Browsing articles from "December, 2023"

Service laptop komputer curug karawaci bitung serpong tangerang

Dec 31, 2023   //   by   //   Blog  //  No Comments

GLOBAL PARADIGMA SERVICE LAPTOP, NETBOOK dan PC

DENGAN TEKNISI YG SUDAH BERPENGALAMAN.. DAN SUDAH MALANG MELINTANG DI DUNIA PERLAPTOPAN..

kami adalah solusi buat teman2 jikalau laptop/notebook agan ada kendala, di sini saya akan kategorikan kerusakan laptop

kerusakan mudah dan bisa di kerjakan langsung

  1. OS trouble
  2. Overheat
  3. ganti parepart (lcd,keyboard,hdd ect)
  4. instal driver atau software
  5. ganti cmos
  6. tambah RAM
  7. upgrade hardware (Processor, mobo)
  8. ect

kerusakan reguler ninggal 2-3 jam di tunggu boleh

  1. layar lcd blank
  2. bluescreen
  3. laptop nyala bentar terus mati lagi
  4. engsel patah
  5. ect

kerusakan berat antara ninggal 1 harian

  1. mati total
  2. no display
  3. kena air
  4. kongslet
  5. vga jebol
  6. ect

proses pengerjaan

  1. cek/ anlisa
  2. penawaran biaya perbaikan
  3. eksekusi kalo deal
  4. kalo cancel bisa langsung di ambil dan gratis

Keunggulan Service Di Tempat kami

  1. siap ngerjain laptop di depan agan2(problem yang mudah)
  2. cepat dan tepat
  3. murah spare partnya
  4. siap ngajarin agan buat bongkar laptop sendiri
  5. cek aja gratis
  6. tekhnisi yang berpengalaman
  7. garansi
  8. Jujur dan ramah

SKRIPSI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

Dec 30, 2023   //   by   //   Blog  //  No Comments

PEMBUATAN WEBSITE MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATERI RESISTANSI PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN KONSEP DASAR LISTRIK DAN E

ABSTRAK
Fais Fanani. Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Untuk Materi Resistansi Pada
Mata Pelajaran Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika. Skripsi, Jakarta
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Penelitian ini bertujuan membuat Media Pembelajaran yang menyenangkan, menarik, interaktif pada Mata Pelajaran Kemampuan Dasar Elektro untuk Materi Dasar Resistansi. Bentuk media yang dibuat berupa program pembelajaran interaktif berisikan huruf-huruf animatif, slide foto, gambar bergerak, merangkai komponen dengan mengambil pokok materi Resistasi pada mata pelajaran Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika http://www.unj.ac.id/ft/elektro/belajar/halaman%20utama2.htm.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2007/2008. Adapun tempat pelaksanaan dalam proses pembuatan Media Pembelajaran Interaktif dilakukan di lab Fisika Dasar Universitas Negeri Jakarta, Lab Micro Teaching PPL Universitas Negeri Jakarta dan Lab Komputer PT Jaring Jagat Siskominfo.
Dalam proses penelitian metode yang dipakai adalah metode penelitian eksperimen untuk pembuatan Media Pembelajaran. Pembuatan Media Pembelajaran dimaksud berupa materi-materi yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum Tingkat Satan pendidikan (KTSP) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Pembelajaran Interaktif dapat dibuat dan berjalan sesuai tujuan semula yaitu, berupa pembuatan media pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan interaktif.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, menarik, dan interaktif khususnya bagi institusi pendidikan dan para pendidik pada umumnya. Dengan penggunaan Media Pembelajaran Interaktif variasi belajar akan tercipta, sehingga unsur-unsur yang terdapat di dalam belajar dapat tercapai.

BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang Masalah

ALAT PENGHITUNG PEMAKAIAN LISTRIK DIGITAL

abstraks:

Meteran listrik atau KWH Meter sangat umum dijumpai pada setiap
rumah pelanggan listrik. Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar
pemakaian energi listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun
pabrik. Nilai tersebut yang dihitung dalam satuan KWH ( Kilo Watt Hour )
setiap bulannya akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik ( TDL )
dan ditambahkan dengan nilai abodemen plus pajak 10 persen akan
menghasilkan tagihan yang kita terima setiap bulannya.
Menyadari akan sulitnya melakukan perhitungan – perhitungan di atas
maka alat ini memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan kalkulasi
pembayaran listrik. Alat ini memberikan nilai setiap menitnya sehingga
dengan mudah kita dapat mengetahui seberapa besar biaya pemakaian listrik
kita setiap saat kita ingin melihatnya.
Alat ini sangat cocok untuk digunakan pada rumah kos dimana
biasanya pemilik kos menetapkan tarif flat untuk tambahan alat-alat listrik
seperti televisi, komputer, kulkas dan lainnya. Biaya tarif flat ini dapat dirubah
menjadi bayar sesuai pemakaian sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
Penyewa kamar dapat mengetahui besar biaya pemakaian listrik dalam setiap
menitnya.
Tampilan dari alat ini berupa 6 digit nilai rupiah plus 2 digit simbol
mata uang rupiah ( Rp ). Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan indikator
gerakan piringan KWH. Setelah melakukan beberapa pengujian terhadap alat
ini, dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah bekerja dengan baik.

BAB I
PENDAHULUAN

KWH meter merupakan suatu alat ukur yang banyak dipakai baik di
lingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah mengalami
perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun terakhir ini.
Pada awalnya, fungsi utama dari KWH meter ialah untuk menghitung
pemakaian energi listrik. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, maka
KWH meter berkembang menjadi suatu alat ukur otomatis yang bisa mengirimkan
hasil pengukurannya kepada perusahaan listrik yang bersangkutan.

KONTRIBUSI FAKTOR PSIKOLOGIS DAN FAKTOR SOSIAL

ABSTRACT

Yondrizal. 2007. The Contribution of Psychological and Social Factors in Choosing the Teaching Profession toward the Transferred Students’ Learning Achievement in Teaching Subjects at Faculty of Engineering – Padang State University. Minithesis. Undergraduate Program of Electrical Engineering, Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering – Padang State University. Advisors: (I) DR. Elisna; (II) Drs. Jamin Sembiring, M.Pd.

The research was aimed at finding out the contribution of psychological and social factors in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University. The hypotheses proposed in this research were: (1) there was a significant contribution of psychological factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University; (2) there was a significant contribution of social factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University; and (3) there was a significant contribution of both psychological and social factors in choosing the teaching profession altogether toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects at Faculty of Engineering – Padang State University.
This research involved 40 transferred students as the samples. They were the transferred students at Faculty of Engineering – Padang State University actively registered in 2006/2007 academic year (semester July – December 2006). The sampling technique used was Total Sampling. Data were collected by using questionnaires and document study. The result of the instrument reliability analysis were 0.921 (reliable) for X1 and 0.869 (reliable) for X2. The research data were then analyzed using correlation and regression formula, and followed by F test. All tests used the level of significance of 95% or α = 0.05.
The results of data analysis revealed that (1) there was a significant contribution (40.8%) of psychological factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects; (2) there was a significant contribution (22.2%) of social factor in choosing the teaching profession toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects; and (3) there was a significant contribution (44.5%) of both psychological and social factors in choosing the teaching profession altogether toward the transferred students’ learning achievement in the teaching subjects.
Based on these results, it can be concluded that the two independent variables may then be used as predictors in finding out the level of transferred students’ learning achievement.

