunikasi telah mendorong berkurangnya hambatan-
hambatan lalu lintas barang dan modal antar negara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam
jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting
yang dialami dunia hanya dua abad belakangan ini, dan oleh Simon Kuznets,
seorang ahli ekonomi terkemuka di Amerika Serikat yang pernah memperoleh
hadiah Nobel dinyatakan bahwa, proses pertumbuhan ekonomi tersebut
dinamakannya sebagai Modern Economic Growth. Dalam periode tersebut,
dunia telah mengalami perkembangan pembangunan yang sangat nyata

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

abstraks:

Pertumbuhan ekonomi tahun 2003 tumbuh 4,1 %, meningkat
dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang tercatat sebesar 3,7 %. Seluruh
komponen permintaan tumbuh positif, sehingga kontribusi komponen –
komponen tersebut dalam pertumbuhan ekonomi juga meningkat (Tabel 2.1).
pertumbuhan ekonomi masih dimotori oleh konsumsi. Sementara investasi
dan ekspor, walaupun mulai menunjukkan pertumbuhan positif, namun
perannya sebagai penggerak perekonomian relatif masih terbatas.
Pertumbuhan Ekonomi di negara Indonesia, tidak dapat dilepaskan
dari perubahan-perubahan yang terjadi pada sistem perekonomian dunia.
Liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi telah mempercepat laju
pertumbuhan negara-negara tersebut. Perubahan tersebut yang disertai
teknologi dan telekomunikasi telah mendorong berkurangnya hambatan-
hambatan lalu lintas barang dan modal antar negara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian dalam
jangka panjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting
yang dialami dunia hanya dua abad belakangan ini, dan oleh Simon Kuznets,
seorang ahli ekonomi terkemuka di Amerika Serikat yang pernah memperoleh
hadiah Nobel dinyatakan bahwa, proses pertumbuhan ekonomi tersebut
dinamakannya sebagai Modern Economic Growth. Dalam periode tersebut,
dunia telah mengalami perkembangan pembangunan yang sangat nyata

Pengaruh konsumsi dan investasi terhadap PDB

abstraks:

Produk domestik bruto merupakan hal yang sangat penting didalam suatu negara, karena PDB dapat mengukur kesejahteraan suatu bangsa. Oleh karena itu penting rasanya untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Menurut teori terdapat empat faktor yang mempengaruhi PDB, yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net export. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keempat faktor diatas, seperti tingkat harga, tingkat suku bunga, money supply, inflasi, nilai tukar antar negara.
Makalah ini berupaya mencari tahu apakah terdapat hubungan yang simultan (dua arah) antara konsumsi, investasi dengan PDB. Dengan menggunakan data kuartalan Indonesia periode tahun 2000 sampai 2005, didapatkanlah hasil bahwa terdapat hubungan simultan antara konsumsi dan investasi dengan PDB. Tidak lupa ditambahkan Variabel lag dengan maksud menambah keakuratan.

A. Latar Belakang
Produk domestik bruto (PDB), adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa dalam periode tertentu. PDB ini dapat mencerminkan kinerja ekonomi, sehingga semakin tinggi PDB sebuah negara, dapat dikatakan semakin bagus pula kinerja ekonomi dinegara tersebut. Karena begitu pentingnya peran PDB di dalam suatu perekonomian, maka perlu kiranya untuk menganalisa faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi PDB

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA PADA BANK UMUM DI INDONESIA

abstraks:

Abstract
This research has a purpose to provide empirical evident about factors that affect
interesr rate of deposit. The examined factors on this research are financial ratio and
macroeconomic variables. The factors that are examined on this research are CAR
(Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets), LDR (Loan to Deposit), inflation,
liquidity of economic and growth of economic.The samples consist of 139 bank. The
statistic method used to test on the research hypothesis is multiple regression. The
result show that Return On Assets (ROA), Loan to Deposit (LDR) and inflation is a
significant variables in determinant interst rate of deposit.

Keywords: interst rate of deposit, capital adequacy ratio, return on assets, loan to
deposit.

PENDAHULUAN
Krisis moneter yang dimulai dengan merosotnya nilai rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat telah menghancurkan sendi-sendi perekonomian, termasuk perbankan.
Inflasi merupakan salah satu dampak dari terjadinya krisis ekonomi berkepanjangan
yang melanda suatu negara. Inflasi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan hargaharga
secara tajam (absolute) yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka
waktu yang cukup lama yang diikuti dengan semakin merosotnya nilai riil (intrinsik)
mata uang suatu negara (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5).

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN EKSPEKTASI INFLASI TERHADAP INFLASI IHK

abstraks:

Inflasi merupakan salah satu penyakit dalam sebuah perekonomian yang dialami oleh suatu Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Beberapa penyebab inflasi yaitu kondisi nilai tukar rupiah yang mempengaruhi pembentukan ekspektasi masyarakat terhadap tingkat inflasi IHK.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisa pengaruh nilai tukar rupiah dan ekspektasi inflasi terhadap Inflasi IHK di Sulawesi Utara Tahun 1997-I sampai tahun 2005-IV.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

PENGUJIAN KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DEPOSITO DAN HARGA SAHAM DI LIMA NEGARA ASEAN SEBELUM DAN SESUDAH K

abstraks:

Pengujian Kausalitas Granger Antara Nilai Tukar, Suku Bunga Deposito dan Harga Saham di Lima Negara Asean Sebelum dan Sesudah Krisis Periode 1995.1 – 2004.6
+135 halaman ; 30 tabel ; 17 grafik ; 14 lampiran; 2005

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antar nilai tukar, suku bunga deposito dan harga saham periode 1995.1 – 2004.6 di lima negara anggota Asean yang terkena pukulan krisis keuangan Asia yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini bersifit kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendapatkan penggambaran deskriptif tentang perubahan nilai tukar, perubahan suku bunga deposito dan perubahan harga saham di masing-masing negara. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji kausalitas granger dua arah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam periode sebelum krisis keuangan Asia 1997, hanya Indonesia, Filipina dan Thailand yang menunjukan hubungan kointegrasi antara ketiga variabel. Sementara itu pada periode setelah krisis tidak ditemui adanya hubungan kointegrasi untuk semua negara. Ditemukan bahwa arah kausalitas seringkali menunjukan hit and run behaviour dan berganti arah seiring dengan lag periode yang dipilih. Hal ini mengimplikasikan perlunya kehati-hatian dalam menginterpretasikan hasil dari kausalitas granger.

