SKRIPSI FISIKA
Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Getaran dan Gelombang melalui Pendekatan Problem Posing Berbasis Aktivitas di SMUN I BJM
Posted April 28th, 2008 by Pak SyamPendidikan Fisika abstraks:
Pembelajaran IPA (sains) saat ini masih menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat konvensional yaitu pembelajaran terpusat pada guru (teacher centered). Sistem pembelajaran tersebut juga diterapkan di SMUN I BJM, hal itu akan dapat menyebabkan siswa menjadi pasif.
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui prestasi belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (2) mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 SMUN I BJM tahun ajaran 2002/2003. Diantara 10 kelas yang ada dilakukan pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini bersifat eksperimental semu, yang melibatkan variabel perlakuan berupa model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing berbasis aktivitas yang dikenakan pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional untuk pokok bahasan getaran dan gelombang. Rancangan ini melibatkan dua kelas sampel, maka desain penelitian yang digunakan adalah Pre-test dan Post-test Control Group Desain. Kerangka rancangan dimulai dari uji coba instrumen dan pengambilan data, analisis uji instrumen dan analisis data serta uji hipotesis menggunakan uji-t satu pihak.
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui prestasi belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang diajar melalui pendekatan problem posing berbasis aktivitas dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional, (2) mengetahui kemampuan siswa dalam merumuskan soal pada kelas yang diajar dengan pendekatan problem posing berbasis aktivitas.
Analisis Back pressure Pada Rongga Depan Rancangan Muffler PSS X1 Dengan Metode Dekomposisi Spektral Empat Mikrofon
INTI SARI
ANALISIS BACK PRESSURE
PADA RONGGA DEPAN RANCANGAN MUFFLER PSS-X1
DENGAN METODE DEKOMPOSISI SPEKTRAL EMPAT MIKROFON
Oleh
Hani Afnita Murti
M.0201005
Telah dilakukan analisis back pressure pada rongga depan rancangan muffler PSS-X1 dengan metode dekomposisi spektral empat mikrofon. Desain terbagi menjadi dua yaitu desain single perforated baffle (SPB) dan desain multiple perforated baffle (MPB).
Pengujian dilakukan dengan perangkat uji tabung impedansi B&K 4206 dengan empat buah mikrofon B&K tipe 4187 (2 buah) dan tipe 4189 (2 buah) yang terkoneksi B&K Pulse Multi Analyzer dengan kontrol komputer untuk memperoleh data back pressure rongga depan rancangan muffler PSS-X1 pada bentang frekuensi 0 Hz – 6500 Hz. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konfigurasi 6 dengan spesifikasi desain prototype 1 dengan filler pada celah 1 dan celah 2 menunjukkan kinerja back pressure paling bagus. Variasi desain dan variasi konfigurasi memberikan kontribusi pada perbedaan nilai back pressure yang dihasilkan. Kontribusi filler menunjukkan pada penurunan nilai back pressure dan memperlebar bentang frekuensi dengan nilai back pressure yang rendah.
Kata kunci : muffler, back pressure, metode dekomposisi, empat mikrofon, filler.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Penggunaan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi sehari-hari selain dapat meningkatkan mobilitas publik, secara bersamaan juga telah menghadirkan masalah yang sangat serius yang berkait dengan kebisingan. Bahkan 55% sumber bising berasal dari kendaraan bermotor. (May, 1998). Oleh karena itu strategi kontrol bising yang efektif menjadi sangat diperlukan.
PENENTUAN KARAKTERISTIK DARI SISTEM GENERATOR FUNGSI PRESESI BERBASIS ICL8038
ABSTRAK
ADRIYANI FITRI : Penentuan Karakteristik Sistem Generator Fungsi Presesi Berbasis ICL8038
Generator fungsi merupakan salah satu instrumen yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan eksperimen di laboratorium. Sistem generator fungsi ini dapat menghasilkan gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa dengan range frekuensi yang lebar. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem generator fungsi berbasis ICL8038 dengan beberapa isyarat keluaran dan frekuensi serta amplitudo dapat diatur secara kontinu.