ABSTRAK

Yondrizal. 2007. Kontribusi Faktor Psikologis dan Faktor Sosial dalam Pemilihan Profesi Guru terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Transfer FT UNP dalam Mata Kuliah Keguruan. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP. Pembimbing: (I) DR. Elisna; (II) Drs. Jamin Sembiring.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kontribusi faktor psikologis dan faktor sosial dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mata kuliah keguruan mahasiswa transfer FT UNP. Hipotesis yang diajukan di dalam penelitian ini adalah: (1) terdapat kontribusi signifikan faktor psikologis dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer FT UNP dalam mata kuliah keguruan; (2) terdapat kontribusi signifikan faktor sosial dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer FT UNP dalam mata kuliah keguruan; dan (3) terdapat kontribusi signifikan faktor psikologis dan faktor sosial secara bersama-sama dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer FT UNP dalam mata kuliah keguruan.
Penelitian ini melibatkan 40 orang mahasiswa transfer sebagai sampel. Mereka adalah mahasiswa transfer FT UNP untuk tahun masuk 2004 dan 2005 yang terdaftar secara resmi pada tahun akademik 2006/2007 (semester Juli – Desember 2006). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Data dikumpulkan melalui angket penelitian dan data dokumenter. Hasil analisis reliabilitas instrument adalah 0,921 (handal) untuk X1 dan 0,869 (handal) untuk X2. Data penelitian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi dan regresi, dan diikuti dengan uji F. Semua uji menggunakan taraf signifikansi sebesar 95% atau α = 0,05.
Hasil analisis data mengungkapkan bahwa (1) terdapat kontribusi signifikan (40,8%) faktor psikologis dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer dalam mata kuliah keguruan; (2) terdapat kontribusi signifikan (22,2%) faktor sosial dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer dalam mata kuliah keguruan; dan (3) terdapat kontribusi signifikan (44,5%) faktor psikologis dan faktor sosial secara bersama-sama dalam pemilihan profesi guru terhadap hasil belajar mahasiswa transfer dalam mata kuliah keguruan.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel bebas dapat digunakan sebagai prediktor pencapaian hasil belajar mata kuliah keguruan mahasiswa transfer FT UNP.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tujuan pembangunan nasional dalam pendidikan yang tertera di dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan.

SKRIPSI KIMIA

Dec 29, 2023   //   by joseph   //   Blog  //  1 Comment

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJABAKTERI PATOGEN YANG DISEBARKAN OLEH LALAT RUMAH (Musca domestica, L) DI RUMAH SAKIT KOTA PEKANBARU

abstraks:

Penelitian ini membahas tentang penerapan pembelajaran strategi inkuiri untuk mencapai ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia di kelas X MAN 2 Model Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran strategi inkuiri dapat mencapai ketuntasan belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah kelas X.1 MAN 2 Model Pekanbaru dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang. Pengumpulan data diambil dari hasil post test pada kelas eksperimen tersebut. Setelah dilakukan analisis data maka diperoleh ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 87,5 % berarti ketuntasan belajar siswa telah tercapai.

BAKTERI PATOGEN YANG DISEBARKAN OLEH
LALAT RUMAH (Musca domestica, L) DI RUMAH SAKIT KOTA PEKANBARU

SKRIPSI

Guna Memenuhi Persyaratan Dalam Mencapai
Derajat S-1 Pendidikan Biologi

Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

OLEH :

MARYANTUTY
O310648

PROGARAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMPENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2007
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

KANDUNGAN KIMIA MINYAK ATSIRI TUMBUHAN Pandanus amaryllifolius Roxb

ABSTRAK

Zayyanti Dinal Husna, Kandungan Kimia Minyak Atsiri Pandanus amaryllifolius Roxb. (Dibawah bimbingan Drs. Dede Sukandar, M.Si. dan S. Hermanto, M.Si.)

Telah dilakukan penelitian mengenai “Kandungan Kimia Minyak Atsiri Tumbuhan P. amaryllifolious Roxb.” Sampel P. amaryllifolius Roxb. diambil dari desa Cipayung, Kecamatan Ciputat, Tangerang, Banten pada bulan Desember 2006. Dan Identitas biologi tumbuhan tersebut ditentukan oleh staf Herbarium Bogoriense, Bogor. Produksi minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. menggunakan teknik distilasi pada temperatur ± 750C. Uji kemurnian minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. ditentukan berdasarkan sifat fisiknya (berat jenis, indeks bias, dan titik didih). Penentuan struktur minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. dilakukan dengan metode GC-MS Merck Shimadzu QP 2010 yang dilengkapi kolom Rtx-1MS pada suhu 2000C, laju alir gas pembawa helium 50 mL/menit, suhu injektor dan detektor 2300C, pada kondisi tersebut diperoleh waktu retensi minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. 21,088 menit dengan luas area 4,72 % dari luas area keseluruhan, kemudian didapatkan pola spektrum massa dietil ester pthalat (m/z = 222). Karakterisasi selanjutnya dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan empat fase pengembang yaitu metanol : air (4 : 1); kloroform : etil asetat : metanol (4 : 1 : 5); metanol : etil asetat : air (5 : 4 : 1); dan kloroform : metanol (2 : 3). Hasil dari TLC dilanjutkan ke spektrofotometer UV spektro dan UV-vis Merck Perkin Elmer Lambda 25, setelah dilarutkan dengan metanol. Data spektrofotometer UV spektro dan UV-vis menunjukkan bahwa minyak atsiri P. amaryllifolius Roxb. memiliki absorpsi maksimum pada panjang gelombang ± 280 nm dan khas untuk senyawa aromatis.