Kata kunci : Nilai tukar, Suku bunga deposito, Harga saham, Kausalitas, Asean, Krisis
PENGUJIAN KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DEPOSITO DAN HARGA SAHAM DI LIMA NEGARA ASEAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS MONETER PERIODE 1995.1 – 2004.6

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN DAN INVESTASI SWASTA DI INDONESIA PERIODE 1984-2003

abstraks:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TABUNGAN DAN INVESTASI SWASTA DI INDONESIA PERIODE 1984-2003

jurusan ekonomi pembangunan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri (foreign debt) dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

ABSTRACT

Indonesia, as a development country, has a good economic growth in 1990’s. It shows by increasing of GDP year by year, stabilization of inflation, etc. But since 1997’s crisis economic in Asia’s countries, Indonesia’s economic growth had been decrease. It affected the monetary sector and real sector, and added again with progressively the amount of foreign debt of Indonesia so that effect of Rupiah rate which progressively weaken because foreign debt of Indonesia altogether in the form of US Dollar.
This paper will analyze the foreign debt, also foreign capital investment, on the economic growth of Indonesia. By using the OLS model on Indonesia yearly data from 1986-2005 and confirm the significant of these independent variable as the factors that affected the economic growth of Indonesia.
Foreign debt and foreign capital investment represent the way of able to be gone through by government in overcoming deficit of national saving utilize to push the national development to get the good economics growth.
Pursuant to things told above, Writer try to study the problem of economic growth in Indonesia in its relation with the foreign debt and foreign capital investment (PMA) by lifting title “Analysis Influence of The Foreign Debt and Foreign Capital investment (PMA) to Economic Growth of Indonesia”.

Keywords: GDP, economic growth, foreign debt, foreign capital investment.

ABSTRAK

Indonesia, sebagai negara sedang membangun, memiliki pertumbuhan ekonomi yang bagus di tahun 1990-an. Ini ditunjukkan dengan peningkatan GDP tahun per tahun, stabilitas inflasi, dan sebagainya. Tetapi sejak tahun 1997 krisis ekonomi yang melanda negara-negara Asia, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami penurunan. Itu berakibat pada sektor moneter dan sektor riil, dan ditambah lagi dengan semakin meningkatnya jumlah utang luar negeri Indonesia sebagai akibat dari nilai tukar rupiah yang semakin terus menurun karena utang luar negeri Indonesia seluruhnya dalam bentuk Dollar Amerika.
Tulisan ini akan menganalisa pengaruh utang luar negeri dan penanaman modal asing, terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan menggunakan model kuadrat terkecil (OLS) data tahunan yang diperoleh dari tahun 1986-2005 dan yang mana menghasilkan variabel independen yang berpengaruh nyata dan siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Utang luar negeri dan penanaman modal asing merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia guna mengatasi defisit tabungan nasional yang mana dapat mendorong pembangunan nasional untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang baik.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas, Penulis mencoba untuk membahas masalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam hubungannya dengan utang luar negeri (foreign debt) dan penanaman modal asing (PMA) dengan mengangkat judul “Analisis Pengaruh Utang Luar Negeri (Foreign Debt) dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”.

Kata kunci: GDP, pertumbuhan ekonomi, utang luar negeri, penanaman modal asing.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

analisis faktor2 produksi perusaan genteng pres dijetis desa klepu kecamatan ceper kabupaten klaten tahun 2007

abstraks:

Penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Produksi Perusahaan Genteng Pres di Jetis Desa Klepu Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten Tahun2007” dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi perusahaan genteng pres di Jetis Desa Klepu Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten tahun 2007.
Metode analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi liniear berganda. Agar hasil estimasi yang valid dilakukan pengujian, kriteria asumsi klasik dan statistik.
Pengujian asumsi klasik untuk heteroskedastisitas tidak ada masalah dalam pengujian. Tapi dalam pengujian asumsi klasik yang multikoliniearitas ditemukan penyimpangan yaitu terjadi pada upah tenaga kerja dan biaya bahan baku. Hal ini tidak begitu berarti dan model ini bisa digunakan untuk estimasi.
Berdasarkan uji aotokorelasi yang digunakan uji Durbin-Watson dan dalam persamaan tidak dapat disimpulkan karena tidak lolos uji autokorelasi
Berdasarkan uji t, menunjukan bahwa upah tenaga kerja dan bahan baku berpengaruh (signifikan) terhadap produksi genteng pres, sedangkan pengeluaran biaya transportsi dan biaya pembakaran tidak berpengaruh terhadap produksi genteng pres.
Berdasarkan uji F, secara bersama-sama variabel independen (upah tenaga kerja, pengeluaran biaya transportasi, biaya pembakaran, biaya bahan baku) berpengaruh terhadap produksi genteng pres. R2 menunjukan variasi variabel dependen (produksi genteng pres) dapat dijelaskan oleh variabel independen (biaya tenaga kerja, pengeluaran biaya transportasi, biaya pembakaran, biaya bahan baku) sebesar 79,6%, sedangkan sisanya 20,4% dijelaskan oleh variabel bebas lain diluar model.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian yang terus meningkat di Indonesia ini semakin meningkat sehingga memunculkan penganguran yang cukup banyak di Indonesia. Tetapi jumlah penduduk yang banyak bukan masalah jika didukung dengan ekonomi negara yang dapat dapat menyerap pertumbuhan angkatan kerja, sebab penduduk yang besar berfungsi juga sebagai tenaga kerja. Di satu sisi adalah faktor produksi yang dapat neningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) dan satu sisi lainya adalah konsumen yang akan menyerap hasil output yang dihasilkan.

PERBANDINGAN PROFITABILITAS DALAM PENGGUNAAN BIJI JARAK PAGAR DAN KELAPA SAWIT SEBAGAI KONSUMSI ENERGI ALTERNATIF

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara profitabilitas kelapa sawit dan jarak pagar sebagai sumber energi alternatif dengan menggunakan pendekatan: deskripsi kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode multi period PAM (Policy Analysis Matrix) dari kedua komoditas tersebut dengan perhitungan rasio – rasio untuk mengukur keunggulan komperatif dan kompetitif.
Penelitian ini mengukur dampak intervensi dari kebijakan pemerintah dan menemukan aspek keunggulan komparatif dari produksi BioFuel dari Sawit dan Jarak Pagar terhadap BBM bumi atau fosil karena lebih kecilnya kemungkinan fluktuasi harga BioFuel dari keduanya akibat gejolak harga pasar dunia.Pada aspek keunggulan kompetitif keduanya sama, namun dari segi financial, social opportunity cost dan aspek teknis sawit lebih mahal dibandingkan jarak, mengingat Jarak Pagar tergolong tanaman non pangan. Pada kebijakan ini juga dapat menentukan seberapa besar sumberdaya yang harus dialokasikan untuk berbagai program dan pengembangan serta kegiatan yang berkaitan dalam pengembangan biofuel ini. Analisis aspek kebijakan menemukan bahwa mekanisme proteksi untuk input maupun output biofuel ternyata tidak efisien karena mengakibatkan rendahnya harga privat dibanding social meningkatkan daya saing industri dalam negeri, pemerataan pembangunan juga memperkuat ketahanan nasional

