Browsing articles tagged with "Blog Archives - Page 6 of 6 - segalamacam.com"

SKRIPSI HUKUM ACARA

Dec 28, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

KODE SUMBER (SOURCE CODE) WEBSITE SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM TINDAK PIDANA TERORISME DI INDONESIA (STUDI KASUS WEBSITE ANSHAR.NET)

abstraks:

Ahmad Zakaria. 0503000166. Skripsi. Program Kekhususan III (Bidang Studi Hukum Acara). Kode Sumber Website Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Terorisme di Indonesia (Studi Kasus Website Anshar.net)
Terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban serta merupakan salah satu ancaman serius terhadap kedaulatan setiap Negara. Upaya penanggulangan tindak pidana terorisme diwujudkan pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002, yang kemudian disetujui oleh DPR menjadi Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Diperlukannya undang-undang ini karena pemerintah menyadari tindak pidana terorisme merupakan suatu tindak pidana yang luar biasa (extraordinary crime), sehingga membutuhkan penanganan yang luar biasa juga (extraordinary measures). Dalam beberapa kasus, penguasaan terhadap teknologi sering kali disalahgunakan untuk melakukan suatu kejahatan. Diantara ragam kejahatan menggunakan teknologi, terdapat didalamnya suatu bentuk kejahatan terorisme baru, yaitu cyberterrorism. Penanganan Cyberterrorism berbeda dengan penanganan terorisme konvensional. Salah satu perbedaannya adalah penggunaan alat bukti berupa informasi elektronik. Bagaimana pengaturan penggunaan alat bukti berupa informasi elektronik dalam Hukum Acara Pidana di Indonesia? Dapatkah sebuah kode sumber website dijadikan alat bukti di persidangan Tindak Pidana Terorisme? Bagaimana dalam prakteknya penerapan ketentuan Hukum Acara Pidana Terhadap Informasi Elektronik (Source Code Website) di dalam Peristiwa Tindak Pidana Terorisme pada Kasus Website Anshar.net? Penggunaan alat bukti berupa informasi elektronik telah diakomodir oleh Pasal 27 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Terkait hal tersebut diperlukan adanya Standar Operasional Prosedur dalam perolehan alat bukti berupa informasi elektronik tersebut.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak untuk hidup adalah hak asasi yang paling dasar bagi seluruh manusia. Hak hidup merupakan bagian dari hak asasi yang memiliki sifat tidak dapat ditawar lagi (non derogable rights).1 Artinya, hak ini mutlak harus dimiliki setiap orang, karena tanpa adanya hak untuk hidup, maka tidak ada hak-hak asasi lainnya. Hak tersebut juga menandakan setiap orang memiliki hak untuk hidup dan tidak ada orang lain yang berhak untuk mengambil hak hidupnya.

SKRIPSI FISIKA

Dec 25, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  No Comments

Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang melalui Pendekatan Problem Posing Berbasis Aktivitas di SMUN I BJM

abstraks:

Posted April 28th, 2008 by Pak SyamPendidikan Fisika abstraks:
Pembelajaran IPA (sains) saat ini masih menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered). Sistem pembelajaran tersebut juga diterapkan di SMUN I BJM, hal itu akan dapat menyebabkan siswa menjadi pasif.
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui prestasi belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (2) mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SMUN I BJM tahun ajaran 2002/2003. Diantara 10 kelas yang ada dilakukan pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini bersifat eksperimental semu, yang melibatkan variabel perlakuan berupa model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing berbasis aktivitas yang dikenakan pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional untuk pokok bahasan getaran dan gelombang. Rancangan ini melibatkan dua kelas sampel, maka desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test dan Post-test Control Group Desain. Kerangka rancangan dimulai dari uji coba instrumen dan pengambilan data, analisis uji instrumen dan analisis data serta uji hipotesis menggunakan uji-t satu pihak.

Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui prestasi belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (2) mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.

Analisis Back pressure Pada Rongga Depan Rancangan Muffler PSS X1 Dengan Metode Dekomposisi Spektral Empat Mikrofon

abstraks:

INTI SARI

ANALISIS BACK PRESSURE
PADA RONGGA DEPAN RANCANGAN MUFFLER PSS-X1
DENGAN METODE DEKOMPOSISI SPEKTRAL EMPAT MIKROFON

Oleh
Hani Afnita Murti
M.0201005

Telah dilakukan analisis back pressure pada rongga depan rancangan muffler PSS-X1 dengan metode dekomposisi spektral empat mikrofon. Desain terbagi menjadi dua yaitu desain single perforated baffle (SPB) dan desain multiple perforated baffle (MPB).
Pengujian dilakukan dengan perangkat uji tabung impedansi B&K 4206 dengan empat buah mikrofon B&K tipe 4187 (2 buah) dan tipe 4189 (2 buah) yang terkoneksi B&K Pulse Multi Analyzer dengan kontrol komputer untuk memperoleh data back pressure rongga depan rancangan muffler PSS-X1 pada bentang frekuensi 0 Hz – 6500 Hz. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi 6 dengan spesifikasi desain prototype 1 dengan filler pada celah 1 dan celah 2 menunjukkan kinerja back pressure paling bagus. Variasi desain dan variasi konfigurasi memberikan kontribusi pada perbedaan nilai back pressure yang dihasilkan. Kontribusi filler menunjukkan pada penurunan nilai back pressure dan memperlebar bentang frekuensi dengan nilai back pressure yang rendah.

Kata kunci : muffler, back pressure, metode dekomposisi, empat mikrofon, filler.

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penggunaan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi sehari-hari selain dapat meningkatkan mobilitas publik, secara bersamaan juga telah menghadirkan masalah yang sangat serius yang berkait dengan kebisingan. Bahkan 55% sumber bising berasal dari kendaraan bermotor. (May, 1998). Oleh karena itu strategi kontrol bising yang efektif menjadi sangat diperlukan.