Kata kunci: P. amaryllifolius Roxb., distilasi, GC-MS, KLT, UV spektro-Uv vis.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia termasuk tujuh negara di dunia yang memiliki 54% dari seluruh sumber daya genetik tumbuhan. Keanekaragaman genetik ini merupakan aset nasional dan sangat berharga jika ditinjau dari senyawa kimia bahan alam yang dikandungnya. Namun demikian potensi kimia dari sebagian sumber daya genetik ini belum banyak diselidiki. 1
Hutan tropik Indonesia memiliki 20.000 spesies tumbuhan tingkat tinggi, akan tetapi baru sekitar 1.500 spesies yang telah diteliti kandungan kimianya. 2

Pemrosesan Plastik Foam Mikroseluler Yang Ramah Lingkungan

abstraks:

Jurursan : Teknik Kimia
Pemrosesan plastik mikroseluler merupakan pengembangan pemrosesan plastik selular yang memiliki karakteristik fisik yang lebih baik di samping prosesnya yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan. Pemrosesannya dipengaruhi oleh kondisi operasi, seperti temperatur dan tekanan penjenuhan, temperatur foaming, serta waktu foaming.
Penelitian pemrosesan plastik mikroseluler ini dilakukan pada temperatur penjenuhan : 398.15, 403.15, 413.15, 423.15, dan 433.15 K, sedangkan tekanannya divariasi dari 10 MPa hingga 22 MPa. Metode penelitiannya adalah sebagai berikut, pertama melakukan penjenuhan sampel polimer di dalam tangki penjenuhan dengan gas nitrogen. Selanjutnya sistem PP-N2 dikondisikan dalam keadaan superkritis dengan cara menaikkan temperatur dan tekanan diatas keadaan kritisnya.. Setelah waktu penjenuhan tercapai, dilakukan dekompresi mendadak. Sampel segera dikeluarkan dari tangki dan kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan analisa Difraksi X-Ray dan Buoyancy untuk mengetahui derajat kristalinitas dan densitas. Pada prosedur foaming, setelah dekompresi sampel secara cepat dipanaskan
hingga di atas temperatur lelehnya selama lima (5) detik dan diakhiri dengan mengalirkan gas pendingin N2. Selanjutnya dilakukan analisa SEM untuk mengetahui struktur sel dari foam polipropilen yang dihasilkan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kristalinitas polipropilen cenderung naik seiring dengan naiknya tekanan penjenuhan antara 10 – 22 MPa pada temperatur penjenuhan tetap 398.15 K, sementara densitas bulk-nya cenderung menurun. Pada proses foaming dengan metode quick heating yang dimodifikasi, kenaikan tekanan penjenuhan hingga 12 MPa akan menurunkan diameter rata-rata dan densitas sel, sedangkan pada tekanan penjenuhan 12 – 14 MPa diameter rata-rata sel meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan penjenuhan, sementara densitas sel-nya menurun. Pada kondisi ini juga terjadi kenaikan rasio ekspansi volum.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya jaman, perhatian masyarakat terhadap pola hidup sehat semakin meningkat. Hal ini mendorong masyarakat lebih selektif dalam hal pemilihan produk. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini, maka diperlukan produk yang sehat baik ketika dalam pemrosesan, pengemasan, sampai bisa dikonsumsi. Untuk memenuhi syarat sehat dalam pengemasan diperlukan
pengembangan bahan kemasan (packaging) yang aman bagi kesehatan, salah satunya adalah foam plastik mikroseluler. Pemrosesan foam plastik mikroseluler

ESTER ASAM LEMAK

abstraks:

Ester asam lemak dialam terdapat dalam bentuk ester antara gliserol dengan asam lemak ataupun terkadang ada gugus hidroksilnya yang teresterkan tidak dengan asam lemak tetapi dengan phospat seperti pada phospolipid. Disamping itu ada juga ester antara asam lemak dengan alkoholnya yang membentuk monoester seperti terdapat pada minyak jojoba.

1. PENDAHULUAN
Ester asam lemak dialam terdapat dalam bentuk ester antara gliserol dengan asam lemak ataupun terkadang ada gugus hidroksilnya yang teresterkan tidak dengan asam lemak tetapi dengan phospat seperti pada phospolipid. Disamping itu ada juga ester antara asam lemak dengan alkoholnya yang membentuk monoester seperti terdapat pada minyak jojoba.
Ester asam lemak sering dimodifikasi baik untuk bahan makan maupun untuk bahan surfaktan, aditif, detergen dan lain sebagainya [Endo, dkk, 1997]. Modifikasi ester asam lemak dapat dilakukan dengan beberapa cara.
a. Esterifikasi

PENENTUAN KADAR SODA YANG HILANG DI TAHAP PENCUCIAN IV PADA PROSES PEMBUATAN PULP

abstraks:

Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, diantaranya adalah kebutuhan sandang dan kertas. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka meningkat pula kebutuhan akan sandang dan kertas.
Permintaan akan kebutuhan kertas semakin meningkat, sehingga perlu didirikan suatu perusahaan atau pabrik yang bergerak di bidang produksi pulp. Dengan melihat sumber daya alam Indonesia yang kaya akan bahan baku pulp maupun kertas mendorong didirikannya suatu pabrik pulp dan rayon yang bernama P.T. INTI INDORAYON UTAMA.
Salah satu bagian penting dalam proses pembuatan pulp ialah proses pencucian (washing). Proses pencucian dilakukan setelah melewati proses pemasakan (digester). Pada proses pencucian tahap IV akan diperiksa kadar soda yang tertinggal di dalam pulp dengan parameter Soda Loss. Dimana kadar soda yang layak pada pulp agar produksi pulp layak unrtuk diperdagangkan biasanya maksimal 10 kg/ton pulp. Soda ini akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas, keputihan dari pulp yang dihasilkan.
PENENTUAN KADAR SODA YANG HILANG DI TAHAP PENCUCIAN IV PADA PROSES
PEMBUATAN PULP DI PT. TOBA PULP LESTARI (TPL)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, diantaranya adalah kebutuhan sandang dan kertas. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia, sejalan dengan bertambahnya penduduk dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan maka meningkat pula kebutuhan akan sandang dan kertas.

KARAKTERISASI KOMPONEN UTAMA MINYAK ATSIRI HASIL DESTILASI AIR DARI DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) SEGAR DAN YANG DICURIN

abstraks:

KARAKTERISASI KOMPONEN UTAMA MINYAK ATSIRI HASIL DESTILASI AIR DARI DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight.) SEGAR DAN YANG DICURING

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen utama minyak atsiri daun salam (Eugenia polyantha Wight.) segar dan yang dicuring serta komposisi komponen utamanya. Proses curing dilakukan dengan variasi waktu 2 hari dan 4 hari. Minyak atsiri daun salam diisolasi dengan metode destilasi air, kemudian destilatnya diekstraksi menggunakan pelarut n-heksana. Karakterisasi komponen utama dilakukan dengan metode Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-SM). Rendemen minyak atsiri daun salam segar, daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari secara berturut-turut sebesar 0,072%, 0,064% dan 0,059%. Minyak atsiri daun salam segar, daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari mempunyai komponen utama yang sama dengan komposisi berbeda, yaitu kaprilaldehid, cis-4-dekenal, n-dekanal, α-humulen, trans-kariofilen, sitronelol, farnesol, dan nerolidol. Persentase komponen nerolidol dalam minyak atsiri hasil destilasi air lebih besar dibandingkan dalam minyak atsiri hasil destilasi uap menurut literatur. Selama proses curing, komposisi kaprilaldehid, n-dekanal, trans-kariofilen dan farnesol meningkat, sedangkan komposisi cis-4-dekenal, sitronelol, α-humulen, dan nerolidol menurun. Minyak atsiri daun salam hasil proses curing 2 hari dan 4 hari menunjukkan adanya komponen baru yaitu linalool, bornil asetat dan pinokarveil asetat. Perubahan komposisi komponen utama dan adanya komponen baru disebabkan adanya biotransformasi suatu komponen menjadi komponen lain.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman salam merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan banyak ditemukan di Burma, Malaysia dan Indonesia. Daun dari tanaman salam biasanya digunakan untuk penyedap aroma masakan (Katzer, 2004). Daun salam juga dapat digunakan sebagai obat katarak, stroke, asam urat, kolesterol, diabetes, gatal-gatal, dan radang lambung (Wijayakusuma, 2002).