Kata Kunci : Biofuel, Energi, Kebijakan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KONSUMSI DAN INVESTASI TERHADAP PDB

abstraks:

Produk domestik bruto merupakan hal yang sangat penting didalam suatu negara, karena PDB dapat mengukur kesejahteraan suatu bangsa. Oleh karena itu penting rasanya untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Menurut teori terdapat empat faktor yang mempengaruhi PDB, yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net export. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keempat faktor diatas, seperti tingkat harga, tingkat suku bunga, money supply, inflasi, nilai tukar antar negara.
Makalah ini berupaya mencari tahu apakah terdapat hubungan yang simultan (dua arah) antara konsumsi, investasi dengan PDB. Dengan menggunakan data kuartalan Indonesia periode tahun 2000 sampai 2005, didapatkanlah hasil bahwa terdapat hubungan simultan antara konsumsi dan investasi dengan PDB. Tidak lupa ditambahkan Variabel lag dengan maksud menambah keakuratan.

A. Latar Belakang
Produk domestik bruto (PDB), adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa dalam periode tertentu. PDB ini dapat mencerminkan kinerja ekonomi, sehingga semakin tinggi PDB sebuah negara, dapat dikatakan semakin bagus pula kinerja ekonomi dinegara tersebut. Karena begitu pentingnya peran PDB di dalam suatu perekonomian, maka perlu kiranya untuk menganalisa faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi PDB.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI SWASTA DI INDONESIA

abstraks:

Dalam pembangunan ekonomi negara-negara sedang berkembang, penggangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah.

Keadaan di negara-negara sedang berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sangggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada

SKRIPSI PERHOTELAN

Feb 5, 2024   //   by   //   Blog  //  No Comments

Analisis Kelayakan Usaha Kue kering

abstraks:

Analisis Kelayakan Usaha Kue Kering

BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah. Perumusan Masalah,Tujuan Penelitian. Sistematika Penulisan.

BAB II Studi Pustaka
Studi Pustaka, Kerangka Pemikiran

BAB III Metodologi Penelitian
Metode dan Unit analisis penelitian, Variabel dan pengukurannya, prosedur penarikan contoh (sampling), Prosedur pengumpulan data, Metode analisis data, waktu dan tempat penelitian.

BAB IV Pembahasan
Gambaran umum obyek penelitian, pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran.

PENTINGNYA PENGATURAN SUHU DAN PROSES PENGEMBANGAN YANG TEPAT UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK ROTI TAWAR YANG OPTIMAL DI HOTEL GAJAHMAD

abstraks:

Sektor kepariwisataan di Indonesia sekarang ini sangat ramai dan dimana-mana setiap daerah berusaha mengembangkan tempat-tempat wisata yang akan mendatangkan wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk datang ke tempat wisata. Indonesia masih mempunyai banyak daerah yang mempunyai tempat-tempat yang potensial untuk dijadikan tempat wisata. Di daerah Jawa Timur khususnya merupakan salah satu sektor yang memberikan sumbangan yang cukup besar bagi pendapatan negara setiap tahunnya, sehingga dari sektor kepariwisataan ini semakin tahun semakin mendapatkan perhatian dan prioritas dalam pengembangannya. Setelah Indonesia dilanda krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998, sektor kepariwisataan menempati urutan ke-2 dalam hal penerimaan pendapatan untuk negara setelah pendapatan di sektor minyak bumi dan gas (migas). Dari sektor kepariwisataan ini, diperkirakan akan mampu bertahan dan sekaligus mempunyai peluang untuk terus dikembangkan pada masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Praktek Kerja Nyata
Di dalam melakukan kegiatan sudah pasti memiliki tujuan yang akan dicapai, demikian juga dengan Praktek Kerja Nyata yang dilakukan oleh mahasiswa pada program DIII Pariwisata ini memiliki tujuan yang penting. Adapun tujuan Praktek Kerja Nyata secara umum adalah merupakan salah satu media guna melatih kemampuan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja.

Tujuan Praktek Kerja Nyata yang dilakukan adalah
1. Sebagai syarat guna mencapai kelulusan pada program Diploma III Pariwisata Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI SALES PERSON DI DALAM MENJALANKAN TUGASNYA DI ASTON HOTEL SUDIRMAN

abstraks:

Departemen Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing Department) dalam suatu organisasi hotel memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran bisnis hotel tesebut. Kegiatan marketing adalah pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk menciptakan informasi tentang perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini (jangka pendek), maupun yang akan datang (jangka panjang).
Seorang Sales Manager bersama dengan perangkat tugas di bagiannya haruslah memahami cara bagaimana mengatur kegiatan-kegiatan pemasaran secara keseluruhan dengan konsep dan pola perencanaan dan juga koordinasi kegiatan-kegiatan penjualan dan aspek dari segi-segi lain di bidang pemasaran. Dalam menjalankan tugasnya tersebut seorang sales sudah pasti akan berhubungan dengan banyak orang yang bersentuhan langsung dengan produk yang ditawarkannya.
Efektifitas dari seorang tenaga penjual secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan seorang sales

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Departemen Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing Department) dalam suatu organisasi hotel memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran bisnis hotel tesebut. Kegiatan marketing adalah pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk menciptakan informasi tentang perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini (jangka pendek), maupun yang akan datang (jangka panjang).

pentingnya komunikasi bagi sales person di dalam menjalankan tugasnya di aston hotel sudirman

abstraks:

Departemen Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing Department) dalam suatu organisasi hotel memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran bisnis hotel tesebut. Kegiatan marketing adalah pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk menciptakan informasi tentang perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini (jangka pendek), maupun yang akan datang (jangka panjang).
Seorang Sales Manager bersama dengan perangkat tugas di bagiannya haruslah memahami cara bagaimana mengatur kegiatan-kegiatan pemasaran secara keseluruhan dengan konsep dan pola perencanaan dan juga koordinasi kegiatan-kegiatan penjualan dan aspek dari segi-segi lain di bidang pemasaran. Dalam menjalankan tugasnya tersebut seorang sales sudah pasti akan berhubungan dengan banyak orang yang bersentuhan langsung dengan produk yang ditawarkannya.
Efektifitas dari seorang tenaga penjual secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan seorang sales

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Departemen Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing Department) dalam suatu organisasi hotel memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran bisnis hotel tesebut. Kegiatan marketing adalah pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk menciptakan informasi tentang perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini (jangka pendek), maupun yang akan datang (jangka panjang). (Bab I, II, III, IV, Cover, Daftar Pustaka, lampiran, dll)

PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI SALES PERSON DI DALAM MENJALANKAN TUGASNYA DI ASTON HOTEL SUDIRMAN

abstraks:

Departemen Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing Department) dalam suatu organisasi hotel memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran bisnis hotel tesebut. Kegiatan marketing adalah pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk menciptakan informasi tentang perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini (jangka pendek), maupun yang akan datang (jangka panjang).
Seorang Sales Manager bersama dengan perangkat tugas di bagiannya haruslah memahami cara bagaimana mengatur kegiatan-kegiatan pemasaran secara keseluruhan dengan konsep dan pola perencanaan dan juga koordinasi kegiatan-kegiatan penjualan dan aspek dari segi-segi lain di bidang pemasaran. Dalam menjalankan tugasnya tersebut seorang sales sudah pasti akan berhubungan dengan banyak orang yang bersentuhan langsung dengan produk yang ditawarkannya.
Efektifitas dari seorang tenaga penjual secara langsung dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan seorang sales
1
2
yang benar-benar memahami tugasnya yang harus bertemu dengan banyak orang dan mempengaruhi mereka sehingga mereka tertarik untuk menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Dalam hubungannya dengan banyak orang inilah, seorang sales diharuskan untuk berkomunikasi dengan baik dan benar. Berkomunikasi adalah syarat wajib yang dibutuhkan seorang sales dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Agar penyampaian maksud dan tujuan yang diinginkan dapat terlaksana dengan baik, seorang sales juga harus dapat menempatkan dirinya dan melihat dengan siapa dia berhubungan. Seorang sales juga harus dapat menjembatani permasalahan yang terjadi antara tamu dengan hotel, dalam hal ini seorang tamu yang mempunyai masalah dengan Front Office, Accounting, Housekeeping dan bagian yang lainnya.
Seorang tamu pada umumnya akan terus berhubungan dengan sales selama ia menggunakan segala fasilitas yang terdapat di hotel. Karena orang pertama yang ditemui pada saat mengenal produk hotel adalah sales hotel tersebut, oleh karena itu seorang sales yang baik harus bisa menjaga hubungan yang baik dengan tamu hotel maupun dengan rekan kerja di departemen lain yang berhubungan dengan tamu tersebut. Dalam menyusun Karya Tulis Akhir yang berjudul “Pentingnya Komunikasi Bagi Sales Person ( Staf Bagian Pemasaran ) Dalam Menjalankan Tugasnya Di Aston Hotel Sudirman”, penulis mencoba untuk menguraikan dan mengemukakan tentang apa yang dialami dalam pelaksanaan praktek kerja di Aston Hotel Sudirman pada Sales & Marketing Department.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Departemen Penjualan dan Pemasaran (Sales & Marketing Department) dalam suatu organisasi hotel memegang peranan penting untuk menunjang kelancaran bisnis hotel tesebut. Kegiatan marketing adalah pelaksanaan dari segala aktivitas perusahaan yang dilakukan untuk menciptakan informasi tentang perusahaan dan berusaha untuk meningkatkan serta menyebarkan hasil produksinya sesuai dengan permintaan masyarakat pada saat ini (jangka pendek), maupun yang akan datang (jangka panjang).

SIRKULASI KERJA HOUSEKEEPING DI KARTIKA HOTEL PONTIANAK

abstraks:

Dunia kepariwisataan dewasa ini sedang mendapat perhatian dan sorotan yang sangat meningkat di berbagai negara maupun di berbagai dunia, hal ini terbukti dengan banyaknya dibangun biro-biro jasa, hotel-hotel/penginapan-penginapan, obyek-obyek wisata, sehingga banyak para pengunjung yang ingin menggunakan fasilitas tersebut. Jadi tak heran lagi bila banyak negara-negara yang berusaha ingin mengembangkan dunia kepariwisataannya.

Dalam kegiatannya sebagai seorang karyawan, khususnya karyawan hotel hendaknya dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya agar para tamu yang berkunjung mendapat kepuasan tersendiri serta mempunya

skripsi ekonomi

Feb 5, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  14 Comments

ANALISIS PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN UMMAT

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembukaan rekening Tabungan Ummat, Transaksi Tabungan Ummat, dan cara perhitungan bagi hasil Tabungan Ummat pada Bank Muamalat Indonesia. Ini dimaksudkan untuk melihat apakah prosedur tersebut telah sesuai dengan syariah. Sebagai acuan yang digunakan adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
Data diperoleh dari observasi langsung di Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik deskriptif analisis guna memberikan gambaran pada masalah yang diteliti, paparan analisis memberikan jawaban atas pertanyaan what dan how.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, besarnya bagi hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah, jumlah yang seharusnya telah sesuai dengan yang tertera dalam rekening koran milik salah satu nasabah Bank Muamalat Indonesia yaitu sebesar Rp. 18.594,64.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan bagi hasil, metode perhitungan bagi hasil yang diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta belum sepenuhnya sesuai dengan syariah, yaitu keuntungan yang diperoleh akan dibagihasilkan setelah diakumulasikan selama satu bulan, dengan kata lain digunakan metode saldo rata-rata harian. Seharusnya bank syariah menggunakan metode saldo harian, yaitu keuntungan yang diperoleh bank syariah pada hari itu dibagikan langsung (ditampung dalam rekening khusus) kepada nasabah sesuai dengan nisbah dan saldo pada hari itu. Selain itu Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta perlu mempertahankan pola perhitungan bagi hasil yang sesuai dengan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah.

Upgrade member special indoskripsi :
username aa2605 dengan skripsi yang berjudul ANALISIS PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN UMMAT jurusan EKONOMI ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perbankan di Indonesia sejak adanya revisi UU No.