PENENTUAN KARAKTERISTIK DARI SISTEM GENERATOR FUNGSI PRESESI BERBASIS ICL8038

ABSTRAK

ADRIYANI FITRI : Penentuan Karakteristik Sistem Generator Fungsi Presesi Berbasis ICL8038

Generator fungsi merupakan salah satu instrumen yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan eksperimen di laboratorium. Sistem generator fungsi ini dapat menghasilkan gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa dengan range frekuensi yang lebar. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem generator fungsi berbasis ICL8038 dengan beberapa isyarat keluaran dan frekuensi serta amplitudo dapat diatur secara kontinu.
Penelitian ini dikategorikan pada penelitian eksperimen, dimana dalam pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara grafik menggunakan program microsoft excell dan secara statistik menggunakan persamaan-persamaan statistik. Pengolahan data secara grafik bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, sedangkan secara statistik bertujuan untuk menentukan karakteristik statik dari sistem generator fungsi.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : 1. Bentuk isyarat yang dihasilkan adalah gelombanag sinus, segitiga, persegi dan pulsa. 2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil, frekuensi generator fungsi yang dihasilkan 0.031 KHz sampai 200.256 KHz 3. Tegangan keluaran gelombang berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur amplitudo. 4. Ketelitian generator fungsi untuk setiap perubahan nilai tahanan pengatur frekuensi dan perubahan nilai kapasitansi kapasitor masing-masing adalah 99.99%, serta kestabilan generator fungsi terhadap perubahan nilai fekuensi dan tegangan keluaran pada nilai tertentu berturut-turut adalah 99.96% dan 100%, berarti kestabilan generator fungsi ini sangat tinggi.

ABSTRAK

ADRIYANI FITRI : Penentuan Karakteristik Sistem Generator Fungsi Presesi Berbasis ICL8038

Generator fungsi merupakan salah satu instrumen yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan eksperimen di laboratorium. Sistem generator fungsi ini dapat menghasilkan gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa dengan range frekuensi yang lebar. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem generator fungsi berbasis ICL8038 dengan beberapa isyarat keluaran dan frekuensi serta amplitudo dapat diatur secara kontinu.

Perhitungan Lattice QCD pada Energi Ikat

abstraks:

Lattice QCD adalah suatu teknik yang menjanjikan sebagai alternatif bagi teori
QCD kontinu ketika tidak dapat digunakan untuk mempelajari massa quark.
Meskipun sampai saat ini wilayah penelitiannya cukup sempit, yaitu seputar Bmeson,
lattice QCD tetap menarik dan mungkin bisa diaplikasikan secara lebih luas.
Bidang ini menarik bagi penulis karena menyangkut dua bidang yang diminati
yaitu
sika partikel dan komputasi. Penulis pun memutuskan untuk mengambil
bidang ini sebagai topik tugas akhir.

Bab 1
Pendahuluan
QCD adalah teori yang menerangkan interaksi kuat, yaitu yang mempelajari dinamika
quark. Teori ini adalah teori gauge dengan representasi grup SU(3), yang
memperkenalkan tiga macam coulor sebagai derajat kebabasan dari quark, dan
delapan vektor boson (yaitu gluon) yang diekspansikan dalam suatu basis dari
delapan matriks Gell-Mann.
Penyelesaian analitis yang mungkin untuk menghitung suatu besaran berdasarkan
QCD adalah dengan metode perturbasi, dengan ekspansi terhadap kopling g. Dari
persamaan konstanta running di atas, tampak bahwa nilai konstanta running g

Pengaruh Temperatur Terhadap Laju Volume Oli.

abstraks:

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Hampir semua zat akan memuai bila dipanaskan dan akan menyusut bila didinginkan. Salah satu zat cair yang pemanfaatannya berhubungan dengan proses pemanasan adalah oli. Pada suhu tinggi kekentalan oli cenderung turun dan oli mengalami pemuaian volume, sebaliknya bila suhu rendah maka kekentalan oli cenderung meningkat, dan oli mengalami penyusutan volume.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap laju volume oli dan tekanan hidrostatis oli.
Populasi dari penelitian ini adalah oli yang diproduksi oleh Pertamina dan Top 1, yang mempunyai kekentalan yang sama yaitu oli Mesran Super SAE 20W-50, oli Prima XP SAE 20W-50-, oli Top 1 SAE 20W-50. Besarnya laju volume dan besarnya tekanan hidrostatis oli didapat dari penghitungan besaran-besaran terukur. Besarnya laju volume oli dan besarnya tekanan hidrostatis oli tersebut kemudian diuji hipotesisnya dengan metode analisis regresi.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dari oli Mesran Super SAE 20W-50, oli Prima XP SAE 20W-50-, oli Top 1 SAE 20W-50, maka terdapat hubungan yang sangat signifikan antara temperatur dengan besarnya laju volume oli dan tekanan hidrostatis suatu oli. Hal ini ditunjukkan dari uji analisis regresi.Besarnya pengaruh temperatur terhadap laju volume dari ketiga sampel oli, berturut-turut adalah sebesar 99,2 %, 99,3 %, dan 99,4 %. Besarnya pengaruh temperatur terhadap tekanan hidrostatis dari ketiga sampel oli berturut-turut adalah sebesar 99,9 %, 99,9 %, dan 100 %. Sedangkan besarnya laju volume oli pada temperatur 350 C dan temperatur 850 C menunjukkan bahwa oli Mesran Super SAE 20W-50 lebih rendah dari oli Prima XP SAE 20W-50 dan oli Top 1 SAE 20W-50. Untuk tekanan hidrostatis pada temperatur 350C, tekanan hidrostatis oli terendah adalah oli Mesran Super SAE 20W-50 dan tekanan tertinggi pada temperatur 350C adalah oli Prima XP SAE 20W-50, pada temperatur 850C tekanan hidrostatis terendah adalah oli Mesran Super SAE 20W-50. sedangkan besarnya tekanan hidrostatis tertinggi pada temperatur 850C adalah oli Top 1 SAE 20W-50.
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya cairan yang digunakan tidak hanya oli. Dan, untuk mendapatkan laju volume fluida cair dapat melakukan pengulangan dengan mengubah variasi ukuran pipa gelas berskala sehingga hasilnya dapat dibandingkan dan diusahakan untuk mencapai temperatur yang semaksimal mungkin.