STUDI PENENTUAN LOGAM Cu DAN Zn PADA TANAMAN KEDELAI SCR SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM DI KEC. TRIMURJO KAB. LAMPUNG TENGAH

abstraks:

Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia. Kedelai mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai sumber bahan makanan seperti tempe, minyak, kecap dan sebagainya.
Untuk meningkatkan produksi biasanya petani menggunakan pupuk kimia dalam jumlah besar. Penggunaan pupuk kimia dalam jumlah besar dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Pupuk kimia dapat mengandung logam berat dalam jumlah tinggi dan kegunaannya dapat meningkatkan konsentrasinya di dalam tanah serta bahayanya terhadap mahluk hidup (Salam AK, 1997). Salah satu kandungan logam berat dalam pupuk kimia yang digunakan petani adalah tembaga (Cu) dan seng (Zn).
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam tembaga (Cu) dan seng (Zn) dalam tanaman kedelai di kecamatan Trimurjo secara Spektrofotometer Serapan Atom.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kandungan Cu pada bagian tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo, akumulasi terbesar terdapat pada akar yaitu 30,69 mg/g. Sedangkan
akumulasi terkecil tanaman kedelai terdapat pada daun yaitu 10,77 mg/g. Dalam buah/biji tanaman kedelai, kadar Cu yang didapat yaitu 24,14 mg/g; (2) Kandungan Zn pada bagian tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo, akumulasi terbesar terdapat pada biji yaitu 69,54 mg/g. Sedangkan
akumulasi terkecil tanaman kedelai terdapat pada tanah yaitu 32,99 mg/g. Dalam buah/biji tanaman kedelai, kadar Cu yang didapat yaitu 69,54 mg/g; (3) Data dari kandungan Cu dan Zn pada buah/biji tanaman kedelai di sebagian wilayah tanaman kedelai menunjukkan bahwa buah/biji tanaman kedelai di sebagian wilayah kecamatan Trimurjo di indikasikan cukup dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kedelai (Glycine max [L] Merril) merupakan salah satu tanaman sumber protein yang penting di Indonesia. Sebagai bahan pangan pokok sebagian besar penduduk Indonesia, tanaman kedelai menjadi prioritas utama dalam pembangunan pertanian.
Berdasarkan luas panen, di Indonesia kedelai menempati urutan ke-3 sebagai tanaman palawija setelah jagung dan ubi kayu. Rata-rata luas pertanaman per tahun sekitar 703.878 ha, dengan total produksi 518.204 ton. Pertanian modern dengan tuntutan produksi yang tinggi, khususnya di lahan dengan

PENGEMBANGAN SENSOR GAS HIDROGEN SULFIDA BERBASIS REAGEN KERING TIMBAL ASETAT

abstraks:

Dry reagen of lead acetate/PVC has been developed as hydrogen sulphide sensor. In this work, lead acetate/PVC shows good response toward H2S via it’s color change from white to black. Rapid sensor response has been observed for high concentration of H2S (for 114,4 ppm,the response time was ±2 hours) and reverse.

The sensor has limit detection of 47,2 ppm with linear range in the 47 – 115 ppm. The sensor can be regenerated with HNO3 6M for 4 times.

Keywords: H2S sensor, dry reagen lead acetate, PVC, intensity of turbidimetry.

PENDAHULUAN
Gas H2S merupakan produk dari reaksi asam dengan sulfida logam, dengan tingkat toksisitas yang tinggi. Untuk mengetahui keberadaaan serta kadar gas H2S di alam, salah satu caranya dapat dilakukan dengan melakukan monitoring udara, yang diawali dengan pendeteksian (pensensoran) dan dilanjutkan dengan penentuan kadarnya. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ilmuwan kimia telah berhasil mengembangkan beberapa metode yang praktis dan sederhana, untuk mendeteksi keberadaan gas H2S baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh praktis yang telah berhasil

PREPARASI MEMBRAN NATA DE COCO-ETILENDIAMIN DAN STUDI KARAKTERISTIK PENGIKATANNYA TERHADAP ION Cu2+

abstraks:

Preparasi dilakukan melalui tiga tahap, meliputi: degradasi mekanik nata de coco, aktivasi menggunakan asam sulfat, dan modifikasi menggunakan etilendiamin. Membran nata-en menunjukkan perilaku yang berbeda dengan dua tipe membran dari tahap preparasi sebelumnya, dalam hal sifat mekanik dan strukturnya. Membran nata murni memiliki sifat mekanik kuat, nata teraktivasi cenderung rapuh, sedangkan nata-en bersifat sangat kuat. Spektra infra merah dari tipe tiga membran (nata murni, nata teraktivasi, dan nata-en) secara umum tidak mengalami perubahan yang signifikan, namun dalam spektra UV-VIS terjadi pergeseran panjang gelombang maksimum dari masing-masing membran.
Membran nata murni memiliki panjang gelombang maksimum pada 265 nm, nata teraktivasi pada 280 nm, sedangkan membran nata-en pada 290 dan 295 nm, masing-masing untuk nata-en yang dipreparasi dengan lama aktivasi 10 menit dan 30 menit. Membran nata-en mengalami degradasi struktur, baik didalam air maupun dalam etanol dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk degradasi, masing-masing 2×15 menit dan 3×15 menit. Setiap parameter penelitian memiliki pengaruh pada kemampuan membran nata-en untuk mengikat ion Cu(II).
Membran nata-en menunjukkan kemampuan pengikatan ion Cu(II) paling optimum pada saat di preparasi menggunakan 2 M asam sulfat selama 30 menit dan konsentrasi etilendiamin 1,6 M.

Kata kunci: Nata de coco, etilendiamin, membran nata de coco-etilendiamin
(nata-en), ion Cu2+.