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA BERBENTUK BADAN USAHA

abstraks:

Pengukuran kinerja merupakan suatu hal penting bagi sebuah unit
bisnis. Pengukuran kinerja Balance Scorecard menyangkut empat perspektif
yaitu : Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis
Internal dan Perspektif Belajar dan Berkembang. Penulis memilih
menggunakan Rumah Sakit Kristen Tayu karena selama ini pengukuran
kinerja yang dilakukan perusahaan masih menitik beratkan pada aspek
keuangan. Metode pengujian instrument penelitian yang digunakan yaitu
pengujian validitas dan pengujian realibilitas.Berdasarkan hasil penelitian
yang sudah dilakukan penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut,Perspektif Keuangan,pertumbuhan ROI dan Rasio Efisiensi
mengalami peningkatan, menujukan keuangan meningkat. Perspektif
Pelanggan, mampu mempertahankan dan menarik minat pelanggan dan
mampu memuaskan pelanggan. Perspktif Proses Bisnis Internal, mampu
memberikan fasilitas pelayanan yang baik walaupun pelayanan pencegahan
dan kecepatan kurang memadai. Perspektif Belajar dan Berkembang,
mampu mempertahankan karyawan dan mampu memuaskan karyawan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif,
manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang
harus diperhatikan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
memerlukan sistem manajemen yang didesain sesuai dengan tuntutan
lingkungan usahanya, karena dengan menggunakan sistem manajemen
yang sesuai dengan tuntutan lingkungan usaha maka perusahaan akan
mampu bersaing dan berkembang dengan baik.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat
penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat

Penerapan Activity Based Costing untuk meningkatkan akurasi dalam perhitungan harga pokok konstruksi di PT. “X

abstraks:

tentang penerapan ABC dalam perhitungan harga poko produk

BAB I (mohon text dirapikan, jangan asal copy paste)
BAB II,
BAB III,
BAB IV,
Daftar Pustaka lengkap dengan tahunnya, apabila terdapat kutipan maka disertakan asal kutipan tersebut,
Lampiran, mohon disertakan lampiran-lampiran yang digunakan dalam mendukung skripasi tersebut. dan data-data apa saja yang diperlukan dalam penyusunan skripsi tersebut mohon juga disertakan.
terima kasih

Analisis Kinerja Keuangan pada PDAM Kabupaten Sukoharjo tahun 2002-2005

abstraks:

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan perkembangan kinerja keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukoharjo tahun 2002-2005 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif model analisis dokumenter. Populasi adalah laporan keuangan (laporan laba/rugi dan neraca) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukoharjo tahun 2002-2005. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kinerja keuangan dari tahun 2002-2005 adalah cukup. (2) Secara keseluruhan dari 10 (sepuluh) indikator ada 5 (lima) indikator yang sudah baik kinerjanya yaitu : rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas rasio total aktiva terhadap total utang, rasio aktiva produktif terhadap penjualan air, jangka waktu penagihan piutang, dan efektivitas penagihan. (3) Sedangkan indikator kinerja keuangan yang belum maksimal nilainya adalah : Rasio laba terhadap aktiva produktif, rasio laba terhadap penjualan, rasio aktiva lancar terhadap utang lancar, rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi, dan rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Negara seperti negara di dunia pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan negara ini diwujudkan dalam penyelenggaraan negara. Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek oleh penyelenggara negara. Konsep pembangunan secara umum adalah usaha untuk memperbaiki kondisi sosial ekonomi masyarakat, melalui pembangunan diusahakan ada perbaikan dari kondisi pasif, statis, dan tertinggal manjadi aktif, dinamis, serta masyarakat yang lebih maju.

Analisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara XIV(Studi kasus Pabrik Gula Bone)

abstraks:

Sumber daya yang besar harus dapat diubah menjadi suatu asset yang bermanfaat bagi pengembangan perusahaan. Untuk itu berbagai keahlian, keterampilan dan kesempatan harus dibekalkan kepada sumber daya manusia sesuai dengan kemampuan demi mencapai tujuan yang diinginkan, baik yang menyangkut kepentingan karyawan maupun bagi kemajuan perusahaan sehingga perusahaan dapat mempertahankan hidup dan tumbuh lebih besar. Tujuan pertama penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh program pelatihan dan pengembangan terhadap prestasi kerja yang dapat dicapai oleh seorang karyawan, dengan meneliti pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan bagi karyawan dan prestasi kerja yang dihasilkan karyawan tersebut melalui penilaian prestasi pekerjaan secara individu. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pengaruh prestasi kerja seorang karyawan terhadap pengembangan karir yang dapat dicapai oleh karyawan tersebut dengan meneliti kondisi kerja dan bagaimana kelangsungan karir yang bersangkutan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di negara kita terlihat adanya perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat khususnya pada bidang ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perusahaan yang didirikan, baik perusahaan kecil maupun besar yang menyebabkan persaingan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya.
Dalam hubungan yang demikian bahwa manusialah sebagai tenaga kerja untuk menggerakkan satu perusahaan, oleh karena itu untuk menghadapi persaingan antara satu perusahaan dengan yang lainnya maka dibutuhkan faktor produksi seperti tenaga kerja modal dan skill.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGANPASKA KEPUTUSAN BAPEPAM

abstraks:

This research aims is to know factors influencing timeliness of financial
reporting pasca decision BAPEPAM Number: KEP-36/PM/2003 that is with
testing whether there is difference between factors influencing timeliness of
financial reporting before and after specified by Decision BAPEPAM Number:
KEP-36/PM/2003 specifying deadline of financial reporting from 120 day become
90 day.
Population of Research is 156 manufacture firms listed in Jakarta Stock
Exchange year 2004. Amount of Sampel 70 manufacture firms selected by using
method of simple random sampling. This research use data of sekunder coming
from annual report of manufacture firms for year of book ending 31 December
2004 publicized in Jakarta Stock Exchange .
Method used in analysing data that is logistic regression multivariate
model. Result after existence of Decision of BAPEPAM Number: KEP-
36/PM/2003 at level signifikan 10%, variable of age of firm (AGE) have an effect
on by signifikan to timeliness of financial reporting with direction which are
positive that is excelsior of AGE hence the excelsior also the reporting timeliness.
While variable of ratio gearing (GEAR), profitability (PROFIT), size of firm
(SIZE), extra ordinary item and/or kontijensi (EXTRA), and structure of
ownership (OWN) not have an effect on to timeliness of financial statement
reporting.

1.1. Latar Belakang
Pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang ditandai dengan
banyaknya jumlah perusahaan yang go-public dalam kurun waktu sepuluh tahun
terakhir. Sejalan dengan itu, jumlah laporan yang disajikan oleh emiten juga
semakin meningkat. Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan suatu
entitas yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk dasar
pembuatan keputusan-keputusan ekonomi (Sutikno dan Sabeni, 2000:226).
Banyak pihak yang percaya bahwa ketepatan waktu laporan (timeliness)

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Perusahaan yang Termasuk Kategori JII di BEJ)

abstraks:

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada saham-saham yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index. Periode penelitian ini antara bulan Juli-Desember 2005 dengan judul “ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Perusahaan Yang Termasuk Kategori JII Di BEJ).”
Penelitian ini menggunakan data indeks harga saham JII periode Juli-Desember 2005, data keuangan perusahaan yang masuk JII per 31 Desember dari tahun 2002 sampai dengan 2005, serta informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Untuk tingkat pengembalian (return) menggunakan harga saham penutupan bulanan (JSX Monthly Statistic).
Hasil analisis menunjukkan saham JII yang memberikan tingkat pengembalian (return) tertinggi untuk periode Juli-Desember 2005, yaitu Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar 0.0759 dan return terendah dimiliki oleh Gajah Tunggal Tbk (GJTL) sebesar -0.0483. Sedangkan risiko terendah untuk saham JII untuk periode Juli-Desember 2005, yaitu Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 0.0444 dan risiko tertinggi, yaitu Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar 0.1293. Dengan analisis model indeks tunggal terdapat 4 saham yang dapat memberikan keuntungan dengan portofolio optimal, yaitu AALI (Astra Agro Lestari Tbk), ANTM (Aneka Tambang Tbk), TLKM (Telekomunikasi Indonesia Tbk) dan UNVR (Unilever Indonesia Tbk). Saham-saham tersebut masuk dalam portofolio optimal karena mempunyai harga saham yang relatif stabil mengalami kenaikan, nilai beta positif, ERB positif dan ERB C*. Proporsi dana untuk masing-masing, yaitu AALI 38.57%, ANTM 6.68%, UNVR 39.26% dan TLKM 15.49%. Dengan susunan portofolio tersebut, memberikan keuntungan 2.9% dan risiko 3%.
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat mengimplikasikan investor sebaiknya lebih cermat dan teliti dengan memilih saham-saham yang terletak pada rangkaian portofolio optimal karena portofolio tersebut akan memberikan tingkat pengembalian tinggi pada tingkat risiko yang rendah. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih dari satu metode dalam perhitungannya, misalnya model Markowitz maupun Capital Asset Pricing Model (CAPM) sebagai pembanding. Selain itu, sebaiknya periode pengamatannya lebih lama dengan menggunakan data harian serta tidak hanya dengan analisis fundamental, tetapi juga menggunakan analisis teknikal sehingga hasil penelitian akan lebih tepat dan akurat.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lahirnya Islam sekitar 15 abad yang lalu meletakkan dasar penerapan prinsip syariah dalam industri keuangan. Islam menerapkan prinsip ini dikarenakan adanya kaidah muamalah yang mengatur hubungan antarmanusia, termasuk di dalamnya perdagangan dalam arti luas. Namun, perkembangan penerapan prinsip syariah terhambat dalam kurun waktu relatif lama saat negara-negara Eropa menjajah negara-negara di Timur Tengah dan negara-negara Islam lainnya.

Peranan Perencanaan Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya.

ABSTRAK

Peranan Perencanaan Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya. Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi.

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mngetahui seberapa besar peranan perencanaan pemasaran dalam menigkatkan volume penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya, dan hambatan-hambatan yang dihadapi dan cara mengatasi masalah oleh Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya.
Agar penelitian mencapai sasaran yang diinginkan, maka dalam penelitian ini digunakan metode deskriftif analisis dengan teknik pengumpulan data yaitu melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan penyebarab angket. Untuk mengolah data yang telah diperoleh di gunakan uji regresi dan uji korelasi.
Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana didapat kesimpulan bahwa setiap perencanaan pemasaran satu satuan, maka penigkatan penjualan akan bertambah. Data diperoleh hasil penelitian diolah dengan tujuan untuk mengethui peranan variabel X (peranan perencanaan pemasaran) terhadap variabel Y (menigkatkan volume penjualan). Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh melalui uji kooefisien korelasi menunjukan bahwa peranan perencanaan (variabel X) berpengaruh sangat kuat dalam meningkatkan volume penjualan (variabel Y).
Melalui uji t. dari hasil pengujian tersebut diperoleh t hitung > t tabel. Maka itu diperoleh hasil bahwa peranan perencanaan berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan volume penjualan pada Perusahaan Kelom Geulis RIMADONA Tasikmalaya.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peranan manajemen sangat penting untuk menunjang perekonomian yang mana pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang serta untuk memperoleh penghasilan dari keuntungan usahanya. Hal ini akan mengakibatkan tingkat persaingan semakin tajam dikalangan usaha yang akan berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku dan pola pembelian masyarakat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETNIS CHINA-NON MUSLIM MENJADI NASABAH BANK SYARI’AH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARA

abstraks:

Faktor-faktor yang mempengaruhi etnis China non-muslim menjadi nasabah Bank Syari’ah
(studi kasus : PT Bank Syari’ah Mega Indonesia)
Ratu Humaemah (NPM : 7104091105)

Ekonomi dan Keuangan Syari’ah

Abstrak
Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi etnis China non muslim menjadi nasabah Bank Syari’ah Mega Indonesia. Pertama, melihat apa sebenarnya yang menjadi faktor dominan tersebut. Untuk menjawab permasalahan ini digunakan tehnik analisis faktor (factor analysis). Kedua, bagaimana implikasinya terhadap pemasaran Bank Syari’ah Mega Indonesia. Dalam menjawab permasalahan ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif dari analisis hasil pengolahan data.
Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas kedua permasalahan diatas. Faktor dominan yang mempengaruhi keputusan etnis China non muslim untuk menggunakan jasa Bank Syari’ah Mega Indonesia yaitu; faktor promosi, yang terdiri dari enam atribut, yaitu promosi melalui iklan dimedia massa (tv dan koran), promosi di mall-mall, promosi lebih dikemas lebih kreatif dan menarik, sosialisasi, promosi melalui figur seorang tokoh, promosi awal atas suatu produk Bank Syari’ah dengan bahasa komunikasi tanpa menggunakan simbol islam. Faktor dominan tersebut ternyata tidak sesuai dengan dugaan awal penelitian yang beratribut pada faktor syari’ah.

Kata kunci : faktor, keputusan, nasabah, Bank Syari’ah Mega Indonesia

RINGKASAN EKSEKUTIF

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL PD. BPR BKK PURWODADI CABANG KEDUNGJATI KABUPATEN GROBOGAN

abstraks:

Dari jumlah penduduk yang ada dengan mata pencahariannya yang berbeda – beda jika dibandingkan dengan penyaluran kredit yang diberikan oleh PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati masih sangat sedikit, jadi masih dimungkinkan penyaluran kredit bagi pedagang kecil di tambah expansinya baik nasabah maupun kredit yang diberikan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pembangunan disamping untuk meningkatkan pendapatan nasional sekaligus harus menjamin pembagian yang merata bagi seluruh rakyat. Hal ini bukan hanya dalam meningkatkan produksi saja tetapi juga untuk mencegah melebarnya jurang pemisah antara kaya dan miskin sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan pembangunan di Indonesia.