Penelitian ini dikategorikan pada penelitian eksperimen, dimana dalam pengumpulan data dilakukan melalui dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara grafik menggunakan program microsoft excell dan secara statistik menggunakan persamaan-persamaan statistik. Pengolahan data secara grafik bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, sedangkan secara statistik bertujuan untuk menentukan karakteristik statik dari sistem generator fungsi.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu : 1. Bentuk isyarat yang dihasilkan adalah gelombanag sinus, segitiga, persegi dan pulsa. 2. Semakin besar nilai tahanan pengatur frekuensi dari komponen luar menyebabkan frekuensi gelombang semakin tinggi dan semakin besar nilai kapasitansi kapasitor dari komponen luar mengakibatkan frekuensi semakin kecil, frekuensi generator fungsi yang dihasilkan 0.031 KHz sampai 200.256 KHz 3. Tegangan keluaran gelombang berbanding lurus terhadap nilai tahanan pengatur amplitudo. 4. Ketelitian generator fungsi untuk setiap perubahan nilai tahanan pengatur frekuensi dan perubahan nilai kapasitansi kapasitor masing-masing adalah 99.99%, serta kestabilan generator fungsi terhadap perubahan nilai fekuensi dan tegangan keluaran pada nilai tertentu berturut-turut adalah 99.96% dan 100%, berarti kestabilan generator fungsi ini sangat tinggi.
ABSTRAK
ADRIYANI FITRI : Penentuan Karakteristik Sistem Generator Fungsi Presesi Berbasis ICL8038
Generator fungsi merupakan salah satu instrumen yang sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan eksperimen di laboratorium. Sistem generator fungsi ini dapat menghasilkan gelombang sinus, segitiga, persegi dan pulsa dengan range frekuensi yang lebar. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem generator fungsi berbasis ICL8038 dengan beberapa isyarat keluaran dan frekuensi serta amplitudo dapat diatur secara kontinu.
Perhitungan Lattice QCD pada Energi Ikat
Lattice QCD adalah suatu teknik yang menjanjikan sebagai alternatif bagi teori
QCD kontinu ketika tidak dapat digunakan untuk mempelajari massa quark.
Meskipun sampai saat ini wilayah penelitiannya cukup sempit, yaitu seputar Bmeson,
lattice QCD tetap menarik dan mungkin bisa diaplikasikan secara lebih luas.
Bidang ini menarik bagi penulis karena menyangkut dua bidang yang diminati
yaitu
sika partikel dan komputasi. Penulis pun memutuskan untuk mengambil
bidang ini sebagai topik tugas akhir.
Bab 1
Pendahuluan
QCD adalah teori yang menerangkan interaksi kuat, yaitu yang mempelajari dinamika
quark. Teori ini adalah teori gauge dengan representasi grup SU(3), yang
memperkenalkan tiga macam coulor sebagai derajat kebabasan dari quark, dan
delapan vektor boson (yaitu gluon) yang diekspansikan dalam suatu basis dari
delapan matriks Gell-Mann.
Penyelesaian analitis yang mungkin untuk menghitung suatu besaran berdasarkan
QCD adalah dengan metode perturbasi, dengan ekspansi terhadap kopling g. Dari
persamaan konstanta running di atas, tampak bahwa nilai konstanta running g
Pengaruh Temperatur Terhadap Laju Volume Oli.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Hampir semua zat akan memuai bila dipanaskan dan akan menyusut bila didinginkan. Salah satu zat cair yang pemanfaatannya berhubungan dengan proses pemanasan adalah oli. Pada suhu tinggi kekentalan oli cenderung turun dan oli mengalami pemuaian volume, sebaliknya bila suhu rendah maka kekentalan oli cenderung meningkat, dan oli mengalami penyusutan volume.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap laju volume oli dan tekanan hidrostatis oli.