I. PENDAHULUAN
Nata de coco adalah produk komersial dalam industri makanan yang sangat digemari karena bermanfaat untuk memperlancar pencernaan dan cocok untuk menu diet. Hal ini disebabkan oleh kandungan seratnya yang tinggi. Secara kimiawi, serat yang terkandung di dalam nata de coco adalah selulosa. Sementara itu, studi mengenai selulosa sudah sangat meluas baik terhadap senyawaan selulosa itu sendiri maupun terhadap senyawa-senyawa turunannya.
Sato, T., et al (1988) dari Universitas Tokyo telah mengembangkan

DETERMINASI GAS H2S SECARA OPTIK MENGGUNAKAN REAGEN KERING TIMBAL ASETAT DENGAN TEKNIK SOL-GEL

abstraks:

Sensor gas H2S yang berbasis reagen kering sol-gel timbal asetat pada temperatur ruangan telah berhasil dibuat. Sensor ini digunakan untuk mengukur konsentrasi gas H2S di udara. Sol-gel yang dihasilkan memiliki kondisi fisik berwarna putih keruh, membrannya kaku dan memiliki ketebalan 0,45mm.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik sebagai berikut: perubahan warna dari putih keruh menjadi abu-abu gelap dengan waktu respon sensor sekitar 67,52 detik. Sensor reagen kering ini mempunyai daerah konsentrasi linier 0-58,80 ppm dan memiliki reprodusibilitas yang tinggi ditunjukkan oleh koefisien variasi sebesar 0,107%. Sensor dengan sol-gel ini memiliki batas deteksi 12,66 ppm dan tingkat sensitivitasnya sebesar 0,0293.
Karakteristik yang dimiliki sensor reagen kering tersebut dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk memonitor gas H2S dan sol-gel ini merupakan sensor sekali pakai.

Kata Kunci: sensor reagen kering, gas H2S, timbal asetat, sol-gel

Pendahuluan
Pencemaran udara dapat diartikan berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan normalnya, dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga akan mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman.
Sejalan dengan perkembangan industri pada daerah perkotaan, kesetimbangan komposisi udara terganggu bahkan komposisinya berubah yaitu dengan masuknya zat-zat pencemar seperti polutan. Gas H2S merupakan salah satu polutan udara yang bersifat toksik (Manahan, 1994). Oleh karena itu perlu suatu cara untuk memonitor kadar gas H2S di udara.

MODIFIKASI MEMBRAN POLY(VINYL ALKOHOL)-SULFONASI DENGAN SERBUK KAYU JATI (Tectona grandis) UNTUK ADSORPSI LOGAM BERMUATAN +1, +2

abstraks:

Poly(vinyl Alkohol)/PVA disintesis dari Poly(vinyl Asetat secara alkoholisis. PVA adalah amorf, tetapi mendekati serat kristalin, struktur rantainya adalah ataktik. PVA dapat larut dalam air, kelarutannya lambat dalam air dingin dan akan lebih cepat pada temperatur yang lebih tinggi. Crosslink pada Poly(vinyl Alkohol) akan menyebabkan pertambahan viskositas sehingga menjadi produk yang tidak larut (Billmayer, 1991).

Sulfonasi Poly(vinyl Alkohol) dengan asam sulfat pekat menghasilkan suatu resin penukar ion (Dorfner, 1991). Jati (Tectona grandis) merupakan salah satu jenis kayu yang mempunyai sifat fisik terutama adalah resisten terhadap air, kuat dan tahan terhadap serangan jamur dan serangga. Kayu jati mengandung tiga komponen utama, yaitu; selulosa, hemiselulosa dan lignin. Komposisi kimia dari jati adalah 39-57 % selulosa, 7-13 % hemiselulosa (pentosan) dan 29-39 % lignin (Fengel & Wegener, 1995). Baird (1995) menyampaikan bahwa selulosa,

Profil Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dalam Cangkang Kupang Beras (Tellina versicolor)

abstraks:

(Studi Kasus Pada Kupang Beras di Pantai Kraton, Pasuruan, Jawa Timur) Penelitian profil kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang beras (Tellina versicolor) sebagai studi kasus pada kupang beras di pantai Kraton, Pasuruan, Jawa Timur telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui keberadaan dan kadar logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang beras serta fluktuasinya selama 3 bulan (Juli, Agustus, September 2002). Pengambilan sampel kupang beras menggunakan teknik acak sederhana. Larutan sampel cangkang kupang dianalisa dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan adanya kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang. Kandungan rata-rata logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang secara berurutan mulai bulan Juli sampai September adalah 2,950 ppm, 0,867 ppm, 0,201 ppm, 0,050 ppm, 2,313 ppm dan 0,773 ppm. Profil kandungan logam berat timbal (Pb) dalam cangkang kupang berfluktuatif selama 3 bulan (Juli, Agustus, September 2002).

Kata Kunci : Cangkang Kupang Beras, Kadar Timbal (Pb).

PENDAHULUAN
Kupang merupakan salah satu jenis bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain diambil bagian dagingnya untuk dimakan, cangkang kupang juga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pakan ternak. Ada dua jenis kupang yang biasa ditangkap oleh penangkap kupang yaitu kupang putih atau kupang beras (Tellina versicolor) dan kupang merah (Corbula faba). Kupang putih atau kupang beras merupakan jenis kupang yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat (Purwati, 2001).
Kupang mempunyai habitat di laut. Cara hidup kupang bergerombol di

PROFIL KANDUNGAN LOGAM BERAT MERKURI ( Hg ) dan TEMBAGA (Cu) dalam DAGING KUPANG BERAS

abstraks:

Profil Kandungan logam berat Merkuri (Hg) dan Tembaga (Cu) dalam daging Kupang Beras (Tellina versicolor) (studi kasus pada kupang beras yang dipasarkan di Kraton, Pasuruan). Penentuan logam berat Hg dan Cu dalam daging kupang beras telah dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom. Profil Kandungan logam Hg dan Cu menunjukkan fluktuasi kandungan logam berat tersebut dalam periode tertentu, yaitu dari bulan April sampai bulan Juni 2002, yang diamati setiap dua minggu sekali. Dalam penentuan logam Hg, sampel daging kupang yang belum dikeringkan didestruksi dengan asam nitrat pekat yang dipanaskan dalam labu alas bulat dengan kondensor pendingin, di atas mantel pemanas, pada suhu 90o – 120o C. Kemudian diukur kandungan Hgnya dengan spektrofotometri Serapan Atom tanpa nyala.Adapun untuk Cu, daging kupang dikeringkan terlebih dahulu dalam oven, kemudian didestruksi dengan asam nitrat pekat yang dipanaskan diatas penangas air, kemudian ditentukan dengan spektrofotometer Serapan Atom dengan nyala udara – asetilene. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa di dalam daging kupang beras tidak mengandung logam berat Hg dan kandungan logam berat Cu adalah 0,711 mg/kg, 0,607 mg/kg, 0,7870 mg/kg, 0,433 mg/kg, 0,95 mg/kg, dan 0,641 mg/kg. Dari hasil tersebut diketahui bahwa kandungan logam berat Cu dalam daging kupang tersebut berfluktuatif Kata kunci: Kupang beras, kadar logam berat Hg dan Cu, spektrofotometri serapan atom.

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laut merupakan tempat bermuaranya berbagai saluran air termasuk sungai. Dengan demikian, laut akan menjadi tempat terkumpulnya zat-zat pencemar yang dibawa oleh aliran air. Banyak industri atau pabrik yang membuang limbah industrinya ke sungai tanpa penanganan atau mengolah limbah terlebih dahulu dan juga kegiatan rumah tangga yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah berbahaya ini terbawa ke laut yang selanjutnya mencemari laut (Yanney, 1990).
Logam–logam yang mencemari perairan laut banyak jenisnya, diantaranya

SKRIPSI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Dec 27, 2023   //   by   //   Blog  //  No Comments

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMEC

ABSTRAK
Yuniati, Asri. 2008. Keefektifan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dan Creative Problem Solving (CPS) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 11 Semarang. Skripsi, Jurusan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Suhito. M.Pd. Pembimbing II: Dr. Iwan Junaedi, S.Si, M.Pd.