1.1 ALASAN PEMILIHAN JUDUL

PEMBUATAN PROTOTIPE SUMBER RADIOAKTIF

abstraks:

A. Pendahuluan
Di Indonesia pemanfaatan teknologi nuklir telah dikembangkan sejak tahun 1968 dan pada waktu ini pemanfaatannya telah diterapkan di berbagai bidang (Suratman, 2001:21). Beberapa contoh manfaat teknologi nuklir untuk kesejahteraan manusia, diantaranya adalah bidang pertanian seperti pencarian bibit unggul dengan iradiasi, bidang kedokteran seperti terapi pada penyinaran kanker dengan radiasi dosis tertentu, bidang industri seperti industri peningkatan mutu berbagai komoditi pangan dan bidang-bidang lainnya.
Dalam kaitan dengan sumber radiasi buatan manusia, dapat diberikan contoh bahwa saat ini banyak diproduksi hasil industri yang sengaja memanfaatkan zat radioaktif, misalnya: jarum pendar pada arloji, detektor asap dalam gedung-gedung, pesawat televisi dan kaos lampu petromaks (J. Sassung dalam Pratiwi dan Yulianti, 2003:20). Selanjutnya menurut J. Sassung, kaos lampu petromaks menggunakan thorium yang merupakan unsur radioaktif. Kaos lampu petromaks mengandung sedikit thorium dan menunjukkan gejala radioaktivitas yang sangat lemah (Van Klinken dalam Pratiwi dan Yulianti, 2003:20).
Pendapat di atas didukung oleh hasil penelitian Pratiwi DJ dan Dwi Yulianti bahwa kaos lampu petromaks mempunyai cacah radiasi. Hasil penelitian didapat bahwa zat radioaktif yang terkandung di dalam kaos lampu petromaks akan selalu memancarkan sinar-sinar radioaktif, baik pada saat dinyalakan maupun saat menjadi abu. Dengan demikian dimungkinkan untuk membuat prototipe sumber radioaktif dari kaos lampu petromaks.
Karena itu masalah yang hendak dipecahkan pada makalah ini adalah upaya pembuatan sumber radioaktif dari abu kaos lampu petromaks untuk praktikum di laboratorium dan karakterisasi radioaktifnya. Tujuannya adalah untuk membuat prototipe sumber radioaktf dari abu kaos lampu petromaks yang dapat dipergunakan untuk praktikum di laboratorium dan mengetahui karakteristik radioaktif prototipe yang dihasilkan.

Dalam kehidupan sehari – hari tidak bisa terlepas dari radiasi, bahkan untuk radiasi gelombang elektromagnetik seperti cahaya matahari atau cahaya lampu merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari – hari. Begitu juga dengan radiasi sinar radioaktif atau radiasi sinar X banyak dijumpai dalam lingkungan. Radiasi nuklir alami berasal dari sinar kosmis ketika memasuki atmosfer, zat radioaktif buatan di dalam bumi maupun yang berasal dari perkembangan teknologi.

Sistem pengukuran suhu dengan informasi suara

abstraks:

Saat ini termometer telah banyak digunakan oleh masyarakat. Pada umumnya termometer dirancang untuk orang yang memiliki kondisi fisik normal terutama dalam kemampuan melihat. Orang cacat khususnya orang buta, akan menemui kesulitan dalam menggunakan termometer yang ada. Berkaitan dengan masalah tersebut, tugas akhir ini menjelaskan tentang perancangan termometer badan untuk mereka yang mengalami keterbatasan dalam melihat.
Secara umum termometer dengan output suara ini menggunakan sensor LM35D, pengkondisi sinyal LM741, konverter analog ke digital ADC0804, mikrokontroler AT89S51 dan penyimpan suara ISD 25120. Range pengukuran termometer ini adalah suhu 0 dearajat Celcius – 100 derajat Celcius.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa termometer yang telah didisain memiliki respon yang lebih cepat dalam mencapai suhu tubuh dibandingkan dengan termometer air raksa. Output suara yang dihasilkan sangat jelas. Sehingga alat ini cukup baik untuk digunakan sebagai termometer.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Saat ini semua peralatan yang menunjukan indikator terhadap suatu besaran fisik diproduksi dan ditujukan untuk manusia normal. Ini berarti semua perangkat tersebut hanya dapat digunakan pada kondisi fisik normal. Bagaimana dengan manusia yang memiliki kondisi tubuh tidak normal, misalnya buta, cacat? Berdasar hal tersebut terpikirkan membuat suatu termometer badan dengan output suara.

RANGKAIAN PENGKONVERSI DARI FREKUENSI KE TEGANGAN SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN PENGUAT OP AMP

abstraks:

Proses konversi dari masukan frekuensi menjadi keluaran tegangan adalah mengikuti sistem yang bekerja pada konversi dari digital ke analog. Instrumen elektronika yang dapat digunakan dalam untuk proses konversi ini adalah dari jenis Op-Amp.
Dalam penelitian ini sumber objek yang digunakan berasal dari satu sumber sinyal berupa frekuensi yang dihasilkan oleh generator function. Besarnya frekuensi itu dapat dilihat dengan bentuk gelombang yang dihasilkan pada grafik generator function tersebut. Output yang dihasilkan pada proses konversi berupa tegangan akan di ketahui besarnya yang didapat dengan pengukuran menggunakan multimeter dan spesifikasi dari gelombang output yang terbentuk akan ditangkap oleh osiloskop. Pada pengukuran dengan menggunakan converter ini dilakukan berdasarkan masing-masing blok dengan tujuan untuk mengetahui karakteristiknya.
Pada rangkaian pengkonversi dari frekuensi ke tegangan searah dengan menggunakan penguat Op Amp telah bekerja sesuai fungsinya, baik rangkaian keseluruhannya maupun pada masing-masing bloknya. Sedangkan grafik yang diperoleh dari penelitian walaupun tidak linier simultan tetapi ketika menggunakan fungsi regresi dapat diperoleh grafik yang berbentuk linier, hal ini menunjukkan bahwa grafik dari data penelitian ini sesungguhnya adalah linier. Faktor-faktor yang menyebabkan grafik dari data tidak berbentuk linier adalah, adanya noise yang menyebabkan terjadinya galat atau error, kualitas sambungan dari rangkaian PCB, instrumen pengukuran dan human error

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Proses konversi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pesawat televisi (perubahan energi listrik menjadi suara dan gambar), microwave/pemanas (dari listrik menjadi panas), lemari es (energi listrik menjadi bentuk pendingin). Namun yang terjadi hanyalah perubahan bentuk energi, sedangkan besarnya energi tetapi hal ini sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi.

FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA SISTEM STATISTIKA FUZZY

abstraks:

We have calculated the thermodynamics functions for a system of ideal gas
particles obeying (0, 2)-fuzzy statistics through its grand canonical partition
functions. The characteristics of the thermodynamics functions of the obtained
(0, 2)-fuzzy statistics, which is presented in the form of graphics, are similar
to the ideal Fermi gas system for several thermodynamics functions (N, U, S,
and CV ), but with relative higher values except for internal energy U. This
(0, 2)-fuzzy statistics system also requires μ  0.