Populasi dari penelitian ini adalah oli yang diproduksi oleh Pertamina dan Top 1, yang mempunyai kekentalan yang sama yaitu oli Mesran Super SAE 20W-50, oli Prima XP SAE 20W-50-, oli Top 1 SAE 20W-50. Besarnya laju volume dan besarnya tekanan hidrostatis oli didapat dari penghitungan besaran-besaran terukur. Besarnya laju volume oli dan besarnya tekanan hidrostatis oli tersebut kemudian diuji hipotesisnya dengan metode analisis regresi.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dari oli Mesran Super SAE 20W-50, oli Prima XP SAE 20W-50-, oli Top 1 SAE 20W-50, maka terdapat hubungan yang sangat signifikan antara temperatur dengan besarnya laju volume oli dan tekanan hidrostatis suatu oli. Hal ini ditunjukkan dari uji analisis regresi.Besarnya pengaruh temperatur terhadap laju volume dari ketiga sampel oli, berturut-turut adalah sebesar 99,2 %, 99,3 %, dan 99,4 %. Besarnya pengaruh temperatur terhadap tekanan hidrostatis dari ketiga sampel oli berturut-turut adalah sebesar 99,9 %, 99,9 %, dan 100 %. Sedangkan besarnya laju volume oli pada temperatur 350 C dan temperatur 850 C menunjukkan bahwa oli Mesran Super SAE 20W-50 lebih rendah dari oli Prima XP SAE 20W-50 dan oli Top 1 SAE 20W-50. Untuk tekanan hidrostatis pada temperatur 350C, tekanan hidrostatis oli terendah adalah oli Mesran Super SAE 20W-50 dan tekanan tertinggi pada temperatur 350C adalah oli Prima XP SAE 20W-50, pada temperatur 850C tekanan hidrostatis terendah adalah oli Mesran Super SAE 20W-50. sedangkan besarnya tekanan hidrostatis tertinggi pada temperatur 850C adalah oli Top 1 SAE 20W-50.
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya cairan yang digunakan tidak hanya oli. Dan, untuk mendapatkan laju volume fluida cair dapat melakukan pengulangan dengan mengubah variasi ukuran pipa gelas berskala sehingga hasilnya dapat dibandingkan dan diusahakan untuk mencapai temperatur yang semaksimal mungkin.
1.1 ALASAN PEMILIHAN JUDUL
PEMBUATAN PROTOTIPE SUMBER RADIOAKTIF
A. Pendahuluan
Di Indonesia pemanfaatan teknologi nuklir telah dikembangkan sejak tahun 1968 dan pada waktu ini pemanfaatannya telah diterapkan di berbagai bidang (Suratman, 2001:21). Beberapa contoh manfaat teknologi nuklir untuk kesejahteraan manusia, diantaranya adalah bidang pertanian seperti pencarian bibit unggul dengan iradiasi, bidang kedokteran seperti terapi pada penyinaran kanker dengan radiasi dosis tertentu, bidang industri seperti industri peningkatan mutu berbagai komoditi pangan dan bidang-bidang lainnya.
Dalam kaitan dengan sumber radiasi buatan manusia, dapat diberikan contoh bahwa saat ini banyak diproduksi hasil industri yang sengaja memanfaatkan zat radioaktif, misalnya: jarum pendar pada arloji, detektor asap dalam gedung-gedung, pesawat televisi dan kaos lampu petromaks (J. Sassung dalam Pratiwi dan Yulianti, 2003:20). Selanjutnya menurut J. Sassung, kaos lampu petromaks menggunakan thorium yang merupakan unsur radioaktif. Kaos lampu petromaks mengandung sedikit thorium dan menunjukkan gejala radioaktivitas yang sangat lemah (Van Klinken dalam Pratiwi dan Yulianti, 2003:20).
Pendapat di atas didukung oleh hasil penelitian Pratiwi DJ dan Dwi Yulianti bahwa kaos lampu petromaks mempunyai cacah radiasi. Hasil penelitian didapat bahwa zat radioaktif yang terkandung di dalam kaos lampu petromaks akan selalu memancarkan sinar-sinar radioaktif, baik pada saat dinyalakan maupun saat menjadi abu. Dengan demikian dimungkinkan untuk membuat prototipe sumber radioaktif dari kaos lampu petromaks.
Karena itu masalah yang hendak dipecahkan pada makalah ini adalah upaya pembuatan sumber radioaktif dari abu kaos lampu petromaks untuk praktikum di laboratorium dan karakterisasi radioaktifnya. Tujuannya adalah untuk membuat prototipe sumber radioaktf dari abu kaos lampu petromaks yang dapat dipergunakan untuk praktikum di laboratorium dan mengetahui karakteristik radioaktif prototipe yang dihasilkan.
Dalam kehidupan sehari – hari tidak bisa terlepas dari radiasi, bahkan untuk radiasi gelombang elektromagnetik seperti cahaya matahari atau cahaya lampu merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari – hari. Begitu juga dengan radiasi sinar radioaktif atau radiasi sinar X banyak dijumpai dalam lingkungan. Radiasi nuklir alami berasal dari sinar kosmis ketika memasuki atmosfer, zat radioaktif buatan di dalam bumi maupun yang berasal dari perkembangan teknologi.