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM POSING ) DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA SISWA

abstraks:

Dalam menghadapi era globalisasi, yang diiringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, maka seseorang dituntut untuk mampu memanfaatkan informasi dengan baik dan cepat. Untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas dan bernalar tinggi serta memiliki kemampuan untuk memproses informasi sehinga bisa digunakan untuk mengembangkan IPTEK. Oleh karena itu UNESCO -APNIEVE SOURCE BOOK ( 1997 ) menetapkan empat pilar utama penndidikan untuk menghadapi abad ke 21, yaitu : (1) Learning to know, (2) Learning to do, (3) Learning to be, (4) learning to live together, yang kemudian dilengkapi menjadi learning to live to gether in peace and harmoni ( Gerardus polla, 2002 : 46 ).

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU DOMINO PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI I PURWODADI 2007/2008

ABSTRAK
Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Kartu Domino Pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri I Purwodadi
Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan
Tahun Pelajaran 2007/2008

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya strategi belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif belajar, dengan cara merubah metode pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher oriented) menjadi berpusat pada siswa (student oriented). Pembelajaran pecaha dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Implementasi pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. (2) Ketuntasan belajar siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan kartu domino. (3) Respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Purwodadi Kabupaten Pasuruan dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi pada pelajaran matematika dengan materi pecahan. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data tentang keterlaksanaan pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino, data tentang hasil belajar siswa yang diberikan setelah pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dan data tentang respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode tes, metode angket dan metode dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian selama enam kali pertemuan diperoleh bahwa keterlaksanaan pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dikategorikan sangat baik (A). Keaktifan siswa yang dilihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dapat dikategorikan sangat baik (A). Persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 81,81% yang dinyatakan tuntas belajar secara klasikal, terdapat 27 siswa yang tuntas belajar dan 7 siswa tidak tuntas belajar. Respon siswa terhadap pembelajaran pecahan dengan menggunakan media pembelajaran kartu domino dinilai positif.

Kata Kunci : Kartu Domino, Matematika dan Pembelajaran.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan terus berkembangnya Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK), pendidikan saat ini hendaknya didasarkan pada tingkat kualitas dan kemampuan para guru dalam menggunakan berbagai metode pembelajaran yang ada untuk menghadapi permasalahan yang yang dihadapi oleh siswa. Guru sebagai pendidik juga harus mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berfikir siswa agar menjadi lebih kritis dan kreatif.

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENSKORAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

abstraks:

Pengembangan Instrumen Penskoran Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), Hosnan, 030210101308, 2007, 47 hlm.

Pemberian skor pada lembar jawaban tes bentuk uraian, khususnya pemecahan masalah, selalu dipengaruhi subyektifitas penilai. Misal, dari sebutir tes yang mempunyai skor maksimal 10, siswa A mendapatkan skor 9, sedangkan siswa B mandapat 7, dengan langkah penyelesaian yang sama. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh yang muncul pada diri penilai, mungkin siswa A tulisannya jelek, tulisannya sulit dimengerti, atau yang lainnya. Untuk itu, dalam pemberian skor diperlukan adanya suatu instrumen penskoran pemecahan masalah matematika guna meminimalkan atau meniadakan pengaruh subyektifitas penilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan instrumen penskoran dan menghasilkan instrumen penskoran pemecahan masalah matematika yang akan dijadikan pedoman atau pegangan guru dalam pemberian skor terhadap langkah-langkah pemecahan masalah matematika.
Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 17 April 2007 di SMPN 3 Jember. Subyek coba dalam penelitian ini adalah siswa SMPN 3 Jember kelas VIIIA beserta guru matematika. Siswa diberi tes uraian berkategori pemecahan masalah pada materi lingkaran sebanyak tiga butir, sedangkan guru matematika diberi instrumen penskoran pemecahan masalah matematika yang digunakan untuk memberi skor pada lembar jawaban yang telah dikumpulkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, wawancara dan angket. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah instrumen penskoran pemecahan masalah matematika siswa SMP, dengan kategori kesahihan sangat tinggi yaitu 0,8268, kepraktisan 100%, dan keefektifan 75% (untuk tes nomor 1), 71,2% (untuk tes nomor 2), dan 74,8% (untuk tes nomor 3). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah tercapainya atau terpenuhinya kriteria kesahihan, kriteria kepraktisan, dan kriteria keefektifan instrumen penskoran pemecahan masalah matematika, sehingga instrumen penskoran ini dapat digunakan guru matematika SMP/sederajat untuk dijadikan pedoman atau pegangan dalam memberi skor terhadap langkah-langkah pemecahan masalah matematika yang dilakukan siswa.

Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

BERMAIN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MATEMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Pertiwi Dewi Purworejo)

abstraks:

BERMAIN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN
KETRAMPILAN MATEMATIKA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Pertiwi Dewi Purworejo)
Tahun 2006

ABSTRAKSI

Peningkatan ketrampilan berhitung dengan bermain kartu bilangan pada anak usia prasekolah sangat penting, mengingat masih banyak ditemui anak didik yang masih rendah ketrampilannya dalam berhitung/matematika. Hal ini disebabkan antara lain masih kurangnya kemampuan/pengertian dari orang tua dan peran guru dalam peningkatan ketrampilan anak dalam berhitung/ membilang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif studi operasional/tindakan kelas dan dikenakan pada 28 anak didik Taman Kanak-kanak Dewi Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun 2006. Tindakan kelas yang dilaksanakan adalah model siklus. Tindakan dilakukan secara bertahap, terdiri dari 4 komponen yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana tindakan memuat berbagai cara yang dilakukan oleh guru. Tindakan kelas dilaksanakan guna meningkatkan ketrampilan matematika para peserta didik. Observasi merupakan upaya untuk merekam kegiatan yang terpadu selama kegiatan berlangsung. Refleksi merupakan kegiatan dampak dari hasil bermain kartu bilangan.
Hasil tindakan kelas menunjukkan bahwa hasil kerja pada Siklus I terdapat 5 (18%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 23 (82%) anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan. Pada Siklus II terdapat 20 (71%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 8 (29%)anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan. pada Siklus III terdapat 26 (93%) anak yang hasilnya sudah dapat dikatakan tuntas, sedangkan yang 2 (7%) anak masih keliru dan tidak bersemangat mengikuti kegiatan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan prasekolah berkembang tidak hanya di negara maju, tetapi juga di negara-negara berkembang. Saat ini banyak ditemukan pelayanan pendidikan prasekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Berbagai alternatif program pendidikan untuk anak prasekolah, baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di luar sekolah, banyak ditawarkan, antara lain Taman Kanak-kanak, Tempat Penitipan Anak, dan Program Bina Keluarga dan Balita.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECERDASAN, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KEBIASAAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMAT

ABSTRAK
Mulyani. Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi berprestasi, dan
Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Skripsi S1, Program studi
Matematika-PMIPA-FKIP-UNIB. Pembimbing (I) Drs. Rusdi, M.Pd., Pembimbing (II)
Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hubungan antara tingkat
kecerdasan dengan prestasi belajar matematika (2) Untuk mengetahui hubungan antara
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika (3) Untuk mengetahui
hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar matematika (4) Untuk
mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kebiasaan
belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa semester 1
kelas XI IPA A SMA Negeri 6 kota Bengkulu. Jumlah sampel dalam penelitian ni
sebanyak 40 orang siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif sehingga data
dianalisa untuk mendeskripsikan hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi
berprestasi, dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika
siswa. Instrumen pengambilan data menggunakan dokumentasi dan angket, dan
dianalisa menggunakan regresi dan korelasi linier sederhana, serta regresi dan korelasi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara : (1) tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar matematika siswa,
(2) motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika siswa, (3) kebiasaan belajar
dengan prestasi belajar matematika siswa (4) tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi
dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Anonim, 2003: 3).
Penyempurnaan kurikulum harus mengacu pada undang-undang tersebut.

Hubungan Tingkat Kecerdasan, Motivasi Berprestasi & Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dg Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA

abstraks:

Mulyani. Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan, Motivasi berprestasi, dan
Kebiasaan Belajar Matematika Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa
Semester 1 Kelas XI IPA A SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Skripsi S1, Program studi
Matematika-PMIPA-FKIP-UNIB. Pembimbing (I) Drs. Rusdi, M.Pd., Pembimbing (II)
Dra. Sri Saparahayuningsih, M.Pd.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui hubungan antara tingkat
kecerdasan dengan prestasi belajar matematika (2) Untuk mengetahui hubungan antara
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika (3) Untuk mengetahui
hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar matematika (4) Untuk
mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi, dan kebiasaan
belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa semester 1
kelas XI IPA A SMA Negeri 6 kota Bengkulu. Jumlah sampel dalam penelitian ni
sebanyak 40 orang siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif sehingga data
dianalisa untuk mendeskripsikan hubungan antara tingkat kecerdasan, motivasi
berprestasi, dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika
siswa. Instrumen pengambilan data menggunakan dokumentasi dan angket, dan
dianalisa menggunakan regresi dan korelasi linier sederhana, serta regresi dan korelasi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara : (1) tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar matematika siswa,
(2) motivasi berprestasi dengan prestasi belajar matematika siswa, (3) kebiasaan belajar
dengan prestasi belajar matematika siswa (4) tingkat kecerdasan, motivasi berprestasi
dan kebiasaan belajar matematika dengan prestasi belajar matematika siswa.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Anonim, 2003: 3).
Penyempurnaan kurikulum harus mengacu pada undang-undang tersebut.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA YANG MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KONKRIT DAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA POKOK BAHASAN BA

ABSTRAK
USDEKAWATI : Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Konkrit Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang di SMP N 205 Jakarta. Skripsi, Jakarta : Jurusan Matematika, Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kusuma Negara Jakarta, Juni 2007.

Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan tepatnya dimulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2007, dilaksanakan pada siswa IX SMP N 205 Jakarta tahun pelajaran 2006 – 2007.
Dari data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga konkrit terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas IX di SMPN 205 Jakarta, hal tersebut yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi r = 0,85.
Data penelitian diperoleh dengan mengadakan tes kepada sampel penelitian yang terdiri dari 40 orang siswa yang terdiri dari 40 butir soal berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban, dan pemberian angket atau kuesioner sebanyak 30 butir pernyataan.
Selanjutnya diperoleh informasi bahwa rata-rata penggunaan alat peraga konkrit adalah 65,1 dengan median 67,77 modus 67,34 dan didukung oleh simpangan baku 9,4244. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 6,655 dengan median 6,375 dan modus 6,35 serta simpangan baku 1,05
Pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar memiliki koefisien korelasi r = 0,85, ini memiliki kriteria sangat berarti selanjutnya diperoleh nilai dari thitung = 9,9466 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel = 1,70.
Pengaruh tersebut juga dinyatakan oleh persamaan regresi Y = 0,4592 + 0,0962 X, nilai tersebut menginformasikan bahwa setiap peningkatan kualitas alat peraga yang digunakan sebesar satu satuan maka peningkatan tersebut akan diikuti oleh peningkatan hasil belajar siswa sebesar 0,0962 dengan konstanta 0,4592.
Pada bagian lain juga diperoleh kesimpulan bahwa koefisien determinasi (KP) sebesar 72,25 %, hal ini menginformasikan bahwa 72,25 % peningkatan hasil belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan alat peraga konkrit sebagai alat bantu belajar, dan 27,75 % lainnya dipengaruhi oleh faktor lainnya.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perubahan paradigma pendidikan yang sedang berlangsung saat ini berlangsung secara sinergi yang dimulai dari pihak pemerintah pemegang otoritas kebijakan, yang diteruskan pada sekolah sebagai pengelola dan guru sebagai ujung tombak operasional pendidikan.
Untuk dapat mensukseskan perubahan dan pencapaian tujuan maka seluruh kebijakan yang ada sebaiknya disesuaikan dengan arah perubahan, selanjutnya perlu didukung oleh kepedulian dari setiap unsur yang terkait delam pelaksanaan pendidikan.

PEMBELAJARAN TEMATIK SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SD NEGERI 034 SAMARINDA ULU

abstraks:

DWI YULI SUSANTI, Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu melalui pembelajaran Tematik pada pokok bahasan operasi hitung bilangan dan pengukuran.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 034 Samarinda Ulu tahun pembelajaran 2006/2007 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 3 berjumlah 34 siswa dan objek penelitian adalah pembelajaran Tematik.
Instrumen pengumpulan data berupa tugas, tes hasil belajar dan observasi. Tugas berupa tugas kelompok dan tugas individu. Tugas kelompok adalah lembar kegiatan siswa yang dikerjakan di sekolah dan tugas individu adalah tugas yang dikerjakan di rumah. Tes hasil belajar dilaksanakan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan dan selama pembelajaran berlangsung. Siklus I, II, III, dan IV masing-masing dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan dengan dua kali pembelajaran dan satu kali tes hasil belajar. Soal tes hasil belajar pada setiap siklus berbentuk uraian. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata, persentase, dan grafik. Yang bertindak sebagai pelaksana pembelajaran adalah peneliti, sedangkan sebagai observator adalah guru matematika kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu.
Hasil analisis data menunjukkan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus. Nilai hasil belajar diperoleh dengan menganalisis data berupa nilai tugas kelompok, nilai tugas individu dan nilai tes akhir siklus. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar dijadikan sebagai nilai dasar bagi siklus II, yaitu 55,23 menjadi 60,27 dengan rata-rata poin peningkatan 17,06 (cukup). Dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan dari 60,27 menjadi 65,91 dengan poin peningkatan 19,41 (cukup). Demikian juga dari siklus III ke siklus IV mengalami peningkatan dengan rata-rata nilai hasil belajar 65,91 menjadi 75,09 dengan rata-rata poin peningkatan 21,76 (baik). Aktivitas guru pada siklus I dinilai cukup, siklus II, III dan IV dinilai baik. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I dinilai kurang, siklus II dinilai cukup, siklus III dan siklus IV dinilai baik.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran Tematik hasil belajar matematika siswa kelas 3 SD Negeri 034 Samarinda Ulu mengalami peningkatan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua masalah besar, yaitu mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di sekolah yang kurang memadai. Dua hal tersebut sangat bertentangan dengan tuntutan era globalisasi yang ditandai dengan AFTA 2003 yang menuntut pendidikan agar memiliki pendidikan yang tanggap terhadap situasi persaingan global dan memiliki pendidikan untuk dapat membentuk pribadi yang mampu belajar seumur hidup.