Keywords: Fuzzy Statistics, Functions of Thermodynamics.

Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mekanika statistik menunjukkan bahwa sifat makroskopik sistem banyak partikel
sebenarnya berhubungan erat dengan sifat mikroskopik partikel-partikel
tersebut. Walaupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan interaksi antar
partikel individual, tinjauan terhadap interaksi rata-rata maupun perilaku
interaksi partikel dengan peluang terbesar mampu memberikan informasi mengenai
besaran-besaran fisis yang menggambarkan sifat makroskopiknya.
Di alam, partikel-partikel yang ada dapat diklasifikasikan kepada dua jenis

FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA SISTEM

abstraks:

Telah dilakukan perhitungan fungsi-fungsi termodinamika sistem partikel gas
ideal yang memenuhi statistika fuzzy (0, 2) melalui deskripsi fungsi partisi kanonik
lengkapnya yang ekstensif dan uniter. Karakteristik fungsi-fungsi termodinamika
sistem statistika fuzzy (0, 2) yang diperoleh dan ditampilkan dalam
bentuk grafik menyerupai sistem Fermi gas ideal untuk beberapa fungsi termodinamika
(N, U, S, dan CV ), namun nilainya relatif lebih tinggi kecuali
energi internal U. Sistem statistika fuzzy (0, 2) ini juga mensyaratkan μ  0.

Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mekanika statistik menunjukkan bahwa sifat makroskopik sistem banyak partikel
sebenarnya berhubungan erat dengan sifat mikroskopik partikel-partikel
tersebut. Walaupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan interaksi antar
partikel individual, tinjauan terhadap interaksi rata-rata maupun perilaku
interaksi partikel dengan peluang terbesar mampu memberikan informasi mengenai
besaran-besaran fisis yang menggambarkan sifat makroskopiknya.
Di alam, partikel-partikel yang ada dapat diklasifikasikan kepada dua jenis

PEMANFAATAN KAMERA WEBCAM SEBAGAI PEMANTAU RUANGAN JARAK JAUH MELALUI JARINGAN INTERNET

abstraks:

Dapat memanfaatkan PC sebagai alat pemantau ruangan yang diakses melalui internet.

Teknologi di bidang komputer saat ini yang berkembang pesat, dapatmeningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan setiap perkerjaan. Komputer bukan hanya sekedar alat pengolah data dan gambar saja tetapi penggunaannya semakin meluas, yakni dengan menjadi salah satu sarana komunikasi dan pengontrolan. Agar komputer bias berkomunikasi satu sama lain, diperlukan adanya jaringan, baik LAN, WAN, maupun internet.

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENENTUKAN LETAK AKUMULASI REMBESAN POLUTAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA

ABSTRAK

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas untuk Menentukan Letak Akumulasi Rembesan Polutan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Jember. Anwar Mansurudin, 011810201041, Skripsi, September 2005, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.

Telah dilakukan penelitian di TPA Pakusari untuk menentukan letak akumulasi dan distribusi polutan sampah dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner. Lintasan yang diambil sebanyak 5 lintasan, mulai dari arah utara ke selatan. Penelitian ini berhasil mendeteksi adanya anomali konduktif antara 1.82 Ωm – 6.40 Ωm yang diduga merupakan batuan yang porositasnya terisi oleh polutan sampah atau lindi. Kuantitas lindi tertinggi berada pada lintasan tengah yang merupakan pusat pembuangan sampah. Lintasan paling selatan tidak terdapat anomali konduktif yang menunjukkan keberadaan lindi. Hasil analisa menunjukkan bahwa polutan sampah ini masih berkumpul di bagian tengah (pusat pembuangan sampah) dan arah aliran lindi cenderung mengalir ke bagian utara. Hal ini disebabkan karena di bagian utara reliefnya lebih rendah dari pada daerah sekitarnya. Sebagian kecil lindi ini menyebar ke timur, timur laut dan tenggara. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesa sebelum dilakukan penelitian bahwa lindi cenderung mengalir ke selatan.

Kata kunci: TPA Pakusari, metode geolistrik resistivitas, lindi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Investigasi Kontras Objek dan Data Noise pada Algoritma Perekonstruksi Tomografi Iteratif Citra sinar-x

abstraks:

Sistem tomografi adalah suatu metode untuk menggambarkan
penampang lintang suatu benda tanpa memasukkan suatu alat dalam benda atau
membelah benda tersebut. Citra objek dapat dibangun dari proyeksi data yang
terukur dengan menggunakan algoritma perekonstruksi citra. Data proyeksi
dicapai dengan menyinari suatu benda dengan gelombang elektromagnetik yang
dapat menembus benda seperti sinar-x dan sinar-g. Metode perekonstruksi citra
yang dapat digunakan diantaranya adalah Algebraic Reconstruction Techniques
(ART) dan Simultaneous Reconstruction Techniques (SART). Kedua metode
tersebut telah berhasil diaplikasikan pada beberapa bentuk geometri, akan tetapi
belum ada studi tentang sensitifitas algoritma terhadap kontras objek, sehingga
perlu diadakan penelitian di bidang ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kontras objek
dan noise terhadap ART dan SART serta algoritma mana yang paling tangguh
terhadap kontras objek dan noise.
Penelitian ini dilakukan dengan metode simulasi. Objek yang disimulasi
berbentuk bujur sangkar yang dicacah dalam mxn sel, dimana distribusi konstan
atenuasi terbagi dalam tiga model perumusan. Data yang dihasilkan direkonstruksi
menggunakan algoritma ART dan SART, kemudian dimonitor dengan fungsi
residual error. Stabilitas dari proses iterasi diuji dengan menambahkan noise pada
penjumlahan sinar yang diukur.
Hasil penelitian didapat bahwa citra hasil rekonstruksi ART dan SART
apabila dibandingkan untuk data tanpa noise dan data dengan noise dengan rasio
signal-to-noise yang telah ditentukan, terlihat bahwa ART secara umum mampu
menghasilkan citra yang lebih bagus, tetapi lebih sensitif terhadap gangguan noise
sedangkan pada model yang homogen tanpa noise kualitas citra yang dihasilkan
SART lebih bagus dibandingkan ART.

PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini perkembangan sistem pencitraan tomografi
mendapat perhatian yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena sistem
tomografi mampu menggambarkan penampang lintang suatu benda tanpa
memasukkan suatu alat dalam benda atau membelah benda tersebut. Penampang
lintang benda didapatkan dengan cara merekonstruksi data proyeksi benda yang
akan diobservasi. Data proyeksi diperoleh dengan cara menyinari benda dengan
gelombang elektromagnetik yang dapat menembus benda tersebut. Kuantitas data

Solusi Inversi Medan Terhambur disekitar Obyek dengan metode Newton Kantorovich

abstraks:

Pada penelitian ini, telah dilakukan iterasi alogoritma pada citra geombang
mikro dengan metode Newton Kantorovich. Citra obyek digambar dengan cara
menyusun kembali distribusi permitivitas komplek dari obyek yang memiliki sifat
dielektrik yang tidak sejenis dan dengan bentuk yang tidak beraturan. Data
hamburan dari gelombang mikro yang mengenai obyek diinverskan dengan
metode Newton Kantorovich. Data medan terhambur disimulasikan dengan cara
menyelesaikan integral medan di dekat obyek. Citra yang dihasilkan pada metode
ini, dapat diketahui kualitasnya dengan melihat sensitifitas terhadap kontras dan
SNR, selain itu, metode NK dibandingkan dengan metode ART dalam
merekonstruksi citra. Hasil penelitian didapat bahwa citra hasil rekonstruksi
dengan metode NK lebih bagus dan secara umum variasi data SNR tidak
berpengaruh terhadap kualitas citra yang dihasilkan.

Kata kunci : inversi medan terhambur, metode Newton Kantorovich

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, tomografi telah banyak digunakan sebagai alat bantu pada
proses pencitraan. Alat ini mampu mendeteksi dan mengidentifikasi bagianbagian
yang terdapat di dalam tubuh suatu makhluk hidup (manusia), yang
kemudian hasilnya digambarkan dalam bentuk citra.
Pada awal perkembangannya, sistem tomografi memanfaatkan sumber
gelombang sinar x dan sinar g. Kedua sinar tersebut memiliki frekuensi yang
tinggi dan panjang gelombang yang sangat pendek dimana kedua sinar tersebut
berasal dari unsur radioaktif yang berbahaya bagi makhluk hidup. Sehubungan

PENGEMBANGAN SENSOR pH MENGGUNAKAN PRUSSIAN BLUE – POLIPIROL

abstraks:

Telah dikembangkan teknologi pengukuran pH `dengan menggunakan Polipirol –
Prussian Blue sebagai sensor pH. Polipirol merupakan suatu polimer konduktif
yang bersifat mengantarkan arus listrik dan memiliki sifat optik. Prussian Blue
merupakan senyawa komplek antara besi dengan sianida. Teknik yang digunakan
untuk sensor pH ini adalah teknik polimerisasi dengan metode galvanostatik
menggunakan elektroda stainless steel. Hasil Penelitian Menunjukkan Film tipis
yang berwarna coklat kehitaman atau hitam memberikan panjang gelombang
maksimum 250 nm pada daerah basa sehingga film Polipirol (ppy)-Prussian Blue
(PB) yang terbentuk bekerja pada daerah basa dengan range pH 7-pH 8 dengan
persamaan garis Y=0,329X-2,33 dan reproduksibilitas 0.010.

Kata Kunci: Polipirol, Prussian Blue, Elektropolimerisasi dan Metode
Galvanostatik.

PENDAHULUAN
Berdasarkan definisinya pH merupakan ukuran keasaman atau kebasaannya. Jika
kita pandang air yang 100% murni, air itu diionisasi sehingga mengandung kadar
10-7 mol ion hidrogen dan kadar 10-7 mol ion hidroksil setiap mol air. Karena
keduanya mempunyai nilai yang sama, larutan itu netral dan pH dinyatakan
sebagai eksponen negatif kadar ion hidrogen, yaitu 7.Harus selalu diingat bahwa suatu larutan berair, produk kadar ion hidroksil harus selalu berada pada kisaran
10-14. Air netral mempunyai pH 7,0. Batas-batas praktis skala pH adalah 0 dan

CITRA GELOMBANG MIKRO : PARAMETER PENYETABIL DALAM METODE NEWTON KANTOROVICH PADA APLIKASIPERMASALAHAN INVERSI MEDAN TERHAMBUR

abstraks:

Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh penyetabil pada perilaku
solusi permasalahan inversi medan terhambur dengan metode Newton
Kantorovoich (NK). Medan terhambur terjadi karena gelombang mikro yang
ditransmisi ke obyek mengalami difraksi. Persamaan integral medan terhambur ini
berbentuk non linier dan berkondisi ill-possed. Dengan menggunakan metode
Newton Kantrovoich akan diselesaikan persamaan integral non linier yang tidak
dapat diinversi secara langsung. Untuk menyetabilkan kondisi pada metode NK,
persamaan integral medan diberi penyetabil. Pada penelitian ini akan diinvestigasi
penggunaan metode penentu nilai penyetabil. Metode yang diamati adalah metode
empirik. Metode ini diaplikasikan pada data dengan kontras homogen dan
bikontras, dan juga data dengan noise, dimana data-data tersebut diambil dari
perhitungan komputer. Kemudian untuk menilai kualitas dari metode yang dipilih
dapat diketahui dengan melihat kualitas citra yang dihasilkan. Dari penelitian
didapatkan bahwa penyetabil dengan metode empirik lebih cepat mencapai
kestabilan, begitu juga dengan kualitas citra yang dihasilkan, metode empirik
lebih bagus dalam menghasilkan kualitas citra dibandingkan dengan penyetabil
dengan bilangan konstan. Untuk pengaruh noise pada hasil rekonstruksi citra,
didapatkan bahwa besar kecilnya data noise tidak berpengaruh terhadap kualitas
citra.
Kata kunci : parameter penyetabil, tomografi gelombang mikro, inversi medan
terhambur