Sistem pengukuran suhu dengan informasi suara
Saat ini termometer telah banyak digunakan oleh masyarakat. Pada umumnya termometer dirancang untuk orang yang memiliki kondisi fisik normal terutama dalam kemampuan melihat. Orang cacat khususnya orang buta, akan menemui kesulitan dalam menggunakan termometer yang ada. Berkaitan dengan masalah tersebut, tugas akhir ini menjelaskan tentang perancangan termometer badan untuk mereka yang mengalami keterbatasan dalam melihat.
Secara umum termometer dengan output suara ini menggunakan sensor LM35D, pengkondisi sinyal LM741, konverter analog ke digital ADC0804, mikrokontroler AT89S51 dan penyimpan suara ISD 25120. Range pengukuran termometer ini adalah suhu 0 dearajat Celcius – 100 derajat Celcius.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa termometer yang telah didisain memiliki respon yang lebih cepat dalam mencapai suhu tubuh dibandingkan dengan termometer air raksa. Output suara yang dihasilkan sangat jelas. Sehingga alat ini cukup baik untuk digunakan sebagai termometer.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Saat ini semua peralatan yang menunjukan indikator terhadap suatu besaran fisik diproduksi dan ditujukan untuk manusia normal. Ini berarti semua perangkat tersebut hanya dapat digunakan pada kondisi fisik normal. Bagaimana dengan manusia yang memiliki kondisi tubuh tidak normal, misalnya buta, cacat? Berdasar hal tersebut terpikirkan membuat suatu termometer badan dengan output suara.
RANGKAIAN PENGKONVERSI DARI FREKUENSI KE TEGANGAN SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN PENGUAT OP AMP
Proses konversi dari masukan frekuensi menjadi keluaran tegangan adalah mengikuti sistem yang bekerja pada konversi dari digital ke analog. Instrumen elektronika yang dapat digunakan dalam untuk proses konversi ini adalah dari jenis Op-Amp.
Dalam penelitian ini sumber objek yang digunakan berasal dari satu sumber sinyal berupa frekuensi yang dihasilkan oleh generator function. Besarnya frekuensi itu dapat dilihat dengan bentuk gelombang yang dihasilkan pada grafik generator function tersebut. Output yang dihasilkan pada proses konversi berupa tegangan akan di ketahui besarnya yang didapat dengan pengukuran menggunakan multimeter dan spesifikasi dari gelombang output yang terbentuk akan ditangkap oleh osiloskop. Pada pengukuran dengan menggunakan converter ini dilakukan berdasarkan masing-masing blok dengan tujuan untuk mengetahui karakteristiknya.
Pada rangkaian pengkonversi dari frekuensi ke tegangan searah dengan menggunakan penguat Op Amp telah bekerja sesuai fungsinya, baik rangkaian keseluruhannya maupun pada masing-masing bloknya. Sedangkan grafik yang diperoleh dari penelitian walaupun tidak linier simultan tetapi ketika menggunakan fungsi regresi dapat diperoleh grafik yang berbentuk linier, hal ini menunjukkan bahwa grafik dari data penelitian ini sesungguhnya adalah linier. Faktor-faktor yang menyebabkan grafik dari data tidak berbentuk linier adalah, adanya noise yang menyebabkan terjadinya galat atau error, kualitas sambungan dari rangkaian PCB, instrumen pengukuran dan human error
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses konversi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pesawat televisi (perubahan energi listrik menjadi suara dan gambar), microwave/pemanas (dari listrik menjadi panas), lemari es (energi listrik menjadi bentuk pendingin). Namun yang terjadi hanyalah perubahan bentuk energi, sedangkan besarnya energi tetapi hal ini sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi.
FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA SISTEM STATISTIKA FUZZY
We have calculated the thermodynamics functions for a system of ideal gas
particles obeying (0, 2)-fuzzy statistics through its grand canonical partition
functions. The characteristics of the thermodynamics functions of the obtained
(0, 2)-fuzzy statistics, which is presented in the form of graphics, are similar
to the ideal Fermi gas system for several thermodynamics functions (N, U, S,
and CV ), but with relative higher values except for internal energy U. This
(0, 2)-fuzzy statistics system also requires μ 0.