MENGEMBANGKAN KONSEP BISNIS KOPERASI

abstraks:

Penelitian ini bertujuan melakukan pengembangan kompetensi inti dan konsep bisnis koperasi sesuai realitas bisnis berkoperasi masyarakat Indonesia berbasis ekonomi rakyat.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi kualitatif, yaitu Beyond Structuralism. Beyond Structuralism mensinergikan antropologi strukturalis sinkronis (kontekstual) dan postrukturalis diakronis (masa lalu). Metodologi dijalankan dengan metode Constructivist Structuralism-nya Pierre Bourdieu untuk mengetahui secara empiris (habitus, capital, field dan practice) aktivitas bisnis koperasi di Indonesia.
Tahap pertama, teoritisasi antropologis melalui sinergi antropologi sinkronis (realitas bisnis koperasi kontekstual) dan antropologi diakronis (realitas bisnis koperasi fase awal). Tahap kedua, melakukan sinergi keduanya untuk menemukan benang merah konsep kemandirian berbisnis koperasi secara empiris di lapangan Teoritisasi diperlukan untuk merumuskan Konsep Kemandirian Koperasi.
Hasilnya, konsep kemandirian, kompetensi inti kekeluargaan dan sinergi produktif-intermediasi-retail merupakan substansi pengembangan koperasi sesuai realitas masyarakat Indonesia yang unik. Meskipun perkembangannya saat ini banyak tereduksi intervensi kebijakan dan subordinasi usaha besar. Diperlukan kebijakan, regulasi, supporting movement, dan strategic positioning berkenaan menumbuhkan kembali konsep kemandirian, kompetensi inti kekeluargaan dan sinergi produktif-intermediasi-retail yang komprehensif.

1. PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dunia saat ini merupakan saling pengaruh dua arus utama, yaitu teknologi informasi dan globalisasi,. Teknologi informasi secara langsung maupun tidak langsung kemudian mempercepat globalisasi. Berkat teknologi informasi, perjalanan ekonomi dunia makin membentuk ”dirinya” yang baru, menjadi Kapitalisme Baru berbasis Globalisasi (Capra 2003; Stiglitz 2005; Shutt 2005). Perkembangan ekonomi inilah yang biasa disebut Neoliberalism. Gelombang besar neoliberalism merupakan puncak pelaksanaan 10 kebijakan Washington Consencus tahun 1989.

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA

ABSTRAKSI

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KETIMPANGAN
ANTAR KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI RIAU TAHUN 2001-2005

OLEH

DIAN HAYUNINGTYAS

Penelitian ini dilakukan di kabupaten/kota yang ada di Propinsi Riau setelah adanya pemekaran wilayah yang menjadi 9 kabupaten dan 2 kota, yang berlangsung dari Mei sampai dengan Juli 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mngetahui klasifikasi kabupaten/kota berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita, serta untuk mengetahui ketimpangan pembangunan antar daerah di Propinsi Riau telah dicapai dari 2001-2005. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Riau.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan kuantitatif, yakni Klasen Typology dan Indeks Ketimpangan Williamson. Dari hasil perhitungan yang diperoleh selama periode pengamatan (2001-2005) adalah sebagai berikut : (a) Berdasarkan Klassen Typology, kabupaten/kota di Propinsi Riau dapat diklasifikasikan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita menjadi tiga kelompok, yaitu daerah yang cepat maju dan cepat tumbuh (Kota Pekanbaru), daerah yang maju tapi tertekan (Kabupaten Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Siak, Indragiri Hilir dan Pelalawan), daerah yang relatif tertinggal (Kabupaten Bengkalis, Rokan Hulu, Kampar, Rokan Hilir dan kota Dumai). (b) Berdasarkan Indeks Ketimpangan Williamson pada periode pengamatan 2001-2005 terjadi kecenderungan yang relatif stabil pada ketimpangan yang dianalisis dengan indeks ketimpangan Williamson. Tahun 2001 nilainya sebesar 0,22. Pada tahun 2002 dan 2003 nilainya stabil yaitu 0,21. Namun pada tahun 2004 dan 2005 nilainya naik menjadi 0,22 dan 0,24. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan antar kabupaten/kota di Propinsi Riau semakin kecil atau semakin merata.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

PENENTUAN KOMBINASI JUMLAH PRODUK DENGAN LINEAR PROGRAMMING ( STUDI KASUS PT COCA COLA BOTTLING INDONESIA

abstraks:

Penentuan Kombinasi Jumlah Produk yang Optimal dengan Linear Programming
(Studi Kasus pada PT Coca cola Amatil Indonesia)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen Operasi Lanjutan
Dosen Pengampu : Drs. Susanto Tirto Projo

Disusun Oleh :
Aditya Wijanarko
( F1206002 )

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN NON REGULER
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2008
A. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia yaitu untuk mengetahui faktor- faktor apa yang menjadi kekuatan serta kelemahan dari perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan serta merumuskan strategi pemasaran yang terbaik dan cocok bagi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dengan memperhitungkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang) untuk menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan pada industri minuman.
Kekuatan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia adalah Riset and Development yang intensif, pertumbuhan penjualan, Brand Image, loyalitas konsumen, keadaan distribusi dan pangsa pasar, harga produk yang kompetitif dan SDM yang besar dan terlatih. Kelemahannya adalah: ketersediaan bahan baku dan biaya produksi yang tinggi, yang menjadi peluang PT. Coca-Cola Bottling Indonesia adalah segmen pasar, pertumbuhan pasar, respon terhadap promosi, kestabilan struktur harga dan perkembangan produk dan ancaman dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia adalah persaingan produk teh, kebijakan pemerintah, perubahan selera konsumen, masuknya pesaing baru, perang harga dan fluktuasi nilai tukar asing.
Posisi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia berada pada kuadran I dengan wilayah kekuatan lebih besar dari pada peluang sehingga perusahaan harus bisa menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang. Perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang cukup agresif agar dapat tetap mempertahankan persaingan pada industri minuman ringan.

I. PENDAHULUAN

A. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari PT. Coca-Cola Bottling Indonesia yaitu untuk mengetahui faktor- faktor apa yang menjadi kekuatan serta kelemahan dari perusahaan serta mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan serta merumuskan strategi pemasaran yang terbaik dan cocok bagi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia dengan memperhitungkan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang) untuk menghadapi persaingan dan perubahan lingkungan pada industri minuman.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Kuasi Di Indonesia

abstraks:

YUDI PRAMA AGUSTINO 44935/2003 : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Kuasi Di Indonesia, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Dibawah bimbingan Bapak Idris dan Bapak Alianis.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat (1) Pengaruh Pendapatan Nasional terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. (2) Pengaruh Nilai Tukar terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. (3) Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. (4) Pengaruh Pendapatan Nasional, Nilai Tukar, Dan Tingat Suku Bunga Deposito terhadap Jumlah Uang Kuasi di Indonesia.
Ruang lingkup penelitian ini adalah jumlah uang kuasi di Indonesia dengan menggunakan data time series periode 1991 sampai dengan 2005. Jenis penelitian ini digolongkan penelitian deskriptif dan asosiatif. Variabel bebas penelitian ini adalah Pendapatan Nasional, Nilai Tukar, Dan Tingkat Suku Bunga Deposito dan variabel terikatnya adalah Jumlah Uang Kuasi di Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif dan induktif.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini, khususnya dibidang moneter, adalah tentang permintaan uang. Kontroversi tersebut berawal dari dua kutub utama dalam permintaan uang, yaitu mashab keynes dan mashab monetaris. Kunci utama pemikiran keynes terletak pada suku bunga sedangkan mashab monetaris mengacu pada stok uang. Perdebatan kedua mashab tersebut tidak terbatas pada perdebatan teoritis, namun juga merambat pada perdebatan empiris.