Sebelum teknologi tomografi gelombang mikro dikembangkan, dalam dunia kedokteran digunakan sinar a untuk menggambar organ-organ bagian dalam. Sumber (Source) yang digunakan pada proses ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena bahan yang digunakan mengandung unsur radioaktif dan dapat menimbulkan efek radiasi pada tubuh. Selain itu, dari sudut pandang ekonomi bahan yang digunakan sangat mahal harganya, sehingga tidak semua rumah sakit dapat memanfaatkan teknologi ini. Dengan semakin majunya teknologi,

skripsi matematika

Dec 18, 2024   //   by joseph   //   Blog  //  4 Comments

MASALAH PENJADWALAN JOB-SHOP MULTITUJUAN FUZZY DENGAN ALGORITMA GENETIKA

abstraks:

ob-shop scheduling problems (JSP) merupakan satu dari masalah penjadwalan mesin yang menentukan urutan proses operasi pada tiap mesin dengan tujuan meminimumkan waktu penyelesaian maksimum. Masalah penjadwalan job-shop melibatkan perubahan beberapa parameter yang tidak pasti sehingga lebih efektif jika mengenalkan logika fuzzy dan merumuskan masalah menjadi optimisasi fuzzy.
Untuk mendapatkan hasil penjadwalan yang optimal ( makespan minimum ) dengan banyaknya kemungkinan dan kombinasi solusi yang berkembang secara eksponensial seiring meningkatnya jumlah pekerjaan dan sumberdaya/mesin, maka lebih efektif digunakan algoritma genetika. Algoritma genetika merupakan proses yang menyerupai cara-cara terjadinya evolusi biologis. Algoritma genetika berusaha mendapatkan individu (solusi) terbaik dengan melakukan kombinasi diantara individu yang baik. Hasil operasi genetika akan diubah kembali menjadi sebuah jadwal yang mudah difahami oleh pengguna.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah
Pada sebuah sistem produksi yang kompleks dapat terjadi penumpukan barang atau pekerjaan yang membentuk antrian panjang yang belum tentu dapat diselesaikan secara optimal. Sistem produksi yang melibatkan banyak mesin dan banyak proses dengan waktu yang bervariasi akan menemui banyak hambatan bila tidak ada metode penjadwalan yang tepat. Sistem yang tidak dapat bekerja secara efektif dan efisien, pada akhirnya dapat mempengaruhi proses produksi secara keseluruhan.

ANALISA PEMBAGIAN LAHAN REAL ESTAT DENGAN MEMANFAATKAN GOAL PROGRAMMING

abstraks:

Salah satu masalah yang dihadapi pengembang real estate adalah menentukan pembagian jumlah rumah yang dibangun sesuai tipe-tipenya di real estate. Inilah yang mendorong perusahaan real estate untuk mencari teknik pengambilan keputusan yang tepat.
PT. Panca Teja Sentana, selaku pengembang juga mengalami hal yang sama. Pembagian lahan dilakukan dengan cara mengira-ngira jumlah rumah yang akan dibangun sesuai tipenya. Memang apa yang dibangun pada tahun 2004, yaitu Taman Pondok Jati, telah mendatangkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh belum maksimal, sementara muncul masalah dengan banyak target. Perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.
Pada tugas akhir ini, penulis memanfaatkan goal programming untuk mengolah data pada real estate yang menghasilkan pembagian lahan yang sesuai dengan pembagian jumlah tipe-tipe rumah. Metode ini merupakan pemrograman tujuan ganda dan merupakan solusi yang dapat mencapai semuanya secara optimal pada waktu bersamaan berdasarkan kendala-kendala yang dimilikinya.
Keuntungan aktual yang didapat oleh PT. Panca Teja Sentana sebesar Rp. 2.252.000.000. Kemudian dari solusi optimal yang diperoleh, keuntungan tersebut mengalami kenaikan 1,5 % menjadi Rp. 2.285.000.000. Solusi optimal yang diperoleh tersebut yaitu jumlah rumah tipe 36 sebanyak 15 unit, tipe 45 sebanyak 28 unit, tipe 54 sebanyak 22 unit dan tipe 70 sebanyak 27 unit.

Kata kunci: goal programming, prioritas, target/goal.

1.1. LATAR BELAKANG

Pengambilan keputusan merupakan fungsi utama dari seorang manajer atau seorang pengusaha dalam suatu organisasi atau perusahaan. Seorang pengusaha atau manajer perusahaan kerap kali mengalami kebingungan dalam mengambil keputusan dari beberapa permasalahan. Akibatnya, lambat laun ia jatuh dalam keadaan tidak dapat mengambil keputusan untuk menentukan tujuan utama dari perusahaannya.

PENGENALAN POLA SIDIK JARI MANUSIA DENGAN METODE PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN)

Abstrak
Pengenalan sidik jari merupakan salah satu perkembangan teknologi biometrika yang digunakan untuk mengenali sidik jari manusia. Sidik jari telah terbukti cukup akurat, aman, mudah, dan nyaman bila dibandingkan dengan sistem biometrik yang lainnya seperti bentuk wajah, warna suara dan retina mata. Dalam penelitian ini metode yang digunakan sebagai proses pengenalan sidik jari adalah Probabilistic Neural Network (PNN). PNN dilihat dari cara pendekatannya merupakan metode pengklasifikasian pola yang menggunakan penggabungan secara statistik dan jaringan syaraf. tiruan. PNN memiliki 4 lapisan terdiri dari lapisan input, lapisan pola, lapisan penjumlahan dan lapisan keluaran.
Seperti dalam sistem jaringan syaraf tiruan lainnya, PNN memerlukan proses pelatihan (training) untuk sidik jari yang akan dikenali. Pola–pola sidik jari yang digunakan untuk proses PNN merupakan hasil dari FFT yamg berupa nilai spektrum. Keputusan diambil menggunakan keputusan Bayes berdasarkan nilai pada lapisan penjumlahan yang tertinggi.
Uji coba sistem dilakukan terhadap 9 orang dimana 4 pria dan 5 wanita. Setiap orang memiliki masing–masing 40 sampel yaitu 20 ibu jari tangan kanan dan 20 ibu jari tangan kiri. Dari data-data ini, 10 data sebagai digunakan untuk data training dan 10 data sebagai untuk data testing. Dilihat dari hasil uji coba yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa PNN sesuai dalam mengenali sidik jari. Hasil pengenalan sidik jari rata-rata bisa mencapai 81,67% dengan ukuran gambar diperkecil hingga 25% dari ukuran gambar asli, 91,39% dengan ukuran gambar diperkecil hingga 50% dari ukuran gambar asli, 92,5% dengan ukuran gambar diperkecil hingga 75% dari ukuran gambar asli dan 93,06% dengan ukuran gambar asli.

Kata Kunci : Biometrika, Probabilistic Neural Network (PNN), Fast Fourier Transform (FFT), spektrum, sidik jari.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kebutuhan akan teknologi pengenalan karakteristik alami manusia semakin meningkat sangat cepat dalam beberapa dekade ini, seiring dengan bertambahnya kompleksitas dalam bidang keamanan dan kriminalitas. Untuk mengindentifikasi seseorang dapat dilihat dari ciri–ciri fisik karena setiap orang memiliki ciri–ciri yang unik dan tidak ada yang sama.