Keywords: Fuzzy Statistics, Functions of Thermodynamics.
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mekanika statistik menunjukkan bahwa sifat makroskopik sistem banyak partikel
sebenarnya berhubungan erat dengan sifat mikroskopik partikel-partikel
tersebut. Walaupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan interaksi antar
partikel individual, tinjauan terhadap interaksi rata-rata maupun perilaku
interaksi partikel dengan peluang terbesar mampu memberikan informasi mengenai
besaran-besaran fisis yang menggambarkan sifat makroskopiknya.
Di alam, partikel-partikel yang ada dapat diklasifikasikan kepada dua jenis
FUNGSI-FUNGSI TERMODINAMIKA SISTEM
Telah dilakukan perhitungan fungsi-fungsi termodinamika sistem partikel gas
ideal yang memenuhi statistika fuzzy (0, 2) melalui deskripsi fungsi partisi kanonik
lengkapnya yang ekstensif dan uniter. Karakteristik fungsi-fungsi termodinamika
sistem statistika fuzzy (0, 2) yang diperoleh dan ditampilkan dalam
bentuk grafik menyerupai sistem Fermi gas ideal untuk beberapa fungsi termodinamika
(N, U, S, dan CV ), namun nilainya relatif lebih tinggi kecuali
energi internal U. Sistem statistika fuzzy (0, 2) ini juga mensyaratkan μ 0.
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mekanika statistik menunjukkan bahwa sifat makroskopik sistem banyak partikel
sebenarnya berhubungan erat dengan sifat mikroskopik partikel-partikel
tersebut. Walaupun mekanika statistik tidak dapat menjelaskan interaksi antar
partikel individual, tinjauan terhadap interaksi rata-rata maupun perilaku
interaksi partikel dengan peluang terbesar mampu memberikan informasi mengenai
besaran-besaran fisis yang menggambarkan sifat makroskopiknya.
Di alam, partikel-partikel yang ada dapat diklasifikasikan kepada dua jenis
PEMANFAATAN KAMERA WEBCAM SEBAGAI PEMANTAU RUANGAN JARAK JAUH MELALUI JARINGAN INTERNET
Dapat memanfaatkan PC sebagai alat pemantau ruangan yang diakses melalui internet.
Teknologi di bidang komputer saat ini yang berkembang pesat, dapatmeningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan setiap perkerjaan. Komputer bukan hanya sekedar alat pengolah data dan gambar saja tetapi penggunaannya semakin meluas, yakni dengan menjadi salah satu sarana komunikasi dan pengontrolan. Agar komputer bias berkomunikasi satu sama lain, diperlukan adanya jaringan, baik LAN, WAN, maupun internet.
APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENENTUKAN LETAK AKUMULASI REMBESAN POLUTAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA
ABSTRAK
Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas untuk Menentukan Letak Akumulasi Rembesan Polutan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Jember. Anwar Mansurudin, 011810201041, Skripsi, September 2005, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.
Telah dilakukan penelitian di TPA Pakusari untuk menentukan letak akumulasi dan distribusi polutan sampah dengan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner. Lintasan yang diambil sebanyak 5 lintasan, mulai dari arah utara ke selatan. Penelitian ini berhasil mendeteksi adanya anomali konduktif antara 1.82 Ωm – 6.40 Ωm yang diduga merupakan batuan yang porositasnya terisi oleh polutan sampah atau lindi. Kuantitas lindi tertinggi berada pada lintasan tengah yang merupakan pusat pembuangan sampah. Lintasan paling selatan tidak terdapat anomali konduktif yang menunjukkan keberadaan lindi. Hasil analisa menunjukkan bahwa polutan sampah ini masih berkumpul di bagian tengah (pusat pembuangan sampah) dan arah aliran lindi cenderung mengalir ke bagian utara. Hal ini disebabkan karena di bagian utara reliefnya lebih rendah dari pada daerah sekitarnya. Sebagian kecil lindi ini menyebar ke timur, timur laut dan tenggara. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesa sebelum dilakukan penelitian bahwa lindi cenderung mengalir ke selatan.