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Matematika

abstraks:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kecerdasan Emosional belajar matematika siswa kelas VII SMP Advent VII Jakarta.
Hipotesis yang akan diuji adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara cara belajar siswa terhadap hasil belajar matematika siswa pada kels VII di sekolah SMP Advent VII Jakarta.
Penelitian ini dilakukan di SMP Advent pada taun ajaran 2007 – 2008. Sampel diambil dengan teknik random sampling sebanyak 30 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat es post the facto, karena penelitian tidak langsung mengendalikan variabel bebas. Sebagai variabel bebas adalah kecerdasan emosional variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa. Untuk instrument variabel bebas (x) menggunakan penyebaran angket dengan skala likert dengan 5 kemungkinan jawaban yaitu, selalu, kadang-kadang, hampir tidak pernah, tidak pernah, sering. Instrument variabel terikat (y) menggunakan butir soal sebanyak 30 soal.
Sebelum dipergunakan untuk mengambil data responden dilakukan terlebih dahulu uji coba validitas dan reliablitas berguna untuk mengetahui kesasihan instrument validitas.
Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas. Uji normalitas dengan menggunakan uji lelifors. Dari hasil perhtiungan bahwa data berdistribusi normal hal ini dapat dilihat dari Lo (0,0986 & 0,1078) < Ltabel (0,1610). Dilanjutkan kedalam uji hipotesis dengan menggunakan uji-r.
Uji Homogenitas hasil belajar menggunakan uji banding, diperoleh besar nilai atau fhitung = 1,772 dan ftabel = 1,858 pada taraf signifikan α = 0,05 karena fhitung < ftabel maka varian kedua dalah Homogen.
Dari hasil hipotesis didapat r hitung = 0,9388 dan hasil tersebut lebih besar dari r tabel = 0,361 dengan taraf signifikan α = 0,05. Jadi simpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat pengaruh positif kecerdasan emosional terhadap hasil belajar matematika siswa SMP Advent VII Jakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, merupakan salah satu dari permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia sekarang ini. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, baik dengan pengembangan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, sarana pendidikan serta perbaikan manajemen sekolah. Dengan berbagai usaha ini ternyata belum juga menunjukan peningkatan yang signifikan.

TINGKAT PENGUASAAN OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN MURID KELAS VI SDN 227 LAROMPONG

ABSTRAK

MA’RUF, 2003, Tingkat Penguasaan Operasi Hitung Pada Bilangan Pecahan Murid Kelas VI SDN 227 Larompong. Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Makassar.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang tingkat penguasaan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan pecahan murid Kelas VI SDN 227 Larompong Tahun Pelajaran 2002/2003.

Subjek penelitian ini adalah semua murid Kelas VI SDN 227 Larompong Tahun Pelajaran 2002/2003 yang berjumlah 36 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMU

abstraks:

Kata kunci: Pembelajaran berdasarkan masalah, pembelajaran konvensional, masalah autentik, perangkat pembelajaran, keefektifan pembelajaran.

Abstrak: Model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) adalah pendekatan pembelajaran peserta didik pada masalah autentik.

Virus Thumbs.vbs & Autorun.inf

Dec 24, 2023   //   by   //   Blog  //  1 Comment

Menghilangkan virus thumbs.vbs & autorun.inf

Jika PC Anda terinfeksi oleh file ini, jangan panik karena tidak akan merusak, menghapus file dokumen ataupun merusak sistem. Biasanya efek samping jika terinfeksi file ini, setiap partisi yang ada di PC kita akan terkunci [tidak akan bisa didouble klik maupun diklik kanan ‘explore’ satu2nya jalan adalah lewat Windows Explorer.

Ok langsung saja, PC anda harus dalam kondisi 3 step dibawah ini

1. Pastikan System Restore pada PC Anda menjadi Turn off

Klik kanan My Computer – pilih Properties – cari Tab System Restore – checklist Turn off system restore for all drive.

2. Matikan Autoruns pada semua drive.

Klik Start – pilih Run – pada kolom Run ketik gpedit.msc – klik User Configuration – klik Administrative Templates – klik System – cari Turn off Autoplay – cheklist bagian Enable – pilih All Drive pada opsi Turn off Autoplay on…

* U/ melakukan hal diatas posisi user di PC Anda harus Administrator atau setara Administrator

3. Aktifkan Show hidden files and folders

Double klik My Computer – pilih Tools – Folder options – View – checklist bagian Show hidden files and folders.

Ok broer saatnya beraksi…

1. Pada keyboard tekan Ctrl – Alt – Del – pilih Task Manager – pilih Tab Processes – cari & klik proses wscript.exe – klik End Process.

2. Klik Start – pilih Run – pada kolom Run – ketik msconfig – pilih Tab Startup – cari dan uncheck Thumbs – klik Ok – pilih Exit Without Restart.

3. Cek satu persatu partisi yang ada di PC kita, misalkan PC Cyd! Ada 3 partisi yakni C:\, D:\, E:\ . Pertama di C:\ DELETE *Delete secara permanen file Thumbs.vbs & autorun.inf, kedua di C:\WINDOWS delete file Thumbs.vbs selanjut partisi2x berikutnya, seperti D:\ & E:\

4. Restart PC Anda, cek kembali langkah2x pada 4 – 5 – 6 apakah masih timbul file si pengganggu tsb kalau tidak ada, Hidup Cyd! :) kalau file tsb masih ngotot ada ulangi langkah 4 – 5 – 6

Anda tetap harus waspada terhadap media yang ada hubungannya dengan ‘memori’ atau ‘storage‘, seperti flashdisk, HP, kamera digital, dll, karena 2 hal yang disebutkan terakhir HP & kamera digital sudah menggunakan storage yang umum digunakan di PC & itu menjadi sumber penyebaran virus maupun worm. Selalu Update Antivirus yang Anda miliki.

Mungkin Anda akan menemukan problem yang tidak sama, karena variant2x dari file pengganggu ini terus mengUpgrade dirinya, namun secara umum langkah2x pembersihannya tidak akan jauh berbeda.

Pages:1234»





× Chat WA kami