SELEKSI KARYAWAN PADA JABATAN TERTENTU MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) (STUDI KASUS PT. PLN )

Abstrak

Berkembangnya penemuan-penemuan baru dari pengembangan metode Soft Computing semakin mempermudah manusia dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang. Salah satu metode Soft Computing yang sering digunakan adalah ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System). ANFIS merupakan metode yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengimplementasikan sistem inferensi fuzzy.
Keunggulan sistem fuzzy adalah dapat menerjemahkan pengetahuan dari pakar dalam bentuk aturan-aturan, namun biasanya dibutuhkan waktu yang lama untuk menetapkan fungsi keanggotaannya. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik pembelajaran dari jaringan syaraf tiruan untuk mengotomatisasi proses tersebut sehingga dapat mengurangi waktu pencarian Hal tersebut menyebabkan metode ANFIS sangat baik diterapkan pada berbagai bidang [8].
Telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya bahwa ANFIS dapat digunakan untuk prediksi curah hujan [5], pengenalan suara [9] dan lain-lain.. Dalam tugas akhir ini penulis ingin mengaplikasikan ANFIS dalam bidang sumber daya manusia. Tes masuk sebagai salah satu dari serangkaian tes untuk menyeleksi tenaga kerja sangat dibutuhkan bagi pihak manajemen sumber daya manusia (SDM). ANFIS akan dilatih dengan menggunakan algoritma Least Square Estimator pada arah maju dan Gradient Descent pada arah mundur untuk menentukan nilai akhir dan rangking dari tiap calon karyawan untuk memudahkan pemilihan calon karyawan.

Kata Kunci: ANFIS, Seleksi Karyawan, Least Square Estimator, Gradient Descent

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Sejak ditemukannya metode soft computing oleh Lotfi A Zadeh pada tahun 1992, perkembangan penelitian sebagai langkah lanjut terhadap teori tersebut telah menghasilkan penemuan – penemuan baru. . Soft computing merupakan koleksi dari beberapa metodologi dan merupakan pendekatan untuk melakukan komputasi dengan meniru akal manusia dan memiliki kemampuan untuk menalar dan belajar pada lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian dan ketidaktepatan [6].

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI KARYAWAN PADA JABATAN TERTENTU MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

Abstrak

Berkembangnya penemuan-penemuan baru dari pengembangan metode Soft Computing semakin mempermudah manusia dalam menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang. Salah satu metode Soft Computing yang sering digunakan adalah ANFIS (Adaptive Neuro Fuzzy Inference System). ANFIS merupakan metode yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk mengimplementasikan sistem inferensi fuzzy.
Keunggulan sistem fuzzy adalah dapat menerjemahkan pengetahuan dari pakar dalam bentuk aturan-aturan, namun biasanya dibutuhkan waktu yang lama untuk menetapkan fungsi keanggotaannya. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik pembelajaran dari jaringan syaraf tiruan untuk mengotomatisasi proses tersebut sehingga dapat mengurangi waktu pencarian Hal tersebut menyebabkan metode ANFIS sangat baik diterapkan pada berbagai bidang [8].
Telah dibuktikan pada penelitian sebelumnya bahwa ANFIS dapat digunakan untuk prediksi curah hujan [5], pengenalan suara [9] dan lain-lain.. Dalam tugas akhir ini penulis ingin mengaplikasikan ANFIS dalam bidang sumber daya manusia. Tes masuk sebagai salah satu dari serangkaian tes untuk menyeleksi tenaga kerja sangat dibutuhkan bagi pihak manajemen sumber daya manusia (SDM). ANFIS akan dilatih dengan menggunakan algoritma Least Square Estimator pada arah maju dan Gradient Descent pada arah mundur untuk menentukan nilai akhir dan rangking dari tiap calon karyawan untuk memudahkan pemilihan calon karyawan.

Kata Kunci: ANFIS, Seleksi Karyawan, Least Square Estimator, Gradient Descent

Aplikasi Analisis Komponen Utama Untuk Menentukan Variabel yang Berpengaruh Terhadap Citra Malang Town Square (MATOS)

abstraks:

Kata Kunci : Analisis Komponen Utama, Matriks Korelasi, Citra.

Analisis komponen utama sebagai salah satu bagian dari statistik yang dapat digunakan untuk memudahkan perusahaan mengambil keputusan dalam meningkatkan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen, karena analisis komponen utama dapat digunakan perusahaan untuk terfokus pada beberapa komponen utama saja dari banyak variabel yang mempengaruhi tingkat citra konsumen sehingga terbentuk citra yang bagus dalam benak para konsumen.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di pusat perbelanjaan Malang Town Square (MATOS), dengan sumber data menggunakan data primer yang dilakukan dengan membagikan angket kepada pengunjung Malang Town Square yang berisi 6 pertanyaan mewakili 6 variabel khusus.

Dengan metode analisis Komponen utama terbentuk dua komponen utama yaitu komponen utama pertama, besar koefisien variabel X1 (Tempat nyaman, bersih dan interior menarik), X2 (Kemudahan mencapai lokasi), X3 (Pelayanan personal baik), X4 (Kualitas produk baik) secara berurut adalah sebesar 0.499, 0.456, 0.360 dan 0.473 dengan skor/nilai variabel X1, X2, X3, X4 adalah 0.702, 0.641, 0.506 dan 0.665, keempat variabel ini masuk dalam komponen internal pembentuk citra MATOS. Komponen utama kedua, besar koefisien variabel X5 (Pilihan produk lengkap) dan X6 (Harga relatif mahal) secara berurut adalah sebesar -0.489 dan 0.659 dan skor/nilai sebesar -0.571 dan 0.768, dua variabel ini masuk dalam komponen eksternal pembentuk citra MATOS.
Keragaman total pembentuk citra MATOS pada komponen internal sebesar 32.98% dan pada komponen eksternal sebesar 22.62%, sehingga diketahui bahwa komponen internal adalah komponen yang paling dominan dan lebih berpengaruh terhadap pembentuk citra MATOS daripada komponen eksternal.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Aplikasi Analisis Komponen Utama Untuk Menentukan Variabel yang Berpengaruh Terhadap Citra Malang Town Square (MATOS)

abstraks:

Kata Kunci : Analisis Komponen Utama, Matriks Korelasi, Citra.