Kata kunci: TPA Pakusari, metode geolistrik resistivitas, lindi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investigasi Kontras Objek dan Data Noise pada Algoritma Perekonstruksi Tomografi Iteratif Citra sinar-x
Sistem tomografi adalah suatu metode untuk menggambarkan
penampang lintang suatu benda tanpa memasukkan suatu alat dalam benda atau
membelah benda tersebut. Citra objek dapat dibangun dari proyeksi data yang
terukur dengan menggunakan algoritma perekonstruksi citra. Data proyeksi
dicapai dengan menyinari suatu benda dengan gelombang elektromagnetik yang
dapat menembus benda seperti sinar-x dan sinar-g. Metode perekonstruksi citra
yang dapat digunakan diantaranya adalah Algebraic Reconstruction Techniques
(ART) dan Simultaneous Reconstruction Techniques (SART). Kedua metode
tersebut telah berhasil diaplikasikan pada beberapa bentuk geometri, akan tetapi
belum ada studi tentang sensitifitas algoritma terhadap kontras objek, sehingga
perlu diadakan penelitian di bidang ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kontras objek
dan noise terhadap ART dan SART serta algoritma mana yang paling tangguh
terhadap kontras objek dan noise.
Penelitian ini dilakukan dengan metode simulasi. Objek yang disimulasi
berbentuk bujur sangkar yang dicacah dalam mxn sel, dimana distribusi konstan
atenuasi terbagi dalam tiga model perumusan. Data yang dihasilkan direkonstruksi
menggunakan algoritma ART dan SART, kemudian dimonitor dengan fungsi
residual error. Stabilitas dari proses iterasi diuji dengan menambahkan noise pada
penjumlahan sinar yang diukur.
Hasil penelitian didapat bahwa citra hasil rekonstruksi ART dan SART
apabila dibandingkan untuk data tanpa noise dan data dengan noise dengan rasio
signal-to-noise yang telah ditentukan, terlihat bahwa ART secara umum mampu
menghasilkan citra yang lebih bagus, tetapi lebih sensitif terhadap gangguan noise
sedangkan pada model yang homogen tanpa noise kualitas citra yang dihasilkan
SART lebih bagus dibandingkan ART.
PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini perkembangan sistem pencitraan tomografi
mendapat perhatian yang sangat besar. Hal ini disebabkan karena sistem
tomografi mampu menggambarkan penampang lintang suatu benda tanpa
memasukkan suatu alat dalam benda atau membelah benda tersebut. Penampang
lintang benda didapatkan dengan cara merekonstruksi data proyeksi benda yang
akan diobservasi. Data proyeksi diperoleh dengan cara menyinari benda dengan
gelombang elektromagnetik yang dapat menembus benda tersebut. Kuantitas data
Solusi Inversi Medan Terhambur disekitar Obyek dengan metode Newton Kantorovich
Pada penelitian ini, telah dilakukan iterasi alogoritma pada citra geombang
mikro dengan metode Newton Kantorovich. Citra obyek digambar dengan cara
menyusun kembali distribusi permitivitas komplek dari obyek yang memiliki sifat
dielektrik yang tidak sejenis dan dengan bentuk yang tidak beraturan. Data
hamburan dari gelombang mikro yang mengenai obyek diinverskan dengan
metode Newton Kantorovich. Data medan terhambur disimulasikan dengan cara
menyelesaikan integral medan di dekat obyek. Citra yang dihasilkan pada metode
ini, dapat diketahui kualitasnya dengan melihat sensitifitas terhadap kontras dan
SNR, selain itu, metode NK dibandingkan dengan metode ART dalam
merekonstruksi citra. Hasil penelitian didapat bahwa citra hasil rekonstruksi
dengan metode NK lebih bagus dan secara umum variasi data SNR tidak
berpengaruh terhadap kualitas citra yang dihasilkan.
Kata kunci : inversi medan terhambur, metode Newton Kantorovich
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini, tomografi telah banyak digunakan sebagai alat bantu pada
proses pencitraan. Alat ini mampu mendeteksi dan mengidentifikasi bagianbagian
yang terdapat di dalam tubuh suatu makhluk hidup (manusia), yang
kemudian hasilnya digambarkan dalam bentuk citra.