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN RITEL DI KO

ABSTRAK
Pengaruh Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada Perusahaan Ritel di Kota Manado, kota Tomohon dan kota Bitung (dibawah bimbingan Jullie. J Sondakh dan Jantje Tinangon).

Kecurangan akuntansi telah berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Di USA kecurangan akuntansi telah berkembang secara luas. Spathis (2002) menjelaskan bahwa di USA kecurangan akuntansi menimbulkan kerugian yang sangat besar di hampir seluruh industri. Kerugian dari kecurangan akuntansi di pasar modal adalah menurunnya akuntabilitas manajemen. Keinginan yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang saham, antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan kecurangan akuntansi. Jalan keluar untuk memecahkan permasalahan kecurangan akuntansi dengan memberi kompensasi yang sesuai kepada manajemen dan karyawan, serta mengeluarkan biaya monitoring. Untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan pengendalian internal perusahaan yang efektif.
Adapun objek yang dipilih dalam melakukan penelitian skripsi ini adalah perusahaan-perusahaan Ritel di Kota Manado, kota Tomohon, dan kota Bitung.
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi..
Untuk mengetahui pengaruh variabel X1 (pengendalian internal), X2 (kesesuaian kompensasi) terhadap variabel Y (kecenderungan kecurangan akuntansi), penulis menggunakan analisis regresi linear berganda, sementara untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel X yang mempunyai pengaruh linear terhadap naik turunnya Y digunakan koefisien determinasi (R2), sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan pengujian statistik uji t dan uji F. Adapun secara keseluruhan analisis data ini menggunakan bantuan komputer Software Program SPSS Version 12.0 for windows.
Berdasarkan pembahasan, hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan persamaan Y=13,244 + 0,264X1 – 0,115X2. Konstanta α sebesar 13,244 memberikan pengertian bahwa jika pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi pada manajer supermarket dan karyawan bagian keuangan yang bekerja di perusahaan ritel di kota Manado, kota Tomohon dan kota Bitung konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi pada manajer supermarket dan karyawan bagian keuangan yang bekerja di perusahan ritel sebasar 13,244 satuan. Koefisien regresi X1 sebesar +0,264 dapat diartikan, jika pengendalian internal (X1) mengalami peningkatan sebesar 1 unit, maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan bertambah sebanyak 0,264 unit. Koefisien regresi X2 sebesar -0,115 dapat diartikan, jika kesesuaian kompensasi (X2) mengalami peningkatan sebesar 1 unit, maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan berkurang sebanyak 0,115 unit. Berdasarkan hasil koefisien determinasi dilihat bahwa tingkat kecenderungan kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh tingkat pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi sebesar 17,7 %, sedangkan sisanya 82,3% dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain diluar penelitian. Hasil uji F menunjukkan Fhitung = 2,043 dan Ftabel = 2,86. jadi dapat dilihat bahwa Fhitung < Ftabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel pengendalian internal dan variabel kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil uji t untuk variabel X1 (pengendalian internal) menunjukkan nilai thitung = 1,621 dan ttabel = 1,717. dapat dilihat bahwa thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil uji t untuk variabel X2 (kesesuaian akuntansi) menunjukkan nilai thitung = -0,523 dan ttabel = 1,717. dapat dilihat bahwa thitung < ttabel sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel kesesuaian kompensasi tidak berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

ATRIBUT-ATRIBUT SWALAYAN YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMILIH PT. HERO SUPERMARKET, Tbk

abstraks:

Perkembangan bisnis eceran tidak terlepas dari faktor meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan perkapita penduduk Indonesia sehingga menyebabkan taraf hidup masyarakat Indonesia yang semakin meningkat. Hal ini membawa dampak kepada pola berbelanja seseorang untuk menuntut dimana tempat berbelanja yang nyaman dan dapat menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam satu lokasi semakin dibutuhkan. Oleh karena itu PT. Hero Supermarket, Tbk, harus mengetahui dan mengevaluasi atribut-atribut swalayan apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu swalayan yang terdiri dari delapan dimensi yaitu harga, lokasi, keragaman dan mutu barang, fisik swalayan, iklan, promosi penjualan, pramuniaga, dan pelayanan.

Metode penelitian yang digunakan penulis adalah deskriftif kualitatif dan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dengan pengambilan sampel convinience. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa atribut-atribut swalayan yang mempengaruhi konsumen dalam memilih Hero Supermarket berdasarkan kriteria penilaiannya dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). Kriteria sangat baik yang meliputi harga produk yang sesuai dengan segmen pasar, letak yang strategis, kelengkapan variasi dan jenis barang, dan pelayanan transaksi yang cepat. 2).

PENGARUH NET EKSPOR DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KALIMANTAN TIMUR

abstraks:

Globalisasi ekonomi merupakan mendunianya kegiatan dan keterkaitan perekonomian. Kegiatan-kegiatan perekonomian tidak lagi sekedar internasional tapi bahkan nasional, dan transnasionalisasi kegiatan-kegiatan perekonomian, bukan lagi terbatas pada aspek-aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas ke aspek produksi dan pemasaran, bahkan sumber daya manusia konsekuensi dari semua ini. Perekonomian antar Negara semakin berkaitan erat, peristiwa ekonomi di sebuah Negara dengan cepat dan mudah merambah ke negara-negara lain

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi ekonomi merupakan mendunianya kegiatan dan keterkaitan perekonomian. Kegiatan-kegiatan perekonomian tidak lagi sekedar internasional tapi bahkan nasional, dan transnasionalisasi kegiatan-kegiatan perekonomian, bukan lagi terbatas pada aspek-aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas ke aspek produksi dan pemasaran, bahkan sumber daya manusia konsekuensi dari semua ini. Perekonomian antar Negara semakin berkaitan erat, peristiwa ekonomi di sebuah Negara dengan cepat dan mudah merambah ke negara-negara lain.

Pages:«12345»





× Chat WA kami