Analisis komponen utama sebagai salah satu bagian dari statistik yang dapat digunakan untuk memudahkan perusahaan mengambil keputusan dalam meningkatkan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen, karena analisis komponen utama dapat digunakan perusahaan untuk terfokus pada beberapa komponen utama saja dari banyak variabel yang mempengaruhi tingkat citra konsumen sehingga terbentuk citra yang bagus dalam benak para konsumen.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan di pusat perbelanjaan Malang Town Square (MATOS), dengan sumber data menggunakan data primer yang dilakukan dengan membagikan angket kepada pengunjung Malang Town Square yang berisi 6 pertanyaan mewakili 6 variabel khusus.

Dengan metode analisis Komponen utama terbentuk dua komponen utama yaitu komponen utama pertama, besar koefisien variabel X1 (Tempat nyaman, bersih dan interior menarik), X2 (Kemudahan mencapai lokasi), X3 (Pelayanan personal baik), X4 (Kualitas produk baik) secara berurut adalah sebesar 0.499, 0.456, 0.360 dan 0.473 dengan skor/nilai variabel X1, X2, X3, X4 adalah 0.702, 0.641, 0.506 dan 0.665, keempat variabel ini masuk dalam komponen internal pembentuk citra MATOS. Komponen utama kedua, besar koefisien variabel X5 (Pilihan produk lengkap) dan X6 (Harga relatif mahal) secara berurut adalah sebesar -0.489 dan 0.659 dan skor/nilai sebesar -0.571 dan 0.768, dua variabel ini masuk dalam komponen eksternal pembentuk citra MATOS.
Keragaman total pembentuk citra MATOS pada komponen internal sebesar 32.98% dan pada komponen eksternal sebesar 22.62%, sehingga diketahui bahwa komponen internal adalah komponen yang paling dominan dan lebih berpengaruh terhadap pembentuk citra MATOS daripada komponen eksternal.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

PEMBUKTIAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA

abstraks:

Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru, siswa dengan siswa maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik. Pernyataan ini berdasarkan pendapat Johnson dan Smith (dalam Anita Lie, h. 5) bahwa, “Kegiatan pendidikan adalah suatu proses sosial yang tidak dapat terjadi tanpa interaksi antar pribadi. Belajar adalah suatu proses pribadi, tetapi juga proses sosial yang terjadi ketika masing masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan pengetahuan bersama”.
Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil balajar siswa dengan pendekatan yang tepat. Salah satu pendekatan pembelajaran yang yang dapat meningkatkan kreativitas siswa adalah pendekatan kontektual. Dengan pendekatan kontekstual, siswa diarahkan untuk mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Melihat hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan konstektual rata-rata 78,8 % setuju, 4,55 % tidak setuju, 16,65 % tidak tahu, sedangkan respon siswa terhadap soal-soal dalam pembelajaran dengan pendkatan konstektual rata-rata 75 % setuju, 9,93 % tidak setuju, dan 15,07 % tidak tahu.
Beberapa kelemahan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan konstektual diantaranya tidak semua siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan sebab hampir setiap presentasi hanya ketua kelompoknya saja yang maju mempresentasikannya.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah
Nana Sudjana dan Daeng Arifin (1989. h. 19) mengemukakan, “Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa belajar, mengajar adalah mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa, sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan balajar”.

SUPER EDGE MAGIC LABELING pada Graph Ulat Model dengan Panjang n Titik

abstraks:

Kata kunci: graph, pelabelan, total sisi ajaib.

Pelabelan total sisi ajaib super (edge magic total labeling) pada suatu graph
(V, E) dengan order p dan ukuran q adalah fungsi bijektif f dari V È E ke himpunan
{1, 2, 3, …, p + q} sehingga untuk masing-masing sisi xy di G berlaku f(x) + f(xy) +
f(y) = k, dengan k konstanta. Pelabelan total sisi ajaib yang memetakan V ke {1, 2, …,
p} disebut pelabelan sisi ajaib super (super edge-magic labeling). Graph yang dapat
dikenakan pelabelan sisi ajaib super disebut graph sisi ajaib super. Pada karya tulis
ini akan dijelaskan bahwa graph ulat model “ ” dengan panjang n, untuk n
bilangan asli, adalah sisi ajaib super.

Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Kepada pembaca yang tertarik pada teori graph disarankan untuk melakukan
penelitian mengenai pelabelan super sisi ajaib pada jenis-jenis graph ulat lainnya.
b. Kepada pembaca yang tertarik pada teori graph disarankan untuk melakukan
penelitian mengenai pelabelan super sisi ajaib pada jenis graph yang lain.
c. Kepada pembaca, khususnya mahasiswa jurusan matematika yang tertarik pada
teori graph, disarankan untuk melakukan penelitian serupa yakni mengenai
pelabelan super sisi ajaib pada graph ulat model dengan panjang n, n
bilangan asli. Hal ini dilakukan karena pelabelan merupakan pengkonstruksian
fungsi, maka dimungkinkan peneliti yang lain menemukan rumus fungsi yang
lain sehingga graph ulat tersebut tetap super sisi ajaib.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah pelabelan dalam teori graph mulai dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an.

PENGEMBANGAN MODEL AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KENDALI

abstraks:

Makalah ini membahas pengembangan model audit sistem informasi berbasis kendali untuk mencegah terjadinya kegagalan sistem informasi guna menyelamatkan aset informasi, menjaga integritas data dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan suatu organisasi. Model ini dikembangkan berdasarkan konsep fungsional dan kendali sistem informasi dengan menggunakan sistem penilaian kualitatif berbasis standar manajemen mutu ISO 9001-2000.

Informasi merupakan salah satu sumber daya strategis suatu organisasi, oleh karena itu, untuk mendukung tercapainya visi dan misi suatu organisasi, pengelolaan informasi menjadi salah satu kunci sukses

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERSEDIAAN DENGAN PENGADAAN DARURAT

abstraks:

Sistem persediaan dengan pengadaan darurat adalah sistem yang menerapkan dua macam pengadaan yaitu pengadaan regular yang mengikuti kebijakan base stock dan pengadaan darurat dengan waktu ancang lebih singkat tetapi dengan biaya tambahan lebih mahal.

Kami mengasumsikan biaya yang harus dibayarkan untuk kompensasi kekurangan persediaan lebih mahal dibandingkan dengan biaya pemesanan darurat. Variabel keputusan dari model adalah S (tingkat

Pages:«123456