Pada awal perkembangannya, sistem tomografi memanfaatkan sumber
gelombang sinar x dan sinar g. Kedua sinar tersebut memiliki frekuensi yang
tinggi dan panjang gelombang yang sangat pendek dimana kedua sinar tersebut
berasal dari unsur radioaktif yang berbahaya bagi makhluk hidup. Sehubungan
PENGEMBANGAN SENSOR pH MENGGUNAKAN PRUSSIAN BLUE – POLIPIROL
Telah dikembangkan teknologi pengukuran pH `dengan menggunakan Polipirol –
Prussian Blue sebagai sensor pH. Polipirol merupakan suatu polimer konduktif
yang bersifat mengantarkan arus listrik dan memiliki sifat optik. Prussian Blue
merupakan senyawa komplek antara besi dengan sianida. Teknik yang digunakan
untuk sensor pH ini adalah teknik polimerisasi dengan metode galvanostatik
menggunakan elektroda stainless steel. Hasil Penelitian Menunjukkan Film tipis
yang berwarna coklat kehitaman atau hitam memberikan panjang gelombang
maksimum 250 nm pada daerah basa sehingga film Polipirol (ppy)-Prussian Blue
(PB) yang terbentuk bekerja pada daerah basa dengan range pH 7-pH 8 dengan
persamaan garis Y=0,329X-2,33 dan reproduksibilitas 0.010.
Kata Kunci: Polipirol, Prussian Blue, Elektropolimerisasi dan Metode
Galvanostatik.
PENDAHULUAN
Berdasarkan definisinya pH merupakan ukuran keasaman atau kebasaannya. Jika
kita pandang air yang 100% murni, air itu diionisasi sehingga mengandung kadar
10-7 mol ion hidrogen dan kadar 10-7 mol ion hidroksil setiap mol air. Karena
keduanya mempunyai nilai yang sama, larutan itu netral dan pH dinyatakan
sebagai eksponen negatif kadar ion hidrogen, yaitu 7.Harus selalu diingat bahwa suatu larutan berair, produk kadar ion hidroksil harus selalu berada pada kisaran
10-14. Air netral mempunyai pH 7,0. Batas-batas praktis skala pH adalah 0 dan
CITRA GELOMBANG MIKRO : PARAMETER PENYETABIL DALAM METODE NEWTON KANTOROVICH PADA APLIKASIPERMASALAHAN INVERSI MEDAN TERHAMBUR
Pada penelitian ini telah dipelajari pengaruh penyetabil pada perilaku
solusi permasalahan inversi medan terhambur dengan metode Newton
Kantorovoich (NK). Medan terhambur terjadi karena gelombang mikro yang
ditransmisi ke obyek mengalami difraksi. Persamaan integral medan terhambur ini
berbentuk non linier dan berkondisi ill-possed. Dengan menggunakan metode
Newton Kantrovoich akan diselesaikan persamaan integral non linier yang tidak
dapat diinversi secara langsung. Untuk menyetabilkan kondisi pada metode NK,
persamaan integral medan diberi penyetabil. Pada penelitian ini akan diinvestigasi
penggunaan metode penentu nilai penyetabil. Metode yang diamati adalah metode
empirik. Metode ini diaplikasikan pada data dengan kontras homogen dan
bikontras, dan juga data dengan noise, dimana data-data tersebut diambil dari
perhitungan komputer. Kemudian untuk menilai kualitas dari metode yang dipilih
dapat diketahui dengan melihat kualitas citra yang dihasilkan. Dari penelitian
didapatkan bahwa penyetabil dengan metode empirik lebih cepat mencapai
kestabilan, begitu juga dengan kualitas citra yang dihasilkan, metode empirik
lebih bagus dalam menghasilkan kualitas citra dibandingkan dengan penyetabil
dengan bilangan konstan. Untuk pengaruh noise pada hasil rekonstruksi citra,
didapatkan bahwa besar kecilnya data noise tidak berpengaruh terhadap kualitas
citra.
Kata kunci : parameter penyetabil, tomografi gelombang mikro, inversi medan
terhambur
Sebelum teknologi tomografi gelombang mikro dikembangkan, dalam dunia kedokteran digunakan sinar a untuk menggambar organ-organ bagian dalam. Sumber (Source) yang digunakan pada proses ini sangat berbahaya bagi tubuh, karena bahan yang digunakan mengandung unsur radioaktif dan dapat menimbulkan efek radiasi pada tubuh. Selain itu, dari sudut pandang ekonomi bahan yang digunakan sangat mahal harganya, sehingga tidak semua rumah sakit dapat memanfaatkan teknologi ini. Dengan semakin majunya teknologi,